Perubahan Ajaran Berarti Memfitnah Allah dan Yesus Kristus

saksi yehuwa membenarkan perubahan ajarannya seolah-olah berdasarkan alkitab padahal sebenarnya memfitnah allah dan yesus
Perubahan Ajaran Berarti Memfitnah Allah
SALAH SATU AJARAN Saksi Yehuwa yang menggelikan dan tidak masuk akal adalah ajaran yang berubah-ubah. Misalnya saja mengenai keyakinan masa kini Saksi Yehuwa tentang kehadiran dan mulainya Kristus memerintah sebagai raja telah terjadi sejak 1914. Padahal dulu, Charles Taze Russell, sebagai pendiri Lembaga Menara Pengawal atau Siswa-Siswa Alkitab, mengajarkan kehadiran Yesus dimulai sejak 1874 dan memerintah di surga pada 1878 (Kerajaan Allah Memerintah, hlm. 51, baca online di sini) 1

Tentunya secara online di sini organisasi memiliki penjelasan pembenaran terhadap ajarannya yang berubah-ubah tersebut sesuai dengan Alkitab sebagai berikut:

Kenapa Saksi-Saksi Yehuwa Mengubah Beberapa Ajaran Mereka?

Kami selalu menggunakan Alkitab sebagai satu-satunya dasar kepercayaan kami. Jadi, kami menyesuaikan kepercayaan kami seraya pemahaman Alkitab kami semakin jelas. *

Perubahan seperti ini sesuai dengan prinsip Alkitab di Amsal 4:18, ”Jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari.” Sama seperti cahaya matahari yang perlahan-lahan semakin terang dan memperjelas pemandangan, Allah memberikan pemahaman tentang kebenaran secara perlahan-lahan, pada waktu yang Dia tentukan. (1 Petrus 1:10-12) Sesuai nubuat Alkitab, Allah mempercepat penyesuaian ini selama ”zaman akhir”.—Daniel 12:4.

Seharusnya, perubahan-perubahan seperti ini tidak membuat kita heran atau khawatir. Para penyembah Allah zaman dulu juga pernah salah dalam memahami atau mengharapkan sesuatu, dan mereka perlu menyesuaikan pandangan mereka.

Musa pernah menawarkan diri sebagai pembebas bangsa Israel. Tapi, Allah baru memberikan tugas itu 40 tahun kemudian, sesuai jadwal-Nya.​—Kisah 7:23-25, 30, 35. Para rasul tidak memahami nubuat tentang kematian dan kebangkitan Mesias.​—Yesaya 53:8-12; Matius 16:21-23. Beberapa orang Kristen abad pertama salah mengira kapan ”hari Yehuwa” datang.​—2 Tesalonika 2:1, 2. Belakangan, Allah mengoreksi kesalahpahaman mereka. Kami berdoa agar Dia terus mengoreksi kami juga.​—Yakobus 1:5.
Sekarang waktunya kita mengkaji pembenaran-pembenaran tersebut secara akal sehat dan berdasarkan Alkitab; apakah sah pembenaran-pembenaran tersebut?

1. Alkitab Sebagai Satu-satunya Dasar Kepercayaan Saksi Yehuwa

Setiap Saksi Yehuwa mengira dan berpikir bahwa kepercayaannya adalah berdasarkan Alkitab. Tetapi jika Saudara mengkaji dan menganalisa lebih mendalam dengan akal sehat maka sebenarnya tidaklah demikian. Artikel Doktrin Saksi Yehuwa Didasarkan Alkitab Ditambah Opini Manusia? membahas disertai contoh doktrin Saksi Yehuwa hanyalah merupakan opini pribadi badan pimpinan (pemimpin tertinggi) terhadap Alkitab. Bahkan artikel berantai Menyingkap MITOS Dan DUSTA Menghalangi Manusia Mengasihi Allah membahas mitos dan dusta agama Saksi Yehuwa.

2. Perubahan Sesuai Dengan Prinsip Alkitab di Amsal 4:18

Amsal 4:18 yaitu “Jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari” merupakan ayat favorit pembenaran Saksi Yehuwa untuk menjelaskan ajarannya yang berubah-ubah tetapi sayangnya mengabaikan ayat 19 yaitu “Jalan orang-orang fasik adalah seperti kesuraman; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka terus tersandung” yang lebih cocok disematkan kepada ajaran Saksi Yehuwa yang terus tersandung dengan perubahan ajarannya. Artikel Perubahan Ajaran (Ams. 4:18) dan Mempermalukan Yesus menjelaskan detail mengapa ayat 19 merupakan ayat yang tepat bagi ajaran Saksi Yehuwa.

Alkitab memang mengajarkan Allah memberikan pemahaman tentang kebenaran secara perlahan-lahan atau dikenal dengan istilah pemahaman bersifat progresif. Tetapi tentunya meskipun istilahnya sama yaitu progresif tetapi memiliki makna berbeda. Perubahan ajaran Saksi Yehuwa bukanlah bersifat progresif atau perlahan-lahan melainkan kebingungan. Baca Ajaran Saksi: Pemahaman Progresif atau Kebingunan? untuk detailnya untuk membedakan pemahaman progresif dengan kebingungan. 

3. Para penyembah Allah Dulu Pernah Salah 

Tidak dapat dipungkiri bahwa nabi-nabi Perjanjian Lama pernah berpikir dan berbuat salah karena mereka adalah manusia biasa tetapi Allah menggunakan mereka. Tetapi dua hal yang membedakan antara para nabi tersebut dengan badan pimpinan Saksi Yehuwa yaitu pertama, para nabi tersebut memang mendapatkan pemilihan ilahi secara nyata dan sah. Allah memang berbicara langsung dan mengutus mereka. Bagaimana dengan badan pimpinan Saksi Yehuwa? Mereka mengaku sebagai juru bicara Allah, mencatut nama Allah, mengklaim beroleh pengetahuan khusus dari Yehuwa2 dan mengaku mendapatkan pemilihan secara ilahi oleh Yesus Kristus tahun 1919 tanpa bisa membuktikan keabsahannya. Faktanya saya mengulas di Saksi Yehuwa, Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?: Pemilihan Ilahi yang membuktikan bahwa sebenarnya klaim pemilihan ilahi badan pimpinan merupakan salah satu ciri dari sebuah kultus. Dan artikel Natal dan Saksi Yehuwa membuktikan bahwa klaim pemilihan yang diperoleh badan pimpinan hanyalah sebuah dusta kultus berkedok agama Kristen.

Kedua, tidak ada satupun nabi maupun para rasul saat menyampaikan firman Allah kepada umat-Nya kemudian mengubah ataupun mengoreksinya seiring berjalannya waktu.

Lebih lanjut, sebagai pembenaran organisasi Saksi Yehuwa juga menyebut Musa dan Kisah 7:23-25, 30, 35. Sahkah pembenaran tersebut? Tidak! Mengapa? Kisah 7 menceritakan tentang pemahaman Musa yang keliru atas panggilannya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Musa keliru akan pemahamannya itu bersifat personal atau pribadi. Satu-satunya individu yang dirugikan karena pemahamannya yang salah adalah Musa sendiri. Dan perlu dingat bahwa tidak ada penyebaran pemahamannya yang keliru itu kepada bangsa Israel. Sebaliknya, organisasi Saksi Yehuwa menyebarkan informasi pemahaman yang mutlak harus diyakini kebenarannya oleh seluruh anggotanya tetapi kemudian mengoreksinya seiring berjalannya waktu karena keliru.

Dan perlu diingat bahwa pada waktu itu, Allah belum mengutus Musa untuk membebaskan kaumnya. Apakah setelah menerima panggilan dari Allah, Musa pernah mengoreksi atau mengubah perintah atau hukum-hukum Allah? Tidak ada! Jadi jelas pembenaran organisasi tidaklah sah dan hanya mencocok-cocokkan saja. Memang organisasi Saksi Yehuwa sangat ahli dalam ilmu cocokologi. 


Organisasi Saksi Yehuwa juga menyinggung tentang para rasul tidak memahami nubuat tentang kematian dan kebangkitan Mesias.​—Yesaya 53:8-12; Matius 16:21-23 dan orang Kristen abad pertama salah mengira kapan ”hari Yehuwa” datang.​—2 Tesalonika 2:1, 2. Sahkah pembenaran tersebut? Sekali lagi, para rasul, nabi dan Kristen awal bisa salah. Tetapi apakah para nabi dan rasul ketika menyampaikan firman Allah melalui tulisan-tulisan kudusnya kepada umat-Nya kemudian mengubah dan mengoreksinya? Tidak ada. Kesalahan manusiawi ada satu hal, tetapi mengoreksi dan mengubah ajaran adalah hal yang lain. Saya tantang setiap Saksi Yehuwa yang berkunjung ke blog ini untuk membuktikan satu contoh pola alkitabiah yang menggambarkan seorang nabi atau rasul menyampaikan Firman Tuhan kepada umat Allah dan kemudian mengoreksi atau merubahnya seperti yang terjadi pada ajaran Saksi? Apakah ada? 

Mengapa tidak ada? Karena jika memang Allah Yehuwa menyampaikan suatu pemahamannya kepada para nabi dan rasul maka pemahaman tersebut adalah pasti, akurat dan mutlak benar sehingga tidak perlu dikoreksi lagi. Misalnya saja tentang nubuatan kedatangan Mesias yang begitu detail dicatat di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan kegenapannya dalam Perjanjian Baru. Sebaliknya, organisasi Saksi Yehuwa mengklaim dirinya sebagai juru bicara Allah (menjalankan fungsi kenabian) dan telah diangkat oleh Yesus sebagai hamba setia3 serta mengaku beroleh pengetahun khusus dari Yehuwa tetapi berulang kali mengoreksi dan mengubah ajarannya sehingga pemahaman yang disampaikan dapat bertolak belakang. 

Membuktikan apakah perubahan dan pengkoreksian pemahaman badan pimpinan Saksi Yehuwa? Perubahan suatu ajaran secara tidak langsung berarti organisasi Saksi Yehuwa telah memfitnah Allah dan Yesus Kristus yang katanya telah memilih saluran komunikasi-Nya. Mengapa memfitnah? Jika memang benar Yehuwa memberikan pengetahuan khusus yang tidak dimiliki orang lain kepada golongan hamba setia maka berarti Allah dan Yesus Kristus telah memberikan pemahaman yang salah kepada saluran komunikasi-Nya sehingga kemudian perlu dikoreksi dan dirubah. Marilah kita renungkan dengan daya nalar sehat contoh tentang kehadiran Kristus yaitu yang diajarkan oleh Russell sebagai pendiri Lembaga Menara Pengawal terjadi tahun 1874. Tetapi kemudian dirubah menjadi tahun 1914. Artinya, berdasarkan pemahaman masa kini, Yehuwa dulunya telah keliru memberikan pemahaman tahun kehadiran Kristus, bukan? Apakah benar Allah yang begitu sempurna bisa salah memberikan pemahaman tahun kehadiran Kristus? Jawabannya adalah mustahil Allah memberikan pemahaman yang salah, bukan? Jadi dengan mengubah tahun kehadiran Kristus berarti organisasi Saksi Yehuwa telah memfitnah Allah karena telah memberikan pemahaman yang salah padahal faktanya mustahil Allah keliru. 

Lebih dari itu, mengajarkan perubahan ajaran membongkar kepalsuan diri organisasi Saksi Yehuwa sendiri yaitu bukanlah saluran komunikasi Allah dan mustahil Yehuwa mengendalikan dan mengarahkan organisasi ini karena tidaklah mungkin Allah memberikan pemahaman yang keliru dan tidak akurat. 


Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Perubahan Ajaran Berarti Memfitnah Allah dan Yesus Kristus

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)



1Kutipan: Seperti yang kita lihat di Pasal 2 buku ini, Siswa-Siswa Alkitab selama puluhan tahun menunjuk 1914 sebagai tahun yang penting dalam penggenapan nubuat Alkitab. Tetapi, kala itu mereka percaya bahwa kehadiran Kristus dimulai pada 1874, bahwa ia mulai memerintah di surga pada 1878, dan bahwa Kerajaan baru sepenuhnya berdiri pada Oktober 1914. Musim panen akan berlangsung dari 1874 hingga 1914 dan puncaknya pada pengumpulan kaum terurap ke surga. Apakah karena gagasan keliru tersebut kita lantas meragukan bahwa Yesus memang menuntun orang-orang terurap melalui roh kudus?

2 Jadi, Allah memberi hamba-hambaNya yang rendah hati pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain. Seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, ”Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, . . . Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh.” (1 Kor. 2:8-10) Sebab lebih dahulu memperoleh pengetahuan dari Yehuwa, hamba-hambaNya diperlengkapi—sebenarnya ditugaskan oleh Allah—untuk memberitakan ke seluruh dunia, peringatan mengenai akhir yang mendekat dari sistem sekarang ini, bersama dengan berita penghiburan mengenai orde baru.—Mat. 24:14.

Karena Yehuwa memberikan hamba-hambaNya yang loyal pengetahuan di muka mengenai akhir dari sistem sekarang, apakah ini mencakup pengetahuan yang memungkinkan mereka mengerti apabila ’sengsara besar’ sungguh-sungguh telah mulai? Ya. Apa buktinya? Ini menyangkut pelaksanaan hukuman Allah atas apa yang Alkitab sebut ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Why. 17:5) Dan, sekarang juga peristiwa-peristiwa sudah terjadi untuk mempersiapkan jalan bagi pelaksanaan hukuman itu! (Menara Pengawal, w81_No.35 hlm. 18)

3 *** w94 1/10 hlm. 8 Alkitab—Sebuah Buku yang Dimaksudkan untuk Dipahami *** SALURAN UNTUK MEMAHAMI ALKITAB YESUS meyakinkan kita bahwa setelah kematian dan kebangkitannya, ia akan mengangkat ”hamba yang setia dan bijaksana” yang akan melayani sebagai saluran komunikasinya. (Matius 24:45-47) Rasul Paulus mengidentifikasi saluran ini kepada orang-orang Kristen di Efesus ketika ia menulis bahwa, ”supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. (Efesus 3:10, 11) Itu adalah sidang dari orang-orang Kristen terurap, yang dilahirkan pada hari Pentakosta tahun 33 M, yang dipercayakan dengan ”hal-hal yang tersembunyi”. (Ulangan 29:29) Sebagai suatu kelompok, orang-orang Kristen terurap melayani sebagai hamba yang setia dan bijaksana. (Lukas 12:42-44) Penugasan terlantik mereka dari Allah adalah untuk menyediakan pemahaman rohani mengenai ”hal-hal yang tersembunyi”. Bahkan bersamaan waktu dengan nubuat Alkitab yang menunjuk kepada Mesias, Alkitab juga membimbing kita kepada badan Saksi-Saksi Kristen terurap yang erat hubungannya yang kini melayani sebagai hamba yang setia dan bijaksana. Badan ini membantu kita untuk memahami Firman Allah. Semua orang yang ingin memahami Alkitab hendaknya menghargai bahwa ”pelbagai ragam hikmat Allah” dapat diketahui hanya melalui satu-satunya saluran komunikasi Yehuwa, hamba yang setia dan bijaksana.—Yohanes 6:68.

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.