Bantahan Ayat Alkitab yang Mendukung Transfusi Darah

majalah sedarlah terbitan organisasi lembaga menara membuat artikel tentang 3 anak muda saksi yehuwa yang mati karena menolak transfusi darah
Majalah Sedarlah! Membahas Pemuda Saksi Yehuwa
Mati Karena Menolakkan Transfusi Darah
DIPERKIRAKAN JUMLAH TOTAL Saksi Yehuwa yang mati sia-sia karena meyakini dan menjalankan doktrin horor penolakkan transfusi darah mencapai 1.220 orang pada tahun 2016 (klik di sini untuk bahasannya). Jumlah ini tentunya melampaui kematian bunuh diri massal yang dilakukan oleh pengikut pemimpin kultus Jim Jones tahun 1978. Namun demikian, dunia tidak dihebohkan oleh aksi ini karena Saksi Yehuwa sebagai pengikut melakukan secara satu per satu, tidak dalam bentuk massal dan bersamaan serta mengklaim aksi penolakkan ini berdasarkan hati nurani masing-masing individual Saksi Yehuwa. Benarkah hal ini berdasarkan hati nurani masing-masing indivual Saksi Yehuwa? Jika Anda membaca artikel Bisakah Saksi Yehuwa Ambil Keputusan Berdasarkan Hati Nurani? menjawabnya yaitu “tidak!”. Bagaimana bisa disebut sebuah keputusan dibuat berdasarkan hati nurani jika berada dibawah bayang-bayang tekanan pemecatan sebagai salah satu dari Saksi Yehuwa? Apa arti pemecatan di kalangan Saksi Yehuwa? Silahkan baca Mengucilkan atau Ekskomunikasi Mantan Anggota: Praktek Kultus untuk bahasannya.

Mengapa Saksi Yehuwa menolakkan transfusi darah?


Karena opini manusia (badan pimpinan) atas beberapa ayat Alkitab yang harus diyakini mutlak kebenarannya dan diklaim bersumber dari Alkitab maka para Saksi bersedia menolak transfusi darah meskipun dibutuhkan. Situs resmi Saksi Yehuwa, jw.org menyatakan karena masalah “kepercayaan agama, bukan soal medis”. Dan memang orang bisa melakukan hal-hal yang aneh dan di luar akal sehat ketika menyangkut fanatisme keyakinan agama, misalnya para teroris menghalalkan melakukan bom bunuh diri dan sekaligus membunuh orang lain. Di manakah ayat-ayat pembenaran Saksi Yehuwa yang mendukung ajaran penolakkan transfusi darah? Ada beberapa ayat dan berikut pernyataan jw.org/id:

Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah?

Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Jadi, kami menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan.
Jika kita melihat ayat-ayat pembenaran tersebut jelas sebenarnya ayat-ayat itu mengacu kepada larangan “makan darah”, kecuali Kisah 15:28-29 yang menyatakan “menjauhkan diri” dari darah. Tetapi organisasi Saksi Yehuwa dalam kutipan di atas sengaja mengistilahkan “tidak menggunakan darah” yang dapat berarti tidak menerima transfusi darah karena transfusi memanfaatkan darah. Kasus penambahan dan melampaui apa yang tertulis (1 Kor. 4:6) merupakan tipikal doktrin Saksi-Saksi Yehuwa saya bahas di Doktrin Saksi Yehuwa Didasarkan Alkitab atau Ditambah Opini Manusia?

Jelas organisasi Saksi Yehuwa mengopinikan ajaran larangan makan darah disamakan dengan transfusi darah merupakan hal yang sangat keliru (baca di sini) karena bangsa Yahudi sendiri sebagai penerima Wahyu Ilahi Perjanjian Lama memang tidak makan darah tetapi menerima transfusi darah karena bangsa Yahudi tidak memahami ayat-ayat tersebut sebagai larangan menerima transfusi darah. Renungkan ya, bangsa Yahudi sendiri sebagai penerima wahyu ilahi dan mengerti bahasa Ibrani tidak memahami larangan makan darah sama dengan transfusi darah. Dan ironisnya ada sekelompok orang yang mengaku dipilih oleh Kristus beropini berbeda dengan penerima wahyu. 

Jika organisasi Saksi Yehuwa ingin konsisten dengan doktrinnya maka semestinya para anggotanya yaitu Saksi Yehuwa juga dilarang untuk makan lemak karena Imamat 3:17 menyebut begitu jelas dan bahkan dalam satu ikatan kalimat yaitu lemak dan darah: “Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah”. Nah, mengapa tidak ada pelarangan makan lemak juga? Dan anehnya, tidak pernah Saksi Yehuwa yang menjadi mitra diskusi saya menyebut Imamat 3:17 sebagai ayat pembenaran larangan transfusi darah.  

Organisasi Saksi Yehuwa menyebut Kis. 15:28-29 sebagai pembenaran doktrin larangan makan darah masih terlaku karena kitab Kisah menjadi bagian dari Perjanjian Baru. Marilah kita kaji Kis. 15:28-29 secara detail:

Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. (TB)
Dari Kisah 15:29 tersebut jelas menyebutkan 3 hal yang harus dijauhi yaitu (1) dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, (2) dari darah, (3) dan dari percabulan. Tentunya larangan percabulan masih berlaku dan memang bersifat tetap. Bagaimana dengan makanan yang dipersembahkan kepada berhala? Marilah kita lihat pendapat Paulus tentang hal ini.

Paulus mengajarkan di 1 Kor. 8:1-13 “Tentang persembahan berhala” yang sebenarnya bukanlah apa-apa “karena makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan” (ayat 8). Paulus melarang makanan persembahan berhala jika menjadi batu sandungan bagi orang yang lemah hati nuraninya. Lebih lanjut, di 1 Kor. 10:25,27 Paulus mengatakan bahwa orang Kristen boleh makan daging yang dijual di pasar kafir tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani dan makan apa saja yang dihidangkan oleh orang yang belum percaya. Arti sebenarnya, orang Kristen bebas makan apapun juga berdasarkan hati nuraninya.

Dari ajaran Paulus tersebut dapat disimpulkan bahwa larangan makanan yang dipersembahkan berhala yang dicantumkan di Kisah 15 tidaklah berlaku secara permanen dan berlaku berdasarkan hati nurani masing-masing orang Kristen. Bagaimana dengan menjauhkan diri dari darah? Saya yakin bahwa hal ini pun sudah tidak berlaku lagi dan jika ingin diterapkan, meskipun keblinger, seharusnya berdasarkan hati nurani karena sulit makan daging sapi yang benar-benar bebas dari darah. Yang pasti, orang yang menganut dan mengikuti larangan makan darah; tidak akan makan steak, khususnya yang rare atau medium rare. Dan sekalipun mendapatkan steak well done sekalipun tetap ada darahnya meskipun tentunya telah termasak.

Kesimpulan? Saya percaya bahwa opini pribadi badan pimpinan yang melarang para anggotanya, Saksi Yehuwa untuk menerima transfusi darah telah melampaui apa yang tertulis di Alkitab (1 Kor. 4:6). Faktanya, dulu organisasi Saksi Yehuwa secara membabi buta melarang total transfusi darah. Tetapi kemudian merubah pemahamannya dengan mengatakan ada bagian-bagian dari darah yang diperbolehkan. Melihat dari rekam jejak ajaran Saksi Yehuwa yang kerap berubah-ubah dan tidak pasti, doktrin ini masih dipegang teguh hanya untuk menjaga ego badan pimpinan yang menganggap pemikirannya selalu benar dan perasaan para Saksi Yehuwa yang telah mengikuti doktrin ini dan menjadi korban doktrin ini. Coba renungkan suatu contoh pasangan Saksi Yehuwa yang merelakan anaknya meninggal karena menolak transfusi darah kemudian seraya waktu berjalan organisasi membolehkan transfusi darah. Bagaimana perasaan pasangan tersebut akan pengorbanannya dan menghadapi perubahan peraturan tersebut?  

Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Bantahan Ayat Alkitab yang Mendukung Transfusi Darah

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

6 comments :

  1. Awake! Itu kan majalah opini.
    Opini penulis sekuler diambil tanpa ijin, dikutip seperlunya, diambil yg seolah mendukung opini milik jw.org

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Saya mau tanya kepada saudara AWI, bagaimana dengan prosedur pembedahan berbagai macam penyakit berbahaya seperti operasi jantung, kanker dsb dengan menggunakan metode pembedahan non darah yang dilakukan saksi Yehuwa banyak yang berhasil?
    Apakah itu suatu kebetulan atau memang mereka dapatkan berdasarkan ilham Ilahi untuk menghindari Tranfusi darah? Sebab ada seorang Saksi Yehuwa yang berkata Setiap masalah pasti ada jalan keluar yang terbaik...itulah jalan yg diberikan oleh Allah pembedahan tanpa menggunakan darah....

    salam,

    Fransiscus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Fransiscus

      You said:

      bagaimana dengan prosedur pembedahan berbagai macam penyakit berbahaya seperti operasi jantung, kanker dsb dengan menggunakan metode pembedahan non darah yang dilakukan saksi Yehuwa banyak yang berhasil?


      My reply:

      Bagaimanakah Anda bisa mengatakan pembedahan non darah yang dilakukan SSY banyak yg berhasil? Apakah Anda telah membuktikan sendiri? Atau Anda hanya "mendengar" cerita penatua atau organisasi yg mengatakannya kepada Anda? Dan berapa % pembedahan yg berhasil vs yg gagal?

      Faktanya organisasi sekalipun mengakui bahwa ada anggotanya yg mati krn menolak transfusi darah. Tragisnya, kematian tsb dianggap tindakan menjadi martir. Ini fakta loh! Baca di sini utk bahasannya.

      You said:

      Apakah itu suatu kebetulan atau memang mereka dapatkan berdasarkan ilham Ilahi untuk menghindari Tranfusi darah?


      My reply:

      Kebetulan pasti! Saya bukanlah seorang dokter tetapi dlm sebuah pembedahan kemungkinan saja ternyata tidak dibutuhkan darah tambahan sehingga tidak dibutuhkan transfusi darah. Tetapi jika dlm sebuah pembedahan terjadi komplikasi sehingga dibutuhkan transfusi maka dokter akan menyarankan utk transfusi darah krn tidak ada metode lain selain transfusi atau mati. Semuanya dokter yg memutuskan saat pembedahan, bukan siapapun juga.

      Berdasarkan ilham ilahi? Maaf, Anda berkhayal terlalu jauh. Saya berpikir sederhana dan realistis saja.

      Jika apa yg disampaikan organisasi berdasarkan ilham ilahi bukankah Allah sendiri akan menyatakannya secara spektakuler dan revolisioner karena dunia digemparkan oleh penemuan pembedahan non darah. Bahkan Anda pun akan membaca dan mendengar beritanya di TV, koran dll. Misalnya saja dokter atau professor tsb sudah mendapatkan hadiah Nobel di bidang medis non darah. PBB dan lembaga Palang Merah sedunia pun akan bersorak-sorai dng mengatakan bhw tidak perlu darah lagi didonor krn sudah ada pengobatan alternatif non darah. Tetapi faktanya, apakah berbicara begitu? Tidak! Faktanya, pembedahan non darah ditemukan kebanyakan di majalah-2 publikasi MP, bukan di jurnal-2 medis.

      Faktanya, sampai detik ini PBB dan lembaga Palang Merah masih menghimbau masyarakat utk mendonorkan darahnya dengan semboyan "Setetes Darah Anda, Nyawa bagi Sesama".

      Mungkin saja di negara maju seperti di Amerika ada kalangan medis yg berbicara ttg non darah tetapi hanya khusus SSY. Dan para dokter tsb mencoba membedahnya dng mengurangi pembedahan yg memiliki potensi banyak darah keluar. Tetapi ketika transfusi darah dibutuhkan, ya dibutuhkan.

      Bagaimana dng konteks di Indonesia? Apakah keahlian dan teknologinya telah mencapai di negara-2 maju. Jika belum, maka jelas ketika darah dibutuhkan tetapi ditolak, berarti SSY bunuh diri.

      Ya memang pasti setiap masalah ada jalan keluarnya terbaik. Mati pun bagi SSY adalah terbaik krn menganggap kepatuhannya terhadap darah merupakan perintah Ilahi, bukan?

      Saya juga akan membahas minggu depan bagaimana respons Tuhan Yesus ketika menghadapi hukum Taurat vs kesehatan manusia, yg manakah yg mesti didahulukan? Saya menilai larangan makan darah = transfusi darah merupakan bagian dari hukum Taurat.

      Untuk Sabtu ini saya akan bahas bahwa menolak transfusi darah ketika memang dibutuhkan berarti sama saja dengan bunuh diri. Hal ini sungguh tragis.

      Mudah-2an ini menjawab pertanyaan Anda

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  3. Terima kasih tanggapan saudara Awi yang membuat saya semakin paham dan mengerti mengenai topik darah ini...sebab ini sangat sensitif bagi saya.
    Darah memang kehidupan bagi manusia, tanpa darah manusia itu bukanlah makhluk hidup. Sungguh sangat disayangkan Saksi Yehuwa karena berupaya mentaati manusia khususnya Badan Pimpinan rela kehilangan nyawanya...terutama anggota keluarga yg sangat dicintai dan dikasihi.

    Saya juga mendengar tapi masuk akal juga, dimana anggota SSY mengatakan bahwa kebersihan darah yang ada sekarang ini diragukan bebas dari segala sumber penyakit seperti hepatitis.
    Bahkan Watchtower menyatakan bahwa banyak darah yg ditranfusi sekarang diambil dari para narapidana yg darahnya tidak melalui prosedur pemeriksaan terlebih dahulu....misalnya terpidana yg mengidap penyakit aids... (saya tidak tahu pasti hal itu)apakah ini hanya bualan atau fakta...

    Makanya saksi Yehuwa menolak darah dikarenakan ini salah satu penyebab lainnya...darah telah terkontaminasi.

    Ini membuat saya ragu-ragu dengan argument mereka...

    Sekali lagi saya berterima kasih dengan adanya blog ini pengetahuan saya semakin bertambah...semoga bisa menjadi berkat....

    Salam hangat,
    Fransiscus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Fransiscus

      Saya juga mendengar salah satu argumen Saksi Yehuwa adalah "dimana anggota SSY mengatakan bahwa kebersihan darah yang ada sekarang ini diragukan bebas dari segala sumber penyakit seperti hepatitis"

      Apa yg disampaikan oleh SSY ada benarnya juga.

      Saya setiap tahun mendonorkan darah minimal 1 kali. Tindakan ini saya sebut sebagai tindakan mengasihi sesama karena saya berharap darah saya itu bisa dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

      Dan saya pernah menanyakan hal kebersihan darah yang diterima oleh orang lain kepada dokter yg memeriksa saya sebelum saya donor. Dokter itu mengatakan bahwa memang kebersihan darah menjadi suatu issue yg penting. Tetapi sekarang teknologi sudah semakin canggih sehingga darah yg diterima oleh PMI tidak langsung disalurkan tetapi di screening dulu kebersihannya. Dulu memang benar bhw tidak bisa digaransi kebersihan darah. Tetapi skrg dng teknologi yg semakin canggih, darah sudah bisa di screening dng lebih baik lagi.

      Jika Anda meragukan hal ini, boleh Anda check kepada dokter utk kepastiannya. Bukan "kata" organisasi SSY yg jelas mencoba membenarkan doktrinnya dng argumentasi teknologi yg sudah usang.

      Senang bisa membantu dan menjernihkan masalah Anda

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.