Kebohongan Lembaga Alkitab Dan Risalah Menara Pengawal: Bagian 1

AGAR PEMBACA dapat memahami artikel ini dengan baik, ijinkan saya menjelaskannya sebagai berikut:
  1. Pada mulanya saya menulis artikel tentang "Apa dan Siapa Di Balik Saksi-Saksi Yehuwa" yang dapat ditemukan di Sarapan Pagi Biblika yang dapat diklik di sini. (Artikel yang sama juga dapat dilihat di di sini.)
  2. Artikel tersebut mendapatkan respons yang baik dari seorang Saksi-Saksi Yehuwa bernama Martha Rumimper yang berdomisili di California, USA
  3. Untuk membuktikan ketidakjujuran atau kebohongan Lembaga Menara Pengawal maka saya membuka halaman baru di situ itu dengan judul "Kebohogan Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal" yang dapat di klik di sini  untuk lebih jelasnya.
Berikut merupakan hasil diskusi tersebut yang saya salin. Silahkan menikmatinya.

Tulisan Awal AWI:


Tentunya sister Martha bertanya-tanya mengapa saya sudah sekian tahun belajar dengan JW, tetapi belum lulus-lulus juga.

Nah, salah satu lagi keraguan saya tentang self-proclaimed Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal sebagai satu-satunya organisasi Allah di bumi yaitu kejujurannya. Tidak mungkin Yehuwa memilih suatu organisasi yang mengajarkan kebohongan kepada anggotanya, bukan?

Selama belajar seraya memeriksa apa dan siapa di balik SSY, saya menemukan perbuatan-perbuatan dari organisasi LMP yang tidak sesuai dengan klaimnya sebagai representatif Yehuwa di bumi.

Saya jadi teringat dengan majalah Menara Pengawal 15/8/1991, hlm. 22 yang selaras dengan pemikiran saya, sebagai berikut:
“Berdusta menjijikkan bagi Yehuwa. Di antara tujuh perkara yang Ia benci termasuk juga ”lidah dusta” dan ”seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan”. (Amsal 6:16-19) ”Semua pendusta” digolongkan bersama orang-orang penakut, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, yang tidak akan mempunyai tempat di dalam dunia baru Allah. (Wahyu 21:8) Selanjutnya Amsal memberi tahu kita, ”Siapa yang berjalan dengan jujur, takut akan [Yehuwa], tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.” (Amsal 14:2) Seorang pendusta bengkok jalannya. Karena itu seorang pendusta terbukti merendahkan Yehuwa. Betapa buruknya gagasan tersebut! Marilah kita selalu berbicara kebenaran, bahkan jikalau hal itu menyebabkan kita didisiplin atau rugi secara keuangan. (Amsal 16:6; Efesus 4:25) Mereka yang berbicara kebenaran meniru Yehuwa ”Allah kebenaran”.—Mazmur 31:5, NW [Alkitab Indonesia: ayat 6].”
Memang organisasi mengajarkan agar kita berbicara benar dan jujur. Tetapi apakah organisasi berbicara kebenaran dan kejujuran sesuai dengan apa yang ditulisnya? Pembelajaran saya mengatakan sebaliknya, yaitu dusta.

Sekarang saya buktikan di mana dusta organisasi Allah ini,


Terjemahan Dunia Baru/New World milik organisasi di Yoh. 1:1 sebagai berikut:
Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah. 
Dalam bahasa Inggrisnya "the word was a god"
Di dalam upayanya membuktikan bahwa Yoh. 1:1 lebih tepat diterjemahkan sebagai ‘suatu allah’ or ‘ a god’, organisasi mengutip buku The Journal of Biblical Literature karya Harner, Philip B seorang Trinitarian di brosur Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal hlm. 27 bahwa Journal ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah. Berikut kutipan brosur tersebut:
“Journal of Biblical Literature berkata bahwa istilah-istilah “yang mempunyai predikat [tanpa kata sandang] yang mendahului kata kerja, terutama mengandung arti kualitatif [menunjukkan sifat tertentu].“ seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah. Juga dikatakan tentang Yohanes 1:1: “Kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu.”
Apakah journal tersebut menyatakan demikian? Faktanya, The Journal of Biblical Literature tidak mendukung terjemahan organisasi LMP firman adalah “suatu allah/a god”.

Berikut saya lampirkan copy dari buku tersebut – maaf file sizenya agak besar, saya tidak tahu lagi bagaimana memperkecilnya, untuk mempermudah sister, tolong dicopy dan ditempatkan di Microsoft Word saja - sebagai bukti bahwa organisasi dengan sengaja salah mengutip maksud dari pengarang.



   
The Journal of Biblical Literature
karya Harner, Philip B hlm. 84-85


dusta menara pengawal saksi yehuwa
The Journal of Biblical Literature
karya Harner, Philip B hlm. 86-87





















Note: Jika halaman-halaman buku itu tidak nampak baik atau broken, saya bersedia mengirimkan berkas filenya kepada sister Martha via e-mail, tentunya jika sister bersedia memberikan address e-mailnya kepada saya.

Jika kita lihat di copy buku tersebut, pengarang journal mendaftarkan 5 cara alternatif yang mungkin rasul Yohanes dapat tulis di Yoh. 1:1: “John could have written any of the following (Yohanes dapat menulis salah satu berikut):

A. ho logos en ho theos (The Word was the God, penulis)
B. theos en ho logos (God was the Word , penulis)
C. ho logos theos en (The Word God was, penulis)
D. ho logos en theos (The Word was God, penulis)
E. ho logos en theios (The Word was divine, penulis)

Perhatikan point B yaitu klausa yang rasul Yohanes gunakan ketika ia menulis Yoh. 1:1.

Di dalam Journalnya, Harner menjelaskan pengertian masing-masing klausa tersebut, yaitu:
Clause D, with the verb preceding an anarthrous predicate, would probably mean that the logos [Word] was ‘a god’ or a divine being of some kind, belonging to the general category of theos [God] but as a distinct being from ho theos [the God]. Clause E would be an attenuated form of D. It would mean that the logos [Word] was ‘divine,’… John evidently wished to say something about the logos [Word] that was other than A and more than D and E… B means that the logos [Word] has the nature of theos [God] (rather than something else)In this clause, the form that John actually uses, the word theos [God] is placed at the beginning for emphasis.This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, [the Word] no less than ho theos, [the God] had the nature of theos [God].” —Philip B. Harner,“Qualitative Anarthrous Predicate Nouns: Mark 15:39 and John 1:1,” The Journal of Biblical Literature, 1973, pp. 84-85, 87 
Jadi jelas, jika memang mau diterjemahkan logos was a god, maka menurut journal itu, rasul Yohanes akan menggunakan pola kalimat ho logos en theos yaitu D atau E yaitu ho logos en theios. Faktanya rasul Yohanes menulis dengan pola kalimat theos en ho logos yaitu B yang mana menurut jounal itu that the logos has the nature of theos (rather than something else).

Halaman berikutnya, Harner menulis kesimpulan penjelasan atas analisanya tersebut:

Perhaps the clause could be translated, ‘the Word had the same nature as God.’ This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, no less than ho theos, had the nature of theos.”—Journal of Biblical Literature, 1973, pp. 85, 87
Jadi sesungguhnya, organisasi telah mendustai pembacanya dengan menyatakan bahwa journal itu mendukung terjemahan organisasi.

Bukti dusta lainnya adalah organisasi mengeluarkan buku yang bernama Kingdom Interlinear Translation of the Greek Scriptures (KIT) tahun 1969 di hlm. 1158 saya lampirkan di bawah:


Di halaman itu, kali ini, organisasi mengutip karya Dr. Julius Mantey yaitu Manual Grammar of the Greek New Testament yang mana seolah-olah buku Mantey mendukung terjemahan yang terdapat di KIT atas Yoh. 1:1, yaitu firman itu adalah suatu allah. Bagaimana pendapat dari Julius sendiri? Faktanya tidak sama sekali! Bahkan ia mengirimkan surat protes langsung kepada organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal yang saya lampirkan di bawah ini:


Mantey Letter p.1

Mantey Letter p. 2

dusta menara pengawal saksi yehuwa
Mantey's Letter pg 3

Surat ke tiganya saya letakkan di tempat lain karena halaman ini tidak dapat membuat another atttachment, silahkan klik http://i51.tinypic.com/1zx00op.jpg untuk melihatnya.

Dr. Julius adalah seorang ahli grammar bahasa Yunani yang terkenal memberi komentar tentang salah terjemahan dari NW menulis, “Yang di atas hanyalah sedikit contoh dari kesalahpenerjemahan Menara Pengawal dan penyimpangan Firman Allah.”

Lebih lanjut di suratnya, Ia melarang MP untuk mengutipnya dan bukunya, “Memandang fakta-fakta tersebut, terutama karena Saudara telah mengutip saya di luar konteks. Saya di sini meminta Saudara untuk tidak mengutip "Manual Grammar of the Greek New Testament" lagi, seperti yang telah dilakukan Saudara selama 24 tahun ini. Juga, agar Saudara tidak mengutipnya atau saya dalam publikasi Saudara yang manapun sejak saat ini.”

Silahkan sister Martha membaca surat Mantey itu agar lebih jelas.

Pertanyaan saya sederhana saja. Mungkinkah the annointed people [JW Indonesia menyebutnya ‘kaum terurap’] yang diklaim dipilih oleh Yehuwa sendiri melakukan hal-hal yang tidak terpuji? Allah Yehuwa adalah Allah yang maha suci, Ia tidak mungkin memilih individu atau organisasi yang menggunakan cara-cara yang kotor untuk menipu para pembacanya, yaitu JW. Oleh sebab itu saya katakan, tidak mungkin orang mau menjadi JW jika ia telah memeriksa apa dan siapa di balik SSY dan tahu bahwa organisasi di mana ia akan bergabung ternyata banyak melakukan kebohongan untuk membuktikan bahwa ia benar. Mengapa? Karakteristik manusia adalah tidak suka dibohongi. Let the objective mind man merenungkan dan menjawab hal ini dengan hati yang jujur dan tulus.

Fakta yang saya sampaikan hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak dusta-dusta organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal. Jika Martha sungguh-sungguh ingin mengetahui track record organisasi yang lainnya dan lebih mendalam. Saya bersedia mengungkapkannya lebih mendalam lagi.

Fakta yang saya sampaikan bukanlah sebuah fitnah karena jika fitnah tidak akan disertai suatu bukti. Tetapi saya sertai bukti dari informasi saudara seiman saya.

Jadi bagaimana menurut sister Martha? 



Tanggapan Martha:


Dear brother Awi,

Kalau kamu sudah bikin judul Kebohongan Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal (watch tower), ya buat apa lagi kamu tanya saya? Kan kamu sudah berkesimpulan bahwa Watch Tower society yang menggembalai the Congregation of The Jehovah's Witnesses itu bohong. Kenapa bertanya pada orang/kelompok yang kamu sudah simpulkan berbohong? Apanan saya kan udah kasi tau sebelumnya bahwa saya hanya menjawab pertanyaan siapa saja yang ingin mengetahui apa yang kami percaya.

Tanggapan AWI:

Dear sister Martha,

Mengapa saya membuka halaman baru yang meng-expose Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal?

Kamu menyatakan:

Quote:
We (God's people) are judged by the fruits of the spirits. Judged disini maksudnya bukan dihari penghakiman tapi penilaian masyarakat non Jehovah's Witnesses. Look at the fruits. The fruits of the spirit will show good outcome because Jehovah is good. Dari melihat good fruits, ya itulah image yang di reflect pengurus the Watch Tower, the overseers, the elders and the congregation. Setiap contamination langsung di eliminate immediately to maintain the quality of good fruits. Di apa-dan-siapa-dibalik-saksi-saksi-yehuwa-vt3883.html

Lalu saya menjelaskan bahwa saya tidak meragukan kesungguhan dan ketulusan kamu menghasilkan the fruits of the spirits. Tetapi meragukan the fruits of the spirits dari organisasi. Untuk membuktikannya, maka saya buatlah halaman baru dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Lagi pula jika kamu baca Eph 5:11 yang menyatakan "Have nothing to do with the fruitless deeds of darkness, but rather expose them" (NIV). Maka tugas unik ini merupakan tugas seorang Kristen, bukan?

Jika saya melihat seseorang ingin terjatuh ke dalam sebuah lubang yang tanpa ujung, tidakkah tugas saya sebagai orang Kristen untuk memberitahu dia sebelum ia masuk ke lubang itu? Dan bukankah itu yang kamu kerjakan untuk memperingati orang-orang yang mana menurut ajaran LMP sedang menuju lubang tanpa ujung?

Sayangnya, saya yang melihat kamu yang akan terjatuh ke dalam lubang, makanya saya peringati agar suatu saat nanti di pengadilan Tuhan kamu tidak protes bahwa tidak ada orang yang memperingati kamu akan hal ini.

Jika kamu perhatikan, hal ini selaras dengan 3 movitasi saya menulis di halaman "Apa dan Siapa Di Balik SSY"

Quote:
Kenapa bertanya pada orang/kelompok yang kamu sudah simpulkan berbohong?

Jika maksud kamu adalah kamu sebagai individu yang saya simpulkan berbohong, maka saya rasa kamu keliru. Saya yakin seperti brother & sister JW yang saya kenal. Mereka tulus dan takut akan Yehuwa. Sayangnya, mereka diperalat oleh LMP untuk melakukan objective dari organisasi dengan excuse doing God's will.


Tanggapan Martha:

Dear brother Awi, Thank you atas penjelasannya mengenai maksud kamu sebenarnya atas menggunakan term "Kebohongan". Gini lho brother Awi. Tanslators Scholar itu banyak sekali didunia ini sejak dulu. Setiap translators itu berhak atas view nya. Kami lebih memilih kata "inaccurate, untrue or misinforming" sebab kita tidak tau apa motive para translators waktu men translate the scriptures, apakah mereka memang mencari the true teaching of Jesus atau intentionally twisting the scriptures. Kalo kami pakai kata "lie", itu sudah jelas kami menuduh "dengan bukti" bahwa orang itu intentionally twist to deflame.

Nah, saya juga tidak bisa bilang Dr. J. Mantley itu lying, because I don't know his motives or intention. He pobably had done his best in proposing his opinions.

Ini link yang salah satu membantah ketidaksetujuan Dr. J. Mantley.
http://www.thoughts.com/letusreason/jul ... ranslation (maaf link ini ketika diperiksa sudah tidak ada lagi, admin)

Selebihnya itu up to the believers individually. All we can do is tell. This is what I know, this is what I believe and I should tell other people because it is my job as a christian. Waktu Jesus berada didunia, many listened to his sermons but not many believed in him.

Have a good day.

Tanggapan AWI:


I'm glad to hear from you again.

Saya sudah khawatir for a moment that you're no longer willing to discuss about anything since I wrote this page. I thought you're 
 mad

Any way, I'm happy 
 that you've got my point dan my motivation right.  

Actually, kita berdua believe in the same Bible with two different interpretation. But one thing in common, that is; to share the good news that we believe in. Let's keeping that way.

To tell you the truth, I'm honored, proud and flattered by you as a JW willing to discuss in this web. address. I really am. As you said, and I agreed, not many JW willing to discuss their faith in the open forum. But you're different. I do appreciate it. 
 I believe that once the good news spoken out or written. It will not be a useless thing. It's always a value for everybody who are willing to read or hear.

I also believe that the web owner and readers have the same feeling as I have; having you here. They appreciate it by not commenting our discussion...I think?? 
 I hope so.  I've seen dan surfed many open forum discussion. When somebody write a new page to talk about something, and everybody start to chip in commenting or just to make a fun of it. But this time, it's different. They just let us to have our discussion. And I believe it for one reason, that is to learn from you as a JW. Any way, if the reader wants to comment, he doesn't know where the discussion leads to.

I do hope you keep staying tune, ya. 
. Believe me, your contribution will not be wasted. Instead, enlighting and blessing everyone who reads this. Who knows that readers this web finally understand and view your explanation biblically rather than their own understanding. Who knows, right? You plant the teaching on the web, your JW brother and sister in Indonesia water it and God grows it. Or... it could work vice versa. Correct?

Hope my English good enough for you understand it. 


Ok, back to our discussion.

Saya sudah lihat website yang kamu referensikan. Thanks.

Komentar saya adalah kita harus bisa membedakan 2 hal yaitu antara:

  • Society mengutip buku Julius Mantey di luar konteksnya, yaitu seolah-olah terjemahan society didukung oleh bukunya Mantey.
dengan

  • Kritik Julius Mantey atas terjemahan NET yang menurut website itu tidak accurate or lies.
Saya menbaca web itu, tertera the last top page:
Is Dr. Julius Mantey's criticism of the NWT "a god" justified? [I'd like to thanks my friends for this contibution to find out the truth of Mantey's criticism!]
See, this web sedang mendiskusikan tentang kritik Dr. Julius Mantey akan terjemahan NWT "a god". Web ini sama sekali tidak menolak bahwa LMP telah mengutip Mantey di luar konteksnya.

Jadi sesungguhnya point saya adalah apakah LMP telah mengutip karya Mantey di luar konteks untuk membuktikan bahwa terjemahan NWT di support oleh Mantey regardless betul atau salah karya Mantey tersebut? Bisa melihat point saya?


Tanggapan Martha:


Dear brother Awi:

Congregation of Jehovah' Witnesses respect the authority of elders and overseers. We believe that they are slaves of Jehovah. Disrespecting our overseers and elders is disrespecting Jehovah, because Jehovah use them as his workers to guard the sheeps. The congregation of Jehovah's witnesses are not to place the slaves of Jehovah is the position of being ridiculed. Jehovah's Witnesses are discouraged to get involved in activities that may divert our attention from our worship and ministry.

I just want to let you know that I will no longer respond to your question. When you begin to show interest in knowing what we know about Jehovah's standard, you are more than welcome to go to the nearest Kingdom Hall and request for Bible lessons.


Tanggapan AWI:

Saya sangat sedih   membaca tulisan terakhir sister Martha.

Paling tidak saya telah menyampaikan fakta bahwa Yesuslah yang menyelamatkan, bukan bergabung dengan suatu organisasi atau kaum terurap/pilihan seperti yang diajarkan oleh LMP. Ini adalah kebenaran. Klaim LMP membuat setiap SSY menuju kepada kebinasaan kekal. Dan ini bukan saya yang mengatakan tetapi Firman Allah sendiri.

Saya selalu berdoa kepada Tuhan Yesus agar Roh Kudus memberikan anugerahan keselamatan kepada Sister Martha, bahkan kepada setiap SSY di dunia agar benar-benar mengenal Injil yang sejati, siapa itu Yesus yang sebenarnya. Mudah-mudahan Roh Kudus memberikan pencerahan kepada brother and sister SSY.

Ijinkan saya untuk membahas tulisan akhir ini (mudah-mudahan sister masih mau lihat meskipun mungkin tidak lagi berkomentar)

Ketika Martha menulis:


Quote:
Congregation of Jehovah' Witnesses respect the authority of elders and overseers. 

Ya betul, setiap SSY sangat bahkan teramat hormat kepada otoritas yang ditunjuk oleh LMP. Inilah mengapa para ahli cult/kultus melabel organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal karena yang diworship adalah organisasi, bukan Yehuwa ataupun menngikuti ajaran Yesus. Tentunya ketika saya tulis ini, percayalah saya tahu benar tentang apa itu cult karena saya juga mempelajarinya sampai tuntas apa itu definisi cult dan mengapa organisasi LMP disebut sebagai organisasi kultus. Dan pengetahuan inipun akan saya kupas di situs ini agar Christian netter mengatahuinya dengan jelas beda antara bidat dan kultus. Hanya untuk info saja, jika ada orang/organisasi mengajarkan bidat maka ajarannya itu menyimpang dari Alkitab, tetapi kalau kultus/cult, ajarannya tidak hanya bidat tetapi juga orang/organisasi ini memanfaatkan dan eksploitasi korbannya (dalam hal ini para anggotanya) untuk melakukan objektif orang/organisasi itu dengan cara menggunakan Alkitab sebagai dasar pembenaran. Jadi jelas, kultus lebih jahat dari bidat. Oleh sebab itu, aktifitas SSY banyak dilarang di banyak negara karena bukan sekedar bidat tetapi kultus. Netter yang tertarik bersabar ya akan bahasan ini. Banyak hal yang saya ingin sampaikan tetapi hanya punya sedikit waktu  

Quote:
We believe that they are slaves of Jehovah

Inilah keyakinan setiap SSY, tetapi pertanyaan saya adalah siapakah di balik Yehuwa? Apakah Allah Yehuwa pencipta langit dan bumi atau sekelompok orang yang mengaku-ngaku dipilih atau diangkat oleh Yehuwa? Sayangnya, setiap SSY tidak bisa membedakannya.  Tidak bisa membedakannya sangat fatal yaitu hidupnya sungguh-sungguh budak LMP untuk mengerjakan objektif LMP. Sayang...   Lihat kesaksian seorang mantan SSY di sini http://www.sarapanpagi.org/apa-dan-siapa-dibalik-saksi-saksi-yehuwa-vt3883.html

Note: Para netter harap diingat bahwa ketika saya kelihatannya menulis agak sedikit keras atau berani, percayalah saya berani membuktikan apa pun juga yang saya tulis adalah benar. Hanya kasih waktu saya untuk membuktikannya, ya 
 Semuanya terbukti dan ilmiah.

Quote:
Disrespecting our overseers and elders is disrespecting Jehovah, because Jehovah use them as his workers to guard the sheeps.

Ya inipun saya mengerti, setiap SSY selalu memiliki pola pikir ini, tidak hormat kepada orang-orang yang ditunjuk oleh organisasi berarti tidak hormat kepada Yehuwa. Mengapa? Karena setiap SSY begitu yakin bahwa Allah sendiri sedang menggunakan mereka untuk kemuliaan Yehuwa. Tetapi benarkah klaim bahwa Allah sendiri sedang menggunakan LMP? Nah ini perlu dibuktikan. Dan faktanya tidak! karena tidak mungkin Allah menggunakan suatu organisasi yang melakukan penipuan seperti yang saya ungkap di halaman ini untuk mendukung terjemahannya yaitu bahwa Yesus adalah suatu allah. Alkitab mengatakan bahwa sang penipu merupakan pekerjaan iblis sendiri. Bapa penipu adalah si iblis. Dusta LMP tidak hanya ini, tetapi banyak. Saya akan kupas di sini.

Quote:
The congregation of Jehovah's witnesses are not to place the slaves of Jehovah is the position of being ridiculed

Ya saya setuju. Saya sudah bahas di atas. Tetapi budak Yehuwa dilecehkan karena memang organisasi itu telah melecehkan Yehuwa dulu sehingga sekarang waktunya Yehuwa melecehkan dan membongkar kedok dan borok self-proclaimed prophet, yaitu LMP

Ketika umat Kristiani tidak mengetahui apa dan siapa di balik SSY sehingga terkesan takut, sister Martha berkata:

Quote:
If people are afraid of Jehovah's Witnesses, maybe they are not ready to hear the truth. Dapat dibaca di sini http://www.sarapanpagi.org/inkonsistensi-literatur-saksi-yehuwa-vt2390.html

Tetapi ketika ada orang Kristen mengetahui dan berani membuktikan apa dan siapa di balik SSY, sister Martha mengatakan:

Quote:
Jehovah's Witnesses are discouraged to get involved in activities that may divert our attention from our worship and ministry. I just want to let you know that I will no longer respond to your question. When you begin to show interest in knowing what we know about Jehovah's standard, you are more than welcome to go to the nearest Kingdom Hall and request for Bible lessons.

Jadi siapa sesungguhnya yang takut the truth?  Jika saya diijinkan menggunakan istilah sister Martha "stereotype", maka "stereotype JW" adalah tidak berani menguji ajaran yang diterimanya apakah benar-benar Alkitabiah atau bukan. Padahal jika memang ajaran LMP adalah murni Alkitabiah maka akan tahan uji. Sayangnya hanya kayu dilapis emas. Berlian palsu sehingga tidak tahan uji. Setiap stereotype JW adalah terlalu takut mengetahui kebenaran yang sejati. JW hanya berani kepada umat Kristiani yang tidak mengerti Alkitab dengan benar untuk disesatkan. Ketika dikonfrotasi dengan kebenaran sejati, pernyataannya ya seperti itu di atas.

Tanggapan Martha:

Quoted from borther Awi:

Jika saya diijinkan menggunakan istilah sister Martha "stereotype", maka "stereotype JW" adalah tidak berani menguji ajaran yang diterimanya apakah benar-benar Alkitabiah atau bukan. Padahal jika memang ajaran LMP adalah murni Alkitabiah maka akan tahan uji. Sayangnya hanya kayu dilapis emas. Berlian palsu sehingga tidak tahan uji. Setiap stereotype JW adalah terlalu takut mengetahui kebenaran yang sejati. JW hanya berani kepada umat Kristiani yang tidak mengerti Alkitab dengan benar untuk disesatkan. Ketika dikonfrotasi dengan kebenaran sejati, pernyataannya ya seperti itu di atas.

Martha's comment:

Stereotype Jehovah's Witness berarti hanya Jehovah's witness yang bersikap begini kan? Itu lah consistency minister nya ah Congregation kami. We all teach the same thing. Nggak boleh di aneka aneka ragamin. Kalau Jehovah's Witness takut ketahuan aslinya, tidak mungkin kami mengundang siapa saja untuk mengenal the truth about Jehovah Bible study. Hanya Jehovah's Witnesses yang bela belain kepasar pasar, ke tempat umum, door to door membagikan udangan untuk Bible lessons. Diperlukan bantuan Holy Spirit untuk melaksanakan Ministry door to door, brother Awi. Terus kalo kamu perhatikan, tempat ibadah kami tidak pernah dibakar in Indonesia. We never get into trouble with anyone.

Christians harus mempertahankan sikap huility, brother Awi. Itu yang saya pertahankan. Kalo kelamaan terlibat dengan del del duel yang gak berguna, saya bisa terkontaminasi dengan tabiat yang saya sudah lama tinggalkan. Saya juga harus memikirkan spiritual health saya lah.

Take care of yourself.

Tanggapan AWI:

Quote:
Awi berkata:
Jika saya diijinkan menggunakan istilah sister Martha "stereotype", maka "stereotype JW" adalah tidak berani menguji ajaran yang diterimanya apakah benar-benar Alkitabiah atau bukan. Padahal jika memang ajaran LMP adalah murni Alkitabiah maka akan tahan uji. Sayangnya hanya kayu dilapis emas. Berlian palsu sehingga tidak tahan uji. Setiap stereotype JW adalah terlalu takut mengetahui kebenaran yang sejati. JW hanya berani kepada umat Kristiani yang tidak mengerti Alkitab dengan benar untuk disesatkan. Ketika dikonfrotasi dengan kebenaran sejati, pernyataannya ya seperti itu di atas.

Sister Martha menjawab:
Stereotype Jehovah's Witness berarti hanya Jehovah's witness yang bersikap begini kan? Itu lah consistency minister nya ah Congregation kami.
Terima kasih atas pengakuannya. Memang dari dulu saya tahu akan hal ini yaitu stereotype JW ketika dihadapkanthe truth sejati ya ngak berani. Sekali terima kasih atas pengakuannya. Tidak satupun JW yang saya tahu berani mengungkapkannya seperti kamu. 

Quote:
Kalau Jehovah's Witness takut ketahuan aslinya, tidak mungkin kami mengundang siapa saja untuk mengenal the truth about Jehovah Bible study.

Maaf ya, sekali lagi, pernyataan kamu hanyalah suatu retorika untuk menyelamatkan kehormatan organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal yang telah membelengu hidup kekal dan keselamatan kamu. Buktinya kamu mengatakan "I just want to let you know that I will no longer respond to your question." Ketika diperhadapkan dengan pertanyaan saya. Sedih....sedih saya membacanya   

Quote:
Hanya Jehovah's Witnesses yang bela belain kepasar pasar, ke tempat umum, door to door membagikan udangan untuk Bible lessons. Diperlukan bantuan Holy Spirit untuk melaksanakan Ministry door to door, brother Awi.
Mau buka lagi halaman "Rahasia Dibalik SSY Berkunjung Dari Rumah ke Rumah"?  Saya tahu alasan organisasi LMP meminta para anggotanya untuk berkunjung dari rumah ke rumah. Sayangnya kamu tidak tahu. Kamu pikir kamu sedang menjalankan kehendak Yehuwa. Jika kamu bersedia, tolong jangan nanti ngomong "I just want to let you know that I will no longer respond to your question.". Memang the truth terlalu menakutkan untuk diketahui.

Inilah alasan mengapa saya katakan bahwa ajaran bidat hanya mengajarkan ajaran yang salah kepada umat manusia.

Tetapi kultus? izinkan saya mengutip literatur LMP tentang akibatnya mengikuti organisasi kultus berjubah agama Kristiani di Menara Pengawal edisi 15 Feb. 1994 dengan judul sampul “Saksi-Saksi Yehuwa, Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?”. Artikel ini disiapkan oleh LMP untuk menolak tuduhan masyarakat umum yang mencap LMP sebagai organisasi kultus. Mengapa LMP menulis khusus tentang organisasi kultus? Pada tahun sebelumnya ada suatu kejadian di Amerika yaitu suatu grup kultus pimpinan David Koresh di Waco, Texas mencuat sehingga menjadi pembicaraan hangat. Dan tentunya masyakarat Amerika juga mengait-kaitkan kepada grup-grup kultus lainnya termasuk KMP. Tentunya, respons yang wajar adalah LMP menolak tuduhan tersebut.

Sekarang, jika sister membaca artikel tersebut, bukanlah hampir sama dengan klaim-klaim LMP? Perhatikan kesamaan ini, misalnya, LMP menulis:
“Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal. Biasanya mereka melakukan kegiatan religius mereka secara rahasia. Banyak kelompok kultus ini benar-benar mengasingkan diri dalam komune-komune. Pengabdian mereka kepada seorang yang memproklamasikan dirinya sendiri sebagai pemimpin manusia kemungkinan besar bersifat tanpa syarat dan ekslusif. Sering kali pemimpin ini membual bahwa mereka telah dipilih secara ilahi atau bahkan memiliki sifat-sifat ilahi.”  
“Para pemimpin kultus dikenal menggunakan metode-metode manipulatif untuk mengendalikan pikiran para pengikut mereka”.
Sekarang kita bandingkan keyakinan kamu bahwa organisasi LMP di-appointed oleh Allah. Organisasi kultus sering kali pemimpin ini membual bahwa mereka telah dipilih secara ilahi atau bahkan memiliki sifat-sifat ilahi. Klop bukan dengan organisasi kultus dengan pernyataan kamu. Ini hanya sedikit loh. Info lebih detailnya akan saya bongkar nanti. Kamu stay tune ya apakah benar praktek organisasi kultus selaras dengan praktek organisasi LMP. Percayalah, klop, sama.

Lebih lanjut, LMP menulis tentang korban kultus:
“Dapat dimengerti, banyak orang yang respek kepada Alkitab sebagai Firman Allah dikejutkan oleh penyalahgunaan Kitab Suci dengan cara yang tak tahu malu oleh kultus-kultus ini. Sebagai hasilnya, selama bertahun-tahun ratusan organisasi telah didirikan dengan tujuan memantau kultus-kultus dan membeberkan praktek-praktek mereka yang berbahaya. Para ahli perilaku kultus memperkirakan bahwa tibanya milenium baru dalam beberapa tahun mendatang dapat memicu perkembangbiakan kultus. Sebuah majalah berita mencatat bahwa menurut kelompok-kelompok anti-kultus, terdapat ribuan kultus “di luar sana yang siap merengut tubuh Anda, mengendalikan pikiran Anda, merusak jiwa Anda. . . Beberapa bersenjata tetapi kebanyakan dianggap berbahaya. Mereka akan membujuk Anda dan merampas milik Anda, mengawinkan dan menguburkan Anda.” 
Perhatikan kalimat "banyak orang yang respek kepada Alkitab sebagai Firman Allah dikejutkan oleh penyalahgunaan Kitab Suci dengan cara yang tak tahu malu oleh kultus-kultus ini". Jadi kultus memang menyalahgunakan Kitab Suci dengan cara yang tak tahu malu untuk menjalankan misi atau objektifnya. Dalam kasus LMP, ya dia meminta para anggotanya untuk berkeliling 'door to door' dengan menyalahgunakan Kitab Suci sehingga obyektifnya tercapai. Apa ya kira-kira obyektif organisasi LMP? Sabar, nanti pada waktunya akan saya bahaas.


Quote:
Kalo kelamaan terlibat dengan del del duel yang gak berguna, saya bisa terkontaminasi dengan tabiat yang saya sudah lama tinggalkan. Saya juga harus memikirkan spiritual health saya lah.
Saya rasa dalam diskusi kita belum mencapai "del del duel" ayat Alkitab, bukan? Baru beberapa ayat Alkitab saja yang saya ajukan, sayangnya kamu tidak mampu memberi bukti ayat Alkitab . Sedih saya jadinya  

Jika ajaran yang kamu yakini murni emas, tidak perlu kamu takut terkontaminasi, bukan? Hanya jika ajaran yang kamu terima palsu, ya otomatis takut. Misalnya saja Tuhan Yesus itu suci, apakah Ia takut terkontaminasi dengan pelacur, pemungut cukai dan lain-lain orang berdosa sehingga menjadi salah satu dari mereka? Tidak, Ia tidak takut karena Ia benar-benar suci. Malahan Ia bergaul dengan mereka. Dan, Ia mempertobatkan mereka. Nah, ini fungsi kita sebagai umat Kristiani yaiu menjadi terang dan garam dunia dan memberitakan siapa sebenarnya Yesus itu.

Saya berdoa buat kamu. Semoga hati dan pikiran kamu bisa dijamah oleh Roh Kudus, Allah Tritunggal untuk mengenal kebenaran yang sejati.

Stay tune ya untuk membongkar ajaran palsu LMP demi keselamatan kekal kamu.

Semoga Tuhan Yesus memberkati kamu dan sekeluarga.


Tanggapan Martha:

Brother Awi,

Sayang sekali kamu sudah membiarkan Setan bekerja dalam diri kamu. Walaupun sudah saya berikan ayat ayat pendukung kepercayaan kami mengenai what the Bible teaches. Kamu sendiri tidak memberikan versi yang kamu percaya. Kamu hanya kembali kepada memfitnah umat Jehovah. Terus ministry kamu itu dengan cara berpura pura interested in what the Bible teaches. The holy spirit tidak bekerja pada orang yang berpura pura, ngaku ngaku bertahun tahun belajar Bible. Tapi buah buah nya menunjukkan sikap yang berlawanan. I don't think you invited the holy spirit to help you before you talk to me.

Gini brother Awi, Christendom churches sangat takut kalo kehilangan anggota gereja. Anggota gerea adalah investment. Sebab itulah mata penghasilan pendiri gereja. Kalau umat pindah, income pun hilang. Sedangkan Jehovah's witnesses nggak ada perpuluhannya. Tidak ada elders kami yang menerima gaji. Jadi rame rame lah kalian mengeroyok kami dengan cemoohan, bukan dengan argument. You are helping christendom churches to protect their investment.

Udah lah ya. I don't think you know what the Bible teaches, and I dont think you have any interest. So let me spare my energy for anyone who wants to hear. Time is too precious to be wasted. Good luck to be one of the 144,000.


Brother Awi, umat Jehovah harus memisahkan diri dari hal hal yang tidak berkenan dengan standard Jehovah. Kalo kamu perhatikan nggak Jehovah's witnesses itu nggak melayani del del duel, kerna setan tahu kelemahan kita. Seseorang mungkin tidak goyah kalau dihadapkan sama alcohol atau rokok. Setan akan mencoba cara lain. Ada dengan cara menggunakan anak anak orng tersebut, anak anak itu dibikin nakal sekali sampe akhirnya orang tua itu maki maki anak, atau menyesali anak itu lahir. Setan juga bisa menggunakan government, dengan dipersulitnya ibadah supaya give up anak anak Tuhan. Atau ada mandatory ikut military atau wajib nyoblos di pemilu (Jehovah's witness nggak nyoblos gak juga ikut military). Kalo gak ikut nyoblos atau wajib militer, akan dipenjara lah, dipersulit urus urus document kewargaan lah, di denda lah. Setan juga bisa mempergunakan istri/suami/mertua/besan, bapak, ibu, adik, kakak untuk menjatuhkan iman anak Tuhan.

Saya punya kelemahan juga, brother Awi. Walaupun saya bisa menerima cemoohan, tapi instinct saya sebagai manusia yang sudah tercemar dosa itu nggak luput dari keinginan membela diri. Padahal bukan bela diri mici anak anak Tuhan. Tapi mengembalikan image reputasi Jehovah yang sudah di putar balikkan setan. Jadi saya wajib menghindari hal hal yang akan menjebak saya untuk melakukan hal hal yang tidak disenangi Jehovah. Kita manusia ini adalah seperti karet busa, brother Awi. Semua yang disekitar kita, kita hisap. Jadi saya mau berada dilingkungan yang supportive akan keimanan saya, bukan berada dilingkungan orang yang mencemoohkan Jehovah Father.


Tanggapan AWI:

Dear Sister Martha,

Apakah kamu marah, sister Martha? Saya sangat...sangat mengerti. I'm sorry... very sorry to make you feel like this for I have told the truth. Finally, I have to admit to you that you win 100% dan absolutely right over our discussion. Are you satisfied? I hope you are.


Ngak penting bagi saya siapa yang menang atau kalah dalam diskusi ini. Semua sia-sia. Yang utama bagi saya adalah keselamatan sister Martha apakah sister Martha sudah diselamatkan? Have you been pleasing Yehovah God all this time? Apalah sister telah merasa yakin telah merasa diselamatkan dan menyenangkan hati Yehuwa dengan mengerjakan setiap perintah Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal?

Please read this and contemplate, hope the Holy spirit gives you englightment to know the real Jesus of the Bible. Ini tentang hidup kekekalan. Please comtemplate it

DO YOU COMPLY WITH JEHOVAH’S ARRANGEMENT FOR LIFE?

“Jesus took a loaf… he said: ‘TAKE, eat. This means my body.’ Also, he took a cup… saying: ‘Drink out of it, all of YOU; for this means my “blood of the covenant,” which is to be poured out in behalf of many for forgiveness of sins.’” —Matthew 26:26-28, NWT

What is Jehovah’s Arrangement for Life?

“This is my Son, the beloved; listen to him.”—Mark 9:7, NWT

“Most truly I say to YOU, Unless YOU eat the flesh of the Son of man and drink his blood, YOU have no life in yourselves.”—John 6:53, NWT

Do you “listen” to the Son by participating in His New Covenant?

“…only the 144,000… have properly partaken of the emblems during the Memorial of Jesus’ death, and only with them did Jesus make his covenant… Members of the great crowd are not participants in the new covenant.” —The Watchtower, February 1, 1998, p. 19

What part of the word “anyone” does not apply to you?

“…the bread…that anyone may eat of it and not die. I am the living bread …if anyone eats of this bread he will live forever…the bread that I shall give is my flesh in behalf of the life of the world.”—John 6:50-51, NWT

DO YOU HAVE GOD’S SPIRIT?

“…we, in turn, might receive the adoption as sons. Now because YOU are sons, God has sent forth the spirit of his Son into our hearts and it cries out: ‘Abba, Father!’ ” —Galatians 4:5-6, NWT

“For all who are led by God’s spirit, these are God’s sons.” —Romans 8:14, NWT

How Does a Person Receive God’s Spirit?

“…because YOU are sons, God has sent forth the spirit…” —Galatians 4:5, NWT

Are you spiritually adopted as a son or daughter of God?

“God does not adopt them as spiritual sons, as he does the 144,000.” —The Watchtower, February 1, 1998, p. 20

If you are not adopted, how can you be “led” by God’s Spirit?

“For all who are led by God’s spirit, these are God’s sons.”—Romans 8:14, NWT

Without God’s Spirit whom you receive through adoption, how can you claim to “please” God and “belong” to Christ?
“So those who are in harmony with the flesh cannot please God. However, YOU are in harmony, not with the flesh, but with the spirit, if God’s spirit truly dwells in YOU. If anyone does not have Christ’s spirit, this one does not belong to him.”—Romans 8:8-9, NWT

I pray for you sister Martha as I have been doing to all my friends JW.

Good night.


Tanggapan Martha:

Dear brother Awi:

Kok terus berkesimpulan ke marah? Kalo bersaksi mengenai the truth about the father, nggak boleh marah marah. Marah itu bukan the fruits of the spirit. Ministry sama marah itu gak syncron.

Kayaknya kita harus hentikan diskusinya. Sebab kamu nggak bertujuan diskusi melainkan bashing. Lagi pula udah jelas bahwa you don't know anything about our congregation. Ibarat orang Perancis yang gak pernah ke Jogja tapi ngotot tahu mengenai Jogja sama orang Jogja.

Saya post comments disini sebenarnya bukan hanya untuk kamu saja, tapi untuk Christians lain yang bisa liat bahwa pengkritik pengkritik Congregation of Jehovah's Witnesses itu selal ingin tampil ilmiah. Tapi rupanya pinter ngarang cerita dan ngaku ngaku. Pembaca akan tau ministry mana yang sesuai dengan standard Jehovah.

Take care of yourself.

Tanggapan Akhir AWI:


Quote:

Ini merupakan hasil kesimpulan diskusi saya dengan sister Martha, seorang Saksi-Saksi Yehuwa yang dapat dibaca seluruh diskusinya di sini
http://www.sarapanpagi.org/apa-dan-siapa-dibalik-saksi-saksi-yehuwa-vt3883.html
http://www.sarapanpagi.org/apakah-lembaga-menara-pengawal-menyelamatkan-vt3890.html
Mohon dibaca secara lengkap untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh


Tentunya pembaca yang mengikuti diskusi ini bertanya mengapa saya tidak ingin melanjutkan berdiskusi dengan sdri. Martha? Bukankah jarang seorang SSY berkunjung ke situs Kristen dan bersedia berdiskusi?

Sederhana, misi saya telah selesai, yaitu memberitakan kebenaran firman Tuhan yaitu bahwa Yesuslah yang memberikan keselamatan, setiap SSY perlu lahir baru dan mengambil roti dan anggur sebagai lambang pengampunan dosa. Self-proclaimed organisasi Allah sama sekali tidak menyelamatkan, melainkan memberikan kebinasaan kekal. Dan saya berdoa agar Roh Kudus memberikan pencerahan lebih lanjut lagi. Yang utama telah saya sampaikan, selebihnya, yah biarkan Allah sendiri yang bekerja di dalam dirinya.

Jika apa yang saya tulis tidak dapat dijawab dengan baik bahkan jawabannya terkesan mengada-ada, hal ini memang sangat tipikal di kalangan SSY. Misalnya saja pertanyaan ‘Apakah mungkin Yehuwa yang begitu suci dan kudus menggunakan suatu organisasi yang menggunakan kebohongan untuk membuktikan dirinya benar?' Dan aspek doktrin-pun tidak dapat dijawab yaitu Bisa ditunjukkan di Alkitab satu ayat saja bahwa ada suatu organisasi mampu memberi keselamatan? Sayangnya, jawaban sister Martha adalah "I just want to let you know that I will no longer respond to your question" ( baca di http://www.sarapanpagi.org/apakah-lembaga-menara-pengawal-menyelamatkan-vt3890.html) dan "I will withdraw myself from this forum" (baca dihttp://www.sarapanpagi.org/kebohongan-lembaga-alkitab-dan-risalah-menara-pengawal-vt3891.html)

Semua anggota kultus secara psikologi memiliki kemiripan respons terhadap dirinya, orang lain, dan organisasi yang dipujanya; tentunya ia tidak mempercayai bahwa ia sedang memuja organisasi di mana ia bernaung, ia selalu menyatakan bahwa ia patuh kepada ‘allahnya’ tetapi ‘allah’ ini merupakan ciptaan organisasi kultus.

Saya mengatakan ini bukan berarti saya seorang psikolog, meskipun bidang psikologi pernah saya pelajari. Karena itu, melayani sister Martha akan banyak menghabiskan energi dan waktu, tanpa hasil apa-apa. Hal ini telah saya kerjakan dengan seorang penatua selama 4 tahun. Jika dulu, ya saya akan layani berdiskusi. Tetapi sekarang ketika segala sesuatunya begitu jelas bagi saya, saya hanya fokus kepada penginjilan dan mencoba meruntuhkan keyakinan mutlak yang diyakini oleh setiap SSY akan self-proclaimed God’s organization dengan memberikan bukti-bukti kepalsuannya.

Saya mempelajari setiap SSY tidak hanya aspek doktrin dan apa dan siapa organisasi luar dalam, melainkan lebih dari itu, yaitu aspek psikologi yang jarang disadari oleh orang awam. Yaitu organisasi LMP yang tidak hanya sekedar sebuah lembaga yang mengajarkan ajaran bidat, tetapi juga adalah organisasi kultus/cult. Topik kultus/cult dapat dipelajari di dalam ilmu psikologi. Dan salah satu exit counsellor (psikolog yang khusus menangani korban-korban organisasi kultus dan mencoba keluar dari lingkungan kultus) yang terkenal adalah Steven Hassan yang menulis bukunya “Combatting Cult Mind Control”. Buku ini menjelaskan bagaimana organisasi kultus menggunakan suatu teknik persuasi – yang disebut sebagai mind control - yang luar biasa sehingga para anggotanya bersedia bekerja tanpa dibayar oleh organisasi kultus itu, bahkan bersedia mati untuk keyakinan yang ditanamkan oleh organisasi kultus.

Agar pembaca memahaminya sedikit, saya beri pemahaman aspek psikologi dari setiap SSY sebagai berikut:

Menurut buku itu di Bab 4, “Understanding Mind Control”, hlm. 73 menulis:
”A member of a mind control cult is at war with himself. Therefore, when dealing with a cult member, it is extremely important to always keep in mind that he has two identifies” 

"Seorang anggota kultus pengendali pikiran berperang di dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, ketika berhubungan dengan seorang anggota kultus, hal yang sangat penting untuk selalu sadar bahwa ia memiliki dua identitas".

Nah, di mana kita dapat temukan 2 identitas itu? Perhatikan komentar sister Martha sebagai contoh dihttp://www.sarapanpagi.org/tanggapan-atas-misquoting-jesus-vt1135.html

Quote:
The true teaching itu consistent. False teachings itu berubah ubah.


Nah, sebagai orang awam, rasanya kitapun setuju akan komentar itu. Bagi sister Martha, ini adalah identitas yang Pertama, yaitu ajaran sesat berubah-ubah. Tetapi jika kemudian saya dapat buktikan bahwa ajaran LMP berubah-ubah sehingga dapat dikatakan sesat. Maka reaksi dia menjadi identitas yang Kedua. Yaitu di mana ia mulai menyelamatkan ‘allah’ ciptaan organisasi LMP.

Kasusnya sama dengan ketika ia mengatakan ‘fruits of the spirit’. Tentunya saya setuju bahwa setiap orang Kristen perlu menghasilkannya. Tetapi ketika saya dapat buktikan bahwa organisasi di mana ia bergabung ternyata tidak menghasilkan buah-buah roh. Maka ia mencoba memberikan rasionalisasinya yaitu Julius Mantey bukanlah sarjana yang jujur juga atau ada yang tidak setuju dengan Mantey. Padahal, masalah Mantey seorang sarjana yang jujur atau tidak, ataupun ada orang yang tidak setuju dengan Dr. J. Mantley tidaklah penting*

Note: * jika kita baca sesungguhnya yang menyatakan Mantey tidaklah jujur merupakan komentar dari SSY juga. Jika Mantey seorang yang tidak kredibel, buat apa LMP mengutipnya, bukan? Karena Mantey terkenal dan dihormati maka LMP sengaja mengutipnya untuk membuktikan bahwa LMP benar).

Yang utama adalah pertanyaan saya yaitu LMP telah mengutip buku Julius Mantey di luar konteksnya, yaitu seolah-olah terjemahan LMP didukung oleh bukunya Mantey.

Setelah ia menyadari point saya. Maka ia menjawab “I just want to let you know that I will no longer respond to your question.

Tentunya, ketika kita membaca ungkapan ini, kita pikir diskusi selesai. Kenyataannya tidak, ia akhirnya sadar bahwa ia merasa perlu menyelamatkan ‘allah ciptaan LMP’ yaitu organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal itu sendiri. Nah, menurut saya ini menggelikan dan memang tipikal seorang SSY.

Penyelamatan jenis ini akan memakan banyak waktu dan melelahkan karena ia akan banyak melakukan rasionalisasi untuk membuktikan bahwa saya salah sehingga ‘allah’nya benar. Sister Martha sampai kepada tahap berpikir bahwa ia menganggap sesuatu benar karena ia ingin agar itu benar dan hal yang paling mudah dari segalanya adalah menipu dirinya sendiri, karena apa yang ia inginkan biasanya ia percaya bahwa hal itu benar.

Saya akan menulis tuntas akan organisasi Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Penawal sesuai dengan pemahaman dan pembelajaran saya sehingga setiap umat Kristiani dapat memahaminya. Aspek organisasi dan psikologi.

Dear Moderator/Bung BP
Saya melihat adanya broken lampiran di kebohongan-lembaga-alkitab-dan-risalah-menara-pengawal-vt3891.html di mana lampirannya tidak lengkap karena besar. Bisa dibantu penyelesaiannya karena banyak lampiran-lampiran yang akan saya buat cukup besar? Tolong ya Bro. Trims.

Salam dalam kasih Yesus Kristus.




- Akhir diskusi -

34 comments :

  1. Dibawah judul:Masalah pertama:PERJAMUAN KUDUS.

    Ada tertulis diantaranya :Bagamana nasib Saksi-saksi yang tidak mengalami"lahir baru"......
    Jika seorang tidak dilahirkan kembali,ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah dan juga tidak akan hidup kekal,karena ia tidak dibangkitkan karena tidak ada pengampunan dosa bagi dirinya.

    Jika demikian maka,bagaimana dengan orang-orang yang hidup dizaman pra-kristen dan bagaimana dengan orang-orang yang dibangkitkan,yang belum mengenal Yesus,belum dilahirkan kembali.Di Yoh 5 :28-29 dikatakan:Janganlah kamu heran akan hal ini,sebab saatnya akan tiba ,bahwa SEMUA orang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya,dan mereka yang berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal,tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
    Bayangkan betapa banyaknya orang yang belum lahir baru dapat masuk/melihat Kerajaan Allah.
    Semua orang yang dibangkit ini sudah BEBAS dari dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia tua sebelum mereka mati. Roma 6 : 7 mengatakan :SEBAB SIAPA YANG TELAH MATI,IA TELAH BEBAS DARI D O S A.Dalam Roma 6 :23 dikatakan:Sebab UPAH dosa ialah MAUT.

    Semua yang dibangkitkan ,bangkit di dalam Kerajaan Allah 1000tahun.Dan disitu akan di buka semua kitab dan juga kitab kehidupan.Wahyu 12b
    Selama 1000 tahun mereka akan hidup untuk menyempurnakan dirinya berdasarkan semua kitab yang dibuka untuk mendapat perkenan Yehuwa.Yang berhasil akan dicatat dalam kitab kehidupan dan dapat hidup kekal dan yang gagal akan dihukum/dibinasakan di akhir pemerintahan 1000.tahun. Jadi rupanya akan ada milyaran orang yang dapat melihat Kerajaan Allah tanpa di lahirkan baru.

    Sekarang,bagaimana kalau kita padukan Kej,1:28 denagan Bil.23:19;Yesaya 46 :10 dan Yesaya 55:11.Juga dengan Yesaya 1 :6-9 ; 25:8 ;33:24 ; 35 :5-6.
    Kalau kita periksa semua ayat-ayat diatas,apakah masih dapat dikatakan,bahwa semua orang yang selamat akan ke sorga.

    Memang ada yang dapat panggilan sorgawi Ibrani 3 :1,juga Filipi 3 :14 dan 20dan2 Tim.2 :1-12 mengatakan bahwa kalau mereka tekun,mereka akan ikut memerintah dengan Yesus, Juga 1Kor 6 :2-3 mengatakan bahwa mereka sebagai orang-orang kudus akan memerintah dunia,bahkan akan memerintah malaikat-malaikat. Memang orang-orang kudus memang hanya merupakan kelompok kecil Lukas12 :32 :Jangan takut,hai kamu k a w a n a n KECIL! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu,

    Baca juga Daniel 7 :13-14 ; 7 : 27 dan Daniel 2 :44 yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan olh Kerajaan Allah;

    Kalau semua yang selamat akan semuanya ikut memerintah mak, siapa yang akan diperintah

    Sekain terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas kunjungan Sdr. Dylan. Pertanyaan Sdr. sah dan butuh penjelasan yang detail. Pasti akan saya bahas. Tetapi saya mohon Sdr. dapat bersabar untuk mendapatkan jawabannya karena topik yang Sdr. tanyakan butuh penjelasan yang panjang dan detail, bahkan mungkin saya berpikir untuk dijadikan sebuah artikel tersendiri karena hal ini memang menarik untuk dibahas. Dan saat ini saya agak sedikit sibuk di tempat kerjaan plus saya ingin konsentrasi dulu membahas artikel-artikel yang saya sedang persiapkan untuk di publish.

      Percayalah, saya akan secepatnya menjawab pertanyaan Sdr.

      Terima kasih

      Delete
    2. Selamat siang saudara Awi....pertanyaan2 dr saudara Dylon memang sangat bagus saudara awi jadikan suatu artikel...saya tunggu ya...Sukses selalu...Gbu

      Delete
  2. Terima kasih Sdr Awi,Sdr sudah berkenan untuk menanggapi tulisan saya.

    Ada ayat yang saya lupa ikut sertakan,yatiu Kisah 24:15:Aku menaruh pengharapan kepada Yehuwa ,sama seperti mereka juga,bahwa akan ada kebangkitan s e m u a orang mati,baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang t i d a k benar.

    Sdr Awi yang saya yakini,ialah,bahwa wadah-wadah kristen diluar wadah Saksi Yehuwa tidak mendeteksi adanya pengumpulan orang-orang kudus di abad pertama. Saya akan memberi ayat-ayatnya dan sudah ada yang saya berikan sebelumnya,tetapi tidak apa.

    Kisah 2:1-4; 2:38-39. 1 Kor 1:2; 2 Kor 1:1; 2Kor 5:1; Kolose 3:12 dan 26; 3:12; 2 Tim. 2 :1; Ibr 3:1; 1Petr 1:2; 2:9; Roma 1:7; 1Kor 6:2-3.
    Masih banyak ayat-ayat yang saya tidak catat,tetapi Sdr Awi coba baca Perjanjian Baru dengan teliti.

    Surat menyurat yang ada juga diantara mereka,dan Sdr Awi akan dapati nanti,bahwa apa yang ditulis mereka,TIDAK semua dapat diterapkan untuk siapa saja.Banyak sekali yang hanya berlaku untuk mereka dan orang diluar mereka dapat manfaatnya dari mereka yang beberapa diberi wewenang untuk memberi makanan rohani,tidak saja untuk mereka sendiri,tetapi dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang dengan rendah hati mau menerimanya [baca Lukas12:42-44].

    Baca kitab-kitab Yunani dengan seksama dan berusaha untuk dapat menyaring mana-mana saja yang hanya berlaku bagi mereka dan mana yang dapat juga memberi manfaat kepada mereka yang bukan kaum yang diurapi.

    Sorga misalnya, sudah jelas hanya bagi orang-orang kudus saja,yang nanti akan bersama-sama memerintah dengan Yesus.
    Baca kembali Daniel 7 :13-14 dan 7:27. Wahyu 20:6.

    Perjamuan Malam Tuan juga hanya untuk mereka,karena perjanjian baru dan perjanjian bagi suatu kerajaan,hanya antara Yesus dan mereka yang nanti akan diangkat menjadi orang-orang kudus.Lukas 22 ;28-30.dan1 Kor.11:25-26. Semua yang lainnya mendapat manfaatnya.

    Sekian dan salam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kembali,

      Ya saya memahami maksud Sdr. dan saya janji akan mengupasnya sesuai dengan pemahaman saya yang hanyalah orang biasa dan tidak memiliki pengetahuan yang mendalam apalagi belajar di sekolah-sekolah teologi. Karena topik ini begitu banyak dan agak rumit menjawabnya (bukankah bertanya lebih mudah daripada menjawabnya?), maka saya akan buatkan posting tersendiri di dalam blog ini per subyek. Jika saya mampu menjawabnya; akan saya jawab, jika tidak; ini pun saya akan beri tahu bahwa subyek itu di luar kemampuan saya untuk menjawabnya, agar fair. Tetapi saya mohon ketika nanti pun saya bertanya, Sdr. Dylan pun bersedia menjawabnya agar diskusi kita berimbang dan obyektif. Bersediakah?

      Sayangnya, saat ini saya sedang direpotkan dengan pekerjaan pajak yang sebentar lagi harus diserahkan bukan Maret dan Apr. Harap Sdr. mengerti dan dapat menunggu dengan sabar, ya :-)

      Tuhan Yesus memberkati dan semoga Roh Kudus memberikan pencerahannya kepada Sdr. Dylan dalam bahasan-bahasan nanti.

      Salam,

      Delete
  3. Salam Sdr Awi.
    Sama saja,saya hanya dapat pemahaman dari mereka yang dapat wewenang dari Yehuwa untuk memberi makanan rohani kepada uamatNya,melalui majalah Menara Pengawal dan literatur-literatur yang mereka terbitkan.Maka,kepada Sdr Awi,karena saya orang yang sederhana saja maka,dalam tulisan-tulisan Awi jangan pakai istilah-istilah yang rumit-rumit untuk dimengerti bagi saya.Misalnya jangan pakai istilah-istilah sepert:prenola,apokrufos,filioque,eskatologi,etimologi,epistemolgi,homoosios ds,dsb,karena saya kurang paham istilah-istilah semacamnya.Bisa dicari di kamus mungkin,tetapi memakan waktu. Mohon pakai kata-kata yang sederhana saja,sebab kalau memakai kata-kata yang saya tidak faham
    belum berarti kalau saya tidak bisa menjawab pertanyaan yang disampaikan kepada saya,kalau pertanyaan itu disampaikan dengan kata-kata yang sederhana. Kalau saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan kepada saya,pasti akan saya katakan juga dan meminta waktu untuk mengadakan reset dulu.

    Kami memang diajarkan untuk TIDAK menjawab menurut pendapat kami sendiri,tetapi HARUS didukung oleh kebenaran alkitab. Kalau tidak dapat, kami harus memperlihatkan kerendahan hati kami. Kami tidak boleh mencemarkan nama Yehuwa dan kami, tidak akan mengambil kemulian Yehuwa bagi diri kami sendiri,dengan memberi kesan seakan-akan jawaban itu karena kepandaian kami.

    Sekian permohanan saya kepada Sdr Awi
    Terima kasih dan salam kristen saya yang hangat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr. Dylan,

      Saya mencoba menjawab satu dari pertanyaan2 Sdr. di http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/03/selamatkah-umat-manusia-sebelum-yesus.html

      Untuk bahasan yang lainnya, harap sabar menunggu. Trims

      Delete
  4. To Sdr Awi.
    Terima kasih untuk jawabanya.
    Setelah saya membacanya ,saya kira sukar bagi kami utuk mencapai titik temunya.

    Mengenai anugerah Sdr Awi mendasarkannya kepada apa yang tetulis dalam Roma3:27-28,sedangkan pengertian saya tentang anugerah saya dasarkan kepada apa yang Efesus 2 :8-9 katakan:Pemahaman yang saya peroleh dari ayat-ayat itu adalah,Bahwa bukan manusia yang menjadikan Yesus sebagai penebus dosa manusia. Manusia seluruh dunia tidak akan bisa menjadikan Yesus sebagai penebus dosa mereka. Yesus sebagai Penebus adalah HADIAh Yehuwa bagi manusia. Ia memberikanNya dengan cuma-cuma tanpa adanya usaha dituntut dari manusia maka, jangan sampai ada orang yang memegahkan dirinya,seakan-akan Yesus sebagai penebus itu adalah usahnya.

    Suatu Universitas sudah meyediakan bermacam-macam titel dan itu bukan hasil usaha siswa-siswanya,tetapi seakan-akan hadiah dari universitas itu,kalau mereka dapat meraihnya dengan usaha mereka,maka titel itu menjadi milik mereka. Mereka tidak perlu meragukan,bahwa mereka akan mendapatkannya,kalau mereka berhasil.Mereka boleh MEMPERCAYAI itu.

    Demikian juga dengan Yesus sebagai karunia Allah.Tidak ada orang yang dapat apa yang disediakan,betapun besarnya iman orang.
    Ia harus tidak saja mengimani,tetapi harus berusaha untuk mendapatkan apa yang disediakan maka,di Yakobus 2 diantaranya dikatakan:Kamu lihat,bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi SEMPURNA.
    Jadi kamu lihat,bahwa manusia DIBENARKAN karena perbuatan-perbuatannya dan BUKAN HANYA KARENA IMAN.
    Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati,demikian jugalah iman TANPA perbuatan-perbuatan adalah mati.

    Akan saya sambung.

    ReplyDelete
  5. To Awi

    Salam.
    Sambungan, saya menyampaikannya di bagian jawaban Sdr Awi: Selamatkan umat manusia sebelum Yesus lahir.

    Saya kurang ingat,mengapa saya menulisnya disitu.

    Mohon dibaca.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr. Dylan,

      Silahkan lihat http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/03/selamatkah-umat-manusia-sebelum-yesus.html agar tidak mengulang komentar saya.

      Terima kasih,
      Salam kasih Yesus Kristus

      Delete
  6. Halo selamat siang Bpk Awi. Senang kita bisa ketemu lagi siang ini. Terus terang sbgmn yg sdh saya jelaskan di bagian2 lain dr komentar saya, bahwa saya akan membuktikan kpd Bpk Awi pernyataan2 saya, baik soal "banyak mengutip diluar konteks" maupun tanggapan saya soal AJARAN (apakah apa yg saya percayai sbg seorang SY berdasarkan Alkitab adalah sesat menurut Bpk Awi atau sebaliknya apa yg Bpk Awi percayai adalah SALAH), termasuk soal artikel ini. Tapi terus terang itu akan memakan cukup banyak halaman krn akn cukup panjang, padahal kalau sy melakukannya di kotak ini ("Poskan Komentar") berarti akn terpoton-potong krn hanya bisa memuat sekitar 4.000-an karakter sekali kirim. Buat saya pribadi, hal itu sangat tidak nyaman. Apkh Bpk bisa TOLONG bantu saya, kira2 bgm cara yg paling bagus spy tdk terpotong-potong? Semoga ada jalan keluar yg bagus. Terima kasih sebelumnya. Sampai ketemu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Bp Maxi,

      Senang sy membaca respons dr Bp di atas. Tentunya pembaca kristiani blog ini berseru: "Puji Tuhan, akhirnya datang juga jawabannya!" Sy yakin mrk ingin skali melihat pembuktian tsb.

      Sy sngat bersyukur krn dr nada bicara Bpk, sudah cooling down.

      Sy rasa, sebagai orang-orang yg mengklaim Kristen, seharusnya mengedepankan akal sehat dr pd emosi apalagi otot, bukan? Jk apa yg sy tulis memang diluar konteks dan tidak benar. Ya tolong buktikan, tidak perlu mengancam apalagi menanyakan alamat kantor atau rumah seperti yg ditanyakan oleh Bp Suria via email. Ini aneh, mau apa, ya?

      Sy saja membaca brosur "Haruskah Anda Percaya Tritunggal?" tidak protes, melainkan membuat blog ini untuk menjelaskan perihal yg sebenarnya.

      Sy mengerti kendala Bp dalam usaha membuktikan kebenaran yg Bpk yakini benar. Bagaimana jk Bpk membuat blog sendiri? Dr sana Bpk bisa membuktikan bahwa sy keliru. Dan sy akan buat link di artikel sy akan tanggapan Bpk itu shg pembaca mendapatkan keterangan yg berimbang & obyektif?

      Manfaat membuat blog banyak loh. Banyak SSY membuat blog. Hitung-hitung Bpk melakukan dinas; melalui dunia maya.

      Membuat blog tidak sulit dan gratis pula. Sy banyak dituntun di http://artikelkomputerku.blogspot.com/. 2-3 hari Bpk pelajari, dijamin bisa buat hal2 yg sederhana untuk mengekspresikan buah pikiran Bpk.

      Salam kasih Kristus Yesus

      Delete
  7. eladalah,ternyata penjelasan tentang Yoh. 1:1 juga sudah ada diblognya Pak Awi..huhu,maaf Pak sy kelewatan bacanya.. ="| thank you.. . . ... .!

    ReplyDelete
  8. To Awi

    Balasan saya untuk Sdr, tidak ditayangkan.Mengapa?Apakah karena penjelasan saya benar dan Sdr tidak mau orang membacanya, atau bagaimana?
    Padahal bahasa saya sederhana saja dan tidak bermaksud menyinggung perasaan,Sedangkan Sdr Awi sendiri memakai kata-kata seperti pembohong,pedusta dsb.

    Balasan saya untuk Sdr Heber juga tidak ditayangkan.

    Biasanya setiap balasan yang saya sampaikan,langsung dapat saya membacanya.

    Terima kasih
    salam saya yang hang

    ReplyDelete
  9. To Sdr. Dylan

    Tuhan Yesus berkata jika seorang raja ingin berperang, ia hrs sudah memperhitungkan segala kekuatannya (Luk. 14:31-32). Demikian jg sy. Sebelum membuat blog ini sdh hitung segala sesuatunya. Other wise, I will make a fool of myself.

    Perlu Sdr. ketahui bahwa sy bukan pengangguran/no job. Sy sangat sibuk jd tidak setiap waktu mampu memantau komentar yg masuk & menjawabnya skaligus. Apalagi sy tidak punya gadget yg dpt memonitor blog sy. Jd jangan berpikir buruk jika ada komentar tdk dapat langsung sy publish. Sdr saja sudah lebih 2 minggu tdk komentar, sy mengerti koq. Masa sy belum sempat publish sudah di label yg bukan2 seolah-olah saya takut melihat kebenaran. Realistis lah!

    Plus perlu kiranya Sdr. tahu bahwa minggu lalu selama 2 hari berturut2 ada org yg mencoba membajak akun sy. Sy tdk tahu apa maksudnya, tetapi ini membuat sy curiga, jangan2 ada juga org yg mencoba mengetahui lokasi sy. Oleh sebab itu, dlm beberapa hari terakhir ini, sy mencoba membuat secured lokasi sy dulu sebelum melanjutkan lagi. Demikian jg, ada org yg minta bertemu secara pribadi dgn mengatas-namakan praktisi hukum.

    Wah, sy berpikir, jk apa yg sy tulis hanya debat-debat ayat, tidak akan membuat banyak org kebakaran jenggot. Tp apa yg sy tulis lebih dr itu shg banyak membuat org gerah, tp takut sy menulis terlalu banyak.

    Tp tak apa. Jk SSY saja bersedia mati untuk ajaran yg sy pandang keliru, apalagi saya. Sy rela melakukan apapun jg.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  10. Halo selamat malam Bpk Awi. Senang bisa bertemu lagi dg Bpk. Sesuai dg janji sy, berikut ini salah satu tanggapan sy atas tulisan Bpk soal “Kebohongan” Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal (selanjutnya akn sy sebut, sbgmn Bpk menyebutnya, LMP). Pertama-tama, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “bohong” berarti “tidak sesuai dg hal sebenarnya” dan “berbohong” berarti “menyatakan sesuatu yg tdk benar”. Nah sekarang mari kita coba lihat apakh yg dilakukan oleh LMP sewaktu mengutip tulisannya Philip B. Harner maupun Dr J. Mantey yg keduanya adalah Trinitarian, apkh “bohong” atau “berbohong”.
    Kutipan dlm buku “Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?” dr tulisannya Harner spt yg Bpk Awi kutipkan “Journal of Biblical Literature berkata bahwa istilah-istilah “yang mempunyai predikat [tanpa kata sandang] yang mendahului kata kerja, terutama mengandung arti kualitatif [menunjukkan sifat tertentu].“ seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah. Juga dikatakan tentang Yohanes 1:1: “Kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu.” Menarik utk memperhatikan Pernyataan Bpk Awi, “Apakah journal tersebut menyatakan demikian? Faktanya, The Journal of Biblical Literature tidak mendukung terjemahan organisasi LMP firman adalah “suatu allah/a god”.”
    Menurut sy, PERTAMA, apkh kutipan tsb memang adalah tulisannya Harner? Jawabannya adalah ya!!! Berikut ini kutipannya, “Clause B and C, with an anarthrous predicate preceding the verb, are primarily qualitative in meaning”, dan “In John 1 : 1, I think that the qualitative force of the predicate is so prominent that the noun cannot be regarded as definite.”
    Memang spt yg dikatakan oleh Bpk Awi, Harrner tidak secara spesifik/eksplisit mengatakan bahwa Yohanes 1 : 1c bisa diterjemahkan “dan Firman itu adalah suatu allah” karena itu pasti akan sangat-sangat bertentangan dg keyakinannya sbg seorang Trinitarian, akan tetapi PATUT DIPERHATIKAN pernyataan/kesimpulan dia sbg seorang pakar secara implisit menyiratkannya bahwa “I think that the qualitative force of the predicate is so prominent that the noun cannot be regarded as definite” (“Saya pikir kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu” [berarti ‘tidak tentu’ / “a” atau “an”, tambahan dr sy]). Makanya LMP MENYIMPULKAN “seperti dikatakan Journal, INI MENUNJUKKAN bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah”
    -- b e r s a m b u n g --

    ReplyDelete
  11. l a n j u t a n ...
    KEDUA, menarik utk memerhatikan kesimpulannya Harner spt yg Bpk Awi kutip, “Perhaps the clause could be translated, ‘the Word had the same nature as God.’ This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, no less than ho theos, had the nature of theos.”—Journal of Biblical Literature, 1973, pp. 85, 87” Apanya yg menarik? Perhatikan bahwa menurut Harner klausul B tsb “BISA JADI/MUNGKIN dpt diterjemahkan …” Kira2 “Harner” yg manakah yg sedang berbicara di sini? Harner yg adlh seorang Trinitarian [sdh pasti kesimpulannya akan bias krn mencerminkan apa yg dia percayai] ataukah Harner yg adalah seorang pakar dlm bidangnya [pasti lebih obyektif]? Bandingkan terjemahannya “Harner yg adlh seorang Trinitarian” justru rumit dan njilemet dg TDB yg bersifat literal, yg justru lebih sesuai dg kesimpulannya “Harner yg adlh seorang pakar bahasa Yunani”, yaitu “the Word was a god”
    Kasusnya Harner kurang lebih sama dg Dr J Mantey. Tulisannya Mantey sbg seorang pakar bhs Yunani, sama halnya dg Harner, sebenarnya juga menyiratkan bhw Yohanes 1 : 1c bisa diterjemahkan “Firman itu adalah suatu allah”. Namun sbg Mantey yg adlh seorang Trinitarian dia menyatakan secara tertulis melalui surat bhw ia sangat keberatan LMP mengutip tulisannya utk “mendukung” TDB. Makanya meskipun saya punya kutipannya, tp saat ini saya ogah membahasnya.
    Sekarang pertanyaan sy, di manakah letak “kebohongan LMP” sewkt mengutip tulisannya Harner dan Mantey? Apkh hanya krn menurut mereka dan menurut Bpk Awi, kutipan tsb di luar konteks? Sbg Trinitarian pasti mrk dan Bpk Awi akn mengatakan demikian, tetp kalau mau jujur, menurut sy, tulisan2 mrk kl ditinjau dr sudut pandang keahlian/kepakaran mrk yaitu bhs Yunani, justru “meneguhkan” TDB “Firman itu adalah suatu allah”.
    KETIGA, menurut sy justru Bpk Awi yg “berbohong” kpd para pembaca krn mengesankan seolah-olah terjemahan Yohanes 1 : 1 dlm TDB “BERGANTUNG SEPENUHNYA” kpd pendapat/sudut pandangan Harner dan Mantey utk menentukan benar atau tidak / akurat atau tidaknya terjemahan tsb. Bpk Awi tdk menginformasikan bhw dlm publikasi2 MP tsb ada cukup banyak bukti yg “MENEGUHKAN” terjemahan “Firman itu adalah suatu allah”.
    -- b e r s a m b u n g --

    ReplyDelete
  12. l a n j u t a n ...
    Dalam Yohanes 1:1 kata benda dalam bahasa Yunani the•os′ (allah) muncul dua kali. Yang pertama memaksudkan Allah yang Mahatinggi, dengan siapa Firman itu berada—”Firman itu [lo′gos] bersama-sama dengan Allah [suatu bentuk dari the•os′].” The•os′ yang pertama ini didahului oleh bentuk kata sandang tertentu bahasa Yunani ho/ton. Kata benda the•os′ dengan kata sandang tertentu ho/ton di depannya menunjukkan kepada suatu pribadi yang berbeda, dalam hal ini Allah yang Mahatinggi—”Firman itu bersama-sama dengan Allah [bahasa Inggris: (the) God].”
    Tetapi dalam bagian kedua dari Yohanes 1:1, beberapa terjemahan Alkitab menerjemahkan the•os′ yang kedua (suatu kata benda predikat) sebagai ”ilahi” atau ”suatu allah” dan bukan ”Allah.” Mengapa? Karena the•os′ yang kedua adalah kata benda predikat tunggal yang muncul di depan kata kerja dan tanpa kata sandang tertentu ho dalam bahasa Yunani. Dalam ayat ini, bentuk kalimat demikian menunjuk kepada ciri atau sifat dari subyeknya. Hal itu menonjolkan sifat dari Firman, bahwa ia adalah ”ilahi,” ”suatu allah,” tetapi bukan Allah yang Mahakuasa.
    Oleh karena itu, beberapa terjemahan, menonjolkan aspek kualitatif dalam terjemahan mereka. Misalnya, ada yang menerjemahkannya menjadi ”Firman itu ilahi” (An American Translation, Schonfield). Moffatt menerjemahkannya sebagai ”Logos itu ilahi”. Akan tetapi, ketika menunjukkan bahwa ”ilahi” bukan terjemahan yang paling tepat untuk kata itu, John Robinson dan kritikus Alkitab dari Inggris bernama Sir Frederick Kenyon masing-masing menunjukkan bahwa seandainya itulah yang ingin Yohanes tandaskan, ia bisa saja menggunakan thei′os, kata Yunani untuk ”ilahi”. New World Translation, dengan tepat memandang kata ”Allah” sebagai tidak tentu, dan juga menonjolkan aspek kualitatif yang ditunjukkan oleh struktur bahasa Yunani, menggunakan kata sandang tidak tentu dalam bahasa Inggris, ”Firman itu adalah suatu allah”. Profesor C. H. Dodd, direktur proyek New English Bible, mengomentari pendekatan ini, ”Suatu kemungkinan terjemahan . . . adalah, ’Firman itu adalah suatu allah’. Sebagai terjemahan kata demi kata, itu tidak mungkin salah.”
    Utk sementara, demikianlah tanggapan singkat saya atas topic ini. Terima kasih banyak dan sampai ketemu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. To Sdr Maxi

      Halo juga sdr Maxi.

      Terus terang ya saya pernah ambil 1 semester filsafat waktu kuliah, tp membaca argumentasi logika sdr membuat sy bingung sendiri & mengerutkan dahi utk memahaminya; argumenasi deduktif, bukan; induktif, juga bukan. Tp jelas masuk dlm kategori rhetorical fallancy. Tentunya Sdr menolak pernyataan sy itu. Biarkan pembaca blog ini menilai argumentasi Sdr, ya. :-)

      Sdr membangun argumenasi dgn mencoba mentafsirkan tulisan sy ataupun Harner. Misalnya:

      Sdr tulis:

      KETIGA, menurut sy justru Bpk Awi yg “berbohong” .... TDB “BERGANTUNG SEPENUHNYA” kpd pendapat/sudut pandangan Harner dan Mantey utk menentukan benar atau tidak / akurat atau tidaknya terjemahan tsb....bukti yg “MENEGUHKAN” terjemahan “Firman itu adalah suatu allah”.

      Ulasan sy:

      Apakah ada satu penyataan sy yg tersirat ataupun tersurat menyatakan bahwa terjemahan TDB “BERGANTUNG SEPENUHNYA” kpd pendapat/sudut pandangan Harner dan Mantey?” Sy rasa tidak satupun tulisan sy mengindikasikan hal ini. Tolong baca tulisan sy deh pelan2. Sdr mencoba mentafsirkan tulisan2 sy dr sudut pandang Sdr sendiri.

      Sdr tulis:

      “Memang spt yg dikatakan oleh Bpk Awi, Harrner tidak secara spesifik/eksplisit mengatakan bahwa Yohanes 1 : 1c bisa diterjemahkan “dan Firman itu adalah suatu allah”....”

      Ulasan sy:

      Maaf [mungkin sy lupa di mana sy menulisnya], bisa ditunjukkan di mana pernyataan sy bahwa Harner “tidak secara spesifik/eksplisit bahwa....”? Sy mencoba membaca bbrp kali tulisan sy sendiri, sy tdk mendapatkannya. Bisa dibantu? Jk misalnya memang sy tdk menulisnya; dari mana Sdr bisa menyatakan demikian?

      Sdr tulis utk mentafsirkan Harner:

      Kira2 “Harner” yg manakah yg sedang berbicara di sini? Harner yg adlh seorang Trinitarian [sdh pasti kesimpulannya akan bias krn mencerminkan apa yg dia percayai] ataukah Harner yg adalah seorang pakar dlm bidangnya [pasti lebih obyektif]?..... Namun sbg Mantey yg adlh seorang Trinitarian dia menyatakan secara tertulis melalui surat bhw ia sangat keberatan LMP mengutip tulisannya utk “mendukung” TDB.

      Ulasan sy:

      Baca perlahan2 tulisan sdr itu. Sdr sedng mencoba mentafsirkan Harner seorang Trinitarian atau seorang pakar yg ujung2nya sdr simpulan “sdh pasti kesimpulannya akan bias krn mencerminkan apa yg dia percayai”

      Begitu jg tulisan Mantey, sdr mencoba mentafsirkannya. Malah ujung2 sdr menulis “meskipun saya punya kutipannya, tp saat ini saya ogah membahasnya. ”. Aduh Bpk, bgm sih, punya atau tidak? Ya jk punya dibuka aja kali; kalo gak punya ya jangan ber-retorika punya. :-)

      Sdr tulis:

      Sekarang pertanyaan sy, di manakah letak “kebohongan LMP” sewkt mengutip tulisannya Harner dan Mantey? Apkh hanya krn menurut mereka dan menurut Bpk Awi, kutipan tsb di luar konteks? Sbg Trinitarian pasti mrk dan Bpk Awi akn mengatakan demikian... TDB “Firman itu adalah suatu allah”.

      Ulasan sy:

      Lagi2 Sdr mencoba mentafsirkan tulisan mereka sbg Trinitarian vs. kepakaran.

      bersambung...

      Delete
  13. Nah, itu contoh2 tulisan Sdr yg menurut sy; Sdr mencoba mentafsirkan apa yg sy atau mrk tulis. Padahal gak perlu. Tulisn sy atau mrk bukan Alkitab koq. Tp ini hrs Sdr lakukan utk mbuktikan bhw Sdr benar, bkn?

    Izinkan sy jawab tulis sdr sbb:

    Sdr tulis:

    kalau mau jujur, menurut sy, tulisan2 mrk kl ditinjau dr sudut pandang keahlian/kepakaran mrk yaitu bhs Yunani, justru “meneguhkan” TDB “Firman itu adalah suatu allah”.

    Jawabn sy:

    Maaf, sy yakin 101% Sdr bkn lulusan skolah teologia bidng bahasa manapun. Bgm Sdr bisa katakan dmikian? Sebaliknya, MP perlu ngutip tulisan2 mereka sebagai pembenaran TDB krn mrk emang pakarnya. & MP tlah mendustai pembacanya dgn ngutip di luar maksud pengarang tsb.

    Sdr tulis:

    Sekarang pertanyaan sy, di manakah letak “kebohongan LMP” sewkt mengutip tulisannya Harner dan Mantey?

    Jawaban sy:

    Nah, inilah masalah sebenarnya. Di mana letak kebohongan MP? Ini yg perlu dikupas tanpa perlu ber-retorika & membuat circular argument sgala. Pusiing :-)

    Sdr baca bahasan ini pelan2, ya

    Kutipan MP “seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah.” Ini adlah pernyataan yg menyesatkan. Mengapa?

    Jurnal itu me-list 5 kemungkinan sbb:
    A. ho logos en ho theos (The Word was the God)
    B. theos en ho logos (God was the Word)
    C. ho logos theos en (The Word God was)
    D. ho logos en theos (The Word was God)
    E. ho logos en theios (The Word was divine)

    Ingat Rasul Yohanes menulis pola tulisan Yoh. 1:1 yaitu theos en ho logos di mana Harner me-list nya di point B.

    Apakah penjelasan Harner ttg point B? “B means that the logos [Word] has the nature of theos [God] (rather than something else). In this clause, the form that John actually uses, the word theos [God] is placed at the beginning for emphasis.This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, [the Word] no less than ho theos, [the God] had the nature of theos [God].”

    Harner menulis B artinya bahwa logos [Firman] memiliki natur theos [Allah].

    Jd ktk Sdr mencoba mentafsirkan pernyataan Harner sbb : “Perhatikan bahwa menurut Harner klausul B tsb “BISA JADI/MUNGKIN dpt …” Kira2 “Harner” yg manakah yg sedang berbicara di sini? Harner yg adlh seorang Trinitarian...ataukah Harner yg adalah seorang pakar dlm bidangnya [pasti lebih obyektif]?”

    Ya gak perlu lah dan aneh. Pernyataan org koq ditafsirkan. Ini namanya melampaui apa yg ia tulis. Sdr gemar ya melakukan yg demikian. Yg utama Harner menulis B artinya Firman memiliki natur Allah jadi Firman itu adalah Allah.

    Skrg di mana Harner menulis firman adalah suatu allah? Menurut jurnal itu, rasul Yohanes akan menggunakan pola kalimat ho logos en theos yaitu D atau E yaitu ho logos en theios.

    Jd jelas khan dimana dusta MP!! Jk memang ingin diterjemahkan firman adalah suatu allah maka menurut Harner point D atau E. Padahal menurut jurnal itu point B yaitu theos en ho logos (God was the Word) Firman itu adalah Allah(natur Allah)

    Menarik, ketika Sdr mengatakan “Makanya LMP MENYIMPULKAN “seperti dikatakan Journal, INI MENUNJUKKAN bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah”

    Sdr mencoba membela ‘sang ibu’ dgn mengatakan LMP ‘menyimpulkan’. Memang demikian, hal ini merupakan kesimpulan MP, Tetapi kesimpulan MP ini bukan apa yg dimaksud Harner dlm tulisannya. Jd dgn membuat kesimpulan itu MP telah mendustai pembacanya.

    Juga kasus Mantey. Sama. Jk MP tidak mengutip di luar maksud Mantey. Ngapain Mantey protes? Apa dia kurang kerjaan?

    Tolong lah, beri argumen yg sah dan tidak dlm bentuk ‘circular’, pusing bacanya. Apalagi postingan terakhir Sdr “Dalam Yohanes 1:1....kata demi kata, itu tidak mungkin salah.” .

    Ngak perlu buat argumentasi ‘Appeal to Authority – lah krn Sdr pun bukan ahlinya dan sy yakin Sdr gak mengerti 100% apa yang ditulis oleh MP. Sdr hnya ‘copas’ saja dr publikasi MP.

    Jadi siapa yg berdusta ya?

    Bye.

    ReplyDelete
  14. Halo selamat malam Bpk Awi. Kita ketemu lagi ya. Terima kasih atas tanggapannya. Sekarang izinkanlah saya menanggapi pernyataan2 Bpk Awi.
    1.Pernyataan Bpk Awi, “Terus terang ya saya pernah ambil 1 semester filsafat waktu kuliah, tp membaca argumentasi logika sdr membuat sy bingung sendiri & mengerutkan dahi utk memahaminya; argumenasi deduktif, bukan; induktif, juga bukan. Tp jelas masuk dlm kategori rhetorical fallancy.“ TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. mulai keluar nih “keakuan”nya Bpk Awi. Sama Pak, saya juga bingung dg istilah2 yg Bpk Awi gunakan [ rhetorical fallancy, dll ]
    2.Pernyataan Bpk Awi, “Biarkan pembaca blog ini menilai argumentasi Sdr, ya. :-“ TANGGAPAN SAYA : Ya, saya sangat setuju, biarkan pembaca yg menilai.
    3. Pernyatan Bpk Awi, “Sdr membangun argumenasi dgn mencoba mentafsirkan tulisan sy ataupun Harner.” TANGGAPAN SAYA : He..he..he saya hanya bilang : lihatlah siapa yg sedang ngomong. Kalau mau jujur Bpk Awi, menurut saya, hampir semua tulisannya Bpk Awi adalah sama, yaitu “mentafsirkan tulisan LMP” bahkan Bpk Awi sdh melangkah lebih jauh, yaitu bukan hanya mentafsirkan “tulisan” tetp juga “mentafsirkan PIKIRAN saya maupun LMP” [contohnya, artikel “Iman Saksi Bergantung Menara Pengawal”, “Bisnis Menara Pengawal, Pemanfaatan Ayat : Bahasan 3”, “No Olahraga Bagi Saksi Yehuwa”, dst, dst, dst…] Makanya tdk mengherankan kalau kesimpulan2/pernyataan2nya Bpk Awi atas tulisan-tulisannya MP kebanyakan adalah salah besar bahkan bisa dikatakan “bohong besar”. Mengapa demikian? Karena didasarkan dan diperkembangkan sedemikian rupa atas penalaran yg salah. Seringkali, kutipannya mungkin benar, tetp krn “ditafsirkan” oleh seorang Bpk Awi yg memang sangat tidak suka bahkan sangat membenci LMP, maka dpt di pastikan kesimpulannya PASTILAH tdk benar. Saking tdk benarnya, sampai-sampai ada pembaca yg mungkin seorang SY dan kebetulan punya latar belakang ilmu hukum kelihatannya “gerah” dan “geregetan” membaca tulisannya Bpk Awi. Menurut saya, jangankan orang yg mengerti/berlatar belakang ilmu hukum, saya saja yg sama sekali tdk punya latar belakang ilmu hukum “geregetan” membaca kesimpulan2nya Bpk Awi dlm tulisan2nya Bpk. Krn bg saya Bpk Awi tdk hanya sekadar beropini atau berpendapat tp sdh melangkah lebih jauh lagi yaitu sudah MENUDUH. Padahal tuduhan-tuduhan yg Bpk Awi kemukakan didasarkan atas “pentafsiran tulisan MP” yg Bpk lakukan. Dan kalau bicara soal ”pentafsiran”, maka kredibilitas dan integritas serta obyektivitas seorang “pentafsir” , menurut saya, sangat-sangatlah penting. Apkh Bpk Awi memenuhi kriteria2 tsb? Mohon maaf, krn saya hrs mengatakan, bahwa menurut saya, setelah saya membaca SEMUA tulisannya Bpk Awi baik di blog ini maupun di blog2/situs web lainnya, rasanya kredibilitas dan integritas serta obyektivitas Bpk Awi sangat-sangatlah meragukan. Makanya spt yg pernah saya katakan, bgm mungkin bisa kredibel dan berintegritas serta obyektif kalau semua fungsi atau peranan yg biasanya dlm kehidupan nyata harus diperankan oleh orang-orang yg berbeda tp kalau dlm situasinya Bpk Awi, semua fungsi dan peranan tsb dimonopoli atau “diborong” oleh Bpk Awi sendiri? Waktu itu sy menggunakan analogi “ruang persidangan”, dg “terdakwa” LMP/SSY. Siapakah sang “jaksa” yg tugasnya menuntut dan mendakwa? Jawabannya, Bpk Awi. Siapakah sang “saksi” yg diajukan oleh jaksa utk memberatkan “terdakwa”? Jawabannya, lagi-lagi Bpk Awi. Siapakah sang “hakim”, yg tugas utamanya utk menjatuhkan vonis apk bersalah atau tdk bersalah kpd “terdakwa”? Jawabannya, eh lagi-lagi Bpk Awi, yg sdh pasti vonisnya adalah “terdakwa” dinyatakan bersalah. Bisakah saya berharap “pengadilan” tsb akan berjalan dg fair dan adil? He..he..he..jawabannya “tanyakanlah kepada rumput yang bergoyang.”
    -- b e r s a m b u n g --

    ReplyDelete
  15. ..l a n j u t a n ..
    4. Pernyataan Bpk Awi, “Apakah ada satu penyataan sy yg tersirat ataupun tersurat menyatakan bahwa terjemahan TDB “BERGANTUNG SEPENUHNYA” kpd pendapat/sudut pandangan Harner dan Mantey?” TANGGAPAN SAYA : Makanya kalau ngutip yg lengkap dong Pak. Tolong Bpk Awi baca pelan2 juga pernyataan sy krn ada satu frase penting yg justru Bpk Awi lewatkan, yaitu menurut saya, pernyataan atau mungkin lebih tepatnya tuduhan Bpk Awi tsb “mengesankan SEOLAH-OLAH…” Bukankah pembaca awam yg tdk memahami konteks keseluruhan persoalannya bisa jadi akan mengambil kesimpulan yg sama spt yg Bpk Awi simpulkan?, yaitu, “Jika memang terjemahan yang benar adalah 'suatu allah', mengapa Menara Pengawal perlu mengutip 2 orang pengarang ahli bahasa secara keliru untuk membuktikan bahwa terjemahannya sudah sesuai dengan kaidah bahasa Yunanu. Sebuah dusta dibutuhkan untuk menutup sebuah kebenaran.” Dan memang kenyataannya demikian, krn saya membaca ada pembaca yg menyampaikan terima kasih atas artikel2 Bpk krn menurut dia, artikel2 Bpk berisi bukti dan fakta yg otentik. Pertanyaan saya, BENARKAH DEMIKIAN? He...he..he..
    5. Pernyataan Bpk Awi, “Sdr mencoba mentafsirkan tulisan2 sy dr sudut pandang Sdr sendiri. “ TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. sekali lagi, bukankah Bpk Awi juga melakukan hal yg sama bahkan lebih dari itu, yaitu mentafsirkan “PIKIRAN” saya maupun “PIKIRAN” LMP?
    6. Pernyataan Bpk Awi, “Maaf [mungkin sy lupa di mana sy menulisnya], bisa ditunjukkan di mana pernyataan sy bahwa Harner “tidak secara spesifik/eksplisit bahwa....”? Sy mencoba membaca bbrp kali tulisan sy sendiri, sy tdk mendapatkannya. Bisa dibantu? Jk misalnya memang sy tdk menulisnya; dari mana Sdr bisa menyatakan demikian?” TANGGAPAN SAYA : Dalam hal ini, saya yg harus meminta maaf, krn pilihan kata yg sy gunakan tidak tepat. Pernyataan saya memang seolah-olah memberi kesan bhw Bpk Awi ada menyatakan demikian, padahal memang tidak ada.
    7. Pernyataan Bpk Awi, “Baca perlahan2 tulisan sdr itu. Sdr sedng mencoba mentafsirkan Harner seorang Trinitarian atau seorang pakar yg ujung2nya sdr simpulan “sdh pasti kesimpulannya akan bias krn mencerminkan apa yg dia percayai” TANGGAPAN SAYA : Ya, memang, saya sedang mencoba, bahasanya Bpk Awi “mentafsirkan” Harner berdasarkan tulisannya. Sekali lagi, bukannkah Bpk Awi juga menggunakan metode ini? Kan pertanyaannya sekarang adalah, apkh “pentafsiran” sy tsb masuk akal atau tidak, sesuai konteks tulisannya atau tidak. Sekarang mari kita coba melihat kembali pernyataan Harner yg Bpk Awi kutip, “Perhaps the clause could be translated, ‘the Word had the same nature as God.’ This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, no less than ho theos, had the nature of theos.” [Mungkin/bisa jadi klausul tsb dpt diterjemahkan … Ini akan menjadi satu jalan yg mewakili apa yg di PIKIR/PIKIRAN Yohanes, yg mana, sebagaimana saya pahami/memahaminya, … “ -- Mohon maaf kalau terjemahan saya kacau balau, krn sy bukan ahli bahasa Inggris spt Bpk Awi.] Dari pernyataan Harner ini, menurut saya, dia sedang berbicara lebih sbg seorang Trinitarian/yg percaya kpd doktrin Tritunggal bahwa Firman [Yesus] adalah Allah krn mempunyai natur yg sama dg Allah, bukan dlm kapasitasnya sbg seorang ahli bahasa Yunani. Makanya, msh menurut Harner, “klausul tsb BISA JADI/MUNGKIN dpt diterjemahkan…” Perhatikan kata yg Harner gunakan, yaitu, “BISA JADI/MUNGKIN”. Berarti BUKAN sesuatu yg PASTI, bukan? Mengapa demikian? Perhatikan kata-katanya berikut, “Ini … mewakili PIKIRAN [apa yg di PIKIR] Yohanes.” Menarik utk memperhatikan kata yg saya ketik dg huruf besar “PIKIRAN”. Mengapa ini menarik? Menurut saya, Harner dlm hal ini sedang mencoba utk “mentafsirkan” bukan TULISAN Yohanes, tetp PIKIRAN Yohanes.
    -- b e r s a m b u n g --

    ReplyDelete
  16. l a n j u t a n ..
    Krn sedang “mentafsirkan” PIKIRAN Yohanes, apa yg membimbing dia? Dia mengatakan, “sebagaimana yg saya pahami”. Ya, menurut saya, pemahaman Harner sbg seorang Trinitarian lah yg membuat dia mengatakan bhw klausul tsb BISA JADI/MUNGKIN dpt diterjemahkan sesuai dg pemahamannya. Makanya, menurut saya, sbg seorang yg terpelajar, Harner paham bhw karena dia sedang “mentafsirkan” PIKIRAN orang lain [dlm hal ini, Yohanes], dia tidak bisa menggunakan kata “PASTI” sebaliknya dia menggunakan kata “MUNGKIN/BISA JADI” karena bisa saja terjadi orang lain/ahli bahasa Yunani yg lain punya pendapat yg berbeda dg dia. Itulah sebabnya saya mengatakan kalau “Harner yg adlh seorang Trinitarian [sdh pasti kesimpulannya akan bias krn mencerminkan apa yg dia percayai]”
    Selanjutnya saya mengatakan kalau “Harner yg adalah seorang pakar dlm bidangnya/pakar bahasa Yunani [pasti lebih obyektif]” Mengapa demikian? Mari kita perhatikan salah satu TULISAN nya Harner yg dikutip oleh MP, ““In John 1 : 1, I think that the qualitative force of the predicate is so prominent that the noun cannot be regarded as definite.”” [“Dalam Yohanes 1 : 1, Saya pikir kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu”] Apa yg menarik dari kata2 Harner ini?
    PERTAMA : Menarik utk memperhatikan frase “saya pikir”. Menurut saya, sewktu mengatakan “saya pikir”, Harner memang sedang berbicara dlm kapasitasnya sbg seorang pakar/ahli bahasa Yunani yg sedang mengkaji struktur kata2 Yohanes 1 : 1 dalam bahasa Yunani. Menurut saya, berbeda dg kata yg dia gunakan sebelumnya, “MUNGKIN/BISA JADI”, yg menyiratkan bhw orang lain bisa berbeda pendapat dg dia, di sini kalau saya lihat, pernyataannya/kesimpulannya soal Yohanes 1 : 1 sama sekali tdk menyiratkan adanya keraguan sedikitpun sebaliknya ada nada keyakinan/sangat yakin karena memang dia sedang menyimpulkan sesuatu dlm bahasa Yunani dimana dia adalah ahlinya/pakarnya.
    KEDUA : Kalau kita bisa berandai-andai, kira-kira mengapa Harner bisa dg yakin dan mantap menyimpulkan, “[“Dalam Yohanes 1 : 1, Saya pikir kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu”?]. Menurut saya, karena dlm hal ini, Harner sedang “mentafsirkan” TULISAN Yohanes di Yohanes 1: 1 yg ditulis dlm bhs Yunani, BUKAN “mentafsirkan” PIKIRAN Yohanes. Sekali lagi, ingat dia adalah pakar/ahli bahasa Yunani. Nah, menurut saya, kesimpulan penting inilah yg menjadi dasar dr pernyataan LMP yg dikutip oleh Bpk Awi dr buku “Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?” spt yg sdh saya bahas dlm tanggapan saya, yg diakhiri dg pernyataan saya, “Makanya LMP MENYIMPULKAN “seperti dikatakan Journal, INI MENUNJUKKAN bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah”. Pertanyaan saya kpd Bpk Awi, apkh kesimpulan LMP ini bertentangan dg kesimpulannya Harner soal Yohanes 1 : 1 sehingga Bpk Awi MENUDUH LMP “berbohong”? Utk selebihnya, silahkan pembaca menyimpulkan sendiri apkh memang TUDUHAN Bpk Awi benar atau tidak, fitnah atau bukan.
    8. Pernyataan Bpk Awi, “Begitu jg tulisan Mantey, sdr mencoba mentafsirkannya. Malah ujung2 sdr menulis “meskipun saya punya kutipannya, tp saat ini saya ogah membahasnya. ”. Aduh Bpk, bgm sih, punya atau tidak? Ya jk punya dibuka aja kali; kalo gak punya ya jangan ber-retorika punya. :-)” TANGGAPAN SAYA : Sekali lagi saya hanya mengatakan, lihatlah siapa yg ngomong!!! Mengenai tulisannya Mantey yg dikutip oleh MP, sekali lg saya katakana, ya saya punya. Jd saya tdk sedang be-retorika punya sbgmn anggapan Bpk Awi. Soal anjuran Bpk Awi, “Jk punya dibuka aja kali”, sikap saya masih sama yaitu “ogah membahasnya”.
    b e r s a m b u n g ...

    ReplyDelete
  17. l a n j u t a n ..
    9. Pernyataan Bpk Awi sewaktu menanggapi pertanyaan saya soal dimana letak kebohongan MP sewkt mengutip tulisan Harner dan Mantey, “Lagi2 Sdr mencoba mentafsirkan tulisan mereka sbg Trinitarian vs. kepakaran.
    Nah, itu contoh2 tulisan Sdr yg menurut sy; Sdr mencoba mentafsirkan apa yg sy atau mrk tulis. Padahal gak perlu. Tulisn sy atau mrk bukan Alkitab koq. Tp ini hrs Sdr lakukan utk mbuktikan bhw Sdr benar, bkn?” TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. sekali lagi, lihatlah siapa yg ngomong.. Membaca pernyataan Bpk Awi ini, bikin saya geleng-geleng kepala. Mengapa? Sekarang kalau saya Tanya ke Bpk Awi, Utk apa Bpk menulis sekian banyak tulisan di blog ini maupun di blog lainnya kalau mau konsisten dg pernyataan Bpk, “ Sdr mencoba mentafsirkan apa yg sy atau mrk tulis. Padahal gak perlu. Tulisn sy atau mrk bukan Alkitab koq. Tp ini hrs Sdr lakukan utk mbuktikan bhw Sdr benar, bkn?” Bukankah hampir semua tulisan Bpk Awi isinya adalah “mentafsirkan” tulisan2nya MP? Bukankah motivasi utama Bpk adalah utk membuktikan bahwa Bpk Awi-lah dg semua kepercayan yg Bpk anut adalah benar sedangkan LMP/SSY adalah salah/palsu?
    10. Pernyataan Bpk Awi, “Maaf, sy yakin 101% Sdr bkn lulusan skolah teologia bidng bahasa manapun. Bgm Sdr bisa katakan dmikian? Sebaliknya, MP perlu ngutip tulisan2 mereka sebagai pembenaran TDB krn mrk emang pakarnya. & MP tlah mendustai pembacanya dgn ngutip di luar maksud pengarang tsb.” TANGGAPAN SAYA : He..he..he..saya setuju dg Bpk Awi, malahan bukan hanya 101 %, kalau keyakinan Bpk Awi sebesar 1000% pun saya tdk keberatan koq. Saya memang bukan lulusan sekolah teologia bidang bhs manapun. Tetapi pertanyaan saya, apkh utk memahami khususnya Yohanes 1 : 1 seseorang memang haruslah lulusan sekolah teologi bidang bahasa Yunani? He..he..he.. menurut saya sih, rasanya ngga harus deh. Kecuali kalau mau mempelajari seluruh “Kitab Yunani Kristen”/”Perjanjian Baru”. Pertanyaan yg sama sy ajukan ke Bpk, apkh Bpk Awi sendiri lulusan sekolah teologia bidang bahasa tertentu?
    11. Pernyataan Bpk Awi, “Nah, inilah masalah sebenarnya. Di mana letak kebohongan MP? Ini yg perlu dikupas tanpa perlu ber-retorika & membuat circular argument sgala. Pusiing :-)” TANGGAPAN SAYA : Sama Pak Awi, sewaktu sy membaca banyak tulisan2nya Bpk saya juga pusing dg alur argumentasi-alur argumentasi Bpk yg kelihatannya canggih2 dg bahasa-bahasa yg juga canggih2, padahal sedang membahas kebenaran2 yg menurut Alkitab sebenarnya sangat-sangatlah sederhana. Nanti saya akn tanggapi itu.
    12. Pernyataan Bpk Awi, “Kutipan MP “seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah.” Ini adlah pernyataan yg menyesatkan.” TANGGAPAN SAYA : He..he..he..makanya lihat konteksnya dong Bpk. Spt yg sdh pernah sy sampaikan bahwa Bpk Awi terus menuduh MP selalu mengutip diluar konteks, padahal disini saya bisa memperlihatkan bhw Bpk sendiri juga mengutip tulisan MP diluar konteks. Buktinya? Ini kutipannya yg Bpk kutip, ““Journal of Biblical Literature berkata bahwa istilah-istilah “yang mempunyai predikat [tanpa kata sandang] yang mendahului kata kerja, terutama mengandung arti kualitatif [menunjukkan sifat tertentu].“ seperti dikatakan Journal, ini menunjukkan bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah. Juga dikatakan tentang Yohanes 1:1: “Kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] tidak dapat dianggap tertentu.”” Jadi, menurut saya, pernyataan Harner yg menjd dasar pernyataan MP, “seperti dikatakan Journal, INI MENUNJUKKAN bahwa lo’gos bisa disamakan dengan suatu allah.” merujuk ke kesimpulannya Harner soal apakah kata “theos” dlm Yohanes 1 : 1c adalah “tertentu” yg berarti sama dengan “ho theos” di ayat 1b ataukah kata “theos” di situ adalah “tidak tentu” yg berarti tidak sama dengan “ho theos” di ayat 1b.
    b e r s a m b u n g ..

    ReplyDelete
  18. l an j u t a n ..
    Sekali lagi, menarik utk memperhatikan kesimpulannya Harner spt yg sdh saya bahas di atas, yaitu, ““[“Dalam Yohanes 1 : 1, Saya pikir kekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya [the’os] TIDAK DAPAT DIANGGAP TERTENTU]” Sekarang, pertanyaan saya, kalau spt yg dikatakan Harner bahwa kata “theos” tersebut “TIDAK DAPAT DIANGGAP TERTENTU”, apakah salah kalau saya menyimpulkan bahwa itu berarti kata “theos” tsb adalah “TIDAK TENTU”? Rasa-rasanya sih, tidak salah dong. Itu yg saya maksud dg pernyataan saya, “Harrner tidak secara spesifik/eksplisit mengatakan bahwa Yohanes 1 : 1c bisa diterjemahkan “dan Firman itu adalah suatu allah”, karena memang dia tdk menyatakannya, tp dr kesimpulannya, menurut saya, dia secara IMPLISIT memang MENYIRATKANNYA.. Jd, krn kata “theos” tsb adalah “TIDAK TERTENTU”, maka sewaktu seseorang atau dlm hal ini LMP menerjemahkan secara hurufiah ayat 1c tsb menjadi “dan Firman itu adalah suatu allah” karena tuntutan tata bahasa dlm bahasa Inggris, dimanakah letak kesalahannya/kebohongannya?
    13. Pernyataan Bpk Awi, “Apakah penjelasan Harner ttg point B? “B means that the logos [Word] has the nature of theos [God] (rather than something else). In this clause, the form that John actually uses, the word theos [God] is placed at the beginning for emphasis.This would be one way of representing John’s thought, which is, as I understand it, that ho logos, [the Word] no less than ho theos, [the God] had the nature of theos [God].” TANGGAPAN SAYA : Silahkan baca kembali penjelasan saya soal “Harner” sbg seorang Trinitarian yg sedang “mentafsirkan” PIKIRAN Yohanes, BUKAN “mentafsirkan” TULISAN Yohanes.
    14. Pernyataan Bpk Awi, “Ya gak perlu lah dan aneh. Pernyataan org koq ditafsirkan. Ini namanya melampaui apa yg ia tulis. Sdr gemar ya melakukan yg demikian. Yg utama Harner menulis B artinya Firman memiliki natur Allah jadi Firman itu adalah Allah.” TANGGAPAN SAYA : Sekali lagi, he..he..he..lihatlah siapa yg ngomong. Bukankah Bpk Awi bahkan sangat gemar “mentafsirkan” tulisan2 MP, sampai2 bahkan “mentafsirkan” pikiran orang? Kalau mau konsisten dg pernyataan Bpk Awi, apa yg Bpk lakukan “gak perlu dan aneh”. Tp faktanya Bpk terus melakukannya, bukan?
    15. Pernyataan Bpk Awi, “Skrg di mana Harner menulis firman adalah suatu allah? Menurut jurnal itu, rasul Yohanes akan menggunakan pola kalimat ho logos en theos yaitu D atau E yaitu ho logos en theios.” TANGGAPAN SAYA : Silahkan baca lg penjelasan sy di atas mengenai EKSPLISIT dan IMPLISIT [poin 12].
    16. Pernyataan Bpk Awi, “Jd jelas khan dimana dusta MP!! Jk memang ingin diterjemahkan firman adalah suatu allah maka menurut Harner point D atau E. Padahal menurut jurnal itu point B yaitu theos en ho logos (God was the Word) Firman itu adalah Allah(natur Allah)” TANGGAPAN SAYA : Silahkan pembaca yg menilai, siapakah yg sedang berdusta di sini, apakah MP atau Bpk Awi.
    b e r s a m b u n g ..

    ReplyDelete
  19. l a n j u t a n ..
    17. Pernyataan Bpk Awi, “ Sdr mencoba membela ‘sang ibu’ dgn mengatakan LMP ‘menyimpulkan’. Memang demikian, hal ini merupakan kesimpulan MP, Tetapi kesimpulan MP ini bukan apa yg dimaksud Harner dlm tulisannya. Jd dgn membuat kesimpulan itu MP telah mendustai pembacanya.” TANGGAPAN SAYA : He..he..he..siapa yg sedang membela “sang ibu”. Spt yg sdh sy katakan yg lalu, kalau soal membela sang ibu, sdh ada bagian hukum dlm LMP utk mengurus hal2 spt itu. Sekali lg saya tegaskan disini, saya melakukan ini dlm kapasitas saya secara PRIBADI yg di satu sisi adalah pembaca blognya Bpk Awi dan disisi lainnya saya juga adalah pembaca setia publikasi2 MP. Sbg pembaca blognya Bpk, sy bisa dg sangat jelas melihat bahwa “pentafsiran” Bpk atas tulisan2nya MP sangat2 lah tidak akurat dan menyesatkan. Dan kebetulan sbg pembaca setia publikasi2 MP, -- dibandingkan dg Bpk Awi yg mengklaim sdh tamat sekolah teologia SY hanya krn merasa sdh “belajar” selama 4 thn bersama SY plus “mempunyai” Watchtower Library meskipun dg cara yg menurut saya sangat tdk etis krn menyembunyikan maksud Bpk Awi yg sebenarnya, sehingga merasa seolah-olah sdh mengetahui semua hal menyangkut SY -- saya pasti lebih tahu apa yg sebenarnya ditulis oleh MP sehingga saya bisa mengatakan bahwa kutipan2 Bpk memang diluar konteks.
    18. Pernyataan Bpk Awi, “Juga kasus Mantey. Sama. Jk MP tidak mengutip di luar maksud Mantey. Ngapain Mantey protes? Apa dia kurang kerjaan?” TANGGAPAN SAYA : Sama spt yg sdh saya katakan, tulisannya Mantey yg dikutip oleh MP, menurut saya, memang “meneguhkan” [bukan “membenarkan”, krn rasanya tanpa kutipan tulisannya Mantey pun saya yakin terjemahan TDB bahwa “Firman itu adalah suatu allah” memanglah dapat dibenarkan] kebenaran terjemahan TDB. Kurang lebih hampir sama dg tulisannya Harner.
    19. Pernyataan Bpk Awi, “Ngak perlu buat argumentasi ‘Appeal to Authority – lah krn Sdr pun bukan ahlinya dan sy yakin Sdr gak mengerti 100% apa yang ditulis oleh MP. Sdr hnya ‘copas’ saja dr publikasi MP.” TANGGAPAN SAYA : Ya, saya akui memang saya bukan ahli apa2 koq, beda dg Bpk Awi yg adalah orang pintar/ahli dlm banyak bidang termasuk bidang “pentafsiran” tulisan MP dan “pentafsiran” pikiran orang. Pernyataan Bpk Awi bahwa saya gak mengerti 100% apa yg ditulis oleh MP, bagi saya itu memperlihatkan betapa sombong dan arogannya Bpk Awi. Saya hanya ingin mengutip kembali ilustrasi Sdri Martha Rumimper soal orang Prancis yg belum pernah ke Jogya tapi ngotot sama orang Jogya bahwa dia tahu semua hal menyangkut Jogya. Kurang lebih sama dg Bpk Awi, yang meskipun bukan seorang SY tapi ngotot kpd saya yg adalah seorang SY bahwa “pengetahuan” Bpk Awi ttng tulisan2 MP jauh lebih banyak dari saya. He..he..he.. betapa sombong dan arogannya.
    20. Pertanyaan Bpk Awi, “Jadi siapa yg berdusta ya?” TANGGAPAN SAYA : Silahkan nilai sendiri..
    Terima kasih dan sampai ketemu lagi. Selamat malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. To Sdr Maxi

      Luaaar biasa rupanya Sdr ini ya. Sy rasa Sdr sdh bisa buka blog sendiri nih dgn 'tafsiran thd buah pikiran orang lain'.

      Menyedihkannya, Sdr tidak dpt membedakan antara mentafsirkan vs. menjelaskan. Perhatikan tulisn2 sy sekali lagi deh. Misalnya di artikel http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/04/otoritas-publikasi-menara-pengawal-atau.html di mana sy mengutip tulisan Singer dan menerapkannya kpd kondisi yg ada di MP. Apa itu sy menjelaskan atau mentafsirkan?

      Martha sj yg fasih berbahasa Inggris gak berani menanggapi tulisan sy - memilih mengundurkan diri - krn ia sadar bhw apa yg tulis adalah fakta.

      Istilah-istilah yg sy gunakan bukan utk membuktikan 'keakuan' sy, hanya wawasan sdr yg kurang shg gak ngerti. Kasihan, wawasan Sdr yg kurang malahan sy dipersalahkan. Aneh nih kamu. Mestinya Sdr banyak belajar dan baca; jangan cuma baca publikasi MP!

      Sdr tulis "Pernyataan Bpk Awi, “Apakah ada satu penyataan sy yg tersirat ataupun tersurat menyatakan bahwa terjemahan TDB “BERGANTUNG SEPENUHNYA” kpd pendapat/sudut pandangan Harner dan Mantey?” TANGGAPAN SAYA : Makanya kalau ngutip yg lengkap dong Pak...Bpk Awi lewatkan, yaitu menurut saya, pernyataan atau mungkin lebih tepatnya tuduhan Bpk Awi tsb “mengesankan SEOLAH-OLAH…”

      Jawaban Sy:

      Rupanya smakin sy paham bhw Sdr senang ber-retorika. Sy menanggapi pernyataan itu karena 'pendapat sdr' itu keliru krn memang tidak ada di dalam tulisan sy mengesankan "SEOLAH-OLAH…" seperti yg Sdr maksud.

      Lagi pula maaf ya, sy gak punya banyak waktu utk menanggapi tulisn Sdr yg banyak itu. Kita biarkan pembaca menilai siapa yg waras di sini.

      Tolong pertanyaan sy ini Sdr jawab, jangan gak dijawab atau pura-pura gak ngerti ya, Sdr gemar melakukan ini. Ketika sy tanya hal yg penting...eh gak dijawab.


      Ingat ya Harner me-list 5 kategori tulisan Yoh.1:1, nah:

      1. Menurut Harner, jika ingin menterjemahkan 'firman adalah suatu allah', maka dari 5 kategori itu jatuh ke kategori mana?
      2. Menurut Harner, pola tulisan Yohanes jatuh ke dlm kategori mana?
      3. Menurt Harner, katogori mana yang berarti logos memiliki natur Allah?

      Sdr jawab pertanyaan sederhan ini ya. Tolong jangan bertele-tele, apalagi mencoba mentafsirkan pikiran Harner. Pusing bacanya.

      Salam

      Delete
    2. Saudara maxi "nafsu"bangat dalam menulis!....kenapa tidak buat satu blog sendiri?saudara berkutat dengan yohanes 1:1 dengan memberi tanggapan yg sangat panjang dan buat eneg membacanya tapi kenapa anda tidak menanggapi tulisan2 saudara Awi ttg kebohongan MP tentang dirinya dan doktrin2nya yg berubah2...mana mungkin Allah Yehuwa ada dibalik organisasi yg doktrin2nya sll berubah seperti yg saudara awi jelaskan di artikel2 lainnya...tolong anda menanggapinya dong....soal teologi aja anda "buas"tapi menyangkut "ibu" anda si LMP,saya tidak menemukan komentar anda....saya tunggu tanggapan anda dan semoga anda berkunjung ke blog ini lagi dan menjawabnya

      Delete
  20. Halo selamat siang Bpk Awi. Kita ketemu lagi nih. Terima kasih utk tanggapannya Bpk Awi ya. Ini juga merupakan tanggapan saya yg terakhir utk topic ini.
    1. Pernyataan Bpk, “Menyedihkannya, Sdr tidak dpt membedakan antara mentafsirkan vs. menjelaskan. Perhatikan tulisn2 sy sekali lagi deh. Misalnya di artikel http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/04/otoritas-publikasi-menara-pengawal-atau.html di mana sy mengutip tulisan Singer dan menerapkannya kpd kondisi yg ada di MP. Apa itu sy menjelaskan atau mentafsirkan?” TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. Bpk Awi, spt yg sdh saya katakana memang saya bukanlah orang pintar dg latar belakang pendidikan yg sama spt Bpk. Jangankan sama, mendekati pun mungkin sangat jauh. Tp tolonglah Pak, mohon di jawab pertanyaan saya, apkh memang Bpk sama sekali tdk “mentafsirkan” tulisan LMP? Spt yg sdh saya katakan beberapa kali, saya SUDAH baca SEMUA tulisan Bpk Awi, baik di blog ini maupun di situs web lainnya, yaitu di www.saksiyehuwa.org. Tdk sulit bagi saya dan mungkin bagi SSY yg pernah “mengunjungi” blog ini maupun situs tsb utk bisa melihat betapa Bpk Awi juga gemar “mentafsirkan” tulisan LMP maupun “mentafsirkan” pikiran orang. Bg pembaca blog ini yg memang sama sekali anti dg publikasi2 terbitan LMP sehingga tidak pernah membaca publikasi2 tsb sangatlah wajar apabila mrk cendrung akn SEPENUHNYA setuju dg semua argumentasi2 Bpk yg saya katakan sangat “canggih2”. Tapi bg saya yg juga adalah pembaca setia publikasi2 tsb, dan yg kebetulan juga adalah salah seorang SY, sekali lg tidaklah sulit utk bisa langsung melihatnya. Makanya beberapa kali dlm tanggapan saya atas komentarnya Bpk, saya ada menyatakan “he..he..he..lihatlah siapa yg ngomong”.

    2. Pernyataan Bpk Awi, “Martha sj yg fasih berbahasa Inggris gak berani menanggapi tulisan sy - memilih mengundurkan diri - krn ia sadar bhw apa yg tulis adalah fakta.” TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. Benarkah itu alas an SESUNGGUHNYA Sdri Martha Rumimper mengundurkan diri? Bagi saya, pernyataan Bpk ini sekali lagi menunjukkan betapa Bpk Awi sangat gemar “mentafsirkan” bukan saja TULISAN orang tetp juga PIKIRAN orang. Silahkan pembaca dg teliti membaca kembali “diskusi” Bpk Awi dg Sdri Martha Rumimper dan menyimpulkan sendiri apkh Bpk Awi berkata sejujurnya atau sedang “membual” sehubungan dg alasan SESUNGGUHNYA Sdri Martha mengundurkan diri.
    -- b e r s a m b u n g --

    ReplyDelete
  21. l a n j u t a n ...
    3. Pernyataan Bpk Awi, “Istilah-istilah yg sy gunakan bukan utk membuktikan 'keakuan' sy, hanya wawasan sdr yg kurang shg gak ngerti. Kasihan, wawasan Sdr yg kurang malahan sy dipersalahkan. Aneh nih kamu. Mestinya Sdr banyak belajar dan baca; jangan cuma baca publikasi MP!” TANGGAPAN SAYA : He..he..he..Saya hanya menyampaikan “kesan” saya saja koq. Memang Bpk Awi, sekali lg dibandingkan dg Bpk “wawasan saya kurang”. Tapi apkh ada tersirat dlm pernyataan saya bahwa saya “mempersalahkan” Bpk. Lagi-lagi Bpk salah “mentafsirkan” tulisan dan pikiran saya. Terima kasih utk saran Bpk supaya saya “banyak belajar dan baca”, itu memang sangat bermanfaat. Tp sayang saran Bpk tsb diakhiri dg pernyataan, “jangan cuma baca publikasi MP!” Yakinkah Bpk bahwa saya “cuma” membaca publikasi2 MP saja. Saya punya dan sdh membaca buku2 yg di terbitkan oleh penerbit2 Kristen lainnya. Lagi-lagi Bpk salah “mentafsirkan” saya.

    4. Pernyataan Bpk, “Lagi pula maaf ya, sy gak punya banyak waktu utk menanggapi tulisn Sdr yg banyak itu. Kita biarkan pembaca menilai siapa yg waras di sini.” Ya, saya setuju dg Bpk Awi, biarkan pembaca yg menilai.

    5. Pernyataan Bpk, “Tolong pertanyaan sy ini Sdr jawab, jangan gak dijawab atau pura-pura gak ngerti ya, Sdr gemar melakukan ini. Ketika sy tanya hal yg penting...eh gak dijawab.” TANGGAPAN SAYA : Rasanya, kalau dilihat kembali kebelakang, saya juga punya beberapa pertanyaan penting yang tidak di jawab oleh Bpk.

    6. Pernyataan Bpk, “Ingat ya Harner me-list 5 kategori tulisan Yoh.1:1, nah:
    1. Menurut Harner, jika ingin menterjemahkan 'firman adalah suatu allah', maka dari 5 kategori itu jatuh ke kategori mana?
    2. Menurut Harner, pola tulisan Yohanes jatuh ke dlm kategori mana?
    3. Menurt Harner, katogori mana yang berarti logos memiliki natur Allah? TANGGAPAN SAYA : Tolong Bpk jawab dulu, pertanyaan saya yg juga sangat sederhana di bagian akhir poin 12, “… Jd, krn kata “theos” tsb adalah “TIDAK TERTENTU”, maka sewaktu seseorang atau dlm hal ini LMP menerjemahkan secara hurufiah ayat 1c tsb menjadi “dan Firman itu adalah suatu allah” karena tuntutan tata bahasa dlm bahasa Inggris, dimanakah letak kesalahannya/kebohongannya?”

    Sekian dan terima kasih. Salam kembali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Maxi

      Jika saya ngak mau jawab seperti yang sudah-sudah sdr lakukan. Lalu Sdr mau apa ya? Ini blog sy, terserah saya mau jawab atau tidak. Makanya, buat blog sendiri! Kita biarkan pembaca blog ini yg menilainya kebenarannya.

      Salam

      Delete
  22. Halo selamat siang lagi Bpk Awi. He..he..he.. kita ketemu lagi yaa. Semoga Bpk Awi tidak bosan dan marah. Tanggapan Bpk Awi sangat-sangat menarik krn sangat “lucu” bg saya sbg seorang pembaca blog-nya Bpk. Mengapa saya katakan sangat “lucu”?
    1. Pernyataan Bpk Awi, “Jika saya ngak mau jawab seperti yang sudah-sudah sdr lakukan.” TANGGAPAN SAYA : Saya senang mengutip TULISAN Bpk Awi sendiri di artikel “Perhatian Bagi Saksi Yehuwa” yaitu, “Namun, bagi Saksi-Saksi Yehuwa yang memiliki iman sebesar biji sesawi saja, tulus mencari kebenaran sejati, dan memiliki pikiran terbuka; silahkan menguji dan memeriksa dengan saksama blog ini seperti yang rasul Paulus sarankan di Tes. 5:21 yaitu menguji segala sesuatu,…” Makanya saya bilang ”lucu” karena Bpk Awi sendiri yg MENGUNDANG saya sbg pembaca utk “menguji” dan “memeriksa” dg “SAKSAMA” tulisan Bpk di Blog ini TAPI giliran saya melakukannya eh Bpk MENOLAK utk di uji dan di periksa. Saya jd teringat lagi deh soal iklan layanan masyarakat itu, "kalau bersih mengapa hrs risih", kalau memang jujur mengapa harus takut utk di "periksa"?
    2. Pernyataan Bpk Awi, “Lalu Sdr mau apa ya? Rasanya Ini blog sy, terserah saya mau jawab atau tidak.” TANGGAPAN SAYA : Ya memang benar, harus saya akui bahwa ini memang blog-nya Bpk Awi. Jd saya sangat setuju bahwa Bpk mau jawab pertanyaan saya atau tidak, itu memang terserah Bpk. Tapi tolong diingat lho Bpk Awi, kalau Bpk tidak mau menjawab pertanyaan saya yg sangat sederhana itu [apalagi dr membaca tulisan2nya Bpk, sy bisa menyimpulkan Bpk sangat paham bhs Inggris], berarti Bpk tidak konsisten dg UNDANGAN Bpk kpd sy sbg salah seorang pembaca blognya Bpk.Dan sbg pembaca,jadinya perasaan sy kurang lebih sm dg perasaannya Bpk Rojali krn menurutnya tanggapan sy tdk sesuai dg harapannya,yaitu,“Kecewaaaaa berat sy."
    3. Pernyataan Bpk Awi, “Makanya, buat blog sendiri! Kita biarkan pembaca blog ini yg menilainya kebenarannya.” TANGGAPAN SAYA : Sekali lagi terima kasih banyak utk sarannya Bpk agar sy membuat blog sendiri. Tp spt yg saya sampaikan waktu itu, meskipun sarannya Bpk sangat menarik namun saat ini sy merasa belum/tidak perlu. Sejak awal sy berkunjung ke blog ini, memang tidak ada niat dan keinginan utk membuat blog sendiri. Saya hanya memenuhi UNDANGAN Bpk utk “menguji” dan “memeriksa” dg SAKSAMA tulisan Bpk di blog ini. Kecuali kalau Bpk memang sudah tidak berkenan lg dg “kehadiran” saya. Saya sangat-sangat setuju dg Bpk, bahwa, “biarkan pembaca blog ini yg menilainya kebenarannya.” Ya, silahkan pembaca menilai ada apa di balik keengganan Bpk Awi utk menjawab pertanyaan saya yg sangat sederhana di bagian akhir poin 12 tsb, “… Jd, krn kata “theos” tsb adalah “TIDAK TERTENTU”, maka sewaktu seseorang atau dlm hal ini LMP menerjemahkan secara HURUFIAH/LITERAL ayat 1c tsb menjadi “dan Firman itu adalah suatu allah” karena TUNTUTAN TATA BAHASA dlm bahasa Inggris, dimanakah letak kesalahannya/kebohongannya?” termasuk juga beberapa pertanyaan sy pd awal kunjungan sy ke blog ini, yaitu tgl Feb 28, 2012 10:22 PM “ … apakh sahabat sahabat Saksi Yehuwa dr Bapak Awi mengijinkan Bpk Awi utk menggunakan publikasi2 tsb sbg sumber bahan rujukan/kutipan dlm tulisan2nya Bpk di blog ini? Atau mungkin lebih tepatnya, apkh Bpk pernah meminta ijin kpd mrk, atau pernah menginformasikan kpd mrk bahwa Bpk ada rencana utk menulis artikel2 yg mengulas ttng SSY di internet dan bermaksud menggunakan publikasi2 yg mrk berikan sbg sumber bhn rujukan atau referensi?” Saya kutip kembali pertanyaan Bpk Awi di bagian akhir tanggapan Bpk pd tgl Apr 10, 2012 05:26 AM yaitu, “Jadi siapa yg berdusta ya?” Ya, sekali lagi silahkan pembaca yg menilainya. Sekian tanggapan saya, terima kasih banyak dan selamat siang. Salam kembali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pembaca blog ini,

      Silahkan lihat http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/04/saksi-yehuwa-kesalahan-retorika-bagian.html untuk diskusi lebih lanjut

      Delete
  23. Selamat Siang Sdr Maxi

    Senang membaca tulisan terakhir Sdr. Maxi. Marah? Ya tidak lah. Toh hanya sebuah tulisan.

    Memang benar sy mengundang siapapun utk memeriksa tulisan2 sy, tetapi dgn menggunakan akal sehat. Bukan argumen2 yg seperti Sdr...ya maaf. Bagi sy sebuah retorika orang 'sakit'.

    Maaf, sy tidak ada waktu melayani Sdr, kerjaan sy msh banyak yaitu menulis artikel2. Mencoba menanggapi tulisan Sdr hanya buang2 waktu. Oleh sebab itu, tulisan Sdr telah sy anggap spam, jd meskipun sdr tulis komentar, maaf sy baca pun tidak apalagi dipublikasi.

    Tetapi ada 1 yg saya beri yaitu hak jawab Sdr jika Sdr membuat blog sendiri, sehingga jk Sdr rasa sy tidak membuat artikel yg berimbang, sy akan buat link ke blog pribadi Sdr.

    Salam kenal ya. Pikirkan untuk menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan Allah dan juru selamat pribadi. Hidup Sdr bergantung kepada-Nya, bukan pd self-proclaimed organisasi MP.

    Salam

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.