Fanatisme Buta, Sentimen, dan Manipulasi Atas Nama Agama


AKHIRNYA PECAH JUGA kekhawatiran warga Jakarta yaitu terjadinya kerusuhan, meskipun dalam skala sangat kecil, dalam aksi propaganda “BELA ISLAM” ketua FPI (Front Pembela Islam) Rizieq Shihab pada 4 Nov. 2016 malam hari di mana menurut Presiden Jokowi  dalam pidatonya ditunggangi oleh aktor politik.  

Fanatisme buta dan sentimen agama memang dapat membutakan daya nalar akal sehat dan obyektifitas seseorang sehingga hal ini dapat dimanfaatkan oleh manipulator dan provokator. Ini saya katakan karena saya pribadi tidak yakin ratusan ribu umat Muslim yang digalang dalam aksi tersebut memahami apa yang sebenarnya terjadi.  Umat Islam berada dalam kegelapan pengetahuan dan terprovokasi propaganda “BELA ISLAM”. Mereka merasa agama Islam perlu dibela. Padahal mereka hanyalah salah satu korban propaganda yang dibuat Buni Yani, pengunggah video dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki T. Purnama. Buni Yani mengakui ada kesalahan saat mentranskrip kata-kata Ahok. 

Ketika Buni Yani menjadi pembicara dalam acara 'Indonesia Lawyer Club', yang disiarkan tvOne pada 11 Oktober lalu, ia mengakui ada kesalahan saat mentranskrip perkataan Ahok yaitu tidak menyertakan kata 'pakai'. Kalimat Ahok sebenarnya; “Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak.” Namun begitu, di dalam transkrip Buni Yani dalam videonya menjadi “Bapak-ibu (pemilih muslim)...dibohongi Surat Al Maidah”...(dan) masuk neraka (juga bapak-ibu) dibodohi," (sumber di sini). Jelas ketika kita baca transkrip tersebut dengan nalar yang baik artinya menjadi berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ahok. Namun demikian, karena fanatisme buta dan sentimen agama hal-hal demikian tidak dinalar dengan baik oleh kesekompok orang.

Tentunya dalam blog ini saya tidak bicara tentang politik. Saya hanya ingin menggugah para Saksi Yehuwa kebetulan membaca blog ini yang mungkin berpikir bahwa Muslim yang berunjuk rasa tersebut kurang pendidikan, tidak mengetahui kebenaran dan terprovokasi sentimen agama. Hal-hal yang demikian tidak akan terjadi kepada Anda. Namun demikian, perlu Anda ketahui bahwa pendidikan tidak ada hubungannya dengan sentimen agama, misalnya baca Fenomena Gatot dan Dimas membahasnya. Anda pun rentan dipengaruhi agar dapat dimanfaatkan dan dimanipulasi oleh fanatisme buta agama yang dipropagandakan oleh sekelompok orang di Amerika mengaku sebagai badan pimpinan (hamba setia dan bijaksana). Hamba setia dan bijaksana ini mengaku-ngaku telah dipilih oleh Kristus sendiri dan dilantik Roh Kudus pada tahun 1918/1919. Namun, jika kita kaji berdasarkan fakta sejarah Lembaga Menara Pengawal sendiri; sebuah kemustahilan pemilihan itu terjadi. Pemilihan hanyalah salah satu dusta-dusta grup kultus berkedok agama dan nabi palsu karena telah beberapa kali bernubuat kapan waktu kiamat. Silahkan baca link berikut untuk membuktikannya:
apakah benar saksi yehuwa penginjil sejati? Tidak pengasong injil
Penginjil atau Pengasong Majalah?
Badan pimpinan mengklaim sebagai hamba setia dan bijaksana sebagai satu-satunya golongan yang berhak menafsirkan Alkitab (ini salah satu mitos-mitos yang dipercaya Saksi Yehuwa). Dan Anda hanyalah sebagai pelaksana saja. Renungkan, badan pimpinan pembuat kebijakan yang diklaim sebagai kebenaran, dan Anda wajib melaksanakannya dengan ketaatan tanpa boleh ragu apalagi mempertanyakan keabsahannya. Anda dilarang berpikir bebas jika tidak ingin dianggap sama dengan Setan. Tentunya badan pimpinan menyertakan pembuktian ayat-ayat Alkitab sebagai pembenaran apa yang diajarkannya berdasarkan Alkitab. Misalnya saja Anda diminta untuk berkeliling dari ke rumah-rumah dan mengangsong majalah di terminal bis dan tempat keramaian dengan mengatakan bahwa Anda memberitakan kabar baik kerajaan dengan mengikuti pola yang Yesus ajarkan di Lukas 8:1. Sudahkah Anda nalar logika ini; sang pembuat kebijakan dan Anda wajib melaksanakannya?   

Memang ada ayat Alkitab menyatakan Yesus mengadakan perjalanan kota ke kota dan dari desa ke desa, memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah (Luk 8:1). Tetapi saya ingin Anda merenungkan beberapa hal ini:
  • Saya pernah membahas di Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil? yaitu jika memang tujuan Anda memberitakan kabar baik dan begitu penting agar seluruh manusia di muka bumi ini tahu; mengapa Lembaga Menara Pengawal tidak menggunakan media elektronik, misalnya TV dan Radio untuk memberitakan kabar baik tersebut? Bukankah lebih efektif jika menggunakan media elektronik tersebut? Misalnya saja Anda ingin memperkenalkan suatu produk komputer; manakah menurut Anda lebih efektif didengar dan diketahui orang; melakukannya melalui media elektronik atau pabrik komputer tersebut menyebar armada salesnya dari rumah ke rumah?  Cobalah dengan akal sehat Anda menjawabnya.
  • Jika Anda ingin mengikuti 100% apa yang dilakukan Kristus, mengapa Anda tidak melakukannya di rumah-rumah ibadah seperti yang dilakukan Yesus yaitu masuk ke sinagoge untuk mengikuti ibadahnya dan berbicara. Pernahkah Anda masuk ke dalam sebuah gereja mengabarkan? Jika tidak, mengapa tidak? Padahal Yesus melakukannya dan Anda ingin mengikuti teladannya.
  • Setujukah bahwa alasan utama Anda melakukan seperti yang diminta organisasi Saksi Yehuwa cuma satu yaitu Anda ingin merekrut orang lain bergabung dengan Anda? Sebenarnya tanpa Anda sadari, memberitakan kabar baik hanyalah sebuah kedok. Jika organisasi memanfaatkan media elektronik sangat sulit mengajak orang untuk bergabung menjadi seorang Saksi Yehuwa. Jadi ayat Alkitab hanyalah dimanfaatkan sebagai sebuah pembenaran untuk sebuah bisnis member get member. Setelah menjadi member Saksi Yehuwa, Anda diminta untuk beroleh member baru. Begitu seterusnya. Diperlukan akal sehat dan obyektif bagi Anda untuk merenungkan hal ini.  
Dalam artikel Fanatisme Buta, Sentimen, Manipulasi Agama Dan Saksi Yehuwa ini, saya tidak bicara politik melainkan memanfaatkan situasi aktual yang akhir-akhir ini terjadi untuk mengajak pengunjung blog ini, khususnya Saksi Yehuwa, berpikir obyektif dan merenungkan tentang kebergabungannya ke dalam organisasi Saksi Yehuwa, yaitu fanatisme buta, sentimen dan manipulasi atas nama agama bisa terjadi kepada siapa saja; termasuk Anda. Fanatisme buta dan sentimen atas agama bisa membutakan akal budi dan daya nalar Anda. Janganlah Anda mau dimanfaatkan oleh siapapun juga untuk kepentingannya dengan alasan ayat-ayat Alkitab. Kita harus belajar bahwa jika pihak agama lain begitu mudah diprovokasi dan dimanfaatkan oleh sentimen agama, demikian juga Anda.  


Jadikanlah blog ini sebagai sebuah cermin bagi Anda untuk melihat diri Anda dan ajaran yang Anda terima. Memang saya tahu bahwa kerapkali sangat sulit bagi Anda untuk menerima kebenaran yang disampaikan blog ini. Seperti juga umat Muslim sulit menerima kebenaran yang Ahok sampaikan yaitu bahwa ada ayat Quran yang menyatakan bahwa tidak boleh menjadikan pemimpin dari seorang non Muslim dan banyak ulama memanfaatkan ayat tersebut untuk tidak memilih Ahok meskipun hasil kerja dan integritas pribadi Ahok telah teruji dan tidak dapat disangkal. Umat Muslim tidak bisa melihat kebenaran malahan beraksi berlebihan dengan sentimen agama buta tanpa menggunakan akal sehat dan kejujuran. Janganlah hal ini terjadi kepada Anda, Saksi Yehuwa.

Dan bagi Anda umat Kristen sejati. Marilah kita selalu berdoa bagi Jokowi dan Ahok agar beliau diberikan bijaksana dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai presiden dan gubernur Jakarta. Dan biarlah Allah memimpin bangsa ini kearah yang lebih baik disertai hati gentar dan takut kepada Allah.

Untuk melihat Contoh Fanatisme Buta dan Sentimen Agama yang melumpuhkan daya nalar yang terjadi pada seorang Saksi Yehuwa bernama Maxi-Sam klik di sini.

Bagaimana pendapat Anda tentang artikel Fanatisme Buta, Sentimen, dan Manipulasi Atas Nama Agama?

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)


1 comment :

  1. Produsen yg bonafide memakai media elektronik televisi untuk mengenalkan produknya. Bbrp bulan kemudian frekwensi iklan semakin dikurangi karena nilai penjualan yg sangat tinggi dan mengalami kenaikan. Pertanda produknya disukai masyarakat karen teruji kulitasnyadan awet.
    Bandingkan dengan merk abal2, kw, mitasi, murahan untuk produk yg sama, dikenalkan para sales dari rumah ke rumah dengan sejuta kata2 manis mengalahkan seribu puisi. Kenapa mirip sekali ya hahahaha, artikel pak awi sungguh menghibur

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.