Estimasi Korban Ajaran Kultus: Menolak Darah |
Mengapa pengikut Jones bisa melakukan bunuh diri? Karena mereka mengikuti seorang pemimpin kultus! Majalah Menara Pengawal edisi 15/2/1994 hlm. 4 menyatakan salah satu ciri dari sebuah kultus adalah: “Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal.”
Apa yang dinyatakan majalah Saksi Yehuwa tersebut adalah benar tentang ciri-ciri sebuah kultus. Apakah bukti organisasi Saksi Yehuwa dengan badan hukumnya Lembaga Menara Pengawal merupakan sebuah kelompok kultus yang memiliki ajaran radikal dan berbahaya?
Ajaran penolakkan transfusi darah! Mengapa penolakkan transfusi darah merupakan pemahaman radikal, tidak normal dan aneh? Karena ajaran ini merupakan masalah “kepercayaan agama, bukan soal medis”. Karena kepercayaan agama, orang bisa melakukan hal-hal yang aneh dan di luar akal sehat, misalnya halal untuk membunuh orang lain. Karena masalah keyakinan maka organisasi Saksi Yehuwa menjustifikasi ajaran tentang transfusi darah dengan sebuah analogi yang sangat blunder yaitu makan darah sama dengan transfusi darah (baca di sini). Masalah kepercayaan agama, bukan soal medis dinyatakan di dalam situs resmi jw.org sendiri. Silahkan klik artikel Ciri Kultus: Pandangan Radikal dan Perilaku Aneh untuk mengetahui ajaran radikal dan perilaku aneh dari Saksi Yehuwa.
Tentunya kita bertanya-tanya: Berapa banyak jumlah korban anggota organisasi Saksi Yehuwa yang mati sia-sia karena menolak transufusi darah? Tidak ada data yang dapat ditemukan di dalam situs resmi jw.org karena memang tidak pernah menyatakan jumlah total korban dari anggotanya yang mati karena menolak transfusi darah kecuali beberapa anak yang dianggap sebagai pahlawan karena menolak transufusi darah seperti yang saya bahas di sini. Jika dicantumkan secara official, jelas dampaknya akan sangat dahsyat dan dapat menjadi berita yang menghebohkan.
Namun demikian, seperti yang saya bahas di sini, seorang badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa, Mark Sanderson pada suatu kesempatan pada tahun 2002 dikutip mengatakan pasiennya telah menjalani operasi transplantasi hati sampai operasi jantung tanpa transfusi darah bertahun-tahun sebelum pengobatannya dipahami sehingga ia tidak dapat memperkirakan berapa jumlah orang yang mati.
Sanderson berkata bahwa sulit untuk memperkirakan jumlah orang yang mati karena menolak sebuah transfusi darah utuh dan karena pengganti yang cocok tidak tersedia. Ia juga menambahkan, “Pasien kami telah menjalani operasi besar dari transplantasi hati sampai operasi jantung tanpa transfusi darah selama bertahun-tahun sebelum produk tersebut dipahami.” Jelas banyak Saksi Yehuwa yang mati di meja operasi tetapi tidak disingkapkan secara terbuka.
Dan saya menemukan sebuah situs AJWRB berjudul “Jehovah’s Witnesses and Blood – Tens of Thousands Dead in Hidden Tragedy/Saksi Yehuwa dan Darah – Puluhan Ribu Mati dalam Tragedi yang Tersembunyi” yang mencoba memperkirakan jumlah korban sebagai berikut (di bagian paling bawah adalah bahasa aslinya):
Pada waktu itu Asosiasi Bank Darah Amerika melaporkan bahwa sekitar 4 juta pasien menerima transfusi darah dari 12,6 juta unit darah yang disumbangkan setiap tahun. Itu berarti 4 juta atau 15 dari setiap 1000 orang Amerika memiliki kondisi yang membutuhkan darah setiap tahunnya.Kesimpulan? Berdasarkan kalkulasi di atas diperkirakan pada tahun 2016 ada 1.220 Saksi Yehuwa yang meninggal karena menolak transfusi darah. Dan sejak tahun 1961 sampai dengan 2016 diperkirakan ada 33.246 Saksi-Saksi Yehuwa meninggal selama periode 56 tahun. Luar biasa, bukan? Kematian yang terjadi di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa tidaklah menghebohkan karena memang terjadinya tidak serentak dan sekaligus, melainkan satu per satu. Tetapi jika dijumlahkan secara total, misalnya tahun 2016 korban meninggal adalah 1.220 maka jumlah korban tersebut melebihi dari korban Jim Jones yaitu sekitar 900-an yang terjadi secara bersamaan dan sekaligus. Jika ada sebanyak 1.220 atau bahkan 33.246 korban secara sekaligus maka hal ini akan menghebohkan.
Ada sekitar 1.000.000 Saksi-Saksi Yehuwa di Amerika Serikat pada saat itu, sekitar 15.000 Saksi-Saksi Yehuwa akan memiliki kondisi membutuhkan transfusi darah. Jika tingkat kematian mereka meningkat sebesar 1% karena penolakan darah, ini berarti bahwa sekitar 150 Saksi-Saksi Yehuwa meninggal tahun itu di Amerika Serikat karena menjalankan larangan darah Menara Pengawal.
Karena Saksi-Saksi Yehuwa adalah organisasi keagamaan multi-nasional, kita harus menghitungnya lebih jauh dengan memasukkan anggota-anggota Saksi Yehuwa di negara lain, dan kita juga harus memperhitungkan fakta bahwa kebijakan tersebut telah ada sejak tahun 1945. Namun, karena menjalankan kebijakan ini bersifat opsional sampai tahun 1961, kami telah memilih untuk meninggalkan tahun-tahun intervensi (dari tahun 1945-1961). Seperti Dr. Muramoto, kami ingin kehati-hatian, meskipun dapat diperkirakan bahwa banyak kematian terjadi selama periode itu karena terbatasnya perawatan “tanpa darah”.
Kami telah mengumpulkan data yang dipublikasikan Watchtower tentang penyiar Saksi-Saksi Yehuwa antara tahun 1961-2016. Selama periode 56 tahun ini, rata-rata jumlah penyiar per tahun adalah 3.957.868. Mengkonversi faktor yang ditentukan oleh Dr. Muramoto ini akan menunjukkan bahwa 33.246 Saksi-Saksi Yehuwa meninggal selama periode 56 tahun ini. Secara tahunan menghasilkan rata-rata 594 kematian per tahun, dengan 1.220 kematian pada tahun 2016.
Kesimpulan kami merupakan perkiraan konservatif karena banyak perawatan berteknologi tinggi dan peralatan medis yang digunakan saat ini tidak ada di tahun-tahun sebelumnya, dan sampai hari ini tidak ada [peralatan medis] di negara-negara dunia ketiga di mana Saksi-Saksi Yehuwa telah mengalami banyak pertumbuhan mereka. Sementara jumlah saat ini tidak akan pernah diketahui, kemungkinan jumlah kematian saat ini di antara populasi Saksi-Saksi Yehuwa lebih tinggi, mungkin secara signifikan lebih tinggi.
Jika Anda seorang Kristen pikirkan dan renungkan jika ada anggota keluarga atau kerabat yang terjerat dan tertipu oleh organisasi kultus Saksi Yehuwa yang berkedok agama Kristen. Apakah Anda rela dan tega melihat bahayanya ajaran Saksi Yehuwa ini menjeratnya? Ingat pula, kita hidup di Indonesia di mana mungkin pengobatan tidaklah secanggih di luar negeri. Dan ironisnya, di Amerika sekalipun pun yang memiliki perawatan kedokteran yang canggih, faktanya banyak Saksi Yehuwa yang meninggal karena yang dibutuhkan adalah transfusi darah. Silahkan googling untuk membuktikkannya.
Untuk menghindarkan keluarga dan kerabat Anda dari tipuan dan jeratan kultus berkedok agama Kristen, silahkan referensikan blog ini di media social Saudara kepada sebanyak mungkin orang Kristen karena saat ini hanya inilah satu-satunya cara untuk mencerahkan orang lain. Dengan beroleh informasi yang benar dan tepat akan menyulitkan Saksi Yehuwa merekrut calon korbannya.
Soli Deo Gloria
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)
Rekomendasi Bacaan Artikel:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?
Bahasa Asli:
At that time the American Association of Blood Banks reported that approximately 4 million patients received blood transfusions from 12.6 million units of donated blood every year. That meant that 4 million or 15 of every 1000 Americans had conditions requiring blood each year.
There were about 1,000,000 Jehovah’s Witnesses in the United States at the time, so approximately 15,000 Jehovah’s Witnesses would have had conditions that would normally require a blood transfusion. If their rate of death increased by 1% due to blood refusal, this means that about 150 Jehovah’s Witnesses died that year in the United States due to observing Watchtower’s blood prohibition.
Since Jehovah’s Witnesses are a multi-national religious organization, we have to extend this extrapolation to account for these members in other countries, and we also have to account for the fact that the policy has been in place since 1945. However, since observing the policy was optional until 1961, we have elected to leave out the intervening years (from 1945-1961). Like Dr. Muramoto, we want to error on the side of caution, even though it can be reasonably assumed that many deaths occurred during this period due to the very limited availability of “bloodless” treatment.
We have compiled the Watchtower’s published data on Jehovah’s Witness publishers between the years of 1961-2016. Over this 56 year period, the average number of publishers per year was 3,957,868. Converting the factor determined by Dr. Muramoto this would indicate that 33,246 Jehovah’s Witnesses died during this 56 year period. On an annual basis that works out to an average of 594 deaths per year, with 1220 deaths in 2016.
It is our conclusion this represents a conservative estimate since many of the high-tech treatments and medical equipment currently in use did not exist in earlier years, and to this day does not exist in third world countries where Jehovah’s Witnesses have experienced much of their growth. While actual numbers will never be known, it is probable that the actual number of deaths among the Jehovah’s Witnesses population is higher, perhaps significantly higher.
At that time the American Association of Blood Banks reported that approximately 4 million patients received blood transfusions from 12.6 million units of donated blood every year. That meant that 4 million or 15 of every 1000 Americans had conditions requiring blood each year.
There were about 1,000,000 Jehovah’s Witnesses in the United States at the time, so approximately 15,000 Jehovah’s Witnesses would have had conditions that would normally require a blood transfusion. If their rate of death increased by 1% due to blood refusal, this means that about 150 Jehovah’s Witnesses died that year in the United States due to observing Watchtower’s blood prohibition.
Since Jehovah’s Witnesses are a multi-national religious organization, we have to extend this extrapolation to account for these members in other countries, and we also have to account for the fact that the policy has been in place since 1945. However, since observing the policy was optional until 1961, we have elected to leave out the intervening years (from 1945-1961). Like Dr. Muramoto, we want to error on the side of caution, even though it can be reasonably assumed that many deaths occurred during this period due to the very limited availability of “bloodless” treatment.
We have compiled the Watchtower’s published data on Jehovah’s Witness publishers between the years of 1961-2016. Over this 56 year period, the average number of publishers per year was 3,957,868. Converting the factor determined by Dr. Muramoto this would indicate that 33,246 Jehovah’s Witnesses died during this 56 year period. On an annual basis that works out to an average of 594 deaths per year, with 1220 deaths in 2016.
It is our conclusion this represents a conservative estimate since many of the high-tech treatments and medical equipment currently in use did not exist in earlier years, and to this day does not exist in third world countries where Jehovah’s Witnesses have experienced much of their growth. While actual numbers will never be known, it is probable that the actual number of deaths among the Jehovah’s Witnesses population is higher, perhaps significantly higher.
Menarik sekali topik kali ini...
ReplyDeleteSudah lama saya ingin anda mengupas tentang hal ini, karena menurut saya ini merupakan salah satu doktrin sentral saksi Yehuwa.
Saya pernah berbicara tentang hal ini dengan salah satu Saksi Yehuwa yg kebetulan pernah datang ke rumah, saya menanyakan mengapa Saksi Yehuwa bersikeras menolak darah dan tranfusi...bukankah hal itu tidak ada larangan dalam Perjanjian Baru...
Saksi tersebut memang mengakui tidak ada larangan atau perintah spesifik dalam Alkitab untuk melakukan tranfusi, Tidak ada larangan bukan berarti itu boleh dilakukan...demikian katanya
Silahkan anda membaca dalam Kisah 15:28,29 demikian katanya...disana tertulis PRINSIP mengenai darah...Kita harus menjauhinya, itu berarti termasuk tranfusi darah.
Bagaimana pandangan saudara AWI mengenai PRINSIP dalam Kisah 15:28,29 tsb? Apakah ayat tsb membenarkan untuk tidak boleh melakukan tranfusi seperti yg diajukan oleh saksi Yehuwa tsb?
Terimakasih telah mengizinkan untuk berkomentar,
Salam Kasih,
Fransiscus
Dear Sdr Fransiscus
DeleteSebenarnya Kis. 15:28,29 merujuk pd PL misalnya Kej 9:4. Jd Kis. 15:28,29 tidak berdiri sendiri. Karena itu, intinya “jangan makan darah”.
Renungkan ini: Bangsa Yahudi sebagai penerima PL tidak makan darah tetapi jelas menerima transfusi darah krn memang mereka memahaminya sebagai “jangan makan darah”, tentunya tidak termasuk transfusi darah krn masalahnya berbeda. Ingat loh bangsa Yahudi sebagai penerima wahyu Ilahi tentunya memahami benar masalah ini dibandingkan dng bangsa manapun di dunia ini.
Lalu baru pada thn 1945-an ada sekelompok orang (SSY) yg mengaku-ngaku beroleh pemilihan oleh Kristus menyatakan bahwa “jangan makan darah atau menjauhi dari darah” berarti sama dengan transfusi darah. Lucunya, ajaran Saksi Yehuwa membolehkan makan daging yang masih mengandung sebagian darah. Apakah tafsiran SSY konsisten?
Saya dulu menyampaikan pd SSY bhw larangan makan darah merupakan bagian dari PL, mengapa SSY tidak dilarang makan babi? Dijawab; larangan menjauh dr darah ada di PB, bukan di PL.
Mari kita bahas Kis. 15:28,29:
. . . tidak menambah beban kalian, selain hal-hal penting berikut ini: Tetaplah menjauh dari hal-hal yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang dicekik, dan dari perbuatan cabul. (TDB)
Ada 3 hal yg dilarang di ayat2 tsb yaitu
(1) menjauhkan hal2 yg dipersembahkan pd berhala
(2) dari darah
(3) percabulan.
Jelas perintah jauhkan dr “percabulan” berlaku secara permanen.
Bgm dng makanan persembahan berhala? Paulus bahas di 1 Kor. 8:1-13 tentang persembahan berhala yg pada intinya mengajarkan daging persembahan berhala bukanlah apa-2 krn: “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.” Yg penting janganlah kita menjadi batu sandungan bagi orang yg lemah.
Lebih lanjut 1 Kor. 10:25-28 Paulus mengajarkan orang Kristen bebas “makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani dan makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani”.
Jd makanan persembahan berhala itu masalah keputusan hati nurani masing-2 orang Kristen, bukan larangan.
Jelas apa yg ditulis di Kis 15 itu efeknya ada yg permanen dan tidak dan ada berdasarkan hati nurani. Oleh karena itu, meskipun “jauhi dari darah” ada di PB tetapi tidak bisa diterapkan secara permanen meskipun ada di PB dan seharusnya berdasarkan hati nurani.
Pertanyaannya berapa akuratkah spekulasi badan pimpinan larangan “makan darah sama dng transfusi darah”?
Melihat dr track recordnya sangatlah rendah krn kerap mengajarkan doktrin yg berubah-2. Misalnya dulu mengajarkan darah secara total dilarang. Tetapi skrg bagian dari darah boleh. Lah bgm dng dulu SSY yg membutuhkan bagian dari darah tetapi tidak berolehnya dan mati sia-sia? Bukankah ini membuktikan ia mati sia-2?
Saya banyak membaca pendapat mantan SSY yg setuju bhw meskipun BP sebenarnya tahu doktrin transfusi darah keliru tapi tidak berani mengubahnya menjadi “boleh” krn sudah terlalu banyak korban SSY yg mati sia-2 krn mentaati ajaran yg sesat ini. Bgmn perasaan Anda sebagai orang tua jika anak Anda mati krn menolak transfusi darah kemudian BP mengubahkan menjadi boleh? Tragis, bukan? Oleh krn itu, mau tidak mau ajaran ini dipegang teguh meskipun ada perubahan sedikit.
Memang betapa tragisnya mengikuti pemimpin manusia yg mengaku-ngaku mewakiliki Allah.
Salam kasih Tuhan Yesus
Kalau organisasi jw mengklaim berhasil merawat ratusan pasien tanpa lewat prosedur transfusi darah janganlah terkecoh. Memang sudah lumrah bahwa tidak selalu setiap operasi bedah membutuhkan transfusi. Sudah pasti pisau bedah membelah otot keluar darah nggak serta merta harus ditransfusi, hanya yg kritis saja yg ditransfusi. Dokter sudah pintar meminimalisasi darah yg terbuang lewat operasi.
ReplyDeleteSalam
AS
Perintah menjauhkan diri dari darah dapat dipahami agar darah tidak dieksploitasi. Seperti kita tahu setiap era peradaban manusia diwarnai saling bunuh, alat pembunuhnya berkembang pesat. Maka dari itu darah dari musuh janganlah dipermainkan, sudah tersungkur masih digorok lehernya darahnya dieksploitasi. Justru sebaliknya darah2 yg berceceran dibersihkan yg bersih. Wilayah Israel sendiri adl wilayah paling berdarah di seluruh permukaan bumi.
ReplyDeleteDitempat lain damai tenteram di Israel konflik berkepanjangan dg hamas tak terhitung darah yg berceceran.
Salam
AS
Perintah menjauhkan diri dari darah adl perintah yg INDAH.
ReplyDeletePerintah jangan transfusi adl perintah yg HOROR.....qiqiqi.
Perintah keji dimasukkan kedalam ajaran agama.
Salam
AS
Perintah menjauhkan diri dari darah adl perintah yg mudah dan ringan
ReplyDeletePerintah jangan transfusi adl perintah yg keras dan memberatkan.
Perintah menjauhkan diri dari darah adl perintah yg tidak surut oleh waktu
Perintah jangan transfusi adl perintah yg maju mundur direvisi akibat kebingungan.
Perintah menjauhkan diri dari darah menyelamatkan manusia
Perintah jangan transfusi langsung makan korban.
Perintah menjauhkan diri dari darah adl perintah primer
Perintah jangan transfusi adl perintah sekunder yg cacat. Cacat krn menabrak hk kasih sbg hk utama. Cacat krn sifat beda dg perintah primer diatasnya.
Perintah menjauhkan diri dari darah adl firman Tuhan dan dikumandangkan Musa
Perintah jangan transfusi bikinan redaktur perusahaan percetakan, dikumandangkan majalah usang.
Salam
AS
Guys . Wish you Happy Valentines Day 2018 .
ReplyDelete