DOKTRIN MENARA PENGAWAL: MENUNTUT KESUCIAN & MORALITAS

Menara Pengawal Menuntut Kesucian
Menuntut Kesucian
SETIAP SAKSI Yehuwa diajarkan oleh Menara Pengawal untuk memiliki standard moralitas perilaku yang tinggi. Jujur, saya harus katakan bahwa saya sangat terkesan akan hal ini. Dari perjumpaan dengan lebih dari 12-15 orang Saksi Yehuwa, semuanya memperlihatkan hal yang demikian bagian luarnya.

Bahkan seorang pembaca blog ini yang bernama Rami Samit menyatakan kekagumannya dengan menulis:
Dalam hal ajaran moral Alkitab, implikasi tingkah laku dan perspektif ttg masa depan dunia, umat Saksi-Saksi Yahowah MASIH YANG TERBAIK dibandingkan penganut gereja-gereja arus utama, bahkan dengan Islam atau Budha sekalipun ! (klik di sini)
Ya, bukan hanya orang biasa mengaguminya tetapi juga merupakan kebanggaan dari Saksi-Saksi Yehuwa memiliki sikap demikian seperti yang dinyatakan Menara Pengawal:
Siapa yang dewasa ini sedang memuliakan Allah dengan mempertahankan tingkah laku yang baik? Nah, kelompok agama mana yang telah dipuji banyak pemerintah karena menjadi warga negara yang suka damai dan taat hukum, yang membayar pajak mereka? (Roma 13:1, 3, 6, 7) Umat mana yang dikenal di seluruh dunia karena persatuan mereka dengan rekan-rekan seiman—persatuan yang tidak dibatasi oleh perbedaan ras, nasional, dan etnik? (Mazmur 133:1; Kisah 10:34, 35) Kelompok mana yang diakui di seluruh dunia karena pekerjaan pendidikan Alkitab mereka yang menganjurkan orang untuk merespek hukum, nilai-nilai keluarga, dan moralitas Alkitab? Hanya ada satu kelompok yang terbukti demikian melalui tingkah laku yang baik dalam bidang-bidang ini dan bidang lainnya—Saksi-Saksi Yehuwa! (Menara Pengawal, 1/10/2004, hlm. 13)
Dan menurut Menara Pengawal, Saksi-Saksi Yehuwa memiliki peraturan tingkah lakunya berdasarkan standard yang ditetapkan oleh Alkitab:
Saksi-Saksi Yehuwa ”menganggap Alkitab sebagai satu-satunya sumber kepercayaan dan peraturan tingkah laku mereka” (Menara Pengawal, 15/10/1998 hlm. 7)
Sayangnya, jika Saudara membaca buku Robert Jay Lifton yaitu Thought Reform and the Psychology of Totalism pasal 22 [1] menjadi jelas dan tidak lagi terkesan dengan moralitas dan perilaku yang begitu tinggi yang diperlihatkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Mengapa? Karena di dalam buku itu dijelaskan bahwa ini merupakan salah satu tanda dari 8 pola kontrol pikiran yang digunakan oleh organisasi kultus untuk memanipulasi anggotanya. Setiap pemimpin kultus mewajibkan para anggotanya untuk memiliki moralitas dan perilaku yang demikian tinggi dan sebetulnya tidak mungkin dicapainya secara manusiawi. Jadi gereja Mormon, Unification Church, Scientology, dan grup-grup kultus berbasis agama memiliki pola yang sama meskipun secara doktrinal memiliki pemahaman yang berbeda. Lifton menyebutnya sebagai ”demand for purity” (Steve Hassan menyebutnya sebagai black and white thinking) yang merupakan salah satu dari 8 elemen mind control atau kontrol pikiran yang dikembangkan oleh Lifton. Ia menulis:
In the thought reform milieu, as in all situations of ideological totalism, the experiential world is sharply divided into the pure and the impure, into the absolutely good and the absolutely evil. The good and the pure are of course those ideas, feelings, and actions which are consistent with the totalist ideology and policy; anything else is apt to be relegated to the bad and the impure. Nothing human is immune from the flood of stern moral judgments. All "taints" and "poisons" which contribute to the existing state of impurity must be searched out and eliminated.

The philosophical assumption underlying this demand is that absolute purity is attainable, and that anything done to anyone in the name of this purity is ultimately moral. In actual practice, however, no one is really expected to achieve such perfection. Nor can this paradox be dismissed as merely a means of establishing a high standard to which all can aspire. Thought reform bears witness to its more malignant consequences: for by defining and manipulating the criteria of purity, and then by conducting an all-out war upon impurity, the ideological totalists create a narrow world of guilt and shame. This is perpetuated by an ethos of continuous reform, a demand that one strive permanently and painfully for something which not only does not exist but is in fact alien to the human condition.
Maksudnya adalah di dalam lingkungan dunia reformasi pikiran (Lifton menggunakan istilah thought reform daripada mind control) dunia ini dibagi secara tajam dan radikal menjadi dua bagian yaitu murni versus najis, mutlak baik versus mutlak jahat dan Allah versus iblis. Tentunya apa yang mutlak baik, murni dan bersumber dari Allah adalah yang sesuai dengan ideologi, perasaan dan perilaku standard yang ditetapkan pemimpin kultus. Di luar standard dinilai najis, jahat dan murni setan.

Tuntutan Kesucian (demand for purity) yang absolute diyakini dapat tercapai dan segala sesuatu (peraturan dan kondisi) atas nama kesucian atau kemurnian yang dikenakan kepada anggota kultus di dalam lingkungannya merupakan standard moralitas akhir yang harus dicapai. Padahal di dalam prakteknya, tidak ada seorangpun yang mampu mencapai kesempurnaan yang dituntut atasnya. Jika anggota kultus tidak mencapai standard kemurnian atau kesucian yang ditetapkan atasnya maka ia akan dibuat merasa malu, tidak layak dan rasa bersalah/berdosa yang luar biasa. Rasa bersalah dan dosa yang dimiliki para anggota kultus dimanipulasi sedemikian rupa oleh pemimpin kultus sebagai suatu cara untuk mempengaruhi dan mengontrol anggotanya sehingga akhirnya ia mengerjakan misi sang pemimpin. Dengan demikian, untuk tetap berada di dalam lingkungan kultus, para anggotanya harus membuktikan dirinya “layak” dengan cara mengerjakan “standard perilaku dan moralitas” yang ditetapkan pemimpin kultus.

Bagaimana Saksi Yehuwa Memandang Dunia ini

Sejak dari awal seseorang yang berminat belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa melalui publikasinya ditekankan bahwa dunia ini berada di bawah kuasa setan. Di luar organisasi Allah yaitu Menara Pengawal merupakan organisasi-organisasi — termasuk pemerintahan, organisasi sekuler dan keagamaan — yang dikendalikan oleh setan sendiri sehingga menimbulkan banyak penderitaan dan kesengsaraan. Kita lihat dari publikasi berikut ini yang begitu sarat mengajarkan pola pikir demand for purity:
Menurut Alkitab, Setan adalah ilah sistem ini, sehingga, sadar atau tidak, bangsa-bangsa melayani dia. (2 Korintus 4:3, 4, NW) Keadaan ini disingkapkan dalam susunan sistem dunia yang ada sekarang, yang dibangun atas nasionalisme yang picik, kebencian, dan kepentingan diri sendiri. Ini diorganisasi menurut cara yang Setan inginkan—untuk membuat umat manusia tetap berada di bawah kendalinya. Kebejatan dalam pemerintahan, nafsu untuk kekuasaan, kebohongan diplomasi, perlombaan senjata—hal-hal ini mencerminkan kepribadian Setan yang rendah. Dunia menganut standar-standar Setan yang tidak benar, dengan demikian menjadikan dia ilahnya .  .  .

Sebagai penguasa dunia, Setan telah menimbulkan banyak ketidakbahagiaan dan penderitaan. Kelaparan, peperangan, kekerasan, kejahatan, penyalahgunaan obat bius, imoralitas, penyakit yang ditularkan melalui seks, ketidakjujuran, kemunafikan agama—hal-hal tersebut dan lebih banyak lagi merupakan ciri-ciri dari sistem Setan. (Bandingkan Galatia 5:19-21.) .  .  .  .

”Udara” adalah sarana terakhir penunjang kehidupan yang akan tertimpa tulah. Namun ini bukan udara aksara. Tidak ada masalah dengan udara aksara sehingga layak mendapat penghukuman Yehuwa, sama seperti bumi, laut, sumber-sumber air bersih, atau matahari aksara juga tidak layak mendapat penghukuman di tangan Yehuwa. Sebaliknya, ini adalah ”udara” yang dibahas Paulus ketika ia menyebut Setan ”penguasa dari kuasa atas udara.” (Efesus 2:2, NW) Ini adalah ”udara” jahat yang dihirup dunia dewasa ini, semangat, atau kecenderungan mental pada umumnya, yang mencirikan seluruh sistemnya yang jahat, cara berpikir yang jahat yang merembes ke dalam tiap segi kehidupan di luar organisasi Yehuwa. Jadi dalam mencurahkan cawannya ke atas udara, malaikat ketujuh menyatakan murka Allah terhadap Setan, organisasinya, dan segala sesuatu yang menggerakkan umat manusia untuk mendukung Setan menentang kedaulatan Yehuwa.  .  .  .

Jadi, dunia Setan akan menghadapi penghukuman Yehuwa yang adil dan benar . . . (Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! hlm. 228, 234, kalimat miring dan bold dari saya)
Sekarang kita lihat bagaimana Menara Pengawal mengajar kaum muda Saksi Yehuwa tentang pengaruh hantu-hantu atas dunia ini dalam artikel berjudul ”Kaum Muda—Pengajaran Siapa yang Kalian Indahkan?”. Implikasi tafsiran Menara Pengawal tersebut sedemikian jauh sehingga mencakup semua aspek kehidupan seperti pada semua ”musik, film, video, dan acara televisi dunia” diklasifikasikan sebagai pengajaran dari hantu sehingga tentunya harus dihindari.
PERTANYAAN berikut ini ditujukan kepada kaum muda, Pengajaran siapa yang kalian indahkan? Ini memperlihatkan bahwa kalian kaum muda mempunyai pilihan. Pilihannya adalah antara menyambut pengajaran ilahi atau mengikuti pengajaran hantu-hantu. Yehuwa mengajar melalui Firman-Nya, Alkitab, serta melalui pelayanan dari orang-orang yang Ia gunakan sebagai wakil-wakil-Nya di bumi. .  .  .  .

Bahwa hantu-hantu akan mempropagandakan pengajaran mereka secara halus hendaknya tidak mengherankan kita .  .  .  .

Kita tidak pernah boleh lupa bahwa Setan adalah ”penguasa dunia ini” Sebenarnya, rasul Yohanes mengatakan bahwa ”seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”. (Yohanes 12:31; 1 Yohanes 5:19) Memang, Yesus kadang-kadang menggunakan kata ”dunia” untuk menunjuk kepada seluruh umat manusia. (Matius 26:13; Yohanes 3:16; 12:46) Akan tetapi, lebih sering lagi ia menggunakan kata ”dunia” untuk menunjuk kepada segenap masyarakat manusia yang terorganisasi yang berada di luar sidang Kristen yang sejati. Misalnya, Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya haruslah ’bukan bagian dari dunia’ (masyarakat manusia yang tidak adil-benar) dan karena mereka bukan dari dunia, dunia membenci mereka. (Yohanes 15:19; 17:14-16) Alkitab lebih jauh memperingatkan bahwa kita hendaknya tidak menjadi sahabat dari dunia ini yang dikuasai oleh Setan.—Yakobus 4. . . .

Musik, film, video, dan acara televisi dunia dirancang untuk memikat kaum muda. Semuanya mempropagandakan pengajaran yang bejat dari hantu-hantu! (Menara Pengawal, 15 Apr. 1994, hlm. 18)
Praktek Dan Implikasinya

Kita sudah melihat bagaimana doktrin Menara Pengawal mengajarkan Saksi-Saksi Yehuwa untuk menjauhi segala sesuatunya sampai pada bidang hiburan seperti musik, film dan acara televisi. Sekarang kita lihat akibatnya.

Dalam upaya mencapai kesempurnaan dalam “demand for purity (tuntutan kesucian atau kemurnian)” di dalam sebuah organisasi kultus seperti Menara Pengawal, kita temui begitu banyak peraturan “Do and Don't (boleh dan tidak boleh dilakukan)” bagi Saksi Yehuwa. Bahkan nasihat/saran yang yang dianjurkan sebenarnya dapat menjadi larangan secara halus bagi Saksi Yehuwa untuk dikerjakan atau suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh Saksi Yehuwa! Peraturan-peraturan dan saran-saran yang demikian banyak tersebut diklaim Menara Pengawal didasarkan pada Alkitab sehingga mengikat hati dan perilaku setiap Saksi Yehuwa untuk ditaati. Setiap Saksi Yehuwa jika ingin berada di dalam organisasi dengan status ”sehat rohani dan baik” wajib tunduk dan mentaati peraturan dan kondisi yang ditetapkan Menara Pengawal tanpa boleh mempertanyakan keabsahannya karena diyakini ditetapkan oleh Allah Yehuwa sendiri melalui “kaum terurap” sebagai kelompok yang boleh mentafsirkan Alkitab.

Peraturan dan nasihat bervariasi yaitu dari seluruh 10 hukum Taurat sampai pada hal yang sebenarnya berupa tafsiran Menara Pengawal. Beberapa contoh peraturan yang harus ditaati dan tidak boleh dilanggar tetapi berdasarkan tafsiran semata adalah
  • Tidak boleh memperingati natal, hari Valentine, Tahun Baru, Paskah, dan hari-hari besar keagamaan lainnya. Bahkan termasuk hari ulang tahunnya sendiri; 
  • Salut kepada bendera atau menyanyikan lagu kebangsaan;
  • Sebagai pendonor atau menerima transfusi darah secara utuh;
  • Belajar bela diri seperti karate, pencak silat dan lain-lain jenis bela diri;
  • Mengikuti kegiatan OSIS, olah raga di sekolah secara aktif;
  • Bermain dan menonton pertunjukkan sulap;
  • Aktifitas di bidang politik dan pemerintahan seperti menjadi tentara dan lain-lainnya yang berhubungan dengan politik;
  • Bekerja bagi perusahaan-perusahaan tertentu misalnya perusahaan rokok, dan lain-lain perusahaan yang dianggap menghasilkan produk yang najis dan bertentangan nilai-nilai tafsiran Alkitab Menara Pengawal. Lihat di bawah kasus Sdri Ina sebagai contohnya.
  • Berpakaian. Saat berdinas ataupun kebaktian mengenakan T-shirt, blue jeans dan sandal;
  • Bermain catur. Ya, memang terdengar sangat menggelikan dan aneh, tetapi Menara Pengawal tidak menyarankan Saksi Yehuwa berkompetisi dalam catur.
  • Tentunya hal yang tidak disarankan yaitu nonton TV, film bioskop dan hiburan lainnya seperti yang Menara Pengawal ungkapkan di atas;
Dan lain-lain peraturan sampai urusan ranjang suami-istri (maaf tidak dapat saya sebutkan) yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu karena banyaknya dan saya sarankan Saudara ajukan kepada Saksi Yehuwa ketika bertemu jika ingin mengetahui lebih banyak.

Dan karena begitu banyaknya peraturan yang bersifat larangan dan nasihat yang harus ditaati menjadikan seorang Saksi Yehuwa berada dalam posisi takut atau phobia dan paranoid sehingga kerapkali bertanya-tanya apakah perbuatan dan tindakannya terhadap suatu hal atau masalah sudah selaras dengan kehendak Menara Pengawal. Kita lihat kesaksian dari Sdri Yuli, seseorang yang sudah belajar 1-2 tahun untuk menjadi Saksi Yehuwa berikut ini:
Saya yg aktif menjadi tertutup. Semua kegiatan organisasi sya hindari, takut melanggar ajaran MP, krn menganggap apa yg diajarkan MP paling benar. (Klik di sini untuk kesaksiannya)
Ya, betapa tidak. Ketika seseorang diindoktrinisasi dalam pola pikir berdasarkan konsep demand for purity maka akibatnya sangat fatal. Dunia ini dinilai jahat, mengerikan, menakutkan dan lain-lain perasaan negatif sehingga ia membatasi kegiatan dan hubungan sosialnya untuk menutupi rasa takut dan phobianya. Plus dengan begitu banyak peraturan dan nasihat yang harus ditaatinya menjadikan dirinya takut melanggar peraturan dan nasihat sehingga pada akhirnya ia secara otomatis menutup dirinya secara total terhadap dunia sekitarnya; teman, pekerjaan dan keluarga yang bukan bagian dari organisasi Menara Pengawal. Konsep demand for purity menciptakan seseorang yang tadinya open-minded menjadi close-minded, yang tadinya memiliki pikiran terbuka dan bertoleransi menjadi tertutup dan sangat kaku. Seorang Saksi Yehuwa hanya merasa nyaman dan aman jika berada di lingkungan organisasi, sesama Saksi Yehuwa. Ia tanpa sadar sudah mengasingkan dirinya sendiri secara psikologis dengan dunia sekitarnya. Lihat Ciri Kultus: Mengasingkan Diri Dalam Suatu Komunitas untuk detailnya bagaimana saya membuktikan Menara Pengawal merupakan organisasi kultus berdasarkan publikasi yang diterbitkannya sendiri.

Sehubungan dengan cara pemimpin kultus mengeksploitasi anggotanya, Steve Hassan mengatakan banyak digunakan rasa takut atau phobia:
Rasa takut! Banyak dan banyak sekali rasa ketakutan! Meskipun pesan kelompok dimulai dengan cinta dan idealisme, sekali seseorang mendapat diindoktrinasi ke dalam tingkat batin, dunianya menjadi salah satu rasa ketakutan — takut bahwa planet ini akan meledak, takut bencana nuklir, takut bahwa ia akan kehilangan hubungan rohaninya, ketakutan bahwa ia akan kesurupan. Kultus menanamkan rasa takut untuk mengikat anggotanya ke dalam grup, sedemikian rupa sehingga anggota dapat menjadi paranoid atau phobia

Fear! Lots and lots of fear! Although the group’s message starts out with love and idealism, once a person gets indoctrinated into the inner levels, his world becomes one of fear — fear that the planet is going to explode, fear of nuclear holocaust, fear that he will lose his spiritual connection, fear that he will be possessed by the devil. Cults instill fear to bind members to the group, to such an extent that members may become paranoid or phobic (klik SAKSI YEHUWA: RASA TAKUT & PHOBIA untuk bahasannya)
Satu contoh lainnya adalah kesaksian dari Sdri. Ina yang belajar dengan Saksi Yehuwa selama 2-tahunan memiliki pola yang sama dengan Sdri. Yuli. Ketika saya tanya, ”Selama belajar PAR [Pelajaran Alkitab Rumah], bagaimana perasaan Sdri? Apa semakin takut, gelisah, tidak sejahtera dan tidak aman akan dunia ini?” Sdri. Ina menjawab:
Pekerjaan saya dibidang E.O yg lumayan banyak aktifitasnya. Nah, selama saya belajar PAR, sya sering merasa bingung untuk menghandle klien. Acara yg akan diadakan klien dilarang tidaknya oleh MP, berkenan/tidak di Yehuwa, sya jadi ragu2/ takut menghandle klien. Misal; nonton bola bareng, ulang tahun, khitanan, dll. Sampai pernah sya berpikir untuk menutup usaha ini . . . (klik di sini untuk detailnya)
Lifton mengatakan “by conducting an all-out war upon impurity, the ideological totalists create a narrow world of guilt and shame”, apakah artinya? Ketika Saksi Yehuwa diindoktriniasi untuk berperang terus-menerus melawan kenajisan, ketidak-sucian dan yang jahat (impuritydi luar kemampuan manusia manapun dapat alami maka secara otomatis Saksi Yehuwa memiliki phobia dan rasa takut pada tingkat alam bawah sadarnya. Rasa takut dan phobia mendorong dan memotivasi untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Menara Pengawal seperti hidup makin suci, semakin militan, menginjil untuk merekrut anggota baru karena dengan demikian memindahkan orang-orang yang berada di bawah kuasa setan ke dalam organisasi Allah dan lain-lain. Dalam kasus Sdri. Ina, ia merasa pekerjaannya dibidang EO (Event Organizer) berkonflik dengan peraturan dan kondisi yang diindoktrinasi Menara Pengawal. Alkibatnya? Berperang melawan impurity (ketidaksucian) secara terus-menerus menciptakan seorang Saksi Yehuwa pada posisi bersalah, berdosa atau malu ketika tidak mencapai standard Menara Pengawal! Sdri. Ina hampir-hampir saja menutup usahanya tanpa memikirkan panjang akibat bagi kesejahteraan keluarganya karena merasa takut dan bersalah ketika bidang usahanya berkonflik dengan standard Menara Pengawal.

Akibat lainnya berperang melawan impurity secara ekstrem membuat seorang Saksi selalu merasa kurang, tidak mengerjakan cukup dan layak karena Menara Pengawal selalu menuntut anggotanya untuk mengerjakan “lebih”. “Lebih” dalam pengertian meningkatkan jam dinas, merekrut anggota baru, tunduk dan taat pada peraturan, setia kepadanya dan siap sedia berkorban apapun juga.

Tentunya ketika saya katakan “standard Menara Pengawal” bagi Saksi Yehuwa adalah “standard Allah Yehuwa”. Tidak pernah terpikirkan oleh Saksi Yehuwa bahwa semua peraturan dan nasihat yang dibuat adalah berupa tafsiran Menara Pengawal atas Alkitab yang dikira bersumber dari Allah Yehuwa langsung

Lifton mengatakan “All "taints" and "poisons" which contribute to the existing state of impurity must be searched out and eliminated = Semua "noda" dan "racun" yang berkontribusi terhadap kondisi ketidakmurnian harus dicari dan disingkirkan” artinya jika ada satu anggota kultus yang tidak memiliki moralitas dan perilaku yang ditetapkan oleh pemimpin kultus maka akan disingkirkan. Semua grup kultus melakukan hal ini yaitu mengasingkan dan memecat anggotanya jika tidak memenuhi standard moralitas dan perilaku pemimpin kultus. Misalnya gereja Mormon juga melakukan pengucilan dan pemecatan, lengkap dengan pengadilannya untuk mengadili yang berdosa dan bersalah[3]  Demikian juga dengan Saksi Yehuwa, karena ia tidak memenuhi “standard Yehuwa” akan dikucilkan dan dipecat dengan alasan untuk menjaga kebersihan sidang.

Bagaimana Orang Luar Mempersepsikan Saksi Yehuwa

Bagi orang luar seperti misalnya Sdr. Rami Samit di atas yang tidak mengetahui dan mempelajari perilaku kultus tentunya menganggap dan mengagumi perilaku dan moralitas Saksi-Saksi Yehuwa yang demikian tinggi. Misalnya, ketika seorang Saksi Yehuwa lebih memilih membaca publikasi Menara Pengawal dan menghadiri kebaktian dibandingkan mendapatkan hiburan duniawi memang terlihat sangat rohani atau Saksi berkeliling mengabar tentunya terlihat lebih rohani dalam menjalankan perintah Kristus dibandingkan orang Kristen yang tidak melakukannya dengan cara demikian

Namun demikian, jika kita pelajari lebih mendalam lagi apa yang terjadi di dalam diri Saksi-Saksi Yehuwa, maka sebenarnya kita harus mengasihani mereka. Secara emosional dan psikologi sebenarnya setiap Saksi Yehuwa dimanipulasi dan dieksploitasi sedemikian rupa untuk hidup di dalam rasa bersalah, dosa, malu, takut akan dunia dan isinya karena diindoktriniasasi berada di bawah kuasa setan. Akibatnya? Secara tidak sadar, Saksi Yehuwa mengerjakan apa yang diinginkan Menara Pengawal. Misalnya, secara otomatis Saksi lebih memilih mengabar dibandingkan menikmati hiburan karena dunia hiburan menjadi suatu momok yang menakutkan baginya. Sungguh hidup dalam sebuah penderitaan secara emosional dan psikologi, bukan?

Jika kita ingin membandingkan perilaku dan moralitas Saksi-Saksi Yehuwa, bandingkan dengan grup kultus seperti gereja Mormon maka hasil akan mengejutkan yaitu ternyata pengikut Mormon pun memiliki perilaku dan moralitas yang luar biasa. Pengikut Mormon tidak merokok, melakukan hal-hal yang dilarang Alkitab dan juga begitu mengikuti banyak peraturan-peraturan yang didasarkan kepada penafsiran pemimpinnya. Misalnya salah satu peraturannya adalah tidak minum teh ataupun kopi karena menganggapnya najis.

Sebagai sebuah contoh, perhatikan kesaksian seorang mantan Mormon yang menjadi seorang Saksi Yehuwa yang diungkapkan dalam majalah Menara Pengawal 1 Feb. 2013 hlm. 8-9 sebagai berikut:
Saya lahir di Santo Domingo, Republik Dominika, yang bungsu dari empat anak. Orang tua saya berpendidikan dan ingin membesarkan anak-anak dalam lingkungan sosial yang baik. Empat tahun sebelum saya lahir, orang tua saya bertemu dengan misionaris Mormon. Terkesan akan betapa rapi dan sopannya para pemuda itu, orang tua saya memutuskan untuk menjadi salah satu keluarga pertama di pulau kami yang bergabung dengan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, atau Gereja Mormon.

Sewaktu beranjak dewasa, saya senang ikut dalam berbagai kegiatan sosial gereja dan merespek ajaran Mormon yang menjunjung kehidupan keluarga dan nilai moral. Saya bangga sebagai orang Mormon dan bercita-cita menjadi misionaris.
Kita perhatikan kutipan pengakuan dari mantan Mormon yang sengaja saya bold tersebut. Orang tuanya terkesan dengan kerapihan dan kesopanan misionaris Mormon sehingga menjadi Mormon dan bagaimana ajaran Mormon menjunjung tinggi nilai moral. Apakah artinya? Ajaran Mormon sebagai sebuah organisasi kultus juga menerapkan standard moralitas yang tinggi berupa kerapihannya berpakaian, kesopanan, kehidupan keluarga dan nilai-nilai moral lainnya. Dan bandingkan dengan penampilan dan nilai moral yang dianut Saksi-Saksi Yehuwa. Silahkan pembaca browse website resmi gereja Mormon ("http://mormon.org/ind") dan pelajari nilai moral yang dianutnya. Meskipun secara doktrinal berbeda, tetapi gereja Mormon juga menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan perilaku yang luar biasa seperti Saksi Yehuwa.

Bagaimana kesan Saudara ketika berjumpa denga Saksi-Saksi Yehuwa? Tidakkah mereka bertutur sapa ramah, berpakaian rapih dan sopan dan seraya belajar dengannya Saudara merasakan bahwa Saksi Yehuwa menjunjung nilai moral yang tinggi?

Tentunya ketika saya mengatakan hal-hal tersebut di atas bukanlah berarti sebagai orang Kristen kita mengabaikan nilai-nilai moral dan kekudusan hidup. Tidak, bukan itu maksud saya. Alkitab mengajarkan tentang kesucian hidup dan nilai moral. Allah mengatakan, “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. (1 Pet. 1:16). Dengan demikian, Allah sungguh-sungguh mengharapkan kita sebagai anak-anak-Nya hidupnya menjalankan kekudusan dan memiliki nilai moral yang tinggi. Kekudusan hidup dan nilai moral haruslah dicapai dan dilakukan oleh orang Kristen sejati, tentunya.  Namun demikian, orang Kristen tidak memiliki dan mengikuti pola-pola seperti Saksi Yehuwa yaitu dari cara mempersepsikan dunia ini yang menjadi momok menakutkan sampai pada mentaati peraturan dan kondisi yang sebetulnya hanyalah berupa tafsiran saja dan melampaui apa yang tertulis di Alkitab, misalnya kasus natal dan perayaan ulang tahun. Orang Kristen menjalankan peraturan Alkitab dan nilai-nilai moral seperti tidak berzinah, berdusta dan hal-hal yang tercela di mana secara eksplisit tertera di dalam Alkitab dan mengikuti peraturan lainnya yang didasarkan kepada pertimbangan hati nurani.

Hasil mengikuti pedoman berdasarkan Alkitab dengan mengikuti konsep demand for purity organisasi kultus juga sangat berbeda. Sungguh sangat jauh berbeda. Menjalankan perintah Alkitab untuk hidup kudus dan moralitas yang baik tidaklah menciptakan sebuah kuk yang menjadi beban bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, organisasi kultus menciptakan kuk berupa rasa takut dan phobia tertentu serta segala peraturannya yang ketat yang harus ditaati sehingga tidak menghasilkan ketenangan dan kedamaian sejati. Kristus mengatakan:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Mat. 11:28-30)
Jika kita mengikuti Tuhan Yesus sangat jelas janji-Nya yaitu meskipun kita berperang melawan impurity, tetapi tidak membuat jiwa kita tertekan, takut dan gelisah apalagi paranoid. Sebaliknya, suka cita, kedamaian dan kesejahteraan pasti kita peroleh karena Tuhan Yesus memberikan kelegaan. Kita lihat komentar Sdri. Ina dan Yuli yang telah kembali kepada Tuhan Yesus mengatakan:  
Berkat blog bp Awi ini, saat ini perasaan saya plog [mungkin maksudnya 'plong'] banget: anak senang, suami ga uring2an dan saya pun tunduk kepada nasehat suami (dulunya-jujur nih pak, saya ngotot ga mau), dan ga digosipin sombong.....dan Yehuwa juga senang, karena kami semua yang memperingati ulang tahun memuji dan bersyukur kepadaNYa (lihat kesaksian Sdri Ina di sini)

saya saat ini mengalami KELEGAAN yg luar biasa... Ini setelah saya Amempelajari ulasan2 p.AWI dan komentar2 disini dan sya mohon sungguh2 kepada YEhuwa spy Roh Kudus memberikan hikmat kepada saya....Ortu dan sdr2 dari perbuatan mereka, sya bisa merasakan mereka turut merasakan sukacita. (lihat kesaksian Sdri Yuli di sini)
Dan jika kesaksian di atas tidak cukup, kita baca kesaksian seorang simpatisan Saksi Yehuwa yang sudah mengikuti Menara Pengawal selama 6 tahun memberikan kesaksiannya:
Apakah suatu kelegaan besar saat keluar dari Saksi Yehuwa? Ya, itu pendapat pribadi saya, tp itu benar menurut saya. Tidak perlu saya jelaskan detil, tp saya msh ingat perasaan itu. Ketika mengendarai sepeda motor sendirian seraya melihat langit sore hari, ada perasaan kelegaan yg sangat luar biasa saat memutuskan utk keluar dari Saksi-saksi Yehuwa. Itu salah satu keputusan besar dlm hidup saya. Keputusan besar sebelumnya adl saat bergabung dg Saksi Yehuwa. (lihat di sini kesaksiannya)
Ya, ini adalah kesaksian-kesaksian orang-orang yang hampir menjadi korban dan budak Menara Pengawal. Renungkan dan bayangkan bagi Saksi Yehuwa yang sudah menjadi budak Menara Pengawal puluhan tahun. Sungguh hidup dalam penderitaan, bukan? Dan untuk pulih secara emosional dan psikologis membutuhkan waktu yang lama. Kita patut mendoakan dan mengasihani mereka. Semoga anugerah Tuhan Yesus sampai kepada mereka.  

Bagaimana pendapat Saudara?

Artikel Terkait:
1.  Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?
2. Apakah Tujuan Saksi Menginjil Dari Rumah Ke Rumah?
3. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?


Roh memang penurut, tetapi daging lemah. (Mat. 26:41)

[1] http://www.rickross.com/reference/brainwashing/brainwashing19.html
[2] http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2012284
[3] http://www.mormonwiki.com/Excommunication

12 comments :

  1. saudara admin yang baik,

    sesuai dengan apa yang saudara katakan di atas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, banyak yang mungkin anda tidak tahu, kami merayakan paskah, kami hormat pada bendera, kami tetap menyanyikan indonesia raya, dan penguasa dunia memanglah setan. banyak yang berkata "aku dicobai oleh Tuhan" , akan tetapi sebenarnya Tuhan tidak pernah mencobai siapapun dan tidak bisa dicobai. (Yakobus 1:13)


    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr/i Anonim

      Terima kasih atas komentarnya.

      Sdr/i mengatakan "kami merayakan paskah, kami hormat pada bendera, kami tetap menyanyikan indonesia raya.

      Maaf, pernyataan itu tidaklah sesuai dng ajaran Menara Pengawal. Perhatikan kutipan berikut yg merupakan kesaksian dari seorang Saksi Yehuwa yg diceritakan dlm majalah MP

      saya dikeluarkan dari sekolah karena mengikuti hati nurani saya yang telah dilatih Alkitab dan tidak salut pada bendera atau menyanyikan lagu kebangsaan. (MP 2001, 1/3 hlm. 23)

      Perhatikan kutipan MP yg mengkafirkan Paskah:

      Paskah (”Easter”). ”Tidak ada petunjuk mengenai perayaan hari Paskah (Easter) dalam Perjanjian Baru,” kata The Encyclopædia Britannica. Bagaimana awal mula Paskah (Easter)? Sumbernya adalah ibadat kafir. Walaupun hari raya ini konon memperingati kebangkitan Yesus, kebiasaan yang terkait dengan minggu Paskah (Easter) tidak berasal dari Kekristenan. Misalnya, tentang ”kelinci Paskah” yang terkenal, The Catholic Encyclopedia mengatakan, ”Kelinci adalah lambang kafir dan selalu merupakan lambang kesuburan.” (Apa Yang Alkitab Ajarkan hlm. 233)


      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  2. Shaloom Pa AWI

    Dari ke-3 contoh kesaksian yang Pa AWI ajukan ada 1 (satu) kesamaan dari antara mereka, yaitu mereka belum DIBAPTIS sebagai murid Menara Pengawal.
    Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah pem-BAPTIS an oleh Menara Pengawal ada kaitannya dengan penyerahan jiwa kepada KUASA2 JAHAT sang empunya Menara Pengawal (saya yakin bukan ALLAH yang benar) sehingga sangat sulit melepaskan diri dari 'ikatan' Menara Pengawal setelah seseorang sudah di BAPTIS oleh Menara Pengawal..??

    Hal ini karena menurut Alkitab bahwa peperangan kita bukan dengan darah dan daging tetapi kepada penghulu2 roh yang berkuasa di dunia ini.
    Saya jadi merasa sangat mengasihani para Saksi Yehuwa yang sudah terbaptis, pasti mereka sangat sulit untuk 'melepaskan' diri dari 'jerat' Menara Pengawal.

    Yang sangat menarik dan memprihatinkan hati saya dari tulisan Pa AWI ini adalah :

    "Tentunya ketika saya katakan “standard Menara Pengawal” bagi Saksi Yehuwa adalah “standard Allah Yehuwa”.

    Tidak pernah terpikirkan oleh Saksi Yehuwa bahwa semua peraturan dan nasihat yang dibuat adalah berupa tafsiran Menara Pengawal atas Alkitab

    YANG DIKIRA bersumber dari Allah Yehuwa langsung."

    Menurut saya Menara Pengawal sangat terlalu lancang sekali, karena dia (organisasi MP) menyetarakan dirinya dengan ALLAH (Yehuwa)..??
    Yang kasihannya Saksi Yehuwa tidak MENYADARI ini dan sangat2 percaya akan MITOS pemilihan langsung oleh Yesus Kristus kepada Menara Pengawal sbg 'saluran komunikasi Yehuwa' di tahun 1919, padahal ttg organisasi Allah di bumi sama sekali tidak Akitabiah, apalagi di Tahun 1919.

    Seharusnya Saksi Yehuwa ini juga percaya bahwa banyak nabi palsu sekarang 'mengklaim' dirinya dipilih Tuhan sebagai juru bicaranya, mengapa hanya percaya 'klaim' Menara Pengawal di tahun 1919..?? Apa bedanya ya Pa AWI 'klaim' pemilihan Menara Pengawal di tahun 1919 dengan klaim2 nabi2 palsu sekarang ini..??

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shalom Pa Binsar

      Bp tulis:

      . . .apakah pem-BAPTIS an oleh Menara Pengawal ada kaitannya dengan penyerahan jiwa kepada KUASA2 JAHAT sang empunya Menara Pengawal (saya yakin bukan ALLAH yang benar) sehingga sangat sulit melepaskan diri dari 'ikatan' Menara Pengawal setelah seseorang sudah di BAPTIS oleh Menara Pengawal..??

      Jelas di balik MP adalah kuasa jahat. Namun demikin, hubungan dng sulitnya SSY lepas dari ikatan MP adalah hal yg berbeda dan bisa dijelaskan secara psikologi di dalam buku Festinger, 'When Prophecy Fail' mengapa sulit seseorang mengubah keyakinannya ketika keyakinannya itu dikaitkan dng begitu banyak pengorbanannya yg dilakukannya. Semakin banyak berkorban semakin sulit keluar. Yg ada adalah rasionalisasi-2 pembenaran diri. Ya kasusnya seperti Truthseeker & Maxi-Sam.

      Ngomong-2 dng Sdr Maxi-Sam, kemana ya, apa gak sanggup menjawab 3 pertanyaan sederhana saya sehingga perlu semedi? Atau sedang menyiapkan rasionalisasinya ya?

      Bp tulis:

      Apa bedanya ya Pa AWI 'klaim' pemilihan Menara Pengawal di tahun 1919 dengan klaim2 nabi2 palsu sekarang ini..??

      Tidak ada bedanya. Inilah keluguan dari SSY lebih percaya kepada nabi palsu dibandingkan peringatan Alkitab.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  3. Saya ingin memberikan tanggapan tentang pernyataan bapak. Tadinya saya mengetikkan dengan kata ganti "kami" untuk "Saya" yang terdapat di poin2 dibawah. Tapi karena Saya tidaklah dapat menjadi wakil dari setiap saksi, maka kata "Saya" yg saya tulis. Seraya berharap bapak mengerti maksudnya.

    Pernyataan bapak:
    "Namun demikian, jika kita pelajari lebih mendalam lagi apa yang terjadi di dalam diri Saksi-Saksi Yehuwa, maka sebenarnya kita harus mengasihani mereka. Secara emosional dan psikologi sebenarnya setiap Saksi Yehuwa dimanipulasi dan dieksploitasi sedemikian rupa untuk hidup di dalam rasa bersalah, dosa, malu, takut akan dunia dan isinya karena diindoktriniasasi berada di bawah kuasa setan."

    1. Saya menyatakan memang penguasa dunia ini adalah Setan si Iblis, maka terlihat dampak yang ditimbulkannya berupa penderitaan bagi umat manusia. Saya rasa bapak juga tahu ayat mana yang saya gunakan sebagai dasar pernyataan saya. (Jika tidak mengetahuinya saya akan ketikkan untuk bapak)

    2. Saya tidaklah di manipulasi atau dieksploitasi, Saya merelakan diri mengikuti arahan ALKITAB. Selain membaca MP dan publikasi lain, Saya juga diberi pengarahan melalui Khotbah Umum (yg pastinya bapak tidak dengar seperti Saya dengar) dan berbagai khotbah-khotbah di kebaktian-kebaktian besar yang diselenggarakan. Saya membaca sendiri ALKITAB untuk memastikan arahan-arahan tersebut, dan kenyataanya Saya dapati Alkitab memang demikian, jadi hati Saya dengan rela menjalankan arahan-arahan tersebut. Saya diberikan pengarahan agar memupuk hubungan pribadi dengan YEHUWA, mengembangkan hubungan itu menjadi persahabatan yang erat. Dan memeriksa sendiri kebenaran dari anjuran-anjuran Alkitab yang memberikan manfaat bagi kehidupan (Yes 42:17,18) Sungguh Saya tidak dimanipulasi dan diekploitasi seperti yang bapak "duga" -kan terhadap SSY.

    3. Saya memang merasa bersalah, berdosa, dan malu. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa "kasih karunia yang tidak selayaknya diperoleh" diberikan kepada saya. Persahabatan kembali antara manusia dan YEHUWA adalah satu hal yang tidak dapat diupayakan manusia itu sendiri, sehingga disebutlah "karunia". Saya menyimpulkan bahwa setiap orang yang mengenal siapa dirinya sendiri dihadapan Tuhan, pasti merasakan malu, dosa dan bersalah.(Koreksi jika saya salah) Dan memang itulah yang selalu Saya minta yaitu, "ampuni aku akan kesalahanku".

    4. Saya memang perlu dikasihani, karena dalam hidup ini, tanpa orang lain saya tidak pula dapat hidup. Tanpa kasih dari orang lain, saya juga tidak dapat hidup. Namun jika rasa kasihan yang bapak maksud adalah karena saya jadi SY, maka hal itu tidaklah saya butuhkan. Sebaliknya sayalah yang merasa kasihan terhadap bapak. Karena bapak belum belajar menjadi sabahat Yehuwa secara pribadi. Namun sampai akhirnya bapak menjadi sahabat Yehuwa-pun, jika memang Yehuwa menghendaki demikian, saya pasti akan tetap mengasihi bapak. Jikapun tidak, saya tetap mengasihi bapak dan bahkan semua orang.

    Terimakasih
    GA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Grear Archer (GA)

      Senang membaca komentar dr Sdr. Saya selalu kagum dgn orang-orang seperti Anda.

      Sdr tulis:

      Saya merelakan diri mengikuti arahan ALKITAB. Selain membaca MP dan publikasi lain, Saya juga diberi pengarahan melalui Khotbah Umum (yg pastinya bapak tidak dengar seperti Saya dengar) dan berbagai khotbah-khotbah di kebaktian-kebaktian besar yang diselenggarakan. Saya membaca sendiri ALKITAB untuk memastikan arahan-arahan tersebut, dan kenyataanya Saya dapati Alkitab memang demikian, jadi hati Saya dengan rela menjalankan arahan-arahan tersebut. Saya diberikan pengarahan agar memupuk hubungan pribadi dengan YEHUWA, mengembangkan hubungan itu menjadi persahabatan yang erat. Dan memeriksa sendiri kebenaran dari anjuran-anjuran Alkitab yang memberikan manfaat bagi kehidupan (Yes 42:17,18) Sungguh Saya tidak dimanipulasi dan diekploitasi seperti yang bapak "duga" -kan terhadap SSY.

      Dari tulisan Sdr itu dapat saya simpulkan bhw Sdr dapat berpikir secara mandiri mengikuti arahan Alkitab dan memeriksa sendiri kebenaran dari anjuran-anjuran Alkitab. Nah, bolehkah saya ajukan pertanyaan:

      1. Apakah Sdr mampu memahami Alkitab dng upaya sendiri tanpa bantuan Menara Pengawal?
      2. Jika Sdr temukan ada ajaran MP tidak sesuai dng apa yang Alkitab nyatakan, apakah tindakan Sdr?

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    2. Semoga jawaban saya tidak disalah-artikan menjadi jawaban semua saksi. Bagi saya menjadi saksi adalah keputusan pribadi yang rela.

      1. Saya menganggap Organisasi sebagai Ibu saya.
      2. Dalam hidup ini menurut saya tidak ada yang sempurna. Ketika saya melihat ada yang 'tidak sesuai' [kurang sesuai], saya menyerahkan semuanya kepada Bapak YEHUWA. Saya tahu dialah yang berhak mengoreksi Organisasi. Dan itulah yang terjadi dari tahun ketahun. Bagi saya ketika Organsasi menyampaikan hal yang salah, lebih baik mengakui kesalahan itu, daripada mempertahankan yang salah. Sampai saat ini apa yang saya dapati adalah, kira-kira jika diumpamakan 1000:1 kesalahan. Bagi saya mungkin belum saatnya hal itu terlihat jelas, maka saya bersabar menantikan penjelasan berikutnya (walau mungkin ajarannya bolak balik lagi)

      Terimakasih

      Delete
    3. Dear Sdr Grear Archer,

      Maaf ya, saya kurang memahami apa yang Sdr tulis itu krn kurang cocok dng pernyataan saya di atas. Bisakah Sdr perjelas lagi sehingga tidak ada kesalah-pahaman.

      Saya memahami bhw Sdr yakin bhw organisasi Menara Pengawal adalah organisasi Allah yg dikendalikan oleh Yehuwa sendiri sehingga jika jika ada sesuatu yg tidak sesuai Sdr bersedia menantikan penjelasan berikutnya dari organisasi ini, tentunya penjelasan tsb Sdr yakini berasal dari Yehuwa, bukan?

      Nah, ada begitu banyak organisasi atau individu yg mengaku sebagai 'sesuatu spesial' atau memiliki hubungan yg istimewa dng Allah. Tentunya kita tidak mudah percaya begitu saja, bukan? Jika Anda percaya kepada Alkitab 100% ada ayat yg mengatakan ”baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah” (2 Kor.13:1).

      Bisakah Sdr buktikan bhw organisasi MP ini sungguh-2 adalah organisasi Allah (satu-satunya saluran komunikasi Allah) di bumi berdasarkan 2 Kor. 13:1?

      Jika Sdr bisa membuktikannya, saya akan percaya bhw organisasi MP sungguh-2 organisasi Allah yang kelihatan di bumi. Sebaliknya, tanpa bukti, siapa yang percaya? Silahkan klik di Menguji Kebenaran Suatu Kesaksian yg menjelaskan maksud saya akan 2 Kor. 13:1

      Sdr tulis:

      bersabar menantikan penjelasan berikutnya (walau mungkin ajarannya bolak balik lagi)

      MP mengklaim mengikuti pola-pola badan pimpinan (para rasul) di Yerusalem dlm memberikan makanan rohani kepada jemaat mula-mula. Bisakah ditunjukkan pola-pola ajaran para rasul yg bolak-balik di Alkitab?

      Saya sangat berterima kasih jika Sdr bersedia menjawabnya.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  4. Ssy meksiko menyuap oknum militer untuk mendapat kartu telah ikut wajib militer apa termasuk bermoral tinggi???

    Mengenai bermain catur saya jelaskan: dalam permainan catur pemain dituntut untuk memikirkan beberapa langkah ke depan minimal tiga langkah sendiri dan tiga langkah yg mungkin diambil lawan (di setiap langkah). Lha....di ssy orang tidak boleh berpikir kok (cukup terima apa adanya yg disediakan organisasi), ya jelas nggak boleh main catur yg harus mikir.

    Dengan memikirkan beberapa langkah kedepan akan ketemu ajaran bunuh diri, ajaran Yesus hanya tokoh illusi, yang tidak bisa anda cari dalam publikasi.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Penggunaan istilah moral perlu ditinjau. Kayaknya ketinggian deh. Ada istilah moral, etika, susila. Kalau cuma menuntut berpakaian rapi saat kebaktian, tersenyum saat berdinas, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dll, itu sih area susila. Wilayah moral jauh lebih berbobot :jangan menipu, jangan menyerang, jangan mengganggu, jangan menyombongkan diri. Ssy rajin menipu (sesamanya segala usia), suka menyombong, selalu menyerang (pemeluk agama non ssy), sering mengganggu (saat bertamu)

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Sebenarnya apa sih ajaran saksi yahovah yang sebenarnya. Dan apakah berbeda dengan ajaran orang kristen?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Edrus

      Untuk mengetahui doktrin Saksi Yehuwa silahkan klik di sini

      Berdasarkan apa yang saya pelajari dengan mendalam, sebenarnya organisasi Saksi Yehuwa hanyalah sebuah kultus berkedok agama Kristen, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? untuk buktinya.

      Silahkan Anda pelajari blog ini dengan teliti tentang Saksi Yehuwa dengan hati dan pikiran terbuka.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.