Apakah Saksi Yehuwa ToleranTerhadap Agama Lain? |
Kali ini juga saya akan membongkar propaganda informasi yang disampaikan di jw.org yang bisa Saudara akses langsung di internet. Di situs tersebut tertera “Apakah Kalian Toleran Terhadap Agama Lain”?* Melihat jawaban sepintas, situs resmi Saksi Yehuwa itu menjawab hal yang kelihatannya sangat bijaksana dan toleran terhadap agama lain karena mengikuti saran Kristus berikut ini:
Tetapi apakah benar Saksi Yehuwa “mengikuti nasihat Alkitab, ”Hormatilah semua orang”, tidak soal agama mereka.... Saksi Yehuwa bertoleransi kepada orang lain sama seperti kami senang jika ditoleransi”? Ya, marilah kita buktikan berdasarkan apa yang diajarkan oleh organisasi Saksi Yehuwa di dalam publikasi-publikasinya kepada para anggotanya, Saksi Yehuwa.Apakah Kalian Toleran Terhadap Agama Lain?
Kami mengikuti nasihat Alkitab, ”Hormatilah semua orang”, tidak soal agama mereka. (1 Petrus 2:17, Terjemahan Baru) Misalnya, ada ratusan ribu Saksi-Saksi Yehuwa di negara tertentu. Tetapi, kami tidak menekan politisi atau pembuat hukum untuk membatasi atau melarangkan kegiatan agama lain. Kami juga tidak berkampanye agar dibuatkan peraturan yang akan memaksakan keyakinan moral dan agama kami kepada umum. Sebaliknya, kami bertoleransi kepada orang lain sama seperti kami senang jika ditoleransi.—Matius 7:12.*
Tahukah Saudara bahwa organisasi Saksi Yehuwa menyebut seluruh denominasi Kristen sebagai “Susunan Kristen”? Lalu tahukah Saudara organisasi Saksi Yehuwa selama bertahun-tahun menghujat “Susunan Kristen” ini sebagai “Babilon Besar”? Kita lihat definisi “Babilon Besar” menurut Menara Pengawal:
Definisi: Imperium agama palsu sedunia, mencakup semua agama yang ajaran dan praktek-prakteknya tidak selaras dengan ibadat sejati kepada Yehuwa, satu-satunya Allah yang benar. Setelah Air Bah pada zaman Nuh, agama palsu mulai di Babel (belakangan dikenal sebagai Babilon). (Kej. 10:8-10; 11:4-9) Lambat laun, kepercayaan dan praktek-praktek agama yang bersifat Babilon tersebar ke banyak negeri. Jadi, Babilon Besar menjadi nama yang cocok untuk agama palsu secara keseluruhan. (Bertukar Pikiran, hlm. 69, italic dari saya)Kita sudah melihat definisi dari “Babilon Besar”, yaitu agama palsu secara keseluruhan. Dan ingat ini merupakan definisi sepihak Menara Pengawal yang dikenakan kepada seluruh agama-agama dunia berdasarkan tafsiran Alkitab Saksi Yehuwa. Nah, sekarang kita lihat bagaimana Menara Pengawal menjelek-jelekkan doktrin-doktrin gereja mayoritas sebagai milik iblis:
Pesan-pesan yang Kristus kirim kepada ketujuh sidang di Asia Kecil melalui Penyingkapan [Wahyu] yang diberikan kepada rasul Yohanes menunjukkan dengan jelas bahwa menjelang akhir abad pertama M. tersebut, praktik-praktik dan sikap-sikap agama Babilon menyusup ke dalam sidang Kristen. (Wahyu pasal 2 dan 3) Kemurtadan khususnya berkembang sejak abad kedua sampai abad kelima M., yang menghasilkan bentuk korup dari agama Kristen yang murni. Doktrin-doktrin Babel seperti peri jiwa yang tak berkematian, neraka yang bernyala-nyala dan Tritunggal dimasukkan ke dalam ajaran-ajaran Kekristenan yang murtad. Gereja Katolik, Ortodoks, dan kemudian Protestan semuanya menganut dogma-dogma palsu ini dan, karena itu, menjadi bagian dari Babel Besar, imperium agama palsu sedunia milik Iblis. (Menara Pengawal 1/12/1991, hlm. 13, italic dari saya)Perhatikan juga penghinaan dan penghujatan terhadap doktrin arus utama Kristen dalam kutipan berikut:
Seperti telah kita lihat dalam seluruh buku ini, ada unsur-unsur yang sama dalam jalinan agama-agama dunia yang kacau. Banyak agama didasarkan atas mitos. Hampir semua agama terjalin oleh suatu bentuk kepercayaan akan jiwa manusia yang konon tidak berkematian dan pergi ke alam baka atau pindah ke makhluk lain. Banyak agama memiliki kepercayaan yang sama akan neraka, sebutan untuk suatu tempat siksaan yang mengerikan. Agama-agama lain terjalin oleh kepercayaan kafir kuno kepada dewa-dewi tiga serangkai, tritunggal, dan dewi bunda. Karena itu, tepatlah jika mereka semua dikelompokkan di bawah satu simbol berupa sundal ”Babilon Besar” (Pencarian Manusia Akan Allah, hlm. 370, italic dan bold dari saya)Pernyataan-pernyataan penghujatan dan penghinaan yang demikian dapat Saudara temukan dalam begitu banyak publikasi terbitan Menara Pengawal. Dan ini dilakukan bukan berdasarkan fakta melainkan karena perbedaan doktrin antara keyakinan Saksi Yehuwa dengan arus utama Kristen lainnya. Apakah penghujatan yang demikian membuktikan bahwa Saksi Yehuwa “mengikuti nasihat Alkitab, ”Hormatilah semua orang”, tidak soal agama mereka dan bertoleransi kepada orang lain sama seperti Saksi Yehuwa senang jika ditoleransi”. Dusta langsung dan munafik, bukan? Apakah ajaran Saksi Yehuwa yang sebenarnya sesuai dengan propaganda informasi di situs resminya? Nol besar. Apa yang disampaikan melalui situs resmi jw.org hanya sebuah propaganda informasi menyesatkan yang dirancang khusus bagi orang-orang yang lugu dan tidak tahu ajaran Saksi Yehuwa yang sesungguhnya.
Bagaimana sikap organisasi Saksi Yehuwa terhadap para mantan anggotanya yang sudah tidak meyakini ajaran Saksi Yehuwa sebagai sebuah kebenaran? Adakah sikap bertoleransi diberikan kepada para mantan Saksi Yehuwa tersebut? Tidak ada toleransi kecuali hujatan dan hinaan besar. Organisasi mencap mantan Saksi Yehuwa sebagai murtad, sakit mental dan lain-lain label hujatan dan hinaan, terlepas mereka mengundurkan diri secara sah dan baik-baik. Cap murtad melekat dan disematkan kepada mereka. Saudara dapat klik di artikel Taktik Propaganda Ke-3: Memberikan Julukan untuk buktinya. Dan setiap mantan Saksi Yehuwa dikucilkan oleh teman dan keluarganya. Silahkan klik Apakah Saksi Yehuwa Menjauhi Mantan Anggotanya? untuk buktinya.
Tentunya Saudara bertanya-tanya; mengapa organisasi Saksi Yehuwa tidak bertoleransi dengan ajaran Kristen lainnya dan hanya menganggap ajaran Saksi Yehuwa yang benar sedangkan ajaran lainnya dicap sesat? Sekali lagi sikap dan pola pikir seperti ini membuktikan bahwa organisasi Saksi Yehuwa merupakan sebuah kelompok kultus yang berkedok agama Kristen. Untuk memahami pola pikir kultus, silahkan klik artikel Pola Pikir Saksi Yehuwa: Hitam/Putih.
Setelah saya uraikan panjang lebar tentang fakta sebenarnya apa yang disampaikan oleh Menara Pengawal, bisakah kita percaya akan apa yang ditulis oleh organisasi Saksi Yehuwa dalam publikasi-publikasinya? Bagaimana organisasi Saksi Yehuwa menghormati orang lain menuruti 1 Pet. 2:17 jika melabel berdasarkan tafsiran semata seluruh denominasi Kristen sebagai Babilon Besar dan memiliki doktrin kafir? Silahkan nilai sendiri berdasarkan fakta-fakta yang ada. Saya melihatnya organisasi Yehuwa ini jelas tidak saja pandai berpropaganda informasi menyesatkan orang tetapi juga sangat munafik. Alkitab berkata, “Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian” (Amsal 18:25, NW)
Bagaimana pendapat Saudara?
Artikel terkait:
1. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
2. Jangan Jadi Korban Propaganda Organisasi Yehuwa
3. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!
Dan hal itu tidak mengherankan, sebab Setan sendiri terus mengubah dirinya menjadi malaikat terang
(2 Kor. 11:14, NW)
Halo mas AWI.
ReplyDeleteSalah satu hal yang aneh dengan Saksi, sewaktu ingin membangun tempat ibadah (Balai Kerajaan), Saksi senang jika masyarakat sekitar mau menandatangani pernyataan persetujuan pembangunan (sebab bedasarkan peraturan pemerintah, salah satu syarat pembangunan tempat ibadah adalah mendapat minimal 60 persetujuan dari masyarakat sekitar). Tetapi saya sering membayangkan, bagaimana jika agama lain ingin membangun tempat ibadah di tempat yang dihuni banyak Saksi? Apakah para Saksi itu akan menyetujuinya? Tidak. Anehnya, Saksi sering kecewa melihat sikap masyarakat yang banyak menolak pembangunan, tetapi bagaimana dengan Saksi sendiri, apakah mereka akan menyetujui pembangunan rumah ibadah agama lain? Jadi dalam hal membangun tempat ibadah, Saksi hanya ingin ditoleransi, tetapi tidak mau mentoleransi. Aneh bukan?
Salam
Truth Servant
Dear Sdr Truth Servant,
DeleteTentunya tidak akan ada toleransi di dalam kamus SSY krn pola pikir black white thinking kultus yg diterapkannya yaitu seluruh ajaran Kristen sesat kecuali SSY. Jd secara otomatis tidak ada tempat bagi ajaran lain di dunia SSY. Oleh karena itu, pastinya ketika suatu lingkungan dipenuhi oleh SSY maka SSY tidak akan mengizinkannya krn menganggap ajaran lainnya sesat, kafir dan merupakan kekejian di mata Yehuwa.
Setiap anggota kultus pasti memiliki "sindrome penganiayaan" di dalam dirinya sehingga mereka merasa dunia membenci dan menyakiti mereka. Kita tidak usah jauh-2 melihat contohnya konkritnya yg Anda bisa lihat di blog ini di mana Saksi Yehuwa "berteriak-teriak dan tersinggung" ketika saya nyatakan "ibu" mereka adalah kultus dan sesat. Dan tentunya ketika saya menilai SSY sesat dan kultus disertai dng bukti-bukti sah.
Sebaliknya, jika kita lihat di publikasi organisasi SSY; kita dpt temukan dng mudah organisasi mencap seluruh denominasi Kristen kafir dan sesat hanya berdasarkan tafsiran sepihak dan dusta belaka. Tetapi tentunya setiap SSY tidak dpt melihat ini krn mereka tidak sanggup berpikir dan menilai organisasinya dng obyektif; organisasi pasti benar, bersumber dari Yehuwa. Sebaliknya, di luar organisasi dikendalikan oleh setan.
Sdr T. Servant, bolehkah saya bertanya?
1. Ketika Anda masih secara aktif di bawah kendali organisasi, apakah Anda membenci seluruh ajaran/orang Kristen lainnya sebagai kafir dan menjijikan Yehuwa?
2. Ketika Anda telah terbebaskan dari pengaruh organisasi; apakah Anda merasakan suatu kelegaan alias perasaan Anda "plong" atau terbebaskan dari beban yg diletakkan organisasi?
Salam kasih Tuhan Yesus
Fenomena sontoh-mensontoh dilingkungan internal bisa membuktikan ada tidaknya toleransi itu. Pengakuan mantan penatua dikategorikan sbg pengakuan orang yg "tersontoh" dlm organisasi.
ReplyDeleteAS
Ketika seseorang sedang memegang martil, semua benda disekelilingnya tampak seperti paku. Ketika seorang saksi diajar menggunakan alkitab palsu, semua orang yg non ssy terlihat seperti orang fasik.
ReplyDeleteAS
Dua kutub yg berseberangan:
ReplyDeleteSsy percaya Yesus hadir tak terlihat dan menginspeksi segelintir orang
Mormon percaya Yesus hadir terlihat dan tinggal cukup lama bersama suku2 asli Indian secara roadshow, mengingat benua Amerika sangat luas dari Peru hingga Kanada, satu persatu suku asli didatangi.
Jarak Utah dan Pennsylvania begitu relatif dekat, ditambah sama2 pergi dinas berdua2,
Namun Ssy dan Mormon tidak saling bentrok, malah akur saling pengertian, seolah2 ada MoU nya tidak saling serang.
Sebaliknya seluruh kesaksian Alkitab, menyatakan Yesus hanya datang kedua kali di bumi di hari Penghakiman.
Salam
AS