Doktrin Saksi Yehuwa Didasarkan Alkitab atau Ditambah Opini Manusia?

Apakah Kepercayaan Saksi Yehuwa
Hanya pada Alkitab?
KITAB YOHANES 9 membahas tentang Yesus Kristus yang mencelikkan orang buta sejak lahir. Apa yang dilakukan Yesus tersebut dicela oleh orang-orang Farisi karena dilakukan pada hari Sabat (ayat 16).   

Tentunya tentang perayaan Sabat disebutkan beberapa kali di dalam kitab Taurat, terutama sebagai perintah keempat dari Sepuluh Perintah Allah di Keluaran 20:8-11, Ulangan 5:12-15 dan bagian-bagian lainnya. Tetapi apakah menyembuhkan [dinilai melakukan suatu pekerjaan] orang buta pada hari Sabat dilarang berdasarkan kitab Taurat? Tentunya, tidak. Jika memang dilarang maka tentunya Yesus tidak akan melakukannya.

Jika demikian, dari manakah sumber pelarangan tersebut? Kemungkinan praktek pelarangan melakukan suatu pekerjaan pada hari Sabat didasarkan kepada Talmud, yaitu himpunan dari tulisan-tulisan yang isinya memberi ketentuan-ketentuan menurut peristiwa yang sudah lewat berkenaan dengan hukum-hukum bangsa Yahudi, baik hukum agama maupun hukum sipil, pedoman-pedoman, peraturan-peraturan, tafsiran-tafsiran, dan susunan-susunan yang merupakan petunjuk atau pimpinan, untuk menjadi tambahan bagi Perjanjian Lama (di sini). Jadi dapat disimpulkan bahwa kitab Talmud dalam kepercayaan bangsa Yahudi bukanlah bagian dari Perjanjian Lama melainkan sebuah tambahan. Oleh karena itu, merupakan kewajaran jika Yesus tidak menganggapnya karena merupakan perintah manusia.

Saksi-Saksi Yehuwa sangat percaya bahwa seluruh ajarannya yang diterimanya dari badan pimpinan — sebagai golongan yang memiliki hak untuk menafsirkan Alkitab bagi jutaan anggotanya — hanya didasarkan kepada Alkitab dan berdasarkan buku terbitan Lembaga Menara Pengawal berjudul “Bertukar Pikiran” hlm. 328 (online di sini) mengklaim:

Masyarakat Kristen yang terdapat di seluruh dunia yang bersaksi dengan aktif mengenai Allah Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya berkenaan dengan umat manusia. Kepercayaan mereka didasarkan hanya pada Alkitab.
Tetapi apakah memang demikian? Saya percaya bahwa doktrin yang diajarkan oleh badan pimpinan tidaklah hanya bersumber dari Alkitab melainkan ditambah opini manusia diklaim bersumber ilahi dan mitos-mitos dicampur dusta yang dipublikasikan dalam publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal seperti majalah Menara Pengawal dan buku-buku terbitan lainnya yang diklaim menjelaskan Alkitab. Padahal sebenarnya fungsi buku-buku tersebut bukanlah sekedar menjelaskan Alkitab melainkan memiliki peranan sebagai hukum-hukum atau peraturan-peraturan tambahan yang harus diikuti oleh setiap Saksi Yehuwa karena jika tidak diikuti dan ditaati maka seorang Saksi akan beroleh suatu sanksi berupa teguran sampai pada pemecatan.  

Mau buktinya?

Kehadiran Kristus 1914

Keyakinan Saksi Yehuwa bahwa Yesus telah hadir pada tahun 1914 adalah doktrin utama yang harus dipercayai oleh setiap anggota organisasi Lembaga Menara Pengawal, Saksi Yehuwa. Dari manakah hitung-hitungan doktrin ini? Publikasi “Bertukar Pikiran”, hlm. 379-381 (baca online di sini) menjelaskan hitungan-hitungan tersebut. 

Setiap orang Kristen percaya bahwa Yesus akan datang atau hadir kembali sesuai dengan janji-Nya (Yoh. 14:1-3, Kisah 1:10-11). Tetapi apakah doktrin Saksi yang mengajarkan bahwa Yesus sudah hadir tahun 1914 berdasarkan Alkitab? Saya yakin tidak. Mengapa? Pertama, jika memang kehadiran Yesus tahun 1914 begitu penting dan merupakan bagian dari pengajaran Alkitab maka tentunya para Rasul mengajarkannya secara tersurat atau eksplisit agar jelas karena kedatangan-Nya merupakan pengharapan setiap orang Kristen yang hidup sepanjang masa untuk mengetahui waktu dari kehadiran ataupun kedatangan-Nya. Sebaliknya, para murid malah menanyakan waktu kedatangan-Nya tersebut (Kis. 1:6, 2 Pet. 3:3-4; 10). Oleh karena itu, tidak ada satu gereja pun mengetahui kehadiran-Nya tersebut. Jadi hanya Saksi Yehuwa yang mengetahui kehadiran Yesus secara rahasia tersebut. Renungkan hal ini: Karena hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang mengetahuinya, mungkinkah kehadiran-Nya hanyalah rekayasa badan pimpinan yang mengaku-ngaku menjadi penganti dan wakil Yesus di bumi? Apalagi badan pimpinan sebagai saluran komunikasi Allah mengaku bahwa tidak beroleh pengarahan dari surga dan bisa salah (baca Saluran Komunikasi).

Kedua, saya percaya kehadiran Kristus hanyalah rekayasa karena dulunya Charles Russell pernah mengajarkan kehadiran Yesus pada tahun 1874 lalu digeser oleh penerusnya menjadi 1914 (baca online di sini). Jika dulu kalkulasi kehadiran-Nya bisa salah, mungkinkah sekarang juga keliru? Apalagi berdasarkan fakta sejarah kejatuhan kota Yerusalem sebagai dasar dari perhitungan kehadiran-Nya bukanlah tahun 607, melainkan 586. Organisasi Saksi Yehuwa dengan sengaja mengutip secara salah keterangan ahli sejarah bernama Eilat Mazar seolah-olah mengkonfirmasikan kejatuhan Yerusalem tahun 607, padahal Mazar tidak pernah menyatakan demikian dan keyakinannya adalah tahun 586 (baca Kehadiran Yesus 1914). 

Ketiga, bisakah seseorang membaca Alkitab saja — tanpa bantuan dari organisasi Saksi Yehuwa — menyimpulkan kehadiran Yesus pada 1914? Mengapa hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang dapat menyimpulkannya? Mungkinkah ini hanyalah sebuah ajaran rekayasa buatan manusia?

Keempat, Kristus sendiri jelas mengatakan tentang waktu dan jam kehadiran atau kedatangan-Nya tersebut tidak “seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat. 24:36). Namun demikian, koq bisa Saksi Yehuwa mengklaim mengetahuinya?

Transfusi Darah Sama Dengan Makan Darah 

Organisasi Saksi Yehuwa melarang para anggotanya untuk menerima transfusi darah. Kita lihat penjelasannya on line di sini mengatakan berikut ini:


Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah?

Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Jadi, kami menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan.
Diakui sendiri oleh jw.org bahwa pemahaman larangan transfusi darah merupakan soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Nah, jika memang soal pemahaman, mungkinkah pemahaman tersebut bisa keliru, mengingat badan pimpinan mengakui tidak menerima pengarahan dari surga dan bisa keliru (baca di sini). Akibat dari pemahaman, bukan soal medis banyak Saksi Yehuwa yang meninggal dan seolah-olah dianggap sebagai pahlawan, baca Propaganda. Bahkan Saksi Yehuwa yang bunuh diri karena menolak transfusi darah pun dianggap sebagai contoh iman yang baik, baca di sini untuk buktinya.

Perhatikan ayat-ayat Alkitab yang dijadikan pembenaran oleh organisasi sebagai pelarangan transfusi darah. Semuanya berkenaan dengan “makan darah, menjauhkan diri dari darah dan darah melambangkan kehidupan”. Saya telah membahasnya di sini bahwa transfusi darah tidaklah sama dengan makan darah.  

Di awal artikel ini, saya telah membahas bahwa orang Farisi memahami perintah menguduskan hari Sabat dan larangan melakukan suatu pekerjaan dengan menafsirkannya terlalu jauh yaitu membuat banyak peraturan jenis-jenis pekerjaan yang dilarang dilakukan pada hari Sabat dan dimuat dalam Talmud. Ternyata jenis-jenis pekerjaan yang dilarang tersebut hanyalah perintah dan pemahaman manusia sehingga tidak dituruti oleh Yesus. Bagaimana dengan ajaran tentang larangan transfusi darah? Mungkinkah organisasi juga keliru seperti banyak doktrin lainnya yang keliru dan berubah-ubah sehingga dikoreksi kemudian? Bukankah ketika suatu doktrin dikoreksi membuktikan bahwa kesalahan kerap terjadi di dalam pemahaman badan pimpinan terhadap Alkitab?

Kesimpulan

Di atas hanyalah 2 contoh ajaran Saksi Yehuwa yang saya percaya tidaklah berdasarkan Alkitab melainkan merupakan ajaran tambahan berupa opini manusia atas Alkitab yang diterbitkan dalam publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal. Sama seperti bangsa Yahudi yang tidak hanya percaya kepada Kitab Perjanjian Lama sebagai Firman Allah tetapi juga kitab-kitab lainnya seperti Talmud yang dianggap menjelaskan PL. Demikian juga makanan rohani Saksi-Saksi Yehuwa yang diterbitkan organisasi bukanlah sekedar menjelaskan Alkitab, melainkan sebuah tambahan peraturan dan opini badan pimpinan yang ditambahkan disamping Alkitab. Jadi sebenarnya apa yang diyakini Saksi Yehuwa adalah Alkitab Plus. Plus apa? Ya buku-buku dan majalah terbitan Lembaga Menara Pengawal yang harus diyakini kebenarannya.     

Soli Deo Gloria

Bagaimana pendapat Saudara artikel Bukti Yehuwa Tidak Percaya Budak Setia dan Bijaksana!

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.


Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)


3 comments :

  1. Puncak iman para saksi adalah:

    Governing body pergi ke surga, kembali ke firdaus baru mengajar ulang ketentuan lebih lanjut .

    Nah, itu kan opini manusia per subyek, per obyek, per predikat.
    Mau ngeles?itu bukan opini manusia?

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Budak setia bukan menafsirkan alkitab....tapi men-skak alkitab dg opini manusia.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. PBB binatang buas = Halusinasi berkelanjutan.

    Surga hanya muat 144000 orang seleksi terurap = Khayalan disiang bolong.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.