Joseph F. Rutherford |
Charles T Russell, pendiri Lembaga Menara Pengawal dan satu-satunya hamba yang setia dan bijaksana telah tiada. Tentunya, organisasi 'allah' ini harus tetap berjalan. Siapakah penggantinya? Beliau adalah Joseph Franklin Rutherford (8 Nov. 1869 - 8 Jan 1942) atau yang lebih dikenal dengan sebutan: Hakim Rutherford. Siapakah beliau dan apakah prestasinya bagi Menara Pengawal? Prestasi beliau tidak dapat diabaikan begitu saja karena di bawah kepemimpinannya, Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal maju dengan pesat, tidak hanya dari segi keanggotaan dan banjirnya publikasi Menara Pengawal. Tetapi juga dari segi perubahan organisasi dan ajaran atau doktrin yang secara signifikan membentuk kepercayaan dan perilaku dari Saksi-Saksi Yehuwa hari ini.
Perlu dicatat, seperti Charles Russell yang tidak memiliki latar belakang pendidikan teologi atau seminari, demikian juga Rutherford sama sekali tidak mengenyam pendidikan yang demikian. Namun begitu, setiap Saksi-Saksi Yehuwa hari ini mempercayai tafsirannya atas Alkitab sebagai hal yang akurat 100%.
Memang harus diakui bahwa prestasi Rutherford sangatlah luar biasa, karena menurut wikipedia yang mengutip Buku Tahunan (Year Book) Saksi-Saksi Yehuwa tahun 1975 hlm. 94 menulis tentang peringatan perjamuan terakhir Yesus Kristus yang dilakukan pada 5 Apr. 1917 dihadiri oleh 21.274 orang. Dan jika dibandingkan dengan buku Jehovah's Witnesses in the Divine Purpose, hlm. 312-313 mencatat perjamuan terakhir Yesus tahun 1941 dihadiri oleh 98.076 orang dan tahun 1942 dihadiri 140.450. Jadi jelas, meskipun ada masa-masa penurunan jumlah pengikut karena prediksi kiamat yang disertai kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama tidak terjadi tahun 1925, Rutherford sampai pada akhir hidupnya berhasil menambah jumlah pengikut 7 kali lipat dibandingkan masa kepemimpinan Russell.
Demikian juga jumlah publikasi yang diterbitkan Menara Pengawal berlimpah-ruah. Hal ini dicatat di buku 'Saksi-Saksi Yehuwa - Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 88:
Perlu dicatat, seperti Charles Russell yang tidak memiliki latar belakang pendidikan teologi atau seminari, demikian juga Rutherford sama sekali tidak mengenyam pendidikan yang demikian. Namun begitu, setiap Saksi-Saksi Yehuwa hari ini mempercayai tafsirannya atas Alkitab sebagai hal yang akurat 100%.
Memang harus diakui bahwa prestasi Rutherford sangatlah luar biasa, karena menurut wikipedia yang mengutip Buku Tahunan (Year Book) Saksi-Saksi Yehuwa tahun 1975 hlm. 94 menulis tentang peringatan perjamuan terakhir Yesus Kristus yang dilakukan pada 5 Apr. 1917 dihadiri oleh 21.274 orang. Dan jika dibandingkan dengan buku Jehovah's Witnesses in the Divine Purpose, hlm. 312-313 mencatat perjamuan terakhir Yesus tahun 1941 dihadiri oleh 98.076 orang dan tahun 1942 dihadiri 140.450. Jadi jelas, meskipun ada masa-masa penurunan jumlah pengikut karena prediksi kiamat yang disertai kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama tidak terjadi tahun 1925, Rutherford sampai pada akhir hidupnya berhasil menambah jumlah pengikut 7 kali lipat dibandingkan masa kepemimpinan Russell.
Demikian juga jumlah publikasi yang diterbitkan Menara Pengawal berlimpah-ruah. Hal ini dicatat di buku 'Saksi-Saksi Yehuwa - Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 88:
Sejak 1917, ketika J. F. Rutherford menjadi presiden, sampai 1941, Lembaga Menara Pengawal menghasilkan banjir publikasi, termasuk 24 buku, 86 buku kecil, dan ”Buku-Buku Tahunan”, juga artikel-artikel untuk ”The Watch Tower” dan ”The Golden Age” (yang belakangan disebut ”Consolation” [Penghiburan])
Lalu, bagaimana dengan perubahan struktur organisasi dan ajaran yang dilakukan oleh Rutherford? Saya akan bahas saat waktunya tepat di bawah ini.
1. Riwayat J. F Rutherford
Izinkan saya memberikan sedikit latar belakang dari J.F Rutherford seperti yang ditulis di buku 'Saksi-Saksi Yehuwa - Pemberita Kerajaan Allah', hlm. 67 dengan judul 'Latar Belakang J.F Rutherford', sebagai berikut:
Joseph Franklin Rutherford lahir dari orang-tua yang beragama Baptis di sebuah ladang di Morgan County, Missouri, AS, pada tanggal 8 November 1869. Ketika Joseph berusia 16 tahun, ayahnya mengabulkan keinginannya untuk masuk perguruan tinggi, asalkan ia membiayai diri sendiri dan membayar seorang buruh yang akan menggantikannya bekerja di ladang. Sebagai pemuda yang bertekad penuh, Joseph memperoleh pinjaman dari seorang teman dan berhasil masuk perguruan tinggi sambil juga mempelajari hukum.Setelah menyelesaikan pendidikan akademisnya, Rutherford melewatkan waktu dua tahun di bawah pengawasan Hakim E. L. Edwards. Menjelang usia 20 tahun, ia menjadi pelapor resmi pengadilan untuk sidang-sidang di Pengadilan Keliling Keempat Belas di Missouri. Pada tanggal 5 Mei 1892, ia mendapat izin untuk membuka praktek hukum di Missouri. Rutherford kemudian bekerja sebagai jaksa penuntut umum selama empat tahun di Boonville, Missouri. Belakangan, ia kadang-kadang bertindak sebagai hakim khusus di Pengadilan Keliling Kedelapan di Missouri. Karena itulah ia dikenal sebagai ”Hakim” Rutherford.Untuk membiayai sekolahnya, Rutherford menjual ensiklopedia dari rumah ke rumah. Ini bukan pekerjaan yang mudah—sering sekali ia ditolak dengan kasar. Suatu kali, ia hampir mati ketika jatuh ke dalam sungai yang sangat dingin sewaktu ia sedang mengunjungi perladangan. Ia berjanji kepada diri sendiri bahwa setelah ia menjadi pengacara, jika ada orang yang datang ke kantornya untuk menjual buku, ia akan membelinya. Sesuai dengan janjinya, ia menerima tiga jilid ”Millennial Dawn” dari dua kolportir yang datang ke kantornya pada awal tahun 1894. Beberapa minggu kemudian ia membaca buku-buku itu dan langsung menulis surat kepada Lembaga Menara Pengawal, yang isinya, ”Istri saya yang saya kasihi dan saya sendiri telah membaca buku-buku ini dengan minat yang sangat besar, dan kami menganggapnya sebagai kiriman dari Allah dan suatu berkat besar bahwa kami mendapat kesempatan untuk memilikinya.” Pada tahun 1906, Joseph F. Rutherford dibaptis, dan setahun kemudian ia menjadi penasihat hukum Lembaga Menara Pengawal.
2. Prestasi J. F Rutherford
Di bawah kepemimpinan Rutherford, doktrin Russell banyak mengalami perubahan secara luar biasa. Saksi-Saksi Yehuwa menyebutnya sebagai cara berpikir yang progresif di mana mereka berupaya 'diajar oleh Yehuwa' langsung (tentunya, melalui hamba yang setia dan bijaksana — tanpa 'hamba' ini, Saksi Yehuwa tidak dapat mengerti apalagi mentafsirkan Alkitab). Berikut kutipannya:
Progresif, Tidak Terbelenggu oleh KredoPengertian yang jelas tentang Firman Allah tidak datang sekaligus. Dalam banyak kasus, Siswa-Siswa Alkitab dapat menangkap satu perincian pola kebenaran tetapi belum melihat gambar yang lengkap. Meskipun demikian, mereka rela belajar. Mereka tidak terbelenggu oleh kredo; mereka progresif. Mereka membagikan apa yang mereka pelajari. Mereka tidak mencari pujian dari apa yang mereka ajarkan; mereka berupaya untuk ”diajar oleh Yehuwa”. (Yoh. 6:45, NW) Dan mereka menghargai bahwa Yehuwa akan membuat pengertian dari perincian maksud-tujuan-Nya dalam waktu-Nya sendiri dan dengan cara-Nya sendiri.—Dan. 12:9; bandingkan Yohanes 16:12, 13. (Saksi-Saksi Yehuwa, Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 132)
Namun demikian, bagi saya pribadi, pemahaman yang demikian bukanlah yang bersifat progresif, melainkan teologi 'kepepet' karena ketika ajaran atau doktrin yang berdasarkan tafsiran diuji oleh waktu dan menghadapi situasi yang berkembang, maka terbukti tafsiran tersebut keliru sehingga mengharuskan adanya penyesuaian. Misalnya saja penjelasan berikut ini yaitu Golongan Surgawi dan Golongan Bumi Firdaus di mana Rutherford menciptakannya pada tahun 1935 doktrin 2 pembagian golongan kelas yang merupakan prestasi Rutherford di dalam perubahan doktrin Menara Pengawal yang masih diyakini oleh Saksi Yehuwa sampai hari ini.
Golongan Surgawi dan Golongan Bumi Fidaus
Russell memiliki kepercayaan bahwa pengikutnya yang merupakan kaum pilihan berjumlah 144,000 orang akan pergi ke surga. Tidak ada pemikiran di dalam diri Russell akan adanya pembagian 2 golongan yang diyakini Saksi Yehuwa masa kini yaitu yaitu 144,000 memiliki harapan hidup di surga sedangkan "kumpulan besar" manusia lainnya yang tidak terhingga mendiami bumi. Berikut tulisan 'SSY —Pemberita Kerajaan Allah', hlm. 162:
Russell memiliki kepercayaan bahwa pengikutnya yang merupakan kaum pilihan berjumlah 144,000 orang akan pergi ke surga. Tidak ada pemikiran di dalam diri Russell akan adanya pembagian 2 golongan yang diyakini Saksi Yehuwa masa kini yaitu yaitu 144,000 memiliki harapan hidup di surga sedangkan "kumpulan besar" manusia lainnya yang tidak terhingga mendiami bumi. Berikut tulisan 'SSY —Pemberita Kerajaan Allah', hlm. 162:
Tidak ada pemikiran dalam diri Saudara Russell bahwa Allah menawarkan suatu pilihan kepada umat manusia —kehidupan surgawi bagi mereka yang menginginkannya dan kehidupan di firdaus bumi bagi orang-orang yang berpikir bahwa mereka lebih menyukai hal itu...
Mengenai kesempatan untuk hidup di firdaus bumi yang telah dipulihkan, Siswa-Siswa Alkitab percaya bahwa hal ini baru akan diulurkan kepada orang-orang setelah seluruh kawanan kecil menerima pahala mereka dan era milenium telah sepenuhnya dimulai. Mereka mengerti bahwa itulah saatnya ”pemulihan segala sesuatu”, sebagaimana ditunjukkan di dalam Kisah 3:21 (KJ).
Nah, saat itu Rutherford mengajarkan dari tahun 1918 s/d 1925 bahwa kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama akan terjadi tahun 1925 (saya akan bahas dengan detail hal ini di halaman berikutnya) sehingga Rutherford menfokuskan energinya mengkampanyekan nubuatan palsu tersebut di mana 'Jutaan orang yang sekarang hidup tidak akan pernah mati." Dan mengabaikan masalah doktrin Russell tersebut yang secara perlahan menimbulkan masalah ketika pengikut Menara Pengawal semakin banyak. Berikut kutipan 'SSY —Pemberita Kerajaan Allah', hlm. 163:
Setelah Zaman Orang Kafir berakhir, mereka mengira bahwa waktu pemulihan [istilah lebih tepatnya adalah kiamat yang ditandai dengan kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama, istilah 'pemulihan' hanya untuk memperhalus saja, penulis] sudah sangat dekat; maka dari tahun 1918 terus sampai tahun 1925, mereka mengumumkan, ”Jutaan orang yang sekarang hidup tidak akan pernah mati.” Ya, mereka mengerti bahwa orang-orang yang pada saat itu hidup—umat manusia pada umumnya—mempunyai kesempatan untuk selamat langsung ke masa pemulihan dan bahwa mereka kemudian akan diajar mengenai tuntutan-tuntutan Yehuwa untuk kehidupan. Jika mereka taat, secara bertahap mereka akan mencapai kesempurnaan manusia. Jika mereka memberontak, pada waktunya mereka akan dibinasakan selama-lamanya.
Ketika tahun 1925 berlalu dan tidak terjadi apa-apa, maka kemudian doktrin Russell itu menciptakan masalah besar saat pengikut Rutherford semakin banyak. Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana jika jumlah pengikut Menara Pengawal melebihi kuota 144,000 orang? Tentunya pengikut di luar 144,000 orang tidak akan mendapatkan jatah kursi surgawinya, bukan? Lalu, bagaimana menyelesaikannya? Nah, mulai lah doktrin kepepet Saksi Yehuwa memegang peranan penting. Pada tahun 1935, Rutherford menutup pintu surga hanya untuk 144,000 orang saja sedangkan sisanya dijanjikan hidup di bumi firdaus! Berikut kutipan di 'Saksi-Saksi Yehuwa — Pemberita Kerajaan Allah', :
Pada tanggal 31 Mei 1935, "perhimpunan besar" diperkenalkan dengan jelas. (hlm. 166)
Pada tahun 1935, suatu kebaktian lain yang patut dikenang diselenggarakan, di Washington, DC. Pada hari kedua kebaktian itu, Jumat, 31 Mei, Saudara Rutherford membahas tentang perhimpunan besar, atau kumpulan besar, yang disebutkan di Wahyu 7:9-17. Selama lebih dari setengah abad, Siswa-Siswa Alkitab telah mencoba tanpa hasil untuk mengetahui siapa kelompok itu dengan tepat. Sekarang, pada waktu yang Yehuwa tentukan, mengingat peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, ditunjukkan bahwa mereka ini adalah orang-orang yang memiliki prospek hidup selama-lamanya di bumi ini. Pengertian ini memberi arti penting yang menyegarkan bagi pekerjaan penginjilan dan menjelaskan berdasarkan Alkitab suatu perubahan besar yang pada waktu itu baru saja mulai diadakan dalam susunan organisasi Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern. (hlm. 260)
Demikian perkembangan doktrin buatan manusia yang tidak sempurna dibuat dan diyakini oleh Saksi Yehuwa di seluruh dunia sebagai doktrin yang disingkap oleh Allah Yehuwa kepada Rutherford. Tetapi bagi saya jelas; doktrin Saksi Yehuwa tersebut merupakan doktrin kepepet karena doktrin yang awalnya keliru dikembangkan dan ternyata tidak tahan uji dan terbukti keliru seiring berjalannya waktu sehingga perlu diperbaiki kemudian.
Marilah kita bandingkan dengan ajaran yang dikembangkan oleh bapa gereja modern seperti Agustinus ataupun bapa reformator seperti Yohanes Calvin dan lainnya ratusan tahun yang lalu. Meskipun mereka tidak pernah mengklaim hal-hal yang spektakuler seperti Saksi Yehuwa, apakah ajaran mereka memiliki perubahan? Sampai detik ini — bahkan saya yakini sampai Kristus datang kedua kali — faktanya doktrin mereka masih diyakini kebenarannya oleh jutaan manusia. Mengapa demikian? Karena seperti Alkitab yang memiliki nilai kekekalan, demikian juga ajaran mereka yang dikembangkan dan digali dari Alkitab maka secara otomatis memiliki nilai kekekalan pula.
Hal demikian tidak terjadi di dalam ajaran Menara Pengawal. Ajaran Russell belumlah mencapai usia 50 tahun ternyata terbukti keliru sehingga perlu diperbaiki dan dirubah oleh pengikutnya. Mengapa demikian? Karena ajarannya bersumber dari tafsiran Alkitab berdasarkan keinginan manusia, bukan apa yang Alkitab ajarkan. Oleh sebab itu, tidak memiliki nilai kekekalan. Bagaimana pendapat Saudara?
Nama Saksi-Saksi Yehuwa
Prestasi lainnya Rutherford adalah perubahan nama dari Siswa-Siswa Alkitab menjadi Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1931. Demikian 'SSY—Pemberita Kerajaan Allah' mencatat:
Perubahan Organisasional: Organisasi Teokratis
Pada masa Russell, kepengurusan dilakukan dengan cara demokratis. Artinya, segala sesuatu seperti pengajaran, standard tingkah laku, dan prosedur organisasi dapat diputuskan sendiri oleh setiap sidang lokal setempat. Demikian pula pengangkatan seorang penatua dapat dilakukan oleh seluruh anggota sebuah sidang lokal dengan cara mengacungkan tangan sedangkan kantor pusat tidak terlalu mencampuri masalah ini. (SSY, Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 218). Tetapi kemudian, Rutherford memperkenalkan konsep 'organisasi teokratis' yaitu organisasi yang berada di bawah pemerintahan Allah. Artinya, segala sesuatunya — seperti pemilihan penatua, publikasi pengajaran, pengabaran, standard tingkah laku, prosedur dan lain-lain — haruslah bersumber dari satu sumber yaitu diarahkan langsung oleh hamba yang setia dan bijaksana beserta badan pimpinan sebagai wakil dari Yesus Kristus di bumi. Berikut penjelasannya:
Dengan penerapan yang demikian, jika Lembaga Menara Pengawal telah menginstruksi sebuah keputusan melalui publikasinya, maka seluruh anggotanya harus mengikuti keputusan tersebut. Oleh sebab itu, mustahil jika seorang Saksi di Amerika mengatakan A dan Saksi lainnya di Indonesia mengatakan B.
Bagaimana jika seorang Saksi menolak keputusan Menara Pengawal? Ya, dipecat. Menjadi seorang Saksi Yehuwa tidak dapat memiliki pikiran yang berbeda dengan instruksi Menara Pengawal.
Ajaran 'Saksi Yehuwa Bukan Bagian Dari Dunia'
Salah satu propaganda Saksi Yehuwa yang diperkenalkan oleh Rutherford adalah 'bukan bagian dari dunia'. Apakah maknanya dan dampaknya?
Rutherford mentafsirkan perkataan Yesus di Yoh. 17:16:
Dan Yoh 17:36:
Nah, Rutherford mentafsirkan 'bukan bagian dari dunia' berarti Saksi Yehuwa tidak boleh berpartisipasi dalam politik, menjadi anggota militer maupun duduk di pemerintahan, melakukan pemungutan suara, salut kepada bendera, memperingati natal ataupun hari raya lainnya seperti tahun baru, bahkan ulang tahun sendiri tidak dirayakan dan lain-lain. (lihat bahasannya di Mengapa Saksi Yehuwa Bersikap Militan?)
Apakah pemahaman 2 kalimat yaitu 'karena mereka bukan bagian dari dunia' dan 'Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini' sungguh-sungguh Alkitabiah? Saya tidak mencoba untuk bersikap sok tahu mengenai ini. Tetapi saya dapat buktikan di halaman berikutnya bahwa tafsiran Rutherford patut diragukan keakuratan dan kebenarannya. Tetapi yang pasti, tafsiran Rutherford ini merupakan ciri-ciri dari kultus. Inipun akan saya bahas kemudian di bagian kultus.
Perubahan Lainnya
Banyak perubahan yang dilakukan oleh Rutherford — yang tidak akan saya bahas di sini dengan detail — dalam segi doktrinal dan organisasional sehingga seorang Saksi Yehuwa yang pro Russell menyatakan bahwa Russell mendirikan Siswa-Siswa Alkitab sedangkan Rutherford mendirikan Saksi-Saksi Yehuwa.
Demikian prestasi-prestasi Rutherford. Lalu prestasi apa lagi yang dicapai oleh Rutherford? Di bagian berikutnya, saya akan membahas seberapa kredibel tafsiran Rutherford dan nubuatan palsu yang bagaimana sehingga nubuatan tersebut merupakan hal yang paling memalukan di dalam sejarah Menara Pengawal. Silahkan klik Prediksi Palsu Rutherford: Jutaan Orang Tidak Akan Pernah Mati
Marilah kita bandingkan dengan ajaran yang dikembangkan oleh bapa gereja modern seperti Agustinus ataupun bapa reformator seperti Yohanes Calvin dan lainnya ratusan tahun yang lalu. Meskipun mereka tidak pernah mengklaim hal-hal yang spektakuler seperti Saksi Yehuwa, apakah ajaran mereka memiliki perubahan? Sampai detik ini — bahkan saya yakini sampai Kristus datang kedua kali — faktanya doktrin mereka masih diyakini kebenarannya oleh jutaan manusia. Mengapa demikian? Karena seperti Alkitab yang memiliki nilai kekekalan, demikian juga ajaran mereka yang dikembangkan dan digali dari Alkitab maka secara otomatis memiliki nilai kekekalan pula.
Hal demikian tidak terjadi di dalam ajaran Menara Pengawal. Ajaran Russell belumlah mencapai usia 50 tahun ternyata terbukti keliru sehingga perlu diperbaiki dan dirubah oleh pengikutnya. Mengapa demikian? Karena ajarannya bersumber dari tafsiran Alkitab berdasarkan keinginan manusia, bukan apa yang Alkitab ajarkan. Oleh sebab itu, tidak memiliki nilai kekekalan. Bagaimana pendapat Saudara?
Nama Saksi-Saksi Yehuwa
Prestasi lainnya Rutherford adalah perubahan nama dari Siswa-Siswa Alkitab menjadi Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1931. Demikian 'SSY—Pemberita Kerajaan Allah' mencatat:
Kebaktian lain yang juga bersejarah diselenggarakan di Columbus, Ohio, pada tahun 1931. Pada hari Minggu, 26 Juli, setelah mendengarkan argumen dari Alkitab, Siswa-Siswa Alkitab menerima sebuah nama baru—Saksi-Saksi Yehuwa. Betapa cocok! Inilah nama yang mengarahkan perhatian utama kepada sang Pencipta sendiri dan yang dengan jelas menunjukkan tanggung jawab dari mereka yang menyembah-Nya. (Yes. 43:10-12) Dengan menerima nama itu, saudara-saudara dikuatkan untuk menjadi pemberita-pemberita nama dan kerajaan Allah yang lebih bergairah daripada sebelumnya. Sebagaimana dinyatakan sebuah surat yang ditulis pada tahun itu oleh seorang Saksi dari Denmark, ”Oh, benar-benar nama yang hebat, Saksi-Saksi Yehuwa, ya, semoga kita semua benar-benar demikian.” (hlm. 261)
Lalu mengapa Rutherford memilih nama demikian? Berikut penuturan 'SSY—Pemberita Kerajaan Allah':
....halnya menjadi semakin jelas bahwa selain nama Kristen, jemaat hamba-hamba Yehuwa benar-benar membutuhkan sebuah nama khusus. Makna nama Kristen telah menjadi rusak dalam pikiran masyarakat karena orang-orang yang mengaku Kristen sering kali hanya sedikit atau sama sekali tidak mengetahui siapa Yesus Kristus sebenarnya, apa yang ia ajarkan, dan apa yang harus mereka lakukan jika mereka benar-benar pengikutnya. Selain itu, seraya saudara-saudara kita bertambah dalam pengertian akan Firman Allah, mereka melihat dengan jelas kebutuhan untuk terpisah dan berbeda dari sistem agama yang secara curang mengaku Kristen.
Memang benar, saudara-saudara kita sering menyebut diri mereka Siswa-Siswa Alkitab, dan mulai tahun 1910, mereka memakai nama International Bible Students’ Association sehubungan dengan pertemuan-pertemuan mereka. Pada tahun 1914, agar tidak terjadi kesimpangsiuran dengan lembaga hukum resmi yang baru mereka bentuk saat itu yang bernama International Bible Students Association, mereka memakai nama Associated Bible Students untuk kelompok-kelompok setempat mereka. Tetapi ibadat mereka mencakup lebih banyak daripada mempelajari Alkitab. Selain itu, ada orang-orang lain yang juga mempelajari Alkitab—ada yang dengan tulus hati; yang lain, sebagai kritikus, dan tidak sedikit, sebagai orang-orang yang menganggap Alkitab hanya sebagai bacaan yang baik. Kemudian, setelah kematian Saudara Russell, beberapa orang yang tadinya bergabung menolak untuk bekerja sama dengan Watch Tower Society dan International Bible Students Association, bahkan menentang pekerjaan yang dilakukan lembaga-lembaga ini. Orang-orang seperti itu membentuk kelompok-kelompok yang menggunakan berbagai nama, beberapa dari mereka tetap memakai nama Associated Bible Students. Hal ini menimbulkan lebih banyak kesimpangsiuran.
Namun kemudian, pada tahun 1931, kami memakai nama Saksi-Saksi Yehuwa yang benar-benar khusus. Penulis Chandler W. Sterling menunjuk hal ini sebagai ”ide yang paling jenius” dari J. F. Rutherford, yang ketika itu adalah presiden Watch Tower Society. Sebagaimana penulis tadi memandang hal tersebut, ini adalah suatu gerakan yang cerdik yang tidak hanya menyediakan nama resmi bagi kelompok itu tetapi juga memudahkan mereka untuk menafsirkan seluruh acuan Alkitab tentang ”memberi kesaksian” dan ”menyaksikan” sebagaimana khususnya berlaku bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Sebaliknya, A. H. Macmillan, rekan administratif dari tiga presiden Watch Tower Society, mengatakan sehubungan dengan pengumuman oleh Saudara Rutherford itu, ”Tidak ada keraguan dalam pikiran saya—baik waktu itu maupun sekarang—bahwa Tuhan membimbingnya dalam hal itu, dan bahwa itulah nama yang Yehuwa inginkan agar kita sandang, dan kami sangat berbahagia dan sangat gembira mendapatkannya.” Pandangan mana yang mendukung fakta-fakta tersebut? Apakah nama itu adalah ’ide jenius’ dari Saudara Rutherford, atau apakah itu hasil petunjuk ilahi? (hlm. 150-152)
Perubahan Organisasional: Organisasi Teokratis
Pada masa Russell, kepengurusan dilakukan dengan cara demokratis. Artinya, segala sesuatu seperti pengajaran, standard tingkah laku, dan prosedur organisasi dapat diputuskan sendiri oleh setiap sidang lokal setempat. Demikian pula pengangkatan seorang penatua dapat dilakukan oleh seluruh anggota sebuah sidang lokal dengan cara mengacungkan tangan sedangkan kantor pusat tidak terlalu mencampuri masalah ini. (SSY, Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 218). Tetapi kemudian, Rutherford memperkenalkan konsep 'organisasi teokratis' yaitu organisasi yang berada di bawah pemerintahan Allah. Artinya, segala sesuatunya — seperti pemilihan penatua, publikasi pengajaran, pengabaran, standard tingkah laku, prosedur dan lain-lain — haruslah bersumber dari satu sumber yaitu diarahkan langsung oleh hamba yang setia dan bijaksana beserta badan pimpinan sebagai wakil dari Yesus Kristus di bumi. Berikut penjelasannya:
Organisasi Teokratis”Teokrasi” berarti ”Pemerintahan Allah”.... Artikel ”Organisasi” yang terdiri dari dua bagian yang muncul dalam terbitan The Watchtower tanggal 1 dan 15 Juni 1938, dengan tegas menyatakan, ”Organisasi Yehuwa sama sekali bukan bersifat demokratis. Yehuwa adalah Yang Mahatinggi, dan pemerintahan atau organisasi-Nya benar-benar teokratis.” .... Analisis Watchtower tentang organisasi teokratis memperlihatkan dari Alkitab bahwa Yehuwa melantik Yesus Kristus sebagai ”kepala . . . jemaat”; bahwa ketika Kristus sebagai Majikan kembali, ia akan mempercayakan ”hamba yang setia dan bijaksana” dengan tanggung jawab atas ”segala miliknya”; bahwa hamba yang setia dan bijaksana ini terdiri dari semua yang hidup di bumi yang telah diurapi dengan roh kudus untuk menjadi sesama waris bersama Kristus dan yang secara terpadu melayani di bawah bimbingannya; dan bahwa Kristus akan menggunakan golongan hamba itu sebagai sarananya dalam menyediakan pengawasan yang diperlukan bagi sidang-sidang. (Kol. 1:18; Mat. 24:45-47; 28:18) Adalah tugas dari golongan hamba itu untuk dengan sungguh-sungguh menerapkan instruksi-instruksi yang dinyatakan dengan jelas dalam Firman Allah yang terilham, menggunakannya untuk menentukan siapa yang memenuhi syarat untuk kedudukan dalam pelayanan.
Karena hamba yang setia dan bijaksana menjadi wakil yang kelihatan yang akan Yesus gunakan (dan karena fakta-fakta sejarah zaman modern yang telah diteliti memperlihatkan bahwa ”hamba” ini menggunakan Lembaga Menara Pengawal sebagai sarana yang resmi), maka The Watchtower menjelaskan bahwa prosedur teokratis menuntut agar pengangkatan berkenaan pelayanan dilakukan melalui wakil ini. Bahkan sebagaimana sidang-sidang pada abad pertama mengakui badan pimpinan di Yerusalem, demikian pula dewasa ini sidang-sidang tidak akan sejahtera secara rohani tanpa pengawasan sentral.—Kis. 15:2-30; 16:4, 5.
Akan tetapi, agar menjaga segala sesuatu berada dalam perspektif yang benar, dijelaskan juga bahwa ketika The Watchtower mengacu kepada ”Lembaga”, ini tidak mengartikan semata-mata sebuah sarana resmi, tetapi juga suatu badan terdiri dari orang-orang Kristen terurap yang telah membentuk wadah resmi tersebut dan menggunakannya. Jadi istilah itu mengartikan hamba yang setia dan bijaksana beserta Badan Pimpinannya (SSY - Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 217-219)
Dengan penerapan yang demikian, jika Lembaga Menara Pengawal telah menginstruksi sebuah keputusan melalui publikasinya, maka seluruh anggotanya harus mengikuti keputusan tersebut. Oleh sebab itu, mustahil jika seorang Saksi di Amerika mengatakan A dan Saksi lainnya di Indonesia mengatakan B.
Bagaimana jika seorang Saksi menolak keputusan Menara Pengawal? Ya, dipecat. Menjadi seorang Saksi Yehuwa tidak dapat memiliki pikiran yang berbeda dengan instruksi Menara Pengawal.
Ajaran 'Saksi Yehuwa Bukan Bagian Dari Dunia'
Salah satu propaganda Saksi Yehuwa yang diperkenalkan oleh Rutherford adalah 'bukan bagian dari dunia'. Apakah maknanya dan dampaknya?
Rutherford mentafsirkan perkataan Yesus di Yoh. 17:16:
Aku telah memberikan firmanmu kepada mereka, tetapi dunia membenci mereka, karena mereka bukan bagian dari dunia, sebagaimana aku bukan bagian dari dunia. (NW)
Dan Yoh 17:36:
Yesus menjawab, ”Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini. Jika kerajaanku bagian dari dunia ini, pelayan-pelayanku pasti sudah akan berjuang agar aku tidak diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Tetapi kerajaanku bukan dari sumber ini. (NW)
Nah, Rutherford mentafsirkan 'bukan bagian dari dunia' berarti Saksi Yehuwa tidak boleh berpartisipasi dalam politik, menjadi anggota militer maupun duduk di pemerintahan, melakukan pemungutan suara, salut kepada bendera, memperingati natal ataupun hari raya lainnya seperti tahun baru, bahkan ulang tahun sendiri tidak dirayakan dan lain-lain. (lihat bahasannya di Mengapa Saksi Yehuwa Bersikap Militan?)
Apakah pemahaman 2 kalimat yaitu 'karena mereka bukan bagian dari dunia' dan 'Kerajaanku bukan bagian dari dunia ini' sungguh-sungguh Alkitabiah? Saya tidak mencoba untuk bersikap sok tahu mengenai ini. Tetapi saya dapat buktikan di halaman berikutnya bahwa tafsiran Rutherford patut diragukan keakuratan dan kebenarannya. Tetapi yang pasti, tafsiran Rutherford ini merupakan ciri-ciri dari kultus. Inipun akan saya bahas kemudian di bagian kultus.
Perubahan Lainnya
Banyak perubahan yang dilakukan oleh Rutherford — yang tidak akan saya bahas di sini dengan detail — dalam segi doktrinal dan organisasional sehingga seorang Saksi Yehuwa yang pro Russell menyatakan bahwa Russell mendirikan Siswa-Siswa Alkitab sedangkan Rutherford mendirikan Saksi-Saksi Yehuwa.
- Pada tahun 1919, Rutherford mengeluarkan majalah Golden Age yang kemudian bernama Awake!
- Rutherford juga mengorganisasikan para anggotanya untuk meng-injili dari rumah ke rumah dengan fonograf yaitu suatu mesin rekaman dengan amplifier dan pengeras suara yang dapat dibawa ke mana-mana yang berisi khotbah Rutherford.
- Rutherford juga mengubah ajaran Charles Russell tentang kehadiran Kristus yang kedua tahun 1874 menjadi tahun 1914.
- Ajaran Russell mengenai Piramida Giza sebagai saksi batu Allah dihapus oleh Rutherford di majalah Menara Pengawal 15 Nov. 1928 yang mengatakan bahwa Piramida tersebut dibangun atas ilham dari setan sendiri.
Demikian prestasi-prestasi Rutherford. Lalu prestasi apa lagi yang dicapai oleh Rutherford? Di bagian berikutnya, saya akan membahas seberapa kredibel tafsiran Rutherford dan nubuatan palsu yang bagaimana sehingga nubuatan tersebut merupakan hal yang paling memalukan di dalam sejarah Menara Pengawal. Silahkan klik Prediksi Palsu Rutherford: Jutaan Orang Tidak Akan Pernah Mati
Dan hal itu tidak mengherankan, sebab Setan sendiri terus mengubah dirinya menjadi malaikat terang (2 Kor. 11:14, NW)
Rutherford pernah beraliansi dg kuil kismet milik Freemason, ada di YouTube. Freemason sendiri kultus dan eksklusif. Jangan sampai buka gerai franchise di Indonesia, kuil gereja masonik bebas Indonesia cabang Amerika.
ReplyDeleteMenjijikkan beraliansi dg memuakkan.
Salam
AS
Belum pernah jadi hakim, kok nggak risih dg sebutan palsu Judge.
ReplyDeleteKalo jadi hakim beneran pasti keputusannya belepotan.
Prestasinya berhasil menempuh pendidikan tinggi, nggak cuma homeschooling boong-boongan.
Salam
AS