Perbedaan Pendidikan Dengan Propaganda

perbedaan propaganda dengan pendidikan saksi yehuwa untuk menjerat orang menjadi anggotanya
Perbedaan Pendidikan dengan Propaganda
SALAH SATU CIRI-ciri sebuah kultus berkedok agama Kristen adalah pemanfaatan propaganda informasi yaitu rangkaian pesan yang dibuat sedemikian rupa untuk tujuan mempengaruhi pendapat atau kelakuan sekelompok masyarakat tertentu. Silahkan baca Ciri Kultus: Menggunakan Propaganda Informasi untuk mengetahui bagaimana cara organisasi Saksi Yehuwa menggunakan propaganda informasi.

Sebagai propagandist ulung, organisasi Saksi Yehuwa dalam publikasinya Sedarlah! 22/8/1978 hlm. 3-4 memberikan pelajaran yang berharga tentang propaganda untuk dapat dipelajari oleh para pembacanya. Majalah Sedarlah! mengatakan:

Propaganda memiliki kekuatan. Apakah itu mengalahkan Anda? Atau apakah Anda memiliki pikiran Anda sendiri?

PENDIDIKAN mengajarkan Anda bagaimana cara berpikir. Propaganda memberi tahu Anda apa yang harus dipikirkan. Pendidik sejati menghadirkan semua sisi dari sebuah isu dan mendorong diskusi. Propagandis menancapkan secara keras pemahaman mereka dan mencegah diskusi. Sering kali motif sebenarnya mereka disembunyikan. Mereka menyaring fakta, memberi tahu yang menguntungkan dan menyembunyikan yang lainnya. Mereka mendistorsi dan memutarbalikkan fakta, mengkhususkan diri pada kebohongan dan setengah kebenaran. Emosi Anda, bukan kemampuan berpikir logis Anda, adalah target mereka. Banyak orang menjadi korban yang mudah karena tidak butuh usaha untuk merasakan, sedangkan berpikir adalah kerja keras. Dan propagandis memastikan bahwa pesannya dibuat tampak bijak, tepat dan moral, dan memberi Anda rasa penting dan rasa memiliki jika Anda mengikutinya. Anda adalah salah satu yang cerdas, Anda tidak sendiri, Anda merasa nyaman dan aman—begitulah kata mereka.1
Marilah kita bahas point satu per satu dari kutipan tersebut dimulai dari “PENDIDIKAN mengajarkan Anda bagaimana cara berpikir. Propaganda memberi tahu Anda apa yang harus dipikirkan. Pendidik sejati menghadirkan semua sisi dari sebuah isu dan mendorong diskusi. Propagandis menancapkan secara keras pemahaman mereka dan mencegah diskusi. Sering kali motif sebenarnya mereka disembunyikan”.

Bagaimana Cara Berpikir vs. Memberi tahu Apa yang Harus Dipikirkan

Setiap Saksi Yehuwa ketika berkeliling dari rumah ke rumah mengharapkan orang yang dijumpainya bersedia belajar Alkitab dengan mereka melalui sebuah buku panduan berjudul “Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?” karena dipercayai bergabungnya seseorang dengan organisasi Saksi Yehuwa dapat beroleh keselamatan kekal (baca di sini). Tahukah Anda caranya para Saksi Yehuwa memberikan pelajaran Alkitabnya melalui buku panduan tersebut? Semuanya berformat tanya jawab; Anda atau pembimbing membaca paragraf demi paragraf dan pelajar akan menjawabnya sebuah pertanyaan yang sudah disediakan sesuai dengan topik isi paragraf. Contohnya bisa dilihat di sini secara online seperti di bawah ini:

1 MAKSUD-TUJUAN Allah bagi bumi benar-benar menakjubkan. Yehuwa ingin agar bumi dipenuhi dengan orang-orang yang berbahagia dan sehat. Alkitab mengatakan bahwa ”Allah . . . membuat sebuah taman di Eden” dan bahwa Ia ”menumbuhkan . . . segala pohon yang menarik untuk dilihat dan baik untuk dimakan”. Setelah Allah menciptakan pria dan wanita pertama, Adam dan Hawa, Ia menempatkan mereka di taman yang indah itu dan menyuruh mereka, ”Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.” (Kejadian 1:28; 2:8, 9, 15) Jadi, maksud-tujuan Allah ialah agar manusia mempunyai anak-anak, memperluas taman, atau firdaus, yang mereka tinggali hingga meliputi seluruh bumi, dan memelihara binatang-binatang.
Setelah paragraf kutipan di atas dibaca, pembimbing akan menanyakan pertanyaan yang ada di bagian bawah buku tersebut berikut ini:

1Apa maksud-tujuan Allah bagi bumi?
Dan dijawab oleh pelajar. Tentunya sangatlah mudah menjawab pertanyaan tersebut, bukan? Dulu ketika saya belajar gaya seperti ini saya merasa seperti burung beo karena tidak butuh daya penalaran yang mengerutkan dahi untuk menjawab pertanyaannya. Semua jawaban sudah tersedia, apalagi ada kalimat kesimpulan “Jadi, maksud-tujuan Allah ialah . . . ”. Dan setelah pelajar menjawab; biasanya pembimbing akan memuji Anda memberikan jawaban benar. Dan Anda pun tersanjung.

Tetapi apakah metode belajar Saksi Yehuwa yang demikian sebenarnya sebuah metode pendidikan mengajar bagaimana cara berpikir atau memberi tahu apa yang harus dipikirkan? Saya percaya ini adalah metode memberi tahu apa yang harus dipikirkan, bukan bagaimana mengajar cara berpikir. Metode pendidikan bagaimana cara berpikir biasanya diterapkan di sekolah-sekolah. Tidak ada tanya-jawab model belajar Saksi Yehuwa. Bahkan di sekolah-sekolah terbaik test diberikan dalam bentuk essay, bukan multiple choice (pilihan ganda) untuk merangsang murid bagaimana caranya berpikir agar kesimpulan yang tepat dan baik diperoleh. Tentunya saya tidak perlu menginformasikan metode belajar yang ada di sekolah karena pastinya pembaca blog ini pernah sekolah, bukan? Dan pasti setuju bahwa metode belajar Saksi Yehuwa tidaklah lazim. Mengapa tidak lazim, ya itu karena ini sebenarnya bukan metode pendidikan melainkan metode propagandis menginformasikan apa yang ia inginkan pendengarnya dengar dan tahu. Hal ini disebut juga sebagai proses internalisasi


Pendidik menghadirkan semua sisi dari sebuah isu dan mendorong diskusi

Bagaimana dengan kriteria ke-2 yaitu pendidikan sejati menghadirkan semua sisi dari sebuah isu dan mendorong diskusi? Jika Anda membaca publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal membuktikan jauh dari menghadirkan semua sisi dari sebuah isu. Sebaliknya, dengan begitu beraninya organisasi Saksi Yehuwa mengutip keterangan ahli secara keliru untuk mendukung ajarannya. Contohnya bisa di klik di bawah ini sebagai buktinya:
Bagaimana pendidikan yang mendorong diskusi? Jika Saudara baru belajar dengan Saksi Yehuwa; Saudara boleh bertanya dan mendiskusikan segala sesuatunya. Tetapi jika sudah dibaptis maka pintu diskusi dan pertanyaan ditutup. Apalagi mengkritik organisasi tidak boleh. Tidak ada kebebasan untuk bernalar atau berpikir secara mandiri. Setiap Saksi Yehuwa hanya boleh menyantap, mencerna dan menyerap makanan rohani yang disediakan organisasi tanpa boleh mempertanyakan validitasnya meskipun di luar penalaran atau bertentangan dengan pendapat pribadi. Dengan demikian sebenarnya badan pimpinan membentuk pola pikir Saksi Yehuwa. Ini kesaksian Saksi Yehuwa yang berkomentar di blog ini mengenai “berpikir bebas dan tidak boleh menggunakan daya nalarnya” berikut ini:

Tidak ada satupun dari anggota Saksi Yehuwa yang diperbolehkan untuk berpikir bebas atau bernalar sendiri mengenai ayat-ayat dalam Alkitab.Jadi saya sangat setuju dengan artikel diatas, jika ada diantara anggota Saksi yang mencoba untuk mengkritik apapun kebijakan dari organisasi akan dianggap telah mencoba-coba menentang bahkan memiliki pikiran orang murtad.

Saya sendiri mengalami hal ini...

Semakin sering mempertanyakan kebijakan2 yang memberatkan seperti sumbangan-sumbangan entah apapun itu, maka akan semakin dikucilkan bahkan dijauhi oleh Gembala Penatua disidang karena tidak murah hati kepada organisasi. Saya bagaikan katak dalam tempurung.... Pokoknya jangan banyak bertanya, terima saja...ini semboyan yg sering saya terima dari penatua (di sini)
Kesimpulan sejauh ini? Melihat kondisi yang terjadi di dalam organisasi Saksi Yehuwa maka pernyataan majalah tersebut yaitu “Propagandis menancapkan secara keras pemahaman mereka dan mencegah diskusi” sangat tepat jika kita menyebut organisasi Saksi Yehuwa adalah propagandis ulung, bukan?

Sering kali motif sebenarnya mereka disembunyikan

Apakah motivasi organisasi Saksi Yehuwa mengklaim katanya mengajar tetapi sebenarnya berpropaganda? Mengapa organisasi meminta anggotanya berkeliling dari rumah ke rumah? Jika memang organisasi ini tulus mengabar agar manusia menjadi murid Yesus, bukankah lebih efektif jika pengabaran dilakukan melalui media elektronik seperti radio atau TV yang dapat menjangkau ribuan bahkan jutaan orang? Mengapa harus dari rumah ke rumah? Silahkan baca artikel Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil? untuk menyingkap motivasi sebenarnya organisasi ini.

Mengakhiri artikel Perbedaan Pendidikan Dengan Propaganda ini, saya kembali ingin mengutip majalah tersebut karena menyingkap bagaimana propagandis memandang rendah kemampuan berpikir orang sehingga perlu ribuan kali diingatkan. Dan tidak mengherankan sebagai propagandis ulung, organisasi Saksi Yehuwa juga membuat topik ajarannya berulang-ulang, yang itu-itu juga sehingga membuat orang non-Saksi bosan tetapi tentunya para anggotanya mungkin menikmatinya. Oleh karena berulang-ulang maka ajaran tersebut benar-benar menancap di kepala Saksi sehingga mereka sangatlah ahli membolak-balik Alkitab. Ini kutipannya:

Propagandis memiliki sedikit rasa hormat terhadap kemampuan berpikir orang. Hitler menulis: “Kecerdasan massa kecil. kelupaan mereka besar. Mereka harus diberi tahu hal yang sama seribu kali.” Lenin lebih diskriminatif. Ia menggunakan argumen historis dan ilmiah untuk meyakinkan minoritas terdidik, tapi slogan dan setengah kebenaran untuk membangkitkan semangat massa, yang ia anggap tidak mampu memahami gagasan rumit. Penanya mungkin lebih sakti dari pada pedang, tapi seringkali digunakan untuk mempersiapkan jalan sebelum pedang.
Bagaimana pendapat Saudara tentang organisasi Saksi Yehuwa ini; pendidik atau propagandis? Setiap Saksi Yehuwa beroleh pendidikan atau propaganda?

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)


1 Kutipan asli:

Propaganda has power. Does it overpower you? Or do you have a mind of your own?

EDUCATION teaches you how to think. Propagandists tell you what to think. True educators present all sides of an issue and encourage discussion. Propagandists hammer hard on their view and discourage discussion. Many times their true motives are hidden. They sift the facts, tell the favorable ones and conceal the others. They distort and twist facts, specialize in lies and half-truths. Your emotions, not your logical thinking abilities, are their target. Many fall easy prey because it takes no effort to feel, whereas thinking is hard labor. And the propagandist sees to it that his message is made to seem wise, the right and moral one, and gives you a sense of importance and belonging if you follow it. You are one of the smart ones, you are not alone, you are comfortable and secure—so they say.

2 Kutipan Asli: Propagandists have little respect for people’s thinking abilities. Hitler wrote: “The intelligence of the masses is small. Their forgetfulness is great. They must be told the same thing a thousand times.” Lenin was more discriminating. He used historical and scientific arguments to persuade the educated minority, but slogans and half-truths to arouse the masses, whom he considered unable to grasp complicated ideas. The pen may be mightier than the sword, but oftentimes it is used to prepare the way before the sword.

6 comments :

  1. Pelajarnya lulus semua....soale kunci jawaban udah dikasi tau.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Pelajar dan penatua punya jawaban identik, yaitu jawaban yg disodori kantor pusat, apa yg dipikirkan bplmp menjadi hukum positif.

    Yang beda siap2 kena hukuman berat.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Pelajar nggak biasa bikin perumpamaan, akibatnya tercipta perumpamaan2 ganjil bin aneh. Upaya keluar dari rel majalah menimbulkan problem baru, yaitu perumpamaan yg garing tidak bermakna apa2.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Maksud tujuan Allah bagi bumi, adalah BIAR DIKUASAI SETAN (sesuai doktrin utama jw.org).

    Doktrin bisa BENTROK hanya di jw.org

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Firdaus baru nya salah kaprah, rancu dg orang lagi piknik pakai baju tradisional masing2. Kalau suku pedalaman papua apa masih pake koteka di firdaus baru?

    Merinding, yg dulu tinggal di hawaii pake baju warna warni campur dg yg modis a la parisiene, campur dg yg tidak pake baju atasan.

    Isi majalah menyesatkan jangan diabonemen. Isinya dipraktekkan hasilnya ya seperti diatas....piknik tumplek blek di satu tempat hepi-hepi an.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Bagaimana bila saksi dikasi bacaan liahona milik mormon, dan mormon dikasi majalah menara pelihat? Bagaimana respon otaknya? Baik saksi maupun mormon pasti tdk setuju 200% pada ajaran yg lain. Artinya seperti air dan minyak di level ajaran tapi akur satu sama lain tdk saling serang, hidup damai berdampingan tdk saling rebutan umat, tau sama tau lah. Contohnya dulu maxi sam pernah saya pancing dg liahona responnya datar aja. Contoh lain majalah menara pengawal tdk pernah kritis dg sesama antimainstream.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.