Ajaran Saksi Yehuwa: Sesat Atau Sejati? |
Apakah agama mayoritas karena segi quantitasnya berhak mencap minoritas sebagai yang sesat? Apakah kriteria dalam menilai suatu ajaran sesat? Bagaimana dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang minoritas tetapi dianggap sesat dan kultus oleh Kristen mayoritas? Bagaimana menilai suatu organisasi Kristen sesat dan kultus? Artikel kali ini membahas pertanyaan tersebut dan beberapa pertanyaan lainnya dari seorang Saksi Yehuwa yang bernama Truthseeker ajukan di Doktrin Saksi Yehuwa Dan Penganiayaan.
Jawaban yang saya berikan hanyalah berdasarkan dari perspektif seorang yang dulunya bukan seorang Kristen, tetapi kemudian menjadi Protestan. Dan saya dulunya juga ingin mengetahui bagaimana menentukan suatu ajaran sebagai bidat atau sejati. Dan dari perenungan secara pribadi ini, saya membagikannya.
Sola Scriptura
Pemazmur mengatakan bahwa Firman Allah itu bagaikan pelita dan terang yang akan memberi penerangan bagi kehidupan manusia (Maz. 119:105). Oleh karena itu, satu-satunya standard yang saya gunakan untuk menilai suatu ajaran sesat atau bidat adalah Alkitab. Jika suatu organisasi atau seseorang mana pun yang mengaku percaya Alkitab, tetapi keyakinan, atau pengakuannya tidak sesuai dengan Alkitab — apakah isi Alkitab yang ditambah atau Alkitab Plus, dikurangi atau pemahamannya saling bertolak belakang dengan pernyataan Alkitab patut disebut sebagai "bidat atau sesat"! Definisinya demikian sederhana tetapi kerapkali terlewatkan.
Contoh Kasus Katolik vs Protestan
Bagaimana dengan contoh kasus Katolik vs Protestan yang saling tuduh sesat padahal sama-sama Trinitarian? Mengapa terjadi? Sederhana, masalahnya adalah pada penafsiran Kitab Suci. Satu ayat yang sama, tetapi ditafsirkan secara berbeda oleh kedua belah pihak. Satu Alkitab yang sama, juga ditafsirkan dengan berbeda oleh masing-masing pihak. Hasilnya? Perbedaan tafsiran yang sudah terjadi selama beberapa abad. Masing-masing pihak menuduh pihak lainnya sesat! Dan saya percaya hal ini akan tetap berlangsung sampai kedatangan Tuhan Yesus.
Bagaimana saya menyikapi hal ini? Apakah karena saya Protestan menyatakan bahwa Katolik sesat? Saya tidak setuju! Meskipun saya seorang Protestan, saya tidak dapat menuduh Katolik memiliki ajaran yang sesat! Mengapa? Masalah tafsiran Alkitab! Karena hanyalah sebuah tafsiran, bisa keliru. Lebih bijaksana jika tidak menuduh pihak lain sebagai sesat hanya karena berbeda tafsiran.
Saya ingin pembaca melihat kutipan 1 Kor. 13:8-12 sebagai sebuah perenungan:
Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. . . Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.Saya merenungi secara pribadi ayat tersebut dengan mendalam. Saya adalah manusia berdosa dan tidak sempurna dengan segala keterbatasan dalam pengetahuan dan pemikiran. Saya memiliki potensi untuk keliru dalam pikiran dan pengetahuan. Oleh karena itu, seperti kata Paulus, saya melihat sebuah cermin suatu gambaran yang tidak jelas. Perbedaan tafsiran tersebut akan terselesaikan ketika Kristus datang. Waktu itu, saya akan memahaminya dengan sempurna. Jadi hak apa saya menilai ajaran Katolik sesat hanya karena berbeda tafsiran?
Hal perbedaan tafsiran adalah hal yang paling terkecil untuk dipermasalahkan. Dan sebenarnya tidak perlu diributkan. Yang utama adalah Yesus Kristus telah datang ke dunia ini untuk menebus dosa saya sehingga saya boleh selamat. Inilah yang utama. Di sorga nanti, tidak ada kelompok Katolik ataupun Protestan. Tetapi setiap orang yang percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan; pasti selamat, terlepas dari denominasi seseorang berasal. Hal ini dikatakan Paulus dan Silas kepada kepala penjara:
Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kis. 16:29-31, TB)Ya, keselamatan hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus!
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah 4:12, TB).Benar. Hanya di dalam nama Yesus Kristus manusia boleh selamat.
Kasus Trinitarian vs Unitarian/Arianisme
Bagaimana dengan kasus Trinitarian vs. Unitarian yang memiliki tafsiran yang begitu radikal. Trinitarian percaya Yesus adalah Allah sebagai sang Pencipta, satu hakekat dengan Bapa sedangkan Unitarian hanya percaya Bapa saja Allah sedangkan Yesus sebagai ciptaan. Bagaimana saya menyikapinya?
Kasusnya agak berbeda dan sedikit rumit karena perbedaan tafsiran begitu radikal. Saya yakin memahami hakekat Yesus Kristus yang sejatinya — yaitu Allah sejati atau suatu allah — sangat menentukan keselamatan kita. Perhatikan kata Paulus kepada kepala penjara itu untuk beroleh selamat yaitu "percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus". Apakah kata 'Tuhan' di sini berarti Yesus adalah Allah sejati ataukah hanya 'tuan' yang artinya suatu allah, bukan Allah sejati. Keyakinan yang tepat akan Yesus sejatinya diperlukan untuk memperoleh selamat. Jika saya menganggap Yesus Kristus adalah Allah sejati, tetapi ternyata keliru. Maka saya telah menyekutukan Allah sejati. Sebaliknya, jika Unitarian ternyata keliru menganggap Yesus sebagai ciptaan, maka Unitarian telah merendahkan derajat Kristus pada tingkat ciptaan. Nah, hal ini menjadi rumit, bukan? bagaimana saya menentukannya?
Dibutuhkan pengetahuan yang seksama untuk menentukan pilihan yang tepat yang mana ajaran bidat dan sejati. Caranya? Pertama, bacalah buku-buku sejarah Tritunggal dan Kekristenan. Dari buku-buku tersebut membuktikan sebuah fakta bahwa ajaran mula-mula yang diyakini oleh Bapa gereja awal adalah Yesus Kristus adalah Allah! Merekalah yang menentang para bidat-bidat yang hadir pada waktu itu; seperti bidat modalisme, Arianisme dan lain-lain. Keyakinan pada ajaran yang mula-mula ini disebut keyakinan yang ortodoks. Silahkan lihat Mengertikah Anda Doktrin Tritunggal?. Uraian yang saya buat sejauh ini masih sangatlah minim, jauh dari memadai. Saya persilahkan pembaca mencari kebenarannya sendiri melalui caranya masing-masing. Saya percaya bahwa setiap dari kita perlu mengetahuinya berdasarkan hasil penelitian sendiri, bukan karena seseorang atau organisasi mengatakannya. Ini adalah masalah hidup kekal. Ingat hidup kekal. Setiap orang bertanggungjawab atas kehidupan kekalnya masing-masing.
Nah, karena ajaran Unitarian/Arianisme tidak sesuai dengan ajaran mula-mula, maka para ahli menyebutnya sebagai aliran bidat. Jelas suatu ajaran disebut bidat atau sesat bukan karena mayoritas mengatakannya demikian (meskipun mayoritas-lah yang mengatakannya) tetapi karena faktor sejarahnya sudah menyimpang. Definisi bidat seperti yang disampaikan oleh DR. H. Berkhof dan Dr. I.H. Enklaar dalam bukunya 'Sejarah Gereja':
Bidat ditinjau dari sudut historis adalah persekutuan Kristen (yang kecil) yang dengan sengaja memisahkan diri dari gereja besar dan ajarannya menekankan iman Kristen secara berat sebelah, sehingga teologinya dan praktik kesalehannya pada umumnya membengkokkan kebenaran Injil.Jadi sebetulnya, kata kuncinya adalah 'historis atau sejarah'. Jadi silahkan periksa sejarah Kekristenan dengan baik-baik dan tarik kesimpulannya sendiri.
Kedua, hal yang sangat menghibur dan meneguhkan keyakinan kepada doktrin Tritunggal sebagai kebenaran sejati adalah ketika saya membaca sedikit buku Johannes Greber yaitu Communication with the Spirit World Of God: Its Laws and Purpose. Personal Experiences of a Catholic Priest" atau Komunikasi Dengan Dunia Roh Allah: Hukum dan Tujuannya. Pengalaman Pribadi dari Imam Katolik — khususnya membandingkan perbedaan dan kesamaan antara apa yang diajarkan roh-roh jahat [tentang doktrin Tritunggal, Yesus Kristus, Roh Kudus, neraka dan lain-lain] dengan ajaran Menara Pengawal — yang menceritakan pengalamannya berkomunikasinya dengan dunia roh-roh melalui perantara seorang medium atau perantara. Hasilnya? Mengejutkan! Ternyata roh-roh setan tersebut mengajarkan bahwa doktrin Tritunggal bukanlah ajaran Alkitab, Yesus Kristus bukanlah Allah sejati dan lain-lain. Ajaran roh-roh jahat itu sama persis dengan apa yang diajarkan oleh Menara Pengawal.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta dan di dalam dia tidak ada kebenaran karena tujuannya adalah untuk menyesatkan dan menjauhkan manusia dari Allah.(Yoh. 8:44). Oleh karena itu, jika roh-roh setan itu mengajarkan bahwa Tritunggal tidaklah diajarkan Alkitab, Yesus Kristus bukanlah Allah sejati, Roh Kudus bukanlah Allah dan lain-lain ajaran yang akan saya bahas. Maka dapat kita dipastikan, kebalikannya adalah benar. Yaitu Tritunggal memang adalah ajaran Alkitab, Yesus Kristus adalah Allah sejati dan lain-lain. Tidakkah ini menghibur dan menghangatkan hati kita sebagai penganut Tritunggal?
Doktrin Kristen Sejati vs Ajaran Menara Pengawal
Ketika seorang Saksi Yehuwa membaca blog ini, pikiran pertama yang ada di benaknya adalah saya penentang atau pembenci Menara Pengawal, pemahaman saya prejudice, fitnah, tidak obyektif, dan prasangka negatif lainnya. Ini dapat Anda lihat sendiri dari komentar-komentar Saksi Yehuwa di blog ini. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa berkata demikian? Karena saya jelas-jelas mencap ajaran Menara Pengawal sebagai sesat dan kultus. Jika saya menentang ajaran Menara Pengawal, saya mengakuinya benar. Tentunya bukan asal menentang tanpa suatu alasan. Melainkan berdasarkan bukti-bukti secara ilmiah dan alkitabiah.
Namun demikian, benarkah saya mencap Menara Pengawal sebagai sesat dan kultus didasarkan pada sikap prejudice, tidak obyektif dan fitnah semata? Saya biarkan pembaca menilainya sendiri ulasan dalam artikel ini.
Pertama, mengenai pernyataan saya organisasi Menara Pengawal sebagai kelompok kultus. Jika saya nyatakan demikian tanpa disertai oleh bukti-bukti konkrit seperti buku-buku ataupun situs-situs kultus sebagai sumber yang saya kutip, maka saya telah bersikap prejudice, fitnah dan lain-lain terhadap Menara Pengawal. Jika disertai bukti sah, apakah saya memfitnah dan bersikap prejudice? Silahkan pembaca blog ini nilai sendiri. Misalnya saja saya mampu membuktikan berdasarkan publikasi Menara Pengawal sendiri bahwa memang Menara Pengawal adalah sebuah kelompok kultus. Silahkan klik Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah? untuk bahasan awalnya.
Kedua, mengenai pernyataan saya ajaran Menara Pengawal adalah bidat atau sesat. Nah, sekarang waktunya kita membuktikan ajaran Menara Pengawal; apakah yang diajarkannya merupakan ajaran bidat atau memang sesuai dengan pernyataan Alkitab? Standard apakah yang akan kita gunakan untuk menilainya? Karena Menara Pengawal mengaku mengajarkan ajarannya berdasarkan Alkitab maka tentunya kita harus mengujinya berdasarkan pernyataan Alkitab, bukan? Mari kita buktikan dan pembuktian ini tidak perlu rumit-rumit atau debat-debat ayat-ayat Alkitab seperti membuktika keilahian Yesus, Roh Kudus, hidup di surga ataupun bumi firdaus dan lain-lainya. Melainkan membuktikan klaim-klaim yang dibuat oleh Menara Pengawal sesuai dengan apa yang Alkitab nyatakan atau tidak. Sebetulnya, begitu banyak ajaran-ajaran Menara Pengawal yang tidak sesuai dengan Alkitab yang telah saya bahas di blog ini. Oleh karena itu, dalam ulasan di sini, saya hanya akan memberi beberapa contoh bukti bahwa ajaran Menara Pengawal adalah bidat atau sesat.
1. Doktrin Keselamatan
Doktrin keselamatan merupakan hal yang paling penting bagi umat Kristen. Karena kasih Allah akan dunia inilah, maka Bapa mengirim Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia (Yoh. 3:16). Alkitab mengajarkan hanya melalui percaya kepada Kristus saja manusia dapat beroleh selamat (Kis. 16:29-31).
Bagaimana dengan ajaran Menara Pengawal? Jika Anda bertemu dengan Saksi Yehuwa, mereka akan mengatakan persis seperti yang saya tulis di atas yaitu hanya percaya kepada Kristus; manusia boleh selamat. Memang apa yang disampaikan oleh Saksi Yehuwa kepada orang luar adalah demikian. Tetapi apakah demikian faktanya? Tidak! Apa yang saya sampaikan di bawah ini tidak akan disampaikan kepada peminat atau orang baru dalam pelajaran awal-awalnya.
Publikasi Menara Pengawal mengatakan bahwa untuk beroleh selamat harus bergabung atau menjadi bagian dari organisasi Menara Pengawal. Berikut kutipannya:
Saudara harus menjadi bagian dari organisasi Yehuwa, melakukan kehendak Allah, agar dapat menerima berkat-berkat-Nya berupa kehidupan kekal.—Mazmur 133:1-3. (Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, hlm. 255)Ya, Anda sudah melihat kutipan Menara Pengawal tersebut. Sekarang waktunya saya bertanya kepada setiap Saksi Yehuwa: Di manakah ajaran Alkitab yang mengatakan bahwa keselamatan seseorang bergantung apakah mereka bergabung serta loyal kepada bagian organisasi Yehuwa yang ada di bumi yaitu Menara Pengawal?
Persis sebagaimana Nuh dan keluarganya yang takut akan Allah dilindungi dalam bahtera, keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung pada iman mereka dan apakah mereka bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi. (Menara Pengawal, 15/5/2006, hlm. 22)
Saya sudah berdiskusi dengan banyak Saksi-Saksi Yehuwa bahkan sudah saya tulis di blog ini menjadi pertanyaan bagi Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi tidak satupun jawabannya. Mungkin ada Saksi Yehuwa, pembaca blog ini dapat memberi pencerahannya? Maaf, jika tidak ada jawaban, saya katakan bahwa ajaran Menara Pengawal adalah bidat atau sesat karena tidak berdasarkan Alkitab!
Sekarang kita perhatikan kutipan berikut dari Menara Pengawal yang masih berhubungan dengan keselamatan manusia, yaitu:
Bagaimana saudara menanggapi penggenapan dari perumpamaan tentang ”gandum” dan ”lalang”? Fakta bahwa ”waktu menuai” dari ”anak-anak kerajaan” sudah jauh sekali membuktikan bahwa ”kesudahan [synte leia] dari susunan perkara” telah mendekati akhirnya (telos). Sikap saudara terhadap ’saudara-saudara’ Kristus yang terurap yang seperti gandum dan perlakuan yang saudara berikan kepada mereka akan menjadi faktor yang menentukan apakah saudara akan masuk ke dalam ”hukuman yang kekal” atau menerima ”hidup yang kekal”. (Matius 25:34-46, BIS) (Menara Pengawal, w82_no. 47, hlm. 30)Ok, Anda sudah membaca kutipan yang sengaja saya bold. Kembali saya bertanya kepada Saksi Yehuwa: Di manakah ada ayat Alkitab yang menyatakan bahwa sikap atau perlakuan kita kepada 'kaum terurap' menjadi faktor yang menentukan apakah kita akan masuk ke dalam hukuman yang kekal atau hidup yang kekal?
Kembali saya katakan bahwa jika Saksi Yehuwa tidak dapat menemukan satu ayat pun yang mendukung ajaran Menara Pengawal ini, maka saya katakan bahwa ajaran Menara Pengawal adalah sesat atau bidat karena tidak didasarkan kepada Alkitab!
2. Allah Adalah Kudus Dan Tidak Dapat Berdusta
Alkitab mengatakan bahwa Setan ”terus mengubah dirinya menjadi malaikat terang”. (2 Korintus 11:14) Ia berpura-pura sebagai roh yang baik padahal niatnya jahat. Banyak hal dapat ditiru oleh Setan dengan menyamar sebagai malaikat terang. Namun demikian, ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan Setan. Satulah satunya adalah kekuudusan atau kesucian. Di dalam diri Setan tidak ada satu pun kesucian dan kekudusan. Hanya Allah saja yang kudus dan suci.
Menara Pengawal mengklaim dirinya sebagai satu-satunya organisasi Allah di bumi, dengan demikian diyakini Allah Yehuwalah direkturnya.
Nah, pertanyaan sederhananya adalah mengapa Menara Pengawal yang mengklaim sebagai wakil Allah di bumi dengan sengaja mengutip 2 ahli tata bahasa yaitu Julius Mantey dan Harner secara keliru dalam upaya mendukung 'Terjemahan Dunia Baru' yaitu Yohanes 1:1c Firman itu suatu allah? (Lihat bahasannya Kebohongan Menara Pengawal.) Apakah mungkin Allah yang suci berada di balik Menara Pengawal jika faktanya Menara Pengawal membohongi pembacanya? Jika tidak mungkin, organisasi apakah Menara Pengawal itu?
Titus 1:2 mengatakan Allah tidak dapat berdusta. Lalu mengapa Menara Pengawal yang mengklaim mewakili-Nya membuat seolah-olah Allah berdusta kepada manusia? Jika Allah adalah direktur Menara Pengawal, mengapa Allah membiarkan Menara Pengawal berdusta kepada pembacanya? Pastinya Allah tidak dapat berdusta, tetapi Menara Pengawal lah yang berdusta kepada pembacanya dengan mengaku-ngaku sebagai organisasi dan mewakili Allah padahal perilakunya menyerupai sifat-sifat setan yaitu berdusta. Kecuali ada satu ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Allah dapat berdusta, maka jelas perilaku Menara Pengawal bertentangan dengan kesucian dan kekudusan Allah Yehuwa. Dengan demikian, saya katakan bahwa ajaran Menara Pengawal adalah sesat atau bidat karena tidak didasarkan kepada Alkitab!
Menarik, Sdr. Truthseeker, pembaca blog ini menyampaikan komentar di bawah ini kepada Bapak Binsar sehubungan dengan pernyataan Bapak Binsar; "Gereja memang mungkin bisa membuat hal2 yang tidak benar tetapi tidak suka berbohong, tetapi kalau MP selalu berbohong saja kerjaannya":
Apakah anda benar-benar yakin bahwa Gereja tidak pernah berdusta atau berbohong sehubungan dengan ajaran, doktrin, dogma dan tradisi gereja? (Lihat Doktrin Saksi Yehuwa Dan Penganiayaan)Izinkan saya menjawabnya. Pernyataan Sdr. Truthseeker terlampau luas; apakah maksud gereja di sini? Oknum yang mengelola gereja? Atau gereja sebagai tubuh Kristus? Bagaimana jika dipersempit. Misalnya saja, saya adalah seorang Protestan mengagumi tokoh-tokoh reformasi seperti Martin Luther dan John Calvin. Saya banyak mewarisi buah pikiran mereka. Bahkan jika mau jujur, seluruh orang Protestan mewarisi pemikiran dan teologi mereka, yaitu seperti istilah sola scriptura, sola fide, sola gratia dan lain-lain. Nah, jika Sdr Truthseeker dapat membuktikan kepada saya bahwa mereka itu menipu atau membohongi umatnya seperti cara yang dilakukan oleh Menara Pengawal, yaitu untuk mendukung doktrin yang diyakininya para reformator tersebut menipu umatnya dengan cara-cara yang tidak etis dan melanggar prisip-prinsip Alkitab, saya persilahkan; tolong diberikan bukti secara sahnya!
3. Lahir Baru
Bagi umat Kristen, Yesus menjadi perantara antara manusia dengan Allah, mengalami lahir baru, dan ikut ambil bagian mengambil roti dan anggur saat Perjamuan Kudus merupakan ajaran yang saling berkaitan, tak terpisahkan dan begitu penting karena semuanya merupakan ajaran sentral dari kekristenan. Inilah yang membedakan antara ajaran Kekristenan dengan agama-agama lainnya. Bagaimana dengan Menara Pengawal?
Menurut ajaran Menara Pengawal, hanya orang-orang yang disebut kaum terurap yang berjumlah 144.000 orang lah yang dapat lahir baru, diperantarai Yesus Kristus dan mengikuti Perjamuan Kudus. Nah, apakah ajaran ini berdasarkan Alkitab? Bahasan detailnya, silahkan lihat Apakah Saksi Yehuwa Umat Kristen?
Kita lihat perkataan Kristus mengenai di kitab Yohanes pasal 3:1-12 yang merupakan pembicaraan antara Yesus dengan Nikodemus tentang ‘lahir baru atau dilahirkan kembali’ dan mengapa begitu pentingnya untuk mengalaminya:
Yoh. 3:3: Sebagai jawaban Yesus mengatakan kepadanya, “Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.Perhatikan kata 'seseorang' yang sengaja saya bold. Apakah artinya? Apakah arti kata 'seseorang'? Bukankah berarti 'siapa saja'? Jadi jelas-jelas Tuhan Yesus mengatakan bahwa 'siapa saja' boleh mengalami lahir baru, tidak ada batasannya. Bagaimana jika kita bandingkan dengan ajaran Menara Pengawal yang hanya membatasi pada 144.000 orang. Bukankah apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bertentangan dengan pengajaran Menara Pengawal?
Bisakah seorang Saksi Yehuwa memberikan satu ayat saja yang menyatakan bahwa lahir baru hanya untuk sejumlah 144.000 orang saja? Maaf, saya pernah menanyakan kepada 2 orang penatua mengenai hal ini dan sampai detik ini tidak pernah kembali lagi dengan membawa bukti ada ayat Alkitab yang membatasi jumlah seseorang boleh mengalami 'lahir baru'. Jika tidak ada, layakkah ajaran Menara Pengawal disebut sebagai sesat dan bidat karena melanggar perkataan Kristus sendiri?
4. Bernubuat Palsu Atas Nama Allah
Ya, kita kembali lagi kepada topik bahasan ini. Saya paham bahwa setiap Saksi Yehuwa tidak nyaman menghadapi apa yang saya uraikan di dalam blog ini yaitu membuktikan bahwa Menara Pengawal adalah nabi palsu. Tetapi, hal ini perlu dihadapi oleh setiap Saksi-Saksi Yehuwa meskipun menyakitkan. Saya persilahkan setiap Saksi mempelajari artikel-artikel berikut ini sebagai buktinya:
- Charles Russell bernubuat kiamat tahun 1914.
- Joseph Rutherford bernubuat kebangkitan nabi-nabi PL 1925
- Joseph Rutherford Bernubuat Atas Nama Allah
- Nubuat 'akhir sejarah manusia'1975
- Apakah Perbedaan Bernubuat Dengan Meramal?
- Nabi Palsu Berseru: Kiamat, kiamat, kiamat!
- Nubuatan, Rasionalisasi Dan Dusta Saksi Yehuwa
- Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH
- Ajaran Saksi: Pemahaman Progresif Atau KEBINGUNGAN?
Dan jika ada Saksi Yehuwa yang memiliki keberatan, pendapat atau rasionalisasi lainnya, silahkan ajukan. Saya akan membahasnya.
Bagaimana dengan bernubuat palsu atas nama Allah? Bertentangan dengan ajaran Alkitab ataukah selaras? Apakah ada satu ayat Alkitab yang membenarkan seseorang atau suatu organisasi bernubuat palsu atas nama Allah? Jika tidak ada. Apakah ajaran Menara Pengawal dapat disebut bidat atau sesat karena bertentangan dengan Alkitab? Silahkan Anda, para Saksi Yehuwa yang membaca blog ini, menjawabnya dengan hati nurani yang baik.
Menara Pengawal telah jelas-jelas bernubuat palsu atas nama Allah dan ini bertentangan dengan Ul. 18:20-22. Apakah Anda setuju dengan pernyataan Ul. 18:20-22 yaitu siapa yang bernubuat atas nama Allah tidak terjadi maka disebut nabi palsu?
Menariknya, kembali Sdr. Truthseeker berkata:
sdr.Awi dan sdr.Binsar selalu saja menangkap apa yang saya argumentasikan merupakan bentuk pembelaan terhadap MP, anda berdua tidak bisa memandang argumentasi saya sebagai bentuk dari sebuah perspektif yang sifatnya mengajak anda melihat dari sudut pandang lain agar anda semua bisa berpikiran jernih dan berimbang. (Lihat Doktrin Saksi Yehuwa Dan Penganiayaan.Maksud beliau adalah setelah sekian lama berdiskusi dengan saya yaitu di mana Sdr. Truthseeker mencoba menjelaskan atau memberikan argumen-argumen posisi Menara Pengawal tentang nubuatan dan ajarannya agar berimbang, tetapi tetap saja, baik Pak Binsar maupun saya menganggapnya sebagai argumen Sdr. Truthseeker sebagai pembenaran. Izinkan saya menjelaskannya. Kita harus membedakan antara berargumentasi dengan sikap membela dibandingkan dengan sikap menjelaskan. Setiap orang berhak membela apa yang diyakininya benar dan memberikan argumentasi-argumentasi yang sah dengan tujuan agar berimbang dan penjelasannya itu dapat dimengerti oleh pihak lain. Hal ini sah-sah saja. Dan setiap Saksi Yehuwa yang mengomentari di blog ini memiliki sikap demikian. Dan ini tidak salah.
Namun demikian, apakah Saksi-Saksi Yehuwa memiliki dasar yang sah dalam melakukan pembelaannya agar berimbang? Misalnya 4 point di atas yang saya sampaikan. Maaf, sampai detik ini saya berdiskusi dengan Saksi-Saksi Yehuwa di blog ini tidak memiliki dasar Alkitabnya. Contohnya, apakah ada pola-pola di Alkitab yang menunjukkan ketika seseorang bernubuat palsu atas nama Allah, ia mendapatkan pengampunan Allah? Tidak ada, bukan? Sebaliknya, apa yang disampaikan oleh Saksi Yehuwa adalah rasionalisasi-rasionalisasi yang saya bantah dan kalian pun tidak mampu memberikan argumentasi yang masuk akal terhadap rasionalisasi-rasionalisasi kalian.
Bagi saya, berargumentasi agar berimbang tetapi tanpa mendapatkan dukungan yang sah, sama saja dengan pembelaan-pembelaan yang tidak masuk akal. Sdr. Truthseeker (bahkan seluruh Saksi-Saksi Yehuwa pasti berkata demikian) mengatakan secara terbuka bahwa ia mempercayai 100% Firman Allah dan kebenaran sejati hanya ada pada Yesus Kristus dan Bapa surgawi; ia juga mengakui bahwa Menara Pengawal telah keliru memprediksi waktu kiamat dan dilakukan atas nama Allah. Jelas Menara Pengawal berdosa besar dan bersalah. Tetapi tetap Sdr. Truthseeker tidak mau mengakui dan menghindar menyebut Lembaga Menara Pengawal sebagai nabi palsu! Jadi apa artinya ia berkata percaya kepada Alkitab sebagai 100% Firman Allah jika tidak berani mengatakan hal yang 'salah' adalah 'salah' dan yang 'benar' adalah 'benar'? Jelas jika Menara Pengawal telah berdosa besar tanpa ampun tetapi mengapa tetap dibela?
Namun demikian, saya mengerti posisi setiap Saksi Yehuwa dalam hal ini. Memang mau tidak mau dan suka tidak suka, meskipun Menara Pengawal terbukti sebagai nabi palsu dan berdosa besar tanpa pengampunan, setiap Saksi Yehuwa harus tetap membelanya. Mengapa? Karena Menara Pengawal mengajarkan bahwa keanggotaan Saksi-Saksi Yehuwa di dalam organisasi Menara Pengawal bukanlah hanya berdasarkan kepercayaan kepada Allah, Alkitab, Yesus Kristus, dan sebagainya, melainkan seseorang dapat menjadi Saksi diharuskan menerima segenap ajaran Alkitab yang benar, termasuk kepercayaan Alkitab yang hanya dianut Saksi-Saksi Yehuwa. (Lihat Menara Pengawal, 1/3/2006, hlm. 30-31) Kepercayaan Alkitab yang hanya dianut Saksi Yehuwa merupakan tafsiran Menara Pengawal atas Alkitab. Jadi sebetulnya, sebuah dusta besar tanpa disadarinya jika seorang Saksi Yehuwa mengatakan kepada Anda bahwa ia hanya percaya kepada Alkitab sebagai otoritas tertinggi. Saksi Yehuwa itu ingin percaya bahwa ia mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya otoritas tertinggi, tetapi faktanya, Menara Pengawal mengatakan 'tidak cukup' bagi seorang Saksi mempercayai Alkitab, Yesus dan Allah. Apakah pengajaran demikian merupakan ajaran Alkitab? Maaf saya yakin tidak! Pengajaran Menara Pengawal ini secara tidak langsung menolak Alkitab, Yesus Kristus dan Allah Bapa. Dan ini tidak aneh bagi saya karena memang Menara Pengawal, tidak saja nabi palsu, merupakan mesias palsu!
Terakhir saya akan menjawab pertanyaan Sdr Truthseeker:
Apakah anda benar-benar yakin bahwa MP / SSY selalu saja berdusta dan berbohong (dengan kata lain tidak ada yang benar dari ajaran SSY)? (Lihat Doktrin Saksi Yehuwa Dan Penganiayaan)Bolehkan saya bertanya: apakah 4 point yang saya uraikan di atas membuktikan bahwa ajaran Menara Pengawal sesuai dengan Alkitab? Jika Sdr. mau jujur berdasarkan hati nurani yang baik, jawabannya tidak, bukan? Setiap agama misalnya Budha, Konghucu dan Islam mengajarkan hal-hal yang benar sampai batas-batas tertentu, tetapi apakah kebenaran-kebenaran agama itu sesuai dengan ajaran Alkitab? Menurut Anda kemanakah akhir hidup pengikut-pengikut agama tersebut — meskipun mengajarkan kebenaran-kebenaran berdasarkan standardnya sendiri — berdasarkan Alkitab. Standard kebenaran mutlak adalah Alkitab. Apakah ajaran Menara Pengawal sesuai dengan kebenaran mutlak Alkitab?
Saya pernah berdiskusi dengan seorang tante dan menjelaskan kepadanya panjang lebar. Kelihatannya ia mengerti maksud saya. Tetapi ia berkata; "Jika memang ajaran yang saya yakini keliru, masa sih Tuhan tidak melihat ketulusan hati saya dalam usaha untuk melayaninya. Yehuwa maha adil. Tentunya Ia melihat ketulusan hati saya dalam melayani-Nya". Demikian ia berkata.
Lalu saya berikan sebuah illustrasi berikut ini. "Misalnya Tante akan pergi ke luar negeri dengan biaya yang begitu mahal. Dibutuhkan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkan tiketnya. Tante dengan tulus hati dan bekerja keras setiap hari mengumpulkan uang untuk membeli tiket. 30 tahun bekerja pada seorang bos untuk mendapatkan tiket itu. Lalu pada suatu hari, hasil kerja keras Tante terobati. Tante mendapatkan sejumlah uang untuk membeli tiket itu. Dengan hati gembira tante pergi ke biro perjalanan dengan memberikan uang hasil kerja selama 30 tahun. Namun, apa kata penjual tiket itu? "Maaf ya, bu. Uang ibu palsu. Tidak berlaku".
Nah, pertanyaan saya adalah dengan uang palsu itu (yang diperoleh dengan kerja keras dan ketulusan) bisakah Tante pergi keluar negeri? Tante itu pulang dengan langkah lemah tanpa bisa menjawabnya. Dan ia tidak pernah mampir ke tempat saya lagi.
Ketulusan, kejujuran dan kesetiaan tidaklah penting jika Anda mendapatkan injil yang palsu. Demikian juga kebenaran yang setengah-setengah yang diajarkan oleh Menara Pengawal. Kebenaran yang setengah diajarkan oleh Menara Pengawal dengan tujuan untuk menarik orang kepadanya. Jika seluruhnya bertentangan, tentunya bukanlah ajaran Alkitab, bukan?
Sebelum saya mengakhiri artikel ini, izinkan saya mengajak setiap Saksi Yehuwa yang membaca blog ini untuk berpikir sejenak. Jika kalian tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berwarna merah di dalam artikel ini. Tolong renungkan pertanyaan saya berikut ini: Jelas kalian mengikuti nabi dan mesias palsu yang tidak mungkin mengajarkan berdasarkan Alkitab. Ke manakah kalian nantinya? Apakah ke bumi Firdaus seperti yang dijanjikan Menara Pengawal atau ke neraka dengan api yang menyala-nyala tak terpadamkan? Apa yang Alkitab katakan di mana pengikut nabi palsu akan berada:
Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. (Wahyu 20:10)Maafkan jika saya harus katakan ini yaitu neraka yang diajarkan Alkitab bukanlah sebuah tempat kuburan umum seperti yang diajarkan Menara Pengawal. Tidak. Tetapi sebuah tempat penyiksaan yang kekal. Jadi tolong renungkan baik-baik dan ambil sebuah keputusan seperti yang dikatakan oleh kitab Ibrani 4:7-3: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu! . . . sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kepada Rekan Kristen Non Saksi Yehuwa:
Artikel Thread ini dibuat khusus untuk Saksi-Saksi Yehuwa yang berkunjung di blog ini dan menjawabnya. Saya sebagai Admin blog ini memohon dengan sangat agar Saudara tidak memberi komentar di thread ini.
Setiap Saksi Yehuwa selalu mengatakan ia percaya kepada otoritas Alkitab. Jika demikian, semestinya sangatlah mudah menjawab pertanyaan saya tersebut. Mari kita buktikan apakah benar demikian?
Kepada Rekan Saksi Yehuwa:
Saya bersyukur Anda berkunjung ke blog ini. Dan saya memiliki pertanyaan-pertanyaan yang sengaja saya beri warna merah. Bisakah Saudara menjawabnya dengan lugas dan langsung to the point pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Jika Anda tidak mampu menjawabnya tetapi asal komentar saja tanpa ada hubungannya dengan artikel thread ini, maka dengan berat hati komentar Saudara akan saya masukkan kedalam 'Sampah Saksi-Saksi Yehuwa'
Jika Saudara kurang memahami siapa dan apa di balik ajaran Saksi Yehuwa dan ingin mengetahuinya, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus?
Artikel terkait:
1. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama
2. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil?
3. Menguji Kebenaran Kesaksian Organisasi Allah
4. Menjadi Sahabat Kristus Menurut Saksi Yehuwa
Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)
Dear all,
ReplyDeleteSebelum saya mengomentari panjang lebar di thread ini, satu hal saja yg ingin saya sampaikan (dan penjelasan saya ini sebenarnya sebuah 'pengulangan' dari apa yg pernah saya bahas di blog ini pada thread lain.
Dahulu ketika Katolik Roma mendominasi kekristenan di abad ke 3 masehi, seluruh gerakan reformasi Kristen dan restorasi Kristen di Eropa dianggap sebagai kelompok bidah dan sesat - hukuman terhadap para tokohnya adalah mati (dibakar hidup2) sudah pernah saya kupas tuntas di blog ini tentang sejarah Inquisition / Inkwisisi. Sejak abad ke 4 masehi dan dan ratusan tahun setelahnya, para reforman Kristen dikejar-kejar, dianiaya dan dibunuh hanya karena satu "kejahatan" yaitu berani berbeda dengan arus utama Katolik dalam hal penafsiran Alkitab dan doktrin. Para pengikut reforman itu belakangan disebut dgn Protestan karena berani "memprotes" Katolik.
Bahkan Ketika Katolik Roma terpecah belah (menjadi Anglikan dan Ortodox, dll) Katolik Roma pun sempat mencap bidah / sesat kelompok Katolik Anglikan yang memperbolehkan perceraian. Artinya, persoalan penafsiran pada waktu itu dianggap sangat crusial dan amat penting dalam menentukan koridor prinsip sebuah tatanan peribadatan dalam Gereja.
Sampai sekarang ini pada dasarnya Gereja Katolik Roma tidak menganggap Kristen Protestan itu sebagai "Kristen yang sesungguhnya" tetapi sebagai kelompok agama baru diluar Gereja Kristen - dulu saya pernah berdiskusi panjang lebar dengan seorang lulusan seminari Katolik, dan dia menegaskan hal itu kepada saya.
Belakangan saya pun pernah berdiskusi panjang dengan seorang pendeta senior dari gereja Advent hari ketujuh, dia memberi saya sebuah buku hasil tafsiran tokoh Advent yang isinya menegaskan bahwa Gereja Katolik adalah gereja setan dan sesat.
Malah saya pernah mendengar ceramah seorang pendeta dari salahsatu denominasi Protestan bernama Pdt.Dr.Mangapul Sagala, saya msh ingat dia menceritakan pengalamannya ketika memberitakan injil di daerah sumatera dan kepulauan Nias, dia dicap sesat oleh para pendeta di wilayah pengabaran injilnya. Sampai2 banyak jemaat gereja di wilayah sekitar sempat menghindari dirinya karena hasutan dari para pendeta lain.
Jadi, soal "sesat-menyesatkan" bukanlah persoalan baru, dan bukanlah hanya dirasakan oleh SSY saja. Ada begitu banyak denominasi agama yang saling menyesatkan satu sama lain, dan parameternya amat sangat variatif dan relatif sesuai dengan indikator selera masing-masing subyek dan obyek nya, dengan kata lain masih amat sangat kontroversial dan penuh dengan celah-celah utk diperdebatkan hingga detik ini.
Regards,
Truthseeker.
Saya sangat suka dengan ilustrasi Tante yang menabung uang selama 30 tahun, ternyata uang tersebut palsu. Sangat cocok sekali dengan kehidupan para mantan Saksi-saksi Yehuwa. Ketulusan yang tidak perlu diragukan lagi telah ditunjukkan oleh pengikutnya demi Organisasi, namun pada akhirnya yang diperoleh adalah kesia-siaan dan masa muda yang terbuang.
ReplyDeleteTeruskan tulisan Anda ini, sangat bermanfaat!
Salam Pak Awi,
ReplyDeleteArtikel Bapak Kali ini, sangat menarik!
akan tetapi kurang tanggapan dari saudara-saudara kita "SSY". semoga ada saudara-saudara kita dari SSY yang membaca Blog ini, bersedia memberikan tanggapan dari pertanyaan Bapak dalam Artikel ini.
Terus Berkarya Pak Awi.
Salam Kasih Kristus Tuhan kita.
Dear Sdr Julianus,
DeleteSalam juga.
Sebetulnya pastinya setiap SSY mampu menanggapi setiap artikel saya; seperti kata ‘truthseeker’ ada ‘celah’ utk diperdebatkan. Namun demikian, apakah tanggapannya berbobot atau ‘as-bun’ (asal bunyi) perkara yang lain. Maaf, kebanyakannya, argumentasi SSY selalu berupa retorika sehingga terkesan muter-muter atau rasionalisasi untuk membenarkan diri. Bagi saya, SSY hanya pandai berdiskusi ayat-ayat Alkitab karena memang nyaman bagi mereka mendiskusikannya. Ya, untuk itulah mereka diprogram. Di luar itu? Yah seperti yang Sdr tahu, bukan?
Contohnya saja SSY menggebu-2 menuduh Katolik kultus karena kesalahan-2 Paus terdahulu. Setelah saya buktikan ciri—ciri kultus berdasarkan definisi para ahli, di Studi Kasus: Saksi Yehuwa vs. Roma Katolik
Apa komen mereka?:
Jelas skrg buat saya, sdr.Awi ini ternyata mengkultuskan Margaret Singer, Steve Hassan, dan tokoh sejenis sebagai "guru besar" dia untuk menentukan dan menghakimi agama mana yg absolute pasti disebut sesat
Sungguh menggelikan, bukan? Bgmn saya bisa mengkultuskan para ahli kultus tsb? Misalnya saya memecahkan masalah soal fisika dengan menggunakan rumus gaya gravitasi yang dirumuskan oleh Newton, apakah lalu saya mengkultuskan Newton? Tentu, tidak. Demikian juga saya menggunakan rumusan yg ditetapkan oleh para ahli untuk membuktikan Katolik bukan kultus sebaliknya MP lah kultus. Bahkan saya tantang mereka membuktikannya, tp sampai saat ini, belum ada tuh.
Yah, jika mereka senang hidup dalam rasionalisasi-2, silahkan saja. Mudah-2an Tuhan Yesus mau mendengar rasionalisasi-2 mereka.
Demikian setelah saya buktikan mengapa agama Menara Pengawal sebuah bidat. Apa kata mereka? Ya, sama juga.
Di kalangan umat Kristen, perbedaan doktrin sebetulnya hal yang biasa. Hanya oknum-2 yang merasa benar mencap ajaran orang lain sesat padahal hanyalah masalah tafsiran. Misalnya baptis percik atau selam.
Tetapi ajaran Menara Pengawal bukanlah berdasarkan pada konsep Alkitab. Bukan hanya pada masalah tafsiran. Jadi memang sesat atau bidat.
Salam kasih Tuhan Yesus
Shaloom Pa AWI
ReplyDeleteArtikel Pa AWI kali ini benar-benar luar biasa, saya sampai meng copy nya dalam bentuk pdf (mohon ijin jg Pa..) dan saya akan print kan, mungkin suatu saat saya bertemu SSY yg sedang mengabar akan saya berikan dan katakan : "Ada seseorang yg ingin sekali mengetahui jawaban yg benar dari SSY, bisakan anda menolong.??" dan akan saya berikan arikel Pa AWI ini.
Memang Pa, saya perhatikan setiap pertanyaan tentang LMP sangat membuat SSY tidak nyaman, mereka sudah terlanjur menganggap suara LMP sebagai suara Yehuwa, sehingga 'takut' sekali memberikan pendapat secara 'riset' dan 'nalar' apabila pertanyaannya menyangkut LMP.
Saya dari kemarin2 sengaja tidak berkomentar, saya mau lihat apalagi komentar SSY atau jawaban SSY thd pertanyaan2 Pa AWI yg ditulis berwarna merah.
Sebenarnya pertanyaan2 Pa AWI diatas sudah Pa AWI tanyakan, cm karena komentar2 SSY yg suka tidak fokus pada artikel membuat kita lupa akan POKOK utama pertanyaan, sehingga TOPIK nya jd kabur, saya minta tolong Pa AWI, untuk artikel Pa AWI yg satu ini, apabila ada komentar yg 'tidak nyambung' dengan artikel spy jangan dimasukkan pada bagian komentar di artikel ini, komentar saya ini jg boleh Pa AWI buang saja, sy ingin yg kali ini benar2 ada jawaban yg cukup baik dari SSY, apalagi komen Maxi-sam, jngn sampai 'ngotor2in' di sini ya Pa.
Terima kasih atas perhatiannya Pa AWI
Salam Kasih Tuhan Yesus.
Dear Pembaca Blog "Fakta Di Balik Ajaran Saksi Yehuwa"
DeleteSehubungan dengan permintaan dari Bpk Binsar di atas dan saya nilai baik maka saya mohon kepada rekan Kristen Non Saksi-Saksi Yehuwa untuk tidak memberi komentar di thread artikel ini.
Thread artikel ini dikhususkan bagi Saksi Yehuwa yang berkunjung di blog ini dan bersedia menjawabnya.
Jika komentar-komentar itu tidak ada hubungannya dengan thread ini, maka akan saya pindahkan ke thread khusus "Sampah Saksi-Saksi Yehuwa".
Salam kasih Tuhan Yesus
Admin
Dear Pembaca "Fakta Di Balik Ajaran Saksi Yehuwa"
ReplyDeleteSaya agak heran dengan beberapa pembaca blog ini yang tidak membaca cermat instruksi khusus thread ini yaitu Saudara hanya boleh menjawab thread ini sesuai dengan konteks pertanyaan-pertanyaan yang berwarna merah. Di luar itu komentar Saudara akan saya masukkan ke dalam thread Komentar Sampah Saksi Yehuwa.
Misalnya kemarin ada seorang Saksi Yehuwa, anonim, mencoba menjawab thread ini tanpa menyentuh sama sekali topik thread ini sehingga saya pindahkan ke sini
Demikian juga masalah initial Saudara diharapkan agar dicantumkan untuk kemudahan berdiskusi.
Terima kasih atas perhatiannya
Salam kasih Tuhan Yesus
anda tidak memahami isi ALKITAB... jadi anda tidak tahu Siapa itu YESUS... Yesus sendiri berkata, Bapa ampunilah mereka, Yesus juga berkata... Tidak seorangpun datang kepada Bapak... kalau tidak melalui Aku.... Yesus sewktu dibabtis ada suara yang keluar dari langit dan mengatakan Inilah putraku yang ku kasihi... kepadannya aku berkenan... Jadi menurutmu Siapakah Yesus ? Allah atau Anak Allah... Kalau engkau tidak menjawab berdasarkan bukti yang nyata... engkaulah ajaran sesatnya... THANK,SSSS
ReplyDeleteTidak suka dengan saksi saksi Yehuwa itu pilihan pribadi. Saya kristen tapi saya bisa menerima penjelasan dari saksi Yehuwa. Mereka tidak menyuruh hal2 buruk ko, justru pertanyaan bisa dijawab dengan ayat firman Allah. Jadi dimana ajaran sesatnya? 😊 justru saya penasaran dengan saksi Yehuwa ini.. saya kira mereka mencontoh Yesus menyebarkan kabar baik...
ReplyDeleteKarna di alkitabpun nama Yehuwa disembunyikan dihalaman belakang. Pertanyaan saya terjawab sudah..
Salam kasih...
Mengapa Anda tidak mencoba menjawab pertanyaan yg ada di thread ini? Mengapa tidak coba menjawabnya Anda tidak menganggap ajaran SSY tidak sesat?
Delete