Doktrin Tritunggal |
BAGIAN PERTAMA DARI seri Berdiskusi Keilahian dan Pribadi Yesus Dengan Saksi Yehuwa yaitu Doktrin Tritunggal, Saksi Yehuwa & Modalisme: Bahasan 1 saya katakan bahwa meski pun Menara Pengawal melatih Saksi-Saksi Yehuwa dengan luar biasa untuk menolak argumentasi Trinitarian — khususnya pribadi dan keilahian Yesus — saat berdiskusi, tetapi sesungguhnya Menara Pengawal dengan sengaja mengacaukan pemahaman anggotanya sendiri (Saksi Yehuwa) akan doktrin Tritunggal yang sebenarnya. Ya, benar. Ketika Menara Pengawal sebagai organisasi anti-Tritunggal menyerang doktrin Tritunggal sesungguhnya argumentasi-argumentasi yang digunakan untuk menyerang doktrin Tritunggal adalah argumentasi modalisme atau Sabellianisme!! Bagaimana mungkin? Perhatikan misalnya suatu diskusi antara Trinitarian dengan Saksi Yehuwa sebagai berikut:
- Trinitarian: Doktrin Tritunggal mengajarkan bahwa Pribadi Bapa dan Putra adalah pribadi yang berbeda dan tidak sama.
- Saksi Yehuwa: Tetapi Anda meyakini bahwa Bapa dan Yesus masing-masing Pribadi memiliki hakekat Allah, bukan?
- Trinitarian: Benar
- Saksi Yehuwa: Jika Anda meyakini bahwa Yesus adalah Allah, mengapa ia berdoa kepada Bapa-Nya? Bukankah jika Yesus berdoa kepada Allah berarti Yesus tidak sama dengan Allah? Jika Yesus berdoa kepada Allah bukankah Yesus berdoa kepada diri-Nya sendiri? Bagi saya doktrin Tritunggal membingungkan dan tidak masuk akal.
Diskusi di atas merupakan suatu diskusi yang biasa terjadi antara Trinitarian dan Saksi Yehuwa mengenai pribadi Yesus dan keilahian-Nya. Apakah yang salah dari diskusi tersebut? Perhatikan dengan saksama argumentasi SSY yang menyatakan bahwa Yesus berdoa kepada Allah membuktikan bahwa Yesus tidak sama dengan Allah [Bapa] dan jika Yesus berdoa kepada Allah berarti Yesus berdoa kepada diri-nya sendiri. Apa yang salah dari diskusi ini? Saksi Yehuwa mencampur-adukkan antara pribadi dan keilahian Yesus dan Trinitarian terjebak dalam debat kusir yang tak berujung dan membingungkan. Bagaimana dapat terjadi kesalah-pahaman yang demikian? Kita sebagai Trinitarian harus memahami bahwa Menara Pengawal dengan sengaja mengajarkan doktrin Tritunggal yang salah kepada Saksi Yehuwa! Saya ingin pembaca memperhatikan tulisan berikut ini untuk memahaminya.
Perhatikan Menara Pengawal sebagai organisasi anti-trinitarian memberikan pengajaran doktrin Tritunggal kepada Saksi-Saksi Yehuwa di buku “Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi” hlm 39 dengan sub-judul “APAKAH ALLAH ITU YESUS ATAU SUATU TRITUNGGAL?:
Siapakah Allah yang menakjubkan ini? ...Yang lain mengatakan Allah itu suatu Tritunggal... Menurut ajaran Tritunggal, ada tiga pribadi dalam satu Allah, artinya, ada “satu Allah, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Suci.”... Apakah tepat pandangan-pandangan demikian tentang Allah?...Kalau memang Yesus Allah Yang Mahakuasa, tidak mungkin ia berdoa kepada dirinya sendiri, bukan? ...Jadi Allah Yang Mahakuasa dan Yesus jelas sebagai dua pribadi yang terpisah. Bahkan setelah kematian dan kebangkitkan serta kenaikannya ke surga, Yesus masih tetap tidak sama dengan Bapanya.—1 Korintus 11:3; 15:28.
Perhatikan kalimat di atas yang saya bold itu. Membaca definisi singkat Tritunggal yang diberikan Menara Pengawal, saya tentunya tidak keberatan dan setuju karena definisi doktrin Tritunggal secara eksplisit menyatakan:
- Bapa adalah Allah
- Putra (Yesus) adalah Allah
- Roh Kudus adalah Allah
Bukan 3 allah tetapi 3 Pribadi Ilahi yang berbeda di dalam satu hakekat. Pribadi Bapa bukanlah Pribadi Anak, Pribadi Anak bukanlah Pribadi Roh Kudus, dan Pribadi Roh Kudus bukanlah Pribadi Bapa.
Tetapi kemudian diargumentasi sendiri definisi tersebut dengan argumentasi yang salah yaitu seolah-olah Trinitarian mempercayai bahwa Bapa dan Yesus merupakan Pribadi yang sama. Jelas Trinitarian tidak berpandangan Pribadi Yesus dan Bapa adalah pribadi yang sama. Tidakkah Menara Pengawal menyadari definisi Tritunggal yang ditulis sendiri bertentangan dengan argumentasinya sendiri? Argumentasi salah ini merupakan ajaran modalisme, bukan Tritunggal. Apakah ajaran modalisme? Silahkan lihat Doktrin Tritunggal, Saksi Yehuwa & Modalisme: Bahasan 1
Bagaimana pandangan saya di dalam illustrasi tersebut? Pertama, saya setuju bahwa Pribadi Yesus tidak sama dengan Pribadi Bapanya.
Kedua, saya sebagai Trinitarian, saya meyakini bahwa Pribadi Yesus tidak dapat dipisahkan dengan hakekat-Nya seperti yang Menara Pengawal argumentasikan. Misalnya, saya memiliki anak yang bernama Ester; tentunya makhluk Ester tersebut memiliki pribadi sekaligus berhakekat manusia. Sebagai pribadi seorang anak, tentunya memiliki posisi, peran maupun wewenang yang lebih rendah dan berbeda dari saya sebagai ayahnya. Tetapi jika bicara secara hakekat, maka hakekat Ester sama dengan saya. Jadi ketika Yesus berdoa kepada Bapa-Nya tidak berarti Yesus tidak bernatur Allah atau satu hakekat dengan Bapanya. Mengapa? Karena doktrin Tritunggal juga mengajarkan bahwa Pribadi Yesus dengan Pribadi Bapa tidak saja merupakan Pribadi terpisah dan berbeda TETAPI JUGA SEKALIGUS ber-hakekat Ilahi (satu hakekat dengan Allah Bapa) sehingga saya mengertinya kedua Pribadi tersebut sedang bercakap-cakap sama persis seperti di kitab Kejadian saat Pribadi-Pribadi yang berhakekat Ilahi (Allah Yehuwa) mencipta manusia dengan berkata ‘marilah Kita’. Jadi jelas Yesus tidak sedang bercakap-cakap/berdoa dengan diri-Nya sendiri, melainkan dengan Pribadi Bapa.
Kedua, saya sebagai Trinitarian, saya meyakini bahwa Pribadi Yesus tidak dapat dipisahkan dengan hakekat-Nya seperti yang Menara Pengawal argumentasikan. Misalnya, saya memiliki anak yang bernama Ester; tentunya makhluk Ester tersebut memiliki pribadi sekaligus berhakekat manusia. Sebagai pribadi seorang anak, tentunya memiliki posisi, peran maupun wewenang yang lebih rendah dan berbeda dari saya sebagai ayahnya. Tetapi jika bicara secara hakekat, maka hakekat Ester sama dengan saya. Jadi ketika Yesus berdoa kepada Bapa-Nya tidak berarti Yesus tidak bernatur Allah atau satu hakekat dengan Bapanya. Mengapa? Karena doktrin Tritunggal juga mengajarkan bahwa Pribadi Yesus dengan Pribadi Bapa tidak saja merupakan Pribadi terpisah dan berbeda TETAPI JUGA SEKALIGUS ber-hakekat Ilahi (satu hakekat dengan Allah Bapa) sehingga saya mengertinya kedua Pribadi tersebut sedang bercakap-cakap sama persis seperti di kitab Kejadian saat Pribadi-Pribadi yang berhakekat Ilahi (Allah Yehuwa) mencipta manusia dengan berkata ‘marilah Kita’. Jadi jelas Yesus tidak sedang bercakap-cakap/berdoa dengan diri-Nya sendiri, melainkan dengan Pribadi Bapa.
Sekali lagi kita perhatikan brosur “Haruskah Anda Percaya kepada Tritunggal” pada hlm. 3 menjelaskan definisi Tritunggal dengan benar, yaitu:
Ada berbagai konsep Tritunggal [1]. Tetapi pada umumnya ajaran Tritunggal adalah bahwa di dalam Keilahian ada tiga pribadi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus; namun, bersama-sama, mereka hanya satu Allah. Doktrin itu mengatakan bahwa ketiganya setara, mahakuasa, dan tidak diciptakan, telah ada kekal selama-lamanya dalam Keilahian.
Tetapi hlm. 17 dengan sub-judul “Yesus dibedakan dari Allah” menulis:
BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah . . . Karena Yesus mempunyai Allah, Bapanya, ia tidak mungkin pada waktu yang sama juga adalah Allah itu.
Rasul Paulus tidak mempunyai keraguan untuk menyebut Yesus dan Allah [maksudnya Bapa, penulis] sebagai pribadi-pribadi yang terpisah dan berbeda. . . Jadi sama seperti Paulus menyebut Yesus dan para malaikat sebagai pribadi-pribadi yang berbeda satu sama lain di surga, demikian pula Yesus berbeda dengan Allah [maksudnya Bapa, penulis].
Membaca contoh-contoh tulisan WTBS tersebut tidaklah aneh jika setiap Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan kepada saya; ajaran Tritunggal membingungkan dan tidak masuk akal tanpa terlintas di benaknya justru Menara Pengawal lah yang memberikan informasi yang benar tetapi dengan argumentasi yang membingungkan dan salah.
Pernahkah Menara Pengawal mengajar SSY perbedaan Modalisme vs. Tritunggal? Saya mencoba untuk membaca sebanyak-banyaknya literatur Menara Pengawal untuk mencari penjelasan detail tentang Sabellianisme ataupun perbedaan antara doktrin Tritunggal dengan Modalisme yang mungkin pernah diajarkan oleh Menara Pengawal kepada Saksi Yehuwa. Maaf, hasilnya sangat, sangat minim. Jika Menara Pengawal mengklaim “menerbitkan publikasi-publikasi Alkitab yang merupakan hasil riset yang baik” (Menara Pengawal, 1 Mei, 1994), tentunya harus dapat membedakan dan membuat segala sesuatunya jelas sehingga tidak membingungkan pembacanya, khususnya Saksi-Saksi Yehuwa, bukan?
Satu-satunya yang saya temukan adalah Menara Pengawal 15/5/2002, hlm. 31 yang mendiskusikanakan tulisan Tertullian melawan ajaran modalisme, sebagai berikut:
Tertulian menunjukkan bahwa Tulisan-Tulisan Kudus memperlihatkan perbedaan yang jelas antara Bapak dan Putra. Setelah mengutip 1 Korintus 15:27, 28, ia bernalar, ”Ia yang menundukkan (segala sesuatu), dan Ia yang kepadanya mereka ditundukkan—tentu saja harus dua Makhluk yang berbeda.” “Tertulian menarik perhatian kepada kata-kata Yesus sendiri, ”Bapak lebih besar daripada aku.” (Yohanes 14:28) Dengan menggunakan bagian-bagian dari Kitab-Kitab Ibrani, seperti Mazmur 8:5, ia memperlihatkan bagaimana Alkitab menguraikan ”kedudukan yang lebih rendah” dari sang Putra. ”Dengan demikian, Bapak berbeda dari Putra, Ia lebih besar daripada Putra,” Tertulian menyimpulkan. ”Sebagaimana Ia yang memperanakkan adalah satu pribadi, dan Ia yang diperanakkan adalah pribadi yang lain; dan juga, Ia yang mengirim adalah satu pribadi, dan Ia yang dikirim adalah pribadi yang lain; dan selain itu, Ia yang menjadikan adalah satu pribadi, dan Ia yang melaluinya perkara-perkara dijadikan adalah pribadi yang lain.
Tertulian memandang sang Putra sebagai bawahan sang Bapak. Akan tetapi, dalam upayanya untuk menentang modalisme, ia ”melampaui perkara-perkara yang tertulis”. (1 Korintus 4:6) Seraya Tertulian dengan keliru berupaya membuktikan keilahian Yesus melalui teori lain, ia mengarang rumusan ”satu zat dalam tiga pribadi”. Dengan konsep ini, ia berupaya menunjukkan bahwa Allah, Putra-Nya, dan roh kudus adalah tiga pribadi yang berbeda yang ada dalam satu zat ilahi. Dengan demikian, Tertulian menjadi orang pertama yang menerapkan bentuk kata Latin ”tritunggal” bagi Bapak, Putra, dan roh kudus.
Nah, sekarang pertanyaan kita adalah mengapa Menara Pengawal dengan sengaja mengajarkan Saksi Yehuwa hal yang keliru? Sederhana, Menara Pengawal sedang memancing di tengah-tengah pemahaman umat Kristen yang kurang memahami perbedaan antara doktrin Tritunggal dengan modalisme dengan baik sehingga umat Kristen disesatkan karenanya. Dan usaha ini sangat berhasil. Metode pengrekrutan yang demikan merupakan salah satu ciri-ciri dari organisasi kultus yang saya bahas di Memahami Lebih Dekat Tentang Kultus yaitu:
Penggunaan penipuan dan penggambaran yang keliru untuk tujuan perekrutan, mempertahankan dan penggalangan dana.
Use of deception and misrepresentation for purposes of recruitment, retention and fundraising.
Lalu, bagaimana Menara Pengawal mengeksploitasi dan memanfaatkan Saksi-Saksi Yehuwa untuk tujuan penggalangan dana? Lihat Bisnis Atau Mesin Uang Lembaga Menara Pengawal untuk lebih detailnya.
Sekarang setelah kita mengetahui bahwa Saksi Yehuwa memiliki kerancuan antara doktrin Tritunggal dengan ajaran Modalisme, apa yang kita lakukan? Tegaskan bahwa Trinitarian tidak meyakini Pribadi Yesus sama dengan Pribadi Bapa. Ajaran Modalisme lah yang meyakini bahwa Pribadi Yesus sama dengan Pribadi Bapa.
Jadi pertanyaan besarnya adalah organisasi apakah di balik Saksi-Saksi Yehuwa yang menggunakan penipuan dan penyesatan? Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Sebagaimana akan ada juga guru-guru palsu di antara kamu. Orang-orang ini dengan diam-diam akan membawa masuk sekte-sekte yang membinasakan... mereka akan memanfaatkan kamu dengan kata-kata yang memperdayakan. Tetapi bagi mereka, penghakiman yang telah dinyatakan sejak zaman dahulu itu tidak berlambat-lambat, dan kebinasaan atas mereka tidak tertunda." (2 Pet. 2:1)
Soli Deo Gloria
Artikel Terkait:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?
[1] Perhatikan kalimat tulisan di atas "Ada berbagai konsep Tritunggal". Menurut Menara Pengawal ada berbagai konsep Tritunggal. Pernyataan ini tidak lah benar karena di dalam sejarah gereja, hanya ada 1 konsep Tritunggal. Lain-lain konsep seperti modalisme bukanlah konsep Tritunggal.
setelah membaca beberapa postingan saudara,dan pengetahuan saya ketika kuliah saya mempunyai kesimpulan bahwa kebaikan adalah kebaikan, apakah ia akan tertutup pasir atau lumpur, dia akan tetap kebaikan tidak akan bergabung dengan apa yang menutupinya, dan ada istilah pengajar yg bagus adalah yang bisa mengajarkan/memberi arahan dengan mudah apa yang diajarkan, terimakasih atas masukan nya.
ReplyDelete