Kultus Seperti IBLIS Menyamar MALAIKAT Terang

Menara Pengawal: Iblis Menyamar Malaikat Terang
Kultus Seperti Iblis Menyamar Malaikat Terang
SALAH SATU CIRI atau tanda sebuah kelompok sebagai sebuah kultus adalah keahliannya dalam berpropaganda informasi yang menyesatkan orang. Demikian juga organisasi Saksi Yehuwa yang telah ditandai oleh para ahli kultus sebagai sebuah grup kultus yang destruktif (berbahaya) menolak dirinya sebagai grup kultus. Dan tentunya adalah hal yang wajar jika organisasi Yehuwa menolak cap kultus yang disematkan oleh para ahli kultus karena jika memang benar demikian maka tidak ada seorang pun yang mau menjadi anggotanya. Hei, pada akhirnya siapakah yang mau menjadi korban kultus, bukan?

Oleh karena itu, dalam upaya menolak tuduhan dirinya sebagai grup kultus, situs resmi Saksi-Saksi Yehuwa yaitu jw.org bagian “Pertanyaan Umum” menolak julukan kultus tersebut dengan berpropaganda informasi sebagai berikut:

Apakah Saksi-Saksi Yehuwa Itu Suatu Kultus?

Bukan, Saksi-Saksi Yehuwa bukan kultus. Sebaliknya, kami adalah orang-orang Kristen yang berupaya keras meniru teladan Yesus Kristus dan menjalankan ajarannya.
Apa maksudnya kultus?


Ada berbagai pandangan tentang arti ”kultus”. Tapi, ada dua arti ”kultus” yang biasanya dipahami orang, dan kami tidak termasuk dalam keduanya.


Bagi beberapa orang, kultus adalah agama atau kepercayaan yang baru didirikan. Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah agama yang baru didirikan. Sebaliknya, kami mengikuti pola ibadah yang memang sudah dijalankan oleh orang Kristen abad pertama. Alkitab mencatat tata cara ibadah dan ajaran mereka. (2 Timotius 3:16, 17) Kami meneruskan pola yang ada di Alkitab, karena kami yakin itulah bentuk ibadah yang murni.

Bagi beberapa orang, kultus adalah sekte berbahaya yang punya seorang pemimpin manusia. Kami, Saksi-Saksi Yehuwa, tidak menganggap satu manusia pun sebagai pemimpin kami. Sebaliknya, kami mengikuti apa yang Yesus katakan kepada para pengikutnya, ”Pemimpinmu satu, Kristus.”—⁠Matius 23:10.

Saksi-Saksi Yehuwa sama sekali tidak bisa digolongkan sebagai kultus berbahaya, karena kami menjalankan prinsip-prinsip yang bermanfaat, baik bagi kami sendiri maupun bagi masyarakat. Misalnya, kami membantu orang-orang berhenti dari kebiasaan yang berbahaya, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Kami mengadakan kelas baca-tulis di seputar dunia. Kami juga aktif dalam memberikan bantuan bagi korban bencana alam. Kami berupaya keras untuk memberikan pengaruh baik kepada orang-orang lain, seperti yang Yesus ajarkan.—Matius 5:13-16.*
Nah, dalam artikel kali ini saya mencoba menjawab sanggahan propaganda informasi situs Saksi Yehuwa tersebut berdasarkan 2 arti kultus seperti yang disampai Menara Pengawal, yaitu apakah benar organisasi Menara Pengawal bukan sebuah kultus berdasarkan 2 kriteria yaitu karena pertama, bukan agama atau kepercayaan yang baru didirikan. Dan kedua, bukan sekte berbahaya yang punya seorang pemimpin manusia. Marilah kita mulai tur pembuktiannya.

Bukan Agama Atau Kepercayaan Yang Baru Didirikan

Saksi Yehuwa mengaku sebagai agama Kristen maka hal ini benar bukan merupakan agama yang baru didirikan. Tetapi apakah ajarannya juga demikian? Tidak. Sangat jelas Ajaran Saksi Yehuwa merupakan ajaran yang baru didirikan! Sebuah propaganda dusta jika Saksi Yehuwa berkata, “kami mengikuti pola ibadah yang memang sudah dijalankan oleh orang Kristen abad pertama. Alkitab mencatat tata cara ibadah dan ajaran mereka. (2 Timotius 3:16, 17)”. Apakah Saksi Yehuwa mengajarkan ajaran para rasul dan mengikutinya? Kita lihat buktinya berikut ini

Contoh pertamanya adalah tentang “injil” yang diberitakan. Apakah “injil” Saksi Yehuwa yang diberitakan sama dengan apa yang rasul Paulus beritakan? Tidak sama! Saksi Yehuwa memberitakan “kabar baik tentang Kerajaan yang didirikan di surga pada akhir Zaman Orang Kafir pada tahun 1914”. Sebaliknya, Paulus memberitakan bahwa “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci (1 Kor. 15:1-4)”. Silahkan klik Saksi Yehuwa: Pemberita Injil Sejati Atau Palsu untuk buktinya.

Injil yang diberitakan oleh Saksi Yehuwa ini merupakan “injil lain” yang Rasul Paulus kutuk Galatia 1:8 :
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Kedua, apakah para rasul mengajarkan bahwa adanya 2 golongan yaitu sejumlah 144.000 orang ke surga dan sisa dari jutaan manusia di bumi firdaus? Tidak. Charles Russell sebagai pendiri lembaga Menara Pengawal sekalipun pada masa hidupnya tidak mengajarkan demikian. Baru pada tahun 1935 masa Rutherford, presiden kedua, mengajarkan adanya pembagian 2 golongan ini sebagai terang baru. Ini diungkapkan dalam buku “Pemberita Kerajaan Allah” hlm. 166:
Pada tanggal 31 Mei 1935, “perhimpunan besar” diperkenalkan dengan jelas. (Untuk detailnya, klik Joseph F Rutherford Dan Saksi Yehuwa)
Ketiga, apakah para rasul mengajarkan bahwa Yesus Kristus sudah memerintahkan di surga dan sudah hadir secara tidak terlihat sejak tahun 1914? Tidak! Ini adalah ajaran baru yang diperkenalkan oleh Rutherford ketika masih hidup. Pada zaman Russell mengajarkan Kristus telah hadir tahun 1874 dan memerintah tahun 1878. Silahkan klik Budak Setia Bijaksana Murtad, Kebangkitan Dan Penipuan yang membahas bahkan Russell pun dapat dianggap murtad berdasarkan pengajaran Saksi Yehuwa masa kini. 

Ke-empat, apakah para rasul bahkan Alkitab mengajarkan konsep seseorang harus bergabung dengan sebuah organisasi untuk beroleh keselamatan kekalnya? Tidak. Alkitab tidak memiliki konsep demikian. Ini adalah konsep kultus untuk mengikat orang agar menyembah dirinya. Silahkan klik artikel Penyembahan Berhala Modern: Organisasi Dan Manusia membahas tentang sekelompok majemuk orang yaitu kaum terurap atau badan pimpinan Saksi Yehuwa dan organisasi yang mengklaim dapat memberikan keselamatan kepada orang.

Dan saya dapat mendaftarkan banyak lagi ajaran relatif baru yang dimiliki oleh Saksi Yehuwa yang sama sekali tidak diajarkan oleh para rasul semasa hidupnya, misalnya tentang nama ilahi (YHWH), nama Saksi-Saksi Yehuwa yang digunakan padahal Alkitab mengatakan bahwa pengikut Kristus dikenal sebagai orang Kristen, bukan Saksi-Saksi Yehuwa (Kis. 11:26) dan lain-lain ajaran baru.

Jadi kesimpulan apakah yang kita peroleh sejauh ini? Silahkan pembaca menilai sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa termasuk kultus ataukah tidak berdasarkan kriteria yang ditulis dalam situs jw.org tersebut yaitu memiliki ajaran yang baru didirikan.

Kultus Memiliki Seorang Pemimpin Manusia

Salah satu keahlian dari pemimpin kultus adalah penguasaan teknik mind control (kontrol pikiran) yang bekerja di bawah alam sadar pengikutnya seolah-olah mereka melayani dan menyembah Allah Yehuwa. Padahal fakta yang sebenarnya mereka memuja pemimpin atau sebuah organisasi. Saya persilahkan Saudara membaca beberapa contohnya artikel tentang keahlian kultus ini di Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Atau Menara Pengawal, Saksi Yehuwa: Percaya Allah, Yesus Dan Alkitab untuk bukti-buktinya.

Demikian juga setiap Saksi Yehuwa mengklaim “tidak menganggap satu manusia pun sebagai pemimpin kami. Sebaliknya, kami mengikuti apa yang Yesus katakan kepada para pengikutnya, ”Pemimpinmu satu, Kristus.”—Matius 23:10.”. Setiap Saksi Yehuwa merasa dan mengiranya demikian. Apakah ini sesuai dengan fakta? Benar setiap Saksi Yehuwa tidak mengikuti satu manusia pun melainkan kepada sekelompok majemuk manusia yang bernama badan pimpinan Saksi Yehuwa sekaligus budak setia dan bijaksana yang bekerja sebagai satu kesatuanJadi bentuknya adalah majemuk, bukan banyak individual/orang. Kita lihat istilah badan pimpinan dalam bahasa Inggris-nya adalah dalam bentuk singular yaitu governing body, bukan governing bodies. Perhatikan kutipan berikut yang menggambarkan sekelompok majemuk orang yang bekerja sebagai satu kesatuan. 
Maka, siapakah budak yang setia dan bijaksana itu? Sesuai dengan pola Yesus dalam memberi makan banyak orang melalui beberapa orang, budak itu terdiri dari sekelompok kecil saudara-saudara terurap yang secara langsung terlibat dalam menyiapkan dan membagikan makanan rohani selama masa kehadiran Kristus. Sepanjang hari-hari terakhir, saudara-saudara terurap yang adalah budak yang setia itu melayani bersama-sama di kantor pusat. Dalam beberapa puluh tahun ini, budak itu dikenal sebagai Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, perhatikanlah bahwa dalam ilustrasinya, Yesus menggunakan kata ”budak” dalam bentuk tunggal, yang menunjukkan bahwa meskipun budak itu terdiri dari beberapa orang, mereka bekerja sebagai satu kesatuan. Jadi, keputusan-keputusan Badan Pimpinan selalu dibuat bersama-sama. (Menara Pengawal, 15/7/2013, hlm. 22, bold dari saya)
Jika pada umumnya para anggota kultus mengikuti seorang individu atau manusia. Sebaliknya, para Saksi Yehuwa sebenarnya mengikuti bukan satu manusia melainkan sekelompok majemuk orang yaitu kepada konsep budak setia dan badan pimpinan. Konsep pengultusan Saksi-Saksi Yehuwa memang unik yaitu pada sebuah konsep budak dan badan pimpinan.

Untuk membuktikan bahwa Saksi Yehuwa mengikuti badan pimpinan, bukan Kristus, silahkan pembaca klik Saksi Yehuwa: Ikut Kristus Atau Badan Pimpinan yang membuktikan bahwa yang sebenarnya diikuti oleh Saksi Yehuwa adalah badan pimpinan, bukan Yesus. Kultus merupakan sebuah penyembahan berhala modern. Silahkan klik artikel Penyembahan Berhala Modern: Organisasi Dan Manusia untuk bukti bagaimana setiap Saksi Yehuwa menyembah organisasi atau sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai budak setia dan bijaksana sekaligus badan pimpinan karena keselamatan mereka bergantung kepadanya.

Bagaimana kesimpulan kita sejauh ini? Apakah Saksi Yehuwa mengikuti Kristus ataukah kepada sekelompok majemuk manusia? Silahkan Saudara menilai sendiri berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Kultus Seperti IBLIS Menyamar MALAIKAT Terang

Ketika saya sampaikan langsung kepada Saksi-Saksi Yehuwa bahwa mereka berada di bawah pengaruh mind control dan mereka selama ini mendedikasikan hidupnya untuk sekelompok orang, bukan Allah Yehuwa maka reaksi wajarnya adalah mereka menolaknya karena merasa bahwa organisasi Saksi Yehuwa mengajar hal-hal yang baik dan positif misalnya mengajarkan anggotanya berlaku jujur, mengedepankan kerajaan Allah dibandingkan hal-hal duniawi dan lain-lain hal seperti komentar Saksi bernama Ebed berikut ini:

Saya sangat sayang kepada mereka 'budak setia bijaksana' karena dalam beberapa hal, anjuran mereka sangat baik dilakukan pada zaman sekarang ini, seperti menghindari pergaulan buruk, berupaya berlaku jujur dalam segala hal, kesuksesan atau kebahagiaan bukan semata dinilai dari materi yang berlimpah dan pendidikan tinggi yang bergengsi (karena itu mereka menganjurkan agar mendahulukan kepentingan 'kerajaan'daripada pengejaran sia-sia tersebut, selaras Matius 6:33) (di sini)

Ya, siapakah yang dapat percaya bahwa sebuah organisasi yang mengajarkan kebaikan dan hal-hal positif ternyata sebuah grup kultus berbahaya, bukan? Secara nalar sulit dipercaya. Nah, Demikian juga situs jw.org menolak disebut sebagai kultus berbahaya dengan berkata; Saksi-Saksi Yehuwa sama sekali tidak bisa digolongkan sebagai kultus berbahaya, karena kami menjalankan prinsip-prinsip yang bermanfaat, baik bagi kami sendiri maupun bagi masyarakat.

Sayangnya, penilaian sebuah kelompok merupakan sebuah kultus atau bukan, tidak dinilai dari penerapan prinsip-prinsip yang bermanfaat bagi diri sendiri ataupun bagi masyarakat. Faktanya semua kelompok kultus mengajarkan hal-hal yang baik dan bermoral tinggi. Sebagai contohnya adalah gereja Mormon atau Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Silahkan kunjungi situs resminya mormon.org/id. Saudara akan menemukan bahwa Mormon mengajarkan tentang Yesus Kristus, penerapan standard moral tinggi dan hal-hal yang positif untuk kehidupan. Faktanya adalah semua grup kultus meminta pengikutnya menerapkan standard moral yang demikian tinggi melampaui kemampuan seseorang menanggungnya. Mengapa? Silahkan klik Doktrin Menara Pengawal: Menuntut Kesucian Hidup untuk memahaminya.


Pada prinsipnya sebuah grup kultus adalah seorang propagandis ulung. Seperti yang disampaikan oleh majalah Sedarlah! edisi 22 Juni 2000 hlm. 9 tujuan pesan seorang propagadis adalah untuk mempengaruhi dan menarik simpatik orang: 

Propagandis memastikan bahwa pesannya tampak benar dan bermoral, dan itu membuat Anda merasa diri penting serta terikat jika Anda memperhatikan pesan itu
Ya, benar. Propagandis ulung adalah seperti Iblis yang terus-menerus mengubah atau menyamar dirinya sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14). Tanpa samaran sebagai malaikat terang, mustahil Iblis mampu menipu manusia. Misalnya dalam upaya menjatuhkan manusia dalam dosa perzinahan, apakah Iblis akan menggunakan wanita muda, berkulit bening, langsing dan berwajah cantik ataukah sebaliknya untuk menyeret seseorang dalam dosa? Ya, tentunya Iblis akan mengunakan wanita yang cantik, bukan? Demikian juga organisasi kultus bekerja. Ia akan menyamar sebagai malaikat terang yang sedang memberitakan yang kelihatannya seolah-olah kebenaran sejati. 

Jika misalnya Saudara menjumpai Saksi Yehuwa memberikan brosur atau majalahnya berbicara tentang bagaimana cara menipu sukses, bagaimana merampok sebuah bank dan lain-lain hal negatif, apakah Saudara akan tertarik untuk mendengar pesan Saksi Yehuwa tersebut apalagi bergabung menjadi anggotanya? Tentu tidak, bukan? 

Oleh sebab itu, dalam upayanya menjauhkan manusia dari Allah, mustahil Iblis mengaku dirinya sedang menyesatkan manusia. Sebaliknya, Iblis akan mengatakan bahwa ia mengajarkan atau memberitahukan kebenaran yang sejati. Demikian juga organisasi kultus menyamar sebagai rasul-rasul Kristus dan hamba-hamba kebenaran. Organisasi kultus meniru sebagai pelayan Kristus yang sejati dan menyinggung setiap “bentuk ibadah” yang ada dalam berita mereka. Bisa jadi mereka itu memiliki perhatian dan kasih yang tulus, dan mungkin mereka memberitakan pengampunan, damai sejahtera, kepuasan, kasih, dan banyak hal lain yang berguna, tetapi sebenarnya mereka hidup di bawah pengaruh Iblis. Injil mereka sering menjadi berita dari akal manusia dan bukan penafsiran yang benar dari penyataan Allah yang ditemukan dalam Alkitab. Berita mereka menyimpang dari pengajaran rasul-rasul Perjanjian Baru.

Kita sebagai orang Kristen diingatkan oleh Yesus Kristus untuk waspada terhadap nabi dan pengajar-pengajar palsu di akhir zaman (Mat. 7:15:20) dan diingatkan oleh Paulus untuk menguji segala sesuatu (2 Tes. 5:21 ) serta rasul Yohanes mengatakan janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu (1 Yoh. 4:1). Jangan kita terpesona dengan tampilan luar Saksi Yehuwa maupun berita yang disampaikannya. Melainkan ujilah. Cara mengujinya sungguh mudah. Silahkan kaji ulang 4 hal yang saya sampaikan di atas pada bagian Ajaran Yang Baru Didirikan, apakah ajaran Saksi Yehuwa itu sesuai dengan Alkitab? Atau silahkah Saudara klik artikel Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati? untuk menguji ajaran Saksi Yehuwa berdasarkan Alkitab atau ciptaan manusia. Atau silahkan Anda klik Dusta-Dusta Organisasi Saksi Yehuwa yang membuktikan sangat mustahil Allah bekerja di balik organisasi ini karena penggunaan  dusta-dusta dalam membenarkan dan mendukung ajarannya.

Bagaimana pendapat Saudara?

Jika Saudara ingin melihat bukti dusta propaganda Menara Pengawal lainnya melalui situs jw.org silahkan klik Mengucilkan Atau Ekskomunikasi Mantan Anggota: Praktek KULTUS

Artikel terkait:
1. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
2. Jangan Jadi Korban Propaganda Organisasi Yehuwa
3. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!

Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian (Amsal 18:25, NW)


* http://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/apakah-saksi-yehuwa-kultus/

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.