Bebas Konsumsi Hiburan: Film, Bacaan, Atau Lagu?

Menara Pengawal Bebas Konsumsi Film, Bacaan, Atau Lagu?
Saksi Yehuwa Bebas Konsumsi Hiburan Tertentu?
SALAH SATU LAGI tanda sebuah grup kultus berkedok agama Kristen adalah gaya kepemimpinan dari pemimpinnya. Pemimpin kultus memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter di mana pemimpin kultus berotoritas mengatur hampir seluruh aspek kehidupan para anggotanya. Dari makanan yang boleh/tak boleh dimakan, tindakan medis yang boleh/tak boleh diambil, hiburan apa yang boleh dinikmati, cara berpakaian bahkan hubungan suami istri pun berada di bawah pengaturannya. Jadi ada banyak aturan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh anggota kultus lakukan (aturan do and don't). Silahkan Saudara klik artikel Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter untuk detailnya untuk memahami artikel bahasan ini lebih baik.

Nah, dalam upaya untuk menghindarkan dirinya dicap sebagai grup kultus yang terkenal dalam mengatur kehidupan anggotanya dengan aturan do and don't -nya, organisasi Saksi Yehuwa via situs resmi jw.org di bagian “Pertanyaan Umum” mencoba berpropaganda informasi menjawab pertanyaan orang yang ingin tahu tentang: “Apakah Saksi Yehuwa melarang anggotanya mendapatkan hiburan tertentu, seperti film, buku bacaan, atau lagu Tertentu?” berikut ini: 

Apakah Kalian Melarang Anggota Kalian Mengkonsumsi Film, Bacaan, atau Lagu Tertentu?

Tidak. Organisasi kami tidak memeriksa isi film, bacaan, atau lagu tertentu dengan tujuan membuat aturan tentang apa yang tidak boleh. Mengapa?

Alkitab menganjurkan tiap-tiap orang untuk melatih ”daya pemahaman” mereka untuk membedakan yang benar dan yang salah.—Ibrani 5:14.

Alkitab juga menyediakan prinsip-prinsip dasar yang bisa dipertimbangkan orang Kristen sewaktu memilih hiburan. * Sama seperti dalam bidang kehidupan lainnya, dalam bidang ini pun kami ingin ’terus memastikan’ apa yang Yesus perkenan.—Efesus 5:10.

Alkitab mengatakan bahwa kepala keluarga memiliki wewenang atas keluarganya hingga taraf tertentu. Maka, kepala keluarga berhak memutuskan hiburan macam apa yang tidak boleh dikonsumsi oleh keluarganya. (1 Korintus 11:3; Efesus 6:1-4) Namun, selain anggota keluarga, tidak ada yang berhak menentukan film, lagu, atau artis mana yang tidak pantas bagi seorang anggota sidang jemaat.—Galatia 6:5.*
Dari kutipan tersebut sangat jelas bahwa organisasi Saksi Yehuwa tidak melarang para anggotanya untuk menikmati film, bacaan, atau lagu tertentu. Melainkan membiarkan kepada tiap anggotanya memilih berdasarkan “daya pemahamannya” sesuai dengan Alkitab. Bahkan dengan bijaksana mengatakan bahwa “selain anggota keluarga, tidak ada yang berhak menentukan film, lagu, atau artis mana yang tidak pantas bagi seorang anggota sidang jemaat”. Jelas dari propaganda itu, semua hiburan diserahkan kepada masing-masing individu, tidak ada pengaturan dari organisasi Yehuwa.

Namun demikian dari beberapa artikel sebelum ini — saya membongkar propaganda informasi seputar “Pertanyaan Umum” di jw.org — yaitu Mengucilkan Atau Ekskomunikasi Mantan Anggota, Kultus: Seperti Iblis Menyamar Malaikat Terang, dan Saksi Yehuwa Toleran Agama Lain? sudah belajar banyak agar kita tidak begitu saja mempercayai propaganda informasi yang disampaikan oleh Menara Pengawal, bukan? Demikian juga tentang hal ini. 

Satu-satunya pernyataan organisasi Yehuwa yang benar adalah memang organisasi tidak melarang para anggotanya untuk mengkonsumsi hiburan tertentu. Dan organisasi Yehuwa juga tidak memeriksa isi film, bacaan, atau lagu tertentu. Menara Pengawal tidak perlu melakukan itu semua tetapi cukup mendemonisasi atau meng-setan-isasi atau meng-iblis-isasi semua itu maka hasilnya lebih efektif dari pada melarang maupun memeriksa isi film, bacaan dan lagu tertentu. Loh bagaimana bisa ya organisasi cukup meng-setan-isasi semua itu ternyata hasilnya lebih efektif dari pada melarang? Mari saya ajak tur proses teknik mind control yang disebut oleh Steve Hassan sebagai black and white thinking atau demand for purity (tuntutan kesucian) oleh Robert Jay Lifton, pakar kultus yang diterapkan oleh organisasi Yehuwa kepada para anggotanya dalam mengatur kehidupan mereka tanpa perlu melarang tetapi hasilnya lebih efektif dari pada melarang. Untuk memahami apa itu pola pikir hitam putih silahkan klik Pola Pikir Saksi Yehuwa: Hitam Putih dan Doktrin Menara Pengawal: Menuntut Kesucian Dan Moralitas.

Artikel Pola Pikir Saksi Yehuwa: Hitam Putih telah dibahas bagaimana organisasi Saksi Yehuwa telah menginternalisasikan doktrin absolutenya ke dalam hati dan pikiran setiap Saksi Yehuwa untuk memiliki pola pikir hitam/putih yang ekstrem di dalam diri mereka. Seluruh dunia dan isinya itu jahat dan berada di bawah kuasa Iblis atau Setan. Dan yang baik hanyalah organisasi Yehuwa karena berada di bawah pengarahan Allah. Kita lihat satu bagian pola pikir hitam dan putih (black and white thinking) ekstrem yang disampaikan dalam salah satu publikasi Menara Pengawal:

Menurut Alkitab, Setan adalah ilah sistem ini, sehingga, sadar atau tidak, bangsa-bangsa melayani dia. (2 Korintus 4:3, 4, NW) Keadaan ini disingkapkan dalam susunan sistem dunia yang ada sekarang, yang dibangun atas nasionalisme yang picik, kebencian, dan kepentingan diri sendiri. Ini diorganisasi menurut cara yang Setan inginkan—untuk membuat umat manusia tetap berada di bawah kendalinya. . . . Dunia menganut standar-standar Setan yang tidak benar, dengan demikian menjadikan dia ilahnya. . . . ini adalah ”udara” yang dibahas Paulus ketika ia menyebut Setan ”penguasa dari kuasa atas udara.” (Efesus 2:2, NW) Ini adalah ”udara” jahat yang dihirup dunia dewasa ini, semangat, atau kecenderungan mental pada umumnya, yang mencirikan seluruh sistemnya yang jahat, cara berpikir yang jahat yang merembes ke dalam tiap segi kehidupan di luar organisasi Yehuwa. . . Jadi, dunia Setan akan menghadapi penghukuman Yehuwa yang adil dan benar. (Wahyu Klimaksnya, hlm. 228, 234, bold dan merah dari saya)
Perhatikan kalimat-kalimat tersebut. Semua hal didemonisasi sebagai hal yang jahat karena berada di bawah kendali setan kecuali organisasi Yehuwa. Ini merupakan proses setanisasi sehingga membentuk pola pikir hitam dan putih dan mulai diinternalisasikan ke dalam hati dan pikiran seseorang sejak pertama kali ia belajar dengan Saksi Yehuwa.  

Sekarang mari kita lihat bukti publikasi Menara Pengawal yang ditujukan kepada kaum remaja dengan judulnya “Kaum Remaja—Jangan Diperdayakan” yang secara spesifik mendemonisasi hiburan yaitu sport, musik, dansa-dansi dan hiburan berada di bawah pengaruh Setan:

Juga, waspadalah terhadap tipu muslihat Setan yang lain. Sport, musik, dan dansa-dansi, misalnya, telah menjadi bagian utama dari dunia hiburannya. Memang, perkara-perkara itu sendiri tidak selalu salah dan dapat menyenangkan dan bahkan berguna. (1 Timotius 4:8; Zakharia 8:5; Lukas 15:25) Tetapi, Setan dengan licik telah memperkembangkan pandangan bahwa perkara-perkara itu tidak ada bahayanya, bahkan meskipun secara tetap dilakukan bersama orang-orang dari dunia. Namun Firman Allah memperingatkan, ”Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33) Pikirkan mengenai hal itu. Jika agama dan politik adalah bagian dari sistem Setan, bukankah bodoh untuk percaya bahwa hiburan yang diperkembangkan oleh dunia ini bebas dari pengaruhnya? Saudara perlu terus waspada agar tidak ”membiarkan dunia di sekeliling saudara menekan saudara sehingga dibentuk olehnya.”—Roma 12:2, The New Testament in Modern English, oleh J. B. Phillips. (Menara Pengawal, w86_s-27 hlm. 11 par. 17, merah dari saya)
Jika kutipan di atas kurang, saya beri 2 kutipan lagi dari majalah Menara Pengawal yang juga ditujukan kepada kaum muda dengan judulnya “Kaum Muda—Pengajaran Siapa yang Kalian Indahkan?” membahas tentang pesan Setan di dalam musik dunia dan hantu-hantu mengajar dalam acara televisi, film, dan video.

Ingatlah bahwa Setan pada dasarnya memberi tahu Hawa, ’Kamu rugi sendiri. Tempuhlah kehidupan sesuai dengan kemauanmu. Putuskan sendiri apa yang baik dan apa yang jahat. Kamu tidak usah mendengarkan Allah.’ (Kejadian 3:1-5) Bukankah hal itu merupakan pesan yang sama yang didapati dalam banyak musik dunia? Namun, hantu-hantu tidak hanya mengajar melalui musik. Mereka juga menggunakan acara-acara televisi, film, dan video komersial untuk mengajar. Bagaimana? Nah, saluran-saluran komunikasi dunia menyajikan hiburan yang membuat pengajaran moral dari Allah tampak menekan. Mereka menganjurkan percabulan dengan menandaskan itu dan menyajikannya sesuai keinginan pemirsa. (Menara Pengawal, 15/5/1994, hlm. 18, merah dari saya)

Musik, film, video, dan acara televisi dunia dirancang untuk memikat kaum muda. Semuanya mempropagandakan pengajaran yang bejat dari hantu-hantu! (Menara Pengawal, 15 Apr. 1994, hlm. 18, merah dari saya)
Nah, sudahkah Saudara lihat kutipan-kutipan tersebut? Memang Menara Pengawal tidak melarang para anggotanya untuk menikmati hiburan, bahkan dalam publikasinya mendorong anggotanya untuk menikmati hiburan, tetapi dengan mendemonisasi demikian, apakah Saksi Yehuwa akan memiliki kecenderungan menikmati hiburan atau menjauhkannya? Bukankah meng-iblis-asikan lebih efektif daripada melarang?

Tentunya Saudara berkata, “Well, paling tidak, organisasi Menara Pengawal tidak mendemonisasikan ataupun melarang membaca buku bacaan tertentu. Ini berita baik.” Tunggu dulu! Organisasi Saksi Yehuwa tidak saja mendemonisasi tetapi juga tidak memperkenan anggotanya membaca publikasi agama  serta menonton acara berbau agama di TV dan radio.

Orang Kristen sejati menjauhi ibadat palsu, menampik ajaran agama palsu. Ini berarti kita tidak mau mendengarkan atau menonton acara yang berbau agama di radio dan televisi serta tidak membaca bacaan agama yang menyebarkan dusta tentang Allah dan Firman-Nya. (Mazmur 119:37) (Menara Pengawal 15/3/2006, hlm. 29)
Melarang Saksi Yehuwa membaca publikasi Kristen merupakan bentuk dari teknik mind control informasi. Dengan membatasi mereka membaca publikasi agama lainnya membuat para Saksi berada di dalam kegelapan akan pengetahuan yang sebenarnya. Misalnya saja tentang doktrin Tritunggal. Para Saksi tidak saja diajar dalam pola pikir modalisme, tetapi juga tidak tahu sesungguhnya apa itu perbedaan doktrin Tritunggal dengan modalisme. Silahkan baca artikel Menara Pengawal Mengajar Saksi Yehuwa Modalisme untuk buktinya. Demikian juga tentang dusta-dusta organisasi yang mengutip sana-sini secara keliru publikasi Kristen untuk tujuan penyesatan selama ini tidak terdeteksi oleh Saksi karena mereka dilarang membaca sumber aslinya. Silahkan baca Mengenali Guru Dan Nabi Palsu untuk buktinya. Apa yang Saksi Yehuwa belajar tentang kekristenan hanya bersumber dari satu sisi yaitu organisasi. Mereka tidak pernah membaca dari sumber aslinya untuk memahaminya secara seimbang. Mereka hanya percaya bahwa organisasi memberikan mereka pengetahuan yang pasti benar dan 100% akurat.

Demikian juga tentang buku-buku dari para mantan Saksi Yehuwa (orang murtad) yang menyingkap kepalsuan organisasi Saksi Yehuwa didemonisasi dan dilarang baca. Ini juga membuat para Saksi berada di dalam kegelapan pengetahuan yang sebenarnya. Para mantan Saksi Yehuwa menulis buku untuk menelanjangi kepalsuan Menara Pengawal. Organisasi ini tahu akan hal ini, oleh karena itu anggotanya dilarang membacanya dengan memutar-balikkan fakta yang sebenarnya.:

Adalah salah untuk mengira bahwa Saudara perlu mendengarkan orang murtad atau membaca tulisan mereka untuk membuktikan kekeliruan argumen mereka. Penalaran mereka yang sesat dan beracun dapat menyebabkan bahaya rohani dan dapat mencemari iman Saudara seperti gangren yang menyebar dengan pesat. (2 Timotius 2:16, 17) Sebaliknya, tirulah tanggapan Allah terhadap orang murtad. Ayub mengatakan tentang Yehuwa, ”Ke hadapan dia orang murtad tidak akan datang.”—Ayub 13:16. (Menara Pengawal, 15/2/2004, hlm. 28)

Makanan di atas meja hantu-hantu mengandung racun. Misalnya, pertimbangkan makanan yang disajikan oleh golongan hamba yang jahat dan orang-orang yang murtad. Makanan tersebut tidak bergizi atau membangun; makanan tersebut tidak menyehatkan. Hal itu mustahil, karena orang-orang murtad telah berhenti makan di meja Yehuwa. . . . orang-orang murtad menerbitkan bacaan yang dirancang untuk menjurus kepada perpecahan, kebenaran yang separuh, dan kebohongan yang sama sekali palsu. . . . Maka, merupakan hal yang berbahaya untuk membiarkan keingintahuan kita menggerakkan kita untuk menyantap tulisan-tulisan demikian atau mendengarkan kata-kata mereka yang keji! Meskipun kita mungkin tidak merasa hal itu berbahaya bagi kita secara pribadi, bahayanya tetap ada. Mengapa? Pertama-tama, beberapa literatur dari orang-orang murtad menyajikan dusta melalui ”kata-kata mereka yang muluk-muluk” dan ”ceritera-ceritera isapan jempol”. (Roma 16:17, 18; 2 Petrus 2:3) Apa yang dapat saudara harapkan dari meja hantu-hantu? Dan seraya orang-orang murtad mungkin juga menyajikan fakta-fakta tertentu, hal ini biasanya di luar konteks dengan tujuan menjauhkan orang-orang dari meja Yehuwa. Segala tulisan mereka semata-mata mengkritik dan meruntuhkan! Tak ada yang membangun. (Menara Pengawal,1/7/94 hlm. 11-12)
Jadi sangat jelas bahwa ketika Menara Pengawal menjawab “TIDAK” atas pertanyaan “Apakah Kalian Melarang Anggota Kalian Mengkonsumsi . . . Bacaan . . . .?” merupakan propaganda dusta besar karena fakta berbicara sebaliknya.

Dan ini uniknya dari kekuatan mind control, misalnya setelah Saudara membaca artikel ini dan menanyakan kepada seorang Saksi; apakah benar organisasi Saksi Yehuwa melarangnya menikmati hiburan tertentu misalnya musik, video dan acara TV? Maka jawaban spontannya adalah “‘TIDAK’. Organisasi tidak pernah melarang. Sebaliknya, organisasi membiarkan para anggotanya menikmati sesuai dengan hati nurani.” Sungguh ajaib, bukan?

Mengapa demikian? Apa yang salah? Nah, ini merupakan keahlian dari pemimpin kultus. Ia sangat ahli dalam hal ini. Tidak ada seorang anggota kultus satu pun merasa dirinya berada di bawah pengaruh sebuah grup kultus atau pengaruh mind control apalagi memuja pemimpinnya sebagai berhala modern. Pemimpin kultus sangat ahli memanipulasi pikiran dan hati anggotanya seolah-olah mereka mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya. Tidak seorang pun yang memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan. Margaret Singer menyebutnya sebagai teori indirect directives. Silahkan baca artikel Membaca Publikasi Menara Pengawal Atau Alkitab? dan Saksi Yehuwa: Percaya Yesus, Allah Dan Alkitab? untuk contoh-contohnya.

Adalah benar Menara Pengawal tidak melarang anggotanya menikmati musik ataupun acara tv sekuler tertentu. Tetapi dengan mendemonisasi seluruh hiburan sebagai pengaruh buruk dari Setan maka secara otomatis para Saksi Yehuwa akan menghindari menikmati hiburan tersebut tanpa disadarinya karena mereka takut (phobia). Pengaruh rasa takut ini melampaui larangan menikmati suatu hiburan. Sudahkah Anda paham? Sudahkah Saudara mengerti betapa dahsyatnya cara mind control bekerja dalam mempengaruhi pengikutnya? Pemimpin kultus tidak perlu melarang ini atau itu secara eksplisit terhadap anggotanya, tetapi cukup dengan menerapkan pola pikir black and white thinking dengan mendemonisasi seluruh hiburan maka para anggotanya akan mengikuti apa yang pemimpin kultus ingin, yaitu jangan nikmati hiburan dan anggotanya akan patuh melakukannya tanpa menyadarinya karena berpikir pilihan untuk tidak menikmati hiburan merupakan keputusan pribadinya.  Secara otomatis pula, karena takut terpengaruh Setan yang bekerja melalui hiburan itu, anggota kultus menghindarkan dirinya menikmati hiburan tersebut.  Ini sesuai dengan keinginan pemimpinnya.

Nah, ketika Anda tanya “apakah benar organisasi melarangnya menikmati hiburan tertentu misalnya musik, video dan acara TV”? Maka jawaban spontannya adalah “‘TIDAK’ Saya memutuskannya sendiri untuk tidak nonton film atau dengar musik” merupakan pernyataan yang jujur. Memang ia sendiri yang memutuskannya berdasarkan hati nurani. Tetapi yang ia tidak tahu adalah ia memutuskan untuk tidak menikmati hiburan itu karena sebenarnya ia takut terpengaruh oleh hiburan itu yang telah didemonisasi Menara Pengawal!

Sudahkah Saudara paham bagaimana cara mind control bekerja?

Tentunya kita bertanya-tanya; mengapa pemimpin kultus menerapkan demand for purity kepada para anggotanya? Apakah tujuannya? Satu hal yaitu menciptakan rasa insecured (rasa tidak aman, kuatir) seperti kesaksian Sdri Yuli ketika saya tanya “Apakah Sdri semakin dalam terlibat dgn SSY, hidup Sdri semakin tertekan dan gelisah, banyak khawatir, takut armagedon dan tidak selamat?” Dan dijawab:

Tertekan, gelisah, kuatir, PASTI, krn hubungan keluarga cool, teman2 berkurang sekali, tidak aktif di organisasi, selalu teringat anjuran2 dr MP, takut tidak berkenan di Yehuwa.. Misal:ttg hobi saya membaca, demam novel Harry Potter (cerita penyihir), saya membacanya dr jilid 1 (waktu itu belum PAR), nah waktu PAR untuk membaca sekuel selanjutnya sy jadi ragu2 boleh ga ya oleh MP, berkenan /tidak di Yehuwa...pokoknya bingung. Kalo sekarang? Baru saja saya membeli jilid terakhirnya, sudah terlambat sekali...hahaha.. (di sini)
Untuk jelasnya, silahkan Saudara lihat artikel Doktrin Menara Pengawal: Menuntut Kesucian Dan Moralitas

Ketika pola pikir hitam dan putih diinternalisasikan dengan intens maka akan menjadikan seseorang merasa tidak secured (tidak aman) dengan dunia sekelilingnya. Tempat yang nyaman dan aman adalah di dalam lingkungan (komunitas) teman-temannya sesama yaitu para Saksi Yehuwa sehingga secara psikologis, ia mengucilkan dirinya sendiri dengan dunia lamanya (teman, keluarga dan segala sesuatu yang didemonisasi) dan hidup dalam komunitas baru yaitu  di dalam lingkungan organisasi Saksi Yehuwa. Silahkan klik artikel Ciri Kultus: Mengasingkan Diri Dalam Suatu Komunitas untuk detailnya.

Bagaimana pendapat Saudara?

Artikel Terkait:
1. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
2. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
3. Mengapa Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah?


Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna (Mat. 7:15-17)

http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/apakah-saksi-yehuwa-melarang-hiburan-tertentu/

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.