Buku Life Everlasting Menubuatkan Musim Gugur 1975 Akhir Sejarah Manusia |
Untuk membuktikan maksud saya di atas, perhatikan diskusi saya dengan Sdr. Maxi-Sam di sini. Dalam rasionalisasi pembelaan beliau yaitu Saksi Yehuwa bukanlah nabi palsu mengatakan sebagai berikut:
SAYA JAWAB : Coba tolong jawab ya : Dimana letak “pelanggarannya” seorang gubernur melakukan “reklamasi”? Demikian pula dg “memprediksi” kapan kiamat (harap diingat : BUKAN “menubuatkan” tp “memprediksi” ya!). Dimana letak pelanggaran Alkitabnya? Ayat yg Bpk gunakan [bukan ayat 33 tapi 36] hanya mengatakan “Tetapi tentang HARI dan SAAT itu tidak seorangpun yang tahu … hanya Bapa sendiri.” Meminjam pertanyaan Bpk Awi yg sedikit saya modifikasi : Apakah di ayat tsb ada LARANGAN orang Kristen utk “memprediksi” TAHUN kapan peristiwa itu akan terjadi? Jelas TIDAK ada, bukan?
Kalau kita perhatikan konteksnya memang ada ruang yang memungkinkan murid-murid Yesus untuk “memprediksi” kapan itu akn terjadi. Harap diingat bahwa sesuai dg perikopnya, Matius pasal 24 & 25 juga Markus pasal 13 dan Lukas pasal 21 adalah “Khotbah [Yesus] tentang Akhir Zaman” [NIV memuat salah satu perikopnya adalah “TANDA-TANDA Akhir Zaman]. Di Matius 24 : 3, murid-Murid Yesus secara spesifik bertanya : “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah TANDA KEDATANGAN-Mu dan TANDA KESUDAHAN DUNIA?” [KJV, end of the world].
Sebagai jawaban, Yesus memberikan SERANGKAIAN TANDA “kedatangannya” dan TANDA “kesudahan dunia” atau “kiamat” spt : perang, kelaparan, gempa bumi, penyakit sampar, munculnya nabi-nabi palsu, Injil Kerajaan diberitakan diseluruh dunia, dll.
Kemudian di ayat 32 – 33, Yesus mengatakan : “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, KAMU TAHU, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, JIKA kamu MELIHAT semuanya ini, KETAHUILAH, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”
Sbgmn kita bisa menyimpulkan atau “memprediksi” musim panas dan atau musim buah tertentu sudah dekat dari hasil mengamati ciri-ciri fisiknya yg mulai berubah, demikian pula dg “kiamat” sudah dekat atau masih jauh bisa “diprediksi” dari apakah semua “TANDA” yg Yesus sebutkan sudah terjadi atau belum! Makanya spt yg saya katakan karena TIDAK ada larangan utk “memprediksi” dan memang ada ruang utk itu, saya yakin Bpk Awi tahu apa yg namanya Eskatologi Kristen. Menurut https://id.wikipedia.org/wiki/Eskatologi_Kristen - Eskatologi Kristen adalah studi mengenai nasib akhir umat manusia pada akhir zaman dari sudut pandang Kekristenan sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh ALKITAB yang sebagai SUMBER UTAMA dalam PENELITIAN. Kata "eskatologi" sendiri berasal
dari dua kata dalam bahasa Yunani, ἔσχατος yang berarti "akhir"; dan λογία, yang berarti "studi".Ketika membaca argumennya itu, segera saya sadar bahwa saya benar sejak awal yaitu bicara apapun juga dengan Sdr. Maxi-Sam hasilnya adalah kesia-siaan karena hidupnya penuh dengan rasionalisasi pembenaran diri sehingga ia sebenarnya menolak apa yang Alkitab nyatakan. Dengan manusia berjenis seperti ini, memang patut jika komentarnya [dianggap sampah] menjadi bahan pelajaran agar pembaca blog ini memahami bahwa menjadi seorang Saksi Yehuwa memang dapat berpola-pikir yang demikian. Mengapa? Alasannya telah saya bahas dalam artikel Studi Psikologikal dan Sosial Terhadap Anggota Kultus.
Ayat Eskatologi ditemukan di banyak tempat dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Misalnya dalam Perjanjian Lama yaitu Kitab Yesaya dan Daniel, sedangkan Perjanjian Baru pada Injil Matius (pasal 24), dan Wahyu.
. . . .
Jadi, berdasarkan bukti-bukti tsb, berikut ini alur logika saya : 1. MP/SSY mengaku dan percaya Alkitab adalah Firman Allah yang terilham.
2. Tidak ada larangan Alkitab utk memprediksi kapan “kesudahan dunia” krn memang ada “tanda-tandanya”.
3. Banyak orang Kristen lainnya yang juga melakukan prediksi spt itu meski hasilnya salah.
4. MP/SSY juga pernah memprediksi dan mengakui pernah salah dan merasa itu adalah sesuatu yg OK krn tidak sedang bernubuat.
5. Kesimpulan : MP/SSY bukan nabi palsu berdasarkan Ulangan 18! --- Setujukah pembaca dengan kesimpulan tersebut?
Dan perlu pembaca ingat bahwa Sdr. Maxi-Sam mengklaim telah membaca seluruh artikel saya sehingga secara otomatis beliau tahu bahwa banyak argumen-argumennya telah saya bantah. Namun nampaknya argumen-argumen saya tersebut diabaikan sehingga beliau hanya mengulang-ulang argumen yang sama.
Berikut jawaban saya:
1. Apakah Perbedaan Bernubuat Dengan Meramal?
Jika Anda menyampaikan fakta tentang kegagalan nubuatan yang pernah diprediksi Saksi Yehuwa maka mereka mencoba membantah dalam 2 rasionalisasi pembenaran. Pertama, Saksi Yehuwa tidak pernah mengklaim sebagai nabi dan jika kemudian dihadapkan fakta bahwa Saksi Yehuwa memang pernah mengaku sebagai nabi atau juru bicara Allah maka mereka jatuh kepada rasionalisasi kedua yaitu mereka tidak pernah bernubuat, melainkan hanya memprediksi sama seperti organisasi sekuler memprediksi sesuatu, misalnya BMKG memprediksi cuaca. Padahal saya sudah membahas bahwa ada perbedaan mendasar antara bernubuat dengan meramal. Baca Apakah Perbedaan Bernubuat Dengan Meramal?
Lagi pula, jika memang Saksi Yehuwa mengaku sebagai juru bicara Allah maka logikanya ketika ketika memprediksi berarti prediksinya tersebut bukanlah seperti prediksi BMKG yang memprediksi cuaca melainkan sebagai nabi yang memprediksi [baca bernubuat] kiamat karena berbicara atas nama Allah, bukan? Namun demikian, karena fanatisme dan sentimen agama yang buta maka mereka mengeraskan hati, mendustai hati nurani dan merasionalisasikan berbagai alasan sehingga daya nalar pun terlumpuhkan. .
Oleh karena itu, ketika Sdr. Maxi Sam mencoba mengatakan “BUKAN “menubuatkan” tp “memprediksi” ya!” maka secara logika argumennya tidaklah sah dan tidak sesuai dengan daya nalar sehat dalam menyimpulkan argumennya.
2. Adakah Larangan “memprediksi” TAHUN kapan waktunya?
Rasionalisasi argumen aneh bin ajaib ke-2 yang dibuat oleh Sdr. Maxi-Sam adalah ketika mempertanyakan: adakah larangan di Alkitab memprediksi tahun kapan kiamat? Karena memang tidak ada maka dapat disimpulkan bahwa memprediksi kapan kiamat boleh, bukan? Ini adalah jalan logika Maxi-Sam dalam pembelaannya yang blunder sehingga sebenarnya ia menyangkali apa yang Alkitab nyatakan.
Ketika Tuhan Yesus ditanya oleh para muridnya “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” dan ditegur oleh Yesus, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya” (Kis. 1:6-7). Jadi jelas, meskipun tidak ada kata melarang untuk mengetahui masa dan waktu, tetapi Tuhan Yesus mengatakan “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu. Kalimat “tidak perlu” dapat juga dimaknai sebagai sebuah larangan. Namun demikian, Saksi Yehuwa telah begitu berani menetapkan waktu kapan dan masa itu dengan mengklaim Alkitab menyatakan kronologi-kronologi waktu dan masa tersebut!
Kitab Ul. 18:20: “seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati”. Ayat ini memang tidak melarang bernubuat palsu atas nama Allah, tetapi jelas hukuman tertinggi bagi manusia adalah mati dan hukuman bagi nabi palsu adalah mati! Jadi dapat disimpulkan secara implisit bahwa bernubuat palsu itu dilarang jika tidak ingin beroleh humuman tertinggi; mati!
Kesimpulannya? Sungguh cara berlogika dan berdaya nalar di luar akal sehat yang diperlihatkan oleh Maxi-Sam, mengaku percaya Alkitab, dengan meminta saya untuk menunjukkan bahwa tidak boleh atau melarang manusia untuk bernubuat kapan waktu kiamat berdasarkan penjelasan saya di atas.
3. Ada ruang bagi murid-murid Yesus & para teolog untuk “memprediksi”?
Rasionalisasi pembenaran ke-3 yang dibuat Sdr. Maxi-Sam adalah adanya ruang yang memungkinkan bagi murid-murid Yesus untuk memprediksi dengan menyebut “Matius pasal 24 & 25 juga Markus pasal 13 dan Lukas pasal 21 adalah “Khotbah [Yesus] tentang Akhir Zaman” [NIV memuat salah satu perikopnya adalah “TANDA-TANDA Akhir Zaman]. Di Matius 24 : 3, murid-Murid Yesus secara spesifik bertanya : “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah TANDA KEDATANGAN-Mu dan TANDA KESUDAHAN DUNIA?”” Validkah rasionalisasinya? Wuihhh jauuuhh panggang dari api!😁
Sungguh ironis dan membuat saya heran dengan rasionalisasi Sdr. Maxi-Sam yang tidak bisa membedakan antara menanyakan dan studi dengan memproklamirkan waktu kiamat. Adalah benar bahwa para murid menanyakan tanda kedatangan Kristus dan kesudahan dunia. Tetapi apakah mereka memproklamirkan kapan waktu pastinya? Tidak! Bertanya boleh, dong? 😁Tetapi Saksi Yehuwa tidak bertanya, melainkan dengan lancang menetapkan kapan waktunya. Kita lihat dalam cuplikan di atas dari buku terbitan Lembaga Menara Pengawal berjudul Life Everlasting Life Everlasting in Freedom of the Sons of God berbunyi: “According to this trustworthy Bible chronology six thousand years from man's creation will end in 1975, and the seventh period of a thousand years of human history will begin in the fall 1975 CE = Menurut kronologi Alkitab yang dapat dipercaya 6 ribu tahun dari penciptaan manusia akan berakhir pada 1975 dan periode ke-7 dari sejarah manusia akan mulai pada musim gugur 1975”. Lihat jelasnya artikel Nubuatan Kiamat 1975: Akhir Sejarah Manusia.
Untuk bukti kegagalan nubuatan lainnya silahkan lihat artikel (1) Fakta Nubuatan Charles Russell yang membahas pendiri Lembaga Menara Pengawal memprediksi kiamat akan terjadi tahun 1914 dan (2) Prediksi Palsu Rutherford pada tahun 1925 menubuatkan akan ada kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama.
Demikian juga tidaklah masalah bagi para teolog Kristen studi tanda-tanda akhir zaman (eskatologi) didasarkan pada Alkitab. Tetapi apakah para teolog tersebut menetapkan suatu tahun tertentu seperti Saksi Yehuwa? Tentunya mayoritas tidak! Karena tentang waktu dan tahun hanya Bapa yang tahu. Bukan bagian manusia untuk mengetahuinya. Sedangkan jika ada nabi palsu bergelar teolog yang menetapkan waktu tertentu memang mereka sesat dan melanggar batasan yang diberikan Alkitab.
Kesimpulan? Apa yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa bukanlah sekedar mempelajari tanda-tanda zaman melainkan memproklamirkan dan menetapkan kapan waktu kiamat. Jelas tidaklah sama antara para murid menanyakan langsung kepada Kristus tentang kapan waktu kedatangan ke-2 Nya dan para teolog mempelajari/studi tentang tanda-tanda akhir zaman yang memang diberi ruang untuk dipelajari dalam Alkitab.
4. Kesimpulan Alur Logika Maxi-Sam yang Keliru
Akhirnya, Sdr. Maxi-Sam memberikan kesimpulan yang keliru didasarkan pada 5 buah alur logikanya. Padahal dengan alur logika yang sah berdasarkan argumen saya di atas terbukti bahwa Saksi Yehuwa adalah nabi palsu berdasarkan Ulangan 18:20-22:
Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.Mengapa saya katakan Saksi Yehuwa terbukti nabi palsu? Ini alur logikanya:
- Saksi Yehuwa mengaku sebagai juru bicara atau nabi Allah.
- Saksi Yehuwa bukan mempelajari tanda-tanda akhir zaman melainkan berulang kali terbukti bernubuat dan memproklamirkan kapan masa dan waktu kiamat yaitu 1914, 1925, 1975. Padahal Yesus mengatakan “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu . . . ” (Kis. 1:6-7). Artinya para murid tidak boleh atau dilarang untuk mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa karena hanya Bapa saja yang tahu (Mat. 24:36).
- Seperti yang Sdr. Maxi-Sam akui bahwa Saksi Yehuwa “juga pernah memprediksi dan mengakui pernah salah”. Artinya terbukti nubuatannya salah dan tidak terjadi.
- Kesimpulan logisnya: Saksi Yehuwa adalah nabi palsu karena Saksi Yehuwa telah berkata tentang masa dan waktu akhir dunia atas nama Tuhan dan perkataannya tidak terjadi alias nubuatannya adalah palsu.
Apakah Saksi Yehuwa mengaku dan percaya Alkitab sebagai Firman Allah terilham seperti yang diklaim Maxi-Sam? Tidak! Mereka tidak percaya. Mengapa? Karena mereka memiliki FANATISME BUTA DAN sentimen agama yang tinggi sehingga fungsi daya nalar dan akal sehat terhambat. Bahkan Saksi Yehuwa sebenarnya tidak percaya Yesus, Allah & Alkitab melainkan mengantungkan iman dan keselamatan kekal mereka kepada sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai golongan hamba setia dan bijaksana yang mereka kultuskan dan sembah sebagai berhala modern.
Untuk mengetahui prediksi atau nubuatan kiamat dunia Saksi Yehuwa, Wikipedia menjelaskannya dengan rinci. Demikian juga blog ini mengulasnya. Misalnya,
1. Juru Bicara Palsu YEHUWA, Pengilhaman Roh Kudus Dan Nubuatan.
2. Nabi Palsu Berseru: Kiamat, kiamat, kiamat!
3. Bernubuat Palsu: Atas Nama YEHUWA Dan Generasi Tak Akan Berlalu
2. Nabi Palsu Berseru: Kiamat, kiamat, kiamat!
3. Bernubuat Palsu: Atas Nama YEHUWA Dan Generasi Tak Akan Berlalu
Bagaimana pendapat Anda tentang artikel Contoh Fanatisme Buta dan Sentimen Agama Melumpuhkan Daya Nalar?
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)
Saudara maxi-sam memboroskan energi membela badan pimpinan ssy scr membabi buta dengan logika yg dipaksakan. Mmg menutupi kebohongan dibutuhkan usaha yg lebih besar dibanding dgn mengungkap kebenaran.
ReplyDeleteGembala2 dr denominasi kristen (panggilan mesra kaum ssy kpd org ktisten sejati) seringkali mengajarkan tanda2 akhir jaman yg merujuk pada alkitab. Sering disampaikan bahwa akhir jaman sdh dekat supaya jemaat senantiasa bertumbuh scr rohani dan dlm keadaan siap bila hari itu datang (spt pencuri). Tp tdk prnah sekalipun menubuatkan hari itu jatuh pada tahun berapa, pada musim apa dsb. (Kecuali mungkin segelintir oknum). Gereja scr kelembagaan tdk pernah sekalipun mengumumkan kapan tepatnya hari akhir.
Sy pribdi bs memaafkan kesalahan nubuatan akhir jaman SSY (yg sdh ketiga kalinya) yg nyatanya tdk terjadi. Tdk ada pengaruhnya buat sy. Tp sy tdk bs memaafkan dampak/akibat dari kesalahan itu yg sdh menyusahkan dan merugikan byk org. Apakah saudara maxi bs sekedar ikut merasakan kesusahan org2 yg percaya nubuatan itu menjelang thn nubuatan ? Mereka sdh merasa terpisah dari dunia ini hanya untuk berebut tiket mjd kawanan kecil dengan mengorbankan segala kepunyaan dan masa depan mereka. Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka tdk pduli dgn kebutuhan duniawi mereka. Properti dijual, berhenti bekerja, tdk melanjutkan studi/sekolah, rencana nikah dibatalkan, rencana bisnis diurungkan hanya untuk bualan konyol ini...
Apakah badan pimpinan pernah menyampaikan kesalahan ini ? Tidak. Justru mereka mengumbar bualan baru dgn retorika dan pembenaran yg membuat org yg berakal sehat akan menertawakan sesuatu yg tdk lucu... apalagi berharap mereka mengganti kerugian moril dan materiil pada para korban, jangan mimpi... sy membenci ajaran ini karena telah menyusahkan byk org dan menyesatkan akal sehat anggotanya.., konyol
Selamat sore Sdr Permana Gandhi. Pertama-tama salam kenal. Senang bisa ‘berkenalan’ dg Sdr meskipun hanya melalui ‘dumay’. Kedua, terima kasih atas perhatian Sdr kepada saya sehingga Sdr sampai-sampai mau “memboroskan energi” mengomentari artikelnya Bpk Awi yang berhubungan dengan tanggapan saya. Sekarang perkenankan saya menanggapi “perhatian” Sdr.
Delete1. Sdr Permana Gandhi tulis : “Saudara maxi-sam memboroskan energi membela badan pimpinan ssy scr membabi buta dengan logika yg dipaksakan. Mmg menutupi kebohongan dibutuhkan usaha yg lebih besar dibanding dgn mengungkap kebenaran.”
SAYA JAWAB : Pertama, apa yg saya lakukan adalah bagian dari “diskusi” dg Bpk Awi dan bagi saya “berdiskusi” dg siapa saja termasuk dg Sdr Permana Gandhi masih belum sampai pada taraf “memboroskan energi” koq.
Kedua, sama spt yg sudah pernah saya sampaikan kpd Bpk Awi dan kpd “anak-anaknya”, keberadaan saya di blog ini adalah mewakili diri saya pribadi sehingga secara otomatis yg saya “bela” adalah pandangan, pikiran dan pendapat saya pribadi. Menurut saya, dlm konteks diskusi saya dg Bpk Awi, “badan pimpinan” sama sekali tidak membutuhkan pembelaan dari saya. Mrk juga tidak pernah meminta kami SSY utk membela mereka.
Ketiga, kalau memang menurut Sdr Gandhi “pembelaan” (“tanggapan”) saya “membabi buta dengan logika yg dipaksakan”, bolehkah saya tahu spt apakah kriteria suatu tanggapan sehingga bisa dikatakan “TIDAK membabi buta dan dengan logika yg TIDAK dipaksakan”?
Keempat, bolehkah saya minta tolong Sdr Gandhi menjelaskan apa yg Sdr maksud dg “kebohongan” yg berupaya saya tutupi?
2. Sdr Permana Gandhi tulis : “Gembala2 dr denominasi kristen (panggilan mesra kaum ssy kpd org ktisten sejati) seringkali mengajarkan tanda2 akhir jaman yg merujuk pada alkitab. Sering disampaikan bahwa akhir jaman sdh dekat supaya jemaat senantiasa bertumbuh scr rohani dan dlm keadaan siap bila hari itu datang (spt pencuri). Tp tdk prnah sekalipun menubuatkan hari itu jatuh pada tahun berapa, pada musim apa dsb. (Kecuali mungkin segelintir oknum). Gereja scr kelembagaan tdk pernah sekalipun mengumumkan kapan tepatnya hari akhir.”
SAYA JAWAB : Menarik di satu sisi Sdr Gandhi dg sangat yakin mengatakan bahwa “Gembala2 dr denominasi Kristen … tdk prnah sekalipun menubuatkan…” tapi di sisi lainnya Sdr Gandhi menyatakan di dalam ‘tanda kurung’ bahwa “Kecuali mungkin segelintir oknum”. Dari pernyataan itu, salahkah kalau saya atau orang lain menyimpulkan berarti mereka “pernah” melakukannya dong bukannya “tidak pernah”?
Kalaupun Sdr Gandhi menyebut mereka sbg “segelintir oknum”, pertanyaan saya : Apkh Sdr Gandhi tahu persis siapa saja “segelintir oknum” tsb sehingga Sdr bisa dg yakin menyimpulkan bahwa “Gereja scr kelembagaan” tidak pernah sekalipun? Jika Sdr tahu persis siapa saja mereka, bolehkah tolong di sampaikan disini?
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete3. Sdr Permana Gandhi tulis : “Sy pribdi bs memaafkan kesalahan nubuatan akhir jaman SSY (yg sdh ketiga kalinya) yg nyatanya tdk terjadi. Tdk ada pengaruhnya buat sy. Tp sy tdk bs memaafkan dampak/akibat dari kesalahan itu yg sdh menyusahkan dan merugikan byk org. Apakah saudara maxi bs sekedar ikut merasakan kesusahan org2 yg percaya nubuatan itu menjelang thn nubuatan ? Mereka sdh merasa terpisah dari dunia ini hanya untuk berebut tiket mjd kawanan kecil dengan mengorbankan segala kepunyaan dan masa depan mereka. Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka tdk pduli dgn kebutuhan duniawi mereka. Properti dijual, berhenti bekerja, tdk melanjutkan studi/sekolah, rencana nikah dibatalkan, rencana bisnis diurungkan hanya untuk bualan konyol ini...”
SAYA JAWAB : Pertama, sebagai seorang oposan SY, benarkah atau jujurkah Sdr Gandhi “bisa memaafkan kesalahan nubuatan” [meskipun menurut saya yg benar “kesalahan prediksi” nubuatan] tsb? Yang kedua, terus terang saya agak bingung membaca pernyataan ini. Mengapa? Di satu pihak Sdr mengatakan “bisa memaafkan kesalahan nubuatan” tsb tapi di lain pihak Sdr mengatakan “tdk bs memaafkan dampak/akibat dari kesalahan itu”. Pertanyaan saya : Bgm Sdr bisa mengatakan “tdk bs memaafkan dampak/akibat dari kesalahan itu” PADAHAL sesuai dg pengakuan Sdr sendiri, kesalahan tsb “Tdk ada pengaruhnya buat [Sdr]?”
Setiap kesalahan pasti ada dampak/akibatnya. Namun jika saya pribadi bisa memaafkan kesalahan seseorang maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan tsb. Dlm konteks pembahasan ini, jika saya sbg seorang SY bisa memaafkan “kesalahan prediksi” Badan Pimpinan maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan prediksi tsb atas saya pribadi.
Sdr tanya : “Apakah saudara maxi bs sekedar ikut merasakan kesusahan org2 yg percaya nubuatan itu menjelang thn nubuatan ?” --- SAYA JAWAB, Sejujurnya yaa, saya turut bersimpati dan bisa merasakan kesusahan mereka!
Selebihnya dg pernyataan Sdr bahwa : “mereka TIDAK PEDULI dgn kebutuhan duniawi mereka. Properti DIJUAL, BERHENTI bekerja, TDK MELANJUTKAN studi/sekolah, rencana nikah DIBATALKAN, rencana bisnis DIURUNGKAN” --- apkh Sdr memiliki bukti yang bisa disajikan disini? Jika tidak ada bukti, mohon maaf kalau saya menganggap pernyataan-pernyataan tsb hanya sekedar tuduhan dr seorang oposan SY yang mengada-ada.
4. Sdr Permana Gandhi tulis : “Apakah badan pimpinan pernah menyampaikan kesalahan ini? Tidak. Justru mereka mengumbar bualan baru dgn retorika dan pembenaran yg membuat org yg berakal sehat akan menertawakan sesuatu yg tdk lucu... apalagi berharap mereka mengganti kerugian moril dan materiil pada para korban, jangan mimpi... sy membenci ajaran ini karena telah menyusahkan byk org dan menyesatkan akal sehat anggotanya.., konyol”
SAYA JAWAB : Benarkah badan pimpinan tidak pernah menyampaikan “kesalahan” ini? Apkh Sdr Gandhi punya bukti yang bisa disajikan disini? Kalaupun benar mrk tidak pernah menyampaikannya, kalau boleh tahu (mohon maaf sebelumnya) mengapa Sdr Gandhi yg repot-repot “memboroskan energy” dlm mempersoalkannya? Bukankah spt pengakuan Sdr sendiri bahwa kesalahan tsb “Tdk ada pengaruhnya buat [Sdr]?” Menurut saya apa yg Sdr lakukan justru adalah hal yang “konyol”! (meminjam ungkapan Sdr)
Sbg penutup, saya pinjam pernyataan Sdr yg saya modifikasi : “sy menyukai ajaran-ajaran SY karena telah membahagiakan byk org dan mencerahkan akal sehat anggotanya.., mantap!”
Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.
-- s e l e s a i --
bukti yang diminta Sdr Maxi
Delete1. Majalah Watchtower 15 maret 1969, hal. 171 menyebut, ajakan untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah propaganda iblis. Karena dunia tinggal sedikit waktu sampai 1975 sebaiknya diisi dgn dinas pelayanan (kpd LMP)
2. Majalah Awake! 22 Mei 1969 hal. 15 menyebut, anda sbg kaum muda tdk akan mengalami tua dlm sistem dunia ini (krn thn 1975 akan kiamat), sehingga kaum muda dihimbau untuk tdk mengejar karir / pekerjaan
3.Kingdom ministry Mei 1974 hal. 3 menghimbau SSY menjual property krn waktu sdh dekat
4.Awake 8 Nov 1974 hal 11 menyebut bahwa Nubuat Yesus yg akan segera digenapi atas seluruh sistem ini merupakan faktor utama banyak pasangan muda SSY memutuskan tdk memiliki anak.
Masih Kurang ?
Permana Gandhi
Dear Sdr. Maxi-Sam, saya senang ternyata Anda Masih mengunjungi blog ini. Salam Kenal.
ReplyDelete1.Anda katakan “berdiskusi dgn Pak Awi atau siapa saja termasuk dgn Permana Gandhi msh dlm taraf belum memboroskan energi”. Puji Tuhan, Anda adalah termasuk org yg senang berdiskusi dan kritis. Tp, jauh lebih bagus kalau sikap kritis ini anda tujukan untuk sebuah organisasi yg mengaku sbg satu2nya saluran komunikasi Allah, shg dgn beraninya menubuatkan kiamat tapi tidak terjadi.
Maksud tulisan saya “membabi buta dengan logika yg dipaksakan” berangkat dari analogi Sdr. Maxi menggunakan matius pasal 24 dan 25, juga markus 13 dan lukas 21 untuk merasionalisasi pembenaran memprediski dan memproklamirkan kiamat. Padahal para murid hanya bertanya, tidak memprediksi apalagi memproklamirkan.
Knp sy katakan membabi buta ? Sdr. Maxi tdk lagi menggunakan mata hati yg jernih untuk mengenali buah dari nabi2 palsu dlm bentuk organisasi modern ini. Shg apapun yg diajarkan oleh organisasi ini, meskipun hoax (bohong) akan tetap anda cari usaha pembenaran / rasionalisasinya.
2.Sy menyebut segelintir oknum, tp saya hanya bs menyebut 1 contoh sj. Knp ? Gereja memiliki sejarah panjang selama 2000 tahun mengabarkan injil di penjuru dunia (SY masih berumur blm genap 1,5 abad). Tentu saja sangat mungkin ada oknum gembala yg melakukannya. Apakah Sdr. maxi masih bingung ? Baik saya bantu. Pendeta Paulus Tribrata pernah meramal kiamat tahun 2029. Apakah ramalan pendeta ini diterima seluruh Gereja Kristen scr kelembagaan ? Bahkan ramalan itu tdk diyakini oleh seluruh denominasi Pdt Paulus sendiri yaitu Gereja Tabernakel. Sangat berbeda dgn sebuah organisasi agama yg klaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah, dengan suara bulat telah 3 kali memproklamirkan kiamat tetapi tdk terjadi. Kultus ini sangat terorganisir shg makanan rohani yg disediakan organisasi kultus ini HARUS dimakan oleh SEMUA jemaatnya.
3.Saya katakan “saya pribadi bs memaafkan kesalahan nubuatan akhir jaman SSY ttp saya tdk bs memaafkan dampak / akibat yg menyusahkan banyak org”. Sebenarnya mudah sekali mencerna kalimat dgn gaya paradoks ini. Sebelumnya saya akan tanggapi revisi Sdr. Maxi atas kata : ‘bernubuat’ menjadi ‘memprediksi’. Saya tdk memusingkan apakah LMP menganggapnya sbg ramalan, nubuatan, atau prediksi. Bagi saya sama saja. Knp ? Anda bs membayangkan sebuah organisasi yg mengklaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah dan satu2nya yg berhak menyediakan makanan rohani bagi anggotanya. Lalu organisasi ini meramal, menubuat, memprediksi atau apalah namanya tentang kapan waktunya kiamat, lalu MEMPROKLAMIRKAN hasil ramalan togelnya ini kepada anggotanya. Bukankan ini hanya membuat resah saja ? kalau benar terjadi sih gak masalah bro.
Kembali ke kalimat paradoks, Sdr Maxi, saya jujur menuliskannya. Saya jujur bs memaafkan (baca : mendapat hiburan dgn tertawa) atas kesalahan nubuatan kiamat LMP. Krn memang gak ada pengaruhnya buat saya. Tdk berpengaruh thd iman saya, tdk membuat saya resah krn sy mmg tdk mempercayai hoax murahan ini. Ttp ketika hoax ini memakan korban banyak org, bukankan kita pantas membencinya ?
4.Saya bertanya “apakah badan pimpinan pernah menyampaikan kesalahan ini ?” Sdr. Maxi, untuk poin ini saya harus akui ada kesalahan. Yg saya maksudkan adalah apakah badan pimpinan pernah MEMINTA MAAF atas kesalahan nubuatan ini ? Apakah Sdr. Maxi tetap membebankan pembuktian pernyataan ini kpd saya ? Bukankah lebih efektif kl Sdr. Maxi yg harus membuktikan bahwa LMP pernah meminta maaf scr tertulis melalui publikasi resminya ? Saya tunggu buktinya dan kita validasi rame-rame sumbernya.
Mudah2an Sdr. Maxi masih bersedia berdiskusi di blog ini meskipun hutang yg harus dilunasi sangatlah berat : membawa bukti permintaan maaf LMP atas nubuatan bodong.
Salam Kasih Kristus,
Permana Gandhi
Selamat malam Sdr Permana Gandhi dan selamat ‘bertemu’ lagi. Pertama-tama, terima kasih atas upaya Sdr menyajikan bukti-bukti yg saya minta. Perkenankanlah saya menanggapinya :
Delete1. Sdr Gandhi tulis : “Majalah Watchtower 15 maret 1969, hal. 171 menyebut, ajakan untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah propaganda iblis. Karena dunia tinggal sedikit waktu sampai 1975 sebaiknya diisi dgn dinas pelayanan (kpd LMP)”
SAYA JAWAB : Pertama, waktu itu saya meminta buktinya krn Sdr Gandhi spesifik mengatakan “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka … TDK MELANJUTKAN studi/sekolah”
Tapi setelah saya baca, koq saya tidak menemukan pernyataan “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka … tdk melanjutkan studi/sekolah” dalam artikel tsb? Sekarang Sdr Gandhi malah membuat pernyataan yg baru lagi. Pertanyaan saya : Apkh Sdr secara pribadi sdh memeriksa dan membaca lengkap artikel tsb ataukah Sdr hanya “copy-paste” dari artikelnya Bpk Awi?
Berikut ini saya sertakan kutipan singkat paragraph yg menjadi ‘dasar/bukti’ pernyataan tuduhan Sdr dan paragraph terakhir artikel tsb :
“THE INFLUENCE and SPIRIT of this world IS TO GET AHEAD, TO MAKE A NAME FOR ONESELF. Many schools now have student counselors who encourage one to pursue higher education after high school, to pursue a career with a future in this system of things. Do not be influenced by them. Do not let them “brainwash” you with the Devil’s propaganda TO GET AHEAD, TO MAKE SOMETHING OF YOURSELF in this world. This world has very little time left! Any “future” this world offers is no future! Wisely, then, let God’s Word influence you in selecting a course that will result in your protection and blessing…
These are perilous days in which each one of us faces many decisions, difficult decisions that involve our dedicated relationship to Jehovah and our everlasting future. Whether young or old, guard yourself from unnecessary association with worldly people. Do not let this world and its spirit influence you to the extent that it will affect your decisions to do Jehovah’s will. Keep in mind what John wrote: “Everything in the world—the desire of the flesh and the desire of the eyes and the showy display of one’s means of life—does not originate with the Father, but originates with the world . . . the world is passing away and so is its desire, but he that does the will of God remains forever.”—1 John 2:15-17”
Kalau boleh tahu, di bagian manakah dari paragraph tsb ada pernyataan spesifik spt yg Sdr katakan sekarang bahwa “MP.. MENYEBUT, ajakan untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah propaganda iblis. Karena dunia tinggal sedikit waktu sampai 1975 sebaiknya diisi dgn dinas pelayanan”? Bisakah Sdr Gandhi tolong tunjukkan, siapa tahu saya yg tdk memperhatikan sehingga terlewat?
KEDUA, jika mengikuti alur penalaran Sdr Gandhi, seharusnya seraya batas waktu “kiamat” tahun 1975 mendekat maka pandangan atau sikap MP/SSY akan semakin tegas dan keras dlm soal pendidikan ini bukan?
Misalnya mungkin akn spt ini : “Tidak perlu lagi sekolah karena akhir itu beberapa bulan lagi akan tiba!” atau “Hai para orang tua, untuk apa buang-buang waktu memikirkan berapa tahun pendidikan sekuler yang seharusnya ditempuh oleh anak-anak kalian, bukankan akhir itu tinggal beberapa bulan lagi?”
Namun fakta dan bukti justru menunjukkan bahwa tidaklah demikian. Sebagai pembanding, berikut ini saya sertakan kutipan artikel MP 1/9/75 hlm 542-544 [berarti kurang lebih beberapa bulan sebelum batas waktu “kiamat” tiba] :
Questions From Readers – How many years of secular education are advisable for children in Christian households?
Many Christian households have found it advisable for their children to avail themselves of the standard basic education provided in their country. The parents involved are the ones responsible for deciding on the nature and extent of this secular training.—Prov. 1:8; 6:20-22; Eph. 6:4.
-- b e r l an j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteChristian parents, together with the children, are required to “be obedient to governments and authorities.” (Titus 3:1) This would include their obeying the regulations of the state concerning secular education. In most countries the state requires students to remain in school until a certain age, which may vary from thirteen to eighteen years. In some lands only a few years of education are available, and then it is left up to the family to arrange for the child’s future. In many cases this means that the child is left to fend for himself. But whenever the law stipulates that children are to attend school for a given number of years, Christian children should do this, since it does not conflict with any other Bible command.—Matt. 22:21.
The Scriptures charge parents with the responsibility of training their children, and children are required to be obedient to their parents “in everything” that is not in conflict with God’s clearly stated requirements. (Col. 3:20; Prov. 4:1; see also Acts 4:18, 19.) Thus, as long as children are minors, legally under the control of their parents, or are living in the family household and accepting their support, they are obligated to abide by the decisions of their parents as to the amount of education that it is considered well for them to receive. The same principle applies when parents, one of them or both, are unbelievers. This does not mean that children cannot discuss matters with their parents and make requests of them, but they are under obligation to respect the decisions of the father, or, in those cases where there is no father in the home, of the mother.
Another Scriptural principle to consider is that Christians ought to be equipped to support themselves, and, in the case of married men, their families as well. (Eph. 4:28; 1 Tim. 5:8) For this reason, in some communities, where high costs are involved in securing the necessities of life, more secular education may be an important factor in making a living. Generally, Christian parents and youths in such areas have found it advisable to make use of the standard secular training offered; in America, this is equivalent to what is known as a high-school education.
Another factor to consider is the emphasis that Jehovah places on his written Word, as well as the assignment he has given to his servants to be preachers and teachers of “all Scripture.” (2 Tim. 3:16, 17; Matt. 28:19, 20) This strongly indicates that Jehovah desires all of his witnesses, young and old, to become literate. They should be able to read the Bible well in their native language and to express its message fluently and correctly, both by word of mouth and in writing. They can make good use of secular education in order to attain to such spiritual goals.—1 Cor. 2:13; Eccl. 12:10.
In addition, the basic education offered by the secular state generally includes practical instruction in mathematics, history and health care. Many secular schools also offer additional training, such as in the use of tools and machinery, carpentry, installing of electrical equipment, car repairing, printing, local crafts, science studies, typing, music and languages. And for girls, they offer domestic studies and training in child care. In view of this wide range of studies available in many countries, teen-age boys and girls, under the direction of their parents, can work out a program of subjects to be learned that will benefit them later. Some few parents have thought it advisable to arrange for their youths to enroll for short courses of technical training in specialized schools to acquire skills in trades, or other technical know-how, such as in the field of electronics and computers. This has been for the practical purpose of providing a means of supporting themselves in Jehovah’s service.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteToday, there are many teen-age baptized servants of Jehovah. Their personal study, preparation for meetings and sharing in the Theocratic Ministry School have given them a basic knowledge of Bible truth for Christian preaching. They have also benefited by education in the public schools. But how far should they go with a secular education? It would hardly be consistent for such a youth, of his own choice, to pursue extensive secular studies beyond what is required by the law and by his parents. According to First Timothy 6:20 it would be unwise to fill one’s mind with philosophies of imperfect men: “O Timothy, guard what is laid up in trust with you, turning away from the empty speeches that violate what is holy and from the contradictions of the falsely called ‘knowledge.’” For this reason additional years of college education may present snares. One may become “brainwashed” by human philosophies so that faith in God and the Bible is destroyed. (Col. 2:8) Many college and university courses are based on false theories, such as evolution, that bolster the old system of things, which will soon pass away forever. (1 John 2:17) A goodly number of the professors have no faith in God or in the Bible and actively teach their godless beliefs. Moreover, there is the corrupting influence that the college atmosphere often has on morals, including the danger of drug addiction.
In most countries secular schools, public and private, are more filled with lawlessness, violence and corruption (and also drugs) than they were years ago. Admittedly, some schools are very bad. But has the point been reached where Christian youths find it impossible to attend the schools in their communities? This is a question that parents themselves must answer. However, it seems there have been a number of Christian youths who, in agitating for early quitting of school, have used the scare of violence and immorality to pressure their parents into allowing them to drop out. They have prevailed upon their parents, who have become overly protective in sympathy, to agree to take them out of these basic schools. In many cases this has worked to the detriment of the children.
Experience shows that earnest, serious-minded Christian youths, who are well trained domestically and well taught spiritually in Bible principles, can usually avoid problems. If they are careful to mind their own business, they find that they can attend school regularly with comparative safety. Especially is this so if they watch to keep out of trouble, and do not get involved with sports and other extracurricular group activities. It also works for their protection if they let their Christian light shine, considering their classmates as their field for preaching the good news of the Kingdom. But how much witnessing is actually done by those youths who quit school early? Often they get engulfed in the struggle to make a living, or get married early and find themselves with a family to support.
In many congregations of Jehovah’s witnesses it has been found that those few who did not complete their basic secular education found it more difficult later to meet life’s problems, to make a success of pioneer service or to bear marriage responsibilities properly when these came along.
It is not our purpose here to set out rules for Christian households. Rather, suggestions are offered as guidelines. Let parents and youths plan together for an adequate secular education that will enable the young people to meet their life interests and goals in a wholesome, honorable way. The well-trained youths of today will become tomorrow’s mature, hardworking servants of Jehovah. A balanced view of education now can help to make their enjoyment of God’s spiritual paradise complete.” ====
2. Sdr Gandhi tulis : “Majalah Awake! 22 Mei 1969 hal. 15 menyebut, anda sbg kaum muda tdk akan mengalami tua dlm sistem dunia ini (krn thn 1975 akan kiamat), sehingga kaum muda dihimbau untuk tdk mengejar karir / pekerjaan.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Sekali lg waktu itu saya minta bukti utk pernyataan spesifik Sdr Ghandi : “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka … TIDAK MELANJUTKAN studi/sekolah…”
Tapi sama dg di poin no 1, setelah saya membaca utuh artikel singkat tsb, saya sama sekali tidak menemukan kalimat “Karena mereka percaya kiamat pasti akan segera tiba, mereka … TIDAK MELANJUTKAN studi/sekolah…”
Selain itu, meskipun memang ada kesan menghimbau kaum muda untuk tidak mengejar karier dalam system sekarang TAPI bukan berarti mereka dianjurkan untuk tidak mengejar PEKERJAAN karena faktanya di artikel tsb ada pernyataan “much more practical to direct their young ones into trades that do not require such long periods of additional schooling. And trades such as carpentry, plumbing, and others, will be useful not only now, but perhaps even more so in the reconstruction work that will take place in God's new order.”
Selebihnya agar pembaca bisa mendapat gambaran yg cukup jelas tentang artikel singkat tsb, bersama ini saya sertakan kutipan lengkapnya : “WHAT FUTURE FOR THE YOUNG? – YOUNG or old, you need to face up to the fact that this system is not going to change its direction. Under Satan's influence, it will continue to deteriorate rapidly in its remaining years.
The truth of this can be seen in crime statistics everywhere. In the United States the Federal Bureau of Investigation reported that in 1968 there was a fantastic 17 percent increase in crime over 1967. This came on top of many years of other large increases. The population, however, grew only one percent last year. So crime exploded seventeen times as fast as the population!
If you are a young person, you also need to face the fact that you will never grow old in this present system of things. Why not? Because all the evidence in fulfillment af Bible prophecy indicates that this corrupt system is due to end in a few years. Of the generation that observed the beginning of the "last days" in 1914, Jesus foretold: "This generation will by no means pass away until all these things accur."-Matt. 24:34.
Therefore, as a young person, you will never fulfill any career that this system offers. If you are in high school and thinking about a college education, it means at least four, perhaps even six or eight more years to graduate into a specialized career. But where will this system of things be by that time? It will be well on the way toward its finish, if not actually gone!
This is why parents who base their lives on God's prophetic Word find it much more practical to direct their young ones into trades that do not require such long periods of additional schooling. And trades such as carpentry, plumbing, and others, will be useful not only now, but perhaps even more so in the reconstruction work that will take place in God's new order.
With such practical trades, many young persons have been able to sustain themselves with part-time work. This allows them to spend much more of their time helping interested persons to learn God's requirements for life by studying the Bible with them.
True, those who do not understand where we are in the stream of time from God's viewpoint will call this impractical. But which is really practical: preparing yourself for a position in this world that soon will pass away? or working toward surviving this system's end and enjoying eternal life in God's righteous new order? -1 John 2:17.
In these urgent times, as this wicked system writhes in its death pangs, this counsel from God's Word Is most practical for all who want to keep living: "My son, my law do not forget, and my commandments may your heart observe, because length of days and years of life and peace will be added to you."- Prov. 3:1, 2.” =====
3. Sdr Gandhi tulis : “Kingdom ministry Mei 1974 hal. 3 menghimbau SSY menjual property krn waktu sdh dekat”
-- b e r l a n j u t --
-- la n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Berikut ini saya kutipkan paragraph yang mungkin Sdr maksud : “Yes, since the summer of 1973 there have been new peaks in pioneers every month. Now there are 20,394 regular and special pioneers in the United States, an all-time peak. That is 5,190 more than there were in February 1973! A 34-percent increase! Does that not warm our hearts? Reports are heard of brothers selling their homes and property and planning to finish out the rest of their days in this old system in the pioneer service. Certainly this is a fine way to spend the short time remaining before the wicked world’s end.—1 John 2:17.”
Apkh paragraph ini yg memang Sdr maksud? Jika iya, bolehkah saya minta tolong ditunjukkan di bagian mana letak kalimat yg Sdr ‘tuduhkan’ itu? Soalnya sama dengan 2 (dua) ‘tuduhan’ Sdr diatas, setelah saya membacanya sama sekali TIDAK ADA kalimat “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, … Properti DIJUAL” atau yang ini : “MENGHIMBAU SSY menjual property krn waktu sdh dekat”
Agar pembaca obyektif bisa mendapatkan gambaran yg jelas akan konteksnya, berikut ini saya sertakan kutipan lengkapnya :
How Are You Using Your Life? – IS IT not apparent that most of mankind are living their lives for themselves? They are using their lives as they see fit, without concern for others. But what about us? The apostle Paul wrote to fellow servants of Jehovah, saying: “None of us, in fact, lives with regard to himself only, and no one dies with regard to himself only; for both if we live, we live to Jehovah, and if we die, we die to Jehovah. Therefore both if we live and if we die, we belong to Jehovah.”—Rom. 14:7, 8.
This is something for all of us to give serious thought to: It would be entirely inappropriate for us, while professing to be Jehovah’s people, to try to live our lives with regard to ourselves only. As the apostle Paul wrote: “You do not belong to yourselves, for you were bought with a price. By all means, glorify God.”—1 Cor. 6:19, 20.
Are we not thankful that Jehovah God has purchased us and that we now belong to Him? He has bought us with the life of his own dear Son so that eternal death does not have to be our lot, but we have before us the opportunity to enjoy everlasting life. (John 3:16, 36) How are you affected by this loving provision of God? Does it not cause you to want to show Jehovah your deep appreciation? The apostle Peter noted that if we have the proper mental disposition we will be moved to “live the remainder of [our] time in the flesh, no more for the desires of men, but for God’s will.”—1 Pet. 4:2.
Is that what you are doing? Are you living no longer simply to satisfy personal ambitions or desires, but to do God’s will? Are there ways in which you could share more fully in doing the will of God?
God’s Will for Us – Jehovah makes clear in his Word that his will for us today includes accomplishing a great work of Kingdom-preaching before the end of this system comes. (Matt. 24:14) Jesus Christ did a similar work. He said: “Also to other cities I must declare the good news of the kingdom of God, because for this I was sent forth.”—Luke 4:43.
Jesus did not hold back, but was whole-souled in his service to God. When we read the historical accounts of his ministry in the Gospels, how impressed we are with his energy and zeal in doing the Kingdom-preaching! Jesus knew that he had only a short time, and he did not spare himself in finishing his assignment. Should we not today be imitating his example, especially since we have such a short time left now in which to complete the Kingdom-preaching?
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteYes, the end of this system is so very near! Is that not reason to increase our activity? In this regard we can learn something from a runner who puts on a final burst of speed near the finish of a race. Look at Jesus, who apparently stepped up his activity during his final days on earth. In fact, over 27 percent of the material in the Gospels is devoted to just the last week of Jesus’ earthly ministry!—Matt. 21:1–27:50; Mark 11:1–15:37; Luke 19:29–23:46; John 11:55–19:30.
By carefully and prayerfully examining our own circumstances, we also may find that we can spend more time and energy in preaching during this final period before the present system ends. Many of our brothers and sisters are doing just that. This is evident from the rapidly increasing number of pioneers.
Yes, since the summer of 1973 there have been new peaks in pioneers every month. Now there are 20,394 regular and special pioneers in the United States, an all-time peak. That is 5,190 more than there were in February 1973! A 34-percent increase! Does that not warm our hearts? Reports are heard of brothers selling their homes and property and planning to finish out the rest of their days in this old system in the pioneer service. Certainly this is a fine way to spend the short time remaining before the wicked world’s end.—1 John 2:17.
Circumstances such as poor health or responsibilities in connection with your family may limit what you can do in the field ministry. And yet, the pioneer ranks include many who have health limitations, as well as some persons with families. But these brothers and sisters are able to regulate their lives so that they can care for their responsibilities and still put in the 1,200 hours a year, an average of 100 hours a month in the field ministry, required of pioneers.
Therefore, do not be too quick to dismiss the possibility that you, too, may be able to pioneer. Give it careful and prayerful consideration. Perhaps an analysis will reveal that your life is encumbered with needless weights that can be put off so that you can pioneer. Particularly may this be the case if you are single, or are married but have no children.—Heb. 12:1.
So, then, ask yourself: How am I using my life? Can I make adjustments that will enable me to pioneer? If I can, will failure to do so indicate to Jehovah that I am living to satisfy personal desires, rather than to do His will? Every one of us wants to be able to say, as did the apostle Paul, “Indeed, the life that I now live in flesh I live by the faith that is toward the Son of God, who loved me and handed himself over for me. I do not shove aside the undeserved kindness of God.” Gal. 2:20, 21.
Real blessings await those who can adjust their affairs to pioneer. First, there is a certain added contentment in sharing full time in the preaching work that God purposes all his servants now to do. Pioneering enlarges your opportunity to “save” yet scattered prospective members of the “great crowd.” (1 Tim. 4:16; Rev. 7:9, 14) Also, there may open up to you the privilege of being sent as a special pioneer into territory that is not often worked. And for those pioneering, there is the possibility of the opportunity of training at Gilead School and then going on to foreign missionary service.
So do not delay in giving serious consideration to this matter of how you are using your life. See if you can arrange your affairs to pioneer. Why not discuss the matter with persons already pioneering or with elders in your congregation?
As you probably are aware, to qualify as a regular pioneer you should have been baptized for at least six months, and have participated in the field service each month for the past six months. Also, it is vital that you have a reputation for fine Christian conduct.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteA Need at Bethel – There is another opportunity of service that we would also like you to consider seriously. And that is Bethel service. Most of you know something about Bethel. It is where this Kingdom Ministry, as well as the literature that you use in Kingdom-preaching, is produced. At Bethel, both at Brooklyn and at Watchtower Farm, we are able to produce publications for your use at a very reasonable cost, which we are sure that you very much appreciate…
Truly, using our lives in any way possible in Jehovah’s service brings a measure of happiness. We have so much to live for—an eternity of blessings while serving Jehovah. Surely we are all grateful for His making this possible by the sacrifice of His dear Son. Let us all, therefore, show our heartfelt appreciation by the way that we use our lives. Let us prove that we are no longer living for ourselves, but to do Jehovah’s will.” ======
Sebagai informasi buat Sdr Gandhi, sebenarnya “menjual property” mereka adalah salah satu cara atau bentuk “pengorbanan” yg biasa dilakukan atau dipilih oleh SSY utk bisa meluaskan pelayanan mereka sejak DULU sampai SEKARANG [bukan karena berhubungan dg tahun-tahun tertentu spt thn 1975]. Utk buktinya, berikut ini saya sertakan beberapa kutipan :
A. “ Perhatikan contoh Kevin dan Elena dari Amerika Serikat. Sebagaimana lazimnya pengantin baru yang masih muda di daerah mereka, mereka merasa harus membeli rumah. Keduanya bekerja purnawaktu dan bisa mempertahankan gaya hidup yang nyaman. Namun, jadwal kerja dan tugas-tugas rumah tangga mereka menyisakan hanya sedikit waktu untuk dinas pengabaran. Mereka menyadari bahwa hampir seluruh waktu dan energi mereka digunakan untuk harta semata. Namun, sewaktu mengamati gaya hidup sederhana dari sepasang perintis yang bahagia, Kevin dan Elena memutuskan untuk mengubah prioritas dalam kehidupan mereka. Setelah berdoa memohon bimbingan Yehuwa, mereka menjual rumah mereka dan pindah ke apartemen. Elena mengurangi jam kerja sekulernya dan menjadi perintis. Terdorong oleh pengalaman yang dinikmati istrinya, Kevin berhenti bekerja purnawaktu dan mulai merintis. Beberapa waktu kemudian, mereka pindah ke sebuah negeri di Amerika Selatan untuk melayani di tempat yang sangat membutuhkan pemberita Kerajaan. ”Kami sudah bahagia,” kata Kevin, ”tetapi sewaktu kami berupaya meraih tujuan rohani, kami memperoleh kebahagiaan yang lebih dalam lagi.”—Baca Matius 6:19-22.” – w 15/1/08 hlm 7
B. “Pada tahun 1943, saya merasa perlu berhenti dari dinas perintis istimewa. Tampaknya, hidup di sebuah trailer kecil, mengurus anak, menyiapkan makanan, mencuci pakaian, dan membaktikan 60 jam dalam dinas setiap bulan, adalah yang terbaik yang bisa saya lakukan. Namun, Ralph tetap melayani sebagai perintis istimewa.
Kami kembali ke Alliance, Ohio, pada tahun 1945, menjual trailer yang telah menjadi rumah kami selama sembilan tahun, dan pindah ke peternakan bersama orang-tua saya. Di sanalah, di beranda depan, putri kami, Rebekah, lahir. Ralph bekerja penggal waktu di kota dan terus melayani sebagai perintis biasa. Saya bekerja di peternakan dan berbuat semampu saya untuk mendukungnya agar dapat tetap merintis. Meskipun keluarga saya menawarkan tanah dan rumah secara cuma-cuma kepada kami, Ralph menolaknya. Ia ingin tetap tak terikat sehingga kami dapat mengejar kepentingan Kerajaan dengan lebih sepenuhnya.” – w 1/3/00 hlm 23
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteC. “Pada tahun 1949, Rowena dan saya menjual tanah pertanian dan memutuskan untuk merintis sampai uang kami habis. Kami pindah ke sebuah rumah di Masterton dan merintis bersama Sidang Masterton. Dalam dua tahun, Sidang Featherston terbentuk dengan 24 penyiar yang aktif, dan saya melayani sebagai pengawas umum. Kemudian, pada tahun 1953, saya menikmati hak istimewa melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menghadiri kebaktian internasional Saksi-Saksi Yehuwa selama delapan hari di Yankee Stadium di New York City. Rowena tidak dapat menemani saya karena ia perlu merawat putri kami, Enid, yang menderita kelumpuhan otak besar.” – w 1/2/96 hlm 30
D. “Di antara perintis-perintis yang mengatasi problem keuangan dan bertekun dalam dinas sepenuh waktu adalah Newton Cantwell dan istrinya. Mereka menjual perladangan mereka dan mulai merintis bersama enam dari tujuh anak mereka pada tahun 1932, selama Depresi Besar. ”Dalam sekejap, kami telah menghabiskan semua yang kami terima dari penjualan ladang kami—sebagian besar untuk biaya dokter,” tulis Saudara Cantwell. ”Kami ingat ketika kami pindah ke daerah penugasan kami yang kedua, uang kami hanya cukup untuk membayar uang muka bagi sewa rumah untuk dua minggu, dengan sisa lima dolar saja. Meskipun demikian, kami tahu bahwa Yehuwa akan menyediakan kebutuhan kami asalkan kami melaksanakan dinas kami dengan rajin. . . . Kami belajar menghemat dengan berbagai cara. Misalnya, ketika pindah ke daerah baru, saya berbicara dengan beberapa pemilik pompa bensin dan menjelaskan bahwa kami mengendarai tiga mobil setiap hari untuk melakukan pekerjaan Kristen kami. Ini biasanya menyebabkan kami mendapat potongan harga bensin. Putra-putra kami segera belajar memperbaiki mobil sendiri sehingga sangat mengurangi biaya perbaikan mobil.” Dengan demikian, keluarga Cantwell berhasil mengatasi tantangan keuangan dalam dinas sepenuh waktu. Saudara Cantwell masih terdaftar sebagai perintis ketika ia meninggal dalam usia 103 tahun.” – w 15/9/93 hlm 29
E. “Suatu pasangan di Pomona, Kalifornia, menghadapi pertanyaan itu. Saudara itu menjelaskan bahwa dulunya ia tidak menanggapi kebenaran secara serius dan ”sangat terlibat dalam musik rock berat dan menjadi seorang peminum yang cukup berat”. Tetapi sebuah khotbah pada kebaktian wilayah tahun 1979 membuat dia bertanya pada diri sendiri: ’Apakah kehidupanku mencerminkan keinginan yang sungguh-sungguh agar susunan perkara sekarang yang tidak bersih ini diganti?’ Setelah ia bersama istrinya membicarakan hal itu, mereka tidak menerapkan nasihat ilahi. Maka mereka memutuskan untuk mengubah cara hidup mereka dan berusaha menjadi perintis. Ia menulis, ”Saudara tidak akan percaya perubahan-perubahan yang harus kami buat. Kami menjual rumah kami dan pindah ke suatu rumah mobil (trailer). Kami menghentikan hiburan-hiburan malam yang mewah. Aku menjual usahaku, yang dapat menghasilkan lebih dari $2.000 sebulan, dan mendapat pekerjaan yang memungkinkan aku bekerja hanya dua hari dalam seminggu.” Kini setelah mereka merintis selama hampir dua tahun, ia berkata, ”Aku merasa seolah-olah suatu beban yang sangat berat diangkat dari bahu kami; kami seperti telah dibebaskan dari suatu jerat.” – w 82 no 45 hlm 30
4.Sdr Gandhi tulis : “Awake 8 Nov 1974 hal 11 menyebut bahwa Nubuat Yesus yg akan segera digenapi atas seluruh sistem ini merupakan faktor utama banyak pasangan muda SSY memutuskan tdk memiliki anak.”
SAYA JAWAB : Sekali lagi, waktu itu saya minta buktinya krn Sdr secara spesifik mengatakan “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, … rencana nikah DIBATALKAN...”
Sayangnya setelah saya baca utuh artikel bukti yang Sdr berikan, lagi-lagi saya sama sekali tidak menemukan adanya frase “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, rencana nikah DIBATALKAN”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteMemang benar dlm artikel tsb memuat gagasan yg Sdr sebutkan yaitu : “Nubuat Yesus yg akan segera digenapi atas seluruh sistem ini merupakan faktor utama banyak pasangan muda SSY memutuskan tdk memiliki anak” – MESKIPUN dlm artikel itu disebutkan juga cukup banyak alasan atau factor yg membuat banyak pasangan MEMUTUSKAN utk tdk memiliki anak.
Sebenarnya, hampir sama seperti “menjual property”, “memutuskan untuk tidak memiliki anak” juga merupakan salah satu cara atau bentuk ‘pengorbanan’ yg biasa dilakukan atau dipilih oleh SSY agar mereka bisa meluaskan pelayanan. Jadi tidak hanya karena berhubungan dg tahun 1975.
Sampai sekarangpun ada cukup banyak yg memutuskan demikian dan salah satu alasannya adalah karena akhir system ini [kiamat] sdh sangat dekat. Saya pribadi banyak mengenal pasangan-pasangan yg spt itu termasuk ada beberapa di sidang SSY tempat saya bergabung saat ini.
Utk lebih jelasnya, berikut ini saya kutipkan sebagian artikel yg Sdr Gandhi jadikan sbg bukti serta beberapa contoh yg memperlihatkan bahwa itu masih terjadi dikalangan SSY :
A. Is This the Time to Have Children? … Ominous Predictions – Further reinforcing the decision of some couples are ominous predictions for the immediate future. The Ithaca Journal of March 22, 1974, observed: “Normally restrained experts on energy, agriculture, population, and the global economy are starting to predict bankruptcy, social breakdown, and starvation for as many as one billion people by late this year or early 1975.”
Already millions are starving. In recent months tens of thousands have starved to death in northern Africa alone. World grain reserves are about exhausted, and even for the richer nations food may soon be in extremely short supply. Considering such prospects, it is little wonder that some couples might not consider this the time to be having children.
Significantly, in the first century Jesus Christ himself gave an ominous forecast regarding a calamity coming upon Judea. He provided a sign to identify when the calamity was imminent, saying: “When you see Jerusalem surrounded by encamped armies, then know that the desolating of her has drawn near.” When people would see the fulfillment of this sign, Jesus said: “Let those in Judea begin fleeing to the mountains.”—Luke 21:20, 21; Matt. 24:15, 16.
It was in 66 C.E. that the armies of Roman general Cestius Gallus encamped around Jerusalem, but then withdrew, apparently without any reason for doing so. This provided believers in Jesus’ prediction opportunity to flee. Those who did so were wise, for shortly afterward the Roman armies returned and the destruction upon those who remained was terrible beyond description.
The circumstance that Jesus foretold proved true: “Woe to the pregnant women and the ones suckling a baby in those days! For there will be great necessity upon the land.” (Luke 21:23) One can be sure that flight was more difficult for delaying parents with small children. If you had been living prior to that destruction and knew of its nearness, would you have considered that a time to be having children inside the province of Judea?
Today there is a great crowd of people who are confident that a destruction of even greater magnitude is now imminent. The evidence is that Jesus’ prophecy will shortly have a major fulfillment, upon this entire system of things. This has been a major factor in influencing many couples to decide not to have children at this time. They have chosen to remain childless so that they would be less encumbered to carry out the instructions of Jesus Christ to preach the good news of God’s kingdom earth wide before the end of this system comes.—Matt. 24:14.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteA Personal Decision – Let it be noted, however, Jesus did not say that persons should not have children. At no time did he ever advise against childbearing. He simply foretold the difficult conditions that would exist prior to and during the “great tribulation,” and said that it would be hard on mothers with small children. Married couples themselves would have to decide what they would do about having children in view of the circumstances.—Matt. 24:3-22.
The fact is, throughout the Bible parenthood is spoken of as being honorable. For example, it says: “Sons are an inheritance from Jehovah; the fruitage of the belly is a reward.” (Ps. 127:3-5) Parenthood is a God-given privilege. And rearing children can be a wonderful joy to parents. Thus, regardless of the severity of present troubles or those that certainly lie ahead, some couples may desire to have children. The Bible says nothing to prohibit them from now enjoying this privilege and shouldering this responsibility. So it would be improper for anyone to criticize others for having children.
On the other hand, there are many good reasons why couples now may decide not to have children. Even within Jesus’ prophecy concerning the time of the end, sound reasons are found for remaining childless. It would, therefore, be entirely improper for anyone to criticize those who may decide that this is not the time to have children.”
B. “Melajang atau Tidak Mempunyai Anak demi Tujuan Luhur – Karena ”waktu hanya tinggal sedikit” dan ”adegan pentas dunia ini sedang berubah”, Firman Allah mendesak kita untuk mempertimbangkan manfaat kelajangan. (1 Kor. 7:29-31) Karena itu, beberapa orang Kristen memilih untuk melajang seumur hidup atau mereka memutuskan untuk melajang selama beberapa tahun sebelum menikah. Patut dipujikan, mereka tidak memanfaatkan kebebasan masa lajang ini untuk mengejar kepentingan diri sendiri. Banyak yang melajang agar dapat melayani Yehuwa ”tanpa ada yang mengalihkan perhatian”. (Baca 1 Korintus 7:32-35) Beberapa orang Kristen lajang melayani sebagai perintis atau pekerja Betel. Yang lain berupaya agar bisa lebih bermanfaat bagi organisasi Yehuwa dengan memenuhi syarat untuk mengikuti Sekolah Pelatihan Pelayanan. Sebenarnya, mereka yang melayani sebagai rohaniwan sepenuh waktu semasa lajang lalu belakangan menikah, sering kali merasa bahwa pelajaran berharga yang mereka peroleh masih bermanfaat dalam perkawinan mereka.
Di beberapa bagian dunia, ada lagi perubahan lain dalam kehidupan perkawinan—banyak pasangan memutuskan untuk tidak mempunyai anak. Ada yang melakukannya karena alasan ekonomi; yang lain karena mereka ingin bebas mengejar karier yang menguntungkan. Di antara orang-orang Kristen, ada juga pasangan yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak. Tetapi, mereka sering kali melakukannya agar lebih leluasa melayani Yehuwa. Hal ini tidak berarti bahwa pasangan demikian tidak menikmati perkawinan yang normal. Mereka menikmatinya. Namun, mereka rela mendahulukan kepentingan Kerajaan di atas beberapa hak istimewa yang menyertai perkawinan. (1 Kor. 7:3-5) Beberapa pasangan itu melayani Yehuwa dan saudara-saudari mereka dalam pekerjaan wilayah dan distrik atau di Betel. Yang lain melayani sebagai perintis atau utusan injil. Yehuwa tidak akan melupakan pekerjaan mereka dan kasih yang mereka perlihatkan untuk nama-Nya.—Ibr. 6:10.” – W 15/4/08 hlm 15
C. “Mengapa Ada yang Tetap Tidak Memiliki Anak - Di pihak lain, ada banyak suami-istri Kristen yang tidak mempunyai anak. Ada yang tidak subur dan tetap tidak mengadopsi anak. Yang lainnya, meskipun sanggup, memutuskan untuk tidak memiliki anak. Mereka tidak mau mempunyai anak bukan karena mereka menghindari tanggung jawab atau takut menghadapi tantangan sebagai orang-tua, melainkan karena mereka sudah bertekad untuk memberikan perhatian yang penuh kepada dinas sepenuh waktu mereka, yang tidak bisa dilakukan kalau mereka memiliki anak. Ada yang melayani sebagai utusan injil. Ada juga yang melayani dalam pekerjaan keliling atau di Betel.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSebagai orang Kristen, mereka sadar bahwa ada pekerjaan yang sangat mendesak untuk dilakukan. Yesus berkata, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.” Pekerjaan itu sedang dilakukan dewasa ini. Pekerjaan itu sangatlah penting, karena ”akhir itu” akan mengartikan pembinasaan orang-orang yang tidak mengindahkan kabar baik.—Matius 24:14; 2 Tesalonika 1:7, 8
… Meskipun ini tidak memaksudkan bahwa adalah salah untuk mempunyai anak di zaman sekarang ini, banyak suami-istri Kristen tetap tidak ingin memiliki anak sehingga mereka dapat melibatkan diri lebih jauh dalam pekerjaan mendesak yang Yehuwa berikan kepada umat-Nya. Ada yang menunggu beberapa waktu sebelum akhirnya mempunyai anak; ada pula yang memutuskan untuk tetap tidak mempunyai anak dan mempertimbangkan kemungkinan untuk mempunyai anak di dunia baru Allah yang adil-benar. Apakah ini picik? Apakah mereka menyia-nyiakan kesempatan dalam hidup? Apakah mereka patut dikasihani?
Kehidupan yang Terjamin dan Penuh Sukacita – Dele dan Fola, yang disebutkan di atas, sekarang ini sudah memasuki tahun kesepuluh perkawinan mereka, dan masih bertekad untuk tidak memiliki anak. ”Kerabat kami masih menekan agar kami memiliki anak,” kata Dele. ”Perhatian utama mereka adalah jaminan masa depan kami. Kami selalu menyatakan penghargaan atas perhatian mereka, namun kami dengan bijaksana menjelaskan kepada mereka bahwa kami sangat bahagia dengan keadaan kami sekarang ini. Mengenai jaminan masa depan, kami jelaskan bahwa kami mempercayakannya kepada Yehuwa, yang memperhatikan kesejahteraan semua yang tetap setia dan loyal kepada-Nya. Kami juga menjelaskan bahwa memiliki anak tidak menjamin bahwa orang-tua akan bisa menikmati perawatan dari sang anak di usia senja nanti. Ada orang-orang yang tidak begitu mempedulikan orang-tuanya, ada yang tidak sanggup membantu, dan ada pula yang sudah keburu meninggal. Sebaliknya, masa depan kami sudah pasti karena kami bersama Yehuwa.”
Dele dan orang-orang lain yang memiliki haluan yang sama sangat yakin akan janji Yehuwa kepada hamba-hamba-Nya yang setia, ”Aku tidak akan membiarkan engkau atau meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5) Mereka juga percaya bahwa ”tangan Yehuwa tidak menjadi terlalu pendek sehingga tidak dapat menyelamatkan, juga telinganya tidak menjadi terlalu berat sehingga tidak dapat mendengar”.—Yesaya 59:1
Alasan lain mengapa mereka yakin adalah karena mereka telah mengamati bagaimana Yehuwa menopang hamba-hamba-Nya yang setia. Raja Daud menulis, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali.” Coba pikirkan itu. Apakah saudara pernah mendapati ada hamba Yehuwa yang setia ”ditinggalkan sama sekali”?—Mazmur 37:25.” – w 1/8/00 hlm 21
5. Sdr Gandhi tanya : “Masih Kurang?”
SAYA JAWAB : Iya! Mengapa? Karena masih ada dari pernyataan Sdr yg belum disajikan ‘bukti’nya, yaitu : “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka … BERHENTI bekerja” dan “rencana bisnis DIURUNGKAN”
Selain itu spt yg sdh saya perlihatkan, ternyata hampir semua ‘bukti’ yg Sdr sajikan sama-sekali tidak bisa dijadikan dasar pernyataan atau tuduhan yg awalnya Sdr tujukan kpd SSY! Apkh ada ‘bukti’ lain yg mungkin lebih meneguhkan tuduhan awal Sdr?
6. Sdr Gandhi tulis : “Dear Sdr. Maxi-Sam, saya senang ternyata Anda Masih mengunjungi blog ini. Salam Kenal.”
SAYA JAWAB : Ya, salam kenal juga. Saya memang tidak ada masalah dg blog Bpk Awi ini. Jadi selama saya masih diterima dan tidak “diusir” lagi oleh Bpk Awi, saya akan selalu senang ‘berkunjung’ ke blog ini
7. Sdr Gandhi tulis : “Puji Tuhan, Anda adalah termasuk org yg senang berdiskusi dan kritis. Tp, jauh lebih bagus kalau sikap kritis ini anda tujukan untuk sebuah organisasi yg mengaku sbg satu2nya saluran komunikasi Allah, shg dgn beraninya menubuatkan kiamat tapi tidak terjadi.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Terima kasih. Tapi bolehkah saya tahu spt apa yg Sdr maksud dg bersikap kritis kepada “sebuah organisasi” dan mengapa ada kesan seolah-olah Sdr menyimpulkan kalau saya tidak bersikap kritis kpd organisasi? Bagi saya pribadi, jika saya tidak bersikap kritis, tidak mungkin saya masih tetap menjadi SY sampai sekarang.
Bahwa bagi Sdr organisasi ini telah “dgn beraninya menubuatkan kiamat tapi tidak terjadi”, menurut saya sah-sah saja. Krn memang itulah yg harus menjadi posisi Sdr sbg seorang oposan SY. Tapi spt yg sdh berulang kali saya jelaskan dlm diskusi saya dg Bpk Awi tentang pokok ini, apa yg dilakukan oleh organisasi SSY BUKANLAH bernubuat melainkan prediksi berdasarkan hitung-hitingan kronologi Alkitab. Silakan Sdr baca tanggapan saya ke Bpk Awi soal topic ini.
8. Sdr Gandhi tulis : “Maksud tulisan saya “membabi buta dengan logika yg dipaksakan” berangkat dari analogi Sdr. Maxi menggunakan matius pasal 24 dan 25, juga markus 13 dan lukas 21 untuk merasionalisasi pembenaran memprediski dan memproklamirkan kiamat. Padahal para murid hanya bertanya, tidak memprediksi apalagi memproklamirkan.”
SAYA JAWAB : Karena pernyataan Sdr kurang lebih sama dg Bpk Awi [jd ingat ungkapan “like father, like son”] maka jawaban saya sama dg jawaban ke Bpk Awi.
Sekali lagi jika melihat konteks ayat-ayat Alkitab, menurut saya memang ada ruang dan tidak ada larangan utk itu. Matius 24 : 32 – 33, Yesus mengatakan : “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, KAMU TAHU, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, JIKA kamu MELIHAT semuanya ini, KETAHUILAH, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”
Sbgmn kita bisa menyimpulkan atau “memprediksi” musim panas dan atau musim buah tertentu sudah dekat dari hasil mengamati ciri-ciri fisiknya yg mulai berubah, demikian pula dg “kiamat” sudah dekat atau masih jauh bisa “diprediksi” dari apakah semua “TANDA” yg Yesus sebutkan sudah terjadi atau belum!
Ada hal yg menarik dari pernyataan Bpk Awi ini, sesuatu yang menurut saya tidak nyambung alias tidak “apple to apple”: Bpk Awi selalu menggunakan contoh para rasul yang hanya “menanyakan” tapi tidak pernah “memproklamirkan” atau mempermaklumkan kapan waktu pastinya.
Pertanyaan saya : Bgm mungkin mereka melakukan “studi” dan menyampaikan hasil studinya tsb (atau ‘memproklamirkan’) kpd umum JIKA semua rangkaian peristiwa tsb baru akan terjadi pada “hari-hari terakhir”, zaman yang sangat jauh dari masa hidup mereka pd abad pertama? Makanya sangat tepat jawaban Yesus pd saat itu “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya”
Benarkah “Kalimat “tidak perlu” dapat juga dimaknai sebagai sebuah larangan?” Meskipun saya bukanlah seorang ahli bahasa sbgmn juga Bpk Awi, tapi rasanya kata “tidak perlu” sangat jauh berbeda artinya dengan kata “tidak boleh” atau “jangan” yg jelas-jelas berarti suatu “larangan”!
Kalau mengikuti alur pemikiran Bpk Awi, untuk menandaskan sebuah LARANGAN seharusnya Yesus mengatakan kpd murid-muridnya : “Engkau TIDAK BOLEH mengetahui masa dan waktu” atau “Engkau JANGAN mengetahui masa dan waktu”, tetapi faktanya Yesus tidak mengatakan demikian, bukan?
Saya pinjam lagi pernyataan Bpk Awi dg sedikit modifikasi : “Bagi saya jk gak ada pernyataan eksplisit ya [ ‘penafsiran’ Bpk Awi] terbukti sesat dan berdasarkan spekulasi semata…Cuma spekulasi liar ala [Bpk Awi]”
Kapan persisnya “mengetahui masa dan waktu” baru bisa dilakukan? Kitab Daniel pasal 12 ayat 4, 8, 9 memberikan jawabannya yaitu : “pada akhir zaman”, zaman dimana kita hidup sekarang, manakalah “banyak orang AKAN MENYELIDIKINYA”, dan “PENGETAHUAN akan BERTAMBAH”! SEBELUM akhir zaman [termasuk zaman murid-murid Yesus, abad pertama Masehi] “masa dan waktu” tsb seolah-olah akan “tersembunyi” atau “termeterai”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteDaniel 12 : 4, 8, 9 TB-LAI; Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu SAMPAI pada AKHIR ZAMAN; BANYAK ORANG akan MENYELIDIKINYA, dan PENGETAHUAN akan BERTAMBAH." Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?" Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.[huruf besar oleh saya]
PERTANYAAN SAYA : Kalau menurut Sdr Gandhi jawaban saya ini masuk kategori “rasionalisasi”, bolehkah saya minta tolong Sdr Gandhi perlihatkan spt apa atau bgm seharusnya jawaban yg TIDAK masuk kategori “rasionalisasi” itu?
9. Sdr Gandhi tulis : “Knp sy katakan membabi buta ? Sdr. Maxi tdk lagi menggunakan mata hati yg jernih untuk mengenali buah dari nabi2 palsu dlm bentuk organisasi modern ini. Shg apapun yg diajarkan oleh organisasi ini, meskipun hoax (bohong) akan tetap anda cari usaha pembenaran / rasionalisasinya.”
SAYA JAWAB : Terus terang saya suka heran sewaktu berdiskusi dg Bpk Awi dan “anak-anaknya”. Jika kalian berupaya untuk menjelaskan sesuatu yg menurut kami “tidak ada” dlm Alkitab spt doktrin Tritunggal, Natal, dll, saya pribadi menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar, namanya juga berupaya utk mempertahankan dan membuktikan suatu argument. Tinggal terserah pembaca dalam menilainya. Tapi giliran kami berupaya menjelaskan sesuatu dalam upaya membuktikan dan mempertahankan argument atau posisi kami, kalian selalu langsung melabeli kami dg “mencari pembenaran/merasionalisasi”. Mengapa tidak sama-sama kita biarkan pembaca yg menilainya?
Saya kembalikan lagi pernyataan Sdr Gandhi dg sedikit modifikasi : “Knp sy katakan membabi buta ? Sdr. [Gandhi] tdk lagi menggunakan mata hati yg jernih untuk mengenali buah [buah baik] dari [SSY sebagai] organisasi modern ini. Shg apapun yg diajarkan oleh organisasi ini, meskipun [fakta] [baik] akan tetap anda cari usaha atau rasionalisasi [untuk menyalahkan].”
10. Sdr Gandhi tulis : “Sy menyebut segelintir oknum, tp saya hanya bs menyebut 1 contoh sj. Knp ? Gereja memiliki sejarah panjang selama 2000 tahun mengabarkan injil di penjuru dunia (SY masih berumur blm genap 1,5 abad). Tentu saja sangat mungkin ada oknum gembala yg melakukannya. Apakah Sdr. maxi masih bingung ? Baik saya bantu. Pendeta Paulus Tribrata pernah meramal kiamat tahun 2029. Apakah ramalan pendeta ini diterima seluruh Gereja Kristen scr kelembagaan ? Bahkan ramalan itu tdk diyakini oleh seluruh denominasi Pdt Paulus sendiri yaitu Gereja Tabernakel. Sangat berbeda dgn sebuah organisasi agama yg klaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah, dengan suara bulat telah 3 kali memproklamirkan kiamat tetapi tdk terjadi. Kultus ini sangat terorganisir shg makanan rohani yg disediakan organisasi kultus ini HARUS dimakan oleh SEMUA jemaatnya.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas upaya Sdr memberikan contoh meskipun sebenarnya dapat dg mudah kita temukan dg bertanya ke ‘mbah google’.
11. Sdr Gandhi tulis : “Saya katakan “saya pribadi bs memaafkan kesalahan nubuatan akhir jaman SSY ttp saya tdk bs memaafkan dampak / akibat yg menyusahkan banyak org”. Sebenarnya mudah sekali mencerna kalimat dgn gaya paradoks ini. Sebelumnya saya akan tanggapi revisi Sdr. Maxi atas kata : ‘bernubuat’ menjadi ‘memprediksi’. Saya tdk memusingkan apakah LMP menganggapnya sbg ramalan, nubuatan, atau prediksi. Bagi saya sama saja. Knp ? Anda bs membayangkan sebuah organisasi yg mengklaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah dan satu2nya yg berhak menyediakan makanan rohani bagi anggotanya. Lalu organisasi ini meramal, menubuat, memprediksi atau apalah namanya tentang kapan waktunya kiamat, lalu MEMPROKLAMIRKAN hasil ramalan togelnya ini kepada anggotanya. Bukankan ini hanya membuat resah saja ? kalau benar terjadi sih gak masalah bro.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Terima kasih atas tanggapan Sdr. Bolehkah saya bertanya balik, Apkh memang benar prediksi yang pernah dilakukan oleh SSY “hanya membuat resah saja?” Kalau memang iya, bolehkah tolong Sdr sebutkan siapa saja yang merasa demikian?
12. Sdr Gandhi tulis : “Kembali ke kalimat paradoks, Sdr Maxi, saya jujur menuliskannya. Saya jujur bs memaafkan (baca : mendapat hiburan dgn tertawa) atas kesalahan nubuatan kiamat LMP. Krn memang gak ada pengaruhnya buat saya. Tdk berpengaruh thd iman saya, tdk membuat saya resah krn sy mmg tdk mempercayai hoax murahan ini. Ttp ketika hoax ini memakan korban banyak org, bukankan kita pantas membencinya ?”
SAYA JAWAB : Terima kasih utk penjelasan apa artinya “bs memaafkan (baca : mendapat hiburan dgn tertawa)” yg Sdr maksudkan.
Saya menanyakan benarkah atau jujurkah Sdr Gandhi “bisa memaafkan kesalahan nubuatan” tsb? karena tadinya saya memahami kata “memaafkan” yg Sdr gunakan sesuai dg arti menurut KBBI yaitu : “memaafkan/me•ma•af•kan/ v memberi ampun atas kesalahan dan sebagainya; tidak menganggap salah dan sebagainya lagi”
– makanya saya menyimpulkan “jika saya pribadi bisa memaafkan kesalahan seseorang maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan tsb. Dlm konteks pembahasan ini, jika saya sbg seorang SY bisa memaafkan “kesalahan prediksi” Badan Pimpinan maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan prediksi tsb atas saya pribadi”
Bagi saya, adalah sangat wajar jika Sdr menganggap perhitungan berdasarkan kronologi Alkitab yg SSY lakukan sehubungan dg thn 1975 sbg “hoax murahan”. Jadi silakan saja. Sbg seorang oposan SY, Sdr memang harus mengambil posisi spt itu. Tapi bagi saya pribadi, “kesalahan” masa lalu yg dilakukan oleh SY tdk menjadi dasar atau alasan bagi saya untuk “pantas membencinya”!
13. Sdr Gandhi tulis : “Saya bertanya “apakah badan pimpinan pernah menyampaikan kesalahan ini ?” Sdr. Maxi, untuk poin ini saya harus akui ada kesalahan. Yg saya maksudkan adalah apakah badan pimpinan pernah MEMINTA MAAF atas kesalahan nubuatan ini ? Apakah Sdr. Maxi tetap membebankan pembuktian pernyataan ini kpd saya ? Bukankah lebih efektif kl Sdr. Maxi yg harus membuktikan bahwa LMP pernah meminta maaf scr tertulis melalui publikasi resminya ? Saya tunggu buktinya dan kita validasi rame-rame sumbernya. Mudah2an Sdr. Maxi masih bersedia berdiskusi di blog ini meskipun hutang yg harus dilunasi sangatlah berat : membawa bukti permintaan maaf LMP atas nubuatan bodong.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas koreksinya. Soalnya dari apa yg saya baca “badan pimpinan PERNAH MENYAMPAIKAN kesalahan ini”. Tapi kalau Sdr tanya “apakah badan pimpinan pernah MEMINTA MAAF” dan Sdr khawatir jika saya tetap membebankan pembuktiannya kpd Sdr maka saya jawab Sdr tdk perlu khawatir karena memang tidak ada.
Sdr Gandhi juga tidak perlu khawatir apkh saya masih bersedia berdiskusi di blog ini atau tidak, karena di awal saya sudah tegaskan bahwa saya tidak ada masalah dg blog ini dan selalu senang bisa berkunjung dan berdiskusi di sini KECUALI Bpk Awi kembali “mengusir” saya lagi.
Tapi ada satu frase yg dr pernyataan Sdr yg agak menggelitik saya yaitu “meskipun hutang yg harus dilunasi sangatlah berat”. Rasanya saya tidak pernah menjanjikan apa-apa tuh, koq saya tiba-tiba jadi punya “utang” yg harus di lunasi?
Kalau dicermati, justru Sdr Gandhi yg masih punya utang yg harus dilunasi utk menyajikan bukti yang AKURAT atas berbagai pernyataan atau tuduhan yang Sdr sampaikan di atas. Saya masih menantikannya.
Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai ‘jumpa’ lagi.
-- s e l e s a i --
Selamat malam Sdr. Mazi-Sam. Mudah2an anda selalu sehat.
Delete1. Anda melengkapi kutipan majalah watchtower 15 maret 1969 hal. 171 dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa pernyataan saya “krn mrk pcy kiamat akan segera tiba, mereka ...” tdk tercantum dlm kutipan tsb. Sdr. Maxi, apakah mengomentari sebuah artikel harus menggunakan kalimat yg sama persis di dlm artikelnya ? Saya akan terjemahkan bbrp kalimat di artikel tsb, silahkan apabila Sdr. Maxi memiliki terjemahan tandingan. Biarlah pembaca yg menilai.
Do not influenced by them (student counselor). Do not let them brainwash you with the Devil’s propaganda to get ahead = jgn terpengaruh oleh mereka (konselor mahasiswa). Jgn biarkan mereka mencuci otak anda dengan PROPAGANDA IBLIS untuk maju.
This world has very little time to left = dunia ini memiliki SEDIKIT WAKTU YG TERSISA
Make pioneer service, the full time ministry = kerjakan DINAS PELAYANAN, pelayanan penuh waktu
Anda bukan saja tdk memperhatikan atau terlewat Sdr. Maxi, anda bahkan gagal memahaminya (hanya menyajikan artikel).
2. Saya tanya Sdr. Maxi, apakah anda akan mengatakan bahwa SSY waktu itu BOLEH tdk mempercayai ramalan kiamat 1975 ? Apakah anda berani menolak dan tdk mempercayai makanan rohani LMP ? Anda akan dipecat dari sidang atau dianggap sesat karena meragukan arahan kaum terurap.
Saya tdk mungkin menanyai SSY generasi armagedon apakah mereka pcy ramalan itu, tp ada baiknya kita baca 2 kalimat dari pemberitaan majalah sekuler : Time 18 Juli 1969 “Jika hal ini mjd terakhir kalinya mereka semua pergi bersama sama, ribuan saksi-sasksi yehuwa yg berkumpul mgg lalu di New York City Stadion Yankee untuk pertemuan international sedikitpun tak akan terkejut. Bahkan, mereka SEPENUHNYA mengharapkan bencana armageddon dalam bbrp tahun mendatang”.
3. Awake 22 mei 1969 hal 15 yg anda sajikan dlm komentar anda di paragraf ke-4 saya terjemahkan mjd : “Jika anda berada di SMU dan berpikir ttg pendidikan tinggi, itu berarti setidaknya empat, bahkan mungkin enam atau delapan tahun lagi untuk mendapatkan karir khusus. Tp apa yg terjadi dgn sistem ini saat itu ? Lebih baik berada di jalan menuju penyelesaiannya, jika tdk benar2 LENYAP!”
Bukankah ini sdh jelas propaganda / arahan agar SSY tdk perlu melanjutkan pendidikan tinggi karena kiamat 1975 ?
4. Soal arahan menjual properti demi pelayanan krn kiamat sudah dekat, pikiran anda kemana saja saat membaca “Reports are heard of brothers SELLING THEIR HOME AND PROPERTY and planning to finish out the rest of their days in this old system in the PIONEER SERVICE. Certainly this is a fine way to SPEND THE SHORT TIME REMAINING BEFORE THE WICKED WORLD’S END”. (kingdom ministry may 1974, hlm. 3)
5. Mohon maaf Sdr. Maxi, membaca komentar anda ttg kesaksian Kevin dan Elena, Rowena, Newton Cantwell dan istri, dan ‘suatu’ pasangan di Pomona California memang sangatlah menarik terutama bagi penggemar drama korea, india, atau penyuka cerita2 fiksi rekaan di dunia dongeng. Maksud saya begini Sdr. Maxi. Bagi pembaca yg netral (bukan pro maupun oposan SY), bgmn cara memverifikasi kesaksian tsb ? Identitasnya, tinggal dimana, atau media cetak/elektronik yg meliput kesaksian mereka ? Semuanya nihil. Hanya karena dimuat di majalah LMP, maka semuanya pasti benar termasuk 3X ramalan kiamat bodong.
6. Saya menghargai pilihan pribadi org untuk melajang atau tdk memiiki anak krn alasan ekonomi, karir, dsb. Ini kasus lain Sdr. Maxi. Saya tanya, bolehkan mereka menolak percaya ramalan kiamat 1975 ? Lalu bgmn dgn mereka yg terlanjur pcy ramalan organisasi bodong itu, ternyata kiamat tdk terjadi ? Apakah anda berharap wanita2 SSY generasi armageddon bisa seperti Sara yg bisa hamil di usia 90 tahun ? Apakah Sdr. maxi bs menjamin SEMUA wanita generasi armageddon tidak ingin memiliki anak krn ingin fokus dinas penuh waktu ?
BERSAMBUNG
Permana Gandhi
LANJUTAN
Delete7. Anda katakan “Bgmn mungkin mereka (Para Rasul) melakukan studi dan menyampaikan hasil studinya (atau memproklamirkan) kpd umum jika semua rangkaian peristiwa tsb baru akan terjadi pada hari-hari terakhir, zaman yg sangat jauh dari masa hidup mereka pd abad pertama”.
Saya jawab : Silahkan baca Daniel 9 :25-26. Penggenapan nubuatan Daniel bukanlah untuk waktu yg dekat dengan masa hidupnya. Dia menggunakan ukuran waktu nubuatan yg jelas, misal : tujuh kali tujuh masa, enam puluh dua kali tujuh masa, dsb. Kenapa Para Rasul tdk berani menubuatkan kiamat dengan ukuran2 waktu seperti Daniel diatas ? Jawabannya jelas, karena mereka mau mendengarkan Yesus, hanya Bapa yang tahu. Lantas siapakah kaum2 terurap SSY ini yg dengan lancangnya meramal dan mengumumkan kiamat scr spesifik di musim gugur 1975? Saya tanya Sdr. Maxi, apakah mereka lebih besar drpd Para Rasul ?
8. Anda bertanya bgmn jawaban yg tdk termasuk kategori rasionalisasi. Nak Maxi, supaya anda tdk dituduh rasonalisasi/pembenaran, akuilah suatu kesalahan YG SUDAH JELAS sebagai kesalahan, bukannya berusaha membenarkannya. Taukah bedanya anda dgn anak kecil ? anak kecil menanyakan hal yg blm diketahuinya, sedangkan anda menanyakan hal yg sebenarnya sudah anda ketahui. Jelas Nak ?
9. Polemik antara SSY dan Susunan Kristen ttg Natal dan Tritunggal tidaklah ‘apple to apple’ dengan polemik kiamat bodong SSY. Polemik Tritunggal berangkat dari terjemahan yg berbeda dan sangat debat-able (sy tdk akan memperpanjang, silahkan baca artikel di Blog ini yg membahasnya). Polemik tentang kiamat sudah JELAS2 DI DEPAN MATA BANYAK ORANG adalah sebuah lelucon theologis LMP. Siapa yg bisa membantahnya ?
10. Anda berkata “bolehkah tolong Sdr. sebutkan siapa saja yang merasa demikian (resah akibat kiamat bodong)
Saya jawab : Sdr. Maxi, anda masih sehat ? Anda yakin menyuruh saya menyebutkan siapa saja nama2 korban kiamat bodong 1975 ? Baca sekali lagi komentar saya diatas, niscaya Sdr. Maxi akan mengerti ‘keresahan’ para korban kiamat bodong.
11. Sdr. maxi lagi2 memberi contoh yg tidak ‘apple to apple’ soal memaafkan. Bila saya bisa memaafkan (tdk membenci) org yg menyakiti saya, tentu saja ini adalah baik karena sesuai ajaran Yesus. Saya tanya kpd pembaca, bolehkan kita membenci kabar bohong / hoax ? Jila kita tdk melawan hoax, bgmn perasaan pembaca jika teman/saudara anda menjadi korban hoax ? Terlebih hoax ttg kiamat yg dilakukan oleh organisasi yg mengaku sbg saluran komunikasi Allah satu2nya.
12. Terima kasih Sdr. Maxi telah mengakui bahwa LMP TIDAK PERNAH menyampaikan permintaan maaf soal kiamat bodong.
Pertanyaan saya, pantaskah ‘organisasi allah’ tidak meminta maaf atas kesalahan ini kepada anggotanya ? Bahkan dengan sadis menuduh pemahaman anggotanya didasarkan pada premis yg salah. Silahkan pembaca yg menilai.
Salam Kasih Kristus,
Permana Gandhi
Selamat pagi Sdr Gandhi dan selamat bertemu lagi. Terima kasih untuk tanggapan Sdr dan kesabaran Sdr menanti tanggapan saya. Berikut ini tanggapan saya :
Delete1. Sdr Gandhi tulis : “Selamat malam Sdr. Mazi-Sam. Mudah2an anda selalu sehat.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas perhatian Sdr. Saya berharap semoga Sdr juga kabarnya baik dan sehat.
2. Sdr Gandhi tulis : “Anda melengkapi kutipan majalah watchtower 15 maret 1969 hal. 171 dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa pernyataan saya “krn mrk pcy kiamat akan segera tiba, mereka ...” tdk tercantum dlm kutipan tsb. Sdr. Maxi, apakah mengomentari sebuah artikel harus menggunakan kalimat yg sama persis di dlm artikelnya ? Saya akan terjemahkan bbrp kalimat di artikel tsb, silahkan apabila Sdr. Maxi memiliki terjemahan tandingan. Biarlah pembaca yg menilai. ––– Do not influenced by them (student counselor). Do not let them brainwash you with the Devil’s propaganda to get ahead = jgn terpengaruh oleh mereka (konselor mahasiswa). Jgn biarkan mereka mencuci otak anda dengan PROPAGANDA IBLIS untuk maju. ––– This world has very little time to left = dunia ini memiliki SEDIKIT WAKTU YG TERSISA ––– Make pioneer service, the full time ministry = kerjakan DINAS PELAYANAN, pelayanan penuh waktu”
SAYA JAWAB : Pertama, tahukah Sdr mengapa saya melakukan cara spt itu? Krn saya mengikuti cara/gaya Bpk Awi serta ‘anak-anaknya’ termasuk Sdr Gandhi sendiri dlm berdiskusi yg juga suka meminta “bukti” supaya bisa “divalidasi” kpd kami SSY. Dan kalau bicara soal “bukti” rasanya sangat penting utk memastikan bahwa bukti tsb memang benar-benar ada dan akurat, bukan?
Sebenarnya saya setuju dg Sdr Gandhi bahwa “mengomentari sebuah artikel [TIDAK] harus menggunakan kalimat yg sama persis di dlm artikelnya” dg catatan komentar atau keterangan tsb TIDAK berbeda maknanya atau TIDAK merubah maknanya dibanding dg artikel aslinya.
Nah, berdasarkan konteksnya, artikel aslinya memperlihatkan bahwa yg di maksud dg “propaganda Iblis” adalah “The influence and spirit of this world is TO GET AHEAD, TO MAKE A NAME for oneself… TO MAKE SOMETHING of yourself in this world”. Tapi menurut komentar atau keterangan Sdr Gandhi, artikel itu seolah-olah mengandung arti “Krn mrk pcy kiamat pasti akan sgr tiba, mereka … TDK MELANJUTKAN studi/sekolah” dan bahkan menyebut “ajakan untuk MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI adalah propaganda iblis”.
Pertanyaan saya : apakah makna pd artikel aslinya sama atau sangat berbeda dg makna yg Sdr Gandhi inginkan? Rasanya koq sangat berbeda, bukan?
Kedua, ungkapan atau frase “This world has very little time to left” sampai sekarang masih terus digunakan dlm publikasi-publikasi MP, jadi sama sekali tdk identik dg ‘tahun kiamat’ 1975. Ini beberapa buktinya :
- For nearly a century now, horrendous events taking place around the world testify that WE ARE LIVING IN THE LAST DAYS. THERE IS VERY LITTLE TIME LEFT before Jehovah gives Christ the command to lead powerful angelic forces against Satan’s world. (Rev. 19:11-21) w 15/3/2009
- THERE IS NO TIME TO WASTE. THE END OF THIS OLD SYSTEM IS VERY NEAR. God’s Word counsels: “Do not be loving either the world or the things in the world. If anyone loves the world, the love of the Father is not in him . . . Furthermore, the world is passing away and so is its desire, but he that does the will of God remains forever.”—1 John 2:15-17. dg/2001
- THE END OF THIS SYSTEM IS VERY NEAR, so we want to stay faithful in our service to God. We do not want to disappoint Jehovah or Jesus. They have given us a wonderful work to do in these last days. We are so grateful for the trust they have shown in us!—Read 1 Timothy 1:12 ws 15/9/2012
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete- Noah, Moses, Jeremiah, Paul, and Jesus were all faithful men. They used their time and energy to preach Jehovah’s warning message. They did not allow anything to distract them from their work. THE END OF THIS SYSTEM OF THINGS IS VERY NEAR. So all of us who have dedicated our lives to God need to make sure that we are doing everything we can to imitate these excellent examples from the Bible. (Matthew 24:42; 2 Timothy 2:15) ws 15/6/2012
- KESENGSARAAN BESAR dan AKHIR DARI DUNIA yang fasik ini SUDAH SANGAT DEKAT. Maka, semua peringatan terilham pada abad pertama itu menjadi semakin penting bagi kita. w-15/12/2013
- Kita dapat melihat dengan jelas bahwa nubuat Alkitab sedang tergenap dan akhir dunia jahat ini SUDAH SANGAT DEKAT… Akhir dunia Setan yang jahat SEGERA TIBA. Maka, kita hendaknya menaati peringatan Yesus, ”Perhatikanlah dirimu sendiri agar hatimu jangan sekali-kali menjadi sarat dengan makan berlebihan dan minum berlebihan dan kekhawatiran hidup, dan dengan tiba-tiba hari itu dalam sekejap menimpa kamu seperti suatu jerat.” (Luk. 21:34, 35; Pny. 16:15) w 15/8/2015
Demikian juga dg anjuran bagi kaum muda untuk melayani Yehuwa sepenuh waktu sampai sekarang masih terus di sampaikan. Ini contohnya :
- You may have heard people say something like this about a teenager: ‘She has so much going for her’ or, ‘He is going places.’ Young people generally have good health, quick minds, and a keen desire to succeed. The Bible accurately says: “The glory of young men is their strength.” (Prov. 20:29) A young person who uses his or her talents and energy to serve Jehovah can achieve spiritual goals and gain true happiness. As you realize, though, the abilities of our young people are highly valued in the world. When a young Witness does well in school, a guidance counselor, a teacher, or a fellow student may pressure the Witness to pursue higher education as a step toward success in this system of things. Or a young brother or sister who has athletic ability may find that recruiters try to entice him or her into a sports career. Have you found yourself in such a situation, or do you know someone who faces such pressure? What will help a Christian to choose wisely? Bible teachings can help one prepare for traveling on the best road in life. “Remember, then, your Grand Creator in the days of your youth,” states Ecclesiastes 12:1. How can you or a young acquaintance best ‘remember your Grand Creator’? –– w 15/6/2014
2. Sdr Gandhi tulis : “ Anda bukan saja tdk memperhatikan atau terlewat Sdr. Maxi, anda bahkan gagal memahaminya (hanya menyajikan artikel).”
SAYA JAWAB : Terima kasih untuk “pujiannya”. Justru krn saya sangat memahaminya, makanya saya sering menyajikan artikel yg agak panjang dan utuh dari yg Bpk Awi kutip dan Sdr copy-paste. Tujuannya selain membuktikan bahwa kesimpulan dan kutipannya Bpk Awi adalah kutipan selektif dan diluar konteksnya juga utk membantu para pembaca yg obyektif mendapatkan gambaran yg cukup utuh sehingga bisa mengambil kesimpulan yg obyektif juga.
3. Sdr Gandi tulis : “Saya tanya Sdr. Maxi, apakah anda akan mengatakan bahwa SSY waktu itu BOLEH tdk mempercayai ramalan kiamat 1975 ? Apakah anda berani menolak dan tdk mempercayai makanan rohani LMP ? Anda akan dipecat dari sidang atau dianggap sesat karena meragukan arahan kaum terurap.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : A. Ya, SANGAT BOLEH! Berikut ini buktinya : –––– “THE YEAR 1975 – At the Baltimore assembly Brother Franz in his closing remarks made some interesting comments regarding the year 1975. He began casually by saying, “Just before I got on the platform a young man came to me and said, ‘Say, what does this 1975 mean? Does it mean this, that or any other thing?’” In part, Brother Franz went on to say: ‘You have noticed the chart [on pages 31-35 in the book Life Everlasting—in Freedom of the Sons of God]. It shows that 6,000 years of human experience will end in 1975, about nine years from now. What does that mean? Does it mean that God’s rest day began 4026 B.C.E.? IT COULD HAVE. The Life Everlasting book does not say it did not. The book merely presents the chronology. YOU CAN ACCEPT IT or REJECT IT. If that is the case, what does that mean to us? [He went into some length showing the feasibility of the 4026 B.C.E. date as being the beginning of God’s rest day.]
‘What about the year 1975? What is it going to mean, dear friends?’ asked Brother Franz. ‘Does it mean that Armageddon is going to be finished, with Satan bound, by 1975? IT COULD! IT COULD! All things are possible with God. Does it mean that Babylon the Great is going to go down by 1975? IT COULD. Does it mean that the attack of Gog of Magog is going to be made on Jehovah’s witnesses to wipe them out, then Gog himself will be put out of action? IT COULD. BUT WE ARE NOT SAYING. All things are possible with God. BUT WE ARE NOT SAYING. And DON’T ANY OF YOU BE SPECIFIC IN SAYING ANYTHING THAT IS GOING TO HAPPEN BETWEEN NOW and 1975. But the big point of it all is this, dear friends: Time is short. Time is running out, no question about that.
‘When we were approaching the end of the Gentile Times in 1914, there was no sign that the Gentile Times were going to end. Conditions on earth gave us no hint of what was to come, even as late as June of that year. Then suddenly there was a murder. World War I broke out. You know the rest. Famines, earthquakes and pestilences followed, as Jesus foretold would happen.
‘But what do we have today as we approach 1975? Conditions have not been peaceful. We’ve been having world wars, famines, earthquakes, pestilences and we have these conditions still as we approach 1975. Do these things mean something? THESE THINGS MEAN THAT WE’RE IN THE “TIME OF THE END.” AND THE END HAS TO COME SOMETIME. Jesus said: “As these things start to occur, raise yourselves erect and lift your heads up, because your deliverance is getting near.” (Luke 21:28) So we know that as we come to 1975 our deliverance is that much nearer.’
“Let us make the most of the time and get in all the good hard work to Jehovah while the opportunity affords,” he urged. – w 15/10/1966 hlm 631 http://jehovah.to/xlation/fp.html
–– SURVIVAL—AT WHAT TIME? … Could it not be that these are the people that God will preserve to form the nucleus of his promised new system? It is indeed the hope of Jehovah’s witnesses to survive when God soon brings an end to the present wicked system of things. But when will this end come? The publications of Jehovah’s witnesses have shown that, ACCORDING TO BIBLE CHRONOLOGY, it appears that 6,000 years of man’s existence will be completed in the mid-1970’s. But these publication HAVE NEVER SAID THAT THE WORLD’S END WOULD COME THEN. NEVERTHELESS, THERE HAS BEEN CONSIDERABLE INDIVIDUAL SPECULATION on the matter. So the assembly presentation “Why We Have Not Been Told ‘That Day and Hour’” was very timely. It emphasized that we do not know the exact time when God will bring the end. All we know is that the end will come within the generation that sees fulfilled on it the sign that Jesus Christ said would then be in evidence. (See Matthew chapters 24, 25.)
-- l a n j u t a n n y a --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteAll indications are that the fulfillment of this sign began in 1914. So we can be confident that the end is near; we do not have the slightest doubt that God will bring it about, the speaker stressed. BUT WE HAVE TO WAIT and SEE EXACTLY WHEN, in the meantime keeping busy in God’s service. – w15/10/74 hlm 634-635 http://defendingjehovahswitnesses.blogspot.co.id/2013/09/did-jehovahs-witnesses-organization.html
–– Dengan menambahkan 1.656 tahun kepada tanggal sebelumnya, yaitu tahun 2.370 S.M., kita sampai pada tahun 4026 S.M. sebagai tahun Adam diciptakan, kemungkinan pada musim gugur, karena pada kebanyakan kalender yang paling kuno, tahun dihitung mulai dari musim gugur. Apa artinya ini bagi kita dewasa ini? Edisi pertama dari buku ini, yang diterbitkan pada tahun 1963, mengatakan: ”Maka, apakah ini berarti bahwa menjelang tahun 1963 kita telah maju 5.988 tahun memasuki ’hari’ manakala Yehuwa ’telah berhenti dari segala pekerjaannya’? (Kej. 2:3) TIDAK, KARENA ADAM TIDAK DICIPTAKAN TEPAT PADA PERMULAAN HARI ISTIRAHAT YEHUWA. Sesudah Adam diciptakan, dan masih pada hari penciptaan keenam itu, rupanya Yehuwa menciptakan binatang dan burung-burung lainnya. Juga, ia telah menyuruh Adam memberi nama binatang-binatang, yang tentu memakan sejumlah waktu, dan kemudian, ia menciptakan Hawa. (Kej. 2:18-22; lihat juga NW, Edisi 1953, catatan kaki mengenai ay. 19) Seberapa pun waktu yang telah berlalu antara saat Adam diciptakan dan akhir ’hari keenam’ harus dikurangi dari 5.988 tahun itu agar dapat diketahui panjang waktu sesungguhnya yang telah lewat dari permulaan ’hari ketujuh’ hingga [tahun 1963]. TIDAK ADA GUNANYA MEMAKAI KRONOLOGI ALKITAB UNTUK BERSPEKULASI mengenai tanggal-tanggal yang masih ada di masa depan kita dalam arus waktu.—Mat. 24:36.” – Segenap Alkitab Diilhamkan Allah, hlm 286-287
–– Nada yg sama jg dpt terlihat dr pernyataan publikasi MP soal kronologi Alkitab yg berkaitan dg thn 1914 : “WE DO NOT EVEN AVER THAT THERE IS NO MISTAKE IN OUR INTERPRETATION of prophecy and OUR CALCULATIONS of chronology. We have merely laid these before you, LEAVING IT FOR EACH TO EXERCISE HIS OWN FAITH or DOUBT in respect to them…”
B. Sdr Gandhi tanya : “Apakah anda berani menolak dan tdk mempercayai makanan rohani LMP ?”
SAYA JAWAB : Dalam konteks masa itu, jika mencermati apa yg dikatakan oleh Sdr Russel bahwa “LEAVING IT FOR EACH TO EXERCISE HIS OWN FAITH or DOUBT in respect to them” dan oleh Sdr F W Franz bahwa saya “bisa menerima” atau “menolak” itu, maka jawaban saya adalah “YA, saya BERANI menolak” atau “MERAGUKAN” itu!
B. Sdr Gandhi tanya : “Anda akan dipecat dari sidang atau dianggap sesat karena meragukan arahan kaum terurap.”
SAYA JAWAB : Mohon maaf Sdr Gandhi, rasanya Sdr sdh terpengaruh dg propaganda Bpk Awi yg juga sering menggunakan pernyataan semacam itu. Jangankan dulu, sampai sekarangpun saya sangat-sangat yakin saya TIDAK AKAN dipecat atau dianggap sesat hanya karena meragukan arahan kaum terurap! Atau apkh mungkin Sdr Gandhi punya bukti bahwa ada yg “dipecat atau dianggap sesat” pd waktu itu? Jika Sdr memang punya buktinya, silakan disajikan disini spy kita bisa cermati bersama.
4. Sdr Gandhi tulis : “Saya tdk mungkin menanyai SSY generasi armagedon apakah mereka pcy ramalan itu, tp ada baiknya kita baca 2 kalimat dari pemberitaan majalah sekuler : Time 18 Juli 1969 “Jika hal ini mjd terakhir kalinya mereka semua pergi bersama sama, ribuan saksi-sasksi yehuwa yg berkumpul mgg lalu di New York City Stadion Yankee untuk pertemuan international sedikitpun tak akan terkejut. Bahkan, mereka SEPENUHNYA mengharapkan bencana armageddon dalam bbrp tahun mendatang”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Ada baiknya juga kita baca 3 [tiga] kalimat dari pemberitaan majalah yang sama tsb : “The witnesses have what they believe is Scriptural proof that the end is coming. For one thing, THEIR INTERPRETATION of Biblical chronology reveals that Adam and Eve were created in the autumn of 4026 BC, or 5994 years ago. Linking 6,000 years to the six days of God’s creation, they believe it fitting that there be a sabbath-like rest thereafter, beginning in 1975 – though Witnesses CAUTIOUSLY AVOID A FLAT PREDICTION linked to that year.”
Setdknya ada 2 [dua] poin menarik dlm 3 [tiga] kalimat tsb :
1. SSY TIDAK bernubuat, yg mrk lakukan adalah “INTERPRETASI kronologi Alkitab.”
2. Krn sifatnya “interpretasi” maka menurut majalah sekuler tsb, SSY, “hati-hati MENGHINDARI PREDIKSI PASTI terkait dengan tahun itu.”
5. Sdr Gandhi tulis : “Awake 22 mei 1969 hal 15 yg anda sajikan dlm komentar anda di paragraf ke-4 saya terjemahkan mjd : “Jika anda berada di SMU dan berpikir ttg pendidikan tinggi, itu berarti setidaknya empat, bahkan mungkin enam atau delapan tahun lagi untuk mendapatkan karir khusus. Tp apa yg terjadi dgn sistem ini saat itu ? Lebih baik berada di jalan menuju penyelesaiannya, jika tdk benar2 LENYAP!” Bukankah ini sdh jelas propaganda / arahan agar SSY tdk perlu melanjutkan pendidikan tinggi karena kiamat 1975 ?
SAYA JAWAB : Silakan Sdr menyimpulkan demikian. Spt yg sdh saya jelaskan disertai bukti artikel MP, TIDAK ADA yg namanya propaganda/arahan agar SSY “TDK PERLU MELANJUTKAN pendidikan tinggi karena kiamat 1975!”
Utk lebih jelasnya, saya sertakan lagi kutipan singkat dari artikel MP 1/9/75 hlm 542-544: “It is NOT OUR PURPOSE HERE TO SET OUT RULES for Christian households. RATHER, SUGGESTION are OFFERED as guidelines. LET PARENTS AND YOUTHS PLAN TOGETHER for an adequate secular education that will enable the young people to meet their life interests and goals in a wholesome, honorable way. The well-trained youths of today will become tomorrow’s mature, hardworking servants of Jehovah. A BALANCED VIEW OF EDUCATION now can help to make their enjoyment of God’s spiritual paradise complete.”
6. Sdr Gandhi tulis : “Soal arahan menjual properti demi pelayanan krn kiamat sudah dekat, pikiran anda kemana saja saat membaca “Reports are heard of brothers SELLING THEIR HOME AND PROPERTY and planning to finish out the rest of their days in this old system in the PIONEER SERVICE. Certainly this is a fine way to SPEND THE SHORT TIME REMAINING BEFORE THE WICKED WORLD’S END”. (kingdom ministry may 1974, hlm. 3)
SAYA JAWAB : Apkh ada nada “ARAHAN” dlm kalimat tsb? Rasanya koq tidak ada ya. Saya pribadi melihat kalimat tsb nadanya hanya sekedar “pernyataan” BUKAN “arahan”. Spt yg juga sdh saya jelaskan disertai bukti bahwa “menjual property” mereka adalah salah satu cara atau bentuk “pengorbanan” yg biasa dilakukan atau dipilih oleh SSY utk bisa meluaskan pelayanan mereka sejak DULU sampai SEKARANG [bukan karena berhubungan dg tahun-tahun tertentu spt thn 1975]
7. Sdr Gandhi tulis : “Mohon maaf Sdr. Maxi, membaca komentar anda ttg kesaksian Kevin dan Elena, Rowena, Newton Cantwell dan istri, dan ‘suatu’ pasangan di Pomona California memang sangatlah menarik terutama bagi penggemar drama korea, india, atau penyuka cerita2 fiksi rekaan di dunia dongeng. Maksud saya begini Sdr. Maxi. Bagi pembaca yg netral (bukan pro maupun oposan SY), bgmn cara memverifikasi kesaksian tsb ? Identitasnya, tinggal dimana, atau media cetak/elektronik yg meliput kesaksian mereka ? Semuanya nihil. Hanya karena dimuat di majalah LMP, maka semuanya pasti benar termasuk 3X ramalan kiamat bodong.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas perasaan Sdr setelah membaca komentar saya ttg kesaksian Sdr/i saya. Saya kembalikan pernyataan Sdr dg sedikit modifikasi : Apkh “Hanya karena dimuat di majalah LMP, maka semuanya pasti [TIDAK] benar”?
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete8. Sdr Gandhi tulis : “Saya menghargai pilihan pribadi org untuk melajang atau tdk memiiki anak krn alasan ekonomi, karir, dsb. Ini kasus lain Sdr. Maxi. Saya tanya, bolehkan mereka menolak percaya ramalan kiamat 1975 ? Lalu bgmn dgn mereka yg terlanjur pcy ramalan organisasi bodong itu, ternyata kiamat tdk terjadi ? Apakah anda berharap wanita2 SSY generasi armageddon bisa seperti Sara yg bisa hamil di usia 90 tahun ? Apakah Sdr. maxi bs menjamin SEMUA wanita generasi armageddon tidak ingin memiliki anak krn ingin fokus dinas penuh waktu?”
SAYA JAWAB : A. “bolehkan mereka menolak percaya ramalan kiamat 1975?” -- Saya sudah jawab bahwa “SANGAT boleh”!
B. “Lalu bgmn dgn mereka yg terlanjur pcy ramalan organisasi bodong itu, ternyata kiamat tdk terjadi?” –– Saya tidak bisa menjawabnya krn saya bukan perwakilan mrk, silakan Sdr tanyakan langsung ke mereka.
C. “Apakah anda berharap wanita2 SSY generasi armageddon bisa seperti Sara yg bisa hamil di usia 90 tahun?” –– Saya tanya kembali : Apk Sdr Gandhi yakin SEMUA wanita SSY yg waktu itu “terlanjur percaya” memang akhirnya tidak bisa hamil krn SEMUA telah melewati tahun-tahun dimana mrk bisa punya anak?
D. Saya kembalikan pertanyaan Sdr : “Apakah Sdr. [Gandhi] bs menjamin SEMUA wanita generasi armageddon ingin memiliki anak [sehingga TIDAK] ingin fokus dinas penuh waktu?”
9. Sdr Gandhi tulis : “Anda katakan “Bgmn mungkin mereka (Para Rasul) melakukan studi dan menyampaikan hasil studinya (atau memproklamirkan) kpd umum jika semua rangkaian peristiwa tsb baru akan terjadi pada hari-hari terakhir, zaman yg sangat jauh dari masa hidup mereka pd abad pertama”. – Saya jawab : Silahkan baca Daniel 9 :25-26. Penggenapan nubuatan Daniel bukanlah untuk waktu yg dekat dengan masa hidupnya. Dia menggunakan ukuran waktu nubuatan yg jelas, misal : tujuh kali tujuh masa, enam puluh dua kali tujuh masa, dsb. Kenapa Para Rasul tdk berani menubuatkan kiamat dengan ukuran2 waktu seperti Daniel diatas ? Jawabannya jelas, karena mereka mau mendengarkan Yesus, hanya Bapa yang tahu. Lantas siapakah kaum2 terurap SSY ini yg dengan lancangnya meramal dan mengumumkan kiamat scr spesifik di musim gugur 1975? Saya tanya Sdr. Maxi, apakah mereka lebih besar drpd Para Rasul?”
SAYA JAWAB : Sdr Gandhi coba membandingkan apa yg ditulis oleh nabi Daniel dg apa yg tidak ditulis oleh para rasul Yesus dan menanyakan “Kenapa Para Rasul tdk berani menubuatkan kiamat dengan ukuran2 waktu seperti Daniel diatas ?” kemudian menjawabnya sendiri dg mengatakan : “Jawabannya jelas, karena mereka mau mendengarkan Yesus, hanya Bapa yang tahu.”
Menurut saya, jawabannya bukan soal mereka berani atau tidak berani, melainkan : Krn Allah Yehuwa TIDAK mengilhami para rasul utk “menubuatkan kiamat dengan ukuran2 waktu seperti Daniel”. Sbg penulis-penulis Alkitab yg TERILHAM, mrk hanya menulis apa yg memang dilhamkan Allah utk ditulis.
Sebaliknya, Russel dan rekan-rekannya TIDAK PERNAH mengaku tulisan-tulisan mrk sbg terilham atau SETARA dg Alkitab sehingga tdk dapat salah. Mrk juga TIDAK PERNAHmengatakan bahwa apa yg mrk sajikan sehubungan dg hitung-hitungan berdasarkan kronologi Alkitab adalah suatu NUBUAT. Justru yg sering mrk sampaikan adalah : “THEIR AUTHOR CLAIMS NO INSPIRATION”, “NOR WOULD WE HAVE OUR WRITINGS REVERENCED OR REGARDED AS INFALLIBLE, or ON A PAR WITH THE HOLY SCRIPTURES. THE MOST WE CLAIM or HAVE EVER CLAIMED FOR OUR TEACHINGS IS, that they are what we believe TO BE HARMONIOUS INTERPRETATIONS OF THE DIVINE WORD,…” – “NEVERTHELESS, WE ARE FAR FROM CLAIMING ANY DIRECT OR PLENARY INSPIRATION” – “IT IS NOT OUR INTENTION TO ENTER UPON THE ROLE OF PROPHET TO ANY DEGREE,…” – “WE HAVE NEVER CLAIMED OUR CALCULATIONS TO BE INFALLIBLY CORRECT” – “WE ARE NOT PROPHESYING; WE ARE MERELY GIVING OUR SURMISES, … WE DO NOT EVEN AVER THAT THERE IS NO MISTAKE IN OUR INTERPRETATION of prophecy and OUR CALCULATIONS of chronology”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSaya coba sedikit berimajinasi, kalaupun para rasul diilhamkan Allah utk “menubuatkan kiamat dengan ukuran2 waktu seperti Daniel” kemudian mereka menanyakan kpd Yesus kapan persisnya hal itu akn tergenap, sy yakin jawaban Yesus tetaplah sama yaitu “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya” PERSIS spt jawaban Allah Yehuwa kpd Daniel “Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu SAMPAI pada AKHIR ZAMAN; BANYAK ORANG akan MENYELIDIKINYA, dan PENGETAHUAN akan BERTAMBAH." Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?" Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.” – Daniel 12 : 4,8,9 [huruf besar oleh saya]
Mengapa demikian? Krn waktu yg ditetapkan Allah Yehuwa utk “mengetahui masa dan waktu” adalah “pada akhir zaman”, zaman dimana kita hidup sekarang, manakalah “banyak orang AKAN MENYELIDIKINYA”, dan “PENGETAHUAN akan BERTAMBAH”! Krn belum waktunya, maka SEBELUM akhir zaman [termasuk zaman murid-murid Yesus, abad pertama Masehi] “masa dan waktu” tsb seolah-olah akan “tersembunyi” atau “termeterai”.
10. Sdr Gandhi tulis : “Anda bertanya bgmn jawaban yg tdk termasuk kategori rasionalisasi. Nak Maxi, supaya anda tdk dituduh rasonalisasi/pembenaran, akuilah suatu kesalahan YG SUDAH JELAS sebagai kesalahan, bukannya berusaha membenarkannya. Taukah bedanya anda dgn anak kecil ? anak kecil menanyakan hal yg blm diketahuinya, sedangkan anda menanyakan hal yg sebenarnya sudah anda ketahui. Jelas Nak?”
SAYA JAWAB : Terima kasih jawabannya, Papa Gandhi! Perkenankanlah Nak Maxi kembali bertanya : Apkh berupaya utk menjelaskan sesuatu dari perspektif yg berbeda adalah bentuk rasionalisasi/pembenaran? Tolong diingat, dlm konteks kepercayaan atau ajaran Alkitab yg dianut oleh SSY, sesuatu yg oleh para oposan/pembenci SY anggap sbg “kesalahan YG SUDAH JELAS” belum tentu demikian dari perspektif kami SSY. Sbgmn lazimnya, yang paling tahu persis spt apa ajaran serta kepercayaan SY adalah kami, BUKAN para oposan apalagi ‘pembenci SY’! Faktanya sdh cukup banyak saya buktikan betapa keliru dan salahnya tuduhan-tuduhan yg Bpk Awi tujukan kpd SSY. Jelas Papa?
11. Sdr Gandhi tulis : “Polemik antara SSY dan Susunan Kristen ttg Natal dan Tritunggal tidaklah ‘apple to apple’ dengan polemik kiamat bodong SSY. Polemik Tritunggal berangkat dari terjemahan yg berbeda dan sangat debat-able (sy tdk akan memperpanjang, silahkan baca artikel di Blog ini yg membahasnya). Polemik tentang kiamat sudah JELAS2 DI DEPAN MATA BANYAK ORANG adalah sebuah lelucon theologis LMP. Siapa yg bisa membantahnya?”
SAYA JAWAB : Pertama, Kalau Sdr Gandhi perhatikan diskusi saya dg Bpk Awi dan “anak-anaknya” ttng tahun-tahun tertentu spt 1914 dan 1975, rasanya saya tidak pernah berupaya utk membantah atau menutup-nutupi fakta bahwa memang SSY pernah melakukan kekeliruan dlm memprediksi peristiwa-peristiwa yg berkaitan dg tahun-tahun tersebut. Yg saya lakukan lebih ke mempertanyakan kebenaran tuduhan-tuduhan serta kesimpulan-kesimpulan kalian, spt misalnya “SY adalah nabi palsu krn sdh BERNUBUAT”, “SY membohongi umatnya krn menutup-nutupi/menyembunyikan sejarah masa lalunya”, dll.
Kedua, Saya tetap menganggap pembandingan antara “Natal dan Tritunggal” dg prediksi berdasarkan hitung-hitungan kronologi Alkitab adalah “apple to apple” Mengapa? Krn berbeda dg pandangan Sdr Gandhi, menurut saya “Polemik Tritunggal BUKAN berangkat dari terjemahan yg berbeda dan sangat debat-able” melainkan sama-sama soal penafsiran isi Alkitab. Meskipun saya sbg SY menggunakan Alkitab Terjemahan Baru LAI sama dg Sdr Gandhi maupun Bpk Awi, faktanya kita TETAP BEDA pemahamannya. Demikian juga dg polemik tentang prediksi “kiamat”. Memangnya hitung-hitungan prediksi tsb ‘turun langsung’ dari Allah dan Yesus? Faktanya, itu berdasarkan kronologi Alkitab!
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSepengetahuan saya [tolong dikoreksi jika salah], selain SSY, hanya Advent yg juga cukup getol dlm mempelajari dan membuat prediksi berdasarkan kronologi Alkitab. Hanya karena Sdr Gandhi tidak cukup getol mempelajari kronologi Alkitab kemudian ‘melabel’ hasil studi SY berdasarkan kronologi Alkitab sbg “sebuah lelucon theologis”, rasanya koq agak naïf ya. Jika Sdr mengatakan demikian, apa dasar Sdr? Apkh Sdr punya hitung-hitungan pribadi yg bisa menjadi acuan pembanding?
12.Sdr Gandhi tulis : “Anda berkata “bolehkah tolong Sdr. sebutkan siapa saja yang merasa demikian (resah akibat kiamat bodong) – Saya jawab : Sdr. Maxi, anda masih sehat ? Anda yakin menyuruh saya menyebutkan siapa saja nama2 korban kiamat bodong 1975 ? Baca sekali lagi komentar saya diatas, niscaya Sdr. Maxi akan mengerti ‘keresahan’ para korban kiamat bodong.”
SAYA JAWAB : Tahukah Sdr mengapa saya menanyakan hal itu maupun pertanyaan lain yg mirip? Pada dasarnya saya hanya mengikuti cara yg sama yg sering kalian gunakan ke kami. Betapa sering kalian meminta bukti atas pernyataan-pernyataan kami utk bisa ‘divalidasi’. Lagi pula konteks pernyataan Sdr adalah “prediksi tentang kapan waktunya kiamat hanya membuat resah saja”. Sementara bukti yg Sdr sajikan justru memperlihatkan adanya laporan yg diterima waktu itu bahwa ada Sdr/i yg menjual property mrk utk meningkatkan pelayanan mrk dg dinas perintis. Pertanyaan saya, apkh tindakan mrk itu menunjukkan “keresahan” atau justru sebaliknya “harapan” dan “kegairahan”?
13. Sdr Gandhi tulis : “Sdr. maxi lagi2 memberi contoh yg tidak ‘apple to apple’ soal memaafkan. Bila saya bisa memaafkan (tdk membenci) org yg menyakiti saya, tentu saja ini adalah baik karena sesuai ajaran Yesus. Saya tanya kpd pembaca, bolehkan kita membenci kabar bohong / hoax ? Jila kita tdk melawan hoax, bgmn perasaan pembaca jika teman/saudara anda menjadi korban hoax ? Terlebih hoax ttg kiamat yg dilakukan oleh organisasi yg mengaku sbg saluran komunikasi Allah satu2nya.”
SAYA JAWAB : Menurut saya justru contoh serta kesimpulan yg Sdr Gandhi berikan yg tidak “apple to apple”. Sejajarkah “kabar bohong/hoax” dengan “kesalahan prediksi”? Samakah “motif” yg mendasarinya? Selain itu, Sdr menjadikan satu atau beberapa kekeliruan yg pernah dilakukan oleh SSY di masa lalu sbg dasar utk menolak SEMUA atau “APAPUN yg diajarkan oleh organisasi ini”. Obyektifkah kesimpulan generalisasi Sdr?
Kembali ke contoh soal memaafkan, “jika saya pribadi bisa memaafkan kesalahan seseorang maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan tsb. Dlm konteks pembahasan ini, jika saya sbg seorang SY bisa memaafkan “kesalahan prediksi” Badan Pimpinan maka secara otomatis saya pun akan bisa memaafkan atau menerima dampak/akibat dari kesalahan prediksi tsb atas saya pribadi”. Jika sikap dan perasaan kita berbeda dlm hal ini, itu adalah sesuatu yg sangat-sangat wajar mengingat ‘posisi’ kita memang berada pada 2 kutub yg berbeda.
Sbg rekan diskusi, bolehkah saya tahu Sdr Gandhi secara pribadi sbg seorang Kristen apkh tergabung dg salah satu denominasi ataukah sama persis spt Bpk Awi yg ‘independen’?
14. Sdr Gandhi tulis : “Terima kasih Sdr. Maxi telah mengakui bahwa LMP TIDAK PERNAH menyampaikan permintaan maaf soal kiamat bodong. Pertanyaan saya, pantaskah ‘organisasi allah’ tidak meminta maaf atas kesalahan ini kepada anggotanya ? Bahkan dengan sadis menuduh pemahaman anggotanya didasarkan pada premis yg salah. Silahkan pembaca yg menilai.”
SAYA JAWAB : Sama-sama Sdr Gandhi. Saya tdk akn berpolemik ttng hal itu. Bersama ini saya sertakan kutipan publikasi MP utk melihat apkh memang tuduhan Sdr Gandhi bahwa MP “dg sadis MENUDUH pemahaman ANGGOTANYA didasarkan pada premis yg salah” sesuatu yg berdasar ataukah tidak. Silakan pembaca menilainya secara obyektif.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete“…Dengan terbitnya seri artikel Hidup Kekal—dalam Kemerdekaan Sebagai Putra-Putra Allah dari Sedarlah! 15 Juni 1973 sampai 15 Juli 1974 dan komentarnya mengenai betapa cocoknya bila kerajaan seribu tahun dari Kristus disamakan dengan seribu tahun yang ketujuh dari kehidupan umat manusia, timbul harapan yang sangat menyolok mengenai tahun 1975. Pada waktu itu dan sesudahnya, telah dibuat pernyataan-pernyataan yang menandaskan bahwa itu hanya suatu kemungkinan. Namun sayang sekali bahwa bersamaan dengan penjelasan yang diberikan sebagai peringatan, diterbitkan pernyataan-pernyataan lain yang juga bisa diartikan bahwa apa yang diharapkan pada tahun itu bisa lebih dari suatu kemungkinan saja. Memang patut disesalkan bahwa pernyataan-pernyataan yang belakangan itu rupanya telah menutupi pernyataan-pernyataan yang bersifat memperingatkan sehingga tambah membubunglah harapan yang telah ditimbulkan.
The Watchtower terbitan 15 Juli 1976 memberi tanggapan bahwa tidak bijaksana untuk menetapkan pandangan kita pada tanggal tertentu, ”BILA ADA yang kecewa karena tidak mengikuti jalan pikiran ini, sekarang ia patut membuat usaha khusus untuk menyesuaikan pandangannya sendiri, dengan menyadari bahwa bukan Firman Allah yang gagal atau menipu dia sehingga mendatangkan kekecewaan, tetapi pengertiannya sendiri telah didasarkan atas perkiraan yang keliru.” Dengan menyebut ”BILA ADA” maka The Watchtower MEMAKSUDKAN SEMUA Saksi Yehuwa yang kecewa, jadi TERMASUK ORANG-ORANG YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN PENERBITAN KETERANGAN ITU yang telah mengakibatkan membubungnya harapan yang dipusatkan pada tanggal itu.”
15. Sdr Gandhi tulis : “Untuk Saudaraku Maxi-Sam, Sambil menunggu jawaban Saudara atas komentar saya, ada baiknya saya menyapa lagi Sdr. Maxi untuk lebih ‘mengenal’ satu sama lain.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas sapaan “Saudaraku” kpd saya. Semoga kita bisa “lebih mengenal” satu sama lain.
16. Sdr Gandhi tulis : “Setelah saya perhatikan, beberapa komentar Srd. Maxi terasa semakin jauh dari substansi/materi diskusi. Ada 3 teknik ‘berputar-putar’ Sdr. Maxi yang mudah saya kenali : 1.Mempertanyakan hal2 sepele akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi kalimat/frasa yg saya gunakan. 2.Menyajikan artikel lengkap dari publikasi LMP yg saya kritisi kemudian meminta saya membuktikan apakah kritikan saya ada dalam artikel tsb dengan kalimat yang SAMA PERSIS. Padahal secara tersurat maupun substansi jelas2 ada. Saya jadi ragu apakah Sdr. Maxi sdh membacanya sblm menyuguhkan versi lengkap dari artikel.
3.Dalam bbrp kesempatan, komentar Sdr. Maxi sangat terlihat sangat *****”
SAYA JAWAB : Pertama, mungkin bagi Sdr Gandhi “ketidaksempurnaan konstruksi kalimat/frasa” adalah sesuatu yg sepele. Bagi saya, jika hal itu menyangkut ‘tuduhan’ atau ‘opini’ Sdr sbg seorang oposan atau mungkin pembenci SY yg bisa memengaruhi persepsi orang lain ttng SY, itu adalah sesuatu yg serius bukan sepele. Ingatkah Sdr hiruk pikuk atau kisruh yg menerpa lembaga tinggi DPD akibat salah ketik putusan oleh MA yg kelihatannya soal sepele? Juga heboh kasus dugaan penistaan agama karena ‘caption’ yg dianggap sepele oleh sekelompok masyarakat namun sesuatu yg sangat serius bg kelompok masyarakat lainnya?
Kedua, kalau memang menurut Sdr Gandhi “secara TERSURAT maupun substansi jelas2 ada”, mengapa Sdr tidak mengutipnya secara AKURAT apa adanya? Saya hargai keraguan Sdr, tapi saya juga sudah sampaikan alasannya mengapa saya “menyuguhkan versi lengkap dari artikel”.
Ketiga, terima kasih Sdr menganggap komentar saya pd beberapa kesempatan terlihat “bodoh” [Sdr tdk perlu ragu menulis apa adanya] krn faktanya di bagian bawah Sdr akhirnya melakukannya.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete17. Sdr Gandhi tulis : “Saya beri contoh kpd pembaca untuk menilai sendiri : Dalam merespon komentar saya ttg ramalan & pengumuman kiamat LMP hanya membuat resah saja, Sdr. maxi menulis “Terima kasih atas tanggapan Sdr. Bolehkah saya bertanya balik, Apkh memang benar prediksi yang pernah dilakukan oleh SSY “hanya membuat resah saja?” Kalau memang iya, bolehkah tolong Sdr SEBUTKAN SIAPA SAJA YANG MERASA DEMIKIAN?” Jujur saya katakan, ini adalah komentar Sdr. Maxi yg paling (maaf) bodoh yg pernah saya baca. Pembaca yg budiman, salahkah saya menilai komentar tsb sebagai komentar yg bodoh ? Sayapun ikut2 menjadi bodoh dengan merespon komentar itu. Supaya kita (permana & maxi) tdk semakin tenggelam dlm kebodohan, mari kita bawa diskusi ini lgsg menuju materi/substansi/pokok permasalahan.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas pernyataan jujur Sdr Gandhi. Saya sdh jelaskan di atas apa yg mendasari saya menanyakan hal itu.
18. Sdr Gandhi tulis : “Bahwa sesuai dengan publikasi menara pengawal : LMP mengklaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah yg menyediakan makanan rohani tepat pada waktunya melalui budak yg setia & bijaksana yg diurapi lgsg oleh Yesus (FAKTA)”
SAYA JAWAB : Krn Sdr katakan “SESUAI DENGAN publikasi menara pengawal”, bolehkah saya minta tolong agar Sdr sebutkan spesifik sumbernya? Khususnya pernyataan “DIURAPI LGSG oleh Yesus”?
19. Sdr Gandhi tulis : “LMP menuntut ketaatan mutlak anggotanya untuk setiap arahan/bimbingan/makanan rohaninya (FAKTA)”
SAYA JAWAB : Sama dg di atas, bolehkah saya minta tolong agar Sdr sebutkan spesifik sumbernya? Khususnya frase “ketaatan MUTLAK … untuk SETIAP arahan…”
20. Sdr Gandhi tulis : “LMP pernah meramal dan MENGUMUMKAN kiamat sampai 3X tetapi tdk terjadi (FAKTA)”
SAYA JAWAB : Sdh saya tanggapi pada beberapa kesempatan.
21. Sdr Gandhi tulis : “Menjelang armageddon 1975 LMP mengarahkan anggotanya untuk tidak menempuh pendidikan yang lebih tinggi, menjual properti dan menunda memiliki anak untuk dedikasi kpd pelayanan dinas penuh waktu (FAKTA)”
SAYA JAWAB : Benarkah demikian? Faktanya, berdasarkan bukti yg tersaji TIDAK ADA yg namanya “MENGARAHKAN untuk TIDAK menempuh…MENJUAL …dan MENUNDA…” Itu adalah kesimpulan atau tafsiran Sdr sendiri.
22. Sdr Gandhi tulis : “Atas kiamat yg tdk terjadi. LMP TIDAK PERNAH meminta maaf malah justru menuduh pemahaman anggotanya didasarkan pada premis yg salah (FAKTA) – Jika benar LMP adalah saluran komunikasi Allah, mungkinkah BERBUAT demikian ? (YA/TIDAK)”
SAYA JAWAB : Silakan lihat poin no 14.
23. Sdr Gandhi tulis : “Kelima fakta tsb tdk dapat anda bantah kecuali anda memiliki mesin waktu kemudian membakar semua cetakan majalah LMP waktu itu. Dan pertanyaan poin 6 tdk membutuhkan jwban yg bertele-tele. Anak SD saja tahu kalau bohong itu dosa (tdk suci) dan Allah tdk mungkin membohongi umatNya.”
SAYA JAWAB : Spt yg sdh saya sampaikan, sejauh itu memang fakta, tdk ada niat utk menutup-nutupi atau membantahnya. Yg saya lakukan hanya menyajikan ‘cerita’ atau ‘gambaran’ yg lumayan lengkap di balik apa yg Sdr sebut sbg ‘fakta’ tsb sehingga pembaca yg obyektif bisa mengambil kesimpulan yg obyektif juga. Sehubungan dg “pertanyaan poin 6”, jika mengikuti alur ‘permainan’ yg Sdr Gandhi inginkan DAN jika kelima poin yg Sdr maksudkan memang sesungguhnya adalah fakta yg diakui dan diterima oleh kedua pihak, memang sangat mudah menjawabnya. Tapi buktinya, apa yg menurut Sdr adalah suatu “FAKTA”, setelah bukti-bukti utuhnya di sajikan dan di cermati dg saksama ternyata tidak sepenuhnya benar .
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSekarang saya coba mengikuti cara Sdr dlm menggiring mitra diskusi Sdr utk mengambil kesimpulan sesuai dg apa yg Sdr inginkan :
1. Bpk Awi mengklaim “ketika saya mempersiapkan dan menulis artikel-artikel di blog ini diawali dengan doa memohon pimpinan Roh Kudus, maka saya yakin bahwa saya dipimpin oleh Roh Kudus” (FAKTA)
2. Bpk Awi juga pernah mengatakan “SANGAT INGIN memberikan informasi yg AKURAT dan BERIMBANG ttng SSY… Jika…tulisan saya keliru, mohon sudikah Sdr mengoreksinya? Dengan berbesar hati saya akan bersedia meminta maaf dan mengoreksinya.(FAKTA)
3. Bpk Awi juga berulang kali membuat tuduhan yang tidak berdasar dan MENGUMUMKAN via blog ini tetapi tdk terbukti (FAKTA)
4.Dalam upayanya utk mendiskreditkan SSY, Bpk Awi menghalalkan segala cara bahkan sampai membohongi kami para pembaca (FAKTA)
5.Atas berbagai tuduhannya yang tidak terbukti Bpk Awi TIDAK PERNAH meminta maaf malah justru menuduh pemahaman kami, SSY, yang salah. (FAKTA)
6.Jika benar Bpk Awi dipimpin oleh Roh Kudus, mungkinkah BERBUAT demikian ? (YA/TIDAK)
Kelima fakta tsb tdk dapat Sdr Gandhi bantah kecuali Sdr memiliki mesin waktu kemudian membakar [atau men-‘delete’ semua tulisan/artikel Bpk Awi di blog ini dan di tempat lain]. Dan pertanyaan poin 6 tdk membutuhkan jwban yg bertele-tele. Anak SD saja tahu kalau bohong itu dosa (tdk suci) dan Allah tdk mungkin membohongi umatNya.” Setujukah Sdr Gandhi?
24. Sdr Gandhi tulis : “Saya beri ilustrasi sederhana spy Sdr. maxi tdk lagi berkomentar (maaf) bodoh : ‘Seandainya yg meramal dan mengumumkan kiamat adalah seorang Preman Pasar, tdk ada yg perlu dirisaukan dan diskusi ini tak akan ada. Kenapa ? Karena dia tdk mengklaim diri sebagai saluran komunikasi Allah atau kaum terurap. Dia juga tdk memaksa ketaatan anggota gengnya untuk percaya klaim, ramalan, dan arahan sblm kiamat. Dia hanya bernubuat untuk dirinya sendiri dan tdk menyesatkan org lain.’ Bgmn Sdr. Maxi, Sudah paham ? apa ilustrasi sederhana itu blm cukup ? perlukan saya sertakan cerita bergambar/komik (spt bacaan putra-putri anda) supaya anda bisa paham ?”
SAYA JAWAB : Seandainya Sdr Gandhi bisa melihat secara obyektif bahwa yang melakukan prediksi berdasarkan hitung-hitungan kronologi Alkitab ini bukan nabi yang terilham, maka tidak ada yang perlu dirisaukan dan diskusi ini tak akan ada. Mengapa? Krn mereka tidak bernubuat dan tidak pernah mengklaim bahwa prediksi mereka sbg sesuatu yg tidak dapat salah atau sudah pasti benar atau setara dg Alkitab. Mereka mengatakan seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu. Sama sekali tidak ada paksaan untuk memercayainya dan tidak ada sanksi jika mereka tidak memercayainya. Mereka hanya melakukan prediksi dan senang menyampaikan hasil riset atau studi mereka kepada orang lain bukan untuk menyesatkan orang lain tapi dengan motif yg tulus.
Bgmn Sdr. Gandhi, Sudah paham ? apa paparan sederhana itu blm cukup ? perlukan saya sertakan cerita bergambar/komik (spt bacaan putra-putri anda) supaya anda bisa paham ?”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete25. Sdr Gandhi tulis : “Saya yakin 100% Sdr. Maxi sejatinya bukanlah orang bodoh. Alam bawah sadar anda tdk bisa menerima kenyataan bahwa agama (baca : organisasi) yg anda anut ternyata adalah sebuah kultus yg penuh dengan omong kosong, pembohong, dan sesat. Alam sadar anda ingin menyangkalinya. Anda sdh terlanjur mengimaninya slm bertahun-tahun. Saya yakin sekali saat anda memutuskan bergabung dengan SSY, anda tdk mengetahui segala kebohongan dan omong kosong organisasi ini ditambah lagi dengan propaganda bahwa susunan kristen adalah babel besar, imperium agama palsu, pelacur, dsb.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas keyakinan Sdr Gandhi. Saya kembalikan lagi pernyataan Sdr dg sedikit modifikasi : “Saya yakin 100% Sdr. Gandhi sejatinya bukanlah orang bodoh. Alam bawah sadar anda tdk bisa menerima kenyataan bahwa agama (baca : organisasi) yg anda benci ternyata setelah diperiksa secara obyektif adalah sebuah organisasi yg selama ini diserang dr segala arah dg tuduhan-tuduhan keji spt penuh dengan omong kosong, pembohong, dan sesat. Alam sadar anda ingin mengakuinya. Anda sdh terlanjur membencinya slm bertahun-tahun. Saya yakin sekali saat anda memutuskan berseberangan dengan SSY, anda tdk mengetahui segala kebenaran dan fakta ttng organisasi ini ditambah lagi dengan berbagai propaganda kebencian bahwa SSY adalah nabi palsu, kultus yang berbahaya, pembenci semua agama lain, dsb.”
26. Sdr Gandhi tulis : “Sdr. Maxi tdk usah menyangkal / mengaku di blog ini, jujurlah dengan diri anda sendiri.”
SAYA JAWAB : “Sdr. Gandhi tdk usah menyangkal / mengaku di blog ini, jujurlah dengan diri anda sendiri.”
Dmikian tanggapan saya, terima kasih dan sampai bertemu lagi.
-- s e l e s a i --
Dear Sdr Maxi-Sam
DeleteAnda menanggapi pd tgl 8/5 atas sanggahan Sdr Gandhi tertanggal 22/4/2017. Jadi ada waktu 16 hari Anda mempersiapkan jawaban utk membantah argumen Sdr Gandhi. Ini terlalu lama krn Sdr Gandhi bukanlah seperti Anda yg berkunjung ke blog ini rata-2nya seminggu sekali. Kemungkinannya beliau tidak berkunjung lagi di blog ini sangatlah besar.
Ketika seseorang berdiskusi ada "mood" utk berargumentasi. Jika terlalu lama menanggapinya maka "mood" tersebut sudah sirna. Tentunya ini tidak berlaku bagi Anda rupanya.
Dan kemungkinan besarnya seseorang tidak berkunjung ke blog ini sangatlah besar dan saya tidak ingin Anda menyanggahnya tetapi mitra diskusi Anda tidak lagi berkunjung ke blog ini. Ini memberikan kesan mitra diskusi Anda tidak mampu menanggapi Anda dng baik.
Utk menghindari hal-2 tsb, Khusus utk Anda, saya memberikan waktu 1 minggu utk menyanggah sebuah argumentaasi. Jika Anda melewati masa tersebut maka sanggahan Anda itu saya akan masukkan ke dalam Kotak Sampah Maxi-Sam
Salam kasih Tuhan Yesus
Dear Sdr Maxi-Sam
DeleteYou said:
Krn mereka tidak bernubuat dan tidak pernah mengklaim bahwa prediksi mereka sbg sesuatu yg tidak dapat salah atau sudah pasti benar atau setara dg Alkitab. Mereka mengatakan seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu. Sama sekali tidak ada paksaan untuk memercayainya dan tidak ada sanksi jika mereka tidak memercayainya. . .
My reply:
Saya menulis kesaksian Hayden Covinton saat bersaksi di pengadilan ttg nubuatan palsu kiamat Russell thn 1914 di sini seperti ini:
Penanya:
Apakah publikasi itu adalah nubuatan palsu?
Hayden:
Itu merupakan publikasi nubuatan palsu, itu adalah sebuah pernyataan yang salah atau error dalam penggenapan sebuah nubuatan yang salah.
Penanya:
Dan hal itu harus dipercaya oleh seluruh Saksi-Saksi Yehuwa?
Hayden:
Ya, karena Anda harus mengerti, kami harus memiliki kesatuan, kami tidak dapat memiliki perpecahan di mana banyak orang pergi ke segala arah, sebuah pasukan seharusnya berbaris dalam keteraturan. . . .
Penanya:
Kembali ke masalahnya sekarang. Sebuah nubuatan palsu telah diumumkan secara terbuka?
Hayden:
Saya setuju.
Penanya:
Ini harus diterima oleh Saksi-Saksi Yehuwa?
Hayden:
Betul.
Penanya:
Jika ada seorang anggota Saksi-Saksi Yehuwa berpandangan bahwa nubuatan itu adalah palsu dan menyatakannya [secara terang-terangan], apakah ia akan dikeluarkan/dipecat dari keanggotaannya (disfellowhipped)?
Hayden:
Ya, jika ia berkata begitu dan tetap bersikukuh menciptakan masalah, karena jika seluruh organisasi percaya satu hal, walaupun itu salah, dan seseorang mulai mencoba usaha idenya sendiri maka terjadi perpecahan dan masalah, tidak harmonis, tidak dapat berbaris bersama-sama. Ketika sebuah perubahan terjadi seharusnya datang dari sumber yang sepatutnya, kepala organisasi, the governing body/Badan Pimpinan, bukan dari bawah ke atas, karena setiap orang akan memiliki idenya sendiri dan organisasi akan hancur dan akan pergi ke ribuan arah. Tujuan kami adalah untuk memiliki kesatuan.
Penanya:
Kesatuan dengan harga berapapun juga?
Hayden:
Kesatuan dengan harga berapapun juga, karena kami percaya dan yakin Allah Yehuwa sedang menggunakan organisasi kami, Badan Pimpinan dari organisasi kami mengarahkannya, walaupun kesalahan terjadi dari waktu ke waktu.
Jadi berdasarkan kesaksian tsb, meskipun keliru tetapi harus diterima oleh setiap SSY krn demi kesatuan.
Pertama kali saya membaca kesaksian Hayden sangat mengejutkan sehingga saya bertanya kepada penatua ttg kesalahan 1914. Apakah saya tanya:
Bisakah saat ini SSY menanyakan secara terbuka dan mendiskusikannya ttg kesalahan 1914 di depan sidang?
Dijawab, tidak bisa.
Saya tanya mengapa? Bisa menimbulkan keresahan dan kekacauan.
Saya tanya kembali: Adakah sanksinya jika SSY terus menanyakan secara terbuka ttg kesalahn 1914?
Dijawab, jika bersikukuh sehingga meresahkan, maka tentunya ada sanksinya.
Jadi Anda mengatakan, "Mereka mengatakan seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu. Sama sekali tidak ada paksaan untuk memercayainya dan tidak ada sanksi jika mereka tidak memercayainya" tidaklah benar. Ingat ajaran kultus mengajarkan harus ada kesatuan. Meskipun salah, tetapi kesalahan itu harus diterima. Ditolak atau diperdebatkan antar sesama anggota kultus, ada sanksinya.
Salam kasih Tuhan Yesus
Selamat malam Bpk Awi dan selamat ‘bertemu’ lagi. Terima kasih atas berbagai tanggapan Bpk. Berikut ini adalah tanggapan saya.
Delete1. Bpk Awi tulis : “Anda menanggapi pd tgl 8/5 atas sanggahan Sdr Gandhi tertanggal 22/4/2017. Jadi ada waktu 16 hari Anda mempersiapkan jawaban utk membantah argumen Sdr Gandhi. Ini terlalu lama krn Sdr Gandhi bukanlah seperti Anda yg berkunjung ke blog ini rata-2nya seminggu sekali. Kemungkinannya beliau tidak berkunjung lagi di blog ini sangatlah besar.”
SAYA JAWAB : Pertama, terima kasih untuk ketelitian Bpk Awi menghitung ‘waktu antara’ tanggapan saya dg Sdr Gandhi.
Kedua, soal “terlalu lama” menurut Bpk Awi. Sebagaimana halnya Bpk Awi, saya juga bukan non-job tapi punya banyak kegiatan lain yg menuntut waktu dan perhatian saya. Jadi mohon maaf kalau saya tdk bisa menanggapi argumentasi sdr Gandhi secepat yg Bpk Awi harapkan. Ketiga, kalau saya mau membandingkan dg apa yg Bpk Awi lakukan, rasanya ada cukup banyak argumentasi tanggapan saya yg sudah tahunan tapi sampai sekarang belum atau tidak pernah atau tidak berani Bpk Awi tanggapi.
2. Bpk Awi tulis : “Ketika seseorang berdiskusi ada "mood" utk berargumentasi. Jika terlalu lama menanggapinya maka "mood" tersebut sudah sirna. Tentunya ini tidak berlaku bagi Anda rupanya. Dan kemungkinan besarnya seseorang tidak berkunjung ke blog ini sangatlah besar dan saya tidak ingin Anda menyanggahnya tetapi mitra diskusi Anda tidak lagi berkunjung ke blog ini. Ini memberikan kesan mitra diskusi Anda tidak mampu menanggapi Anda dng baik.”
SAYA JAWAB : Kalau saya kembalikan lagi pernyataan-pernyataan Bpk Awi dlm konteks tanggapan saya yg sampai sekarang tdk ditanggapi oleh Bpk Awi : “Ini memberikan kesan [Bpk Awi] tidak mampu menanggapi [Maxi-Sam] dng baik.” Benarkah demikian?
3. Bpk Awi tulis : “Utk menghindari hal-2 tsb, Khusus utk Anda, saya memberikan waktu 1 minggu utk menyanggah sebuah argumentaasi. Jika Anda melewati masa tersebut maka sanggahan Anda itu saya akan masukkan ke dalam Kotak Sampah Maxi-Sam
SAYA JAWAB : Silakan saja Bpk Awi. Toh ini blog Anda, itu adalah hak mutlak Anda. Bgmn pun juga, terima kasih atas “perlakuan khusus” Anda terhadap saya.
4. Bpk Awi tulis : “You said: Krn mereka tidak bernubuat dan tidak pernah mengklaim bahwa prediksi mereka sbg sesuatu yg tidak dapat salah atau sudah pasti benar atau setara dg Alkitab. Mereka mengatakan seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu. Sama sekali tidak ada paksaan untuk memercayainya dan tidak ada sanksi jika mereka tidak memercayainya. . . My reply: Saya menulis kesaksian Hayden Covinton saat bersaksi di pengadilan ttg nubuatan palsu kiamat Russell thn 1914 di sini seperti ini: … Penanya: Jika ada seorang anggota Saksi-Saksi Yehuwa berpandangan bahwa nubuatan itu adalah palsu dan menyatakannya [secara terang-terangan], apakah ia akan dikeluarkan/dipecat dari keanggotaannya (disfellowhipped)? Hayden: Ya, jika ia berkata begitu dan tetap bersikukuh menciptakan masalah, karena jika seluruh organisasi percaya satu hal, walaupun itu salah, dan seseorang mulai mencoba usaha idenya sendiri maka terjadi perpecahan dan masalah, tidak harmonis, tidak dapat berbaris bersama-sama. Ketika sebuah perubahan terjadi seharusnya datang dari sumber yang sepatutnya, kepala organisasi, the governing body/Badan Pimpinan, bukan dari bawah ke atas, karena setiap orang akan memiliki idenya sendiri dan organisasi akan hancur dan akan pergi ke ribuan arah. Tujuan kami adalah untuk memiliki kesatuan …”
SAYA JAWAB : Pertama, dg asumsi bahwa kesaksian Hayden Covington adalah benar demikian, di bagian mana dari pernyataannya yg secara eksplisit mengatakan bahwa “ada paksaan” dan bahwa “ada sanksi jk tdk memercayainya”? Dia hanya mengatakan bahwa akan “ada sanksinya” JIKA seseorang MENYATAKANNYA secara terang-terangan DAN “tetap BERSIKUKUH MENCIPTAKAN masalah”. Sampai sekarangpun, jika saya hanya sekadar meragukan atau bahkan menolak itu TANPA “tetap BERSIKUKUH MENCIPTAKAN masalah” saya yakin seyakin-yakinnya tidak ada sanksinya sama sekali.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteKedua, kalau saya lihat konteksnya, pertanyaan dari sang Penanya sifatnya adalah “asumsi”. Maka kesimpulan saya, jawaban-jawaban Covington pun sekadar “pernyataan hipotesis” sbgmn ia menyebutnya.
Ketiga, sepengetahuan saya berdasarkan pengalaman dan artikel-artikel terbitan MP, jika menyangkut pemberian “sanksi” kpd seseorang SELALU dasar acuannya adalah : yg terutama Alkitab, kemudian keterangan TERTULIS yg ada DI DALAM berbagai publikasi terbitan MP, BUKAN berdasarkan transkrip kesaksian di depan pengadilan bahkan meskipun itu dari seorang anggota BP SY!
Keempat, Apkh ada keterangan tertulis dlm publikasi MP yg secara eksplisit mengatakan bahwa “seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu”? Jawabannya, ya ada! Apakah ada keterangan tertulis dlm publikasi MP yang secara eksplisit mengatakan “ADA paksaan untuk memercayainya dan ADA sanksi jika mereka tidak memercayainya”? Jawabannya, sejauh yg saya ketahui sampai saat ini, tidak ada! Jika saya keliru, dg senang hati saya persilakan Bpk Awi untuk tolong koreksi saya krn Bpk Awi mengklaim pengetahuannya ttng SSY melampaui pengetahuan rata-rata seorang SY.
5. Bpk Awi tulis : “Jadi berdasarkan kesaksian tsb, meskipun keliru tetapi harus diterima oleh setiap SSY krn demi kesatuan. Pertama kali saya membaca kesaksian Hayden sangat mengejutkan sehingga saya bertanya kepada penatua ttg kesalahan 1914. Apakah saya tanya: Bisakah saat ini SSY menanyakan secara terbuka dan mendiskusikannya ttg kesalahan 1914 di depan sidang? Dijawab, tidak bisa. Saya tanya mengapa? Bisa menimbulkan keresahan dan kekacauan. Saya tanya kembali: Adakah sanksinya jika SSY terus menanyakan secara terbuka ttg kesalahn 1914? Dijawab, jika bersikukuh sehingga meresahkan, maka tentunya ada sanksinya. Jadi Anda mengatakan, "Mereka mengatakan seseorang bisa menerima atau meragukan bahkan menolak itu. Sama sekali tidak ada paksaan untuk memercayainya dan tidak ada sanksi jika mereka tidak memercayainya" tidaklah benar. Ingat ajaran kultus mengajarkan harus ada kesatuan. Meskipun salah, tetapi kesalahan itu harus diterima. Ditolak atau diperdebatkan antar sesama anggota kultus, ada sanksinya.”
SAYA JAWAB : Kalau Bpk Awi coba cermati dg saksama, ada cukup banyak bahan yg kami BAHAS BERSAMA di perhimpunan yang berisi hal-hal sekitar “kesalahan” menyangkut thn 1914. Dalam beberapa kesempatan saya bahkan terlibat diskusi yg sangat menarik dg rekan-rekan seiman saya setelah hal-hal spt itu [sejarah masa lalu SSY] selesai DIBAHAS BERSAMA di perhimpunan. Apkh itu menimbulkan “keresahan dan kekacauan”? Sama sekali tidak! Apkh ada sanksinya ketika kami saling menanyakannya secara terbuka melalui diskusi-diskusi semacam itu? Sama sekali tidak!
Memang akn berbeda jika situasinya sbgmn yg ‘dikatakan’ oleh sang penatua itu JIKA ia terus “bersikukuh sehingga meresahkan” atau menciptakan masalah dengan berupaya utk memengaruhi orang lain di dalam sidang agar sepandangan dgnya bahkan sampai taraf mempertanyakan SEMUA makanan rohani yg di sampaikan melalui ‘budak yang setia dan bijaksana’ sehingga akhirnya menjadi seorang oposan dlm organisasi. Pasti ada sanksinya. Dimana letak kesalahannya sewaktu suatu organisasi memberikan sanksi kpd seseorang yg melalui pengakuannya adalah bagian dari suatu organisasi tapi pd saat yg sama melalui sikap dan tindakannya justru memperlihatkan bahwa ia bertentangan dg organisasi tsb?
Bersama ini saya sertakan kutipan dari situs katolisitas soal “sanksi” spt itu dan perbuatan spt apa saja yg bisa kena “sanksi” demikian : “Sebenarnya eks-komunikasi yang dikeluarkan Gereja Katolik maksudnya bukan untuk menghukum, tetapi merupakan langkah sangsi untuk menyembuhkan (bdk kan 1312,1).
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteJadi Ex-komunikasi merupakan prosedur formal dari Gereja kepada seseorang/ kelompok orang, yang menyatakan status mereka sebagai ‘di luar’ komunitas Gereja. Umumnya ini disebabkan karena PELANGGARAN BERAT, seperti penyebaran ajaran sesat, TIDAK MEMATUHI OTORITAS [huruf besar oleh saya] Magisterium Gereja, dst. Alasan kenapa eks-komunikasi ini dilakukan juga untuk melindungi kesatuan umat, supaya jangan sampai terlalu banyak orang menjadi bingung dan tersesat oleh karena pengaruh dari orang/ sekelompok orang yang melanggar tersebut.
Orang yang terkena sangsi Ex-komunikasi ini bukan berarti sudah tidak Kristen lagi, sebab rahmat Pembaptisan tidak dapat dihapus. Hanya saja, seperti dalam kan. 1331, mereka tidak dapat berpartisipasi di dalam menyambut Ekaristi kudus, dan sakramen-sakramen lainnya, dan dalam tugas ministerial liturgi, atau jika ia pastor/ kaum klerik, maka tidak dapat lagi menjalankan tugas-tugasnya sebagai pastor/ klerik. Namun mereka masih tetap boleh (bahkan dianjurkan) datang ke Misa Kudus seperti biasa.
Maksudnya dari pemberian sangsi ex-komunikasi ini adalah supaya mereka yang melanggar peraturan dapat memeriksa dan memperbaiki diri dan bertobat melalui Sakramen Pengakuan Dosa. Absolusi umumnya diberikan oleh Uskup/ Ordinaris wilayah, ataupun oleh pastor tertentu yang telah diberi kuasa oleh Uskup untuk memberikan absolusi. Maksud yang lain adalah tentu untuk membatasi pengaruh negatif pada umat yang lain.
Jadi, jika orang yang melanggar peraturan tersebut mengakui dan bertobat dari kesalahannya, maka sangsi eks-komunikasi tersebut diangkat oleh pihak otoritas Gereja, dan orang tersebut tidak lagi terikat sangsi dan berada dalam kesatuan kembali dengan Gereja.
Contoh yang paling aktual mungkin adalah pengangatan sangsi ex-komunikasi terhadap 4 orang uskup yang ditahbiskan oleh Monsingor Levebre pendiri Society of St. Pius X (SSPX) pada tahun 1988, tanpa restu dari Vatikan (pada waktu itu Paus Yohanes Paulus II). Namun para uskup yang ditahbiskan tersebut telah menyatakan penyesalannya kepada Bapa Paus, sehingga, Paus Benediktus XVI memutuskan untuk mengangkat sangsi ex-komunikasi terhadap ke-4 uskup tersebut pada bulan Januari 2009 ini. Langkah ini disebutnya sebagai langkah kasih fraternal yang diembannya sebagai Bapa Paus. Selanjutnya, Bapa Paus berharap agar pengangkatan ex-komunikasi ini diikuti oleh langkah mereka untuk mewujudkan pertobatan mereka dengan ketaatan penuh kepada otoritas Magisterium Gereja, dan Konsili Vatikan II. (SSPX adalah kelompok Tradisionalist yang melanggar ketaatan kepada Magisterium dan Konsili Vatikan II)
Pelaksanaan ex-komunikasi tidak bertentangan dengan hukum kasih, sebab dilaksanakannya juga dalam rangka mempertahankan kasih kesatuan umat dengan Kristus dalam Gereja yang dibentuk-Nya…” – http://www.katolisitas.org/arti-hukuman-ekskomunikasi/
6. Bpk Awi tulis : “My reply: Argumen bocah. Anda hanya mau debat kusir … Sampai detik ini Anda belum mampu memberikan argumentasi yg solid di mana letak saya memilih kutipan secara selektif dan di luar konteks publikasi MP. Anda “kira” sudah membuktikannya. Faktanya belum. Jk Anda berhasil maka Sdr Gandhost yg notabene pembaca baru tak akan berkata “Saudara maxi-sam memboroskan energi membela badan pimpinan ssy scr membabi buta dengan logika yg dipaksakan. Mmg menutupi kebohongan dibutuhkan usaha yg lebih besar dibanding dgn mengungkap kebenaran.””
SAYA JAWAB : Meminjam ungkapannya Bpk Awi : “Argumen bocah!” Sekali lg Bpk Awi coba meneguhkan argumentasinya berdasarkan pengakuan seseorang yg juga adalah oposan atau mungkin juga seorang pembenci SY sama dg Bpk Awi. Kalau saya yg berargumen spt itu Bpk Awi pasti akn langsung melabel sbg ‘kesalahan retorika’ Non-Sequitur (‘belum tentu’) tapi kalau Bpk Awi yg menggunakannya maka argumentasinya menjadi ‘sah’. Weleh-weleh…
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSpt yg sdh sering saya katakan, hati-hati loh Pak Awi “mulutmu [tulisan-tulisanmu] adalah harimaumu”. Benarkah “sampai detik ini” saya belum mampu memberikan argumentasi yg solid di mana letak Bpk Awi memilih kutipan secara selektif dan di luar konteks publikasi MP? Bersama ini saya sertakan lagi beberapa contoh yg sdh pernah saya tanggapi :
a. Di artikel “Doktrin Saksi Yehuwa dan Penganiayaan”, Bpk Awi mengutip beberapa kutipan selektif yg semuanya sdh saya buktikan dikutip di luar konteksnya. Ini adalah tanggapan saya sewaktu mengomentari salah satu kutipan tsb : “KESIMPULANYA : Bpk Awi mengambil sepotong pernyataan dlm paragraph itu “THEREFORE THEY DO NOT TAKE PART IN VOTING AT ELECTIONS” dan kemudian BPK ‘MENTAFSIRKAN’ [meminjam istilahnya Bpk] pernyataan itu SESUAI DENGAN KEINGINAN/KESIMPULAN Bpk sendiri MESKIPUN pemahaman yang SEBENARNYA TIDAK MENDUKUNG/BERTENTANGAN dg ‘pentafsiran’nya Bpk Awi…
Ya, kalau kita baca secara utuh paragraf2 itu dan DI SEMUA REFERENSI PUBLIKASI YG MEMBAHAS POKOK “VOTING”, pemahaman yg benar adalah PERSIS SAMA seperti penjelasan dalam artikel MP 1 November 1999 … Apa PERBEDAAN BESAR antara kutipan lengkapnya dg ‘kutipan selektif’ yg dilakukan oleh Bpk Awi?
Setidaknya ada 2 hal. PERTAMA : Kutipan Bpk Awi sehubungan dg 5 faktor yg perlu dipertimbangkan oleh seorang SY dalam membuat KEPUTUSAN PRIBADI mengenai ‘voting’, SEMUA AYAT ALKITAB yg menjadi dasar pertimbangan2 tsb TIDAK DICANTUMKAN alias DIHILANGKAN oleh Bpk Awi. Pertanyaan saya, Mengapa ya? Dan yang KEDUA : Poin2 penting serta situasi2 spesifik tertentu yg di kemukakan di bagian akhir artikel itu yg memperlihatkan bahwa masalah ‘voting’ memang adalah KEPUTUSAN HATI NURANI masing2 SENGAJA TIDAK DIKUTIP oleh Bpk Awi.
b. Sewaktu menanggapi kutipan Bpk Awi dr publikasi MP soal “Bagaimana Sikap Saksi Yehuwa Terhadap Murtad yang Meninggal?”, berikut ini sebagian tanggapan saya saat itu :
“Apa yang menarik dari kutipan lengkapnya di banding dg kutipan selektif yg Bpk Awi lakukan? Yang paling mencolok dan sangat ‘kasar’ adalah Bpk Awi ‘membuang’ dari paragraph, satu kalimat berupa pertanyaan yg justru sangat penting/vital yaitu : “ARE THERE NO EXCEPTIONS, IN ARRANGING A FUNERAL FOR A DISFELLOWSHIPED PERSON?” dan kemudian menggantinya dg cara mengambil satu kalimat dari paragraph yg BERBEDA yaitu “A CHRSTIAN CONGREGATION WOULD NOT WANT ITS GOOD NAME BESMIRCHED BY HAVING IT ASSOCIATED WITH ANY TO WHOM 2 JOHN 9, 10 APPLIED, EVEN IN THEIR DEATH.”kemudian ‘dicangkokan’ sehingga menghasilkan satu paragraph yg ‘baru’ yg sangat mendukung tuduhannya Bpk Awi.
Pertanyaan saya, dalam hal kutip-mengutip tulisan orang lain, jujurkah atau etiskah cara spt itu? Silakan para pembaca yg obyektif menyimpulkan sendiri jawabannya.
c. Sewaktu menanggapi kutipan Bpk Awi yg mempertentangkan antara pentingnya membaca Alkitab setiap hari DAN pentingnya bantuan orang lain utk memahami Alkitab [kurang lebihnya intinya spt itu], ini adalah sebagian jawaban saya waktu itu : “Bagi saya pribadi, poin I A (1 – 9) adalah semacam jawaban atas pertanyaan : Mengapa atau apa alasannya saya dan semua SY serta semua yang mengaku Kristen harus membaca Alkitab SETIAP HARI serta apa manfaatnya jika kita semua membaca Alkitab SETIAP HARI? Sedangkan untuk poin I B (1 – 2) berdasarkan KONTEKS artikel utuh yg Bpk Awi kutip sepotong, adalah semacam jawaban atas pertanyaan : Apakah kita membutuhkan bantuan untuk memahami Alkitab dan jika kita memang membutuhkan bantuan dari sumber mana bantuan tersebut bisa diperoleh? … Kasusnya sama persis dengan sewaktu Bpk mengutip 2 [dua] pernyataan publikasi MP tentang kematian Yesus yang menebus dosa Adam DAN dosa perbuatan. Dua pernyataan yang menurut Bpk Awi saling berkontradiksi padahal tidaklah demikian. Problemnya adalah Bpk Awi yang tdk bisa memahami 2 kebenaran sederhana tsb sbgmn saya memahaminya sbg seorang SY. Sampai sekarang Bpk Awi tidak bisa atau tidak berani mempertanggunjawabkan tuduhan tsb!
d. Dst…apakah perlu saya tambahkan lagi? [Ada satu lagi di poin no 9]
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteRasanya dari sekian banyak kutipan lengkap yg sdh pernah saya sajikan dibandingkan dg kutipan selektif dan di luar konteks yg Bpk Awi lakukan sudah merupakan bukti yang tak bisa di sangkal. Jika memang Bpk Awi dan ‘anak-anaknya’ tetap tdk bisa melihatnya, hal itu semakin meneguhkan pernyataan Bpk Awi sendiri bahwa : “Fanatisme Buta dan Sentimen Agama Melumpuhkan Daya Nalar”. Makanya saya tdk akn berpolemik lagi soal itu. Silakan pembaca yg obyektif menilainya secara obyektif juga.
7. Bpk Awi tulis : “My reply: Point sdh jelas diatas yaitu Anda berulang-kali menolak SSY mengaku sebagai nabi. Padahal g86 6/8 p.9 jelas SSY mengaku sebagai nabi. Masalah nabi terilham atau tidak, di atas saya persilahkan klik juru bicara utk menentukan terilham atau tidak. Artikel tsb sudah lama ada tp s/d detik ini Anda belum pernah menanggapinya. Jd argument Anda ttg konteks yg dimaksud tidak penting krn yg jadi pembuktian adalah pernyataan; SSY mengaku sebagai nabi. Ini bertentangan dng pernyataan Anda: “Sdh saya buktikan juga bahwa SSY TIDAK PERNAH mengaku sbg nabi“ Pernyataan ini tidak benar krn pernah koq di g86 6/8 p. 9.”
SAYA JAWAB : Krn tujuan utama Bpk Awi adalah utk mendiskreditkan MP/SSY, maka sesuai dg pernyataan Bpk Awi sendiri bahwa “argument [saya, Maxi-Sam] ttg konteks yg dimaksud TIDAK PENTING”. Tp apakah argument saya tentang konteks yg di maksud pada semua kutipan selektif yg Bpk Awi lakukan, menjadi tidak penting juga bagi orang lain yg obyektif dan yang ingin mendapatkan penjelasan yg akurat serta berimbang ttng pokok-pokok tsb? Jawabannya belum tentu demikian, bukan?
8. Bpk Awi tulis : “My reply: Tergantung argument Anda dong. Pembaca blog ini bisa menilai apakah Anda sedang menjelaskan atau merasionalisasikannya. Buktinya banyak pembaca lainnya dan Sdr Gandhos yg baru berkomentar bisa tuh membedakannya.”
SAYA JAWAB : Silakan Bpk beretorika.
9. Bpk Awi tulis : “My reply: Itukan kata Anda. Bgm dng pembaca? Di atas sudah ada link bukti SSY adalah nabi terilham. Jawab dong.”
SAYA JAWAB : Sudah saya baca semua yg Bpk referensikan termasuk apa yg Bpk Awi sebut sbg “link bukti SSY adalah nabi terilham”. Bagi saya, artikel tsb kembali meneguhkan kebenaran dari ilustrasi Sdri Martha Rumimper soal “orang Perancis” dan “orang Jogya”. Bpk Awi yg notabene bukan SY tapi merasa sangat bisa memahami artikel-artikel MP yg membahas berbagai “persamaan” antara apa yg dilakukan beberapa nabi terilham pd zaman dulu dg apa yg dilakukan oleh SSY [khususnya ‘budak yang setia dan bijaksana] sbg suatu kelompok pd zaman modern.
Artikel tsb juga kembali mengingatkan saya akan diskusi kita beberapa tahun yang lalu soal tulisan Harner yg di kutip oleh MP yg menurut Bpk Awi adalah suatu “kebohongan”. Sewaktu saya mengomentari tulisan Harner yg berkaitan dg pokok tsb, Bpk Awi ada mengatakan : “Ya gak perlu lah dan aneh. Pernyataan org koq ditafsirkan. Ini namanya melampaui apa yg ia tulis. Sdr gemar ya melakukan yg demikian.”
Sungguh lucu dan ironis, karena dalam artikel yg Bpk sebut sbg “link bukti SSY adalah nabi terilham” – “Juru Bicara Palsu YEHUWA, Pengilhaman Roh Kudus Dan Nubuatan” – Bpk Awi justru gemar melakukan apa yg Bpk sendiri katakan sbg “gak perlu dan aneh”. Karena isi artikel tsb penuh dg “penafsiran” Bpk Awi atas “Pernyataan org” atau tulisan MP maka saya pinjam lg pernyataan Bpk sendiri : “Ini namanya melampaui apa yg [MP] tulis”.
Salah satu bukti mencolok betapa penafsiran Bpk Awi “melampaui apa yg [MP] tulis” adalah pernyataan atau kutipan ini : “Our coming to know ”the truth”— the entire body of Christian teachings that HAS BECOME PART OF THE BIBLE - and adhering to it are essential for our salvation." (15/12/2008 hlm.28) – Mengenal ”kebenaran”—segenap ajaran Kristen yang ADA DALAM ALKITAB—dan berpaut padanya sangat penting untuk keselamatan kita. (huruf besar dari saya). Menara Pengawal terjemahan bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Inggris dan tidak menerjemahkannya sesuai dengan bahasa aslinya, Inggris.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSilahkan Anda terjemahkan di google kalimat “the entire body of Christian teachings that HAS BECOME PART OF THE BIBLE” maka terjemahannya akan diperoleh “seluruh tubuh ajaran Kristen yang TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Apa artinya? Seluruh pengajaran Kristen yang dihasilkan oleh golongan “hamba” diakui “TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Dahsyat, bukan? Ini jelas suatu klaim yang luar biasa yaitu seluruh tafsiran dan pengajaran “hamba” memiliki otoritas yang sama dengan Alkitab karena “TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Dan diklaim bahwa berpaut pada pengajaran ini sangat penting demi keselamatan. Klaim yang fantastis, bukan?”
Supaya pembaca yg obyektif bisa melihat betapa ‘luar biasanya penafsiran’ atau betapa “melampaui apa yang MP tulis” penafsirannya Bpk Awi, berikut ini saya sertakan kutipan ASLINYA dlm bhs Indonesia dan bhs Inggris : Pelajaran bagi Kita: 2, 4. Mengenal ”kebenaran”—segenap ajaran Kristen yang ada dalam Alkitab—dan berpaut padanya sangat penting untuk keselamatan kita.—3 Yoh. 3, 4. [Lessons for Us: 2, 4. Our coming to know “the truth”—the entire body of Christian teachings that has become part of the Bible—and adhering to it are essential for our salvation.—3 John 3, 4.]
Apa perbedaan mencolok antara kutipan ASLINYA dg ‘kutipan selektif’-nya Bpk Awi? Yaitu, kutipannya Bpk Awi TIDAK MENCANTUMKAN atau MENGHILANGKAN ayat Alkitab yg menjadi sumber kata “kebenaran” (2 Yohanes 2, 4) dan ayat Alkitab rujukannya (3 Yohanes 3, 4). Pertanyaan saya : Mengapa Bpk Awi MENGHILANGKANNYA? Jujurkah atau etiskah cara yg di lakukan Bpk Awi?
Dihilangkannya ‘ayat sumber’ dan ‘ayat rujukan’ tsb membuat kata “kebenaran” KEHILANGAN KONTEKSNYA! Mengapa? Krn kata “kebenaran” itu bersumber dari ayat-ayat tsb dan menurut penjelasan MP arti “kebenaran” adalah “segenap ajaran Kristen yang ada dalam Alkitab” sehingga kalau kita “buang” kata “kebenaran” dari kalimat itu akan menjadi : “mengenal segenap ajaran Kristen yang ada dalam Alkitab dan berpaut padanya sangat penting untuk keselamatan kita.—3 Yoh. 3, 4
Ini selaras dg konteks keseluruhan artikel tsb yang sedang membahas : Firman Yehuwa Itu Hidup – POKOK-POKOK PENTING [huruf besar oleh saya] Surat-Surat Yohanes dan Surat Yudas. Sesuai dg tema pembahasannya, artikel itu membahas “Pokok-Pokok Penting” dari Surat 1 Yohanes di bawah sub-judul : TERUSLAH BERJALAN DALAM TERANG DAN KASIH SERTA DENGAN IMAN (1 Yoh. 1:1–5:21); Surat 2 Yohanes di bawah sub-judul : TERUSLAH ”BERJALAN DALAM KEBENARAN” (2 Yoh. 1-13); Surat 3 Yohanes di bawah sub-judul : JADILAH ”REKAN-REKAN SEKERJA DALAM KEBENARAN” (3 Yoh. 1-14) dan Surat Yudas di bawah sub-judul : ”TETAPLAH BERADA DALAM KASIH ALLAH” (Yud. 1-25
Maka berdasarkan konteks langsung (2 Yohanes 2, 4 DAN 2 Yohanes 3, 4) dan konteks keseluruhan artikel tsb (POKOK-POKOK PENTING Surat-Surat Yohanes…), kata “kebenaran” artinya adalah : “segenap ajaran Kristen yang ada dalam Alkitab” atau “seluruh tubuh ajaran Kristen yang telah menjadi bagian dari Alkitab” BUKAN “Seluruh pengajaran Kristen yang dihasilkan oleh golongan “hamba” sbgmn penafsirannya Bpk Awi!
Jadi, BUKAN “Menara Pengawal terjemahan bahasa Indonesia [yang] tidak menerjemahkannya sesuai dengan bahasa aslinya, Inggris MELAINKAN Bpk Awi yg mengutip secara selektif dan di luar konteksnya serta menafsirkannya “melampaui apa yang MP tulis”.
10. Bpk Awi tulis : “My reply: Inilah ketidak mampuan Anda menilai tulisan MP secara jelas. Anda selalu mencari-2 hal-2 yg tersurat dng mengabaikan hal yg tersirat. Selalu ada dualisme dlm publikai LMP krn memang semua motivasi, pembodohan dll dibungkus dng ayat-2 Alkitab sebagai pembenaran.”
SAYA JAWAB : Sungguh lucu baca pernyataan ini. Ada seorang yg bukan SY tp melabel seorang SY sbg “tidak mampu menilai tulisan MP secara jelas”. Jd ingat lagi soal “orang Perancis yang belum pernah ke Jogya tapi ngotot tahu tentang Jogya sama orang Jogya”!
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete11. Bpk Awi tulis : “Ilustrasinya begini: Saya tidak mengaku sebagai nabi ataupun bernubuat di blog ini krn melanggar Ul. 18:20-22. Saya percaya Allah adalah penguasa dunia ini. . . . . .Di blog ini saya menyampaikan sesuai dng fakta yang dibuat berdasarkan Alkitab oleh karena itu semuanya sangat berharmoni dan begitu sempurna melampaui kedalaman pikiran manusia manapun, oleh karena itu tulisan blog ini tidaklah bersumber dari manusia. Pertanyaannya: Meskipun sebelum-2nya saya mengatakan ttg Allah, Alkitab dan tidak bernubuat. Tp dari manakah sumber tulisan saya? Tolong jawab ya!”
SAYA JAWAB : Karena apa yg Bpk Awi sampaikan “sesuai dng fakta … berdasarkan Alkitab … semuanya sangat berharmoni dan begitu sempurna melampaui kedalaman pikiran manusia manapun” maka secara tidak langsung bisa dikatakan berasal dr Allah. Demikian juga dlm konteks tulisan Russell, semua frase tsb memperlihatkan dg jelas bahwa arti pernyataan “cannot be of human origin” BUKAN berasal “langsung dari Allah” sehingga “tidak dapat salah atau infallible” tetapi karena pimpinan roh kudus serta berdasarkan penyelidikan dan pemahaman mereka atas nubuat Alkitab spt yg dikatakan Daniel 12 : 4, 9, 10 sehingga sewaktu menyajikannya mrk mengatakan “each link of which WE CONSIDER Scripturally strong” maka secara tidak langsung bisa juga di katakan berasal dari Allah.
12. Bpk Awi tulis : “Demikian juga dng tulisan Russell. Tidak penting dia omong ttg tidak bernubuat, dipimpin Roh Kudus dan ayat-2 Alkitab dll jk pada akhirnya ia mengatakan bahwa bukunya tidaklah bersumber dari manusia. Ini kutipannya: In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, . . . and therefore cannot be of human origin. Apa itu yg “cannot be of human origin”? jawabannya “in this volume” yaitu buku Russell. Masalah ada kata-2 “god”, “from a purely Scriptural standpoint”, “scripturally strong” hanyalah gula-gula sebagai pembungkus. Russell mengklaim tulisannya bukanlah bersumber dari manusia. Jika bukan dari manusia, dari siapa? Karena ia sedang menulis ttg Allah dan ayat-2 Alkitab maka disimpulkan dari Allah.”
SAYA JAWAB : Terima kasih Bpk Awi. Karena Bpk Awi sdh menjawab sendiri pertanyaan yg Bpk ajukan ke saya. Dan saya setuju dg jawaban Bpk Awi, yaitu : “Karena ia sedang menulis ttg Allah dan ayat-2 Alkitab [serta “dipimpin Roh Kudus”] maka disimpulkan dari Allah”.
13. Bpk Awi tulis : “My reply: Trims atas pujian bhw saya lihai. Tp masih lebih lihai organisasi koq yg bisa menipu jutaan anggotanya. Awalnya saya tidak gabung frase “It all came from God” dng “cannot be of human origin”. Ini kutipan asli saya: Bukunya “The Time is at Hand” di halaman 15 mengatakan tulisannya itu cannot be of human origin dan Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit” Jd terpisah. Jk kemudian digabung ya ini utk mempersingkat aja. Masa diulang-2 kaya tulisan Anda. Sayangnya Anda sudah suudzon. Ya itu tidak penting Russell mengatakan “through the enlightenment of the Holy Spirit” seperti contoh saya di atas yaitu hanya gula-2 saja dan mengingat tulisan-2 lainnya mengaku bukan bersumber dari manusia dan nubuatan kiamat 1914 adalah god’s date, not ours.”
SAYA JAWAB : Terima kasih utk penjelasannya. Silakan pembaca menilainya. Bpk Awi mengatakan “tidak penting Russell mengatakan “through the enlightenment of the Holy Spirit”…hanya gula-gula saja…”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n ju t a n n y a --
DeleteSbg seorang propagandis yg sedang berupaya dg segala macam cara utk mendiskreditkan MP/SSY, Bpk Awi memang harus bersikap spt itu. Namun, apkh pembaca lain yg obyektif setuju dg Bpk Awi bahwa frasa kunci “MELALUI pencerahan Roh Suci”? sesuatu yg “tidak penting”? Jawabannya, belum tentu! Bagi saya, pernyataan ini kembali meneguhkan apa yg sudah pernah saya sampaikan, bahwa dalam menulis artikelnya, Bpk Awi sangat sering “bersandar pada sumber yg berat sebelah DAN sengaja mengabaikan fakta yang bertentangan dg pandangan/kesimpulan Bpk Awi”
14. Bpk Awi tulis : “My reply : Biasanya, orang Kristen mengatakan ia beroleh sesuatu “MELALUI pencerahan Roh Suci”? maka sifatnya pribadi. Hubungan antara dia dng Allahnya. Misalnya ia dpt renungan yg dalam ttg ayat-2 Alkitab yg menguatkannya hatinya maka ia mengatakan melalui pencerahan Roh Kudus diperolehnya. Ia yakin bhw ia berolehnya dari Allah secara mistis; hubungan firman yg direnungkan dng Allahnya yg memberikan pencerahan khusus utk pribadinya. Ini sama dng orang Kristen mengaku sebagai anak-anak Allah maka ia mengakuinya secara mistis antara dirinya dng Allahnya.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas penjelasannya. Sedikit banyaknya saya setuju dengan Bpk Awi. Berdasarkan penjelasan Bpk Awi, saya pinjam ilustrasi Bpk Awi di atas dg sedikit modifikasi : “: Sdr Russell tidak mengaku sebagai nabi ataupun bernubuat dalam bukunya krn melanggar Ulangan 18:20-22 . . . Di bukunya Russell menyampaikan sesuai dng fakta yang dibuat berdasarkan Alkitab oleh karena itu semuanya sangat berharmoni dan begitu sempurna melampaui kedalaman pikiran manusia manapun, oleh karena itu tulisan dlm buku ini tidaklah bersumber dari manusia melainkan dari Allah “MELALUI pencerahan Roh Suci”. Pertanyaan saya, dimana letak kesalahannya?
15. Bpk Awi tulis : “My reply: Salah satu situs rujukkan adalah jwfact.com dan kisah mantan SSY. Anda merasa saya menafsirkannya pendapat Anda pribadi yg tidak mampu melihat secara obyektif. Kutipan lengkapnya: “Now, in view of recent labor troubles and threatened anarchy, our readers are writing to know if there may not be a mistake in the 1914 date. They do not see how present conditions can hold out so long under the strain. We see no reason for changing the figures - nor could we change them if we would. They are, we believe, God's dates, not ours. But bear in mind that the end of 1914 is not the date for the beginning, but for the end of the time of trouble.” Zion's Watch Tower1894 Jul 15 p.226
SAYA JAWAB : Beginilah jadinya kalau Bpk Awi percaya 100% kpd situs-situs maupun kesaksian-kesaksian para mantan SY yg sekarang mengabdikan hampir semua sumber daya yg mrk miliki utk menyerang dan mendiskreditkan organisasi tempat mrk bergabung dulu.
Benarkah itu adalah “kutipan lengkapnya”? Sama sekali TIDAK BENAR! Berikut ini saya sertakan kutipan yg “benar-benar lengkap” : “CAN IT BE DELAYED UNTIL 1914? Seventeen years ago people said, concerning the time features presented in MILLENNIAL DAWN, They seem reasonable in many respects, but surely no such radical changes could occur between now and the close of 1914: if you had proved that they would come about in a century or two, it would seem much more probable. What changes have since occurred, and what velocity is gained daily! “The old is quickly passing, and the new is coming in.”
Now, in view of recent labor troubles and threatened anarchy, our readers are writing to know if there may not be a mistake in the 1914 date. They say that they do not see how present conditions can hold out so long under the strain. We see no reason for changing the figures – nor could we change them if we would. They are, we believe, God's dates, not ours. But bear in mind that the end of 1914 is not the date for the beginning, but for the end of the time of trouble. We see no reason for changing from our opinion expressed in the View presented in the WATCH TOWER of Jan. 15, '92. We advise that it be read again.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteApa yg dapat di simpulkan dari kutipannya Bpk Awi dan kutipan saya? Lagi-lagi, kutipan yg menurut Bpk Awi “lengkap”, faktanya tidak demikian! Kutipannya Bpk Awi lagi-lagi MENGHILANGKAN dua kalimat kunci dari paragraph tsb, yaitu : “We see no reason for changing from OUR OPINION [huruf besar oleh saya] expressed in the View presented in the WATCH TOWER of Jan. 15, '92” DAN “ We advise that it be read again.”
Pertanyaannya : Apa OPINI MEREKA yg di sajikan dlm MP 15 Januari 1892 dan yg mereka sarankan utk di baca lagi? Berikut ini beberapa kutipannya :
While the growing intelligence of Europeans is fast preparing them for the trouble and anarchy which God's Word predicts, it cannot reasonably be expected for some years yet. This is further in harmony with prophecy, though out of harmony with the expectations of many who look every day for a declaration of war in Europe, which they suppose will be the battle of the great day of God Almighty. Even should a war or revolution break out in Europe sooner than 1905, we could not consider it any portion of the severe trouble predicted. At most it could only be a forerunner to it, a mere "skirmish" as compared with what is to come. Indeed, in our judgment, based upon our observations, nothing could precipitate the great anarchistic trouble upon Europe, which the Scriptures predict, sooner than the date named, except a famine or some such unusual occurrence which would bring the people to feel that they have nothing to lose, but all to gain, by a general uprising.
While it was AN AGREEABLE SURPRISE to us (in view of the contrary sensational accounts so often published) to find the situation in Europe as we here describe it – IN HARMONY WITH WHAT THE SCRIPTURES HAD LED US to expect – yet so great is OUR CONFIDENCE IN THE WORD OF GOD and in the light of present truth shining upon it, that WE COULD NOT HAVE DOUBTED ITS TESTIMONY WHATEVER HAD BEEN THE APPEARANCES. THE DATE of the close of that "battle" is DEFINITELY MARKED IN SCRIPTURE as October, 1914. It is already in progress, its beginning dating from October, 1874. Thus far it has been chiefly a battle of words and a time of organizing forces – capital, labor, armies and secret societies. [Huruf besar oleh saya]
Jadi, kalau berdasarkan konteksnya, yg mrk maksudkan dg opini atau pernyataan “we believe, God's dates, not ours” BUKAN berarti tanggal itu [1914] berasal atau datang langsung dr Allah melainkan krn “begitu besarnya keyakinan akan Firman Allah” sehingga mrk sangat yakin “tanggal itu pasti di tandai dalam Alkitab”,“selaras dengan Kitab Suci”, dan “tidak dapat meragukan kesaksiannya”. Karena mrk sangat yakin tgl itu [1914] adalah tglnya Allah dlm pengertian ini, makanya mrk menandaskan bahwa mrk tdk dapat merubahnya meskipun kelihatannya dr sudut pandang banyak pembaca MP kala itu, situasi dunia pada saat itu [thn 1894] sptnya akan segera mengarah ke kekacauan dan anarki SEBELUM thn 1914. Faktanya, sejarah dunia meneguhkan bahwa keyakinan mrk yg sangat besar soal thn 1914 sbg thn yg “ditandai” dlm Alkitab [seolah-olah adalah “tanggalnya Allah”] terbukti benar sewaktu PD 1 pecah pd thn 1914!
16. Bpk Awi tulis : “My reply: Saya katakan dari awal; Anda pengikut sebuah kultus. Anda itu ditipu dan dimanipulasi secara psikologi shg Anda tidak sadar tunduk, taat dan mengikutinya. Buku-2 ttg kultus mengkonfirmasinya demikian. Begitu juga dng kesaksian para mantan yg baru sadar diperbudak dan dimanipulasi secara emosi oleh LMP. Di sini salah satu kesaksian mantan penatua yg baru “woke up” dr tidur panjangnya.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas ‘penghakiman’nya berupa ‘ad hominem’. Bpk Awi sama sekali tidak menyentuh substansinya malah membuat argument ‘manusia jerami’. Konteksnya adalah soal ‘kutip-mengutip’ publikasi MP, koq sekarang Bpk Awi nyerempet ke “buku-buku ttng kultus”? Weleh-weleh.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteBpk menuduh saya “mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg [saya] ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya”! Padahal spt yg saya katakan, banyak dari kutipan yg Bpk Awi sajikan di blog ini sudah saya baca karena berseliweran di berbagai situs para pembenci/penentang SY termasuk mrk yg murtad yg membaktikan banyak sumber daya yg mereka miliki hanya utk ‘menyerang’ organisasi tempat mrk bergabung dulu selama hampir puluhan tahun.
Jadi, saya sama sekali tdk mengabaikan tulisan lainnya, krn saya sudah “lihat” dan “dengar” semuanya itu. JUSTRU Bpk Awi-lah yang SELALU “mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya”! Bukankah Bpk Awi sendiri yg mengatakan bahwa pengetahuan Bpk ttng SSY melampaui pengetahuan rata-rata seorang SY dan Bpk “SANGAT INGIN memberikan informasi yg AKURAT dan BERIMBANG ttng SSY”? Seharusnya jika ingin konsisten, Bpk Awi punya tanggung jawab atau kewajiban moral utk mengutip secara lengkap/utuh sbgmn yg saya sajikan, kemudian biarkan pembaca yg mengambil kesimpulan.
Perkenankanlah saya bertanya, sehubungan dg berbagai kutipan yg mungkin Bpk ‘ambil/pinjam’ dari berbagai situs tsb, apkh Bpk Awi selalu melakukan cek-silang ke sumber referensi yg mrk sebutkan dan membaca SELURUH artikel yg menjadi sumber kutipannya ATAU Bpk Awi hanya ‘menelan mentah-mentah’ semua kutipan yg mrk sajikan TANPA proses cek silang? Dugaan saya nih, Bpk hanya ‘menelan mentah-mentah’ apa yg mrk sajikan. Tolong koreksi jika dugaan saya salah.
17. Bpk Awi tulis : “Coba baca kesaksian para mantan tsb. Mereka merasa ditipu dan dimanipulasi oleh LMP. Berbeda dng seorang Protestan menjadi Muslim. Mungkin, ia menjadi Muslim krn merasa ajaran Islam lebih baik dr Kristen. Sebaliknya, mantan SSY menjadi murtad bukan krn itu, ia keluar krn sadar bhw selama ini ia ditipu dan dibohongi.”
SAYA JAWAB : Sudah saya baca tuh. Tapi, mari kita kembali ke pokok pembicaraan soal kutip mengutip. Apkh kesaksian para mantan tsb membuktikan tuduhan Bpk Awi ke saya adalah benar? Sama sekali tidak ada hubungannya!
18. Bpk Awi tulis : “Jika Anda merasa tulisan para mantan tsb keluar dari konteksnya ya sebenarnya Andalah yg masih “tertidur”. Salah satu cara “bangunnya” adalah menjauhi diri dr indoktrinisasi utk bbrp waktu. Utk Anda minimal 3-4 thn agar pikiran Anda bisa sedikit netral. Lalu baca ulang blog ini maka Anda akan sedikit tercerahkan.”
SAYA JAWAB : OOT alias ‘manusia jerami’. Sekali lg, silakan sangkal dan buktikan kalau tanggapan saya atas pernyataan Bpk Awi adalah salah, yaitu “Bpk Awi-lah yang SELALU “mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya”!
19. Bpk Awi tulis : “My reply : Perhatikan Anda menyebut “kami” padahal semua ungkapan saya tergantung konteksnya dlm diskusi. Jika sedang berdiskusi dng Anda yg merupakan SSY & Anda sedang menunjukkan kebodohan, maka Anda saya sebut bodoh. Jika berdiskusi dng A yg mengaku SSY sedang memperlihatkan kebebalannya, ya saya sebut bebal … My reply: Terserah Anda jika merasa saya menyiratkan kebencian. Anda berhak menilai dan merasakan apapun juga. Ingat Anda mengatakan “kami” padahal dlm diskusi terjadi secara individual Anda yg mengaku SSY. Dan Anda merasa saya menyerang Anda yg juga SSY. Buktinya ada bbrp SSY dan peminat bertobat setelah membaca blog ini. Jd tergantung masing-2 individu memandang apa yg saya tulis.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSAYA JAWAB : Spt yg saya jelaskan di bawah ini, justru di situlah permasalahannya. Bpk bilang mengkritisi dan membenci organisasi [LMP/BP] tp Bpk menggunakan juga ungkapan-ungkapan bernada kebencian kpd “kami” individu-individu SY. Selain itu, sewaktu menanggapi pernyataan ‘anak-anak’ Bpk Awi maupun pembaca yg kemungkinan adalah SY juga, Bpk Awi mengenakkan ungkapan-ungkapan bernada kebencian tsb bukan sj kpd individu-individu tp kpd seluruh SY sbg suatu kelompok. Spt misalnya : “Tipikal SSY…” jelas maksudnya bukan individu tp SEMUA SY! Kalau MP yg menggunakan cara spt itu dlm beberapa publikasinya, Bpk Awi selalu mempermasalahkannya tp ternyata Bpk sendiri melakukan hal yg sama.
Mengenai pernyataan Bpk Awi bahwa “Buktinya ada bbrp SSY dan peminat bertobat setelah membaca blog ini”, bolehkah saya minta tolong di sebutkan siapa saja “BEBERAPA SSY” tsb?
20. Bpk Awi tulis : “My reply: Memang ini tipikal SSY. Misalnya Anda mendapatkan informasi yg keliru ttg doktrin Tritunggal dari organisasi yg menyamakan ajaran modalisme dng Trinitas dan menyebutnya sebagai doktrin Trinitas, bukankah Anda sedang memfitnah dan membual?”
SAYA JAWAB : Pak Awi-Pak Awi, bisa aja ngelesnya. Konteks pernyataan Anda yg saya kutip itu bukan soal Trinitas dg Modalisme tetapi menyangkut karakter atau kepribadian! Ada seorang pembaca yg membuat pernyataan tp menurut Bpk Awi pernyataan tsb tidak benar. Sebaliknya dp hanya mengatakan bahwa itu tdk benar, Bpk Awi langsung menggeneralisir semua SSY dg menyatakan : “Tipikal SSY yaitu suka memfitnah dan membual seperti "ibunya" yaitu organisasi SSY”.
21. Bpk Awi tulis : “My reply : Loh bukankah SSY berdinas dng berpakaian rapi. Dan memang tujuan SSY berdinas utk menjadi anggota organisasi. Dan bgm dng dalamnya? Ya memang sama dng orang lainnya suka marah-2 dll. Buktinya banyak SSY yg marah-2 di blog ini.”
SAYA JAWAB : Pak Awi-Pak Awi, lagi-lagi Anda ngeles. Sekali lagi kalau lihat konteksnya, pernyataan Pak Awi itu utk menanggapi ‘keluhan’ Bpk Binsar aka Bpk Rojali aka Bpk Heber aka JJ? aka M? aka James aka Panda aka Lkm aka Pak De aka Anno yg sedang berdiskusi dg Sdr Truthseeker agar Bpk Awi memperingatkan “penggunaan bahasa2 kasar SSY di komen2 ini…” meskipun faktanya justru komentar-komentarnya sendiri yg banyak menggunakan “bahasa-bahasa kasar”. Nah sebaliknya dr pd menarik perhatian ke “penggunaan bahasa2 kasar” yg dilakukan oleh Bpk Binsar aka Bpk Rojali aka Bpk Heber aka JJ? aka M? aka James aka Panda aka Lkm aka Pak De aka Anno, Bpk Awi justru kembali menggeneralisir seolah-olah semua SSY bersikap ramah dan sopan hanya sewaktu berdinas saja. Seolah-olah itu hanya “tampilan luar” atau bagaikan topeng krn “rupa aslinya” tdk demikian sehingga pada dasarnya itu adalah tindakan yg munafik spt yg dilakukan orang Farisi dan Ahli Taurat pd zaman Yesus spt gambarannya Bpk Awi. Benarkah SSY [sbg suatu kelompok] spt itu?
22. Bpk Awi tulis : “My reply : Apa yg salah dng pernyataan saya? Memang SSY hrs demikian utk merekrut orang koq. Anda berdinas tujuannya apa? Ya merekrut orang jadi anggota, bukan? Jika ingin sungguh-2 mengabar tanpa maksud tertentu, gunakan media elektronik.”
SAYA JAWAB : Sungguh luar biasa jika Bpk tdk merasa ada yg salah dg pernyataan Bpk yg menyamakan sikap ramah dan simpatik yg di lakukan oleh SSY [sbg suatu kelompok] dlm pelayanan dg Iblis yg “menyamar” sbg malaikat terang.
Saya kutip lagi pernyataan Bpk Awi di bagian lain dg sedikit modifikasi : Di sini [poin no 20 – 22] Bpk Awi menggeneralisasi seluruh Saksi Yehuwa sebagai orang-orang munafik dengan ungkapan-ungkapan fitnahan dan merendahkan derajat. Apakah benar Saksi Yehuwa ” suka memfitnah dan membual, munafik dan lain-lain”? Mungkin ada, tetapi dengan menggeneralisasi dan memberi julukan secara negatif jelas Bpk Awi telah memfitnah Saksi Yehuwa sbg suatu kelompok karena jelas tidak semua Saksi “suka memfitnah dan membual, munafik dan lain-lain”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteSekali lg, kalau publikasi MP yg melakukan hal spt itu, Bpk Awi bersuara lantang mempersoalkannya. Tapi ternyata, spt dalam banyak kasus lainnya, Bpk Awi pun melakukan hal yg sama. Bukankah itu yg namanya munafik?
23. Bpk Awi tulis : “My reply: Untuk masalah apa yg mantan alami dan rasakan, 100% bisa saya katakan mantan SSY bisa dipercaya krn semuanya . . ya . . semuanya menceritakan hal yg sama yaitu merasa ditipu dan dibodohi oleh organisasi. Alkitab mengatakan berdasarkan keterangan 2-3 saksi maka suatu perkara sah.”
SAYA JAWAB : Silakan pembaca bandingkan keyakinan dan kepercayaan Bpk Awi yg 100% akn kredibilitas para mantan yg belakangan aktif menyerang mantan kelompoknya dulu, dengan pandangan para pakar yg saya kutip dari http://templeofreason.org/cyclopedia/apostasy.htm dimana sebagian besar dari mereka justru menyimpulkan bahwa keterangan atau kesaksian para mantan tsb sangat tidak bisa di andalkan validitas dan kredibilitas mrk.
a. Bryan R. Wilson, who was a professor of Sociology at Oxford University, writes that apostates of new religious movements, are generally in need of self-justification, seeking to reconstruct their own past and to excuse their former affiliations, while blaming those who were formerly their closest associates. Wilson coins the term of atrocity story that is in his view rehearsed by the apostate to explain how, by manipulation, coercion or deceit, he was recruited to a group that he now condemns. (Wilson, 1981) Wilson also challenges the reliability of the apostate's testimony by saying that "[apostates] always be seen as one whose personal history predisposes him to bias with respect to both his previous religious commitment and affiliations, the suspicion must arise that he acts from a personal motivation to vindicate himself and to regain his self-esteem, by showing himself to have been first a victim but subsequently to have become a redeemed crusader." (Wilson 1994)
b. Jean Duhaime, a professor of religious studies and science of religion at the Université de Montréal writes, based upon his analysis of three memoirs by apostates of NRMs (by Dubreuil, Huguenin, Lavallée, see bibliography), that he is more balanced than some reseachers, referring to Wilson, and that apostate testimonies can not be dismissed, only because they are not objective, though he admits that they write atrocity stories in the definition by Bromley and Shupe. He asserts that the reasons why they tell their stories are, among others, to warn others to be careful in religous matters and to put order in their own lives. (Duhaime 2003)
c. Bromley and Shupe while discussing the role of anecdotal atrocity stories by apostates, proposes that these are likely to paint a caricature of the group, shaped by the apostate's current role rather than his experience in the group, and question's their motives and rationale. In Lewis Carter and David Bromley claim in some studies that the onus of pathology experienced by former members of new religions movements should be shifted from these groups to the coercive activities of the anti-cult movement.(Bromley, 1984)
d. Gordon Melton, while testifying as an expert witness in a lawsuit, said that when investigating groups, one should not rely solely upon the unverified testimony of ex-members, and that hostile ex-members would invariably shade the truth and blow out of proportion minor incidents turning them into major incidents. [11]. He also quotes the above study of Lewis Carter and David Bromley. .He also follows the argumentation of Lewis Carter and David Bromley above and claims that as a result of this study, the treatment (coerced or voluntary) of former members as people in need of psychological assistance largely ceased and that an (alleged) lack of widespread need for psychological help by former members of new religions would in itself be the strongest evidence refuting early sweeping condemnations of new religions as causes of psychological trauma. (Melton 1999)
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Deletee. Dr. Lonnie D. Kliever, Professor of Religious Studies of the Southern Methodist University, in his paper titled The Reliability of Apostate testimony about New Religious movements that he wrote upon request for Scientology, claims that the overwhelming majority of people who disengage from non-conforming religions harbor no lasting ill-will toward their past religious associations and activities, and that by contrast there is a much smaller number of apostates who are deeply invested and engaged in discrediting and peforming actions designed to destroying the religious communities that once claimed their loyalties. He asserts that these dedicated opponents present a distorted view of the new religions and cannot be regarded as reliable informants by responsible journalists, scholars, or jurists. He claims that the reason for the lack of reliability of apostates is due to the traumatic nature of disaffiliation that he compares to a divorce and also due the influence of the anti-cult movement even on those apostates who were not deprogrammed or received exit counseling. (Kliever, 1995)
f. Dr. Phillip Charles Lucas[12] interviewed ex-members of the Holy order of MANS/"Christ" the Savior Brotherhood and compared them with stayers, and outside observers and came to the conclusion that their testimonies are as (un-)reliables as those of stayers. (Lucas 1995)
g. Professor Benjamin Zablocki [13] analyzing leaver responses found the testimonies of former members as least as reliable as statements from the groups. (Zablocki 1996)
h. Massimo Introvigne in his Defectors, Ordinary Leavetakers and Apostates (Introvigne 1997) defines three types of narratives constructed by apostates of new religious movements:
Type I naratives: characterize the exit process as defection, in which the organization and the former member negotiate an exiting process aimed at minimizing the damage for both parties.
Type II naratives: involve a minimal degree of negotiation between the exiting member, the organization it intends to leave, and the environment or society at large, impliying that the ordinary apostate holds no strong feelings concerning his past experience in the group.
Type III naratives: characterized by the ex-member dramatically reversing his loyalties and becomes a professional enemy of the organization he has left. These aspostates, often join an oppositional coalition fighting the organization, often claiming victimization.
Introvigne argues that apostates professing type II narratives prevail among exiting members of controversial groups or organizations, while apostates that profess type III narratives are a vociferous minority.
i. Mark Dunlop, a former member of FWBO) argues that ex-members of cultic groups face great obstacles in exposing abuses committed by these groups, stating that ex-members "have great difficulty in disproving ad-hominem arguments, such as that they have a personal axe to grind, that they are trying to find a scapegoat to excuse their own failure or deficiency [...] Cults have a vested interest in challenging the personal credibility of their critics, and may cultivate academic researchers who attack the credibility and motives of ex-members." Dunlop further expands on the specific difficulties faced by ex-members in proving harms done to them: "If an ex-member claims that they were subjected to brainwashing or mind-control techniques, not only is this again unprovable, but it is tantamount to admitting that they are a gullible and easily led person whose opinions, consequently, can't be worth much. If an ex-member suffers from any mental disorientation or evident psychiatric symptoms, this is likely to further diminish their credibility as a reliable informant." He concludes with "In general, the public credibility of critical ex-cultists seems to be somewhere in between that of Estate Agents and flying saucer abductees."
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteIn the article's summary, Dunlop argues that given that the apostates' testimony is ineffective due to lack of public credibility, and that other forms of criticism are also ineffectual for various reasons, cults are virtually immune from outside criticism making it very difficult to "expos[e] cults". (Dunlop 2001)
24. Bpk Awi tulis : “Anda tidak sadar dan tahu ya krn Anda sedang berkubang di dlmnya. Begitu Anda sadar sdh ditipu selama ini (misalnya Anda menghabiskan waktu utk berdinas, mungkin mengorbankan pendidikan, dan lain-lain pengorbanan) maka Anda akan merasakan hal yg sama dng mantan tsb. tolong bersaksi di blog ini ya :-)”
SAYA JAWAB : Terima kasih Bpk Awi. Saya sadar sesadar-sadarnya berdasarkan penelitian yang kritis namun obyektif bahwa saya tidak sedang ditipu melainkan justru ‘dimerdekakan’. Saya sangat senang jika bisa ‘bersaksi’ di blog ini :-) :-)
25. Bpk Awi tulis : “My reply : Pengetahuan saya melebihi pengetahuan rata-2 SSY memang demikian. Misalnya tidak banyak SSY yg tahu sejarah SSY, bukan? Dulu saya tanyakan SSY ttg nubuatan 1914 dan kegagalan kebangkitannabi-2 PL 1925, bahkan saya katakan dulu SSY memakai salib dan merayakan natal, mereka tidak tahu tuh.”
SAYA JAWAB : Jika memang demikian, mengapa Bpk Awi tidak memberikan “informasi yang AKURAT dan BERIMBANG ttng SSY”? Padahal Bpk pernah mengatakan “SANGAT INGIN” utk melakukannya. Menurut Bpk Awi, apa namanya jika seseorang mengatakan sangat ingin melakukan sesuatu tapi kenyataannya dia tidak melakukannya? Apkh itu yg namanya munafik?
26. Bpk Awi tulis : “Salah satu kelemahan Anda adalah tidak mampu menyimpulkan dng baik saat menyangkut memahami ajaran SSY. Ini buktinya yaitu ketika organisasi mengaku sebagai organisasi Allah, maka menurut Anda organisasi/gereja lain milik siapakah? Apakah milik Allah juga?”
SAYA JAWAB : Weleh…weleh jadi ingat lagi “orang Perancis yang belum pernah ke Jogya tapi ngotot tahu tentang Jogya sama orang Jogya”. Saya sdh pernah jelaskan perbedaan antara punya “pengetahuan” dengan “pemahaman”. Sehubungan dg pertanyaan Bpk Awi, sebelum saya menjawabnya, bolehkah saya tahu persisnya spt apa posisi Bpk Awi dlm konteks organisasi Kristen?
Apkh Allah Yehuwa PUNYA suatu organisasi diatas bumi atau TIDAK? Kalau punya, siapakah organisasi itu? Kalau tidak punya, apa dasarnya? Kalau misalnya Bpk Awi percaya Allah tidak punya, bolehkah tolong sampaikan alasan2 berdasarkan Alkitab mengapa Bpk tidak percaya adanya satu organisasi Allah diatas bumi dan kemudian saya juga akn memberikan alasan2 berdasarkan Alkitab mengapa saya yakin bahwa Allah Yehuwa memang punya satu organisasi diatas bumi sbgmn Ia juga punya organisasi surgawi dan mengapa penting bagi kita utk menjadi bagian dari organisasi tsb?
27. Bpk Awi tulis : “Utk menyatakan “KAMI SANGAT BENCI DG AGAMA LAIN” tidak perlu secara tersurat tp cukup secara konsisten menyebut Kristen lainnya sebagai kafir, bagian dari emporium agama palsu dll yg negative dan membuat pola pikir black/white thinking di benak anggota maka organisasi sdh menciptakan rasa kebencian anggotanya thd Kristen yg lain.
Contohnya tidak perlu Muslim mengatakan “kami membenci agama lain” tp ketika menyebut lainnya sebagai “kafir” maka hasilnya jelas yaitu kebencian meningkat.”
SAYA JAWAB : Saya kembalikan pernyataan Bpk Awi dg sedikit modifikasi : “Utk menyatakan “KAMI SANGAT BENCI DG [Saksi Yehuwa]” tidak perlu secara tersurat tp cukup secara konsisten menyebut [Saksi Yehuwa] sebagai kultus, nabi palsu, dll yg negative dan membuat pola pikir black/white thinking di benak [‘anak-anaknya’] maka [Bpk Awi] sdh menciptakan rasa kebencian [‘anak-anaknya’] thd [Saksi Yehuwa]. Contohnya tidak perlu Muslim mengatakan “kami membenci agama lain” tp ketika menyebut lainnya sebagai “kafir” maka hasilnya jelas yaitu kebencian meningkat.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete28. Bpk Awi tulis : “My reply : Lucu Anda ini. Mana ada aktif SSY mengakui & mengekspresikannya dng terbuka. Jika demikian, tidak ada orang yg mau jadi anggota. Tujuan SSY berdinas utk merekrrut koq. Jd hrs pakai gula-gula pemanis”
SAYA JAWAB : Lho di mana lucunya? Bukankah suatu propaganda/paham kebencian yang di sampaikan secara terus menerus pasti suatu waktu akan membuakan atau menghasilkan tindakan atau aksi yg merefleksikan paham kebencian tsb? Spt yg sdh pernah saya sampaikan, justru SSY lah yg sangat sering menjadi sasaran aksi atau tindak kebencian dari Sdr-Sdr Kristen mereka!
29. Bpk Awi tulis : “Dari para mantan lah mereka menyatakan perasaan mereka dulu ketika mereka masih aktif jd SSY apa yg ada dibenak mereka. Kan sudah saya kutip pernyataan mereka di atas. jika Anda tidak merasa. . . ya Anda masih "tidur" aja.”
SAYA JAWAB : Itulah jadinya kalau Bpk Awi menjadikan kesaksian para mantan yg sekarang gencar menyerang organisasi tempat mereka dulu bergabung sbg sesuatu yg bisa dipercaya dan di andalkan 100%, padahal kebanyakan pakar melalui penelitian yg mrk lakukan justru mengatakan yang sebaliknya. [lihat poin no 23]
30. Bpk Awi tulis : “My reply : Saya adalah salah satu dari anak-anak Allah. Alkitab mengatakan "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah" (Roma 8:14). Jd memang semua orang Kristen dipimpin oleh Roh Kudus. Silahkan tanya orang Kristen maka jawabannya sama. Krn itu, para komentator blog ini tdk melihatnya hal yg aneh. Tapi tidak berlaku bagi Anda, bukan? Anda bukan anak Allah shg tidak dipimpin oleh Roh Allah.”
SAYA JAWAB : Pertama, Saya pun bisa gunakan penalaran yg sama dlm melihat MP/BP, yaitu “[BP] adalah [bagian] dari anak-anak Allah. Alkitab mengatakan "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah" (Roma 8:14). Jd memang semua orang Kristen [termasuk BP] dipimpin oleh Roh Kudus. Silahkan tanya orang Kristen maka jawabannya sama. Krn itu, para [SSY] tdk melihatnya hal yg aneh. Tapi tidak berlaku bagi [Bpk Awi dan ‘anak-anaknya’, para pembenci SSY], bukan? [Kalian] bukan anak Allah shg tidak dipimpin oleh Roh Allah.”
Kedua, ok katakanlah bahwa Bpk Awi memang adalah salah satu dr anak-anak Allah sehingga “dipimpin oleh Roh Allah”. Apkh saya harus percaya begitu saja klaim Bpk Awi? Bukankah saya harus menguji klaim tsb dan meminta bukti selaras dg kata-kata ini : “Orang yang lugu percaya pada setiap perkataan yang ia dengar; orang yang cerdas tahu bahwa bukti diperlukan.” (The New English Bible) Bukankah sikap spt itu yg juga selalu Bpk Awi anjurkan agar kami lakukan kpd MP/BP? Ternyata setelah saya uji klaim Bpk Awi, berdasarkan bukti-bukti atau ‘buah-buah’ yang sudah saya sajikan di blog ini, kesimpulannya jelas Bpk Awi “tidak dipimpin oleh Roh Allah”!
31. Bpk Awi tulis : “Tiap orang Kristen diberikan suatu “beban” yg berbeda dlm hidupnya dari Tuhannya. Ada terbeban menjadi pendeta, melayani ke rumah sakit/penjara dan lain-lain tempat. Beban itu hrs dipikul oleh setiap Kristen. Ini tidaklah aneh. Coba deh Anda tanya pendeta; mengapa Anda jadi pendeta mengapa tdk jadi pengusaha. Maka biasanya jawabannya adalah Tuhan memberikan “beban/panggilan”. “Beban” ini sifatnya pribadi, oleh krn itu tidak sama pada setiap orang. Demikian juga pernyataan saya. Tidak ada yg aneh. Boleh Anda tanya pendeta, dll. Jawabannya kira-kira begitu, yaitu beban yg bersifat pribadi antara dia dan Allah-ny
SAYA JAWAB : Kalau saya yg berargumen spt ini pasti Bpk Awi langsung cap sbg “rasionalisasi”. Ternyata Bpk Awi sendiri gemar ber-rasionalisasi.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete32. Bpk Awi tulis : “Beda dng klaim organisasi yg mengaku sebagai hamba setia yg dipilih thn 1919 berdasarkan Mat 24:45 yg diyakini oleh anggotanya bhw hal ini benar-2 ada dan terjadi. Pemilihan hamba bukanlah dianggap sebagai hubungan mistis tetapi benar-2 terjadi dan diklaim sepihak krn ada thn 1919 yg mana merupakan fakta ada thn 1919. Bukankah setiap SSY percaya bhw hal ini memang ada dan terjadi? Bisa Anda menyangkalnya dan tidak mengakuinya? Klaim pemilihan hamba ini dimanipulasi sedemikian rupa agar orang lain mengikuti, taat dan tunduk kepadanya. Jadi hasil efeknya terjadi kepada orang lain. Sebaliknya klaim saya tidak memberi efek yg sama dng klaim organissi krn memang beban yg saya peroleh itu utk saya saja; hanyalah hubungan pribadi saya dng Allah saja.”
SAYA JAWAB : Rasionalisasi lagi. Di mana bedanya? Sewaktu Bpk Awi “memproklamirkan” [meminjam istilahnya Bpk Awi] klaim tsb di forum publik spt blog ini, itu sudah bukan lagi “hubungan pribadi [Bpk Awi] dng Allah saja”. Faktanya, klaim tsb “ada” sehingga bisa dibuktikan. Klaim tsb juga di manipulasi sedemikian rupa agar orang lain menganggap tulisan-tulisan Bpk sbg sesuatu yg benar, sah, dan tak terbantahkan. Jadi hasil efeknya terjadi juga kepada orang lain.
33. Bpk Awi tulis : “Demikian juga klaim sebagai penganti dan wakil Yesus di bumi. Klaim ini sepihak. Orang Kristen tidak akan percaya dan akan menganggap sama dng orang yg mengklaim sebagai inkarnasi Yesus, mesias dll klaim palsu.”
SAYA JAWAB : Kalau tdk salah, berdasarkan referensi yg Bpk Awi bawa ke perhatian kami pembaca, klaim tsb salah satunya didasarkan atas ayat Alkitab : “Segala sesuatu adalah dari Allah, yang merukunkan kita dengan dirinya melalui Kristus dan memberi kami tugas pelayanan untuk merukunkan, yakni bahwa Allah dengan perantaraan Kristus merukunkan dunia dengan dirinya, tidak memperhitungkan kepada mereka pelanggaran-pelanggaran mereka, dan ia mempercayakan kepada kami firman untuk merukunkan. Karena itu kami adalah duta-duta yang menggantikan Kristus, seolah-olah Allah membuat permohonan melalui kami. Sebagai pengganti bagi Kristus kami minta dengan sangat, ’Hendaklah kamu menjadi rukun dengan Allah.’”—2 Korintus 5:18-20.
Kalau memang dasarnya adalah ayat Alkitab itu, pertanyaan saya : Di mana letak kesalahannya? Bukankah kalau ayat tsb Bpk Awi terapkan atas diri Bpk Awi pribadi maupun rekan-rekan Anda sesama anak-anak Allah, berarti kalian juga akan menjadi “pengganti bagi Kristus” di bumi ini? Makanya waktu itu saya minta tolong Bpk Awi utk memberikan pencerahan kpd kami, bgm Bpk menafsirkan ayat tsb?
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete34. Bpk Awi tulis : “Jadi jika Anda percaya bhw Anda jujur ingin orang mengikuti ajaran SSY maka saat berdinas, tolong sampaikan dulu klaim-klaim sepihak organissi tsb. Jika memang orang Kristen percaya maka Anda bisa lanjutkan. Jika tidak dan merasakan aneh maka jelas memang hanya orang bodoh yg mempercayai klaim-klaim sepihak organisasi SSY tanpa disertai bukti-2 yg sah.”
SAYA JAWAB : Mohon maaf Bpk Awi, sbg seorang SY, saya menginjil atau berdinas karena saya menaati perintah spesifik yg Yesus berikan kpd semua orang Kristen sblm kenaikannya ke surga sbgmn di catat di Matius 28 : 19, 20 dan Kisah 1 : 8. Karena sedang menaati perintah Yesus, maka cara saya melakukannya pun harus mengikuti petunjuk spesifik yang telah di berikan oleh Yesus Kristus, bukan oleh orang lain, termasuk Bpk Awi. Apa saja petunjuk spesifik yg Yesus berikan?
Sebagian ada di Matius 10 : 7 – 13 dan Lukas 10 : 3 – 10. Di antaranya adalah : 7.Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 12.Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13.Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 5.Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
Berdasarkan ayat-ayat tsb, menurut Yesus, apa yg perlu di sampaikan terlebih dahulu? Bukan klaim-klaim sepihak dari suatu organisasi tempat kita bergabung, melainkan : Sampaikan salam berupa “Damai sejahtera bagi rumah ini” kemudian beritakan “Kerajaan Allah atau Kerajaan Surga” yang sudah dekat akan segera memerintah atas bumi ini.
Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai ‘jumpa’ lagi.
-- s e l e s a i --
Dear Sdr Maxi-Sam
DeleteTerima kasih atas kunjungan di blog ini
Maaf jika saya tidak menanggapi komentar Anda yang begitu pannnnnnjaaaang bangeeet sampai 17 halaman. Dan maafkan juga jika saya tidak membacanya. Mudah-mudahan ada pembaca blog ini yg bisa menilai rasionalisasi Anda tsb.
Saya tidak ingin menghabiskan waktu saya yg bernilai hanya utk melayani debat kusir Anda itu krn masih banyak artikel-artikel yang saya akan buat utk membongkar gerakan kultus dan penyesatan yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa
Salam kasih Tuhan Yesus
Selamat siang Bpk Awi. Perkenankanlah saya menanggapi pernyataan tanggapan Bpk di bawah ini :
Delete1. Bpk Awi tulis : “Terima kasih atas kunjungan di blog ini. Maaf jika saya tidak menanggapi komentar Anda yang begitu pannnnnnjaaaang bangeeet sampai 17 halaman. Dan maafkan juga jika saya tidak membacanya. Mudah-mudahan ada pembaca blog ini yg bisa menilai rasionalisasi Anda tsb.
SAYA JAWAB : Terima kasih kembali. Bpk kembali menyorot betapa panjangnya tulisan saya tanpa melihat alasannya. Spt yg sdh berkali-kali saya sampaikan, Bpk baca atau tidak adalah hak mutlaknya Bpk Awi, silakan saja. Sayangnya Bpk kembali melakukan <>“ad-hominem” dg menyebut tanggapan saya sbg “rasionalisasi”.
2. Bpk Awi tulis : “Saya tidak ingin menghabiskan waktu saya yg bernilai hanya utk melayani debat kusir Anda itu krn masih banyak artikel-artikel yang saya akan buat utk membongkar gerakan kultus dan penyesatan yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa”
SAYA JAWAB : Lagi-lagi Bpk menggunakan jurus pamungkas yaitu berkelit dg 1001 macam alasan untuk menghindar dari kewajiban Bpk!
Meminjam ungkapannya Bpk Awi, saya mohon : <>“Bersikaplah jantan” dan <>“BUKTIKAN IMAN [Bpk Awi] BISA DIPERTANGGUNG-JAWABKAN”!
Terima kasih dan sampai bertemu lagi.
Selamat siang Pak Awi dan selamat bertemu lagi. Terima kasih artikel Bpk sbg tanggapan atas secuil pernyataan/argumentasi saya pada diskusi terakhir kita.
ReplyDeleteMeskipun bagi saya ada kesan “manusia jerami” krn Bpk Awi mengabaikan poin-poin penting dari diskusi kita sebelumnya yg belum selesai dan sekarang menggantinya dg topic baru lagi, perkenankanlah saya menanggapi artikel ini.
1. Bpk Awi tulis : “SETIAP SAKSI YEHUWA hidup dalam dunia rhetoric fallacies (kesalahan retorika). Salah satu contohnya dapat dilihat dalam argumen yang dibuat oleh Sdr. Maxi-Sam dalam artikel Apakah Pertumbuhan Keanggotaan Saksi Yehuwa Membuktikan Bersumber Ilahi? Dan lebih lagi, karena fanatisme buta dan sentimen agama seperti pada kasus Gatot Brajamusti dan Dimas Kanjeng, Sdr. Maxi-Sam juga melumpuhkan daya nalar dan logikanya dengan cara merasionalisasikan kegagalan nubuatan kiamat yang pernah dibuat oleh organisasi Saksi Yehuwa.”
SAYA JAWAB : Saya kembalikan pernyataan Bpk Awi dg sedikit modifikasi, “SEBAGAI SEORANG [PEMBENCI] SAKSI YEHUWA Bpk Awi hidup dalam dunia rhetoric fallacies (kesalahan retorika). Salah satu contohnya dapat dilihat dalam [seri artikel tentang SSY dan Kasus Seksual; artikel Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat atau Sejati? ; dan masih banyak artikel lainnya]. Dan lebih lagi, karena fanatisme buta dan manipulasi seperti pada artikel Juru Bicara Palsu YEHUWA, Pengilhaman Roh Kudus Dan Nubuatan, Bpk Awi juga melumpuhkan daya nalar dan logikanya dengan cara merasionalisasikan kata “nabi” yang pernah dibuat oleh organisasi Saksi Yehuwa supaya sesuai dengan ‘penafsiran’ atau "spekulasi liar ala" Bpk Awi.
2. Bpk Awi tulis : “… Ketika membaca argumennya itu, segera saya sadar bahwa saya benar sejak awal yaitu bicara apapun juga dengan Sdr. Maxi-Sam hasilnya adalah kesia-siaan karena hidupnya penuh dengan rasionalisasi pembenaran diri sehingga ia sebenarnya menolak apa yang Alkitab nyatakan. Dengan manusia berjenis seperti ini, memang patut jika komentarnya [dianggap sampah] menjadi bahan pelajaran agar pembaca blog ini memahami bahwa menjadi seorang Saksi Yehuwa memang dapat berpola-pikir yang demikian. Mengapa? Alasannya telah saya bahas dalam artikel Studi Psikologikal dan Sosial Terhadap Anggota Kultus.”
SAYA JAWAB : Terima kasih atas penilaian Bpk bahwa “hidup [Maxi-Sam] penuh dengan rasionalisasi pembenaran diri sehingga [saya] sebenarnya menolak apa yang Alkitab nyatakan” juga untuk komentar saya yg kembali Bpk Awi anggap sbg “sampah”.
Saya terus terang sangat heran dg kebiasaan Bpk Awi yang sangat suka memberikan berbagai macam ‘label’ kpd kami SSY yg berkomentar di blog Bpk TAPI giliran kami ikuti ‘gaya atau alur permainan’ Bpk Awi, justru Bpk menjadi emosian bahkan sampai pernah ‘mengusir’ saya.
3. Bpk Awi tulis : “Apakah Perbedaan Bernubuat Dengan Meramal? Jika Anda menyampaikan fakta tentang kegagalan nubuatan yang pernah diprediksi Saksi Yehuwa maka mereka mencoba membantah dalam 2 rasionalisasi pembenaran. Pertama, Saksi Yehuwa tidak pernah mengklaim sebagai nabi dan jika kemudian dihadapkan fakta bahwa Saksi Yehuwa memang pernah mengaku sebagai nabi atau juru bicara Allah maka mereka jatuh kepada rasionalisasi kedua yaitu mereka tidak pernah bernubuat, melainkan hanya memprediksi sama seperti organisasi sekuler memprediksi sesuatu, misalnya BMKG memprediksi cuaca. Padahal saya sudah membahas bahwa ada perbedaan mendasar antara bernubuat dengan meramal. Baca Apakah Perbedaan Bernubuat Dengan Meramal?”
SAYA JAWAB : Benarkah SSY “memang pernah mengaku sebagai nabi atau juru bicara Allah” yang sesuai dg interpretasi Bpk Awi? Dari apa yang saya baca, sama sekali tidak pernah tuh! Saya sudah pernah menanggapi artikel – http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/08/ nubuatan-rasionalisasi-dan-dusta-saksi.html - dengan menyajikan fakta berdasarkan publikasi-publikasi MP yg memperlihatkan apakah tuduhan Bpk Awi bahwa SSY mengklaim diri mrk sbg Nabi dan punya ‘karunia bernubuat’ sbgmn Nabi-Nabi terilham pd masa lalu memang benar ataukah tidak benar.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteSayangnya spt biasa tanggapan saya tsb Bpk Awi buang ke “Komentar Sampah SY” dg urutan yg tdk beraturan sehingga sangat tidak nyaman membacanya.
4. Bpk Awi tulis : “Lagi pula, jika memang Saksi Yehuwa mengaku sebagai juru bicara Allah maka logikanya ketika ketika memprediksi berarti prediksinya tersebut bukanlah seperti prediksi BMKG yang memprediksi cuaca melainkan sebagai nabi yang memprediksi [baca bernubuat] kiamat karena berbicara atas nama Allah, bukan? Namun demikian, karena fanatisme dan sentimen agama yang buta maka mereka mengeraskan hati, mendustai hati nurani dan merasionalisasikan berbagai alasan sehingga daya nalar pun terlumpuhkan.”
SAYA JAWAB : Faktanya SSY memang tidak pernah mengaku sbg juru bicara Allah sesuai dg interpretasi Bpk Awi! Itu adalah hasil spekulasi liar ala Bpk Awi sendiri! [meminjam istilahnya Bpk Awi]
5. Bpk Awi tulis : “Oleh karena itu, ketika Sdr. Maxi Sam mencoba mengatakan “BUKAN “menubuatkan” tp “memprediksi” ya!” maka secara logika argumennya tidaklah sah dan tidak sesuai dengan daya nalar sehat dalam menyimpulkan argumennya.”
SAYA JAWAB : “tidaklah sah dan tidak sesuai dengan daya nalar sehat” hanya karena kesimpulan/argumen saya tidak sesuai dg keinginan atau interpretasi atau “spekulasi liar ala” Bpk Awi, bukan?
6. Bpk Awi tulis : “Adakah Larangan “memprediksi” TAHUN kapan waktunya? Rasionalisasi argumen aneh bin ajaib ke-2 yang dibuat oleh Sdr. Maxi-Sam adalah ketika mempertanyakan: adakah larangan di Alkitab memprediksi tahun kapan kiamat? Karena memang tidak ada maka dapat disimpulkan bahwa memprediksi kapan kiamat boleh, bukan? Ini adalah jalan logika Maxi-Sam dalam pembelaannya yang blunder sehingga sebenarnya ia menyangkali apa yang Alkitab nyatakan.”
SAYA JAWAB : Saya ingat Bpk Awi pernah mengatakan sehubungan dg Natal, bahwa karena dalam Alkitab tidak ada larangan utk merayakannya maka tidaklah salah utk merayakannya apalagi dlm merayakannya tujuannya adalah utk kemuliaan Allah [kurang lebih intinya spt itu]. Berarti apa yg Bpk Awi lakukan itu adalah “Rasionalisasi argumen aneh bin ajaib” juga dong!
7. Bpk Awi tulis : “Ketika Tuhan Yesus ditanya oleh para muridnya “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” dan ditegur oleh Yesus, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya” (Kis. 1:6-7). Jadi jelas, meskipun tidak ada kata melarang untuk mengetahui masa dan waktu, tetapi Tuhan Yesus mengatakan “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu. Kalimat “tidak perlu” dapat juga dimaknai sebagai sebuah larangan. Namun demikian, Saksi Yehuwa telah begitu berani menetapkan waktu kapan dan masa itu dengan mengklaim Alkitab menyatakan kronologi-kronologi waktu dan masa tersebut!”
SAYA JAWAB : Benarkah “Kalimat “tidak perlu” dapat juga dimaknai sebagai sebuah larangan?” Meskipun saya bukanlah seorang ahli bahasa sbgmn juga Bpk Awi, tapi rasanya kata “tidak perlu” sangat jauh berbeda artinya dengan kata “tidak boleh” atau “jangan” yg jelas-jelas berarti suatu “larangan”!
Kalau mengikuti alur pemikiran Bpk Awi, seharusnya Yesus mengatakan kpd murid-muridnya : “Engkau TIDAK BOLEH mengetahui masa dan waktu” atau “Engkau JANGAN mengetahui masa dan waktu”, tetapi kenyataannya Yesus tidak mengatakan demikian, bukan?
Saya pinjam lagi pernyataan Bpk Awi dg sedikit modifikasi : “Bagi saya jk gak ada pernyataan eksplisit ya [ ‘penafsiran’ Bpk Awi] terbukti sesat dan berdasarkan spekulasi semata…Cuma spekulasi liar ala [Bpk Awi]”
8. Bpk Awi tulis : “Kitab Ul. 18:20: “seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati”. Ayat ini memang tidak melarang bernubuat palsu atas nama Allah, tetapi jelas hukuman tertinggi bagi manusia adalah mati dan hukuman bagi nabi palsu adalah mati! Jadi dapat disimpulkan secara implisit bahwa bernubuat palsu itu dilarang jika tidak ingin beroleh humuman tertinggi; mati!”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteSAYA JAWAB : Bpk Awi terkesan sangat ngotot memaksakan ayat itu harus berlaku bagi SSY meskipun faktanya tidak demikian [lihat poin no 3 dan 4]. Salahkah kalau saya mengatakan : “SEBAGAI SEORANG [PEMBENCI] SAKSI YEHUWA Bpk Awi hidup dalam dunia rhetoric fallacies (kesalahan retorika)…Bpk Awi juga melumpuhkan daya nalar dan logikanya dengan cara merasionalisasikan kata “nabi” yang pernah dibuat oleh organisasi Saksi Yehuwa supaya sesuai dengan ‘penafsiran’ atau “spekulasi liar ala” Bpk Awi?
9. Bpk Awi tulis : “Kesimpulannya? Sungguh cara berlogika dan berdaya nalar di luar akal sehat yang diperlihatkan oleh Maxi-Sam, mengaku percaya Alkitab, dengan meminta saya untuk menunjukkan bahwa tidak boleh atau melarang manusia untuk bernubuat kapan waktu kiamat berdasarkan penjelasan saya di atas.”
SAYA JAWAB : Penjelasan Bpk Awi berdasarkan Kisah 1 : 6,7 dan Ulangan 18 : 20 tidak menjawab pertanyaan saya. Faktanya memang tidak ada kata-kata “TIDAK BOLEH” atau “JANGAN” utk menandaskan sebuah “larangan” dalam jawaban Yesus kpd murid-muridnya!
10. Bpk Awi tulis : “…Rasionalisasi pembenaran ke-3 yang dibuat Sdr. Maxi-Sam adalah adanya ruang yang memungkinkan bagi murid-murid Yesus untuk memprediksi dengan menyebut “Matius pasal 24 & 25 juga Markus pasal 13 dan Lukas pasal 21 adalah “Khotbah [Yesus] tentang Akhir Zaman” [NIV memuat salah satu perikopnya adalah “TANDA-TANDA Akhir Zaman]. Di Matius 24 : 3, murid-Murid Yesus secara spesifik bertanya : “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah TANDA KEDATANGAN-Mu dan TANDA KESUDAHAN DUNIA?”” Validkah rasionalisasinya? Wuihhh jauuuhh panggang dari api!�� Sungguh ironis dan membuat saya heran dengan rasionalisasi Sdr. Maxi-Sam yang tidak bisa membedakan antara menanyakan dan studi dengan memproklamirkan waktu kiamat. Adalah benar bahwa para murid menanyakan tanda kedatangan Kristus dan kesudahan dunia. Tetapi apakah mereka memproklamirkan kapan waktu pastinya? Tidak! Bertanya boleh, dong? ��Tetapi Saksi Yehuwa tidak bertanya, melainkan dengan lancang menetapkan kapan waktunya. Kita lihat dalam cuplikan di atas dari buku terbitan Lembaga Menara Pengawal berjudul Life Everlasting Life Everlasting in Freedom of the Sons of God berbunyi: “According to this trustworthy Bible chronology six thousand years from man's creation will end in 1975, and the seventh period of a thousand years of human history will begin in the fall 1975 CE = Menurut kronologi Alkitab yang dapat dipercaya 6 ribu tahun dari penciptaan manusia akan berakhir pada 1975 dan periode ke-7 dari sejarah manusia akan mulai pada musim gugur 1975”. Lihat jelasnya artikel Nubuatan Kiamat 1975: Akhir Sejarah Manusia. Untuk bukti kegagalan nubuatan lainnya silahkan lihat artikel (1) Fakta Nubuatan Charles Russell yang membahas pendiri Lembaga Menara Pengawal memprediksi kiamat akan terjadi tahun 1914 dan (2) Prediksi Palsu Rutherford pada tahun 1925 menubuatkan akan ada kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama.”
SAYA JAWAB : A. Sekali lagi jika melihat konteks ayat-ayat Alkitab, menurut saya memang ada ruang dan tidak ada larangan utk itu. Matius 24 : 32 – 33, Yesus mengatakan : “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, KAMU TAHU, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, JIKA kamu MELIHAT semuanya ini, KETAHUILAH, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”
Sbgmn kita bisa menyimpulkan atau “memprediksi” musim panas dan atau musim buah tertentu sudah dekat dari hasil mengamati ciri-ciri fisiknya yg mulai berubah, demikian pula dg “kiamat” sudah dekat atau masih jauh bisa “diprediksi” dari apakah semua “TANDA” yg Yesus sebutkan sudah terjadi atau belum!
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteB. Ada hal yg menarik dari pernyataan Bpk Awi ini, sesuatu yang menurut saya tidak nyambung alias tidak “apple to apple”: Bpk Awi selalu menggunakan contoh para rasul yang hanya “menanyakan” tapi tidak pernah “memproklamirkan” atau mempermaklumkan kapan waktu pastinya.
Pertanyaan saya : Bgm mungkin mereka melakukan “studi” dan menyampaikan hasil studinya tsb (atau ‘memproklamirkan’) kpd umum JIKA semua rangkaian peristiwa tsb baru akan terjadi pada “hari-hari terakhir”, zaman yang sangat jauh dari masa hidup mereka pd abad pertama? Makanya sangat tepat jawaban Yesus pd saat itu “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya”
Kapan persisnya “mengetahui masa dan waktu” baru bisa dilakukan? Kitab Daniel pasal 12 ayat 4, 8, 9 memberikan jawabannya yaitu : “pada akhir zaman”, zaman dimana kita hidup sekarang, manakalah “banyak orang AKAN MENYELIDIKINYA”, dan “PENGETAHUAN akan BERTAMBAH”! SEBELUM akhir zaman [termasuk zaman murid-murid Yesus, abad pertama Masehi] “masa dan waktu” tsb seolah-olah akan “tersembunyi” atau “termeterai”.
Daniel 12 : 4, 8, 9; TB-LAI; Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu SAMPAI pada AKHIR ZAMAN; BANYAK ORANG akan MENYELIDIKINYA, dan PENGETAHUAN akan BERTAMBAH." Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?" Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.[huruf besar oleh saya]
C. Spt bisa dilihat dr kutipan publikasi MP yg Bpk Awi sajikan, spt halnya dg thn 1975 maupun tahun-tahun lainnya, semua perhitungan maupun prediksinya didasarkan atas “kronologi Alkitab”.
Pertanyaannya : Bgm sikap/pandangan SSY pada masa itu sampai sekarang terhadap berbagai kronologi Alkitab yang pernah mrk sajikan? Berikut ini beberapa kutipannya :
i. WT JUNE 1, 1893 hlm 1536 : “DEAR BROTHER RUSSELL : … As you know I entered the colporteur work;-! gave myself zealously to that work (selling over a thousand DAWNS in eleven weeks), because I believed that thus I was preaching the Gospel more successfully and more acceptably to God than in any other way. But now I have stopped; because doubts have been aroused in my mind (and these by a brother colporteur) as to whether or not the DAWNS are what I hoped, - God-given "Bible Keys."
The cause of my loss of confidence lay in the fact that the brother colporteur referred to, while quite earnest in the sale of DAWN, gave me to understand that he differed with its teachings on several points, and in some meetings, which we attended, he seemed to ignore the DAWN entirely.
… I note, Brother Russell, HOW CAREFULLY AND MODESTLY YOU DISCLAIM any special revelations, any special inspirations, etc., in connection with these writings: how, on the contrary, YOU CLAIM THAT ALL SUCH REVELATIONS, etc., ENDED WITH THE TWELVE APOSTLES, and that all subsequent light comes through their writings; and that the fact that the much fuller light now shinmg upon the divine plan is simply because God's due time has come for solving "the mystery;" that some channel must be used; and that if you had not been faithful to the opportunity some one else would have been used to hand forth the "meat in due season" to the house-hold of faith.
Now, excuse the question please,-Does the brother I mention know more about the plan of God than you do? Or do you know anything wrong with the DAWNS, that you could correct if writing them today? As I said at first, I am but a "babe" in Christ and in the truth, but I desire the truth - the clearest truth to be obtained, and want to spend myself entirely m its service. Help me, I pray, to get settled again on a sure, firm foundation; for I have no desire to deceive myself or others. Your brother in love, fellowship and his service, –––
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteIN REPLY [This dear Brother has since gotten quite rid of his perplexities, and is again hard at work in the harvest-field selling DAWN. We publish the above, and our answer, for the sake of other'; advising all the dear reapers to be cautiouslest the “babes” be even unintentionally choked. ––– EDITOR.]
DEAR BROTHER ––– I am much pleased with your also; because error will come in the way that will appeal to earnest spirit; and I fully agree with your sentiment that, in consecrating our time, influence and all to the Lord and his truth, it is our duty to use every reasonable means to know just what is truth. You did perfectly right in stopping your sale of DAWNS when in doubt about its truthful representation of God's great plan. Honesty toward God and toward fellow men demanded this of you as of all in this harvest work or in any work in which the laborer becomes ostensibly God’s instrument. For this reason we seek to have among the DAWN and TOWER colporteurs, only such as are in the work for the Truth's sake only.
But, dear brother, God would have you learn that, while the symphaty and companionship of fellow-servants are pleasant and desirable, it is needful for each of his servants to have on a personal armor that he may be able always to give an answer concerning his own hope (regardless of the hopes and doubts of others) with meekness ( 1 Pet. 3: 15) Being only a "babe" in the truth and in the Lord, it is not surprising that you lacked the full vigor and full armor of a "man in Christ," well instructed unto every good work, and fully able to rightly divide the Word of Truth. Indeed, this may yet be quite a lesson for you to learn –that you do not know much; that you are not yet a graduate, but merely a pupil in the school of Christ. Even the Apostle confessed that now we see as through an obscured glass, – now we know only in part. ( l Cor. 13: 12) And the more we all grow in the grace of the Lord, the humbler and more teachable we surely will become. It will be less and less a question of what channel the Lord may use, so long as we are sure that we receive is his message from his Word.
But you are quite right in looking for more refreshment through the former channel of blessings; –until you are convinced either that the entire matter was a delusion and a deception, blessings and all, or else that the channel has become corrupted at a certain point, beyond which it is unfit for refreshment. And in the latter case it would be your duty to point out the corrupting error of life or doctrine--to the teacher, first; and then, if still seen to be error, you should boldly but lovingly declare, with your proofs, what you find to all whom you may esteem to be in danger. But if great humility is essential to acceptance with the Lord as teacher,
remember that it will require the same spirit of meekness and humility to be properly and acceptably a teacher of teachers. Such a course is indicated in our Lord's Word, and is sure to bring good results to all the meek concerned.
Now, dear Brother, begin again; and, taking your BIBLE and the DAWNS, study the Plan of the Ages in the light of God's Word, and become rooted and grounded and built up in the present truth. (`Col. 2:7`.) When thus convinced of God's Word, the doubts and fears of others, on subjects thus proved and fully tested for yourself by the only standard, will not affect your faith, but strengthen you. But let not your strength rest in yourself,--in your own wisdom and knowledge which would merely puff you up and speedily make you unfit for present usefulness, as well as unworthy of the future Kingdom glories, promised to the faithful meek. NEITHER MUST YOU LEAN UPON the DAWN and the TOWER as INFALLIBLE TEACHERS.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteIf it was proper for the early Christians to prove what they received from the apostles, who were and who claimed to be inspired, HOW MUCH MORE IMPORTANT it is that you fully satisfy yourself that these teachings keep closely within their outline instructions and those of our Lord;-- SINCE THEIR AUTHOR CLAIMS NO INSPIRATION, but merely the guidance of the Lord, as one used of him in feeding his flock.
I trust, dear Brother, that, as you examine these publications, that may seem to you to be true of the author which the Apostle Paul said of himself: "We preach not ourselves, but Christ,--the power of God and the wisdom of God. Whether successful or not, others must judge, and especially the Lord; but I ever seek to hold forth the Word of Life. (`Phil. 2:16`.) True, it has been held forth in my hands (powers), but never as my Word. Hence in no sense have I, as a pope, taken the place of Christ before his Church.
INDEED, TIME AND AGAIN I HAVE SEEN THAT THE TEACHINGS of those who make utterances of their own, but in the name of Christ, BY CLAIMED INSPIRATION, or special revelations, or boasted wisdom (which is the real spirit of popery), and without proof from the Scripture, are received by many. And I am confident that the DAWN and TOWER would have many more friends and believers if they followed this (popery's) course;- for as some one has said, "People prefer to be humbugged." But such a course I dare not follow; I must be true to the Lord and declare his Word, and let him take charge of the consequences.
ii. WT 15 Desember 1896 hlm 2080 : NOR WOULD WE HAVE OUR WRITINGS REVERENCED OR REGARDED AS INFALLIBLE, or ON A PAR WITH THE HOLY SCRIPTURES. THE MOST WE CLAIM or HAVE EVER CLAIMED FOR OUR TEACHINGS IS, that they are what we believe TO BE HARMONIOUS INTERPRETATIONS OF THE DIVINE WORD, in harmony with the spirit of the truth. And we still urge, as in the past, that each reader study the subjects we present in the light of the Scriptures, proving all things by the Scriptures, accepting what they see to be thus approved, and rejecting all else. It is to this end, to enable the student to trace the subject in the divinely inspired Record, that we so freely intersperse both quotations and citations of the Scriptures upon which to build.
… The fact that we have reached this harmony just at the right time, according to our chronology--just at the time promised by our Lord when He declared that, to those who would be ready and open to His knock promptly, He should "come in and sup with them," that He would "gird Himself [become their servant] and come forth and serve them" (`Luke 12:37`)--is an evidence to us that the time features of the prophecies as we understand them are correct. To this great Chief Servant of His Church, then, we render thanks for the harmonious light of Present Truth--and are we not to consider that the chronology which has had so much to do with this light is also of Him?
But LET US SUPPOSE a case far from our expectations: Suppose that A.D. 1915 should pass with the world's affairs all serene and with evidence that the "very elect" had not all been "changed" and without the restoration of natural Israel to favor under the New Covenant. (`Rom. 11:12,15`.) WHAT THEN? WOULD NOT THAT PROVE OUR CHRONOLOGY WRONG? YES, SURELY! And would not that prove a keen disappointment? Indeed it would! It would work irreparable wreck to the Parallel dispensations and Israel's Double, and to the Jubilee calculations, and to the prophecy of the 2300 days of Daniel, and to the epoch called "Gentile Times," and to the 1260, 1290 and 1335 days, the latter of which marking the beginning of the Harvest so well fulfilled its prediction, "Oh, the blessedness of him that waiteth and cometh unto the 1335 days!" None of these would be available longer. WHAT A BLOW THAT WOULD BE! ONE of THE STRINGS OUR “HARP” WOULD BE QUITE BROKEN!
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteHowever, dear friends, our Harp would still have all the other strings in tune and that is what no other aggregation of God's people on earth could boast. We could still worship a God so great and grand that none other could compare with Him. We should still see the grandeur of His salvation in Christ Jesus--"a Ransom for all." We should still see the wonders of "the hidden mystery," our fellowship with our Redeemer in "His death" and also "in His resurrection" to "glory, honor and immortality" --"the Divine nature."
IF, THEREFORE, DEARLY BELOVED, IT SHOULD TURN OUT THAT OUR CHRONOLOGY IS ALL WRONG, we may conclude that with it WE HAVE HAD MUCH ADVANTAGE EVERYWAY. If the attainment of our glorious hopes and present joys in the Lord should cost us such disappointment as our friends fear, we should rejoice and count it cheap! IF THE LORD SEES IT NECESSARY FOR THE AROUSING OF THE “VIRGINS” TO PERMIT A FALSE NOTE UPON THE TIME BUGLE, LET US TAKE IT JOYFULLY as one of the "all things" working together for good to those who love Him, to the called ones according to His purpose. But let us not forget that the parable shows that the second awakening of the Virgins was no mistake! The Bridegroom came! The "wise virgins" had the necessary faith to follow; the others, too worldly-wise, lacked the faith and missed the high honors accorded to the Bride class, though privileged later to be her companions at the "marriage supper of the Lamb."
iii. WT 15 Juli 1899 hlm 2505-2506 : DEAR BROTHER RUSSELL:--I thank God earnestly and reverently for the DAWNS and TOWERS, and that my understanding has been opened to receive and see the truth. When the "key" is applied, how beautifully the Scriptures open and reveal God's wonderful plan. In the June number of the TOWER you speak of dispensing truth to others, that in feeding we are fed. I know that to be true, and have verified it on more than one occasion. Will you please send some free tracts to be given out in a Dawn Circle for Bible Study that I am trying to get started in a neighboring town.
I often wonder, Brother Russell, if you can read thoughts. Several times when I have been studying over certain points and could not quite determine what was right, the next WATCH TOWER would have a full explanation of the very subject I had been studying. IS IT THE HOLY SPIRIT THAT IMPRESSES YOUR MIND WITH THE TRUTH THAT PUZZLES OTHERS? IT SEEMS SO. May the Lord bless the recent effort made here and your labors wherever they may be!
[REPLY.--The EDITOR does not possess the gift of mind-reading, but our present Lord does, and undoubtedly in this "harvest" time, specially, he is watching over the interests of all those who are truly his. He knows exactly what kind of provender his "sheep" need, and according to promise provides "meat in due season for the household of faith."
Very many have made similar observations respecting the opportuneness of certain expositions which have appeared in the WATCH TOWER. We can only account for such repeated coincidences by acknowledging the Lord's knowledge and providential care, and WE REJOICE in the thought THAT HE DOES TAKE SUPERVISION of our humble efforts, TO DIRECT them and bless them in his service. NEVERTHELESS, WE ARE FAR FROM CLAIMING ANY DIRECT OR PLENARY INSPIRATION. We believe, however, that THERE ARE MANY WAYS IN WHICH THE LORD CAN GUIDE THOSE WHO ARE ANXIOUS TO SERVE HIM, WITHOUT DIRECTLY INSPIRING or IN ANY MANNER INTERFERING WITH THEIR FREE AGENCY.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDeleteA careful examination of the subject leads us to the conclusion that the Lord providentially shapes our course so as to give us such personal experiences in life as will bring us to his Word for comfort and instruction in righteousness; and thus he permits us to sympathize with the experiences and questionings of his people, and then to present to them at appropriate times the lessons drawn from our own experiences, backed by the instructions and comfort of the Scriptures.--EDITOR.]
iv. WT 1 Maret 1904 hlm 3326 : Our expectations respecting a war have been realized. We based that expectation not on any private information, nor on prophecy, but upon the thought that unless war intervened to prolong the commercial prosperity of Christendom a great financial depression would be sure to come speedily; and because we could not see time enough for such a depression and a recovery from it and a subsequent depression, all before October, 1914, when prophecy teaches us to expect the great climax of earth's troubles. WE HAVE in the Scriptures WHAT WE THINK IS CLEAR TESTIMONY RESPECTING THAT DATE, BUT NO PARTICULARS or DATES FOR INTERVENING TIME. IT IS NOT OUR INTENTION TO ENTER UPON THE ROLE OF PROPHET TO ANY DEGREE, but merely to give below what seems to us rather likely to be the trend of events--giving also the reasons for our expectations.
v. WT 15 Desember 1913 -- KNOWLEDGE AND FAITH REGARDING CHRONOLOGY [By request we here republish an article from our issue of October 1st, 1907.]
A dear Brother inquires, Can we feel absolutely sure that the Chronology set forth in the DAWN-STUDIES is correct?--that the Harvest began in A.D. 1874 and will end in A.D. 1914 in a world-wide trouble which will overthrow all present institutions and be followed by the reign of righteousness of the King of Glory and his Bride, the Church?
We answer, AS WE HAVE FREQUENTLY DONE before in the DAWNS and TOWERS and orally and by letter, that WE HAVE NEVER CLAIMED OUR CALCULATIONS TO BE INFALLIBLY CORRECT; we have never claimed that they were knowledge, nor based upon indisputable evidence, facts, knowledge; OUR CLAIM HAS ALWAYS BEEN THAT THEY ARE BASED ON FAITH. We have set forth the evidences as plainly as possible and stated the conclusions of faith we draw from them, and have invited others to accept as much or as little of them as their hearts and heads could endorse.
vi. WT 1 Januari 1908 hlm 4110 : “WE ARE NOT PROPHESYING; WE ARE MERELY GIVING OUR SURMISES, the Scriptural basis for which is already in the hands of our readers in the six volumes of SCRIPTURE STUDIES. WE DO NOT EVEN AVER THAT THERE IS NO MISTAKE IN OUR INTERPRETATION of prophecy and OUR CALCULATIONS of chronology. We have merely laid these before you, LEAVING IT FOR EACH TO EXERCISE HIS OWN FAITH or DOUBT in respect to them; but showing our own faith by our works. Even our enemies must concede, and many of them do concede, that the facts as they have developed year by year since we began these presentations in 1876 have most wonderfully, most remarkably, corroborated our expectations and continue to do so…”
Ada 2 (dua) poin menarik yg bisa kita simpulkan dari beberapa kutipan di atas yang BERBEDA dg tuduhan atau klaimnya Bpk Awi :
PERTAMA, sejak awal, MP/SSY [pada masa itu dikenal sbg Siswa-Siswa Alkitab] TIDAK PERNAH mengklaim bahwa tulisan-tulisan mereka SETARA dg Alkitab ataupun kronologi Alkitab yang mereka sajikan sbg sesuatu yg sudah pasti benar atau tidak dapat salah [“infallibly correct”] karena BUKAN sesuatu yang mereka peroleh melalui “ilham” langsung dari Allah melainkan perhitungan berdasarkan bukti-bukti dari Alkitab.
KEDUA, Fakta ini juga diketahui dan diakui oleh para pembaca publikasi-publikasi mereka pada waktu itu spt yg bisa dilihat dari surat yg dikirimkan dan dibalas oleh editor MP.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDelete11. Bpk Awi tulis : “…Kesimpulan? Apa yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa bukanlah sekedar mempelajari tanda-tanda zaman melainkan memproklamirkan dan menetapkan kapan waktu kiamat. Jelas tidaklah sama antara para murid menanyakan langsung kepada Kristus tentang kapan waktu kedatangan ke-2 Nya dan para teolog mempelajari/studi tentang tanda-tanda akhir zaman yang memang diberi ruang untuk dipelajari dalam Alkitab.”
SAYA JAWAB : Pertama, berdasarkan beberapa kutipan yg saya sajikan di poin nomor 10, silakan pembaca yg obyektif menyimpulkan apkh yg dilakukan oleh SSY pada masa lalu adalah “menetapkan” kapan waktu kiamat atau hanya menyajikan suatu perhitungan/“prediksi” berdasarkan kronologi Alkitab yang TIDAK PERNAH diklaim sbg sesuatu yg SUDAH PASTI atau TIDAK DAPAT salah. Jika yg dilakukan oleh SSY adalah “MENETAPKAN kapan waktu kiamat” sbgmn tuduhannya Bpk Awi, seharusnya itu adalah sesuatu yg SUDAH PASTI sehingga TIDAK DAPAT SALAH.
Kedua, Bpk Awi kembali ingin mensejajarkan apa yg dilakukan oleh murid-murid Yesus pada abad pertama dg apa yg dilakukan oleh SSY pada “akhir zaman” sesuatu yang sama sekali tidak dapat disejajarkan karena tidak “apple to apple”.
Ketiga, utk menandaskan perbedaan antara apa yg dilakukan oleh SSY di masa lalu dg apa yg dilakukan oleh para teolog Kristen, Bpk Awi mengatakan : “…mempelajari/studi TENTANG TANDA-TANDA akhir zaman yang MEMANG DIBERI RUANG untuk dipelajari dalam Alkitab.”
Pernyataan tsb menarik. Mengapa? Karena berdasarkan definisinya, Eskatologi TIDAK HANYA mempelajari “TANDA-TANDA” akhir zaman TAPI JUGA tentang “Hari Tuhan”, “Hari Kristus”, “Hari Terakhir”, “Kedatangan Kristus yg kedua”. Semua istilah Alkitab tsb menyangkut WAKTU bukan hanya “TANDA-TANDA”. Bahkan disebutkan bahwa “Kedatangan kedua Kristus adalah PERISTIWA UTAMA dalam eskatologi Kristen.”
Jadi kalau “mempelajari/studi TENTANG TANDA-TANDA akhir zaman .. MEMANG DIBERI RUANG untuk dipelajari dalam Alkitab” bukankah ini seharusnya juga berlaku dlm hal mempelajari atau studi tentang “masa dan waktu” sesuai dg definisi eskatologi?
12. Bpk Awi tulis : “… Akhirnya, Sdr. Maxi-Sam memberikan kesimpulan yang keliru didasarkan pada 5 buah alur logikanya. Padahal dengan alur logika yang sah berdasarkan argumen saya di atas terbukti bahwa Saksi Yehuwa adalah nabi palsu berdasarkan Ulangan 18:20-22:…”
SAYA JAWAB : Hehe, makasih Bpk Awi. Kalau kesimpulan saya Bpk bilang “keliru” tapi kalau kesimpulan Bpk Awi sendiri Bpk bilang “sah”. Oalaahh, Bpk sendiri yang nulis tapi Bpk sendiri juga yg nilai tulisannya. Weleh-weleh.
13. Bpk Awi tulis : “Mengapa saya katakan Saksi Yehuwa terbukti nabi palsu? Ini alur logikanya: 1. Saksi Yehuwa mengaku sebagai juru bicara atau nabi Allah.”
SAYA JAWAB : Faktanya SSY tidak pernah mengaku sbg juru bicara atau “nabi” Allah yang spt atau sesuai dg interpretasi Bpk Awi! Itu adalah hasil spekulasi liar ala Bpk Awi! [meminjam istilahnya Bpk Awi]
14. Bpk Awi tulis : “2. Saksi Yehuwa bukan mempelajari tanda-tanda akhir zaman melainkan berulang kali terbukti bernubuat dan memproklamirkan kapan masa dan waktu kiamat yaitu 1914, 1925, 1975. Padahal Yesus mengatakan “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu . . . ” (Kis. 1:6-7). Artinya para murid tidak boleh atau dilarang untuk mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa karena hanya Bapa saja yang tahu (Mat. 24:36).”
SAYA JAWAB : Silakan lihat lagi jawaban saya di poin no 4, 5, 7 dan 10
15. Bpk Awi yulis : “3. Seperti yang Sdr. Maxi-Sam akui bahwa Saksi Yehuwa “juga pernah memprediksi dan mengakui pernah salah”. Artinya terbukti nubuatannya salah dan tidak terjadi.”
SAYA JAWAB : Ya jelas tidak sama dong. Spt sudah berulang kali saya sampaikan, yg dilakukan oleh SSY adalah “memprediksi” BUKAN “menubuatkan” sbgmn yg selalu dituduhkan oleh Bpk Awi dan oleh semua pembenci SY. Ada perbedaan arti yg sangat besar antara “memprediksi” dan “bernubuat”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
ReplyDelete16. Bpk Awi tulis : “4. Kesimpulan logisnya: Saksi Yehuwa adalah nabi palsu karena Saksi Yehuwa telah berkata tentang masa dan waktu akhir dunia atas nama Tuhan dan perkataannya tidak terjadi alias nubuatannya adalah palsu. Setujukah Anda dengan kesimpulan yang saya buat itu?”
SAYA JAWAB : Benarkah “Saksi Yehuwa telah berkata tentang masa dan waktu akhir dunia ATAS NAMA TUHAN”! Jika memang pernah, bolehkah saya minta tolong Bpk Awi sajikan buktinya supaya bisa kita uji bersama?
17. Bpk Awi tulis : “Apakah Saksi Yehuwa mengaku dan percaya Alkitab sebagai Firman Allah terilham seperti yang diklaim Maxi-Sam? Tidak! Mereka tidak percaya. Mengapa? Karena mereka memiliki FANATISME BUTA DAN sentimen agama yang tinggi sehingga fungsi daya nalar dan akal sehat terhambat. Bahkan Saksi Yehuwa sebenarnya tidak percaya Yesus, Allah & Alkitab melainkan mengantungkan iman dan keselamatan kekal mereka kepada sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai golongan hamba setia dan bijaksana yang mereka kultuskan dan sembah sebagai berhala modern.”
SAYA JAWAB : Sungguh luar biasa Bpk Awi ini. Mengajukan satu pertanyaan yang kemudian dijawabnya sendiri dan alasan atau dasar pembenaran dari jawabannya adalah artikel-artikel yg ditulisnya sendiri, seolah-olah artikel-artikel tsb sudah pasti benar hanya krn Bpk Awi pernah mengatakan bahwa “ketika saya mempersiapkan dan menulis artikel-artikel di blog ini diawali dengan doa memohon pimpinan Roh Kudus, maka saya yakin bahwa saya dipimpin oleh Roh Kudus.”
Padahal faktanya, sbgmn sdh saya buktikan, banyak dari artikel-artikelnya justru bertentangan langsung dg Alkitab yg notabene adalah hasil karya roh kudus. Selain itu banyak juga artikel-artikelnya yang sama sekali sangat “tidak akurat dan tidak berimbang” sehingga bertentangan dg pengakuannya sendiri yaitu : "Percayalah, sy sangat ingin memberikan informasi yg akurat dan berimbang ttng SSY".
Jadi, bgm mungkin saya sbg pembaca bisa percaya begitu saja dg berbagai tuduhan atau klaimnya Bpk Awi yg memenuhi blognya termasuk klaim tuduhan bahwa “Saksi Yehuwa TIDAK percaya Alkitab sebagai Firman Allah terilham”?
Silakan pembaca bisa menilai dg obyektif siapa sebenarnya yang “memiliki FANATISME BUTA DAN sentimen [atau kebencian] agama yang tinggi sehingga fungsi daya nalar dan akal sehat terhambat”.
Demikianlah tanggapan saya. Terima kasih dan sampai ‘bertemu’ lagi.
-- s e l e s a i --
Dear Sdr Maxi-Sam
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya.
Kita biarkan pembaca menilai keabsahan argumen Anda ya.
Untuk pembaca blog ini, silahkan klik di bawah utk menilai sendiri apakah argumen Sdr. Maxi-Sam sah:
1. Juru Bicara Palsu Yehuwa Artikel ini membahas Charles Russell/Saksi Yehuwa mengaku sebagai nabi
2. Apakah Perbedaan Bernubuat dengan Meramal membahas Saksi Yehuwa bahwa mereka meramal bukan bernubuat
3. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!
Berikut rasionalisasi Saksi Yehuwa atas nubuatan palsunya:
1. Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa membahas rasionalisasi Saksi Yehuwa atas kesalahan nubuatannya.
2. Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH
Silahkan klik Bernubuat Palsu Atas Nama Yehuwa membahas SSY yg bernubuat atas nama Allah.
Tambahan kutipan SSY yg mengaku sebagai nabi:
*** g86 6/8 p. 9 “Would That All Were Prophets!” ***
Anda akan tertarik utk belajar bahwa Allah memiliki sebuah grup orang-2 di bumi, semuanya adalah nabi-nabi, atau Saksi-2 utk Allah. Faktanya, mereka dikenal diseluruh dunia sebagai SSY . . .
You will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, or witnesses for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. . .
Ohh ya . . . Sdr Maxi-Sam berulang kali Anda berkata di blog ini bahwa saya sebagai pembenci SSY. Input ya buat Anda. Ketika seseorang mengkritisi suatu ajaran bukanlah berarti ia serta-merta membenci pribadi penganut ajaran tsb. Yg saya kritisi adalah ajaran SSY, bukan pribadi SSY.
Salam kasih Tuhan Yesus
Hello Sdr Maxi-Sam
DeleteSaya memiliki artikel baru yaitu Sikap Intoleransi Ajaran Saksi Yehuwa Terhadap Orang Tua yang Murtad untuk Anda kritisi.
Saya ingin tahu pendapat Anda artikel tersebut.
Salam kasih Tuhan Yesus
Selamat malam Bpk Awi dan selamat bertemu lagi. Terima kasih atas tanggapan Bpk. Berikut ini tanggapan saya.
DeleteI. Bpk Awi tulis : “Terima kasih atas komentarnya. Kita biarkan pembaca menilai keabsahan argumen Anda ya.”
SAYA JAWAB : Sama-sama Bpk Awi. Terima kasih juga krn setelah sekian lama Bpk mempostingnya di tempat yg sesuai dg artikel yg saya tanggapi. Saya sangat setuju, mari kita biarkan pembaca menilai keabsahan argument saya dan argument Bpk Awi juga.
II. Bpk Awi tulis : “Untuk pembaca blog ini, silahkan klik di bawah utk menilai sendiri apakah argumen Sdr. Maxi-Sam sah.
- Juru Bicara Palsu Yehuwa Artikel ini membahas Charles Russell/Saksi Yehuwa mengaku sebagai nabi.
- Apakah Perbedaan Bernubuat dengan Meramal membahas Saksi Yehuwa bahwa mereka meramal bukan bernubuat. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!
SAYA JAWAB : Sbg pembaca blog ini, artikel-artikel tsb sdh saya baca dan spt yg sdh pernah saya sampaikan, semua artikel tsb memang memuat berbagai kutipan MP yg Bpk Awi gunakan utk ‘membuktikan’ argumentasinya. Sayangnya berbagai kutipan tsb di pilih secara selektif dan di luar konteksnya kemudian ditafsirkan sesuai dg ‘spekulasi liar’ ala Bpk Awi!
III. Bpk Awi tulis : “Berikut rasionalisasi Saksi Yehuwa atas nubuatan palsunya:
1. Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa membahas rasionalisasi Saksi Yehuwa atas kesalahan nubuatannya.
2. Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH
Silahkan klik Bernubuat Palsu Atas Nama Yehuwa membahas SSY yg bernubuat atas nama Allah.”
SAYA JAWAB : Sdh saya buktikan juga bahwa SSY TIDAK PERNAH mengaku sbg nabi dan bernubuat sesuai dg interpretasi atau ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi.Silakan lihat lagi tanggapan saya.
IV. Bpk Awi tulis : “Tambahan kutipan SSY yg mengaku sebagai nabi: *** g86 6/8 p. 9 “Would That All Were Prophets!” *** Anda akan tertarik utk belajar bahwa Allah memiliki sebuah grup orang-2 di bumi, semuanya adalah nabi-nabi, atau Saksi-2 utk Allah. Faktanya, mereka dikenal diseluruh dunia sebagai SSY . . . You will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, or witnesses for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. . .
SAYA JAWAB : Kembali Bpk Awi mengulangi ‘kebebalannya’ [meminjam ungkapan Bpk Awi] dlm soal kutip mengutip secara sangat selektif dan diluar konteks pernyataan-pernyataan dlm publikasi MP. Memang benar ‘kutipan selektif’ tsb ada dlm publikasi MP. Tapi apakah konteksnya sesuai dg interpretasi atau ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi [meminjam ungkapan Bpk Awi] mengenai arti frase “semuanya adalah nabi-nabi”? Sama sekali TIDAK! Mengapa?
Krn artikel tsb sedang mengulas pesan Paus Yohanes Paulus II pada Majelis Umum dari “World Catholic Federation for the Biblical Apostolate” yang mengambil tema berdasarkan kata-kata Musa di Bilangan 11 : 29 “Would That All Were Prophets!” [“Sekiranya semua [umat TUHAN] adalah nabi”].
Dalam pesannya Paus mendesak Federasi tsb untuk meninjau kembali tujuannya, dg mengatakan : “The commitment of the Federation is one of helping Catholics all over the world to have easy access to the Word of God. . . . Indeed all activity and all witness in the Church should flow from the living Word . . . THE ‘PROPHETIC OFFICE’ of the People of God must be consciously exercised as a true service of the Word. . . . By participation in the work of translation, publication and the diffusion of the Word, one is engaged in satisfying the needs of those who hunger and thirst for the Word of God (cf. Amos 8:11). This applies as well to the work of forming those who will one day dedicate themselves to TEACHING and PREACHING Holy Scripture.”
-- b e r l a n j u t --
-- la n j u t a n n y a --
DeleteDan sesuai dg temanya [“Would That All Were Prophets!”] dalam deklarasi akhir, Majelis tsb menyatakan : “The Federation is aware that if all the People of God are TO PLAY THEIR PROPHETIC PART, they must have access to the Word of God (their personal copy of the Bible in their own language). They have the right to be trained in the knowledge of Scripture . . . This Assembly REAFFIRMS that the CHURCH’S WORK of EVANGELIZATION IS CENTERED on the Bible.”
Setelah membahas berbagai situasi yang tidak memungkinkan bagi seorang Katolik untuk memainkan ‘peran kenabian’ mereka, artikel tsb juga memperlihatkan apa arti yg tepat dari kata “nabi” berdasarkan keterangan dalam Alkitab terbitan Katolik “The New American Bible” yaitu : “Prophet means ‘one who speaks for another,’ especially for God. It does not necessarily mean that he predicts the future!”
Akhirnya artikel tsb ditutup dengan paragraph yg memuat “kutipan selektif” yg dilakukan oleh Bpk Awi, yaitu : “You will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, OR WITNESSES for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. Out of love for God and his Word, they are carrying on a universal Bible educational work among old and young, rich and poor. They have hundreds of thousands of full-time voluntary workers, some of whom translate and print Bibles and Bible educational literature that is distributed inexpensively, or even free of charge. They are assisted by millions of part-time workers. Any of these will be happy to help you “discern the signs of the times” and embrace the wonderful hope contained in God’s Word, the Bible.”
Untuk lebih jelasnya, saya sertakan artikelnya secara UTUH :
“Would That All Were Prophets!” — POPE John Paul II addressed the following message to a gathering of Bible-loving Catholics: “I send cordial greetings to those who are participating in the General Assembly of the World Catholic Federation for the Biblical Apostolate and I assure them of my spiritual closeness. I am happy to be informed that this assembly has found inspiration for its theme in the words of Moses, ‘Would that all were prophets’ (Num 11:29), and that it has applied this expression to the tasks that it will undertake.”—L’Osservatore Romano, August 24, 1984.
A Catholic Bible Education Work — The Third General Assembly of the World Catholic Federation for the Biblical Apostolate was held in Bangalore, India, in August 1984. Delegates from 53 countries convened. The Federation was founded in Rome in 1969. That was three years after Pope Paul VI had commissioned a German cardinal in Rome to study the needs of the Catholic Church in matters pertaining to the Bible. Presently, Msgr. Ablondi, bishop of Leghorn, Italy, is president.
Exhorting the Federation to review its goals, Pope John Paul said in his message: “The commitment of the Federation is one of helping Catholics all over the world to have easy access to the Word of God. . . . Indeed all activity and all witness in the Church should flow from the living Word . . . The ‘prophetic office’ of the People of God must be consciously exercised as a true service of the Word. . . . By participation in the work of translation, publication and the diffusion of the Word, one is engaged in satisfying the needs of those who hunger and thirst for the Word of God (cf. Amos 8:11). This applies as well to the work of forming those who will one day dedicate themselves to teaching and preaching Holy Scripture.”
In line with its theme, in its final declaration this Catholic Biblical assembly stated: “The Federation is aware that if all the People of God are to play their prophetic part, they must have access to the Word of God (their personal copy of the Bible in their own language). They have the right to be trained in the knowledge of Scripture . . . This Assembly reaffirms that the Church’s work of evangelization is centered on the Bible.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteAn Impossible Situation — Catholics, therefore, are now encouraged not only to read the Bible but to take an active part in an evangelization work centered on the Bible. This is commendable. But it places them in an impossible situation.
For one thing, the Catholic Church teaches that tradition takes precedence over the Bible. How can a Catholic be expected to become a zealous teacher of the Bible and at the same time remain faithful to his church? For instance, he will read in the Bible: “The soul that sins shall die.” (Ezekiel 18:4, 20, Revised Standard Version, Catholic edition; compare Douay Version.) But his church teaches that the soul is immortal and that all souls are in hell, limbo, purgatory, or heaven. What is he to teach—Catholic dogma or the Bible?
Furthermore, the Catholic Church approves the publishing of Bible editions containing notes and comments that can only undermine the reader’s confidence in the Bible as being the inspired Word of God. For example, in its introduction, “How to Read Your Bible,” The New American Bible, containing a prefatory blessing by Pope Paul VI, states: “How does one know whether one deals with history or some form of figurative speech? . . . Most scientists hold that the human species has developed somehow from lower kinds of life. This knowledge helped Christians to rethink the ‘how’ of God’s creative activity and to understand that Genesis 2 and 3 is not a lesson in Anthropology, but an allegory, teaching us the lesson that sin is the root of all evil.”
Thus, before they even reach the first pages of Genesis, readers of this Catholic Bible are told that they will not be reading history but merely an allegory. This is tantamount to saying that Jesus used an allegory as the foundation for Christian monogamy when he used the example of Adam and Eve. (Matthew 19:3-9; Genesis 1:27; 2:24) Also, if mankind did not have one common ancestor, the fundamental Christian doctrine of Christ’s ransom sacrifice falls.—Matthew 20:28; Romans 5:12, 17-19; 1 Corinthians 15:45.
This same Catholic Bible goes so far as to cast doubt on the authenticity of Jesus’ words as recorded in the Bible. Under “How to Read Your Bible,” it says: “We must keep in mind that the Gospel writers did not intend to write history in the scientific sense . . . Was Jesus involved in these conversations? Did He answer exactly as related in the Bible? It is not certain.”
How can sincere Catholics be expected to read the Bible with faith and “dedicate themselves to teaching and preaching Holy Scripture” to others when their church approves the publication of such faith-destroying statements? And similar undermining comments are to be found in The Jerusalem Bible, and in other Catholic Bibles and encyclopedias. In all fairness it must be added that many Protestant Bible commentaries are just as destructive of faith in the Bible.
All True Christians ARE Prophets — The New American Bible correctly states: “Prophet means ‘one who speaks for another,’ especially for God. It does not necessarily mean that he predicts the future!” Pope John Paul II said: “The ‘prophetic office’ of the People of God must be consciously exercised as a true service of the Word.” But as we have seen, it is impossible for a Catholic to be a true prophet, or witness, for God’s Word, the Bible, without betraying the doctrine of the Catholic Church, based mainly on tradition.
In its final declaration, the World Catholic Federation for the Biblical Apostolate expressed the need for Bible education, particularly among the young and the poor, for inexpensive Bibles and Bible education literature, for Bible translations and Bible translators, and for full-time workers. It further stated that all Christians should preach and teach, live by the Bible, and “discern the signs of the times.”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteYou will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, or witnesses for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. Out of love for God and his Word, they are carrying on a universal Bible educational work among old and young, rich and poor. They have hundreds of thousands of full-time voluntary workers, some of whom translate and print Bibles and Bible educational literature that is distributed inexpensively, or even free of charge. They are assisted by millions of part-time workers. Any of these will be happy to help you “discern the signs of the times” and embrace the wonderful hope contained in God’s Word, the Bible.” ======
Setelah membaca secara utuh artikel tsb, kesimpulannya jelas, bahwa : Sesuai dengan definisinya, SEMUA orang Kristen sejati [termasuk Bpk Awi, sesuai dengan pengakuannya] adalah NABI-NABI atau SAKSI-SAKSI bagi Allah KARENA MEREKA MENGAJAR orang lain Firman Allah, Alkitab!!
V. Bpk Awi tulis : “Ohh ya . . . Sdr Maxi-Sam berulang kali Anda berkata di blog ini bahwa saya sebagai pembenci SSY. Input ya buat Anda. Ketika seseorang mengkritisi suatu ajaran bukanlah berarti ia serta-merta membenci pribadi penganut ajaran tsb. Yg saya kritisi adalah ajaran SSY, bukan pribadi SSY.
SAYA JAWAB : Saya berulang kali menyatakan demikian, karena spt yg sdh pernah saya sampaikan sewaktu menanggapi pernyataan Bpk Awi bahwa tulisan-tulisan saya “penuh dengan kebencian” justru tulisan-tulisan Bpk Awilah yg penuh dengan kebencian. Bagi pembaca yg obyektif tidaklah sulit untuk bisa segera menyadari sewaktu membaca blog ini. Belum lagi berbagai julukan atau label atau stigma yg Bpk Awi berikan kepada kami para komentator SY, spt misalnya : pembohong besar, licik, munafik, bebal, dungu, dll. Tidak heran, beberapa “anaknya” Bpk Awi spt : Sdr AS dan Bpk BINSAR aka ROJALI aka HEBER aka JJ aka M aka James aka Panda aka Lkm aka Pak De aka Anno, melakukan hal yang persis sama dg “Bapaknya”.
Kalimat pembuka dari artikel ini saja sudah bisa memberikan sedikit gambaran akan fakta tsb. Bpk Awi mengatakan : “SETIAP SAKSI YEHUWA hidup dalam dunia rhetoric fallacies (kesalahan retorika)”. Tolong perhatikan, Bpk Awi menyebut “SETIAP” SY artinya pribadi/individu bukan ‘organisasi’.
Utk lebih jelasnya, berikut ini saya kutipkan beberapa saja dari sekian banyak pernyataan Bpk Awi :
- Tipikal SSY yaitu suka memfitnah dan membual
- Jika kita bertemu dgn mereka, apalagi saat mereka ‘mengabar’ injilnya, mereka selalu terlihat dan berpenampilan sopan dan ramah, bukan? Nah, ini hanya tampilan luar dalam upaya merekrut orang menjadi SSY. Bagaimana diluar itu? Maka terlihat rupa aslinya
- Mereka harus berlaku ramah dan bersimpatik untuk menarik minat orang agar bergabung dng mereka. Alkitab mengatakan, “Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang” (2 Kor. 11:14)
Menurut Bpk Awi dan pembaca yg obyektif, Apakah berbagai pernyataan serta ‘label-label’ tsb tidak menyiratkan kebencian?
Bpk Awi selalu beralasan bahwa yg Bpk kritisi adalah ajaran organisasi bukan pribadi. Tapi faktanya, semua pernyataan serta ‘label-label’ di atas Bpk Awi tujukan BUKAN kpd ‘organisasi’ tapi kepada ‘kami’ sbg PRIBADI/INDIVIDU yg adalah seorang SY!
Terus terang saya pribadi merasa agak heran karena Bpk Awi berulang kali menyatakan tuduhan bahwa agama SY adalah “pemberita kebencian” TAPI pada saat yang sama Bpk Awi juga melakukannya. Pertanyaan saya : apa bedanya dong Bpk Awi dg agama SY yg Bpk benci?
VI. Bpk Awi tulis : “Saya memiliki artikel baru yaitu Sikap Intoleransi Ajaran Saksi Yehuwa Terhadap Orang Tua yang Murtad untuk Anda kritisi. Saya ingin tahu pendapat Anda artikel tersebut.”
SAYA JAWAB : Saya sudah baca sekilas artikelnya. Semoga dalam waktu dekat bisa saya tanggapi.
Terima kasih dan sampai jumpa lagi.
-- s e l e s a i --
Dear Sdr Maxi-Sam
DeleteAmpun deh membaca tuduhan Sdr Sam yaitu “kutip mengutip secara sangat selektif dan diluar konteks pernyataan-pernyataan dlm publikasi MP”
Kita ulang yuk apa yg saya tulis biar jelas berikut ini:
Kita biarkan pembaca menilai keabsahan argumen Anda ya.
Untuk pembaca blog ini, silahkan klik di bawah utk menilai sendiri apakah argumen Sdr. Maxi-Sam sah:
1. Juru Bicara Palsu Yehuwa Artikel ini membahas Charles Russell/Saksi Yehuwa mengaku sebagai nabi
2. Apakah Perbedaan Bernubuat dengan Meramal membahas Saksi Yehuwa bahwa mereka meramal bukan bernubuat
3. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!
Berikut rasionalisasi Saksi Yehuwa atas nubuatan palsunya:
1. Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa membahas rasionalisasi Saksi Yehuwa atas kesalahan nubuatannya.
2. Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH
Silahkan klik Bernubuat Palsu Atas Nama Yehuwa membahas SSY yg bernubuat atas nama Allah.
Tambahan kutipan SSY yg mengaku sebagai nabi:
*** g86 6/8 p. 9 “Would That All Were Prophets!” ***
Anda akan tertarik utk belajar bahwa Allah memiliki sebuah grup orang-2 di bumi, semuanya adalah nabi-nabi, atau Saksi-2 utk Allah. Faktanya, mereka dikenal diseluruh dunia sebagai SSY . . .
You will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, or witnesses for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. . .
Ini penjelasan saya atas tulisan tsb:
Pertama, tulisan saya ditujukkan Untuk pembaca blog ini . . . utk menilai sendiri apakah argumen Sdr. Maxi-Sam sah DAN disertai dng bbrp link yg berhubungan bantahan argument Sdr Maxi-Sam yg diambil dari berbagai sumber publikasi utk membuktikan bhw SSY tidak bernubuat dan tidak dapat salah.
Kedua, mengapa saya mengutip g86 6/8 p. 9 yg menyatakan pengakuan SSY sebagai nabi-nabi?
Karena Anda menolak SSY pernah mengaku sebagai nabi. Ini pernyataan Anda:
Benarkah SSY “memang pernah mengaku sebagai nabi atau juru bicara Allah” yang sesuai dg interpretasi Bpk Awi? Dari apa yang saya baca, sama sekali tidak pernah tuh!
dan
Faktanya SSY tidak pernah mengaku sbg juru bicara atau “nabi” Allah yang spt atau sesuai dg interpretasi Bpk Awi!
Bahkan setelah Anda mengutip lengkap g86 6/8 p. 9, masih saja Anda berkata:
Sdh saya buktikan juga bahwa SSY TIDAK PERNAH mengaku sbg nabi dan bernubuat sesuai dg interpretasi atau ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi.
Padahal secara tersurat dlm g86 6/8 p. 9 mengklaim SSY sebagai para nabi.
Jd saya sengaja mengutip g86 6/8 p. 9 utk menerangkan kepada pembaca bhw bantahan Anda tidaklah benar krn bertentangan dng g86.
Namun demikian, saya sadar bahwa klaim SSY sebagai nabi seperti yg Anda katakan sesuai dg interpretasi saya tidak bisa hanya dari g86 melainkan hrs dr berbagai sumber publikasi makanya saya sengaja membuat bbrp contoh analisa link agar pembaca blog ini memahaminya mengapa SSY adalah nabi palsu:
1. Juru Bicara Palsu Yehuwa
2. Perbedaan Bernubuat dng Meramal
3. Nabi Palsu Berseru Kiamat!
4. Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa
5. Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH
Oleh sebab itu saya katakan biarkan pembaca menilai keabsahan argumen Anda ya krn jk pembaca klik link tsb maka dng mudah membantah argumen Anda dan pembaca akan sampai pada kesimpulan bhw memang SSY adalah nabi terilham dan terbukti palsu tidak sekedar klaim nabi seperti dlm g86.
(bersambung)
Anda banyak mengutip perkataan Russell mengklaim tidak bernubuat ataupun perkataannya tak bernubuat & tidak dapat salah [“infallibly correct”].
DeletePadahal jk pembaca klik Fakta Nubuatan Russell menjelaskan:
Bukunya “The Time is at Hand” di halaman 15 mengatakan tulisannya itu cannot be of human origin
dan
Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit”
Jika memang Russell tidak bernubuat dan perkataan dapat salah; mengapa ia mengklaim bahwa tulisannya cannot be of human origin dan It all came from God?
Bahkan mengenai nubuatan kiamatnya 1914, Russell mengatakan tgl tersebut merupakan God’s dates, not ours. Tuhan yg menetapkan tglnya.
Orang normal bisa koq menyimpulkan bhw tulisan Russell bersumber ilahi meskipun publikasi lainnya mengatakan ia tidak bernubuat, dll krn memang jika publikasi LMP dicermati tidaklah konsisten.
Anda mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya.
You said:
Saya berulang kali menyatakan demikian, karena spt yg sdh pernah saya sampaikan sewaktu menanggapi pernyataan Bpk Awi bahwa tulisan-tulisan saya “penuh dengan kebencian” justru tulisan-tulisan Bpk Awilah yg penuh dengan kebencian. . . Belum lagi berbagai julukan atau label atau stigma yg Bpk Awi berikan kepada kami para komentator SY, spt misalnya : pembohong besar, licik, munafik, bebal, dungu, dll. . .
My reply:
Saya menulis berdasarkan fakta. Misalnya organisasi pembohong besar salah satu contohnya bisa dilihat di Bukti Propaganda
Mengenai kebebalan dan dungu ya bisa dilihat dari jawaban-2 SSY di blog ini. Ingat Alkitab menggunakan istilah bebal bisa disamakan dng dungu.
You said:
Kalimat pembuka dari artikel ini saja sudah bisa memberikan sedikit gambaran akan fakta tsb. Bpk Awi mengatakan : “SETIAP SAKSI YEHUWA hidup dalam dunia rhetoric fallacies (kesalahan retorika)”. Tolong perhatikan, Bpk Awi menyebut “SETIAP” SY artinya pribadi/individu bukan ‘organisasi’.
My reply:
Organisasi memang mengajarkan anggotanya utk berpikir dlm dunia rhotoric fallancies. Anda bisa klik di sini sebagai buktinya; Anda sendiri. Yg mengatakan demikian bukanlah saya sendiri tetapi juga mantan SSY jwfacts membahasnya. Organisasi mengajarkannya maka berakibat pada SSY.
You said:
Bpk Awi selalu beralasan bahwa yg Bpk kritisi adalah ajaran organisasi bukan pribadi. Tapi faktanya, semua pernyataan serta ‘label-label’ di atas Bpk Awi tujukan BUKAN kpd ‘organisasi’ tapi kepada ‘kami’ sbg PRIBADI/INDIVIDU yg adalah seorang SY!
Dari badan pimpinan s/d dng anggota biasa menyebutnya sebagai SSY, bukan? Jadi kadang-2 saya menyebutnya SSY.
(bersambung)
You said:
DeleteTerus terang saya pribadi merasa agak heran karena Bpk Awi berulang kali menyatakan tuduhan bahwa agama SY adalah “pemberita kebencian” TAPI pada saat yang sama Bpk Awi juga melakukannya. Pertanyaan saya : apa bedanya dong Bpk Awi dg agama SY yg Bpk benci?
My reply:
Baca Agama Saksi: Pemberita Kasih atau kebencian membahas pola pikir black/white thinking yg menghasilkan pemahaman Us vs Them dan kesaksian mantan SSY yg diajar utk membenci agama lain. Contoh yg dibahas di link tsb sebagai berikut:
Kami diajar untuk membenci semua agama lain dan agama lain adalah pengikut IBLIS atau bahasa kami susunan besar, baik itu katolik islam budha hindu protestan advent atau agama apapun adalah pengikut IBLIS, orang yang tidak mau mendengar syiar kami adalah pengikut IBLIS dan layak BINASA.
dan
DAHULU KETIKA MENJADI ANGGOTA SSY, KAMI SANGAT BENCI DG AGAMA LAIN TERUTAMA AGAMA KATOLIK / KRISTEN PROTESTAN istilah SSY ITU SUSUNAN KRISTEN.. DALAM BENAK HATI KU MENGANGGAP ORANG YG BERAGAMA LAIN ITU ORANG YG TIDAK BENAR / SESAT MAKA DENGAN BEGITU DALAM BENAK AKU HANYA TERPIKIRKAN BAGAIMANA CARA NYA KITA MENYELAMATKAN MEREKA YG BERAGAMA LAIN AGAR SELAMAT MEMASUKI DUNIA BARU / BUMI FIRDAUS DG CARA MENJADI MEREKA ANGGOTA SSY.
Pola pikir B/W sangat berbahaya. Menuduh kafir pihak lain dan sikap radikal yg berlebihan dpt menciptakan kebencian. Contohnya dipakai dlm Pilkada DKI. Menurut survey terbaru Wahid Foundation. Dari total 1.255 responden sebanyak 59 persen memiliki rasa benci terhadap non muslim, etnis Tionghoa, dan lain-lain. "Dampak rasa benci itu membuat mereka tidak setuju anggota kelompok itu (nonmuslim) menjadi pejabat di Indonesia".
(https://m.tempo.co/read/news/2017/04/11/078864647/shinta-wahid-survei-ungkap-adanya-kebencian-pada-nonmuslim)
Saya tidak memiliki pola pikir B/W thinking jadi tidak ada kebencian melainkan kasihan melihat kenaifan dan keluguan orang-orang yg begitu percaya tanpa memeriksa klaim-klaim sepihak dari sekompok orang Amerika yg mengklaim telah dipilih oleh Yesus dan mewakili Yesus di bumi ini.
Ini klaim BP:
BAYANGKAN Yesus sedang duduk di Gunung Zaitun sambil memandang bait di Yerusalem. Ia duduk bersama keempat rasulnya: Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Mereka mendengarkan baik-baik nubuat menakjubkan yang Yesus sampaikan tentang masa depan. Yesus menyingkapkan apa yang akan terjadi selama hari-hari terakhir dari dunia jahat ini saat ia memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah. Yesus memberi tahu mereka bahwa pada masa itu, ”budak yang setia dan bijaksana” akan mewakili dia di bumi dan memberikan makanan rohani yang tepat waktu kepada para pengikutnya.—Mat. 24:45-47. (MP, 15/2015, hlm. 12-13)
Koq bisa ya Anda percaya bhw ada orang yg mengaku menjadi wakil Yesus dibumi tanpa mempertanyakan kebenarannya. Apakah Anda pernah tanya bukti-2nya?
Saat berdinas, tolong tanyakan kepada orang Kristen (total baru yg belum terkontaminasi ajaran SSY) yg Anda jumpai bhw SSY percaya akan pemilihan hamba setia thn 1918/1919 dan percaya bhw hamba ini mewakili Yesus di bumi ini.
Menurut Anda; bgm reaksi orang Kristen tsb? Apakah SSY orang : cerdas, lugu, atau [maaf] bodoh? Saya percaya jawabannya akan menyakitkan Anda. Tetapi Anda pastilah tdk merasa demikan dan memang hrs terima krn Anda seorang SSY. Jadi saya hrs minta maaf juga jika saya mencap SSY dng kata-2 yg negatif krn semua orang pun [yg waras tentunya] akan mengatakan yg sama bukan krn kebencian tetapi keheranan dan bingung; koq ada ya orang yg mau percaya klaim-2 sepihak dr orang yg 100% Anda tidak kenal pribadi tetapi mengklaim dirinya jadi wakil Yesus.
Salam kasih Tuhan Yesus
Selamat pagi Bpk Awi. Terima kasih atas tanggapannya. Berikut ini tanggapan balik dari saya.
Delete1. Bpk Awi tulis : “Kita ulang yuk apa yg saya tulis biar jelas berikut ini … Ini penjelasan saya atas tulisan tsb: Pertama, tulisan saya ditujukkan Untuk pembaca blog ini . . . utk menilai sendiri apakah argumen Sdr. Maxi-Sam sah DAN disertai dng bbrp link yg berhubungan bantahan argument Sdr Maxi-Sam yg diambil dari berbagai sumber publikasi utk membuktikan bhw SSY tidak bernubuat dan tidak dapat salah.”
SAYA JAWAB : Saya tahu persis itu ditujukan “untuk pembaca blog ini”. Bukankah saya pribadi juga termasuk “pembaca blog ini”? Makanya waktu itu saya jawab apa kesan atau kesimpulan saya sbg “pembaca blog ini” setelah membaca semua link yg Bpk referensikan, yaitu : “… semua artikel tsb memang memuat berbagai kutipan MP yg Bpk Awi gunakan utk ‘membuktikan’ argumentasinya. Sayangnya berbagai kutipan tsb di pilih secara selektif dan di luar konteksnya kemudian ditafsirkan sesuai dg ‘spekulasi liar’ ala Bpk Awi!”
2. Bpk Awi tulis : “Kedua, mengapa saya mengutip g86 6/8 p. 9 yg menyatakan pengakuan SSY sebagai nabi-nabi? Karena Anda menolak SSY pernah mengaku sebagai nabi. … Bahkan setelah Anda mengutip lengkap g86 6/8 p. 9, masih saja Anda berkata: Sdh saya buktikan juga bahwa SSY TIDAK PERNAH mengaku sbg nabi dan bernubuat sesuai dg interpretasi atau ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi. -- Padahal secara tersurat dlm g86 6/8 p. 9 mengklaim SSY sebagai para nabi.”
SAYA JAWAB : Saya sama sekali tidak menyangkal bahwa kalimat tersebut memang ada dalam artikel MP itu, tapi yg selalu saya persoalkan adalah caranya Bpk Awi ‘menafsirkan’ atau ‘menyimpulkan’ kutipan-kutipan artikel MP yg dipilih secara selektif dan di luar konteksnya untuk mendukung “spekulasi liar ala Bpk Awi” dlm mendiskreditkan MP/SSY.
Faktanya, dlm g86 6/8 p.9 ada juga pernyataan secara tersurat dari otoritas Katholik kpd umat Katholik sedunia mengenai betapa pentingnya agar mereka menjalankan ‘peran kenabian’ mereka dalam konteks ‘pekerjaan penginjilan yang berpusat pada Alkitab’! Berdasarkan artikel tsb, seharusnya SEMUA ORANG Kristen [bukan hanya SSY] harus menjadi NABI-NABI atau SAKSI-SAKSI bagi Allah MELALUI pekerjaan penginjilan yg BERPUSAT pada Alkitab dan yang sesuai dg arti kata nabi itu sendiri. — “The Federation is aware that if all the People of God are to play their prophetic part, they must have access to the Word of God (their personal copy of the Bible in their own language). They have the right to be trained in the knowledge of Scripture . . . This Assembly reaffirms that the Church’s work of evangelization is centered on the Bible…Prophet means ‘one who speaks for another,’ especially for God. It does not necessarily mean that he predicts the future!”
4. Bpk Awi tulis : “Jd saya sengaja mengutip g86 6/8 p. 9 utk menerangkan kepada pembaca bhw bantahan Anda tidaklah benar krn bertentangan dng g86. Namun demikian, saya sadar bahwa klaim SSY sebagai nabi seperti yg Anda katakan sesuai dg interpretasi saya tidak bisa hanya dari g86 melainkan hrs dr berbagai sumber publikasi makanya saya sengaja membuat bbrp contoh analisa link agar pembaca blog ini memahaminya mengapa SSY adalah nabi palsu… Oleh sebab itu saya katakan biarkan pembaca menilai keabsahan argumen Anda ya krn jk pembaca klik link tsb maka dng mudah membantah argumen Anda dan pembaca akan sampai pada kesimpulan bhw memang SSY adalah nabi terilham dan terbukti palsu tidak sekedar klaim nabi seperti dlm g86”
SAYA JAWAB : Mohon maaf Pak Awi, jika Bpk Awi ada di posisi saya dan saya menyampaikan argument spt itu, Bpk Awi pasti akn langsung mengatakan bahwa penjelasan atau argumentasi ini adalah upaya pembenaran/rasionalisasi.
Spt yg sdh saya katakan, beberapah contoh analisa link yg Bpk Awi referensikan memang berisi berbagai kutipan dari publikasi MP TETAPI dikutip secara selektif dan di luar konteksnya sehingga seakan-akan mendukung ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi “bhw memang SSY adalah nabi terilham dan terbukti palsu tidak sekedar klaim nabi seperti dlm g86”.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete5. Bpk Awi tulis : “Anda banyak mengutip perkataan Russell mengklaim tidak bernubuat ataupun perkataannya tak bernubuat & tidak dapat salah [“infallibly correct”]. Padahal jk pembaca klik Fakta Nubuatan Russell menjelaskan: “Bukunya “The Time is at Hand” di halaman 15 mengatakan tulisannya itu cannot be of human origin” dan “Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit”
Jika memang Russell tidak bernubuat dan perkataan dapat salah; mengapa ia mengklaim bahwa tulisannya cannot be of human origin dan It all came from God? Bahkan mengenai nubuatan kiamatnya 1914, Russell mengatakan tgl tersebut merupakan God’s dates, not ours. Tuhan yg menetapkan tglnya. Orang normal bisa koq menyimpulkan bhw tulisan Russell bersumber ilahi meskipun publikasi lainnya mengatakan ia tidak bernubuat, dll krn memang jika publikasi LMP dicermati tidaklah konsisten.”
SAYA JAWAB : Pertama, soal frase “cannot be of human origin”, berikut ini saya sertakan kutipan panjangnya utk memahami apa maksud pernyataan tsb sesuai dg konteksnya :
-- As in " THE PLAN OF THE AGES" we endeavored to set forth the prominent outlines of the divine arrangement for human salvation from a purely Scriptural standpoint, so it is the purpose of this volume to show, on the same authority, that the various features of that plan have definitely appointed times and seasons for their accomplishment; that, so far as that plan has progressed, each succeeding feature of it has been accomplished exactly on time; and that the time is now at hand for its culmination in the blessing of all the families of the earth.-Gen. 28: 14; Gal. 3: 16.
During the long centuries of the Gospel age, the Church, as instmaed by her Lord, has prayed, "Thy kingdom come; thy will be done on earth as it is done in heaven." But, like drowsy children, because the time was long, many have almost forgotten the import of the words that now seem to die upon their lips. To all such whose hearts are still loyal to the Lord, we call in the words of the Apostle Paul, "It is high time to awake out of sleep; for now is our salvation nearer than when we believed. The night is far spent, the [Millennial] day is at hand." Yea,it is even at the doors. The kingdom of heaven is now at hand, not in its mere embryotic or incipient stage, as at our Lord's first advent (Matt. 3: 2), but in the sense in which he declared it was yet to come (John 18 : 36, 37)--''in power and great glory. " Only those, however, who have made a careful study of the Plan of the Ages will be prepared to appreciate the teaching of this volume concerning the divinely appointed times and seasons for the development of the various features of that plan, and for its final consummation. It is hoped that none will undertake this study, therefore, before they have thoroughly comprehended the lessons of the preceding volume. Otherwise it will not be meat in due season to them. Truth is only meat in season when we are prepared to receive it. A child is not prepared to solve a mathematical problem until he has first been instructed in the use of figures and of language. So also with divine truth: it is built up step by step, and to gain an understanding of it we must ascend by the steps provided--carefully, of course, proving by the Scriptures every advance step we take, yet not fearful to take the steps as we thus find for them sure footing. Only those who have implicit faith in God, and to whom a "Thtis saith the Lord " is the end of all doubt and controversy, can be led by the Spirit of God into advanced truth as it becomes due-led into things new, as well as confirmed in things old and proved true by the same authority.
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteOnly such, God proposes so to lead. In the end of the age, which is the harvest time, much truth is due to be uncovered, which God did not make known in times past, even to his most faithful and devoted children. It was in the time of the end that the Prophet Habakkuk (2 : 3) declared that the vision, concerning the glorious consummation of God's plan, should speak and not lie; and that to some of God's children it should speak so plainly that they would be able, as directed, to make it plain on tables ; that through their instrumentality others might be enabled to read it clearly: and then Daniel also (12: 4, 9, 10) declared that knowledge should be increased, and that the wise (through faith) should understand the vision.
Our object here is not to prophesy out of the abundance of human imagination, nor in any sense to be wise above what is written in the sacred Scriptures. Therefore, discarding all human inventions, we keep close to the fountain of divine truth, endeavoring to read prophecy in the light of prophecy and its manifest fulfilment ; and to make plain upon tables that which God said would be sealed up, and I which therefore could not be understood before this time of the end, but of which he gave assurance that it should then be understood.
In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, each link of which we consider Scripturally strong, while the whole of it when viewed together, in the relationship which one part bears to another, gives evidence of a plan so broad and comprehensive, a design so deep, and a harmony so perfect, as to clearly manifest to the studious and reverent inquirer that it is beyond the breadth and depth of human thought, and therefore cannot be of human origin. ––––––
Apa kesimpulannya? Apkh jika dilihat utuh berdasarkan konteksnya sama dengan apa yg Bpk Awi “tafsirkan”? Kayaknya koq ngga sama ya. Buktinya, di paragraph-paragraf sebelumnya ada beberapa frase spt : “from a purely Scriptural standpoint”, “Only those who have implicit faith in God, … can be led by the Spirit of God into advanced truth”, “Our object here is not to prophesy out of the abundance of human imagination, nor in any sense to be wise above what is written in the sacred Scriptures” dan bahkan di paragraph yg sama dg yg Bpk Awi kutip, ada frase “In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, each link of which we consider Scripturally strong”.
Semua frase tsb memperlihatkan dg jelas bahwa arti pernyataan “cannot be of human origin” BUKAN seolah-olah berasal “langsung dari Allah” sehingga “tidak dapat salah” tetapi semuanya berdasarkan penyelidikan dan pemahaman mereka atas nubuat Alkitab spt yg dikatakan Daniel 12 : 4, 9, 10 dan sewaktu menyajikannya mrk mengatakan “each link of which WE CONSIDER Scripturally strong”.
KEDUA, soal kutipan dari “Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit”. Spt yg sdh pernah saya sampaikan, Bpk Awi memang sangat lihai dlm “menafsirkan” kutipan-kutipan dari MP agar sesuai dg “spekulasi liar ala Bpk Awi” dg tujuan utk mendiskreditkan MP/SSY. Ini kembali terlihat disini. Bpk Awi hanya mengambil frase “It all came from God” dan digabungkan dg frase “cannot be of human origin” sehingga seolah-olah meneguhkan “spekulasi”nya Bpk Awi TAPI mengabaikan frase kuncinya yaitu “THROUGH the enlightenment of the Holy Spirit”. Kalau boleh tahu, menurut Bpk Awi apa artinya “MELALUI pencerahan Roh Suci”? Apkh berarti datang LANGSUNG dr Allah?
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteKETIGA, soal pernyataan Bpk Awi, “Bahkan mengenai nubuatan kiamatnya 1914, Russell mengatakan tgl tersebut merupakan God’s dates, not ours. Tuhan yg menetapkan tglnya. Orang normal bisa koq menyimpulkan bhw tulisan Russell bersumber ilahi meskipun publikasi lainnya mengatakan ia tidak bernubuat, dll krn memang jika publikasi LMP dicermati tidaklah konsisten.”
Pertanyaan saya, apkh Bpk Awi sdh baca secara utuh artikel tsb atau Bpk Awi hanya mengcopy-paste kutipan-kutipan tsb dari situs-situs para penentang MP/SSY sbgmn banyak kutipan lainnya? Kalau mau jujur, sebenarnya dari sekian banyak kutipan MP yg Bpk Awi kutip dan sdh saya tanggapi, BUKAN publikasi LMP yang tidak konsisten TAPI caranya Bpk Awi mengutip selektif dan memotongnya dari konteks dan ditafsirkan sesuai dg “spekulasi liar ala Bpk Awi” yg membuat itu kelihatan seolah-olah tidak konsisten sewaktu saya sajikan kutipan-kutipan lengkapnya.
7. Bpk Awi tulis : “Anda mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya.”
SAYA JAWAB : Rasanya sungguh lucu saya baca pernyataan ini. Bukannya justru TERBALIK? Menurut saya, Bpk Awi-lah yang SELALU “mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya”! Faktanya, kebanyakan dari kutipan-kutipan Bpk Awi yg sangat selektif dan keluar dari konteksnya sudah saya baca karena berseliweran di berbagai situs para pembenci/penentang SY termasuk mrk yg murtad.
Justru krn saya dg sangat jelas melihat bahwa semua itu tdk menggambarkan yg sesungguhnya maka saya menyajikan berbagai kutipan lengkapnya. Seharusnya kalau Bpk Awi ingin konsisten dg pernyataan Bpk sendiri yg katanya “SANGAT INGIN memberikan informasi yg AKURAT dan BERIMBANG ttng SSY”, Bpk Awi-lah yg WAJIB menyampaikan apa yg selama ini saya sampaikan berupa kutipan-kutipan lengkap!
8. Bpk Awi tulis : “My reply: Saya menulis berdasarkan fakta. Misalnya organisasi pembohong besar salah satu contohnya bisa dilihat di Bukti Propaganda. Mengenai kebebalan dan dungu ya bisa dilihat dari jawaban-2 SSY di blog ini. Ingat Alkitab menggunakan istilah bebal bisa disamakan dng dungu. My reply: Organisasi memang mengajarkan anggotanya utk berpikir dlm dunia rhotoric fallancies. Anda bisa klik di sini sebagai buktinya; Anda sendiri. Yg mengatakan demikian bukanlah saya sendiri tetapi juga mantan SSY jwfacts membahasnya. Organisasi mengajarkannya maka berakibat pada SSY.”
SAYA JAWAB : Silakan Bpk beretorika. Saya ingat ungkapan ‘ada aksi ada reaksi’. Jujur saya pribadipun waktu awal membaca tulisan-tulisan Bpk Awi di blog ini maupun di tempat lain, rasanya ingin langsung mengeluarkan ungkapan-ungkapan yg tidak kalah ‘kasar’-nya dg Bpk Awi tp syukurlah sampai saat ini saya masih bisa menahan diri utk tdk melakukannya. Di satu pihak saya sangat-sangat tidak setuju dan sedih membaca ada yg mengaku sbg SY dan memberi komentar di blog ini berisi ungkapan-ungkapan yg sama sekali tidak patut bg seorang Kristen. Tapi di lain pihak, saya sangat bisa memahami mengapa mrk sampai terpancing utk melakukannya. Bpk Awi saja sempat menjadi marah/emosi sewaktu saya mengembalikan ke Bpk Awi berbagai label atau ungkapan yg Bpk tujukan kpd saya sbg seorang SY bahkan sampai mengusir saya dari blog ini. Padahal Bpk mengaku dipimpin oleh Roh Kudus.
9. Bpk Awi tulis : “Dari badan pimpinan s/d dng anggota biasa menyebutnya sebagai SSY, bukan? Jadi kadang-2 saya menyebutnya SSY.
SAYA JAWAB : Saya tidak mempermasalhkan jika yg Bpk tuju adalah LMP/BP krn sbg seorang pembenci LMP/BP memang harus spt itulah posisi Bpk. Yg saya soroti adalah : “Bpk Awi selalu beralasan bahwa yg Bpk kritisi adalah ajaran organisasi bukan pribadi. Tapi faktanya, semua pernyataan serta ‘label-label’ di atas Bpk Awi tujukan BUKAN kpd ‘organisasi’ tapi kepada ‘kami’ sbg PRIBADI/INDIVIDU yg adalah seorang SY!”
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
DeleteBpk selalu mengatakan kasihan dg kami yg telah ‘dibodoh-bodohi’ sehingga ada kesan Bpk Awi ingin membantu kami agar ‘sadar dan bertobat’ tp cara yg Bpk gunakan utk ‘membantu’ kami justru dg memberi label-label yg nuansanya justru menyiratkan kebencian. Menurut Bpk Awi, apkh cara spt itu efektif utk membuat kami ‘sadar dan bertobat’?
Berikut saya kutipkan lagi beberapa contoh yg sdh sy sampaikan :
- Tipikal SSY yaitu suka memfitnah dan membual
- Jika kita bertemu dgn mereka, apalagi saat mereka ‘mengabar’ injilnya, mereka selalu terlihat dan berpenampilan sopan dan ramah, bukan? Nah, ini hanya tampilan luar dalam upaya merekrut orang menjadi SSY. Bagaimana diluar itu? Maka terlihat rupa aslinya
- Mereka harus berlaku ramah dan bersimpatik untuk menarik minat orang agar bergabung dng mereka. Alkitab mengatakan, “Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang” (2 Kor. 11:14)
Pertanyaan saya sekali lagi : Apk pernyataan-pernyataan tsb menyiratkan ditujukan ke LMP/BP ataukah kpd kami-kami sbg individu/pribadi? Silakan pembaca yg obyektif menilainya.
10. Bpk Awi tulis : “My reply: Baca Agama Saksi: Pemberita Kasih atau kebencian membahas pola pikir black/white thinking yg menghasilkan pemahaman Us vs Them dan kesaksian mantan SSY yg diajar utk membenci agama lain. Contoh yg dibahas di link tsb sebagai berikut: “Kami diajar untuk membenci semua agama lain dan agama lain adalah pengikut IBLIS…” dan
“DAHULU KETIKA MENJADI ANGGOTA SSY, KAMI SANGAT BENCI DG AGAMA LAIN…”
SAYA JAWAB : Sungguh lucu Bpk Awi ini. Jika kami yg melakukan cara spt ini Bpk Awi dan ‘anak-anaknya’ akn langsung membully kami. Sewaktu kami merujuk ke berbagai artikel MP sbg salah satu sumber atau dasar argumentasi/pernyataan kami, Bpk Awi dan ‘anak-anaknya’ akn langsung mengatakan (kurang-lebih intinya sama), “memangnya kredibilitas MP bisa dipercaya/diandalkan?” atau “mana ada kebenaran dlm MP?” atau “Bgm cara memverifikasinya?”, “Hanya karena dimuat di majalah LMP, maka semuanya pasti benar”, dll.
Sekarang justru Bpk Awi yg kembali melakukannya. Sbg seorang pembenci LMP/SSY, Bpk Awi mendasarkan pernyataan/kesimpulannya dari situs mantan SY yg murtad dan dari para mantan SY. Pertanyaan saya : “Memangnya kredibilitas mrk bisa dipercaya/diandalkan?” atau Apkh “Hanya karena dimuat di situs mantan SY yg murtad, maka semuanya pasti benar?”
Atau, krn Bpk Awi pernah mengklaim pengetahuannya melebihi pengetahuaan rata-rata seorang SY dan katanya Bpk juga punya WTLib, tolong berikan pencerahan kpd kami para pembaca, ada di publikasi mana AJARAN “untuk membenci semua agama lain dan agama lain adalah pengikut IBLIS” dan apkh ada bukti pendukung lainnya [yg netral] bahwa “KAMI SANGAT BENCI DG AGAMA LAIN” sbgmn pengakuan para mantan SY tsb?
11. Bpk Awi tulis : “Pola pikir B/W sangat berbahaya. Menuduh kafir pihak lain dan sikap radikal yg berlebihan dpt menciptakan kebencian. Contohnya dipakai dlm Pilkada DKI. Menurut survey terbaru Wahid Foundation. Dari total 1.255 responden sebanyak 59 persen memiliki rasa benci terhadap non muslim, etnis Tionghoa, dan lain-lain. "Dampak rasa benci itu membuat mereka tidak setuju anggota kelompok itu (nonmuslim) menjadi pejabat di Indonesia". (https://m.tempo.co/read/news/2017/04/11/078864647/shinta-wahid-survei-ungkap-adanya-kebencian-pada-nonmuslim)”
SAYA JAWAB : Jika katakanlah asumsi Bpk Awi benar dlm konteks SY, apkh Bpk Awi punya bukti dimana dan kapan SSY melalui tindakan atau kata-kata mengekspresikan kebencian mereka kpd penganut Kristen lain atau kpd penganut agama lainnya dg cara-cara yg ekstrem dan radikal krn katanya SSY “diajarkan utk membenci semua agama lain”?
Yg saya ketahui justru sebaliknya, di banyak negeri sampai sekarangpun SSY masih menjadi “sasaran kebencian semua bangsa” (Matius 24 : 9, TDB)
-- b e r l a n j u t --
-- l a n j u t a n n y a --
Delete12. Bpk Awi tulis : “…Koq bisa ya Anda percaya bhw ada orang yg mengaku menjadi wakil Yesus dibumi tanpa mempertanyakan kebenarannya. Apakah Anda pernah tanya bukti-2nya?... Saat berdinas, tolong tanyakan kepada orang Kristen (total baru yg belum terkontaminasi ajaran SSY) yg Anda jumpai bhw SSY percaya akan pemilihan hamba setia thn 1918/1919 dan percaya bhw hamba ini mewakili Yesus di bumi ini. Menurut Anda; bgm reaksi orang Kristen tsb? Apakah SSY orang : cerdas, lugu, atau [maaf] bodoh? Saya percaya jawabannya akan menyakitkan Anda. Tetapi Anda pastilah tdk merasa demikan dan memang hrs terima krn Anda seorang SSY. Jadi saya hrs minta maaf juga jika saya mencap SSY dng kata-2 yg negatif krn semua orang pun [yg waras tentunya] akan mengatakan yg sama bukan krn kebencian tetapi keheranan dan bingung; koq ada ya orang yg mau percaya klaim-2 sepihak dr orang yg 100% Anda tidak kenal pribadi tetapi mengklaim dirinya jadi wakil Yesus.”
SAYA JAWAB : Sbg seorang yg mengklaim “saya dipimpin oleh Roh Kudus”, Bpk Awi pernah mengatakan kpd Sdr Binsar aka Rojali aka Heber aka aka JJ aka M aka James aka Panda aka Lkm aka Pak De aka Anno, sehubungan dg “tugas” Bpk Awi “Menyingkap Fakta Ajaran Sesat Kristen Kultus Sejarah Saksi Yehuwa”di blog ini : “Tugas sy sangat berat. Jujur, sy tdk mau mengerjakannya pd awalnya krn sy tahu konsekuensinya. Plus sy bukan siapa2; pendeta bukan, psikolog juga bukan. Tp ketika BIG BOSS, Penguasa alam semesta sdh memberi 'beban' kpd sy. Bisa apa sy? … Sy coba tahan kemauan BIG BOSS; sy minta cari org lain dah, sy gak sanggup, bukan siapa2. Malahan sy diingatkan dgn Daud lawan Goliat. Jk BIG BOSS sdh memberi beban, gak ada yg bisa tolak. Makin susah sy. Akhirnya nyerah juga.”
Nah sekarang saya kembalikan skenario Bpk Awi dg sedikit modifikasi : “Saat [berbincang-bincang tentang SSY], tolong tanyakan kepada orang Kristen [yang netral] (total baru yg belum terkontaminasi ajaran [kebenciannya Bpk Awi]) yg Anda [ajak berbincang] bhw [Anda, Bpk Awi mendapatkan ‘beban’ tugas ini dari BIG BOSS, Penguasa alam semesta, beban yg gak bisa Bpk tolak]. Menurut Anda; bgm reaksi orang Kristen tsb? Apakah [Anda, Bpk Awi] orang : cerdas, lugu, atau [maaf] bodoh? Saya percaya jawabannya akan menyakitkan Anda. Tetapi Anda pastilah tdk merasa demikan dan memang hrs terima krn Anda seorang [pembenci SY]. Jadi saya hrs minta maaf juga jika saya mencap [Bpk Awi] dng kata-2 [dari Bpk Awi sendiri yang saya kembalikan] yg negatif krn semua orang pun [yg waras tentunya] akan mengatakan yg sama bukan krn kebencian tetapi keheranan dan bingung; koq ada ya [‘anak-anaknya’] yg mau percaya klaim-2 sepihak dr orang yg 100% [mereka] tidak kenal pribadi tetapi mengklaim dirinya [mendapatkan ‘beban’ tugas ini dari BIG BOSS, Penguasa alam semesta].”
Koq bisa ya [mereka, ‘anak-anaknya’ Bpk Awi] percaya bhw ada orang yg mengaku “mendapatkan ‘beban’ tugas ini dari BIG BOSS, Penguasa alam semesta” tanpa mempertanyakan kebenarannya. Apakah [mereka] pernah tanya bukti-2nya?
Terima kasih dan sampai jumpa lagi.
-- s e l e s a i --
Dear Sdr Maxi-sam:
DeleteYou said
Saya tahu . . . ditujukan “untuk pembaca blog ini”. Bukankah saya pribadi juga termasuk “pembaca blog ini”? Makanya waktu itu saya jawab apa kesan atau kesimpulan saya sbg “pembaca blog ini” setelah membaca semua link yg Bpk referensikan, yaitu : “… semua artikel tsb memang memuat berbagai kutipan MP yg Bpk Awi gunakan utk ‘membuktikan’ argumentasinya. Sayangnya berbagai kutipan tsb di pilih secara selektif dan di luar konteksnya kemudian ditafsirkan sesuai dg ‘spekulasi liar’ ala Bpk Awi!”
My reply:
Argumen bocah. Anda hanya mau debat kusir.
Anda memang pembaca blog ini tetapi jelas Anda tidak termasuk karena Anda sedang berpolemik dng saya. Tentunya yg saya maksud adalah pembaca lainnya yg awam dng dagelan Anda agar pembaca bisa melihat link-link yg saya buat.
Ini seperti Anda berulang kali menyebut “pembaca” di blog ini utk menilai argument-2 yg menjadi bahan diskusi. Apakah “pembaca” termasuk Anda di blog ini? Saya percaya maksudnya adalah pembaca lainnya yg menilai, bukan Anda yg sedang berpolemik dng saya.
Sampai detik ini Anda belum mampu memberikan argumentasi yg solid di mana letak saya memilih kutipan secara selektif dan di luar konteks publikasi MP. Anda “kira” sudah membuktikannya. Faktanya belum. Jk Anda berhasil maka Sdr Gandhost yg notabene pembaca baru tak akan berkata “Saudara maxi-sam memboroskan energi membela badan pimpinan ssy scr membabi buta dengan logika yg dipaksakan. Mmg menutupi kebohongan dibutuhkan usaha yg lebih besar dibanding dgn mengungkap kebenaran.”
You said:
Faktanya, dlm g86 6/8 p.9 ada juga pernyataan secara tersurat dari otoritas Katholik kpd umat Katholik sedunia mengenai betapa pentingnya agar mereka menjalankan ‘peran kenabian’ mereka dalam konteks ‘pekerjaan penginjilan yang berpusat pada Alkitab’! Berdasarkan artikel tsb, seharusnya SEMUA ORANG Kristen [bukan hanya SSY] harus menjadi NABI-NABI atau SAKSI-SAKSI bagi Allah MELALUI pekerjaan penginjilan yg BERPUSAT pada Alkitab dan yang sesuai dg arti kata nabi itu sendiri. . . It does not necessarily mean that he predicts the future!”
My reply:
Point sdh jelas diatas yaitu Anda berulang-kali menolak SSY mengaku sebagai nabi. Padahal g86 6/8 p.9 jelas SSY mengaku sebagai nabi. Masalah nabi terilham atau tidak, di atas saya persilahkan klik juru bicara utk menentukan terilham atau tidak. Artikel tsb sudah lama ada tp s/d detik ini Anda belum pernah menanggapinya.
Jd argument Anda ttg konteks yg dimaksud tidak penting krn yg jadi pembuktian adalah pernyataan; SSY mengaku sebagai nabi. Ini bertentangan dng pernyataan Anda: “Sdh saya buktikan juga bahwa SSY TIDAK PERNAH mengaku sbg nabi“ Pernyataan ini tidak benar krn pernah koq di g86 6/8 p. 9.
You said:
jika Bpk Awi ada di posisi saya dan saya menyampaikan argument spt itu, Bpk Awi pasti akn langsung mengatakan bahwa penjelasan atau argumentasi ini adalah upaya pembenaran/rasionalisasi.
My reply:
Tergantung argument Anda dong. Pembaca blog ini bisa menilai apakah Anda sedang menjelaskan atau merasionalisasikannya. Buktinya banyak pembaca lainnya dan Sdr Gandhos yg baru berkomentar bisa tuh membedakannya.
You said
Spt yg sdh saya katakan, beberapah contoh analisa link yg Bpk Awi referensikan memang berisi berbagai kutipan dari publikasi MP TETAPI dikutip secara selektif dan di luar konteksnya sehingga seakan-akan mendukung ‘spekulasi liar ala’ Bpk Awi “bhw memang SSY adalah nabi terilham dan terbukti palsu tidak sekedar klaim nabi seperti dlm g86”.
My reply:
Itukan kata Anda. Bgm dng pembaca? Di atas sudah ada link bukti SSY adalah nabi terilham. Jawab dong.
(continue)
You said
DeletePertama, soal frase “cannot be of human origin”, . . . saya sertakan kutipan . . . sesuai dg konteksnya . . .
-- As in " THE PLAN OF THE AGES" we endeavored to set forth the prominent outlines of the divine arrangement for human salvation from a purely Scriptural standpoint . . . can be led by the Spirit of God into advanced truth. . .
In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons . . . and therefore cannot be of human origin.
Apa kesimpulannya? Apkh jika dilihat utuh berdasarkan konteksnya sama dengan apa yg Bpk Awi “tafsirkan”? Kayaknya koq ngga sama ya. Buktinya, di paragraph-paragraf sebelumnya ada beberapa frase spt : “from a purely Scriptural standpoint”, “Only those who have implicit faith in God, … can be led by the Spirit of God into advanced truth”, “Our object here is not to prophesy out of the abundance of human imagination, nor in any sense to be wise above what is written in the sacred Scriptures” dan bahkan di paragraph yg sama dg yg Bpk Awi kutip, ada frase “In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, each link of which we consider Scripturally strong”.
My reply:
Inilah ketidak mampuan Anda menilai tulisan MP secara jelas. Anda selalu mencari-2 hal-2 yg tersurat dng mengabaikan hal yg tersirat.
Selalu ada dualisme dlm publikai LMP krn memang semua motivasi, pembodohan dll dibungkus dng ayat-2 Alkitab sebagai pembenaran.
Ilustrasinya begini:
Saya tidak mengaku sebagai nabi ataupun bernubuat di blog ini krn melanggar Ul. 18:20-22. Saya percaya Allah adalah penguasa dunia ini. . . . . .
Di blog ini saya menyampaikan sesuai dng fakta yang dibuat berdasarkan Alkitab oleh karena itu semuanya sangat berharmoni dan begitu sempurna melampaui kedalaman pikiran manusia manapun, oleh karena itu tulisan blog ini tidaklah bersumber dari manusia.
Pertanyaannya: Meskipun sebelum-2nya saya mengatakan ttg Allah, Alkitab dan tidak bernubuat. Tp dari manakah sumber tulisan saya? Tolong jawab ya!
Demikian juga dng tulisan Russell. Tidak penting dia omong ttg tidak bernubuat, dipimpin Roh Kudus dan ayat-2 Alkitab dll jk pada akhirnya ia mengatakan bahwa bukunya tidaklah bersumber dari manusia.
Ini kutipannya:
In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, . . . and therefore cannot be of human origin.
Apa itu yg “cannot be of human origin”? jawabannya “in this volume” yaitu buku Russell. Masalah ada kata-2 “god”, “from a purely Scriptural standpoint”, “scripturally strong” hanyalah gula-gula sebagai pembungkus.
Russell mengklaim tulisannya bukanlah bersumber dari manusia. Jika bukan dari manusia, dari siapa? Karena ia sedang menulis ttg Allah dan ayat-2 Alkitab maka disimpulkan dari Allah.
You said:
KEDUA, soal kutipan dari “Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit”. Spt yg sdh pernah saya sampaikan, Bpk Awi memang sangat lihai dlm “menafsirkan” kutipan-kutipan dari MP agar sesuai dg “spekulasi liar ala Bpk Awi” dg tujuan utk mendiskreditkan MP/SSY. Ini kembali terlihat disini. Bpk Awi hanya mengambil frase “It all came from God” dan digabungkan dg frase “cannot be of human origin” sehingga seolah-olah meneguhkan “spekulasi”nya Bpk Awi TAPI mengabaikan frase kuncinya yaitu “THROUGH the enlightenment of the Holy Spirit”.
My reply:
Trims atas pujian bhw saya lihai. Tp masih lebih lihai organisasi koq yg bisa menipu jutaan anggotanya.
(bersambung)
Awalnya saya tidak gabung frase “It all came from God” dng “cannot be of human origin”
DeleteIni kutipan asli saya:
Bukunya “The Time is at Hand” di halaman 15 mengatakan tulisannya itu cannot be of human origin
dan
Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, mencatat “that he [Russell] could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit”
Jd terpisah. Jk kemudian digabung ya ini utk mempersingkat aja. Masa diulang-2 kaya tulisan Anda. Sayangnya Anda sudah suudzon.
Ya itu tidak penting Russell mengatakan “through the enlightenment of the Holy Spirit” seperti contoh saya di atas yaitu hanya gula-2 saja dan mengingat tulisan-2 lainnya mengaku bukan bersumber dari manusia dan nubuatan kiamat 1914 adalah god’s date, not ours.
You said
Kalau boleh tahu, menurut Bpk Awi apa artinya “MELALUI pencerahan Roh Suci”? Apkh berarti datang LANGSUNG dr Allah?
My reply
Biasanya, orang Kristen mengatakan ia beroleh sesuatu “MELALUI pencerahan Roh Suci”? maka sifatnya pribadi. Hubungan antara dia dng Allahnya. Misalnya ia dpt renungan yg dalam ttg ayat-2 Alkitab yg menguatkannya hatinya maka ia mengatakan melalui pencerahan Roh Kudus diperolehnya. Ia yakin bhw ia berolehnya dari Allah secara mistis; hubungan firman yg direnungkan dng Allahnya yg memberikan pencerahan khusus utk pribadinya. Ini sama dng orang Kristen mengaku sebagai anak-anak Allah maka ia mengakuinya secara mistis antara dirinya dng Allahnya.
You said
KETIGA, soal pernyataan Bpk Awi, “Bahkan mengenai nubuatan kiamatnya 1914, Russell mengatakan tgl tersebut merupakan God’s dates, not ours. Tuhan yg menetapkan tglnya. . .
. . .apkh Bpk Awi sdh baca secara utuh artikel tsb atau Bpk Awi hanya mengcopy-paste kutipan-kutipan tsb dari situs-situs para penentang MP/SSY . . .? Kalau mau jujur, sebenarnya dari sekian banyak kutipan MP yg Bpk Awi kutip dan sdh saya tanggapi, BUKAN publikasi LMP yang tidak konsisten TAPI caranya Bpk Awi mengutip selektif dan memotongnya dari konteks dan ditafsirkan sesuai dg “spekulasi liar ala Bpk Awi” yg membuat itu kelihatan seolah-olah tidak konsisten sewaktu saya sajikan kutipan-kutipan lengkapnya.
My reply:
Salah satu situs rujukkan adalah jwfact.com dan kisah mantan SSY. Anda merasa saya menafsirkannya pendapat Anda pribadi yg tidak mampu melihat secara obyektif
Kutipan lengkapnya:
Now, in view of recent labor troubles and threatened anarchy, our readers are writing to know if there may not be a mistake in the 1914 date. They do not see how present conditions can hold out so long under the strain. We see no reason for changing the figures - nor could we change them if we would. They are, we believe, God's dates, not ours. But bear in mind that the end of 1914 is not the date for the beginning, but for the end of the time of trouble." Zion's Watch Tower1894 Jul 15 p.226
(bersambung)
You said:
DeleteRasanya sungguh lucu saya baca pernyataan ini. Bukannya justru TERBALIK? Menurut saya, Bpk Awi-lah yang SELALU “mengutip hanya ingin melihat dan mendengar apa yg Anda ingin lihat dan dengar tapi mengabaikan tulisan lainnya”! Faktanya, kebanyakan dari kutipan-kutipan Bpk Awi yg sangat selektif dan keluar dari konteksnya sudah saya baca karena berseliweran di berbagai situs para pembenci/penentang SY termasuk mrk yg murtad.
My reply:
Saya katakan dari awal; Anda pengikut sebuah kultus. Anda itu ditipu dan dimanipulasi secara psikologi shg Anda tidak sadar tunduk, taat dan mengikutinya. Buku-2 ttg kultus mengkonfirmasinya demikian. Begitu juga dng kesaksian para mantan yg baru sadar diperbudak dan dimanipulasi secara emosi oleh LMP. Di sini salah satu kesaksian mantan penatua yg baru “woke up” dr tidur panjangnya.
Coba baca kesaksian para mantan tsb. Mereka merasa ditipu dan dimanipulasi oleh LMP.
Berbeda dng seorang Protestan menjadi Muslim. Mungkin, ia menjadi Muslim krn merasa ajaran Islam lebih baik dr Kristen. Sebaliknya, mantan SSY menjadi murtad bukan krn itu, ia keluar krn sadar bhw selama ini ia ditipu dan dibohongi.
Jika Anda merasa tulisan para mantan tsb keluar dari konteksnya ya sebenarnya Andalah yg masih “tertidur”. Salah satu cara “bangunnya” adalah menjauhi diri dr indoktrinisasi utk bbrp waktu. Utk Anda minimal 3-4 thn agar pikiran Anda bisa sedikit netral. Lalu baca ulang blog ini maka Anda akan sedikit tercerahkan.
You said
SAYA JAWAB : . . .Yg saya soroti adalah : “Bpk Awi selalu beralasan bahwa yg Bpk kritisi adalah ajaran organisasi bukan pribadi. Tapi faktanya, semua pernyataan serta ‘label-label’ di atas Bpk Awi tujukan BUKAN kpd ‘organisasi’ tapi kepada ‘kami’ sbg PRIBADI/INDIVIDU yg adalah seorang SY!”
My reply
Perhatikan Anda menyebut “kami” padahal semua ungkapan saya tergantung konteksnya dlm diskusi. Jika sedang berdiskusi dng Anda yg merupakan SSY & Anda sedang menunjukkan kebodohan, maka Anda saya sebut bodoh. Jika berdiskusi dng A yg mengaku SSY sedang memperlihatkan kebebalannya, ya saya sebut bebal.
You said
Bpk selalu mengatakan kasihan dg kami yg telah ‘dibodoh-bodohi’ sehingga ada kesan Bpk Awi ingin membantu kami agar ‘sadar dan bertobat’ tp cara yg Bpk gunakan utk ‘membantu’ kami justru dg memberi label-label yg nuansanya justru menyiratkan kebencian. Menurut Bpk Awi, apkh cara spt itu efektif utk membuat kami ‘sadar dan bertobat’?
My reply
Terserah Anda jika merasa saya menyiratkan kebencian. Anda berhak menilai dan merasakan apapun juga. Ingat Anda mengatakan “kami” padahal dlm diskusi terjadi secara individual Anda yg mengaku SSY. Dan Anda merasa saya menyerang Anda yg juga SSY
Buktinya ada bbrp SSY dan peminat bertobat setelah membaca blog ini. Jd tergantung masing-2 individu memandang apa yg saya tulis.
You said
Berikut saya kutipkan lagi beberapa contoh yg sdh sy sampaikan :
- Tipikal SSY yaitu suka memfitnah dan membual
My reply:
Memang ini tipikal SSY. Misalnya Anda mendapatkan informasi yg keliru ttg doktrin Tritunggal dari organisasi yg menyamakan ajaran modalisme dng Trinitas dan menyebutnya sebagai doktrin Trinitas, bukankah Anda sedang memfitnah dan membual?
You said
Jika kita bertemu dgn mereka, apalagi saat mereka ‘mengabar’ injilnya, mereka selalu terlihat dan berpenampilan sopan dan ramah, bukan? Nah, ini hanya tampilan luar dalam upaya merekrut orang menjadi SSY. Bagaimana diluar itu? Maka terlihat rupa aslinya
My reply
Loh bukankah SSY berdinas dng berpakaian rapi. Dan memang tujuan SSY berdinas utk menjadi anggota organisasi. Dan bgm dng dalamnya? Ya memang sama dng orang lainnya suka marah-2 dll. Buktinya banyak SSY yg marah-2 di blog ini.
(bersambung)
You said
DeleteMereka harus berlaku ramah dan bersimpatik untuk menarik minat orang agar bergabung dng mereka. Alkitab mengatakan, “Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang” (2 Kor. 11:14)
My reply
Apa yg salah dng pernyataan saya? Memang SSY hrs demikian utk merekrut orang koq. Anda berdinas tujuannya apa? Ya merekrut orang jadi anggota, bukan? Jika ingin sungguh-2 mengabar tanpa maksud tertentu, gunakan media elektronik.
You said
. . . Bpk Awi mendasarkan pernyataan/kesimpulannya dari situs mantan SY yg murtad dan dari para mantan SY. Pertanyaan saya : “Memangnya kredibilitas mrk bisa dipercaya/diandalkan?” atau Apkh “Hanya karena dimuat di situs mantan SY yg murtad, maka semuanya pasti benar?”
My reply:
Untuk masalah apa yg mantan alami dan rasakan, 100% bisa saya katakan mantan SSY bisa dipercaya krn semuanya . . ya . . semuanya menceritakan hal yg sama yaitu merasa ditipu dan dibodohi oleh organisasi. Alkitab mengatakan berdasarkan keterangan 2-3 saksi maka suatu perkara sah.
Anda tidak sadar dan tahu ya krn Anda sedang berkubang di dlmnya. Begitu Anda sadar sdh ditipu selama ini (misalnya Anda menghabiskan waktu utk berdinas, mungkin mengorbankan pendidikan, dan lain-lain pengorbanan) maka Anda akan merasakan hal yg sama dng mantan tsb.
tolong bersaksi di blog ini ya :-)
My reply
Pengetahuan saya melebihi pengetahuan rata-2 SSY memang demikian. Misalnya tidak banyak SSY yg tahu sejarah SSY, bukan? Dulu saya tanyakan SSY ttg nubuatan 1914 dan kegagalan kebangkitannabi-2 PL 1925, bahkan saya katakan dulu SSY memakai salib dan merayakan natal, mereka tidak tahu tuh.
Salah satu kelemahan Anda adalah tidak mampu menyimpulkan dng baik saat menyangkut memahami ajaran SSY. Ini buktinya yaitu ketika organisasi mengaku sebagai organisasi Allah, maka menurut Anda organisasi/gereja lain milik siapakah? Apakah milik Allah juga?
Utk menyatakan “KAMI SANGAT BENCI DG AGAMA LAIN” tidak perlu secara tersurat tp cukup secara konsisten menyebut Kristen lainnya sebagai kafir, bagian dari emporium agama palsu dll yg negative dan membuat pola pikir black/white thinking di benak anggota maka organisasi sdh menciptakan rasa kebencian anggotanya thd Kristen yg lain.
Contohnya tidak perlu Muslim mengatakan “kami membenci agama lain” tp ketika menyebut lainnya sebagai “kafir” maka hasilnya jelas yaitu kebencian meningkat.
You said
Jika katakanlah asumsi Bpk Awi benar dlm konteks SY, apkh Bpk Awi punya bukti dimana dan kapan SSY melalui tindakan atau kata-kata mengekspresikan kebencian mereka kpd penganut Kristen lain atau kpd penganut agama lainnya dg cara-cara yg ekstrem dan radikal krn katanya SSY “diajarkan utk membenci semua agama lain”?
My reply
Lucu Anda ini. Mana ada aktif SSY mengakui & mengekspresikannya dng terbuka. Jika demikian, tidak ada orang yg mau jadi anggota.
Tujuan SSY berdinas utk merekrrut koq. Jd hrs pakai gula-gula pemanis
Dari para mantan lah mereka menyatakan perasaan mereka dulu ketika mereka masih aktif jd SSY apa yg ada dibenak mereka. Kan sudah saya kutip pernyataan mereka di atas. jika Anda tidak merasa. . . ya Anda masih "tidur" aja.
(bersambung)
You said
Deletesbg seorang yg mengklaim “saya dipimpin oleh Roh Kudus”, Bpk Awi pernah mengatakan kpd Sdr Binsar . . aka Anno, sehubungan dg “tugas” Bpk Awi “Menyingkap Fakta Ajaran Sesat Kristen Kultus Sejarah Saksi Yehuwa”di blog ini : “Tugas sy sangat berat. Jujur, sy tdk mau mengerjakannya pd awalnya krn sy tahu konsekuensinya. Plus sy bukan siapa2; . . . Tp ketika BIG BOSS, Penguasa alam semesta sdh memberi 'beban' kpd sy. Bisa apa sy? … Sy coba tahan kemauan BIG BOSS; sy minta cari org lain dah, sy gak sanggup, bukan siapa2. Malahan sy diingatkan dgn Daud lawan Goliat. Jk BIG BOSS sdh memberi beban, gak ada yg bisa tolak. Makin susah sy. Akhirnya nyerah juga.”
. . . saya kembalikan skenario Bpk Awi dg sedikit modifikasi : “Saat . . ., tolong tanyakan kepada orang Kristen . . . yg Anda . . . bhw [Anda, Bpk Awi mendapatkan ‘beban’ tugas ini dari BIG BOSS, Penguasa alam semesta, beban yg gak bisa Bpk tolak]. Menurut Anda; bgm reaksi orang Kristen tsb? Apakah [Anda, Bpk Awi] orang : cerdas, lugu, atau [maaf] bodoh? Saya percaya jawabannya akan menyakitkan Anda. Tetapi Anda pastilah tdk merasa demikan dan memang hrs terima krn Anda seorang . . . Jadi saya hrs minta maaf juga jika saya mencap [Bpk Awi] dng kata-2 . . . yg negatif krn semua orang pun [yg waras tentunya] akan mengatakan yg sama bukan krn kebencian tetapi keheranan dan bingung; koq ada ya [‘anak-anaknya’] yg mau percaya klaim-2 sepihak dr orang yg 100% [mereka] tidak kenal pribadi tetapi mengklaim dirinya [mendapatkan ‘beban’ tugas ini dari BIG BOSS, Penguasa alam semesta].”
My reply
Saya adalah salah satu dari anak-anak Allah. Alkitab mengatakan "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah" (Roma 8:14). Jd memang semua orang Kristen dipimpin oleh Roh Kudus. Silahkan tanya orang Kristen maka jawabannya sama. Krn itu, para komentator blog ini tdk melihatnya hal yg aneh.
Tapi tidak berlaku bagi Anda, bukan? Anda bukan anak Allah shg tidak dipimpin oleh Roh Allah.
Tiap orang Kristen diberikan suatu “beban” yg berbeda dlm hidupnya dari Tuhannya. Ada terbeban menjadi pendeta, melayani ke rumah sakit/penjara dan lain-lain tempat. Beban itu hrs dipikul oleh setiap Kristen. Ini tidaklah aneh. Coba deh Anda tanya pendeta; mengapa Anda jadi pendeta mengapa tdk jadi pengusaha. Maka biasanya jawabannya adalah Tuhan memberikan “beban/panggilan”. “Beban” ini sifatnya pribadi, oleh krn itu tidak sama pada setiap orang.
Demikian juga pernyataan saya. Tidak ada yg aneh. Boleh Anda tanya pendeta, dll. Jawabannya kira-kira begitu, yaitu beban yg bersifat pribadi antara dia dan Allah-nya. Ini tidak mempengaruhi orang lain krn hanya bagi dirinya.
Beda dng klaim organisasi yg mengaku sebagai hamba setia yg dipilih thn 1919 berdasarkan Mat 24:45 yg diyakini oleh anggotanya bhw hal ini benar-2 ada dan terjadi. Pemilihan hamba bukanlah dianggap sebagai hubungan mistis tetapi benar-2 terjadi dan diklaim sepihak krn ada thn 1919 yg mana merupakan fakta ada thn 1919. Bukankah setiap SSY percaya bhw hal ini memang ada dan terjadi? Bisa Anda menyangkalnya dan tidak mengakuinya?
Klaim pemilihan hamba ini dimanipulasi sedemikian rupa agar orang lain mengikuti, taat dan tunduk kepadanya. Jadi hasil efeknya terjadi kepada orang lain. Sebaliknya klaim saya tidak memberi efek yg sama dng klaim organissi krn memang beban yg saya peroleh itu utk saya saja; hanyalah hubungan pribadi saya dng Allah saja.
Demikian juga klaim sebagai penganti dan wakil Yesus di bumi. Klaim ini sepihak. Orang Kristen tidak akan percaya dan akan menganggap sama dng orang yg mengklaim sebagai inkarnasi Yesus, mesias dll klaim palsu.
Jadi jika Anda percaya bhw Anda jujur ingin orang mengikuti ajaran SSY maka saat berdinas, tolong sampaikan dulu klaim-klaim sepihak organissi tsb. Jika memang orang Kristen percaya maka Anda bisa lanjutkan. Jika tidak dan merasakan aneh maka jelas memang hanya orang bodoh yg mempercayai klaim-klaim sepihak organisasi SSY tanpa disertai bukti-2 yg sah.
Salam kasih Tuhan Yesus
Untuk Saudaraku Maxi-Sam,
ReplyDeleteSambil menunggu jawaban Saudara atas komentar saya, ada baiknya saya menyapa lagi Sdr. Maxi untuk lebih ‘mengenal’ satu sama lain.
Setelah saya perhatikan, beberapa komentar Srd. Maxi terasa semakin jauh dari substansi/materi diskusi. Ada 3 teknik ‘berputar-putar’ Sdr. Maxi yang mudah saya kenali :
1.Mempertanyakan hal2 sepele akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi kalimat/frasa yg saya gunakan.
2.Menyajikan artikel lengkap dari publikasi LMP yg saya kritisi kemudian meminta saya membuktikan apakah kritikan saya ada dalam artikel tsb dengan kalimat yang SAMA PERSIS. Padahal secara tersurat maupun substansi jelas2 ada. Saya jadi ragu apakah Sdr. Maxi sdh membacanya sblm menyuguhkan versi lengkap dari artikel.
3.Dalam bbrp kesempatan, komentar Sdr. Maxi sangat terlihat sangat *****
Saya beri contoh kpd pembaca untuk menilai sendiri :
Dalam merespon komentar saya ttg ramalan & pengumuman kiamat LMP hanya membuat resah saja, Sdr. maxi menulis “Terima kasih atas tanggapan Sdr. Bolehkah saya bertanya balik, Apkh memang benar prediksi yang pernah dilakukan oleh SSY “hanya membuat resah saja?” Kalau memang iya, bolehkah tolong Sdr SEBUTKAN SIAPA SAJA YANG MERASA DEMIKIAN?”
Jujur saya katakan, ini adalah komentar Sdr. Maxi yg paling (maaf) bodoh yg pernah saya baca. Pembaca yg budiman, salahkah saya menilai komentar tsb sebagai komentar yg bodoh ? Sayapun ikut2 menjadi bodoh dengan merespon komentar itu. Supaya kita (permana & maxi) tdk semakin tenggelam dlm kebodohan, mari kita bawa diskusi ini lgsg menuju materi/substansi/pokok permasalahan. Bahwa sesuai dengan publikasi menara pengawal :
1.LMP mengklaim sbg satu2nya saluran komunikasi Allah yg menyediakan makanan rohani tepat pada waktunya melalui budak yg setia & bijaksana yg diurapi lgsg oleh Yesus (FAKTA)
2.LMP menuntut ketaatan mutlak anggotanya untuk setiap arahan/bimbingan/makanan rohaninya (FAKTA)
3.LMP pernah meramal dan MENGUMUMKAN kiamat sampai 3X tetapi tdk terjadi (FAKTA)
4.Menjelang armageddon 1975 LMP mengarahkan anggotanya untuk tidak menempuh pendidikan yang lebih tinggi, menjual properti dan menunda memiliki anak untuk dedikasi kpd pelayanan dinas penuh waktu (FAKTA)
5.Atas kiamat yg tdk terjadi. LMP TIDAK PERNAH meminta maaf malah justru menuduh pemahaman anggotanya didasarkan pada premis yg salah (FAKTA)
6.Jika benar LMP adalah saluran komunikasi Allah, mungkinkah BERBUAT demikian ? (YA/TIDAK)
Kelima fakta tsb tdk dapat anda bantah kecuali anda memiliki mesin waktu kemudian membakar semua cetakan majalah LMP waktu itu. Dan pertanyaan poin 6 tdk membutuhkan jwban yg bertele-tele. Anak SD saja tahu kalau bohong itu dosa (tdk suci) dan Allah tdk mungkin membohongi umatNya.
Saya beri ilustrasi sederhana spy Sdr. maxi tdk lagi berkomentar (maaf) bodoh :
‘Seandainya yg meramal dan mengumumkan kiamat adalah seorang Preman Pasar, tdk ada yg perlu dirisaukan dan diskusi ini tak akan ada. Kenapa ? Karena dia tdk mengklaim diri sebagai saluran komunikasi Allah atau kaum terurap. Dia juga tdk memaksa ketaatan anggota gengnya untuk percaya klaim, ramalan, dan arahan sblm kiamat. Dia hanya bernubuat untuk dirinya sendiri dan tdk menyesatkan org lain.’
Bgmn Sdr. Maxi, Sudah paham ? apa ilustrasi sederhana itu blm cukup ? perlukan saya sertakan cerita bergambar/komik (spt bacaan putra-putri anda) supaya anda bisa paham ?
Saya yakin 100% Sdr. Maxi sejatinya bukanlah orang bodoh. Alam bawah sadar anda tdk bisa menerima kenyataan bahwa agama (baca : organisasi) yg anda anut ternyata adalah sebuah kultus yg penuh dengan omong kosong, pembohong, dan sesat. Alam sadar anda ingin menyangkalinya. Anda sdh terlanjur mengimaninya slm bertahun-tahun. Saya yakin sekali saat anda memutuskan bergabung dengan SSY, anda tdk mengetahui segala kebohongan dan omong kosong organisasi ini ditambah lagi dengan propaganda bahwa susunan kristen adalah babel besar, imperium agama palsu, pelacur, dsb.
Sdr. Maxi tdk usah menyangkal / mengaku di blog ini, jujurlah dengan diri anda sendiri.
Shalom,
Permana gandhi
Dear Sdr Permana G.
DeleteWaduh bahaya neh Anda telah memakai kata-kata provokatif yg tentunya akan menyinggung perasaan Sdr Maxi-Sam. Kata-kata yg Anda pakai adalah sama dengan yang saya dan Saudara-saudara Kristen lainnya sebutkan di blog ini.
Baru saja Sdr Maxi-Sam protes . . . eh malah Anda mengatakan hal yg sama. Bisa-bisa Anda dicap sebagai pembenci SSY neh. :-)
Tapi tidak apa-apa koq. Memang kita harus bersabar. Saya saja sudah melayani Sdr Maxi-Sam sejak awal saya membuat blog ini dengan ekstra kesabaran. Jika sedikit gemes maka saya buang komentarnya ke sampah untuk memberi pelajaran bhw argumennya ya memang sampah.
Salam kasih Tuhan Yesus.
Semoga Tuhan Yesus memberikan ekstra kesabaran kepada kita.
Dear Sdr. Awi
DeleteTerima kasih atas nasehatnya. Kemarin siang saya membaca artikel terbaru Anda "Orang Lugu Percaya Setiap Perkataan, Tapi yang Cerdas Meminta Bukti". Saya setuju dengan pendapat anda bahwa tidak ada istilah (dalam bahasa indonesia) yang lebih baik untuk mendeskripsikan apa yang anda maksud.
Saya juga sdh membaca protes Sdr. Maxi kepada Sdr. Awi dalam kometarnya shg saya sadar betul akan konsekuensi dicap sama dengan Sdr Awi dan teman2 kristen lainnya sbg pembenci SSY. Saya mengulangi pemakaian istilah yg diprotes Sdr. Maxi tsb supaya Sdr. Maxi tidak lagi berkomentar ..... (pembaca isi sendiri) sehingga diskusi ini mjd lebih baik.
Sekarang saya paham knp Sdr. Awi tdk menanggapi semua komentar Sdr. Maxi bahkan sampai membuang bbrp komentarnya ke tempat sampah. Sangat sulit berdiskusi dgn org yang tdk bisa menerima kenyataan.
Salam Kasih Tuhan Yesus Kristus,
Permana Gandhi