Hidup Dalam Penyangkalan, Rasionalisasi, Pembenaran Dan Khayalan

berdebat Alkitab dengan saksi yehuwa
Mengapa Sia-Sia Berdiskusi Alkitab?
SETIAP SAKSI YEHUWA yang berkunjung ke blog Fakta Di Balik Ajaran Sesat Saksi Yehuwa dan diperhadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar fakta sejarah dan kepalsuan klaim-klaim organisasi Lembaga Menara Pengawal tidak mampu menjawabnya. Meskipun ada, jawabannya di luar konteks dari pertanyaan yang diajukan.

Contoh-contoh pertanyaan saya yang menjadi tantangan bagi Saksi Yehuwa untuk dijawab adalah artikel thread Budak Setia Bijaksana Murtad, Kebangkitan Dan Penipuan, Natal Dan Saksi Yehuwa, Bukti Klaim Palsu Saksi Yehuwa, Membedakan Agama Kristen Sejati Dengan Palsu, Penyembahan Berhala Modern: Organisasi Dan Manusia, serta artikel Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati? 

Nah, jika Anda seorang Saksi Yehuwa secara kebetulan membaca blog ini dengan segala hormat, saya persilahkan menjawab pertanyaan tantangan saya di artikel tersebut dengan lugas, singkat, dan to the point

Bagi orang Kristen ketika membaca artikel-artikel tantangan tersebut tentunya sadar bahwa klaim-klaim yang bersifat dusta dan ajaran palsu organisasi Saksi Yehuwa terbongkar semuanya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika tidak satu pun para Saksi Yehuwa mampu menjawabnya kecuali ia mau mengakui dengan hati nurani yang jujur bahwa semua klaim-klaim Menara Pengawal yang bersifat pemilihan ilahi adalah palsu dan dusta.

Namun demikian, ada sebagian Saksi mengakui adanya praktek yang keliru dan sesat — tetapi tetap tidak mengakui sebagai nabi palsu — di masa lalu seperti kesalahan bernubuat kiamat 1914, kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama dan akhir sejarah manusia yang dilakukan oleh Russell, Rutherford dan Franz. Silahkan klik artikel Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!! untuk detailnya.

Nah, hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar yaitu jika para Saksi Yehuwa tahu atau sadar klaim-klaim dusta Menara Pengawal atas dirinya dan kesesatan ajaran Saksi Yehuwa mengapa para Saksi Yehuwa tetap saja setia mengikuti dan membela organisasi Saksi Yehuwa dengan iman buta (blind faith) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan? Artikel kali ini akan mencoba membahasnya yang kelihatannya tidak masuk akal tersebut dalam aspek psikologi kultus.

APAKAH SAKSI YEHUWA TAHU DAN SADAR ATAU TIDAK?

Pertanyaan pertama apakah setiap Saksi-Saksi Yehuwa yang membaca blog ini mengerti dan memahami apa yang saya tulis? Berdasarkan pengalaman saya membaca komentar-komentar para Saksi Yehuwa; memang ada yang salah mengerti, tetapi secara umumnya mengerti. Ini disampaikan oleh seorang komentator Saksi Yehuwa bernama Budi (BD)

Saya yakin semua SSY pembaca blog anda ini yg posting comment pasti mengerti apa yang anda tulis . . .(di sini)
Pertanyaan kedua, apakah Saksi Yehuwa mengakui bahwa ada ajaran Menara Pengawal yang sesat? Berdasarkan pengalaman; sebagian besar tidak mengakuinya tetapi ada sedikit pengakuan dengan “rasionalisasi pembenaran”. Misalnya Sdr. Budi mengakui bahwa ia tidak percaya dan tidak setuju klaim Menara Pengawal bahwa “keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung . . . apakah mereka bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi” karena bertentangan dengan akidah Alkitab dalam upaya menjawab artikel Menara Pengawal 15/5/2006 di bawah ini:
Selama periode terakhir ”dunia zaman purba” yang musnah dalam Air Bah, Nuh adalah ”pemberita keadilbenaran” yang setia. (2 Petrus 2:5) Pada hari-hari terakhir sistem sekarang, umat Yehuwa memberitahukan standar-standar Allah yang adil-benar dan menyatakan kabar baik tentang kemungkinan untuk selamat memasuki dunia baru. (2 Petrus 3:9-13) Persis sebagaimana Nuh dan keluarganya yang takut akan Allah dilindungi dalam bahtera, "keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung pada iman mereka dan apakah mereka bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi." (Menara Pengawal, 15/5/2006, hlm. 22)

Dan oleh Sdr. Budi (BD) dijawab:

Maaf jika saya hanya kasih bold tulisan "keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung pada iman mereka" saja, karena tulisan selanjutnya "bahwa keselamatan juga tergantung dari bergabung dgn organisasi SSY" saya pribadi TIDAK SETUJU dan TIDAK PERCAYA denganpernyataan itu meskipun saya seorang SSY. Saya menilai tulisan tersebut sudah tidak Valid lagi saat ini dan sudah direvisi, karena menurut saya hal itu bertentangan dengan akidah Alkitab. You see, saya sebagai SSY rela dikoreksi, rela diperbaharui berdasarkan penelitian dan riset progresif. (di sini)
Tentunya jawaban rasionalisasi beliau yaitu “Saya menilai tulisan tersebut sudah tidak Valid lagi saat ini dan sudah direvisi” merupakan dusta langsung untuk membela ajaran sesat Saksi Yehuwa karena saya sanggah di sini

Bahkan seorang Saksi berinitial Rein mengakui kesesatan prediksi palsu para tokoh-tokoh Menara Pengawal tetapi tidak mau mengakui sebagai nabi palsu sebagai berikut:

Ya, saya sependapat dengan anda bahwa jika pada waktu Russel mengatakan 1914 akan kiamat maupun Rutherford mengatakan kebangkitan nabi-2 PL thn 1925 dan akhir sejarah manusia terjadi 1975 adalah sesat! saya setuju bahwa hal itu sesat! karena itulah badan pimpinan SSY di zaman modern ini tidak lagi mau menggunakan cara-cara lama yg dulu pernah dipakai Russel, Rutherford & Frans, yaitu memprediksi hari kiamat. (di sini,  bold dari saya)
MENGAPA TETAP SETIA DAN MENGIKUTI MENARA PENGAWAL?

Dari komentar-komentar para Saksi Yehuwa tersebut cukup jelas yaitu mengakui adanya ajaran Menara Pengawal yang tidak berdasarkan Alkitab dan sesat. Tetapi mengapa mereka masih setia? Salah satu jawabannya dapat kita lihat dari Steve Hassan yaitu setiap anggota kultus memang diajar teknik menghentikan-pikiran untuk menghentikan pikiran negatif dan hanya menerima pemikiran positif, termasuk penyangkalan, rasionalisasi, pembenaran, berkhayal:

Teaching thought-stopping techniques which shut down reality testing by stopping negative thoughts and allowing only positive thoughts, including:
a. Denial, rationalization, justification, wishful thinking *
Apakah maksudnya? Untuk menutupi kekeliruan atau kesalahannya, pemimpin kultus sengaja mengajar para anggotanya teknik penghentian-pikiran yaitu misalnya berpikir dalam pola pikir penyangkalan langsung, merasionalisasikan kesalahan agar masuk akal, pembenaran diri dan sampai pada tahap berkhayal, yaitu melarikan diri dari kenyataan dan fakta yang ada. Dengan mengajarkan teknik ini membuat para Saksi Yehuwa berhenti memikirkan lebih jauh akan kejanggalan atau ketidak-masuk-akalan ajaran Menara Pengawal.

1. Berkhayal

Apakah contoh-contoh teknik penghentian-pikiran yang diajarkan oleh Menara Pengawal? Misalnya pola pikir berkhayal yang diajarkan oleh Menara Pengawal kepada para Saksi untuk menghentikan proses berpikir meragukan beberapa ajaran Menara Pengawal setelah membaca artikel blog ini, misalnya. Kita lihat majalah Menara Pengawal dengan judul “Berfokuslah pada Hal-Hal Baik dalam Organisasi Yehuwa” berkata:

Bagaimana seandainya kita tergoda untuk menggerutu karena meragukan beberapa ajaran yang diyakini umat Yehuwa pada umumnya? Hendaklah kita bersabar. ”Budak yang setia” boleh jadi akan menerbitkan sesuatu yang menjawab pertanyaan kita dan menjernihkan keraguan kita. Sebaiknya carilah bantuan para penatua Kristen. (Yudas 22, 23) Doa, pelajaran pribadi, dan pergaulan dengan rekan-rekan seiman yang berpikiran rohani dapat juga membantu menepis keraguan dan dapat memperdalam penghargaan kita akan kebenaran Alkitab yang menguatkan iman yang telah kita pelajari melalui saluran komunikasi Yehuwa.

Pertahankan Sikap yang Positif

Harus diakui, manusia yang tidak sempurna mewarisi kecenderungan untuk berdosa, dan ada yang mungkin gampang sekali menyuarakan keluhan yang tidak beralasan. (Kejadian 8:21; Roma 5:12) Tetapi, jika kita sampai menjadi tukang menggerutu, kita mempertaruhkan hubungan kita dengan Allah Yehuwa. Jadi, kita perlu mengendalikan kecenderungan apa pun untuk menggerutu.

Ketimbang menggerutu tentang hal-hal tertentu di sidang, kita sebaiknya mempertahankan sikap yang positif dan mengikuti rutin yang menjaga kita tetap sibuk, bersukacita, saleh, seimbang, dan sehat dalam iman. (1 Korintus 15:58; Titus 2:1-5) Yehuwa mengendalikan segala sesuatu dalam organisasi-Nya, dan Yesus tahu betul apa yang terjadi di setiap sidang, seperti halnya pada abad pertama. (Penyingkapan 1:10, 11) Dengan sabar nantikanlah Allah dan Kristus, sang Kepala sidang. Para gembala yang bertanggung jawab bisa digunakan untuk mengoreksi hal-hal yang mungkin perlu disesuaikan kembali.—Mazmur 43:5; Kolose 1:18; Titus 1:5.

Tak lama lagi, sistem fasik ini akan berakhir, dan Kerajaan Mesianik akan mengambil kendali penuh atas urusan umat manusia. Hingga saat itu tiba, betapa pentingnya agar kita masing-masing mempertahankan sikap yang positif! Hal ini akan membantu kita mengenali sifat-sifat baik rekan-rekan seiman kita, bukannya berfokus pada kesalahan mereka. Berfokus pada aspek-aspek bagus kepribadian mereka akan membuat kita bahagia. Kita tidak akan terkuras secara emosi dengan menggerutu, namun akan dianjurkan dan dibina secara rohani.

Sikap yang positif juga akan memungkinkan kita mengingat banyak berkat yang kita nikmati karena bergabung dengan bagian organisasi Yehuwa yang ada di bumi. Inilah satu-satunya organisasi di dunia ini yang loyal kepada Pribadi Yang Berdaulat di alam semesta. Bagaimana perasaan Saudara tentang kenyataan itu dan hak istimewa beribadat kepada satu-satunya Allah yang benar, Yehuwa? Semoga sikap Saudara sama dengan sikap Daud, yang bernyanyi, ”Oh, Pendengar doa, kepadamulah sekalian orang akan datang. Berbahagialah orang yang kaupilih dan kausuruh mendekat, sehingga ia dapat berdiam di halamanmu. Kami pasti akan dipuaskan dengan hal-hal baik di rumahmu.”—Mazmur 65:2, 4. (Menara Pengawal, 15/7/2006 hlm. 22-23, merah dari saya)
Perhatikan kalimat yang berwarna merah itu. Jika ada Saksi meragukan ajaran Menara Pengawal, ia diminta untuk bersabar menantikan Allah dan Kristus yang akan menjelaskan jawaban-jawabannya melalui “hamba setia dan bijaksana”. Para Saksi diminta bersikap positif — sama dengan apa yang dikatakan Steve Hassan yaitu hanya membiarkan pikiran positif yang dipikirkan — agar tidak menggerutu. Terakhir, menurut saya inilah yang paling lucu yaitu memberikan khayalan atau angin surga atau melarikan diri dari fakta yang ada dengan berkata “tak lama lagi, sistem fasik ini akan berakhir, dan Kerajaan Mesianik akan mengambil kendali penuh atas urusan umat manusia” jadi bersabarlah karena toh sudah dekat. Saya percaya bahwa memang kedatangan ke-2 Kristus sudah dekat, tetapi maksud saya adalah cara Menara Pengawal meminta anggotanya bersabar dan berpikiran positif dengan mengatakan demikian merupakan sebuah khayalan karena sudah banyak para Saksi yang meninggal dunia menunggu janji-janji jawaban atas pertanyaan keimanan mereka dan janji jawaban itu tidak pernah datang karena memang mustahil organisasi ini dikendalikan langsung oleh Allah ataupun Yesus. Tidak percaya? Silahkan klik artikel tantangan-tantangan saya di atas sebagai buktinya.

Adakah dampaknya kepada Saksi Yehuwa atas ajaran berkhayalnya itu? Kita lihat komentar seorang Saksi dengan iman butanya berkomentar berikut ini:

1. Saya menganggap Organisasi sebagai Ibu saya.
2. Dalam hidup ini menurut saya tidak ada yang sempurna. Ketika saya melihat ada yang 'tidak sesuai' [kurang sesuai], saya menyerahkan semuanya kepada Bapak YEHUWA. Saya tahu dialah yang berhak mengoreksi Organisasi. Dan itulah yang terjadi dari tahun ketahun. Bagi saya ketika Organsasi menyampaikan hal yang salah, lebih baik mengakui kesalahan itu, daripada mempertahankan yang salah. Sampai saat ini apa yang saya dapati adalah, kira-kira jika diumpamakan 1000:1 kesalahan. Bagi saya mungkin belum saatnya hal itu terlihat jelas, maka saya bersabar menantikan penjelasan berikutnya (walau mungkin ajarannya bolak balik lagi) (Grear Archer di sini)
2. Rasionalisasi

Sekarang waktunya saya bahas contoh ke-2 yaitu bagaimana organisasi Saksi Yehuwa merasionalisasikan kekeliruan atau kegagalannya. Wah ini sangat banyak . Misalnya untuk menutupi perubahan ajarannya yang berubah-ubah seperti bunglon, Menara Pengawal menggunakan rasionalisasi Amsal 4:18: “Tetapi jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari”. Artinya, bagi Saksi; terang kebenaran atas firman Allah yang disampaikan oleh golongan “hamba setia” semakin hari semakin terang atau jelas. Tetapi jika Saudara membaca artikel Perubahan Ajaran Dan Mempermalukan Yesus telah saya bahas bahwa Saksi Yehuwa sungguh mengabaikan dan tidak pernah memperhatikan ayat berikutnya yaitu Amsal 4:19:

Jalan orang-orang fasik adalah seperti kesuraman; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka terus tersandung.
Artinya ketika ada perubahan ajaran misalnya saya bahas artikel tentang waktu panggilan surgawi yang diklaim terjadi tahun 1931. Lalu di tahun 1966 dirubah dengan menyatakan bahwa panggilan itu sebenarnya terjadi 1935. Tetapi kemudian tahun 2007 berubah lagi dengan mengatakan bahwa waktu yang spesifik tidak dapat ditentukan atas panggilan tersebut . Nah jika waktu penutupan panggilan surga saja bisa berubah-ubah demikian luar biasa seolah-olah surga milik organisasi Saksi Yehuwa maka sangat jelas yaitu ajaran ini seperti orang fasik yang berada di dalam ruang gelap mencoba mencari jalan pintu ke luar tetapi terus menabrak suatu benda lalu mencari lagi dan menabrak lagi dan terus tersandung. Jadi sebenarnya bukan terang yang semakin terang, melainkan kesuraman karena golongan “hamba setia dan bijaksana” yang menjadi penyembahan berhala modern para Saksi tidak tahu apa yang menyebabkan terus berubah-ubah (tersandung) padahal Menara Pengawal dengan begitu berani mengklaim bahwa “Yehuwa berbicara kepada kita melalui Alkitab dan ”budak yang setia dan bijaksana**. Jika memang Yehuwa berbicara melalui “hamba setia dan bijaksana” mengapa Yehuwa tidak pernah memberikan ajaran-Nya tepat pertama kalinya? Siapakah yang bingung di sini; Yehuwa, ilah para Saksi ataukah golongan “hamba”? Atau klaim-klaim itu merupakan sebuah propaganda informasi sebuah grup kultus?

Saya persilahkan juga Saudara klik bukti contoh artikel rasionalisasi-rasionalisasi Menara Pengawal yang diajarkan kepada anggotanya yaitu Ajaran Saksi: Pemahaman Progresif Atau Kebingungan? yaitu rasionalisasi organisasi atas perubahan ajarannya yang diklaim bersifat progresif. Srtikel Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat Salah dan Rasionalisasi: Janji Yehuwa dan Karunia Bernubuat dan Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa yaitu artikel rasionalisasi Menara Pengawal terhadap kegagalan nubuatan palsu kiamatnya

3. Pembenaran

Bagaimana dengan contoh pembenaran diri? Pembenaran diri hampir sama dengan rasionalisasi; perbedaannya terletak suatu kasus dirasionalisasikan sebagai pembenaran untuk membela diri. Padahal jika dikaji ulang rasionalisasi itu tidaklah sama kasusnya dengan contoh yang ada. Kita bisa lihat contoh dari komentar Sdr. Rein, seorang Saksi Yehuwa yang sama berkomentar di atas mengatakan:

Tetapi kayaknya anda keliru dalam hal itu, jika dalam konteks kesalahan Russel, Rutherford, Frans dalam hal prediksi tahun Armagedon banyak koq SSY yang mengakui kesalahan itu sebagai kesesatan, jangan menggeneralisasi. Bahkan organisasi MP sendiri pernah mengkritik tajam beberapa tulisan Russel dgn menyebutnya sebagai ajaran hantu-hantu, tetapi kesalahan tertentu secara kontekstual tidak serta-merta menggeneralisasi semua kesalahan MP, sebab mereka mengakui itu dan memperbaharuinya dan berupaya utk tidak mengulanginya. . . Demikian juga dgn Russel, dia memprediksi atas hasil risetnya pribadi, dan belakangan pengikut Russel pun memisahkan diri dari SSY.(di sini)
Apakah pembenaran diri Sdr. Rein? Meskipun ajaran Russell merupakan ajaran dari setan, tetapi tidak bisa digeneralisasi semuanya lalu sesat karena kesesatan itu diakui, diperbaharui dan berupaya tidak melakukan lagi. Dan prediksi Russell hanyalah merupakan hasil riset pribadi ya jadi kesalahan Russell pribadi, bukan secara keseluruhan. Meresponi argumen itu maka jawaban saya adalah:

Praktek yang sangat ironis di mana generasi pemimpin berikutnya mencela dan menghujat pemimpin sebelumnya memiliki ajaran yg sesat. . . Nah, pertanyaannya:

1. Bgm Anda yakin ajaran Russell lainnya itu (anti Tritunggal) tidak sesat jika dihasilkan oleh seseorang yg sesat?

2. Jika prediksi Rutherford dianggap sesat, bgm Anda yakin ajaran lainnya yg dicetuskan Rutherford dan masih dipakai saat ini tidak juga keliru ketika dihasilkan oleh orang sesat?

3. Dulu Russell mengklaim sebagai hamba demikian juga yg lainnya mengikuti pola-2 nubuatan Yesus, bolehkah Anda tunjukkan kepada saya di mana Allah Yehuwa menggunakan seseorang utk memberikan makanan rohani tepat waktu kepada umatnya memakai orang-orang yg sesat dalam pengajarannya?

4. Jika Anda membangun rumah dng fondasi berbentuk segi 4 dan ini dinilai keliru sehingga oleh generasi berikutnya, bgm generasi berikutnya mampu membuatnya menjadi bangunan bulat jika fondasinya segi 4? Demikian juga dng ajaran SSY. Jika fondasi awalnya sudah sesat, bgmn bisa tidak menjadi sesat?

Apakah krn hasil riset pribadi maka tidak mempengaruhi pengikutnya? Faktanya semua pengikut Russell meyakininya termasuk Rutherford waktu utk manut-manut juga.

(Note: Saya sangat menyarankan pembaca mengkaji di sini untuk memahami diskusi itu secara utuh dan lengkap)
Sdr. Rein tidak memberikan respons lebih lanjut. Tetapi Sdr. Budi (BD) meresponi sebagiannya saya cantumkan di sini:

Awi : Praktek yang sangat ironis di mana generasi pemimpin berikutnya mencela dan menghujat pemimpin sebelumnya memiliki ajaran yg sesat.

Apa nggak salah tuh bung Awi? jadi menurut anda jika ada pemimpin Protestan yang keliru maka organisasi Protestan seharusnya membiarkan begitu saja pemimpin yg keliru tersebut??? bukankah selayaknya dikoreksi dan diktritisi? . . .

Pertama-tama yg perlu diluruskan di sini adalah, tulisan sdr.Rein tentang kritikan Rutherford terhadap ajaran Russel hanya terhadap bbrp hasil analisa pribadi Russel yaitu tentang Piramida Giza yg disebut berasal dari ajaran hantu2 (dan bukan terhadap seluruh hasil riset Russel di buku Studies on the Scriptures) . . .

Saya ingin bertanya balik, apakah menurut anda sebaiknya Rutherford membiarkan begitu saja kekeliruan dari Russel pendahulunya? bukankah justru kritikan itu sesuai dengan prinsip Alkitab?

Tahukah anda bahwa di dalam Alkitab pun dicatat bagaimana para Nabi dan pemimpin yg diurapi Allah saling mengingatkan dan bahkan mengkritik tajam satu-sama-lainnya, demikian juga dengan para Rasul. Nabi Nathan mengkritik Raja Daud yang diurapi Allah, demikian jg dgn Raja Salomo yg diurapi Allah dan pendiri Bait Suci belakangan malah membuat patung berhala utk ibadah istri-istri kafirnya sehingga membuat agama paduan - 1Raj 11:9-13. Paulus mengkritik keras Rasul Petrus, demikian juga Paulus pernah bersitegang dengan Barnabas.

Justru jika Organisasi SSY tidak mengkritik pemimpinnya yg "tergelincir" atau melakukan kekeliruan, maka saya pribadi dan banyak rekan2 seiman lain pasti sudah lama meninggalkan SSY. Keberanian menyesuaikan diri tersebutlah yg menjadikan SSY organisasi unik yg berani mengkritik ke dalam. Tidak seperti organisasi kristen lainnya.
Di atas merupakan sebagian pembenaran diri Sdr. BD. Sekarang jawaban saya berikut ini:
Sdr. BD berkata: “menurut anda jika ada pemimpin Protestan yang keliru maka organisasi Protestan seharusnya membiarkan begitu saja pemimpin yg keliru tersebut??? bukankah selayaknya dikoreksi dan diktritisi?

Jawaban AWI:

Tentunya jika ada pemimpin Protestan yang keliru maka organisasi Protestan yang lainnya akan mengoreksinya. Namun demikian, pembenaran diri Sdr. BD pada prakteknya tidak sama antara organisasi Protestan dengan apa yang terjadi di dalam organisasi Saksi Yehuwa.

Yang terjadi di dalam organisasi Menara Pengawal adalah seorang pemimpin mengkritik pemimpin sebelumnya setelah pemimpin itu meninggal dunia. Sebelum pemimpin itu meninggal calon pemimpin berikutnya mengikuti ajaran sesat tersebut. Misalnya ketika Russell menjadi presiden Menara Pengawal, Rutherford mengikuti seluruh ajaran Russell tanpa mempertanyakan apalagi menentangnya. Setelah Russell meninggal, barulah Rutherford mengatakan bahwa ajaran Russell itu bersumber dari setan. Demikian juga, setelah Rutherford meninggal, barulah presiden berikutnya yaitu Franz mengoreksi kesalahan Rutherford. Dan begitu seterusnya. Jadi ketika seorang pemimpin berkuasa, seluruh anggotanya mengikuti dan mempraktekkan ajaran pemimpinnya yang sesat dengan setia.

Itulah sebabnya saya katakan ironis karena menciptakan banyak problem dengan teologi berubah-ubah seperti yang diajarkan Saksi Yehuwa. Misalnya pada masa Russell (meninggal dunia 1916) menjadi presiden, tentunya saya sebagai pengikut IBSA percaya ajarannya. Nah, faktanya saya meninggal tahun 1914 dan masih meyakini seluruh doktrin Russell itu. Eh, ternyata setelah Russell meninggal diyatakan oleh Rutherford bahwa ajaran Russell bersumber dari setan dan sesat. Lah, saya yang telah mati meyakini doktrin sesat Russell itu kemanakah nasibnya? Bukankah ini menciptakan problem yang begitu besar menjadi seorang Saksi Yehuwa dengan doktrin yang berubah-ubah sehingga membuat saya tertawa-tawa menganalisanya? . Hei namun demikian, bagi seorang Saksi Yehuwa, ia yakin doktrin berubah-ubah ini diklaim berdasarkan Alkitab, padahal masuk akal saja tidak karena ada begitu banyak pengikut Russell dan Rutherford dan mantan tokoh lainnya yang telah meninggal tetapi tidak jelas nasib kekekalannya karena meyakini doktrin yang dinilai sesat oleh pemimpin yang kemudian.


Jika Rutherford ingin mengoreksi dan mengkritik Russell maka seharusnya dilakukan ketika Russell masih hitup, tidak setelah meninggal. Bagaimana jika ada salah satu pemimpin mengkritik presidennya yang berkuasa? Dipecat! Ini terjadi kepada Raymond Franz — keponakan Fred Franz yang menjadi salah satu dari badan pimpinan — dianggap murtad karena mencoba mengkritik presidennya ketika masih hidup. Jadi ketika Sdr BD berkata: “jika Organisasi SSY tidak mengkritik pemimpinnya yg "tergelincir" atau melakukan kekeliruan, maka saya pribadi dan banyak rekan2 seiman lain pasti sudah lama meninggalkan SSY. Keberanian menyesuaikan diri tersebutlah yg menjadikan SSY organisasi unik yg berani mengkritik ke dalam. Tidak seperti organisasi kristen lainnya” merupakan pembenaran diri karena keberanian mengoreksi dan mengkritik hanya terjadi setelah sang presiden meninggal. Ini jelas bukan kerendahan hati sang presiden untuk menyesuaikan diri. Melainkan tipe kepemimpinan otoriter sebuah organisasi kultus. Sdr. BD mencoba mendustai dan membenarkan diri sendiri.

Ya, memang keunikan mengkritik pemimpin setelah meninggal merupakan hal yang unik terjadi di Menara Pengawal, tidak seperti organisasi Kristen lainnya. Misalnya Martin Luther mengkritik kepausan di Roma ketika Paus masih berkuasa, bukan setelah Paus meninggal. Apalagi misalnya Luther menjadi Paus mengkritik Paus sebelumnya. Ini tidak terjadi. Luther tidak pernah jadi Paus dan hanyalah seorang pastor yang benar-benar berani mengoreksi gereja Katolik Roma. Jadi kasusnya memang tidak sama, bukan?

Jika Sdr BD berkata, “Justru jika Organisasi SSY tidak mengkritik pemimpinnya yg "tergelincir" atau melakukan kekeliruan, maka saya pribadi dan banyak rekan2 seiman lain pasti sudah lama meninggalkan SSY” merupakan suatu pembenaran diri karena organisasi mengkritik pemimpinnya setelah meninggal dan seseorang bisa keluar dari jeratan kultus Menara Pengawal hanyalah karena anugerah Yesus Kristus semata, bukan karena alasan yang diberikan oleh Sdr. Budi.

Alkitab juga mengajarkan boleh mengoreksi perilaku yang keliru, bukan doktrin yang keliru karena jika doktrin yang dikoreksi maka hasil dan akibatnya menjadi tidak masuk akal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti yang saya sampaikan di atas. Pembenaran diri Sdr. Budi yaitu Nathan mengkritik Daud ataupun Paulus mencela Petrus. Tetapi apakah Nathan dan Paulus mencela Daud dan Petrus ketika mereka masih hidup atau sudah meninggal? Jelas ketika masih hidup. Apakah yang dikritik masalah doktrin atau perilaku? Jelas perilaku, bukan masalah doktrin. Jadi kasusnya tidak sama dengan praktek organisasi Menara Pengawal. Tidak ada kerendahan hati seorang pemimpin Menara Pengawal untuk menerima koreksian ataupun kritikkan atas doktrinnya. Kasusnya serupa tapi tidak sama. Sdr. Budi banyak melakukan pembenaran diri seolah-olah apa yang terjadi di Protestan dan Alkitab sama dengan apa yang terjadi di Menara Pengawal sehingga sepertinya banyak berkhayal pula.

4. Penyangkalan

Ini merupakan bahasan terakhir yaitu penyangkalan. Apakah contohnya? Banyak dapat Saudara temui di blog ini. Salah satunya adalah seorang Anonim berkomentar:

Si bekicot AWI, pengecut maya, mana alamatmu biar kudatangi !? (di sini)
Mr Anonim ini merupakan contoh penyangkalan karena tidak berkomentar untuk menjawab argumen-argumen di thread Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa secara sah dan daya nalar yang baik, melainkan menyangkal argumen-argumen thread itu dengan ancaman sehingga saya pindahkan ke Kotak Sampah Saksi Yehuwa yaitu suatu thread khusus bagi Saksi Yehuwa berkomentar di blog ini yang melanggar aturan berkomentar blog ini.

Tentunya Mr Anonim adalah contoh yang ekstrem dari proses penghentian-pikiran yaitu penyangkalan. Kita lihat kasusnya Sdr. Budi yang dapat dikategorikan penyangkalan yaitu ketika mencoba menjawab tantangan saya di artikel Budak Setia Bijaksana Murtad, Kebangkitan Dan Penipuan dengan jawaban yang sama sekali tidak ada hubungan dengan pertanyaan yang saya ajukan. Mr. Budi menjawab:

Berikut jawaban dan pendapat saya : sebenarnya soal prediksi tahun2 akhir zaman yang dibuat Russel maupun Rutherford sudah sering dikomentari oleh saya maupun rekan-rekan SSY lainnya di berbagai thread anda. Saya pribadi menganggap Russel hanyalah seorang tokoh seperti anda atau saya atau orang2 lain yang memiliki minat utk menyelidiki agama-agama Kristen maupun Alkitab, sama seperti Martin Luther dulu (hanya saja beda zaman dengan kita), tidak lebih daripada itu. Russel pada awalnya beragama Kristen Protestan denominasi Presbiterian, namun dia banyak kecewa dengan berbagai doktrin yg diajarkan oleh agama Protestan, seperti jiwa tidak berkematian (arwah orang mati yg masih hidup selagi seseorang meninggal), siksaan api neraka kekal, dll.) sehingga belakangan dia membentuk kelompok study siswa-siswa Alkitab dan mengumpulkan teman-teman gereja nya yg memiliki minat sama utk menyelidiki penyimpangan doktrin Kristen dan Alkitab.

Saya sependapat dengan anda bhw beberapa penafsiran nubuat Alkitab berkenaan prediksi tahun2 akhir zaman yg diterbitkan Russel dlm tulisan2nya itu keliru dan salah kaprah, demikian juga dgn Rutherford. Karena itulah SSY di zaman modern sudah lama meninggalkan pola penafsiran prediksi akhir zaman sedemikian, dengan kata lain konsep pemikiran Russel maupun Rutherford tidak absolute representatif pemikiran SSY di jaman modern ini. Tetapi buat saya pribadi kalau kita fair, kita juga akan melihat hal-hal positif dari apa yg dulu pernah dilakukan Russel maupun Rutherford dalam mereformasi dan mengkritik beberapa doktrin Katolik maupun Protestan (jangan hanya melihat sisi negatifnya).

Saya kasih contoh sejarah, tentang tokoh reformis Protestan bernama John Calvin, yang merupakan tokoh protestan yg disegani sampai sekarang oleh banyak denominasi protestan. Tahukah anda bwh Calvin pernah melakukan kejahatan yg sangat biadab terhadap para kritikus protestan? (seperti kekejaman yg pernah dilakukan oleh Katolik terhadap bidat Protestan - Inquisition). Pada tahun 1553 Michael Servetus seorang ahli agama asal Spanyol, dihukum mati di bukit Champel, di selatan Kota Jenewa. Ia diikat ke sebuah tiang, dan dibakar hidup-hidup, ia tewas kesakitan hingga hangus. Apa kesalahnya sehingga harus dibakar? hanya karena Servetus menulis buku, surat, dan berpendapat tentang kekeliruan konsep Trinitas. Dalam bukunya, De Trinitatis erroribus libri vii. Servetus mengemukakan bahwa inilah arti Yesus sebagai "Putra Allah": Tuhan Bapa mengembuskan Logos ke dalam dirinya, tapi Sang Putra tak setara dengan Sang Bapa. bagi Servetus, Yesus "dikirim oleh Sang Bapa dengan cara yang tak berbeda seperti salah seorang Nabi".

Selain itu John Calvin juga membakar seseorang yang dianggap bidat, diantaranya yakni Ichabod Crane pada abad ke 16. Pertanyaan saya buat anda, apakah cara Calvin tersebut sesuai dengan cara-cara Alkitabiah? apakah membakar hidup-hidup (membantai) orang yang berbeda pendapat dengan pemimpin Gereja adalah cara yang bersifat Alkitab??? JELAS TIDAK! itu adalah cara terrorist. Yesus mengajarkan kasih, bahkan mengasihi musuh!

Apakah kejahatan Calvin tersebut membuat para anggota jemaat Protestan hingga saat ini menentang Calvin dan tidak mengakuinya sebagai seorang reformis? Nyatanya tidak !!! sampai saat ini banyak teolog Protestan dan para pendeta mengakui Calvin sebagai reformis sejati.Mengapa? ya mungkin karena ada hal-hal positif yang terdapat dari pengajaran Calvin, sehingga orang tidak hanya melihat hal negatif dari dirinya.

Nah, demikian juga dengan tokoh reformis Russel maupun Rutherford, bagi saya pribadi ada banyak hal yang positif dari Russel maupun Rutherford (yang sedikitpun tidak pernah anda bahas di blog ini), saya banyak mendapatkan wawasan pemahaman baru dari tulisan mereka. Hal-hal yang negatif dari mereka saya tinggalkan dan saya tolak, tetapi hal2 yg positif saya terima, sama halnya ketika saya membaca tulisan2 dari reformis protestan Martin Luther maupun Calvin, saya mengambil hal yg positif dan membuang hal yg negatif. (di sini)
Apakah Sdr. Budi menjawab pertanyaan tantangan saya? Untuk lebih jelasnya apa itu pertanyaan saya, silahkan Saudara klik Budak Setia Bijaksana Murtad, Kebangkitan Dan Penipuan dan buktikan sendiri bahwa apa yang dijawab oleh Sdr. Budi jauh panggang dari api alias tidak kena-mengena dengan pertanyaan yang saya ajukan. Ini contoh penyangkalan dan merupakan hambatan psikologis bagi setiap Saksi Yehuwa untuk menjawab tantangan-tantangan yang saya berikan di blog ini untuk di jawab.

KESIMPULAN

Apakah yang dapat kita simpulkan sejauh ini? Seorang Kristen sejati adalah pengikut Kristus, bukan mengikuti manusia manapun. Jika seorang Kristen mengetahui secara sadar bahwa ada suatu pendeta ataupun denominasi Kristen mengajarkan hal-hal yang sesat, apalagi melakukan penipuan maka ia akan pindah tempat atau denominasi untuk belajar ajaran yang sehat, bukan secara sadar kita ketahui sesat tetapi tetap mengikutinya dengan setia. Saya yakin semua orang normal akan melakukan hal yang demikian, bukan?

Namun demikian, kasusnya tidak sama dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Saksi Yehuwa bukanlah pengikut Kristus, melainkan pengikut sebuah organisasi yang mengklaim dapat memberikan keselamatan. Ya setiap Saksi Yehuwa terlibat dalam penyembahan berhala modern. Oleh karena itu, meskipun mereka sadar dan tahu bahwa organisasi Saksi Yehuwa memiliki ajaran sesat dan bahkan banyak melakukan penipuan, mereka tetap mengikutinya? Mengapa? Salah satunya adalah karena mereka diajarkan berpola pikir atau hidup dalam Penyangkalan, Rasionalisasi, Pembenaran dan Khayalan yang dijelaskan oleh Steve Hassan.

Jadi permasalahan sebenarnya dengan Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah bidang teologi, melainkan masalah psikologi kultus. Oleh karena itu, sangat sulit seorang Kristen berbicara secara normal dengan Saksi Yehuwa, misalnya membahas ayat-ayat Alkitab yang bersifat tafsiran, karena berbicara seputar fakta tentang kepalsuan organisasi Saksi Yehuwa saja mereka tidak mampu bernalar dan menjawab dengan akal sehat karena sebenarnya mereka hidup dalam penyangkalan, rasionalisasi, pembenaran dan khayalan yang merupakan aspek psikologi kultus. Ya, merupakan hal yang sia-sia dan membuang-buang waktu saja berdiskusi teologi karena meskipun seorang Saksi secara sadar tahu dan mengerti bahwa ajaran Saksi Yehuwa sesat dan tidak masuk akal tetapi tetap saja meyakininya dengan membabi buta karena yang diyakini bukanlah Alkitab, Yesus Kristus ataupun Allah melainkan perasaan sebagai umat pilihan Allah berdasarkan sudut pandang tafsiran Menara Pengawal atas Alkitab yang ditanamkan melalui proses teknik kontrol pikiran (mind control). Ini disampaikan oleh Steve Hassan:

Sangat penting untuk memahami bahwa di sebagian besar kultus berdasarkan Alkitab, meskipun anggotanya secara agresif diajarkan doktrin, bukan doktrin tersebut yang menahan dia berada di dalam kelompoknya. Melainkan pemahamannya terhadap kelompoknya yang merupakan umat Allah yang sejati, sebuah perasaan ditanamkan dengan teknik pengendalian pikiran. Dengan demikian, untuk melibatkan anggota kultus dalam argumen ataupun berdiskusi Alkitab sering sia-sia.

It is important to understand that in most Bible-based cults, although the member is aggressively taught doctrine, it is not the doctrine that holds him in the group. It is the sense that the group is God's true people, a feeling cultivated by techniques of mind control. Thus, to engage the cult member in a Biblical argument or discussion is often futile. (Steve Hassan, Releasing the Bonds, hlm. 145)
Ya, Steve Hassan benar. Berdiskusi dengan anggota kultus seperti Saksi Yehuwa dalam sebuah argumen maupun berdiskusi Alkitab adalah sebuah kesia-siaan belaka.

Bagaimana pendapat Saudara?


Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu (Mat. 7:6)

Artikel Terkait:
1. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
2. Penyembahan Berhala Modern: Organisasi Dan Manusia
3. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah?
4. Dusta-Dusta Organisasi Allah


*   http://www.freedomofmind.com/Info/BITE/bitemodel.php
** Menara Pengawal, 1/5/2000 hlm. 15

3 comments :

  1. Ulasan yang sangat baik, mudah sekali dimengerti oleh orang NORMAL

    Shaloom

    ReplyDelete
  2. Pak Awi.

    Apakah anda akan mengatakan bahwa seorang peramal cuaca yang mengatakan hari ini akan turun hujan ( berdasarkan keadaan cuaca pada hari itu yang sedang mendung) tetapi ternyata tidak hujan sebagai seorang peramal cuaca palsu (sesat) ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Jon

      Rupanya Anda tidak bisa membedakan antara peramal cuaca dengan peramal yg mengatakan atas nama Allah bahwa kiamat akan terjadi tahun 1914, kebangkitan nabi-nabi PL thn 1925 dan berakhirnya sejarah manusia thn 1975.

      Silahkan Anda klik Nabi Palsu Berseru Kiamat, Kiamat, Kiamat untuk bukti bagaimana dalam sejarahnya, Siswa-Siswa Alkitab dan SSY (organisasi Menara Pengawal) telah bernubuat palsu atas nama Yehuwa.

      Salam kasih Kristus

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.