ANALOGI TRANSFUSI SAMA DENGAN MAKAN DARAH?

Transfusi Darah Sama Dengan Makan Darah
Saksi Yehuwa Dan Peraturan Tentang Darah
ORGANISASI SAKSI Yehuwa yaitu Lembaga Menara Pengawal melarang pengikutnya — Saksi-Saksi Yehuwa — untuk menerima transfusi darah maupun memberikan atau mendonorkan darahnya. Jika ada seorang Saksi Yehuwa melanggar ketentuan ini, ia akan dipecat. Alasan organisasi melarangnya adalah karena Allah Yehuwa secara konsisten melarang manusia agar “tidak makan atau menjauhkan dirinya dari darah”. Ayat-ayat pembenarannya dapat ditemukan, misalnya di Kej. 9:4, Kis. 15:28-29, dan beberapa ayat Alkitab lainnya. Perhatikan kutipan berikut ini yang menjelaskan pendirian tersebut:
CARANYA MENGHARGAI DARAH

Setelah Kain membunuh adiknya, Habel, Yehuwa mengatakan kepada Kain, ”Darah saudaramu berseru kepadaku dari tanah.” (Kejadian 4:10) Sewaktu Allah menyebut darah Habel, yang Ia maksudkan adalah kehidupan Habel. Kain telah mengambil kehidupan Habel, dan sekarang Kain harus dihukum. Darah, atau kehidupan, Habel seolah-olah berseru kepada Yehuwa menuntut keadilan. Hubungan antara kehidupan dan darah diperlihatkan lagi setelah Air Bah pada zaman Nuh. Sebelum Air Bah, manusia hanya makan buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Setelah Air Bah, Yehuwa berfirman kepada Nuh dan putra-putranya, ”Segala binatang yang bergerak, yang hidup, dapat menjadi makananmu. Sebagaimana halnya tumbuh-tumbuhan hijau, aku memberikan semuanya kepadamu.” Tetapi, Allah memberikan batasan ini, ”Hanya daging dengan jiwanya [atau, kehidupannya]—darahnya—jangan dimakan.” (Kejadian 1:29; 9:3, 4) Jelaslah, bagi Yehuwa, kehidupan sangat erat kaitannya dengan darah.

Kita menghargai darah dengan tidak memakannya. Dalam Hukum yang Yehuwa berikan kepada orang Israel, Ia memerintahkan, ”Mengenai setiap orang . . . yang dalam perburuan menangkap binatang liar atau unggas yang boleh dimakan, ia harus mencurahkan darahnya dan menutupinya dengan debu. . . . Aku berfirman kepada putra-putra Israel, ’Kamu tidak boleh makan darah segala jenis makhluk.’” (Imamat 17:13, 14) Larangan makan darah binatang, yang mula-mula Allah berikan kepada Nuh sekitar 800 tahun sebelumnya, masih berlaku. Pandangan Yehuwa jelas: Hamba-hamba-Nya boleh makan daging binatang kecuali darahnya. Mereka harus mencurahkan darahnya ke tanah—seolah-olah mengembalikan kehidupan makhluk itu kepada Allah.

Perintah serupa berlaku bagi orang Kristen. Para rasul dan beberapa pengikut Yesus yang mengambil pimpinan pada abad pertama berkumpul untuk memutuskan perintah apa saja yang harus ditaati oleh semua di sidang Kristen. Mereka berkesimpulan, ”Roh kudus dan kami sendiri telah berkenan untuk tidak menambahkan lebih banyak beban kepadamu, kecuali hal-hal yang perlu ini: agar kamu tetap menjauhkan diri dari hal-hal yang dikorbankan kepada berhala, dari darah, dari binatang yang mati dicekik [sehingga darahnya tertahan], dan dari percabulan.” (Kisah 15:28, 29; 21:25) Jadi, kita harus ’menjauhkan diri dari darah’. Dalam pandangan Allah, melakukan hal itu sama pentingnya seperti menghindari penyembahan berhala dan amoralitas seksual.

Apakah perintah untuk menjauhkan diri dari darah mencakup transfusi darah? Ya. Sebagai gambaran: Andaikata seorang dokter menyuruh Anda menjauhkan diri dari minuman beralkohol, apakah itu hanya berarti Anda tidak boleh meminumnya tetapi Anda boleh menyuntikkannya ke dalam pembuluh darah Anda? Tentu tidak! Demikian pula, menjauhkan diri dari darah berarti tidak memasukkannya ke dalam tubuh kita dengan cara apa pun. Jadi, perintah untuk menjauhkan diri dari darah berarti kita tidak akan mengizinkan siapa pun mentransfusikan darah ke dalam pembuluh darah kita. (Apakah Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?, hlm. 129-130)
Perhatikan pula kutipan berikut:
Apakah transfusi benar-benar sama dengan makan darah? Di rumah sakit, jika seorang pasien tidak dapat makan melalui mulut, makanan itu dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darahnya. Nah, apakah orang yang tidak pernah memasukkan darah ke dalam mulutnya tetapi yang menerima darah melalui transfusi benar-benar menaati perintah untuk ”menjauhkan diri dari . . . darah”? (Kis. 15:29) Sebagai perbandingan, pikirkan tentang orang yang diberi tahu oleh dokter untuk menjauhkan diri dari alkohol. Apakah ia akan berlaku taat jika ia berhenti minum alkohol tetapi memasukkannya langsung ke dalam pembuluh darahnya? (Bertukar Pikiran, hlm. 90)
Perhatikan kalimat yang sengaja saya beri warna merah di mana Menara Pengawal mengambarkan seorang dokter yang menyuruh seseorang menjauhkan diri dari minum alkohol seolah-olah sama dengan memasukkan alkohol ke dalam pembuluh darahnya dan meskipun Menara Pengawal tidak secara eksplisit menyamakan antara makan darah dengan menerima transfusi darah, tetapi secara implisit menyamakannya dengan membuat perbandingan tentang alkohol. Argumen Menara Pengawal sepintas lalu terlihat masuk akal bagi anak play group atau TK, tetapi apakah argumen ini sah secara medis dan akal sehat?

Saya bukanlah seorang dokter, tetapi saya sangat menyarankan pembaca blog ini menanyakan kepada dokter ahli mengenai argumen-argumen Menara Pengawal tersebut yaitu apakah benar makan darah sama dengan menerima transfusi darah atau meminum alkohol sama dengan memasukkan alkohol ke dalam sistem peredaran darah manusia.

Meskipun demikian, saya ingin menjabarkan tentang sistem pencernaan dan sistem peredaran darah pada manusia berdasarkan pengetahuan biologi Sekolah Menengah Atas (SMA). Apakah yang terjadi ketika darah masuk ke dalam sistem pencernaan manusia? Ketika darah di makan, jelas darah tersebut masuk ke dalam sistem pencernaan kita, di mana sebenarnya nasib darah itu sama dengan makanan lainnya yaitu dicerna dan diuraikan oleh sistem pencernaan yang pada akhirnya diuraikan menjadi sari-sari makanan seperti protein, karbohidrat dan lain-lain zat (jika memang zat-zat tersebut ada di dalam darah) yang siap diserap oleh tubuh sedangkan sisanya dibuang pada pagi hari ke jamban atau WC.

Bagaimana jika darah dengan golongan yang sama (cocok) masuk ke dalam sistem peredaran darah? Pastinya, darah itu akan berfungsi secara normal sebagai layaknya darah yaitu salah satunya mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Darah itu tetap adalah darah. Darah itu tidak diuraikan seperti ketika masuk ke dalam sistem pencernaan kita.

Sebaliknya, bagaimana jika alkohol di masukkan ke dalam sistem peredaran darah manusia? Silahkan pembaca blog ini coba dan beritahu saya hasilnya. Ini juga jika Saudara masih ada kesempatan hidup untuk melaporkan hasilnya. Yang pastinya, alkohol tersebut tidak akan diuraikan dan dicerna seperti jika masuk ke dalam sistem pencernaan kita. Sebaliknya, alkohol itu akan bersirkulasi di dalam sistem peredaran darah kita seperti darah. Percayalah, Alkohol itu tidak dicerna dan diuraikan seperti ketika masuk ke dalam sistem pencernaan kita!! Jika Anda mencobanya, Anda pasti mati!

Nah, dari penjelasan ini kita dapat memahami bahwa memakan darah atau minum alkohol tidaklah sama hasilnya dengan mentransfusikannya (memasukkannya) ke dalam pembuluh darah kita. Menara Pengawal telah membuat sebuah analogi atau gambaran yang sangat keliru dan tidak masuk akal secara medis dan akal sehat sehingga menyesatkan para anggotanya, Saksi-Saksi Yehuwa.

Tentunya sebagai orang awam, saya bertanya-tanya akan pernyataan Menara Pengawal yaitu publikasi-publikasinya yang diklaim dipersiapkan di bawah bimbingan Roh Kudus karena faktanya Menara Pengawal tidak dapat membedakan fungsi sistem pencernaan dengan peredaran darah pada manusia.
Kita juga akan meningkatkan sukacita kita bila kita dengan sungguh-sungguh dan dengan rajin mempelajari Firman Allah yang terilham dan publikasi-publikasi Kristen yang dipersiapkan di bawah bimbingan roh kudus. (Menara Pengawal, 15/3/1992, hlm. 22)
Sebenarnya, Menara Pengawal telah salah menafsirkan ayat-ayat Alkitab yaitu Kej. 9:4, Kis. 15:28-29 dan lain-lainnya yang sebenarnya berbicara dalam konteks darah binatang. Ayat-ayat tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan transfusi darah antara manusia. Apalagi dengan analoginya yang jelas-jelas keliru yaitu menyamakan memakan darah dengan mentransfusikan atau mendonorkan darah karena jelas kedua hal tersebut seperti yang saya uraikan di atas tidaklah sama.

Bagaimana pendapat Saudara?

Artikel Terkait:
1. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
2. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!! Kiamat!!!
3. Fakta Saksi Yehuwa Suatu Kultus!


Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian (Amsal 18:25, NW)

5 comments :

  1. Mohon pembaca mengunjungi alamat ini ya,

    http://wol.jw.org/id/wol/s/r25/lp-in?q=TRANSFUSI&p=par

    :)

    ReplyDelete
  2. Larangan memakan darah hewan sangat sesuai bila dikaitkan dgn hewan yg tertabrak mobil/kereta api/baling2 pesawat. Atau dikaitkan dg iptek biologi bhw darah dpt tercemar virus/bibit penyakit, shg hewan yg mati krn wabah hrs dimusnahkan. Tidak dpt dianalogikan pd kasus transfusi darah, harus diuji oleh ahli kedokteran.
    Situasi darurat pendarahan harus ditangani segera. Paling gampang ilustrasinya di belahan dunia manapun sering terjadi kecelakaan yg mengakibatkan pendarahan. Sudah pasti orang2 ssy meregang nyawa, sementara korban lain non ssy sdh bisa melewati masa2 kritis.
    Catatan penting bhw larangan transfusi darah melanggar hukum cinta kasih.
    Plasma darah itu komponen darah juga kan? Jika bukan, sebut saja Plasma antik, jgn plasma darah. Fungsi sel darah jauh melebihi plasma darah. Fungsi tak tergantikan ini lah yg dibutuhkan si korban pendarahan.
    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Dalam Islam juga ada larangan makan darah, karena itu ada aturan menyembelih hewan ternak yg ketat. Belum ada penafsir Islam yg mengaitkan larangan makan darah dg larangan transfusi darah. Belum ada juga penulis sekuler yg berani menyamakan transfusi darah sbg makan darah.

    Semua agama tidak melarang transfusi, bahkan Mormon tidak tertarik mendukung SSW. Ajaran ini tidak populer, makan korban, dan horor bikin merinding anggota keluarga sendiri tega membunuh korban. Aturan bisa jadi sarana pembunuhan atau aturan bisa mengubah orang tidak berdosa jadi seorang pembunuh. Dokter yg tidak berkutik harus menyaksikan kekejaman sebuah aturan yg mengada ada.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Larangan makan darah adl bagian dari Taurat Musa.

    Maka kita tanya saja kepada pengajar2 Taurat (tidak harus Imam sinagoga) yg ada di Israel. Mereka gampang dijumpai di perempatan jalan, pasar, tempat2 sarana publik. Kita tanya apakah transfusi darah melanggar Taurat Musa. Ayo para saksi berani nggak? Jangan cuma apa kata majalah doang. Asal tau aja kalau orang Israel cermat dalam memelihara hukum makan darah lebih dari risalat orang New York yg asal-asalan.

    Kalau beralasan menjauhkan diri dari Darah, apa iya???
    Coba tengok dapur kita: ayam potong hidup yg sudah disembelih lehernya di pasar becek, ketika dicuci dirumah selalu ada sisa darah. Ketika ayam tsb direbus di panci selalu terlihat ada coklat2 dalam kaldunya. Ya, coklat2 itu adl sisa darah yg ke rebus. Berani taruhan kalau Ibu2 SSW tidak bakal mencuci ayam potongnya berjam-jam sampai darahnya benar2 lenyap, ibu2 SSW tidak bakal menyaring kaldunya hingga bening. Kalau itu dilakukan maka itu benar2 menjauhkan diri dari darah. Makan di restoran harus pergi ke dapurnya menyaring kaldu sendiri,....huahahaha, mending jadi vegetarian sekalian biar menjauhkan diri dari kaldu tidak disaring.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Darah donor dimasukkan lewat mulut, apa yg akan terjadi ?
    1. Rasa tidak nyaman, rasa jijik, rasa amis anyir darah langsung dirasakan pasien, yg tdk tahan bisa pingsan,75% pasien pingsan. Benar2 ide yg GILA.

    2. Di lambung darah bertemu dg asam lambung langsung rusak, kehilangan fungsinya sbg darah tapi berubah jadi unsur protein, karbohidrat maupun unsur lain

    Maka darah donor tdk nyampe pembuluh darah sbg sel darah tapi sbg sari makanan yg nyleneh.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.