Hidup Kekal Di Surga Atau Bumi Firdaus? |
Pada tahun 1930-an, terang dipancarkan atas tiga kebenaran dalam bidang doktrin. Selama bertahun-tahun, Siswa-Siswa Alkitab tahu bahwa perhimpunan besar, atau ”kumpulan besar”, dalam Penyingkapan 7:9-17 berbeda dengan ke-144.000 orang yang akan memerintah bersama Kristus sebagai raja dan imam. (Penyingkapan 5:9, 10; 14:1-5) Namun, identitas perhimpunan besar [kawanan besar, red] itu masih samar-samar. Sebagaimana cahaya pagi yang semakin terang menyingkapkan bentuk dan warna benda-benda yang tadinya samar-samar, pada tahun 1935 perhimpunan besar diidentifikasi sebagai orang-orang yang selamat dari ”kesengsaraan besar”, dengan prospek untuk hidup selama-lamanya di bumi. (Menara Pengawal, 15/2/2006, hlm. 29)Dulu doktrin Menara Pengawal mengajarkan bahwa ”kawanan kecil” (144.000 orang) juga berperan sebagai ”hamba yang setia dan bijaksana” yang diklaim dipilih oleh Tuhan Yesus sendiri pada tahun 1918/1919. Dan peranan dari ”kawanan kecil” ini begitu penting sehingga hidup kekal dan keselamatan setiap Saksi Yehuwa yang dijanjikan hidup di bumi bergantung padanya. Tetapi itu dulu sebelum Oct. 2012. Setelah itu, peranan ”kawanan kecil” sebagai ”hamba yang setia dan bijaksana” didemosikan dan diganti oleh ”badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa”. Tentunya saya menjadi bertanya-tanya. Apakah sekarang keselamatan kekal Saksi-Saksi Yehuwa menjadi bergantung kepada ”badan pimpinan” berdasarkan terang [lebih tepatnya wahyu] baru yang semakin terang? Kita lihat saja nanti. Pastinya akan saya informasikan di blog ini. Tetapi satu hal yang saya tahu bahwa klaim organisasi Saksi Yehuwa bahwa ada suatu golongan ”badan pimpinan” yang diemban oleh para rasul adalah sebuah mitos.
Kita kembali ke topik kali ini. Dari manakah asal doktrin 144.000 orang yang akan hidup di surga bersama-sama Kristus menjadi raja dan imam selama kerajaan 1.000 tahun? Doktrin 144.000 ini didasarkan pada kitab Wahyu 7 di mana rasul Yohanes mendengar sejumlah orang:
Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan, seratus empat puluh empat ribu, yang dimeteraikan dari setiap suku putra-putra Israel: Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan; dari suku Ruben dua belas ribu; dari suku Gad dua belas ribu; dari suku Asyer dua belas ribu; dari suku Naftali dua belas ribu; dari suku Manasye dua belas ribu; dari suku Simeon dua belas ribu; dari suku Lewi dua belas ribu; dari suku Isakhar dua belas ribu; dari suku Zebulon dua belas ribu; dari suku Yusuf dua belas ribu; dari suku Benyamin dua belas ribu yang dimeteraikan. (Why. 7:4-8, NW)Kemudian, doktrin ”kumpulan besar” didasarkan pada ayat 9 di mana rasul Yohanes melihat sejumlah orang yang tidak terhitung banyaknya dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa.
Setelah hal-hal ini aku memandang, dan, lihat! suatu kumpulan besar dari orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, mengenakan jubah putih; dan ada pelepah-pelepah palem di tangan mereka. (Why 7:9, NW)Perhatikan ayat 4-9 tersebut yang memposisikan 144.000 orang merupakan putra-putra dari suku Israel dan ”kumpulan besar” yang terdiri dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa. Dan satu hal, ayat-ayat tersebut sama sekali tidak menyebutkan akan tugas ”144.000 orang” maupun ”kumpulan besar” sebagai raja dan imam.
Kemudian, salah satu ayat yang menyebutkan perihal 144.000 orang adalah pasal 14:1-5:
Lalu aku memandang, dan, lihat! Anak Domba itu berdiri di Gunung Zion, dan bersama dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama dia dan nama Bapaknya. . . .Dan mereka menyanyikan seolah-olah suatu nyanyian baru di hadapan takhta itu dan di hadapan keempat makhluk hidup dan penatua-penatua itu; dan tidak seorang pun dapat menguasai nyanyian itu kecuali keseratus empat puluh empat ribu orang itu, yang telah dibeli dari bumi. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak mencemarkan diri mereka dengan wanita; sebenarnya, mereka adalah perawan. Mereka ini adalah orang-orang yang terus mengikuti Anak Domba itu ke mana pun ia pergi. Mereka ini dibeli dari antara umat manusia sebagai buah sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba, dan dusta tidak didapati dalam mulut mereka; mereka tanpa cacat.Kita perhatikan ayat-ayat tersebut yang saya garis bawah yang menjelaskan siapa dan apa yang mereka lakukan di surga yaitu salah satunya bernyanyi. Tetapi tidak satu pun menjelaskan peranan mereka sebagai raja dan imam seperti yang ditafsirkan Menara Pengawal.
Nah, sekarang waktunya kita menguji ajaran organisasi Saksi Yehuwa ini; apakah bertentangan atau sesuai dengan Alkitab?
Pertama, doktrin Menara Pengawal mengajarkan bahwa ”kumpulan besar” akan hidup di bumi firdaus, bukan di surga. Apakah benar sesuai dengan penglihatan rasul Yohanes? Sekarang kita lihat Wahyu 19:1 yang menjelaskan keberadaan ”kumpulan besar” sebagai berikut:
Setelah hal-hal ini aku mendengar sesuatu yang seperti suara keras dari suatu ”kumpulan besar” di surga. Mereka mengatakan, ”Pujilah Yah, hai, kamu sekalian! Keselamatan dan kemuliaan dan kuasa ada pada Allah kita . . . ” (NW)Perhatikan kalimat yang saya bold dan garis bawah itu. Di manakah menurut rasul Yohanes ”kumpulan besar” berada? Di surga!, bukan di bumi. Ya, Saudara tidak salah baca. Kutipan tersebut saya ambil dari Alkitab Terjemahan Dunia Baru terbitan Menara Pengawal sendiri sehingga layak dipercaya.
Tentunya hal ini membuat kita bertanya-tanya; dari mana organisasi Yehuwa dapat menyimpulkan ”kumpulan besar” akan hidup di bumi ketika Alkitab menyatakan secara eksplisit di surga? Ayo para Saksi Yehuwa pembaca blog ini, bantu . . ayo . . bantu ya . . bantu saya menjawab pertanyaan misteri ini?
Kedua, seperti yang Saudara baca kutipan majalah Menara Pengawal di atas yaitu ”kaum terurap” yang berjumlah 144.000 orang akan memerintah bersama Kristus sebagai imam dan raja. Dan keberadaan 144.000 orang ini hanya berada di kitab Wahyu yaitu 7:4-8 dan 14:1-5. Namun demikian, kedua pasal tersebut sama sekali tidak menyebutkan peranan mereka sebagai raja ataupun imam.
Sekarang arahkan perhatian kita kepada ”kumpulan besar” yaitu orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba (Wahyu 7:9) dan sudah dibuktikan bahwa posisi keberadaan ”kumpulan besar” ini berada di surga (Wahyu 19:1).
Nah, ini hal yang sangat menarik dan patut kita cermati baik-baik. Sekarang kita lihat apa peranan ”kumpulan besar” atau ada suatu kumpulan orang lainnya dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa di surga berdasarkan apa yang disaksikan rasul Yohanes.
Ketika ia mengambil gulungan itu, keempat makhluk hidup dan kedua puluh empat penatua itu sujud di hadapan Anak Domba, masing-masing memegang sebuah harpa dan mangkuk-mangkuk emas yang penuh dengan dupa, dan dupa itu berarti doa orang-orang kudus. Lalu mereka menyanyikan sebuah nyanyian baru, demikian, ”Engkau layak mengambil gulungan itu dan membuka meterai-meterainya, karena engkau telah disembelih dan dengan darahmu engkau membeli orang-orang bagi Allah dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa, dan engkau membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja-raja atas bumi.” (Wahyu 5:8-10, NW)Di ayat tersebut mencatat keempat makhluk dan ke-24 penatua bernyanyi. Perhatikan bunyi nyanyian tersebut khususnya yang sengaja saya bold yaitu orang-orang yang dibeli oleh Allah dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa. Siapakah mereka ini yang juga dibeli oleh darah Kristus dan berada di surga? Ya, benar. Mereka juga mungkin adalah ”kumpulan besar” yang sama kita kita baca Wahyu 7:9, yaitu ”orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”!! Atau dapat pula orang-orang yang berbeda tetapi jelas mereka terdiri dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa.
Nah, apakah peranan ”kumpulan besar”? Ya, Saudara benar lagi. Ayat 10 mengatakan bahwa Allah ”membuat mereka [kawanan besar] menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja-raja atas bumi”. Ya, sekali lagi Saudara tidak salah membacanya. Peranan ”kumpulan besar” ini adalah sebagai imam-imam bagi Allah dan akan memerintah sebagai raja-raja atas bumi!
Ayo para Saksi Yehuwa pembaca blog ini . . bantu . . ayo bantu . . bantu saya lagi menjawab misteri pertanyaan ini yaitu bagaimana Lembaga Menara Pengawal dapat menafsirkan ”kawanan kecil” akan memerintah sebagai imam-imam dan raja-raja padahal Alkitab secara eksplisit menyatakan ”kumpulan besar” lah yang akan menjadi imam-imam dan raja-raja?
Yang terhormat Saksi-Saksi Yehuwa. Doktrin tentang 144.000 atau ”kaum terurap” dan janji Menara Pengawal yaitu saudara akan hidup kekal di bumi firdaus begitu penting sehingga selalu diajarkan kepada para peminat baru di awal pelajaran. Tetapi jika Saudara tidak mampu menjawab 2 pertanyaan sederhana yang saya bahas di sini maka jujur saya katakan bahwa ajaran organisasi yang Saudara yakini kebenarannya sangat bertentangan dan tidak sesuai dengan pernyataan Alkitab. Dan memang ajaran hidup kekal di bumi merupakan ajaran sesat yang mustahil terjadi mengingat Rutherford, pencetus doktrin ini, adalah nabi palsu yang bernubuat kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama hidup kembali pada tahun 1925.
Ajaran tentang hidup kekal di surga merupakan suatu ajaran penting bagi orang Kristen dan ajaran ini tidak boleh salah karena menentukan akhir hidup kekal setiap orang. Saya pribadi mengimani perkataan Tuhan Yesus yaitu janji akan hidup kekal di rumah Bapa yaitu surga dan Kristus sedang mempersiapkan tempat bagi saya:
Di rumah Bapakku ada banyak tempat tinggal. Kalau tidak, tentu aku telah memberi tahu kamu, karena aku akan pergi untuk menyiapkan tempat bagimu. (Yoh. 14:2, NW)Sayangnya, untuk memperoleh janji Kristus itu yaitu masuk ke dalam kerajaan Allah, Saudara harus lahir kembali atau lahir baru. Tidak ada cara yang lain. Ini diyatakan langsung oleh Kristus di Yoh. 3:5. Sebaliknya, Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat dan masuk ke dalam kerajaan Allah.
Sebagai jawaban Yesus mengatakan kepadanya, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” Nikodemus mengatakan kepadanya, ”Bagaimana seseorang dapat dilahirkan jika ia sudah tua? Ia tidak dapat masuk ke dalam rahim ibunya untuk kedua kalinya dan dilahirkan, bukan?” Yesus menjawab, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. (Yoh. 3:3-5, NW)Tentunya sekarang Saudara bertanya-tanya; bagaimana saya bisa hidup bersama Kristus seperti yang dijanjikannya? Untuk awalnya, Yesus Kristus berkata begitu jelas bagaimana seseorang beroleh hidup kekal:
Kamu menyelidiki Tulisan-Tulisan Kudus, karena kamu pikir bahwa dengan perantaraan itu kamu akan memiliki kehidupan abadi; dan Tulisan-Tulisan Kudus itulah yang memberikan kesaksian mengenai aku. Tetapi kamu tidak mau datang kepadaku untuk memperoleh kehidupan.(Yoh. 5:39:-40, NW)Ya, Saudara harus datang kepada Tuhan Yesus untuk beroleh kehidupan kekal. Tidak ada cara yang lain. Untuk melihat artikel lainnya, silahkan klik Keselamatan Kristen: Anugerah, Iman Dan Perbuatan dan Bagaimana Hidup Kekal?
Bagaimana pendapat Saudara?
Artikel terkait:
1. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
2. Apakah ”Kaum Terurap” Mesias Palsu?
3. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!! Kiamat!!!
4. Saksi Yehuwa: Rohaniwan Allah Atau Suatu Kultus?
Janganlah percaya kepada para bangsawan, Ataupun kepada putra manusia, yang padanya tidak ada keselamatan. (Mazmur 146:3, TDB)
Watchtower gemar menggambar sekumpulan orang yg terlihat bahagia dari berbagai ras dg pakaian tradisionalnya untuk menggambarkan firdaus baru nantinya (seperti gambar diatas). Itu semua hanya tipuan belaka sebab ssy hanya tahu jalan menuju neraka. Surga tersembunyi bagi para anti Kristus.
ReplyDeleteSalam
AS
Bumi dan langit yg baru, satu frase yg jika dipecah jadi buminya baru, dan langitnya juga baru.
ReplyDeleteLangit yg lama adl langit yg terang dikala siang, redup dikala lewat subuh dan jelang maghrib, langit yg gelap dikala malam. Langit yg kadang biru kadang jingga. Langit yg kadang kelabu saat mendung, ada petirnya, kadang ada benda2 terbang kala tornado menimpa.
Langit yg baru adl langit yg selalu terang, tidak pernah gelap sedetik pun. Dimanakah langit itu berada ? Surga tidak mengenal malam.
Bumi yg lama selalu saja dipenuhi moda transportasi dan Infrastuktur penunjang, selalu butuh sarana utilitas listrik, air bersih, keamanan, dll.
Bumi yg baru tidak butuh rumah sakit, kuburan, pembangkit listrik, pasar, bank, tahan gangguan cuaca, anti bencana alam, dll. Dimanakah bumi yg baru seperti itu? Surga lah tempat yg dimaksud.
Klop buminya baru dan langitnya baru....ya surga tempatnya.
Salam
AS
Gambar paradiseearth.jpg diatas ada subliminalnya
ReplyDeleteAntara ibu2 berpakaian pink dan anak cewek nya ada coklat2 mirip orang2an kecil. Sudah jelas ibu itu pakaiannya pink kenapa artis wt nambahin warna coklat ditempat yg nyempil.
Lalu di pohon kuningnya ada "dua tuyul" kecil, yang pasti bukan batang pohon kuning itu sebab warnanya lebih gelap. Cari di atas danau dan di dalam pohon kuning dekat ibu2 dan anaknya.
Salam
AS