Mengertikah Anda Doktrin Allah Tritunggal?

Doktrin Tritunggal
TENTUNYA PEMBACA BLOG ini sering kali mendengar dan membaca istilah kata “Allah Tritunggal” , bukan? Tetapi, sudahkah kita benar-benar memahaminya dengan saksama? Sayangnya, tidak banyak orang yang memahaminya dengan baik sehingga kerapkali timbul kerancuan terhadap ajaran ini. Saya menyayangkan hal ini bukan karena sok tahu, tetapi faktanya berbicara demikian.


Bahkan doktrin Tritunggal amat jarang dibahas di mimbar-mimbar Kristen. Padahal doktrin ini amatlah penting untuk diketahui. Mungkin, pendeta pun kurang memahaminya sehingga tidak banyak membicarakannya. 


Dulu ketika saya belum benar-benar memahaminya, saya tanyakan kepada pendeta. Ironisnya, jawabannya lebih membingungkan. Ada pendeta mencoba menjelaskan dengan analogi sebagai berikut (mungkin Saudara pernah mendengarnya):


Ilustrasi air, uap dan es: Jika air kita dinginkan maka akan berubah jadi es, dan air kalau dipanaskan berubah jadi uap. Nah, bentuk air, es, uap jelas berbeda, tetapi ketiganya memiliki unsur kimia yang sama yaitu H2O. Inilah konsep Allah Tritunggal. Apakah benar demikian? 

Analogi bapa, sopir dan direktur: Yaitu ketika saya di rumah, maka saya adalah seorang bapa; ketika saya  mengendarai mobil, maka saya adalah seorang sopir; dan pada saat saya berada di kantor, saya adalah seorang direktur. Bapa, sopir dan direktur menggambarkan Tritunggal. Pertanyaannya, apakah benar demikian konsep Tritunggal?


Lebih ironis lagi ketika seorang pendeta berkotbah di depan mimbar menyinggung Tritunggal mengatakan tanpa penjelasan yang memadai; 'ajaran Tritunggal tidak dapat dipahami'. Menurut saya, pernyataan beliau sungguh ironis. Meskipun pernyataan tersebut benar, tetapi tanpa penjelasan yang memadai maka jemaat yang mendengarnya akan mengatakan kepada orang lain yang mempertanyakannya: 'Ajaran Tritunggal tidak dapat dipahami, saya tidak mengerti'.  

Nah, bagi orang non Kristen akan bertanya-tanya di dalam hatinya 'bagaimana Anda dapat jadi orang Kristen, ketika Anda tidak memahami doktrin dasar kekristenan'. 

Dan ketika Saudara bertemu dengan Saksi Yehuwa, lebih parah lagi karena Saksi Yehuwa diajar untuk mencemooh ajaran Tritunggal ini. Mereka akan bertanya kepada orang Kristen yang mempercayai Yesus adalah Allah sebagai berikut yang saya ambil dari brosur 'Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal':

  1. Bagaimana Yesus adalah Allah jika Yesus tunduk kepada Allah, tidak mengerjakan kehendak-Nya melainkan kehendak Bapa, Yesus adalah pribadi yang diutus oleh Allah sehingga Yesus lebih rendah dari Allah, oleh karena itu Yesus bukanlah Allah. Berikut kutipannya:
      "Yesus memberikan  pernyataan-pernyataan seperti: “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.” (Yohanes 5:19) “Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 6:38) “AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?" (hlm. 17)
  2. Yesus memiliki pengetahuan yang terbatas sehingga tidak mungkin Allah yang maha tahu. Berikut kutipannya:
      "KETIKA Yesus memberikan nubuatnya mengenai akhir sistem ini [kiamat], ia berkata: “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Markus 13:32) Jika Yesus adalah Anak yang setara, bagian dari Keilahian, ia pasti mengetahui apa yang diketahui sang Bapa. Namun Yesus tidak tahu, karena ia tidak setara dengan Allah" (hlm.19). 
  3. "Yesus menyatakan keunggulan Bapanya ketika ia berkata: “Roh Tuhan [Yehuwa, NW] ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.” (Lukas 4:18) Pengurapan adalah pemberian wewenang atau tugas oleh orang yang lebih tinggi kepada seseorang yang masih belum mempunyai wewenang. Di sini, Allah adalah jelas yang lebih unggul, karena Ia mengurapi Yesus, memberinya wewenang yang tidak ia miliki sebelumnya". (hlm. 18)
      Maka kesimpulan Menara Pengawal Yesus bukanlah Allah karena Yesus memiliki wewenang yang lebih rendah.
  4. "Yesus membuat jelas keunggulan Bapanya ketika ibu dari dua murid memohon agar putra-putranya masing-masing duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus bila ia memerintah dalam Kerajaannya. Yesus menjawab: “Hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu [yaitu Allah] telah menyediakannya.” (Matius 20:23) Jika Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, ia berhak memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan Allah." (hlm. 18)
Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas biasa diajukan oleh Saksi Yehuwa kepada kita. Bisakah kita menjawabnya dengan rasional dan mudah dimengerti?


Lalu, untuk membuktikan bahwa doktrin Tritunggal bukanlah ajaran Alkitab, Menara Pengawal mengutip buku-buku teologi Kristen sebagai berikut:

  1. MESKIPUN kata ”Tritunggal” tidak dapat ditemukan dalam Alkitab, apakah setidak-tidaknya gagasan tentang Tritunggal dengan jelas diajarkan di dalamnya? Sebagai contoh, apa yang ditunjukkan oleh Kitab-Kitab Ibrani (”Perjanjian Lama”)?
      The Encyclopedia of Religion mengakui, ”Para teolog dewasa ini setuju bahwa Alkitab Ibrani tidak memuat doktrin tentang Tritunggal.” Dan New Catholic Encyclopedia juga mengatakan, ’Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P[erjanjian] L[ama].” (hlm. 6)
  2. MAKA, apakah Kitab-Kitab Yunani Kristen (”Perjanjian Baru”) dengan jelas berbicara tentang suatu Tritunggal? 
      The Encyclopedia of Religion mengatakan, ”Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal.”
      Imam Yesuit Fortman mengatakan, ”Para penulis Perjanjian Baru . . . tidak memberi kita doktrin Tritunggal yang resmi atau dirumuskan, juga tidak ajaran yang jelas bahwa dalam satu Allah terdapat tiga pribadi ilahi yang setara. . . . Di mana pun kita tidak menemukan doktrin tritunggal dari tiga subyek kehidupan dan kegiatan ilahi yang berbeda dalam Keilahian yang sama.”
      The New Encyclopedia Britannica menyatakan, ”Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru.” (hlm. 6)
      Bernhard Lohse mengatakan dalam A Short History of Christian Doctrine, ”Sejauh itu menyangkut Perjanjian Baru, seseorang tidak menemukan di dalamnya doktrin Tritunggal yang aktual.”
      The New International Dictionary of New Testament Theology juga mengatakan, ”P[erjanjian] B[aru] tidak memuat doktrin Tritunggal yang diperkembangkan. ’Alkitab tidak memuat deklarasi yang terus terang bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah dari zat yang sama’ [kata teolog Protestan Karl Barth].”
      Profesor E. Washburn Hopkins dari Universitas Yale meneguhkan, ”Bagi Yesus dan Paulus doktrin tritunggal jelas tidak dikenal; . . . mereka tidak mengatakan apa-apa mengenai itu.”—Origin and Evolution of Religion.
      Sejarawan Arthur Weigall menyatakan, ”Yesus Kristus tidak pernah menyebutkan perwujudan demikian, dan di manapun dalam Perjanjian Baru tidak terdapat kata ’Tritunggal’. Gagasannya baru diterima oleh Gereja tiga ratus tahun setelah kematian Tuhan kita.”—The Paganism in Our Christianity.
      Jadi, ke-39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani ataupun kanon dari ke-27 buku yang terilham dari Kitab-Kitab Yunani Kristen tidak ada yang memuat ajaran yang jelas mengenai Tritunggal. (hlm. 6)


Membaca argumentasi-argumentasi Menara Pengawal tersebut, gentarkah hati Saudara? Bagaimana kita bisa menjelaskannya?


Terakhir, untuk membuktikan bahwa Bapa-Bapa Gereja Awal yang dikenal pra-nicea (sebelum tahun 325) tidak mengajarkan doktrin Tritunggal, Menara Pengawal menulis di halaman 7: 


"BAPA-BAPA pra-Nicea diakui sebagai guru-guru agama yang terkemuka pada abad-abad permulaan setelah kelahiran Kristus. Apa yang mereka ajarkan patut diperhatikan."

Justin Martyr, yang meninggal kira-kira tahun 165 M., menyebut pramanusia Yesus sebagai malaikat yang diciptakan yang ”tidak sama dengan Allah yang menciptakan segala perkara”. Ia mengatakan bahwa Yesus lebih rendah daripada Allah dan ”tidak pernah melakukan sesuatu kecuali yang Pencipta . . . ingin ia lakukan dan katakan”.

Irenaeus, yang meninggal kira-kira tahun 200 M., mengatakan bahwa pramanusia Yesus keberadaannya terpisah dari Allah dan lebih rendah daripada Dia. Ia memperlihatkan bahwa Yesus tidak setara dengan ”Allah yang benar dan satu-satunya”, yang ”lebih tinggi di atas segala-galanya, dan selain Dia tidak ada yang lain”.

Clement dari Aleksandria, yang meninggal kira-kira tahun 215 M., menyebut Allah sebagai ”Yang tidak diciptakan dan tidak dapat binasa dan satu-satunya Allah yang benar”. Ia mengatakan bahwa sang Anak ”adalah nomor dua setelah satu-satunya Bapa yang mahakuasa” tetapi tidak setara dengan Dia.

Tertullian, yang meninggal kira-kira tahun 230 M., mengajarkan keunggulan Allah. Ia berkata, ”Sang Bapa berbeda dari Anak (yang lain), karena Ia lebih besar; sebagaimana yang memperanakkan berbeda dari yang diperanakkan, ia yang mengutus berbeda dari dia yang diutus.” Ia juga berkata, ”Ada masanya ketika sang Anak tidak ada. . . . Sebelum semua perkara ada, Allah berada sendirian.”

Hippolytus, yang meninggal kira-kira tahun 235 M., mengatakan bahwa Allah adalah ”Allah yang esa, Pribadi yang pertama dan satu-satunya, Khalik dan Tuhan dari semua”, ”tidak ada yang [memiliki umur yang sama] dengan Dia . . . Tetapi Ia adalah Esa, berada sendirian; yang, karena menghendakinya, membuat ada apa yang dulunya tidak ada”, seperti misalnya pramanusia Yesus yang diciptakan.

Origen, yang meninggal kira-kira tahun 250 M., mengatakan bahwa ”sang Bapa dan Anak adalah dua hakekat . . . dua hal sehubungan dengan pokok dasar mereka”, dan bahwa ”dibandingkan dengan Bapa, [Anak] adalah terang yang sangat kecil.”

Jadi, bukti dari Alkitab dan dari sejarah membuat jelas bahwa Tritunggal tidak dikenal sepanjang zaman Alkitab dan selama beberapa abad setelahnya.


Lebih gentarkah hati Saudara membacanya?



Di dalam menjawab argumentasi-argumentasi Menara Pengawal tersebut, saya banyak belajar dari buku-buku teologi dan merenungkannya, akhirnya pemahaman saya semakin bertambah dan mampu menjawabnya dengan baik. Yang ajaibnya adalah penjelasan saya (saya rasa, tentunya) tentang keilahian Yesus lebih mudah dipahami dibandingkan apa yang dijelaskan oleh buku-buku teologi yang sukar dimengerti karena menggunakan istilah-istilah yang tidak mudah dipahami oleh orang awam.  


Nah, pemahaman ini — dari penjelasan perspektif orang awam — ingin saya bagikan kepada pembaca blog ini agar kita sama-sama belajar memahami doktrin Tritunggal (khususnya keilahian Kristus).  Jujur, sampai detik inipun saya masih belajar. Kiranya kita masing-masing boleh sama-sama belajar untuk lebih memahami dasar iman Kristen ini. Oleh karena itu, artikel Doktrin Tritunggal akan terbit dalam beberapa bagian dengan label Pemahaman Doktrin Allah Tritunggal sebagai respons terhadap publikasi Menara Pengawal 'Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal'.


Saya pribadi menyakini yaitu salah satu faktor orang Kristen menjadi Saksi-Saksi Yehuwa karena ia tidak memahami doktrin Tritunggal dengan benar sehingga mudah disesatkan saat berdiskusi dengan salah satu dari mereka. Padahal jika kita mampu menjawab argumentasi-argumentasi Saksi Yehuwa, percayalah, mereka akan pergi begitu saja untuk mencari mangsa lainnya yang tidak mengerti.


Silahkan klik Bapa Gereja Pra-Nicea & Istilah Tritunggal untuk melihat pembahasan pertama saya dari seri Pemahaman Doktrin Allah Tritunggal.




Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian (Amsal 16:25, NW)

33 comments :

  1. Dear sdr.Awi,

    Setelah membaca tulisan anda di sini, saya akan mulai dengan mengomentari paragraf demi paragraf dari apa yang anda sampaikan di sini..

    Awi wrote : Sayangnya, tidak banyak orang yang memahaminya dengan baik sehingga kerapkali timbul kerancuan terhadap ajaran ini. Saya menyayangkan hal ini bukan karena sok tahu, tetapi faktanya berbicara demikian.

    Ya, saya setuju 100%, anda mengakui fakta bahwa banyak orang Kristen tidak memahami Tritunggal namun tetap percaya pada 'dogma misterius' tersebut - apakah ini juga bisa dikategorikan sebagai sebuah dogma dari organisasi agama kultus (kultus katolik atau kultus protestan) ? anda selalu menghindar jika saya tanyakan hal ini. Ini penting saya ketahui dari anda, sebab dalam gereja Katolik maupun Protestan berlaku juga hal yang sama - "jangan mempertanyakan apalagi mengkritisi doktrin / dogma Gereja" yang sudah turun-temurun diajarkan.

    Awi wrote : Bahkan doktrin Tritunggal amat jarang dibahas di mimbar-mimbar Kristen. Padahal doktrin ini amatlah penting untuk diketahui. Mungkin, pendeta pun kurang memahaminya sehingga tidak banyak membicarakannya.

    Mengapa bisa demikian ya? mungkinkah krn dogma Trinity itu dianggap closed dan tidak perlu diotak-atik lagi, atau mungkin juga dianggap tabu untuk mempertanyakan atau mengkritisinya?

    Awi wrote : Dulu ketika saya belum benar-benar memahaminya, saya tanyakan kepada pendeta. Ironisnya, jawabannya lebih membingungkan.

    Ya benar, saya pun demikian dulu ketika mempertanyakan doktrin Tritunggal ke banyak pendeta, selain jawabannya membingungkan, tidak ada standar jawaban yg jelas dan memuaskan yg dapat dipertanggungjawabkan berlandaskan Kitabsuci. Lalu mengapa orang masih fanatik menganut paham trinitas yang membingungkan itu? karena ajaran Kultuskah? sudah diBrain wash kah? mohon dijawab, karena karena sangat relevan dengan klaim sepihak anda terhadap ajaran SSY yang anda anggap kultus.

    Awi wrote : Lebih ironis lagi ketika seorang pendeta berkotbah di depan mimbar menyinggung Tritunggal mengatakan tanpa penjelasan yang memadai; 'ajaran Tritunggal tidak dapat dipahami'. Menurut saya, pernyataan beliau sungguh ironis.

    Ya sangat ironis memang, dan lebih ironisnya lagi ketika umat Kristen mau saja dengan membabibuta meng-imani ajaran yg tidak jelas lalu menyembah Tuhan yang misterius sedemikian - apakah ini semacam Kultus juga?. Dan saya tidak mau! itulah sebabnya saya meninggalkan Katolik maupun Protestan.

    Dan ketika Saudara bertemu dengan Saksi Yehuwa, lebih parah lagi karena Saksi Yehuwa diajar untuk mencemooh ajaran Tritunggal ini.

    Nah yang ini koq tidak saya rasakan ketika bertemu dgn SSY, sungguh! ketika saya bertemu dengan SSY kemudian membaca berbagai publikasi dan buku2nya, saya justru dapat memahami dengan akal budi dan logika berpikir algoritma saya tentang konsep Tuhan yang sangat clear berdasarkan Alkitab. Saya merasa bahwa orang Kristen telah dibohongi oleh Gereja selama berabad-abad. Asal anda ketahui, bukan hanya SSY yang menolak doktrin Tritunggal, ada banyak aliran Kristen yang berupaya menyelidiki doktrin Tritunggal yang misterius tersebut lalu sampai pada kesimpulan bahwa justru dogma yang sudah ber abad-abad diajarkan Gereja2 Kristen arus utama tersebut sesat !


    ...Berlanjut...
    Truthseeker

    ReplyDelete
  2. ... Lanjutan ...

    Awi wrote: Yang ajaibnya adalah penjelasan saya (saya rasa, tentunya) tentang keilahian Yesus lebih mudah dipahami dibandingkan apa yang dijelaskan oleh buku-buku teologi yang sukar dimengerti karena menggunakan istilah-istilah yang tidak mudah dipahami oleh orang awam.

    Nah, ini yang saya bilang sebelumnya bhw anda luar biasa hebat dan percaya diri, sebab anda mengeluarkan semacam 'fatwa' secara pribadi tanpa mewakili institusi Kristen manapun utk menafsirkan Tritunggal dengan "frame style baru" yg anda miliki kepada orang lain.

    Mengapa saya bilang hebat, sebab persoalan basicnya pada dasarnya bukanlah mencari penjelasan yg mudah dipahami orang, tetapi mencari akar history dan fundamental apakah ajaran awal dari dogma Trinitas itu memang benar-benar berlandaskan kebenaran Alkitab dan sesuai dengan konsep ajaran awal dari agama Kristen abad pertama masehi.

    Coba misalnya anda perhatikan sejarah "pertikaian" awal dari Uskup Arius dengan uskup Athanasius tentang perbedaan antara Allah Bapa dan Putra Allah (keilahian Kristus), mengapa Arius dan Athanasius sama-sama memiliki landasan berpikir terhadap konsep yang mereka jabarkan? bukankah karena keduanya memiliki penafsiran terhadap Alkitab lalu kemudian berupaya mencari frame berpikir yang menjadi acuan untuk menelurkan ide terhadap konsep awal yg mereka jabarkan itu? itulah sebabnya Arius belakangan punya banyak pengikut yang dikenal dengan "Arianisme", demikian juga dengan Athanasius banyak juga pengikutnya. Nanti, anda bisa jadi punya pengikut juga seperti mereka apabila frame berpikir anda utk menjawab doktrin Tritunggal sesuai perspektif anda dapat memuaskan "telinga dari para pengikut anda", yaaa.... bisa jadi kelak menjadi organisasi kultus juga. Satu hal yang mungkin adalah : Arius ternyata keliru, atau Athanasius yang ternyata keliru.

    Maaf ya, mohon jangan tersinggung dengan komentar saya ini, sebab saya hanya ingin mengajak anda utk berpikiran open-mind. Artinya jika anda tidak membuka sedikitpun kemungkinan dalam benak anda bahwa dogma Tritunggal bisa jadi keliru, maka anda analoginya seperti paradigma beberapa orang Atheis yang sama sekali tidak mau membuka kemungkinan dalam benaknya bahwa Tuhan itu mungkin ada, sehingga orang ateis fanatik sedemikian akan terus mencari cara utk menjelaskan bahwa Tuhan itu pasti tidak ada, entah dgn meminjam teori big bang, teori abiogenesis, teori evolusi atau menciptakan teori sendiri sebagai landasan pembenarannya.

    ...Berlanjut...
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Pa. . .Pa pi yeh toh Pa? Inikah argumentasi terbaik yang dapat Anda komentari di dalam artikel saya?

      Maaf jika saya tidak ingin mengomentarinya. Dan jangan tersinggung jika saya nilai komentar Anda hanya ingin debat kusir saja. Dan tidak akan saya layani.

      Tolong fokus ke masalah intinya saja.

      Salam kasih Kristus

      Delete
  3. Sabar pak Awi, comment saya di atas memang belum sampai pada diskusi teologis. Saya baru mengomentari tulisan2 yang anda cantumkan di situs ini "http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.co.uk/2011/12/mengertikah-anda-doktrin-allah.html".

    Ams 18:13 - Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.

    Baiklah, saya akan mulai dengan mengajukan pertanyaan2 retorik dan pertanyaan sudut pandang (pertanyaan yang jawabannya sudah tersirat maupun tersurat) sehingga anda hanya perlu menjawab berdasarkan pernyataan sudut pandang anda saja.

    Dogma Tritunggal menimbulkan beberapa pertanyaan mendasar dan perlu penyelidikan seksama dari Alkitab untuk menjawabnya. Pertanyaan2 yang bisa muncul adalah sebagai berikut :

    Apakah memang benar bahwa pengetahuan tentang siapa Allah itu adalah suatu misteri atau rahasia yang sama sekali tidak bisa dipelajari manusia dari Alkitab? Ataukah Alkitab memang benar-benar secara gamblang menyingkapkan kepada kita khususnya umat Kristen tentang siapa Allah yang kita sembah itu sebenarnya? – (Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”) Ayat ini jelas menyatakan untuk dapat karunia hidup abadi, kita harus terlebih dahulu mengenal siapa Allah Bapa dan siapa Yesus Kristus itu.

    Bukankah firman Allah yaitu Alkitab seharusnya merupakan sarana bagi orang Kristen untuk menggali kebenaran mengenai siapa dan seperti apa Allah yang mereka sembah? (2 Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”)

    Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu ada tiga didalam satu, ataukah Alkitab hanya mengajarkan bahwa Allah itu Esa atau hanya satu saja (KeTuhanan yang maha Esa)? Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu Esa atau hanya satu pribadi saja, monotheis? – Markus 12:29 “Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”

    Apakah Alkitab mengajarkan bahwa Allah Bapa dan Yesus itu sederajad, tidakkah Allah Bapa lebih besar dari Yesus? Yohanes 14:28 – Yesus mengatakan “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” ; (1 Korintus 11:3 – Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.)

    Apakah Allah Bapa itu pribadi yang sama dengan Yesus dan Roh Kudus? – 1 Korintus 8:5,6. “Sebab sungguhpun ada apa yang disebut allah, baik di sorga, maupun di bumi–dan memang benar ada banyak allah dan banyak tuhan yang demikian– namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (roh kudus bahkan tidak disebutkan sebagai Allah dalam ayat ini). Apakah Yehuwa itu sama dengan Yesus? Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Allah Bapa, Yesus Kristus adalah dua pribadi yang berbeda dan terpisah sedangkan Roh Kudus bukanlah suatu pribadi melainkan kuasa Allah?

    ... Berlanjut ...
    Truthseeker

    ReplyDelete
  4. ... Lanjutan dari atas ...

    Siapakah Allah yang Esa tersebut? atau yang sering catat di Alkitab sebagai Allah Bapa, tidakkah Allah Bapa itu memiliki nama yaitu Yahweh atau Yehuwa? anaknya memiliki nama Yesus Kristus? sedangkan Roh Kudus tidak memiliki nama karena itu adalah kuasa dari Allah Bapa. Apakah Yesus itu Allah yang maha kuasa, yang patut disembah, ataukah hanya Allah Bapa saja yang patut dan layak disembah? – Matius 6:6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu…..” ; Matius 4:10 “Maka berkatalah Yesus kepadanya: Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

    Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Putra Allah, Mesias. Juruselamat, Guru, Utusan Allah Bapa?
    Apakah Yesus sang anak Allah memiliki kedudukan yang sama dengan Allah Bapa atau Yahweh, seperti yang diajarkan doktrin Tritunggal? (Luk 6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.) Apakah Yesus bersandiwara ketika ia berdoa kepada Allah Bapa? Ataukah memang Yesus kedudukannya lebih rendah dari Allah Bapa sehingga dia layak berdoa kepadaNya? ; (Mat 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”) Tentang hari penghakiman hanya Allah Bapa Yahweh saja yang tahu kapan saatnya, Yesus bahkan tidak tahu, sama seperti malaikat-malaikat juga tidak tahu, ini menunjukkan bahwa Allah Bapa memiliki kedudukan lebih tinggi dari Yesus.

    Siapakah Yesus Kristus itu sebenarnya menurut Alkitab? – Matius 16:16 “Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Yesus bisa disebut Tuhan hanya sebagai gelar kehormatan saja, karena Yesus bukan manusia biasa. Dalam bahasa Inggris gelar Lord/Tuhan bahkan bisa ditujukan kepada manusia yaitu para bangsawan atau keturunan raja, maka boleh saja Yesus diberi gelar Tuhan tapi tetap Allah Bapa Yahweh lebih tinggi kedudukannya. – Filipi 2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Yesus diberi gelar Tuhan tetap untuk kemuliaan sang Allah Bapa)

    Apakah Alkitab mengajarkan bahwa ada yang disebut sebagai Allah anak-seperti yg diajarkan doktrin Tritunggal, ataukah yang ditulis Alkitab hanyalah sebutan anak Allah yang ditujukan kepada Yesus? Sebab Allah anak dengan anak Allah jelas sekali berbeda pengertiannya, sama seperti kalimat anak dokter dan dokter anak jelas sekali berbeda.

    Tidakkah di dalam seluruh kitab suci khususnya dalam kitab Injil, sama sekali tidak ada istilah Allah Anak, yang ada tertulis hanyalah Anak Allah? Tidakkah sebutan Anak Allah ditujukan kepada Yesus Kristus sang mesias juru selamat? sedangkan Allah Bapa ditujukan kepada Yahweh? (Luk 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.)

    ... berlanjut ...

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  5. ... Lanjutan ...
    Apakah Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Allah yang maha kuasa itu sendiri, ataukah hanya personifikasi dari kuasa Allah Bapa?
    Apakah Alkitab mengajarkan bahwa ada yang disebut sebagai Allah Roh Kudus, ataukah Roh Kudus Allah? Hal ini sangat penting karena pengertian dari kalimat “Allah Roh Kudus” dan “Roh Kudus Allah” memiliki arti yang sangat jauh berbeda. Allah Roh Kudus = Roh Kudus adalah Allah, sedangkan Roh Kudus Allah = Roh Kudus yang dimiliki oleh Allah atau Roh Kudus yang berasal dari Allah.
    Tidakkah istilah yang ada di dalam Alkitab adalah Roh Kudus Allah dan bukan Allah Roh Kudus?

    Tidakkah Alkitab memang mengajarkan bahwa Roh Kudus Allah adalah suatu kekuatan, kuasa atau tenaga aktif yang berasal dari Allah Bapa Yahweh? Kejadian 1:1,2 (Terjemahan alkitab kabar baik / BIS / Bahasa Indonesia Sehari-Hari) “Pada mulanya, waktu Allah mulai menciptakan alam semesta, bumi belum berbentuk, dan masih kacau-balau. Samudra yang bergelora, yang menutupi segala sesuatu, diliputi oleh gelap gulita, tetapi kuasa Allah bergerak di atas permukaan air.” (frase Kuasa Allah diganti terjemahannya menjadi Roh Allah dalam terjemahan LAI lainnya)

    Apakah murid-murid Yesus dahulu sudah menganut doktrin Tritunggal? Ataukah doktrin Tritunggal muncul belakangan setelah para rasul Kristus sudah meninggal? Jika ternyata Tritunggal bukan berasal dari pengajaran Alkitab, lalu kapan doktrin Tritunggal itu mulai muncul?, dan mengapa doktrin tersebut bisa bertahan sampai ke jaman kita dan di-imani oleh jutaan penduduk beragama Kristen di dunia ini?

    Mari kita bahas semua pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lebih terperinci, lebih luas dan lebih detail berdasarkan tulisan-tulisan di dalam Alkitab, baik kitab perjanjian lama maupun perjanjian baru. Dan untuk mengetahui kebenaran sejarah tentang asal-usul doktrin Tritunggal kita bisa melihat dari berbagai referensi buku-buku, majalah, publikasi, Encyclopedia yang bersifat independent, netral dan tidak memihak agama apapun.

    Truthseeker

    ... Berlanjut ...

    ReplyDelete
  6. ...,Lanjutan ...

    Salah satu ayat yang sepertinya mendukung dogma Tritunggal dan sering digunakan para pendeta atau pastor untuk mendukung konsep doktrin Tritunggal adalah ini:

    1 Yoh. 5:7 – Mengatakan “ Ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu]

    Apakah ayat ini awalnya benar-benar tertulis demikian dalam bahasa Yunani aslinya? Mengapa di dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)….frase “di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu” dimasukkan dalam tanda kurung ‘[ ]’ ???

    Pernahkah anda menyelidiki terjemahan-terjemahan lainnya dari Alkitab?, sebab alkitab sepanjang sejarah telah diterjemahkan kedalam banyak versi, dan saya cenderung memeriksa terjemahan2 yang terdahulu untuk membandingkan kebenaran dari sebuah ayat daripada berkutat pada satu terjemahan di zaman sekarang ini saja.

    Coba kita perhatikan terjemahan-terjemahan Alkitab lain sebagai perbandingan:

    1 John 5:7-8 berdasarkan Alkitab terjemahan (English Standard Version / ESV)

    7. For there are three that testify: 8. the Spirit and the water and the blood; and these three agree.

    Terjemahannya demikian:
    7. Ada tiga yang memberi kesaksian: 8. Roh dan air dan darah ; dan ketiganya sepakat

    1 John 5:7-8 berdasarkan Alkitab terjemahan (New American Standard Bible / NASB)
    7. For there are three that testify: 8. the Spirit and the water and the blood; and the three are in agreement.
    Terjemahannya sama dengan versi English Standard Version / ESV :
    7. Ada tiga yang memberi kesaksian: 8. Roh dan air dan darah ; dan ketiganya sepakat
    1 John 5:7-8 berdasarkan Alkitab terjemahan (New International Version – UK / NIVUK)
    Copyright © 1973, 1978, 1984 by International Bible Society
    7. For there are three that testify: 8. the Spirit, the water and the blood; and the three are in agreement.
    Terjemahannya sama dengan versi English Standard Version / ESV :
    7. Ada tiga yang memberi kesaksian: 8. Roh dan air dan darah ; dan ketiganya sepakat
    1 John 5:7 berdasarkan Alkitab terjemahan (Bible in basic English)
    And the Spirit is the witness, because the Spirit is true. (Terjemahannya : Dan Roh itu adalah saksi, karena Roh itu benar adanya)

    Perhatikan bahwa menurut terjemahan Alkitab lain tersebut di ayat 7 tidak ada tertulis kata-kata “Ada tiga yang memberi kesaksian di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu”
    Timbul pertanyaan yang sangat-sangat besar…..mengapa di dalam terjemahan LAI terjemahannya menjadi berubah dan bahkan bertambah??? Tidakkah hal ini adalah suatu pemalsuan catatan dan penipuan terbesar sepanjang sejarah agama??? Tidakkah ini suatu dusta??? Maka jelas sekali kalimat tambahan dalam ayat tersebut telah dibuat untuk mendukung doktrin Tritunggal yang notabene tidak tersurat dalam Alkitab.

    Silahkan baca Amsal 30:6 – Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

    Menurut buku – A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament (Cambridge. 1883, edisi ke tiga halaman.1580) mengatakan tentang terjemahan 1 Yoh 5:7,8 – Kita tidak perlu ragu-ragu menyatakan keyakinan kita bahwa kata-kata tersebut tidak ditulis oleh santo Yohanes, kata-kata itu pada mulanya dimasukkan ke dalam salinan Latin di Afrika dari catatan pinggir, tempat kata-kata itu pada mulanya dimasukkan ke dalam salinan Latin di Afrika dari catatan pinggir : bahwa salinan Latin dari kata-kata tersebut menyusup kedalam dua atau tiga kodeks kuno Yunani yang belakangan, kemudian ke dalam teks Yunani yang dicetak.

    Silahkan baca Wahyu 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

    Berlanjut...
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Terima kasih atas komentarnya yg begitu panjang lebar.

      Saya ingin kita fokus kepada satu masalah demi satu masalah dari tulisan Sdr. Jika satu masalah telah jelas, saya bahas tulisan Sdr berikutnya.

      Saya ingin sungguh2 bertanya kepada Sdr, apakah Sdr sudah sungguh2 membaca artikel yg saya referensikan dgn tuntas dan memahami isinya? Saya khawatir Anda belum krn Sdr menulis:

      Apakah Allah Bapa itu pribadi yang sama dengan Yesus dan Roh Kudus?. . . Apakah Yehuwa itu sama dengan Yesus? Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Allah Bapa, Yesus Kristus adalah dua pribadi yang berbeda dan terpisah sedangkan Roh Kudus bukanlah suatu pribadi melainkan kuasa Allah?

      Perhatikan kalimat yg saya italic itu. Dan Sdr baca artikel saya secara tuntas dan keseluruhannya, yaitu apakah saya mempercayai pribadi Yesus dan Bapa adalah satu atau berbeda dan terpisah?

      Bahkan jika Sdr baca artikel saya, beberapa pertanyaan Anda telah saya uraikan. Tolong ya Pa, sekali lagi saya mohon dengan sangat. . . baca dulu. Kita berada di opened public di mana setiap orang dapat membaca tulisan masing-masing. Saya sungguh2 tidak ingin pembaca blog ini menilai Sdr secara negatif.

      Ingat pula, saya hanya bersedia mendiskusikan ttg Kristus Yesus, tidak tentang Roh Kudus. Bahasan ttg Kristus Yesus saja kemungkinan tidak akan berakhir. Tolong fokus dulu ya.

      Salam kasih Yesus Kristus

      Delete
  7. Awi wrote: Terima kasih atas komentarnya yg begitu panjang lebar. Saya ingin kita fokus kepada satu masalah demi satu masalah dari tulisan Sdr. Jika satu masalah telah jelas, saya bahas tulisan Sdr berikutnya.

    Jujur saya mulai heran dan bingung dengan anda, anda melihat penjelasan saya di atas hanya dari segi panjang lebarnya kalimat, anda tidak melihat dengan jelas bahwa saya tetap fokus dengan tema atau topik yang sedang kita diskusikan yaitu tentang kontroversi doktrin TRITUNGGAL meskipun tulisan saya panjang dan lebar.

    Ketika para teolog berdiskusi tentang doktrin Tritunggal / Trinitas, dan berupaya mencari kebenaran sejati tentang doktrin tersebut, maka pembahasannya akan sangat comprehensive terkait dengan ketiga komponen atau entity yang tercakup dalam konsep 'Allah Tritunggal' tersebut, yaitu : Allah Bapa ; Allah Anak ; Allah Roh Kudus. Nah, saya pun ingin demikian, mohon anda fair dan open-mind dalam hal ini.

    Awi wrote : Ingat pula, saya hanya bersedia mendiskusikan ttg Kristus Yesus, tidak tentang Roh Kudus.

    Anda ini sebenarnya sedang terlibat dalam suatu dialog atau sedang menjadi moderator diskusi orang lain? Sejauh ini saya tetap menjaga fokus utama diskusi kita yaitu tentang doktrin TRITUNGGAL, dan doktrin itu bukan hanya berbicara tentang siapa itu Yesus, tetapi juga siapa itu Yehuwa dan siapa itu Roh Kudus. Doktrin Tritunggal akan membawa setiap orang yang sedang berdiskusi tentang itu kepada tiga entity yang terkait dengan konsep Trinitas - Allah Bapa / Yehuwa ; Allah Anak / Yesus ; Allah Roh Kudus.

    Anda sering dengungkan di blog anda ini bahwa kebenaran sejati harus tahan uji seperti emas murni, dan kita harus selalu menguji segala sesuatu. Jadi jangan kuatir sdr.Awi, mari kita sama2 menguji doktrin Tritunggal sampai ke akar-akarnya, supaya kita sama2 menemukan siapa sebenarnya Allah yang sejati yang harus disembah umat Kristen berdasarkan Alkitab ?

    1. Apakah Allah Tritunggal?
    2. Apakah Tuhan Yesus sebagai bagian dari Trinitas?
    3. Apakah Allah Roh Kudus sebagai bagian dari Trinitas?
    4. Apakah Allah Yehuwa saja sebagai Allah yang Esa? Allah yang sejak dulu disembah oleh Abraham, Ishak, Yakub dan bahkan disembah oleh Yesus Kristus sendiri.

    Mari kita lanjutkan diskusi kita.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  8. Sdr.Awi, saya masih menunggu dan terus menantikan tanggapan anda terhadap tulisan saya di atas tentang kepalsuan dari terjemahan versi Alkitab LAI.

    1 Yoh. 5:7 – “Ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu]"

    Apakah ayat ini awalnya benar-benar tertulis demikian dalam bahasa Yunani aslinya? Mengapa di dalam terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)….frase “di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu” dimasukkan dalam tanda kurung ‘[ ]’ ? Pernahkah anda menyelidiki terjemahan-terjemahan lainnya dari Alkitab?

    Coba kita perhatikan terjemahan lain sebagai perbandingan:

    1 John 5:7-8 berdasarkan Alkitab terjemahan (English Standard Version / ESV) - ayat 7. For there are three that testify: 8. the Spirit and the water and the blood; and these three agree.

    Terjemahan bahasa Indonesianya demikian:
    7. Ada tiga yang memberi kesaksian: 8. Roh dan air dan darah ; dan ketiganya sepakat.

    Ada banyak versi Alkitab lain yang berbeda dengan LAI dalam menerjemahkan ayat tersebut dari bahasa aslinya Yunani.

    Ada apa gerangan? mengapa versi terjemahan LAI ditambahkan kalimat tersebut?

    Menurut buku – A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament (Cambridge. 1883, edisi ke tiga halaman.1580) mengatakan tentang terjemahan 1 Yoh 5:7,8 – Kita tidak perlu ragu-ragu menyatakan keyakinan kita bahwa kata-kata tersebut tidak ditulis oleh santo Yohanes, kata-kata itu pada mulanya dimasukkan ke dalam salinan Latin di Afrika dari catatan pinggir, tempat kata-kata itu pada mulanya dimasukkan ke dalam salinan Latin di Afrika dari catatan pinggir : bahwa salinan Latin dari kata-kata tersebut menyusup kedalam dua atau tiga kodeks kuno Yunani yang belakangan, kemudian ke dalam teks Yunani yang dicetak.

    Jelas terlihat, penyisipan kalimat tambahan tersebut dalam Alkitab bermaksud utk mendukung konsep doktrin Tritunggal yang misterius selama berabad-abad.

    Apakah anda masih percaya dengan versi terjemahan LAI yang telah menipu umat Kristen di Indonesia selama ini?

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Anda ini memang luar biasa. Tidak satupun yang saya tulis Anda pahami. Anda ingin berdiskusi dalam pola ngolor-ngidul tanpa arah yang jelas diskusinya. Memang Anda mencoba membahas Tritunggal, tetapi fokuskan pada satu topik dulu, tidak semua sekaligus! Saya ingin diskusi ttg Kristus dulu; setelah jelas dan tuntas, baru bolehlah Roh Kudus. Tolong ya Sdr pahami ini. Saya tidak ingin diskusi melebar ke mana-mana sehingga tidak jelas dan fokus!

      Bahasan yg Anda uraikan dari kebingungan Anda akan ajaran Tritunggal dengan modalisme. 2 ajaran ini tidak dpt Anda bedakan karena Menara Pengawal mengajarkan Sdr untuk berargumentasi dalam pola Tritunggal itu sama dengan modalisme. Padahal jika Anda baca artikel dgn label 'Pemahaman Doktrin Allah Tritunggal' secara keseluruhan, menjawab pertanyaan2 Sdr. Tapi faktanya Anda belum membaca secara keseluruhan, tetapi Anda berasumsi bahwa Trinitarian begini dan begitu berdasarkan pengetahuan yg Anda peroleh dari MP.

      Contohnya ya, Anda menulis:

      Apakah Alkitab mengajarkan bahwa Allah Bapa dan Yesus itu sederajad, tidakkah Allah Bapa lebih besar dari Yesus? Yohanes 14:28 – Yesus mengatakan “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.” ; (1 Korintus 11:3 – Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.)

      Nah, apakah menurut Anda; Trinitarian tidak mengakui bhw Bapa lebih besar dari Yesus? Saya mengakuinya. Tetapi tidak berarti Yesus tidak sehakekat dengan Bapa-Nya. Jika Sdr baca artikel saya di Ekonomis dan Subordinasi Tritunggal menjelaskan hal ini.

      Demikian juga Sdr berkata:

      Apakah Allah Bapa itu pribadi yang sama dengan Yesus dan Roh Kudus?

      Apakah Trinitarian mengatakan pribadi Bapa sama dengan Yesus dan Roh Kudus? Tidak, lihat di Bapa Gereja Purba Ajaran Bidat yang saya jelaskan panjang lebar bhw Trinitarian tidak mempercayai bhw Pribadi Bapa sama dengan Pribadi Yesus maupun Roh Kudus

      Yg percaya pribadi Bapa sama dengan Yesus dan Roh Kudus adalah ajaran modalisme.

      Lalu bahasan Sdr sampai kepada 1 Yoh 5:7-8 (Comma Johanneum) dan Sdr menuduh terjemahan LAI yang telah menipu umat Kristen di Indonesia selama ini

      Begini ya Pa, setiap terjemahan Alkitab memiliki basis textnya, misalnya NWT menggunakan Westcott & Hort dan teks lainnya, KJV menggunakan textus receptus dan basis teks lainnya. Demikian juga LAI. Karena perbedaan dari mana sumber teks ini, menjadikan sedikit perbedaan terjemahan. Mengapa 1 Yoh 5:7-8 ada di dalam terjemahan LAI?

      Memang ada sumber teks yg lebih tua mencantumkan hal ini dan teks modern tidak mencantumkannya, oleh karena itu, LAI membuatnya dalam tanda kurung. Jika LAI mau menipu ya Pa, LAI tidak akan membuatnya dalam tanda kurung. Jika ingin tahu klik http://en.wikipedia.org/wiki/Comma_Johanneum

      Jika ada pendeta mendasarkan doktrin Tritunggal kpd ayat ini, jelas pendeta itu kurang pengetahuan. Tidak semua pendeta . . . benar-benar pendeta dengan pengetahuan yang cukup. Bukankah hal ini terjadi kepada SSY?

      Salam Kristus Yesus

      Delete
  9. Saya ada satu pertanyaan pak Awi:
    di Kisah 7:55 Stefanus melihat "Allah dan Yesus".
    pertanyaannya jika Yesus juga berhakikat Allah, ada berapa Allah di Situ. Bukan kah 2 Allah? ini tentunya bertentangan dengan Ulangan 6:4 bahwa Allah itu Esa bukan..?
    saya paham doktrin Tritungal, dan Anda sepertinya bukanlah penganut Modalisme.

    mohon di tanggapi.

    From TST.

    ReplyDelete
  10. Dear Sdr TST,

    Sebelum saya menjawab pertanyaan Sdr, bolehkan saya tahu keyakinan Anda sendiri? Apakah Anda Trinitarian atau Saksi-Saksi Yehuwa atau lainnya?

    Terima kasih

    Salam kasih Kristus

    ReplyDelete
  11. Dear sdr.Awi,

    Saya memahami maksud anda terkait kontroversi Tritunggal versi Trinitarian versus Tritunggal versi Modalisme atau Sabellianisme.
    Dan saya berharap di awal bahwa anda memahami tulisan2 saya sebenarnya sdg mengkritik konsep Tritunggal versi Modalisme tersebut (anda tentu melihat dgn jelas dari comment2 saya, bukan?). Jika anda memang merasa terpanggil untuk meluruskan konsep Tritunggal versi modalisme yang menurut anda salah, maka idealnya anda berada pada jalur yang sama dengan SSY yang juga sedang mengkritik konsep Tritunggal versi modalisme, bukan malah berupaya menyerang SSY dalam konteks tersebut (paham maksud saya?).

    Ya, memang tak bisa dipungkiri, sejarah kontroversi 'perdebatan' konsep Trinitas di kalangan tokoh Kristen masa awal yang memunculkan teori2 dari tokoh2 cendikiawan Kristen abad ke 2 Masehi seperti Noetus, Praxeas, Sabellius, dll versus Tertullian, dll (dari kalangan Trinitarian) telah menambah ruwet dan mumetnya konsep Trinitas itu sendiri.

    Saya tidak tahu apa pendapat anda tentang konsep Tritunggal versi kredo Athanasius abad ke 4 setelah kontroversi perdebatan panjang ttg trinity berlangsung sejak konsili Nicea thn 325M hingga konsili konstaninopel dan kredo Athanasia dibuat, apakah resultnya menurut anda condong ke konsep Modalisme ataukah cenderung ke Trinitarian? namun terlepas dari itu semua, saya pribadi berupaya untuk berpikir "back to basic" kembali kepada kebenaran Alkitab tanpa dipengaruhi sedikitpun oleh cara pandang para tokoh2 Modalisme maupun Trinitarian masa lalu (yang penuh dengan nuansa filsafat dan filosofis). Bukankah anda sendiri yang selalu menekankan agar kita waspada dengan Kultus individu yang mengarah kepada Agama Kultus?

    Mohon agar dipahami.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  12. Saya seorang Saksi Yehuwa,
    saya senang akhirnya Anda mau mendiskusikan ayat-ayat Alkitab.
    saya ada memberi komentar di blog sebelah yang khusus membahas ayat-ayat, namun responnya lama sekali...

    terimakasih pak sudah di tanggapi...
    dan mohon maaf saya kalau koment langsung ke pointnya saja ya, (tanpa basa-basi) :)

    From :TST

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr TST

      Salam kenal.

      Sdr mengatakan:

      di Kisah 7:55 Stefanus melihat "Allah dan Yesus".

      Sekarang kita lihat 7:55-56 dari TDB:

      Tetapi Stefanus, yang penuh dengan roh kudus, menatap ke langit dan terlihatlah kemuliaan Allah dan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah, dan ia mengatakan, ”Lihat! Aku melihat langit terbuka dan Putra manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

      Perhatikan kalimat kemuliaan Allah yang artinya yang dilihat Stefanus bukanlah Allah Bapa tetapi hanyalah berupa kemuliaan Allah.

      Jadi jelas apa yang dilihat Stefanus bukanlah 2 Allah yang seperti Sdr maksud.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    2. Kisah 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan roh kudus, menatap ke langit dan terlihatlah kemuliaan Allah dan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah, 56 dan ia mengatakan, ”Lihat! Aku melihat langit terbuka dan Putra manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

      kalau melihat ayat 55 saja pak Awi,boleh lah dikatakan itu adalah kemuliaan Allah. Namun kalau kita membaca ayat 66,Stefanus juga melihat Putra yang berdiri di sebelah kanan Allah. jadi Stefanus tanpa disangsikan memang melihat pribadi Allah dan Yesus.

      jadi bagaimana menurut Pak Awi, ada berapa Allah yang Stefanus lihat ???

      mohon ditanggapi...:)

      Delete
    3. Dear Sdr TST

      Saya tahu Anda tidak suka basa-basi, tetapi kali ini maafkan jika saya berbasa-basi ya.

      Begini ya, salah satu alasan saya me-moderasi blog ini adalah agar orang-orang NON-Kristen tidak membuat komentar di blog ini. Dan ada beberapa orang yg Non-Kristen memberi komentar, dengan sangat menyesal, tidak saya tayangkan. Hal Ini karena blog ini dibuat untuk 'kalangan sendiri'. Mudah2an Anda paham dan mengerti maksud saya

      Dari awalnya, saya sudah curiga dengan Anda dengan mengatakan:

      di Kisah 7:55 Stefanus melihat "Allah dan Yesus".
      pertanyaannya jika Yesus juga berhakikat Allah, ada berapa Allah di Situ. Bukan kah 2 Allah? ini tentunya bertentangan dengan Ulangan 6:4 bahwa Allah itu Esa bukan..?
      saya paham doktrin Tritungal, dan Anda sepertinya bukanlah penganut Modalisme.


      Oleh sebab itu, saya bertanya:

      bolehkan saya tahu keyakinan Anda sendiri? Apakah Anda Trinitarian atau Saksi-Saksi Yehuwa atau lainnya?

      Dan Anda jawab:

      Saya seorang Saksi Yehuwa

      Saya tahu pasti bhw seorang Saksi Yehuwa mempercayai Alkitab 100% sebagai Firman Allah, tetapi Anda mengaku seorang Saksi, tetapi telah memotong sebuah kalimat yang utuh dari 'kemuliaan Allah dan Yesus' menjadi 'Allah dan Yesus' saja.

      Menurut saya, seorang Saksi tidak mungkin melakukan hal yg demikian.

      Ke-2, Anda menulis paham Tritunggal dan modalisme. Maaf ya, 99% seorang Saksi tidak paham modalisme. Dan jika Anda paham Tritunggal, tidak mungkin pula memotong kalimat utuh di atas untuk membuktikan doktrin Tritunggal mempercayai Allah lebih dari satu.

      Saya sudah curiga, tetapi saya sungguh berharap Anda tulus menanyakannya, jadi saya jawab.

      Tetapi kembali Anda menanyakan istilah 'Putra yang berdiri di sebelah kanan Allah'.

      Nah, hal ini lebih-lebih meyakinkan saya bhw Anda bukanlah seorang Saksi Yehuwa karena Saksi Yehuwa pasti tahu jawabannya.

      Jadi kesimpulan saya: Anda bukanlah seorang Kristen ataupun seorang Saksi Yehuwa.

      Jika ada ingin mengetahui jawabannya, ada begitu banyak situs yang membahas dialog antar agama. Silahkan tanyakan, pasti Anda mendapatkan jawabannya. Tetapi blog ini misinya berbeda, jadi maafkan jika Anda kecewa.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      NB: Oh ya, maaf ya, semua agama (Islam, Budha, Hindu dll) mengajarkan untuk bersikap jujur dan tulus, tetapi rupanya agama Anda bukanlah salah satu dari agama yang saya sebutkan karena Anda telah berdusta. Entah agama apa yang Anda anut yang memperbolehkan berdusta. Anda harus bertobat dan ganti agama yang mengajarkan kejujuran dan ketulusan

      Delete
    4. Selamat siang pak,
      Baiklah kalau pak Awi merasa bahwa saya bukanlah seorang Saksi Yehuwa.
      Saya ceritakan sedikit latar belakang saya. Saya adalah seorang Saksi yang diBaptis 6 tahun lalu. Walaupun saya dibesarkan dalam keluarga Saksi hal ini tidak membuat saya otomatis menjadi Saksi Yehuwa. Saya baru tersentuh untuk membaktikan diri setelah dewasa.
      Singkat cerita di akhir tahun 2011 lalu saya ada mengakses blog www.saksiyehuwa.org dan saya sangat tertarik dengan bahasan 587 SM vs 607 SM dan artikel terkait di blog tersebut. Saya mulai pelajari artikel2 tersebut dan mendapati artikel2 nya di susun dengan baik. Sempat ada keraguan bahwa inilah kebenaran, sedangkan apa yang saya pelajari dari MP adalah salah. Namun untunglah ada sebuah situs yang saya temukan yang di buat oleh sdr2 kami, yang menjelaskan dengan gamblang dan jelas sekali bahwa 607 SM adalah tahun dihancurkannya Yerusalem. Keyakinan saya kembali ada. Bahwa apa yang diajarkan organisasi benar. Sehingga saya pun dapat menjelaskan dengan ‘lancar’ tentang bukti2 607 SM sebagai tahun dihancurkannya Yerusalem.

      Nah setelah saya memehami betul tentang 587 SM vs 607 SM, saya kemudian mulai membuka-buka artikel tentang tritunggal. Semula pemahaman saya tentang pengertian Tritungal adalah seperti modalisme. Namun ternyata hal itu jauh berbeda pak Awi ya …( dan istilah modalisme pun saya dapatkan dari blog tersebut)
      Dalam Tritunggal ada satu Allah (Yehuwa) hadir dalam 3 pribadi, yang masing2 sehakikat Allah, setara Allah. Sedangkan modalisme 3 pribadi dalam (menjadi) 1 Allah, artinya pribadi bapak ya pribadi Yesus ya pribadi roh kudus. Nah pemahaman ini pun saya dapatkan dari situs tersebut.
      Namun saya mendapati bahwa doktrin tritunggal pun bukanlah ajaran Alkitab. Salah satunya adalah di Kisah 7:55.

      Mengapa saya memberikan komentar di sini?
      Kepada Sdr saya (sdt truth seeker) pak Awi bilang bahwa beliau tidak bisa membedakan anatar tritunggal dan modalisme. Bahkan pak Awi tidak menanggapi komentarnya. Maka biarlah saya pak awi yang sudah bisa membedakan tritunggal dan modalisme mulai membahas tentang Tritunggal. Tritunggal benar atau tidak . dan mau tidak mau kita memang harus mencari tahu kebenaran ini. Dan hasilnya pun tentulah akan ada yang benar dan yang salah, seraya kita menggunakan Alkitab sebagai patokan. Bukan kah demikian Pak?
      Maka saya mulai dengan ayat yang sudah saya sebutkan di atas pak. Di kisah 7:55.
      Terus terang saya tidak ada maksud untuk memenggal kalimat ‘kemulian Allah dan Yesus’ menjai ‘Allah dan Yesus’.

      Pada waktu saya menanyakan Kisah 7:55 itu, saya tidak sedang membawa Alkitab, jadi saya ingatnya Cuma Stefanus melihat “ Allah dan Yesus”. Namun demikian sewaktu saya membahas Kis 7:55 di saksiyehuwa.org. admin blog tersebut tidak membuat pembedaan antara ‘kemuliaan Allah ..’ dan ‘Allah’. beliau menjelaskan bahwa kata “Allah” memaksudkan Bapak. (bisa dilihat di sini http://www.saksiyehuwa.org/2012/04/yesus-dicobai-mat-41-bagaimana-ia-allah.html?showComment=1341167883932#comment-c3479116264765358863)

      Berlanjut …

      Delete
    5. Lanjutan …
      Namun saya katakan, okelah kalau mungkin pak Awi berkeberatan bahwa yang di lihat Stefanus itu adalah ‘Kemuliaan Allah’ bukan Bapak.

      Maka saya kembali menanyakan dengan mengajukan di ayat 56, bahwa Putra di katakana berdiri di sebelah kanan Allah. yang sebenarnya adalah penggenapan dari mazmur 110:1. Jadi Yesus memang berdiri di sebelah kanan Allah. itulah yang Stefanus lihat pada saat itu.
      Maka saya menanyakan bagaimana Trinitarian memandang hal ini? Jika ada 2 pribadi Allah (karena menurut Trinitarian Yesus juga berhakikat Allah) maka ada berapa Allah yang Stefanus lihat? Bukan kah 2 pak Awi? Hal ini bukankah bertentangan dengan Ulangan 6:4 bahwa Allah itu Esa? Namun paham Tritunggal mengatakan bahwa hanya ada satu Allah?

      Misalnya ; pak Awi berada di sebelah kanan Istri pak Awi? Bukankah ada 2 pribadi yang berhakikat manusia pak? Namun mengapa ‘khusus’ untuk Tritunggal di katakana ada satu Allah walaupun yang terlihat jelas 2 Allah??

      Itulah pak mengapa saya dapat menyimpulkan bahwa Tritunggal bukanlah ajaran Alkitab.

      NB :
      Percayanya Pak Awi atau tidak sehubungan dengan latar belakang saya, saya kembalikan pada Bapak Awi. Karena itu adalah hak pak Awi. Sama halnya ketika pak Awi mengatakan bahwa pak Awi pernah berdiskusi dengan 15 saksi atau lebih dan hal2 lain nya yang pak awi pernah sampaikan terkait latar belakang Pak Awi, itupun adalah hak saya dan pembaca blog untuk percaya atau tidak.

      Trimakasih pak,
      Jika Bapak Awi bersedia menayangkan komentar saya, yang singkat (karena memang saya sungguh tidak pandai berbasa-basi) 

      Salam kasih Kristen.

      Delete
    6. Dear Sdr TST

      Ya, sekarang saya mengerti setelah Anda menjelaskannya. Bukannya apa-apa, memang beberapa hari terakhir ini ada komentar-komentar Non-Kristen yang masuk dan tidak saya tayangkan karena memang misi saya bukan untuk berdialog dengan Non-Kristiani.

      Eh, Sdr ngaku Saksi Yehuwa dan mengerti modalisme, ya tentunya saya curiga karena memang organisasi tidak mengajarkannya dengan baik. Padahal menurut saya, seharusnya MP mengajarkannya kepada Saksi, tidak malah membuat rancu seolah-olah Tritunggal sama dengan modalisme, bukan? Lihat bahasannya di Menara Pengawal Mengajar Saksi Yehuwa

      Ya, jika Sdr banyak membaca, tentunya Anda menjadi Saksi Yehuwa yang 1% mengerti perbedaan Tritunggal dengan modalisme. Sedangkan yang 99% SSY tidak mengerti.

      Lebih lanjut Sdr menanyakan 'Putra manusia berdiri di sebelah kanan Allah', lebih curiga lagi saya karena kalimat yang demikian biasa diajukan oleh non-Kristen di forum-forum diskusi lintas agama, bukan diajukan oleh Saksi karena saya tahu MP mengajarkan arti kalimat itu.

      Jika Sdr benar-benar Saksi, silahkan lihat buku Pemahaman Alkitab jilid 2, hlm. 976 'Tangan Kanan'.

      Bagaimanapun juga, untuk menjawab pertanyaan Sdr, saya sudah membuat artikel khusus untuk membahasnya karena bagaimanapun juga baik untuk pembaca blog ini untuk mengetahuinya. Linknya di Yesus Berdiri Di Sebelah Kanan Allah

      Mudah-mudahan jawaban saya itu membantu Saudara untuk memahami lebih lagi tentang doktrin Tritunggal.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    7. Pernyataan Pak Awi :
      Jika Sdr benar-benar Saksi, silahkan lihat buku Pemahaman Alkitab jilid 2, hlm. 976 'Tangan Kanan'.


      Tangan Kanan. Secara simbolis, tangan kanan dianggap sangat penting. Yusuf merasa tidak senang ketika melihat Yakub menyilangkan kedua tangannya agar dapat menaruh tangan kanannya di atas Efraim, putra bungsu Yusuf. Tetapi Yakub sengaja melakukannya untuk memberi Efraim berkat yang lebih unggul. (Kej 48:13-20) Berada di sebelah kanan seorang penguasa berarti menempati posisi yang paling penting, posisi setelah penguasa itu sendiri (Mz 110:1; Kis 7:55, 56; Rm 8:34; 1Ptr 3:22), atau memiliki tempat yang istimewa di hatinya. (Mat 25:33) Dalam penglihatan di buku Penyingkapan, Yesus dikatakan memiliki tujuh bintang dari tujuh sidang jemaat di tangan kanannya. Artinya, semua badan penatua mendapat perkenan Yesus dan sepenuhnya berada di bawah kendali, kuasa, dan pengarahannya.—Pny 1:16, 20; 2:1.
      Apabila Allah memegang tangan kanan seseorang, berarti Ia menguatkan orang tersebut. (Mz 73:23) Seorang pejuang biasanya mengayunkan pedang dengan tangan kanannya, dan tangan ini tidak terlindung oleh perisai yang ada di tangan kirinya. Oleh karena itu, seorang sahabat akan berdiri atau berperang di sebelah kanannya sebagai pendukung dan pelindung. Situasi inilah yang digunakan secara metafora sehubungan dengan pertolongan dan perlindungan Allah bagi orang-orang yang melayani-Nya.—Mz 16:8; 109:30, 31; 110:5; 121:5.
      Penulis buku Pengkhotbah berkata, ”Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bebal ke kiri.” Dengan kata lain, orang berhikmat cenderung kepada haluan yang benar dan menguntungkan, tetapi orang bebal cenderung kepada haluan yang buruk.—Pkh 10:2.


      sudah saya kutip kan pak. sudah percayakan kalau saya seorang saksi? hehe...

      pak saya lagi cukup sibuk minggu2 ini, nanti akan saya komentari link yang bapak kasih...

      mksh pak Awi.
      selamat siang ...:)

      Delete
    8. Dear Sdr TST

      Yeep Sdr seorang Saksi. Ya hanya nguji aja toh, gak salah khan?! Sebabnya Sdr meragukan sih. . .:-)

      Ya, memang kita bukannya 'sepenuh waktu' melakukan dialog di internet. Iseng-iseng aja koq. Demikian juga jika saya agak lama meresponsnya, ya mungkin sedang sibuk

      Tolong komentarinya jangan susah-susah, takut gak bisa jawab ya. . .:-) saya juga baru belajar koq. Bagaimanapun juga saya tidak memfokuskan blog ini untuk mendiskusikan ayat-ayat Alkitab.

      Salam kasih Kristus

      Delete
  13. Dear sdr.Awi,

    Kalau bisa dikategorikan pemahaman Trinitas terdiri atas 4 :

    1. Trinitarian
    2. Unitarian / Monoteis Judaisme
    3. Modalisme Praxeas /Sabellianisme
    4. Monoteisme Arianisme

    Saya ingin meluruskan agar clear, yang pertama perlu diketahui yaitu bahwa dalam paham konteks kontroversi Trinitas, SSY Bukan aliran Arianisme ataupun Unitarianisme sehingga dalam beberapa aspek SSY tidak sepaham dengan konsep Arius maupun Unitarian.

    SSY banyak mengkritisi versi Tritunggal dari konsep aliran Modalisme tetapi juga Trinitarian. Berbagai Publikasi terbitan SSY yang berisi kritik tajam terhadap doktrin Tritunggal memang mengarah khususnya terhadap konsep Tritunggal versi Modalisme, tetapi itu tidak berarti bahwa konsep Trinitarian menjadi diterima oleh SSY, karena tetap saja rumusan penjabaran trinitas ala Trinitarian masih bertentangan dalam beberapa aspek berdasarkan riset Alkitab versi SSY.

    Maka sebenarnya, Alkitab sajalah yang seharusnya menjadi satu-satunya parameter indikator sejati yang perlu dipakai oleh setiap orang Kristen untuk mengkaji ulang doktrin Tritunggal dari berbagai versi tersebut, bukan memakai parameter dari konsep para 'bapa-bapa Gereja' atau para cendikiawan Kristen masa awal yg penuh dengan kontroversi ideologis dan filosofis sepanjang sejarah keKristenan.

    Mari kita lanjutkan diskusi kita berdasarkan Alkitab. Silahkan mengutip sejarah latar belakang doktrin Tritunggal dari berbagai versi, tapi saya berharap kita semua pada akhirnya akan kembali bermuara kepada Alkitab sebagai dasar fundamental kebenaran sejati.

    Btw. Saya tertarik dengan jawaban anda terhadap pertanyaan saya tentang 1 Yoh 5:7-8 LAI :

    Awi wrote: Lalu bahasan Sdr sampai kepada 1 Yoh 5:7-8 (Comma Johanneum) dan Sdr menuduh terjemahan LAI yang telah menipu umat Kristen di Indonesia selama ini. Begini ya Pa, setiap terjemahan Alkitab memiliki basis textnya, misalnya NWT menggunakan Westcott & Hort dan teks lainnya, KJV menggunakan textus receptus dan basis teks lainnya. Demikian juga LAI. Karena perbedaan dari mana sumber teks ini, menjadikan sedikit perbedaan terjemahan. Mengapa 1 Yoh 5:7-8 ada di dalam terjemahan LAI? Memang ada sumber teks yg lebih tua mencantumkan hal ini dan teks modern tidak mencantumkannya, oleh karena itu, LAI membuatnya dalam tanda kurung. Jika LAI mau menipu ya Pa, LAI tidak akan membuatnya dalam tanda kurung.

    Apakah statment anda tersebut bukan suatu bentuk upaya Rasionalisasi terhadap versi LAI, pak Awi? just curious aja sih.

    Shalom,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Begini ya, jika kita sungguh2 mencari kebenaran sejati, maka kita harus lebih dulu jujur terhadap diri sendiri. Kecuali yang kita cari adalah pembenaran maka – maaf – inilah apa yang Sdr coba ekspresikan dalam komentar-komentar Sdr.

      Saya sangat memahami kekeliruan ini. Dan penjelasan saya di bawah ini bukanlah dalam upaya untuk memperbesar masalah tetapi saya ingin kita masing2 jujur. . . dan memperbaiki apa yang memang salah.

      Saudara harus jujur bahwa apa yang Sdr tulis merupakan pembelaan atas kekeliruan Saudara, bukan? Mengapa saya katakan demikian? Dalam upaya memperbaiki kekeliruan itu, malahan Sdr membuat lebih banyak kekeliruan lagi.

      Sdr berkata:

      Saya memahami maksud anda terkait kontroversi Tritunggal versi Trinitarian versus Tritunggal versi Modalisme atau Sabellianisme. . .

      Kalau bisa dikategorikan pemahaman Trinitas terdiri atas 4 :

      1. Trinitarian
      2. Unitarian / Monoteis Judaisme
      3. Modalisme Praxeas /Sabellianisme
      4. Monoteisme Arianisme


      Pertama, Sdr memahaminya setelah menulis panjang lebar tanpa membaca seluruh artikel bersambung saya.

      Kedua, pemahaman Sdr pun – maaf – agak kurang karena tidak ada istilah ‘Tritunggal versi modalisme’! Tritunggal adalah Tritunggal, modalisme adalah modalisme.

      Ke-3, saya sudah berdiskusi dgn lebih dari 15 SSY, semuanya (termasuk 2 penatua) tidak memiliki pemahaman perbedaan antara ajaran Tritunggal dgn modalisme. Ini fakta. Silahkan Anda tanya kepada SSY pertanyaan sederhana, “Apakah ajaran Tritunggal mengajarkan Pribadi Bapa sama dengan Pribadi Yesus?” Saya yakin 99% mengatakan ‘YA’. Mengapa demikian? Karena memang MP dengan sengaja mengajar kepada SSY untuk memberikan argumentasi dalam pola modalisme! Silahkan baca MP mengajar SY

      Saya membaca begitu banyak publikasi dan hanya satu artikel yg membahas modalisme yaitu di MP 15/5/2002 ‘Paradoks Tertulian’. Oleh sebab itu, tidak aneh jika rata2 SSY memiliki pemahaman yg keliru.

      Ke-4, Sdr mengkategorikan ‘. . .pemahaman Trinitas terdiri atas 4. . . .’. Maaf ini keliru. Tidak ada hal yang demikian.

      Ke-5, Sdr menulis ‘Unitarian / Monoteis Judaisme’. Unitarian merupakan paham dari agama Kristen yang ada kira2 pertengahan abad 16, sedangkan Judaisme adalah agama Yahudi yg hanya mengakui PL.

      Sdr menulis:
      Dan saya berharap di awal bahwa anda memahami tulisan2 saya sebenarnya sdg mengkritik konsep Tritunggal versi Modalisme tersebut (anda tentu melihat dgn jelas dari comment2 saya, bukan?). Jika anda memang merasa terpanggil untuk meluruskan konsep Tritunggal versi modalisme yang menurut anda salah, maka idealnya anda berada pada jalur yang sama dengan SSY yang juga sedang mengkritik konsep Tritunggal versi modalisme, bukan malah berupaya menyerang SSY dalam konteks tersebut (paham maksud saya?).

      Maaf, saya kira, sejak awal Sdr mengira
      (krn belum membaca artikel saya semua) pemahaman Tritunggal saya adalah modalisme, sebab itu, Sdr memberi argumentasi dalam pola2 pertanyaan modalisme krn memang demikian pola pikir SSY.

      Maaf, MP sejak dari mulanya mengritik doktrin Tritunggal dengan cara memberikan argumentasi bersifat modalisme. Saya kritik MP bukan hanya sekedar ttg Tritunggal, tetapi melampaui itu.

      --berlanjut--

      Delete
    2. Sdr menulis:

      Mari kita lanjutkan diskusi kita berdasarkan Alkitab. Silahkan mengutip sejarah latar belakang doktrin Tritunggal dari berbagai versi, tapi saya berharap kita semua pada akhirnya akan kembali bermuara kepada Alkitab sebagai dasar fundamental kebenaran sejati.

      Saya menjelaskan Tritunggal dalam konteks sejarahnya dalam upaya merespons tulisan MP yang menurut saya tidak sesuai dengan fakta sejarah. Dan memberikan pengetahuan ini kepada Saudara2 seiman saya agar mereka paham dan dapat membela iman mereka ketika bertemua dgn SSY. Itu saja.
      Pada akhirnya, saya setuju bhw segala diskusi kita harus berdasarkan Alkitab. Tetapi percayalah, Pengkhotbah mengatakan ‘tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari (1:9). Jadi sebetulnya diskusi kita ini telah diselesaikan oleh Bapa-Bapa gereja itu.
      Sdr menulis:
      Saya tidak tahu apa pendapat anda tentang konsep Tritunggal versi kredo Athanasius abad ke 4 setelah kontroversi perdebatan panjang ttg trinity berlangsung sejak konsili Nicea thn 325M hingga konsili konstaninopel dan kredo Athanasia dibuat, apakah resultnya menurut anda condong ke konsep Modalisme ataukah cenderung ke Trinitarian? namun terlepas dari itu semua, saya pribadi berupaya untuk berpikir "back to basic" kembali kepada kebenaran Alkitab tanpa dipengaruhi sedikitpun oleh cara pandang para tokoh2 Modalisme maupun Trinitarian masa lalu (yang penuh dengan nuansa filsafat dan filosofis). Bukankah anda sendiri yang selalu menekankan agar kita waspada dengan Kultus individu yang mengarah kepada Agama Kultus?

      Jujur saya katakan dan ini merupakan duka saya terhadap Saudara2 seiman saya yg mengaku percaya Tritunggal tetapi tidak mengerti sejarah dan pemahamannya. Saudara2 saya berpikir dalam pola pikir modalisme. Inilah sebabnya saya menjelaskan panjang lebar akan doktrin Tritunggal dalam aspek sejarah dan pemahaman itu saya coba jelaskan dalam bahasa orang awam sehingga lebih mudah dimengerti dibandingkan membaca buku-buku teologi yg sifatnya baku dan formalitas. (Ini Sdr kritik ‘saya bilang sebelumnya bhw anda luar biasa hebat dan percaya diri, sebab anda mengeluarkan semacam 'fatwa' secara pribadi tanpa mewakili institusi Kristen manapun utk menafsirkan Tritunggal dengan "frame style baru" yg anda miliki kepada orang lain. )

      Kita boleh berpikir dan mencoba ‘back to basic’ kepada Alkitab, tetapi mau tidak mau apa yang kita bahas akan sama dengan apa yang diperdebatkan oleh tokoh modalis ataupun Trinitarian karena memang tidak ada satupun hal yang baru di bawah matahari (Pkh 1:9).

      Satu hal, Sdr harus benar-benar memahami arti kultus dalam pemahaman yang benar. Ada kriteria khusus orang menyebut suatu agama itu kultus. Pemimpin kultus tidak pernah meminta anggotanya mengkultuskannya secara langsung. Tidak! Tetapi melalui suatu metode2 tertentu yang tidak disadari oleh anggotanya bahwa sesungguhnya mereka pengikut kultus. Saya tekankan ini agar Sdr tidak salah paham. Pengikut Jim Jones tidak pernah terpikir dan sadar mengikuti pemimpin kultus, apalagi sadar bhw suatu hari mereka akan diajak mati bersama-sama. Ketika sadarpun, sudah terlambat.

      Apakah statment anda tersebut bukan suatu bentuk upaya Rasionalisasi terhadap versi LAI, pak Awi? just curious aja sih.
      mengenai penjelasan saya ttg 1 Yoh 5:7-8 (Comma Johanneum).

      Definisi kasar dari rasionalisasi adalah proses, cara, perbuatan menjadikan bersifat rasional; proses, cara, perbuatan merasionalkan (sesuatu yg mungkin semula tidak rasional)

      Saya percaya bhw apa yg saya sampaikan merupakan sebuah penjelasan karena memang didasarkan pada fakta yaitu ada begitu banyak sumber teks yang dipakai oleh para penerjemah Alkitab. Nah, para penerjemah itu menggunakan sumber teks yang mana, inilah yg menjadikannya berbeda terjemahan, tentunya ini bukan rasionalisasi karena definisi rasionalisasi adalah merasionalkan yang semula tidak rasional menjadi masuk akal.

      Salam kasih Kristus Yesus.

      Delete
  14. Dear sdr.Awi,

    Terimakasih atas koreksi anda terhadap beberapa comment saya di atas. Ya, dari hasil riset anda pribadi, mungkin anda sudah sampai pada suatu kesimpulan bahwa 'penafsiran' Trinitarian adalah kebenaran absolute, sedangkan konsep Modalisme adalah sesat, tetapi sejujurnya saya ingin katakan kpd anda kalau saya pribadi pada dasarnya tidak terlalu concern dengan berbagai istilah atau "versi" dari konsep Trinitas, entah itu Trinitarian ataupun Modalisme atau apapun istilahnya.

    Mengapa saya berpandangan demikian? sebab apapun konsep atau penafsiran dari para tokoh 'bapa-bapa gereja' versus tokoh-tokoh cendikiawan lainnya tentang doktrin Tritunggal sepanjang sejarah, menurut saya pribadi tidak menambah jelas dan cerah ajaran Trinitas, melainkan malah menambah rumit dan sulitnya dogma tersebut dipahami.

    YA, seperti penjelasan anda ttg Rasionalisasi = definisi rasionalisasi adalah merasionalkan yang semula tidak rasional menjadi masuk akal. Seperti itulah menurut saya sejarah kontroversi doktrin Trinitas, bukan bermuara pada pencarian akan kebenaran fundamental Alkitab, melainkan hanyalah bentuk upaya merasionalisasikan sesuatu yang semula tidak rasional menjadi masuk akal, seperti itulah menurut saya konsep Trinitarian yang sedang berupaya menyangkal konsep Modalisme yang tidak masuk akal untuk merasionalisasikan doktrin Tritunggal agar tampak lebih logis dan masuk akal.

    Itulah sebabnya saya katakan sebelumnya : saya pribadi berupaya untuk berpikir "back to basic" kembali kepada kebenaran Alkitab tanpa dipengaruhi sedikitpun oleh cara pandang para tokoh2 Modalisme maupun tokoh Trinitarian masa lalu (yang penuh dengan nuansa filsafat dan filosofis). Bukankah anda sendiri yang selalu menekankan agar kita waspada dengan Kultus individu yang mengarah kepada Agama Kultus?

    Jadi sekali lagi saya katakan, mari kita lanjutkan diskusi kita berdasarkan Alkitab. Silahkan mengutip sejarah latar belakang doktrin Tritunggal dari berbagai versi, tapi saya berharap kita semua pada akhirnya akan kembali bermuara kepada Alkitab sebagai dasar fundamental kebenaran sejati.

    ...berlanjut...

    Salam kasih Kristus,
    Truthseeker

    ...berlanjut...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Anda menulis:

      YA, seperti penjelasan anda ttg Rasionalisasi. . . Seperti itulah menurut saya sejarah kontroversi doktrin Trinitas, bukan bermuara pada pencarian akan kebenaran fundamental Alkitab, melainkan hanyalah bentuk upaya merasionalisasikan sesuatu yang semula tidak rasional menjadi masuk akal, seperti itulah menurut saya konsep Trinitarian yang sedang berupaya menyangkal konsep Modalisme yang tidak masuk akal untuk merasionalisasikan doktrin Tritunggal agar tampak lebih logis dan masuk akal.

      Untuk seseorang yg - mungkin - belum pernah membaca sejarah doktrin Tritunggal di luar publikasi MP dan baru saja memahami perbedaan istilah rasionalisasi dengan penjelasan berdasarkan fakta; maaf, sungguh luar biasa pernyataan Anda.

      Jika Anda membaca salah satu buku ttg Tritunggal misalnya Allah Trinitas oleh Robert Letham, penerbit Momentum dan memahami isinya. Ataupun buku pembahasan ttg doktrin Tritunggal manapun. Mungkin saja mata Anda akan terbuka bahwa apa yang disampaikan oleh MP di publikasi2-nya tidaklah benar. Dan bagaimana Bapa-Bapa Gereja itu mencoba memahami akan hakekat Allah secara komprehensif dan berdasarkan Alkitab.

      Ketika saya berbicara ttg doktrin Tritunggal, saya memandangnya sebagai usaha kemanusiaan saya untuk memahami hakekat dan jati diri Allah yang tidak terbatas dan melampaui akal manusia manapun untuk memahaminya.

      Siapakah kita makhluk ciptaan yang hanyalah debu ini mampu memahami Allah dengan sempurna? Apakah kata Alkitab mengenai hal ini:

      Dapatkah engkau mengetahui perkara-perkara yang dalam dari Allah, Atau dapatkah engkau mengetahui tentang Yang Mahakuasa selengkapnya? (Ayub 11:7)

      Lihat! Allah lebih tinggi daripada yang dapat kita ketahui; Dalam hal jumlah, tahun-tahunnya tidak dapat diselidiki. (Ayub 36:26)


      Jika Saudara mengatakan 'YA', saya mampu memahami Allah dengan sempurna, maka blog ini bukanlah untuk Saudara. Tidak ada jawaban bagi Saudara. Tidak ada satu manusiapun mampu memberikan jawaban 100% akan doktrin Tritunggal.

      Blog ini dibuat khusus bagi orang-orang yg dengan rendah hati ingin mengetahui dgn pertanyaan2;

      1. saya tidak mengerti doktrin Tritunggal tetapi anehnya mengapa begitu banyak orang mempercayainya.
      2. Bagaimana Trinitarian itu dapat dipahami?
      3. Apakah yang membuat Trinitarian memahami berdasarkan Alkitab sedangkan saya koq tidak memahaminya?
      4. Mengapa Trinitarian mengatakan Tritunggal 'melampaui akal manusia' tetapi toh tetap bersikukuh ajaran ini berdasarkan Alkitab.
      5. Dan lain-lain pertanyaan dengan hati yang tulus dan obyektif (maaf, meskipun Sdr mengatakan berulang-kali berpikiran opened-mind dan obyektif, tetapi membaca komentar Anda ini membuat saya bertanya-tanya apakah demikian), maka Roh Kudus sebagai sumber pencerahan dan pengajar akan memberikan pencerahannya kepada Sdr krn memang Trinitarian mempercayai Roh Kudus-lah yang mengajar dan mencerahkan, bukan suatu organisasi.

      Oleh karena itu, berulang-ulang saya katakan masalah setiap Saksi Yehuwa bukanlah teologis, tetapi hambatan2 psikologis.

      Jika Sdr memahami apa yang saya katakan ini, ya bolehlah kita bahas lebih lanjut. Jika tidak, maaf, sampai kapanpun tidak akan ada suatu titik temu. Seperti Anda berbicara dengan para cendikiawan Kristen yang tidak memuaskan itu. Hasilnya sama.

      Salam kasih Kristus.

      Delete
  15. Dear sdr.Awi,

    Dulu saya sering bertanya dalam hati, mengapa jika para pendeta ketika dicecar pertanyaan seputar Tritunggal pada akhirnya akan melontarkan kalimat pamungkas "Allah itu misteri dan manusia tidak akan sanggup memahami seperti apa Allah Tritunggal itu sebenarnya dan jangan menggunakan Logika saudara untuk mencoba mengkritisi doktrin Trinitas" - itulah kalimat pamungkas yang sering digunakan para pendeta untuk "mengunci" pertanyaan2 berikutnya yang mungkin muncul dari para anggotanya yang terlalu berpikiran kritis. Anehnya sebelum mengeluarkan statement pamungkas tersebut, para pendeta itu sanggup menjelaskan Tritunggal dengan sangat percaya diri seolah-olah mereka sudah mengenal Allah secara lengkap, sehingga bertolakbelakang dengan ungkapan sebelumnya yg mengatakan bahwa 'Allah itu misteri', jika misteri koq bisa menjelaskan Tritunggal? sehingga nampak seperti Pradox.

    Sdr.Awi, saya ingin bertanya kepada anda, pernahkah suatu waktu anda merenungkan hal ini : Jika memang dogma Tritunggal merupakan kebenaran absolute yang tidak boleh dipertanyakan dan tidak bisa di-otak-atik lagi, lalu mengapa ya sepanjang sejarah Gereja2 Kristen begitu banyak kontroversi seputar ajaran Tritunggal tersebut? mengapa ada begitu banyak pertanyaan seputar ayat-ayat Alkitab yang bertentangan dengan konsep Trinitas? apakah isi Alkitab saling bertentangan ataukah konsep dogma atau penafsiran dari para tokoh cendikiawan Kristen itulah yang sebenarnya saling bertentangan?. Just think about it !

    Jika anda memang mempelajari sejarah Kekristenan, anda tentu akan tahu bahwa para penentang doktrin Tritunggal sepanjang sejarah juga memiliki dasar-dasar teologis Alkitab ketika mereka membuat hipotesa yang menjelaskan bhw dogma Trinitas itu keliru. Mereka tidak asal menentang tanpa dasar-dasar teologis (bukan hanya SSY saja yang menentang doktrin Trinitas sepanjang sejarah dari dulu hingga sekarang) contohnya : kalau dulu ada tokoh uskup Arius yang belakangan pengikutnya disebut dgn Arianisme, kalau sekarang ada juga yang disebut dgn 'Kristen Tauhid'.

    http://kristentauhid.blogspot.com/
    http://fransdonald.blogspot.com/

    Nah, timbul pertanyaan yg sangat mendasar, apakah parameter yang anda gunakan untuk menilai bahwa penafsiran tokoh atau kelompok yang satu pasti lebih benar dari penafsiran tokoh atau kelompok yang lain, atau dengan katalain, yang ini absolute benar dan yang sana absolute sesat? apa parameter yang anda gunakan, dan mengapa anda menggunakan parameter tersebut? mohon dijawab ya.

    Awi wrote: Oleh karena itu, berulang-ulang saya katakan masalah setiap Saksi Yehuwa bukanlah teologis, tetapi hambatan2 psikologis.

    Apakah dengan demikian para pengikut Arianisme atau anggota Kristen Tauhid juga sedang mengalami masalah psikologis? ...hehehe, anda ini lama-lama sepertinya terobsesi menjadi seorang psikolog atau mungkin dokter Jiwa (maaf, terusterang saya perhatikan kelihatannya andalah skrg yang sedang bermasalah secara psikologis) Sudah berkali-kali anda mengeluarkan statement yg bernada tendensius semacam itu.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  16. ...Lanjutan dari atas...

    Awi wrote : (maaf, meskipun Sdr mengatakan berulang-kali berpikiran opened-mind dan obyektif, tetapi membaca komentar Anda ini membuat saya bertanya-tanya apakah demikian), maka Roh Kudus sebagai sumber pencerahan dan pengajar akan memberikan pencerahannya kepada Sdr krn memang Trinitarian mempercayai Roh Kudus-lah yang mengajar dan mencerahkan, bukan suatu organisasi. Oleh karena itu, berulang-ulang saya katakan masalah setiap Saksi Yehuwa bukanlah teologis, tetapi hambatan2 psikologis.

    Baiklah saya terpaksa harus tegaskan sekali lagi di sini, sudah 3 tahun ini saya tidak aktif di dalam berbagai kegiatan SSY (setelah mengundurkan diri dari 'jabatan penatua), bahkan mungkin bisa dikatakan saat ini saya adalah seorang agnostic, sebab sejujurnya saya ingin ungkapkan pandangan saya di sini bahwa bagi saya sepertinya tidak ada satupun agama yang benar di dunia ini, yang benar cuma Allah Yehuwa dan Yesus Kristus (statement ini sudah pernah saya ungkapkan di awal comment saya pada blog anda ini, jika anda masih ingat), kalau boleh memilih, saya sebenarnya tidak mau punya agama krn saya ingin beribadah dan menyembah Allah langsung tanpa agama (seperti Abraham, Ishak dan Yakub), namun karena kita sepertinya sulit hidup tanpa memiliki komunitas ibadah, maka terpaksa saya harus memilih agama, dan setelah saya melewati berbagai denominasi agama (Katolik, Protestan, dll), pilihan yang terbaik hingga saat ini masih tetap di dalam organisasi SSY (kecuali anda bisa memperkenalkan agama baru yang lebih masuk akal dari Katolik, Protestan maupun SSY, jika demikian maka saya akan menjadi pengikut anda) namun sayangnya belum apa2 anda sudah sering mengeluarkan pernyataan sepihak yg tendensius - tanpa anda sadari, anda sedang menempatkan posisi orang lain 'sakit jiwa' atau mengalami masalah psikologis (dalam hal ini SSY) dan anda sajalah yang Waras ketika berdiskusi tentang Tritunggal. Jika demikian pandangan anda, untuk apalagi anda diskusi tentang Tritunggal dengan orang yang menurut anda sedang memiliki problem 'penyakit kejiwaan' ?.

    Banyak pertanyaan saya sebelumnya seputar Tritunggal yang belum anda jawab, saya tetap open mind, dan menunggu jawaban2 anda yg masuk akal, saya selalu bersedia mengakui comment anda yang masuk akal dan berdasar (Anda bisa lihat jawaban2 saya di sini yang menyetujui beberapa pendapat anda), tetapi saya juga punya nalar dan akal budi untuk mengeluarkan pernyataan sesuai dgn pemahaman saya, dan maafkan saya jika beberapa pemahaman saya tidak sama dengan anda - tentu itu tidak otomatis membuktikan bahwa saya (Dan SSY lainnya) sedang memiliki problem kejiawaan hanya karena berbeda pendapat dengan pandangan anda ttg Tritunggal, bukan?

    Regards,
    Truthseeker

    Truthseeker

    ReplyDelete
  17. Dear Truthseeker

    Saya sedang mempersiapkan jawaban bagi Anda. Mohon sabar ya. Tetapi ada satu hal yang saya ingin tahu, boleh? yaitu pernyataan Anda:

    Allah itu misteri . . .

    Boleh saya tahu apakah maksud dari pernyataan Saudara itu?

    Salam kasih Kristus

    ReplyDelete
  18. Dear sdr.Awi,

    Seperti yang saya jabarkan di atas, pernyataan "Allah itu misteri" adalah kalimat yang sering diungkapkan oleh para pendeta apabila mereka telah mentok atau tidak sanggup lagi menjawab berbagai pertanyaan2 seputar dogma Tritunggal dari anggota Gereja yang berpikiran kritis. (saya pernah mengalami dan melihat fakta itu dari beberapa pendeta)

    Perhatikan lagi statement saya di atas : "Dulu saya sering bertanya dalam hati, mengapa jika para pendeta ketika dicecar pertanyaan seputar Tritunggal pada akhirnya akan melontarkan kalimat pamungkas "Allah itu misteri dan manusia tidak akan sanggup memahami seperti apa Allah Tritunggal itu sebenarnya dan jangan menggunakan Logika saudara untuk mencoba mengkritisi doktrin Trinitas" - itulah kalimat pamungkas yang sering digunakan para pendeta untuk "mengunci" pertanyaan2 berikutnya yang mungkin muncul dari para anggotanya yang terlalu berpikiran kritis. Anehnya sebelum mengeluarkan statement pamungkas tersebut (bahwa Allah itu misteri), para pendeta itu sanggup menjelaskan Tritunggal dengan sangat percaya diri seolah-olah mereka sudah mengenal Allah secara lengkap dan seolah-olah Allah itu bukan Misteri, sehingga sangat bertolak-belakang dengan ungkapan mereka sebelumnya yg mengatakan bahwa 'Allah itu misteri', jika misteri koq bisa menjelaskan Tritunggal? sehingga nampak seperti Paradox."

    Dalam beberapa aspek, saya sependapat bahwa memang Allah itu misteri. Tetapi jika terkait dengan persoalan siapa itu Allah dalam bbrp konteks identitas Dia, nama Dia (YHWH), siapa itu Allah Bapa, siapa itu Anak Allah (bukan 'Allah Anak' - sebab tidak ada satupun di dalam Alkitab tercantum istilah 'Allah anak') apakah Allah itu Esa? ataukah Allah Tritunggal? atau memiliki 3 hakikat pribadi Allah dalam keEsaan? bagaimana dengan sifat=sifatNya (maha kasih, maha kuasa), dst...dst, itu semua dapat diketahui secara clear dan sangat jelas dari Alkitab, hal itu bukan suatu misteri.

    Yang merupakan misteri dari Allah misalnya : dari manakah asalnya Allah, seperti apakah tempat tinggalnya? seperti apakah rupa dan bentuknya? itu beberapa hal yang memang misteri, karena Alkitab tidak menjelaskannya. Tetapi segala hal yang tercatat di dalam Alkitab berkenaan dengan identitas Allah tentulah bukan merupakan misteri. Yoh.17:3 - Jika segala hal tentang Allah itu misteri, mengapa pula Alkitab menegaskan bahwa orang Kristen wajib mengenal Allah? sangat tidak logis, bukan?

    Nah, lalu timbul pertanyaan berikutnya: jika memang beberapa hal tentang identitas itu dapat diketahui dari Alkitab, mengapa bisa timbul kontroversi yang amat lama tentang konsep Allah itu sendiri? ada yang memiliki konsep bahwa Allah itu Esa (monotheistic), ada yang memiliki konsep bahwa Allah itu Polytheistic, ada juga yang memiliki konsep Allah itu Tritunggal (Trinitarian), dan ada juga yang memiliki konsep Modalisme, dll. Menurut saya jawabannya sederhana : Alkitab tentu tidaklah mungkin keliru menyatakan beberapa identitas tentang konsep Allah, yang menjadi issue atau persoalan dasar adalah bagaimana manusia memahami atau bahkan menafsirkan Alkitab berdasarkan perspective mereka masing-masing sehingga bermunculanlah berbagai bentuk dogma atau doktrin tentang identitas Allah tersebut.

    Lalu ... apakah yang bisa kita jadikan parameter indikator kebenaran konsep keAllahan untuk memecahkan masalah kontroversi doktrin tersebut, ya! tak ada cara lain kecuali 'back to basic', mari kita riset dan cermati Alkitab.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  19. sekilas info,
    *TriTunggal adalah : Bapa, Putra, RohKudus (Yang berbeda), namun tetap Tunggal dalam KualitasKeilahian.
    ---
    *TriTunggal yang bisa disimpulkan sebagai (Tiga yang berbeda, namun tetap Sama), mungkin juga bisa di ibaratkan seperti ini :
    NB: perbedaan Bapa, Putra, RohKudus bisa di ibaratkan pixel yang berbeda, sedangkan HD melambangkan Kualitas Allah.

    Kualitas HD
    720(p) Rohkudus
    1080(p) Yesus
    1440(p) Bapa

    jadi, walaupun berbeda "pixelnya atau (p)"-nya, namun tetap Sama yaitu berkualitas HD.

    bahkan masing-masing pixel yaitu 720(p), 1080(p), 1440(p) tetap Sama-sama Berkualitas HD, walaupun terpisah.

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.