SAKSI YEHUWA Pemberita INJIL SEJATI atau PALSU?

Menara Pengawal: Injil Palsu Atau Asli?
Injil Menara Pengawal: Sejati Atau Palsu?
SAKSI-SAKSI YEHUWA selalu mengatakan bahwa mereka membawa “kabar baik atau injil saat mengabar dari rumah ke rumah. Apakah istilah “kabar baik” yang dimaksud? Artikel kali ini akan membahasnya dengan detail; maknanya dan apakah sama kabar baik yang diberitakan Saksi-Saksi Yehuwa dengan apa yang dikabarkan oleh rasul Paulus berdasarkan apa yang dinyatakan Alkitab.

Pemahaman Kata

Kata “kabar baik” itu berasal dari terjemahan bahasa Yunani ευαγγέλιον (euangelion) atau Injil. Umumya, orang Kristen memahami Injil sebagai keempat kitab pertama dalam Perjanjian Baru, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Pemahaman ini tidaklah terlalu keliru tetapi kurang tepat jika dikaitkan dengan pengabaran yang diberitakan oleh rasul Paulus dalam perjalanan misi pengabarannya kepada sidang jemaat mula-mula. Jika demikian, apakah makna Injil yang sesungguhnya?

Makna Injil

Rasul Paulus adalah seorang yang dipanggil dan diutus menjadi rasul untuk memberitakan Injil Allah bagi bangsa non Yahudi. Kepada sidang jemaat Roma, Paulus mengatakan bahwa ia ingin berkunjung ke Roma untuk memberitakan Injil karena Paulus yakin akan kuasa Injil yaitu Injil yang diberitakannya itu merupakan kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan semua orang. Hal ini ditulis di kitab Roma 1:15-16:

Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma. Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Mengapa Injil yang diberitakan Paulus merupakan kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan setiap orang yang percaya? Nah, inilah berita Injil yang diringkas oleh Paulus ketika ia mengingatkan akan “Injil yang aku beritakan kepadamu” (1 Kor. 15:1) dan telah diterima oleh jemaat Korintus, demikian:
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; (1 Kor. 15:1-4)
Melalui surat itu, Paulus menegaskan kepada jemaat Korintus bahwa mereka telah diselamatkan jika mereka teguh berpegang padanya, yaitu bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan! Inilah berita Injil yang disampaikan oleh Paulus. Ya, 3 hal ini merupakan inti berita Injil yang Paulus kabarkan kepada segala bangsa. Sebenarnya, inti dari Perjanjian Baru adalah tentang rencana keselamatan manusia melalui karya Yesus Kristus; yaitu kelahiran-Nya, kematian-Nya untuk menebus dosa manusia dan kebangkitan-Nya. Dengan mempercayai Yesus Kristus dengan karya keselamatan-Nya maka manusia diselamatkan. Oleh sebab itu, Paulus mengatakan bahwa Injil itu merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan bagi orang yang percaya (Roma 1:16).

Karena begitu pentingnya berita Injil yang disampaikannya, Paulus menegur jemaat Galatia yang dengan mudahnya berpaling kepada injil yang berbeda dari Injil yang diberitakannya. Bahkan Paulus mengutuk 2 kali bagi orang yang memberitakan injil palsu tersebut:

Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.(Gal. 1:6-9, TB)
Injil Yang Diberitakan Saksi Yehuwa

Kita sudah lihat di atas makna Injil yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada bangsa-bangsa yang dapat menyelamatkan orang-orang yang percaya. Sekarang kita lihat apakah injil yang diberitakan oleh Saksi Yehuwa sama dengan berita yang disampaikan oleh Rasul Paulus?

Menara Pengawal, 1/5/1981, hlm. 17
Di samping merupakan kutipan dari majalah Menara Pengawal tentang injil yang diberitakannya.
Biarlah orang yang berhati jujur membandingkan jenis pengabaran Injil Kerajaan yang dilakukan oleh Susunan Kristen selama berabad-abad dengan  yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa sejak akhir Perang Dunia I pada tahun 1918. Mereka tidaklah sama dan sejenis. Yang diberitakan Saksi-Saksi Yehuwa adalah benar-benar "Injil," atau "kabar kesukaan,"  tentang kerajaan Allah di surga yang telah didirikan sewaktu Putra-Nya, Yesus Kristus, ditakhtakan pada akhir Zaman Orang Kafir pada tahun 1914.

Let the honest-hearted person compare the kind of preaching of the gospel of the Kingdom done by the religious systems of Christendom during all the centuries with that done by Jehovah's Witnesses since the end of World War I in 1918. They are not one and the same kind. That of Jehovah's Witnesses is really “gospel,” or “good news,” as of God's heavenly kingdom that was established by the enthronement of his Son Jesus Christ at the end of the Gentile Times in 1914. (Menara Pengawal, 1/5/81, hlm.17, bold dari saya)
Perhatikan pengakuan Menara Pengawal tersebut yaitu injil yang diberitakannya tidaklah sama dengan Injil yang diberitakan oleh gereja-gereja. Mengapa? Karena injil yang diberitakan Saksi Yehuwa adalah injil tentang “kerajaan surgawi yang didirikan oleh penobatannya Yesus Kristus pada tahun 1914”.

Demikian juga 2 kutipan majalah Menara Pengawal di bawah menyatakan hal yang serupa:

Lagi pula, jika kaum ulama Susunan Kristen mengakui bahwa kejadian-kejadian tahun 1914-18 menandai permulaan dari akhir untuk sistem tua ini, mereka harus mengakui corak-corak lain dari ”tanda kehadiran” Yesus dan harus ambil bagian dalam penggenapan dari kata-katanya, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” (Matius 24:14) Itu berarti memberitakan, bukan Injil yang telah mereka beritakan selama berabad-abad, melainkan kabar baik tentang Kerajaan yang didirikan di surga pada akhir Zaman Orang Kafir pada tahun 1914. . . . (Menara Pengawal, w85_s-15 hlm. 13)

Selain itu juga, selaras dengan nubuat Yesus berkenaan ’kehadirannya’ dan ”kesudahan dari sistem ini”, harus ada satu organisasi yang bersatu yang ’memberitakan kabar baik kerajaan ini di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa sebelum akhir itu datang’. (Matius 24:3, 14) Dewasa ini, Saksi-Saksi Yehuwa saja yang memberitakan kabar baik bahwa Kerajaan itu sudah bekerja di surga sejak 1914 dengan Yesus Kristus sebagai Raja. Ada lebih dari 2.650.000 pengabar-pengabar Kerajaan yang diorganisasi dengan baik, dan barisan mereka berkembang dengan cepat karena berkat Allah.—Yesaya 43:10-12; 60:22. (Menara Pengawal, w84_s-1 hlm. 23)
Tentunya kita bertanya-tanya tentang Injil Kerajaan yang diberitakan oleh Saksi Yehuwa:
  • Apakah para rasul dan Paulus memberitakan Injil atau Kabar Baik? Saya yakin pasti! Alkitab memang menyatakannya.
  • Tetapi, apakah para rasul dan Paulus memberitakan tentang “kerajaan surgawi Allah yang didirikan oleh penobatan Yesus Kristus pada tahun 1914”? Pastinya, tidak!!
Rasul Paulus meringkas pemberitaannya dengan mengatakan bahwa “kami memberitakan Kristus yang disalibkan” (1 Kor. 1:15). Jika injil yang diberitakan oleh Saksi Yehuwa tidaklah sama dengan Injil yang diberitakan oleh para rasul dan Paulus, injil apakah yang diberitakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa selama ini? Jelas injil yang berbeda dengan Injil yang diberitakan oleh Paulus dan rasul Paulus mengutuk orang-orang yang memberitakan injil yang berbeda dengan Injil yang diberitakannya!!!

Pasti injil yang disampaikan oleh Saksi Yehuwa tidak menyelamatkan karena bukanlah merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan bagi orang yang percaya. Dan memang tidaklah aneh karena berdasarkan teologi Menara Pengawal keselamatan kekal seseorang tidaklah diperoleh melalui Yesus Kristus melainkan melalui bergabungnya seseorang dengan organisasi Menara Pengawal. Klik Keselamatan: Dalam Yesus Kristusū Atau Menara Pengawal? dan Keselamatan dan Kesetiaan Saksi Yehuwa untuk bahasannya. 

Untuk melihat “injil lain” yang diberitakan oleh Saksi Yehuwa, silahkan klik Injil Kerajaan Palsu: Hidup Kekal Di Bumi Firdaus.

Artikel terkait:
1.  Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati
2. Membedakan Agama Kristen Sejati Dari Yang Palsu
3. Apakah Kaum Terurap Mesias Palsu


Pertahankanlah kesadaranmu, waspadalah. Musuhmu, si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, berupaya melahap orang (1 Pet. 5:8, NW)

.