Menara Pengawal, 1/4/1972, hlm. 197 |
Tentunya ketika saya katakan organisasi Saksi Yehuwa “mengklaim sebagai nabi Allah” tidak dipercaya oleh seorang Saksi Yehuwa karena secara gamblang bagi seorang Saksi yang baru bergabung; ia tidak pernah membaca Menara Pengawal mengklaim hal demikian. Tetapi fakta membuktikan dalam artikel Juru Bicara YEHUWA, Pengilhama Roh Kudus Dan NUBUATAN — lebih detail dari artikel Saksi Yehuwa Mengaku Sebagai Nabi — yaitu melalui publikasi terbitan lembaga Menara Pengawal bahwa benar organisasi Yehuwa tidak hanya mengaku secara terbuka sebagai satu-satunya saluran komunikasi Allah di bumi tetapi juga sebagai nabi atau juru bicara Allah secara tersirat maupun tersurat jika kita kaji dengan daya nalar yang baik dan kejujuran hati nurani untuk mengakuinya.
Definisi Nabi Allah
Apakah pengertian nabi dalam buku ensiklopedia Saksi Yehuwa yang dikenal sebagai sebagai buku “Pemahaman”? Berikut kutipannya:
Orang yang melaluinya kehendak serta maksud-tujuan ilahi diberitahukan. (Luk 1:70; Kis 3:18-21) Meskipun etimologi kata Ibrani untuk nabi (na‧viʼ′) tidak diketahui dengan pasti, penggunaan kata yang khas ini menunjukkan bahwa nabi sejati bukanlah pemberita biasa melainkan juru bicara Allah, ”abdi Allah” yang membawa pesan-pesan terilham. (1Raj 12:22; 2Raj 4:9; 23:17) Mereka berada ”dalam kelompok orang yang akrab” dari Allah, dan Ia menyingkapkan ”perkara konfidensial”-Nya kepada mereka . . . . . . . Sejak Musa, peranan seorang nabi menjadi lebih jelas lagi. Kedudukan nabi sebagai juru bicara Allah ditandaskan ketika Yehuwa menugasi Harun sebagai ’nabi’ atau ”mulut” bagi Musa, sedangkan Musa ’menjadi Allah bagi Harun’. (Kel 4:16; 7:1, 2).—Yer 23:18; Am 3:7; 1Raj 17:1; . . . . Sejak kecil Samuel melayani sebagai juru bicara Allah, dan digenapinya berita-berita ilahi menyebabkan semua orang mengakui dia sebagai ”orang yang diangkat untuk menduduki jabatan nabi bagi Yehuwa”.—1Sam 3:1-14, 18-21. (Pemahaman Jilid 2, hlm. 182, merah dan bold dari saya)Ya, benar seperti yang diungkapkan buku tersebut; definisi “nabi Allah” ada 2 kriteria yaitu pertama, seorang nabi bukanlah pemberita biasa melainkan juru bicara Allah. Kedua, seorang nabi mendapatkan penyingkapan “perkara konfidensial”-Nya dan membawa pesan terilham. Apakah Saudara setuju dengan definisi tersebut? Jika setuju, mari kita buktikan bersama; apakah organisasi Saksi Yehuwa dengan badan hukumnya Lembaga Menara Pengawal cocok dengan pengertian nabi tersebut.
1. Juru Bicara Dan Nabi Allah
Sekarang kita kaji bukti pertama dari publikasi lembaga Menara Pengawal berikut ini, apakah Menara Pengawal mencatat pemimpinnya pernah mengaku sebagai juru bicara Allah. Perhatikan kalimat warna merah:
Bagaimana Saudara Russell memandang peranannya sendiri? Apakah ia mengaku memiliki penyingkapan khusus dari Allah? Dalam Watch Tower 15 Juli 1906 (halaman 229), Russell dengan rendah hati menjawab, ”Tidak, teman-teman yang saya kasihi, saya tidak mengaku memiliki kelebihan, ataupun kekuatan, wibawa, atau wewenang supernatural; juga saya tidak bercita-cita untuk meninggikan diri dalam pandangan saudara-saudara saya dalam rumah tangga iman, kecuali dalam arti yang Majikan kita anjurkan, dengan mengatakan, ’Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.’ (Mat. 20:27.) . . . Kebenaran yang saya sampaikan, sebagai juru bicara Allah, tidak disingkapkan melalui penglihatan atau mimpi, juga tidak dengan suara Allah yang dapat terdengar, juga tidak semuanya sekaligus, tetapi secara bertahap . . . Penyingkapan kebenaran yang jelas ini juga tidak disebabkan oleh kecerdasan atau ketajaman persepsi manusia mana pun, tetapi karena fakta sederhana bahwa waktu yang Allah tentukan sudah tiba; dan jika saya tidak berbicara, dan tidak ada wakil lain yang dapat ditemukan, batu-batu pun akan berteriak.” (SSY-Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 143)Perhatikan klaim Charles Russell, presiden pertama Lembaga Menara Pengawal, mengklaim: “Kebenaran yang saya sampaikan, sebagai juru bicara Allah. . .” Ya, dari mulut Russell sendiri tersingkap bahwa secara pribadi ia mengaku sebagai juru bicara Allah. Bahkan Russell mengklaim bahwa kebenaran — meskipun tidak disingkap melalui penglihatan atau mimpi, juga tidak dengan suara Allah yang dapat terdengar, juga tidak semuanya sekaligus — yang diterimanya secara bertahap. Entah bagaimana metode Yehuwa menyingkapkan kebenaran-Nya kepada Russell tetapi pastinya Russell mengatakan secara bertahap. Artinya ada suatu penyingkapan ilahi secara bertahap yang diterima Russell.
Mengapa Russell begitu berani mengklaim sebagai juru bicara Allah? Sederhana, Siswa-Siswa Alkitab waktu itu meyakini Russell adalah sebagai satu-satunya “budak yang setia dan bijaksana”, baca di sini. Bahkan para Siswa mengultuskannya, baca di sini.
Menara Pengawal, 1 Juli 1943, hlm. 205 |
Sekarang, Rasul berkata, Yehuwa berbicara kepada kita melalui Anak-nya. (Ibr. 1:1,2) Sang Anak telah kembali sebagai Raja; Ia telah datang ke bait-Nya. Ia telah menunjuk 'hamba setia dan bijaksana,' yaitu juru bicara-Nya yang kelihatan, dan berkata kepada mereka yang mendapat hak istimewa untuk mewakili diri-Nya di bumi, “Injil kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh bumi untuk menjadi kesaksian bagi segala bangsa.” (Matius 24:14)Demikian juga kutipan berikut ini membuktikan hal yang sama:
Now, the apostle says, Jehovah speaks to us through his Son. (Heb. 1:1,2) The Son has returned as King; he has come to his temple. He has appointed his 'faithful and wise servant,' who is his visible mouthpiece, and says to those who are privileged to represent him upon the earth, “This gospel of the kingdom shall be preached in all the world for a witness unto all nations.” (Matthew 24:14)
Catatan dalam 2 Tawarikh 20:20 selanjutnya mengatakan, ”Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata, ”Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada [Yehuwa], Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabiNya, dan kamu akan berhasil!’” Demikian pula, kepala dari sidang Kristen, Raja kita yang kini memerintah, telah memberi umatnya banyak anjuran untuk setia. Kita menemukannya dalam ayat-ayat sebagai berikut: Matius 10:27, 28; 24:9-13; Yohanes 16:33. Iman akan Yehuwa, iman dalam mereka yang digunakanNya sebagai juru bicara, ya, iman dalam organisasiNya! Pada waktu kita ”berangkat” ke dinas Yehuwa dewasa ini, betapa penting agar kita mempunyai iman sedemikian! Inilah jalan ke arah sukses yang pasti—yang akan dicapai oleh semua Saksi yang berbakti dan dibaptis yang menaruh iman dalam Yehuwa dan penyelenggaraanNya yang menakjubkan berupa hidup yang kekal, yang dimungkinkan melalui korban PutraNya.—Yohanes 3:16; 17:3. (Menara Pengawal, w84_s-1 hlm. 16-17)Kepada siapakah kata “mereka” ditujukan dalam kalimat “iman dalam mereka” di mana orang harus beriman? Jika Saudara melihat ikatan kalimat berikutnya yaitu “iman dalam organisasiNya” dan membaca detail artikel majalah itu maka kata “mereka” sebagai juru bicara Allah menunjukkan kepada saluran komunikasi Allah yaitu “hamba yang setia dan bijaksana” dan kaum terurap yang digunakan oleh Yesus Kristus untuk mengurus milik-Nya di bumi.
Tentunya klaim-klaim golongan “hamba” ini selaras dengan klaim bahwa “Yehuwa berbicara kepada kita melalui Alkitab dan ”budak yang setia dan bijaksana”” (Menara Pengawal, 1/5/2000 hlm. 15 ). Jadi bukanlah hal yang aneh golongan “hamba” berani mengklaim sebagai juru bicara Allah karena diyakini bahwa Yehuwa masih berbicara kepada golongan “hamba” di zaman modern ini. Dan golongan ini adalah sekelompok orang yang diyakini sebagai satu-satunya yang berhak menafsirkan Alkitab bagi para Saksi Yehuwa lainnya, baca artikel mengapa golongan hamba ini penting bagi Saksi Yehuwa. Tentunya ketika Saudara bertemu dengan seorang Saksi Yehuwa dapat mewakili saya menanyakan bagaimana metode atau cara Yehuwa berbicara kepada golongan “hamba” karena ketika saya tanyakan kepada seorang penatua; tidak ada jawaban.
Sekarang waktunya kita buktikan; apakah organisasi Saksi Yehuwa pernah mengaku secara eksplisit sebagai nabi-nabi Allah? Ya, pasti! Pengakuan-pengakuan sebagai nabi saya akan bagi menjadi 5 point.
Point bukti pertama, Saudara dapat melihat pengakuan majalah Sedarlah!: “Anda akan tertarik mempelajari bahwa Allah memiliki sekelompok orang di bumi, yang mana semuanya adalah para nabi, atau saksi-saksi bagi Allah. Faktanya mereka dikenal di seluruh dunia sebagai Saksi-Saksi Yehuwa”
You will be interested to learn that God has on earth a people, all of whom are prophets, or witnesses for God. In fact, they are known throughout the world as Jehovah’s Witnesses. . . .(g86 6/8 p. 9 “Would That All Were Prophets!”)Point bukti ke-2 dapat dilihat dari majalah Menara Pengawal 15/1/1959 hlm. 37-41 yang berbicara tentang penugasan Yeremia sebagai nabi di PL dan membandingkannya dengan organisasi Saksi Yehuwa mengklaim mengaku sebagai nabi Yeremia zaman modern yang ditugaskan sebagai nabi-Nya untuk berbicara bagi segala bangsa.
Di bagian paling bawah ada kotak biru yang merupakan cuplikan kutipan dari majalah Menara Pengawal 15/1/1959 hlm. 39-41 supaya pembaca dapat melihatnya juga. Saya tidak akan menerjemahkan seluruh kutipan tersebut, melainkan hanya yang bagian-bagian yang penting saja untuk membuktikan klaim organisasi Saksi Yehuwa sebagai nabi di bawah ini:
tetapi, Siapakah yang akan menjadi nabi Yehuwa bagi segala bangsa, berbicara kepada mereka segala sesuatu yang Ia perintahkan? Siapakah yang akan menjadi Yeremia modern? . . . Jadi siapakah yang akan bernubuat pesan-Nya di akhir zaman ini kepada segala bangsa di dunia ini? . . . Bagaimana pertanyaan ini dijawab? Ada fakta-fakta membuktikannya. Kita seharusnya tidak terpikat oleh kebanggaan religi atau membual atau membuat klaim sendiri. Biarkan fakta berbicara dengan sendirinya. . . . Siapakah yang memahami kehendak ilahi bagi orang Kristen akan akhir dunia saat ini dan menawarkan diri mereka untuk melakukannya? Siapakah yang menjalankan pekerjaan yang telah ditentukan Allah bagi hari penghakiman segala bangsa? Siapakah yang menjawab panggilan kepada pekerjaan tersebut dan telah mengerjakannya sampai tahun 1958? Siapakah yang sesungguhnya Allah gunakan sebagai nabi-Nya?Perhatikan dan renungkan kalimat di atas yang begitu dahsyat: “Siapakah yang akan menjadi nabi Yehuwa bagi segala bangsa, berbicara kepada mereka segala sesuatu yang Ia perintahkan? Siapakah yang akan menjadi Yeremia modern? . . . Jadi siapakah yang akan bernubuat pesan-Nya di akhir zaman ini kepada segala bangsa di dunia ini? . . . Siapakah yang sesungguhnya Allah gunakan sebagai nabi-Nya?. . . . Saksi-Saksi Yehuwa kini sangat bersyukur bahwa fakta yang jelas menunjukkan bahwa Allah telah berkenan untuk menggunakannya. . . Hal ini karena Yehuwa mengulurkan tangan kuasa-Nya dan menyentuh bibir dan menaruh firman-Nya ke dalam mulut-mulut mereka.” Izinkan saya ringkas berikut ini:
Fakta-fakta sejarah kasus Susunan Kristen dipukul dalam kekalahan. Saksi-Saksi Yehuwa kini sangat bersyukur bahwa fakta yang jelas menunjukkan bahwa Allah telah berkenan untuk menggunakannya. . . Hal ini karena Yehuwa mengulurkan tangan kuasa-Nya dan menyentuh bibir mereka serta menaruh firman-Nya di mulut mereka.
but, Who will be Jehovah's prophet to the nations, to speak to them everything that He should command? Who will be the modern Jeremiah? . . .So who will prophesy with his message in this time of the end of the nations of this world? . . . How was the question answered? There are facts to show. We should not appeal to religious pride or boasting or self-made claims. We should appeal to the facts. Let facts speak for themselves. . . . Who discerned the divine will for Christians in this time of the world's end and offered themselves to do it? Who have undertaken God's foreordained work for this day of judgment of the nations? Who have answered the call to the work and have done it down till this year 1958? Whom has God actually used as his prophet?
By the historical facts of the case Christendom is beaten back in defeat. Jehovah's witnesses are deeply grateful today that the plain facts show that God has been pleased to use them. ... It has been because Jehovah thrust out his hand of power and touched their lips and put his words in their mouths...
- Saksi-Saksi Yehuwa bersyukur bahwa Allah berkenan menggunakannya sebagai nabi.
- Saksi-Saksi Yehuwa menyamakan dirinya seperti nabi Yeremia di Perjanjian Lama dan Saksi Yehuwa adalah Yeremia zaman modern.
- Saksi Yehuwa bernubuat pesan-Nya di zaman akhir ini. Apakah artinya? Saksi Yehuwa benar-benar mengaku menjalankan tugasnya sebagai nabi yaitu bernubuat.
- Yehuwa menyentuh bibir dan menaruh firman-Nya ke dalam mulut-mulut para Saksi Yehuwa.
Kita lihat juga kutipan Menara Pengawal tahun 1982 memiliki pengertian yang sama tentang golongan Yeremia yaitu kaum terurap yang dibangkitkan Yehuwa pada zaman akhir ini.
Seorang 'Nabi bagi bangsa-bangsa' adalah apa yang Yehuwa jadikan atasnya. (Yer. 1:5) Sekarang hari ini, jika ada, membutuhkan seorang 'Nabi bagi bangsa-bangsa'. . . . Yehuwa dengan sengaja membangkitkan 'nabi-Nya bagi segala bangsa'. Yehuwa telah melakukannya selama zaman akhir ini, sejak Perang Dunia I berakhir. . . . 'nabi' yang Yehuwa bangkitkan, bukankah manusia individual seperti kasusnya Yeremia, tetapi sebuah golongan. . . . Pada hari akhir ini ada suatu sisa dari golongan 'nabi' ini di bumi. . . . Satu hal yang pasti sekarang: jika golongan "nabi", golongan Yeremia, sedang menghadapi Armagedon.Sebagai bahan perbandingan coba cermati antara majalah Menara Pengawal tahun 1959 dan 1982 di atas dengan kutipan majalah Menara Pengawal 2011 di bawah yang juga berbicara tentang golongan Yeremia yaitu kaum sisa terurap yang diberi tugas oleh Yehuwa untuk mengumumkan berita penghakiman Allah ke seluruh bumi.
A 'prophet to the nations' is what Jehovah made him. (Jeremiah 1:5) Now today, if anything, there needs to be a 'prophet to the nations'. . . . Jehovah has considerately raised up his 'prophet to the nations.' Jehovah has done this during this 'time of the end,' since World War I ended.... the 'prophet' whom Jehovah has raised up has been, not an individual man as in the case of Jeremiah, but a class.... At this late date there is a mere remnant of this 'prophet' class yet on earth.... One thing is now certain: if the "prophet" class, the Jeremiah class, is facing Har-Magedon (Menara Pengawal, 1/10/1982, hlm. 26-27)
Sebagai ”Raja bangsa-bangsa”, Yehuwa menugasi Yeremia untuk menyampaikan berita penghakiman kepada bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan. (Yer. 10:6, 7) Tetapi, apa maksudnya kaum sisa terurap ’diangkat atas bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan’? (Yer. 1:10) Seperti sang nabi pada zaman dahulu, golongan Yeremia diberi tugas oleh Pribadi Yang Berdaulat di alam semesta. Jadi, hamba-hamba Allah yang terurap diberi wewenang yang sah untuk membuat pernyataan di seluruh dunia mengenai bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan. Berbekal wewenang dari Allah Yang Mahatinggi dan dengan bahasa yang jelas dari Firman-Nya yang terilham, golongan Yeremia mengumumkan bahwa bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan yang ada sekarang akan dicabut dan dibinasakan pada waktu yang Allah tetapkan dan melalui sarana yang Ia tentukan. (Yer. 18:7-10; Pny. 11:18) Golongan Yeremia bertekad untuk tidak menyerah dalam melaksanakan tugas dari Allah untuk mengumumkan berita penghakiman Yehuwa ke seluruh bumi. (Menara Pengawal, 15/3/2011, hlm. 30)Jadi sebenarnya, meskipun majalah Menara Pengawal 2011 tidak secara eksplisit mengklaim sebagai nabi Yeremia modern, melainkan sebagai golongan Yeremia tetapi jika dimengerti dalam konteks majalah tahun 1959 dan 1982 yang secara terbuka mengaku nabi yang digunakan Allah di zaman akhir ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara konsisten sebenarnya sampai saat ini organisasi Saksi Yehuwa secara tersirat mengaku sebagai nabi Yeremia modern; sebagai golongan Yeremia yang diberi wewenang yang sah oleh Allah untuk melaksanakan tugas untuk mengumumkan berita penghakiman Yehuwa ke seluruh bumi; hanya istilahnya diganti yaitu golongan Yeremia, bukan nabi Yeremia modern. Paham?
Point bukti ke-3. Kerapkali organisasi Saksi Yehuwa mengklaim dirinya sebagai satu-satunya “saluran komunikasi Allah di bumi yang kelihatan”. Menurut Menara Pengawal apakah “saluran komunikasi Allah” ini? Kutipan majalah Menara Pengawal dengan judul topik “Jehovah’s Channel of Communication = Saluran Komunikasi Yehuwa” menjelaskan mengenai “saluran” ini yaitu saluran komunikasi Yehuwa di bumi adalah seorang nabi atau organisasi nabi secara kolektif:
Dari banyak pengalaman yang tercatat kita selanjutnya mengamati bahwa “Firman” yang sah mengirimkan pesan baik melalui seorang malaikat yang muncul bertatapan muka atau dengan menggunakan roh kudus Allah untuk menginspirasi agen berikutnya dalam jalur komunikasi. Pada acara-acara khusus bahkan Firman sendiri mungkin muncul dalam wawancara tatap muka dengan agen berikutnya. Siapa, pada umumnya, adalah agen berikutnya itu? Untuk komunikasi supernatural yang mencapai bumi agent itu (umumnya manusia, meskipun pernah sekali pantat Bileam digunakan) secara Alkitabiah disebut sebagai nabi jika ia adalah hamba pria Tuhan atau nabi [prophetess] jika seorang wanita. Nabi, pada gilirannya, berbicara sebagai juru bicara Tuhan di bumi. Dia menyampaikannya ke banyak orang yang mana Allah ingin dengarnya jika lebih dari satu orang yang ditujukan secara khusus. Nabi itu kemudian langsung menjadi saluran di bumi melalui di mana kebenaran air kehidupan disampaikan kepada penghuni yang kehausan di bumi. Dengan demikian saluran komunikasi Yehuwa di bumi diidentifikasikan. Saluran komunikasi ini adalah seorang nabi atau organisasi nabi secara kolektif.Ya, sekarang kita tahu arti dari “saluran komunikasi Yehuwa di bumi” merupakan seorang nabi atau organisasi nabi secara kolektif. Klaim “nabi secara kolektif” ini tentunya berhubungan dengan klaim berikutnya yang saya jabarkan di point bukti ke-4
From the many recorded experiences we next observe that the official “Word” transmits the message either by means of an angelic messenger who appears face to face or by the use of God’s holy spirit to inspire the next agent in the line of communication. On special occasions even the Word himself might appear in a face-to-face interview with the next agent. Who, generally, is that next agent? For supernatural communications that reach the earth the agent (generally a human, although once the ass of Balaam was used) is referred to Biblically as a prophet if he is a male servant of God or a prophetess if a woman. The prophet, in turn, speaks out the communication as God’s spokesman on earth. He publishes it to the many whom God intends to hear it if other than a single person is being specifically addressed. The prophet then becomes the immediate earthly channel through which the waters of lifegiving truth are conveyed to earth’s thirsting residents. Thus Jehovah’s earthly channel of communication is identified. The earthly channel is either a prophet or a collective prophetlike organization. (Menara Pengawal, 15/5/1955, hlm. 305)
Point bukti ke-4. Perhatikan gambar paling atas dari majalah Menara Pengawal 1972 hlm. 197 dengan judul topik “They Shall Know that a Prophet Was Among Them - Mereka Akan Tahu bahwa seorang Nabi Ada Di antara Mereka”. Sebenarnya topik ini telah saya bahas dalam artikel Saksi Yehuwa Mengaku Sebagai Nabi Allah silahkan klik artikel itu karena membahasnya dengan lebih detail.
Saya akan ulang kembali menerjemahkannya bagian kutipan majalah Menara Pengawal 1972, hlm. 197 - 200 yang penting berikut ini:
Jadi, apakah Yehuwa memiliki seorang nabi untuk menolong mereka, untuk memperingatkan mereka akan bahaya dan mengumumkan hal yang akan terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dengan pasti. Siapakah nabi ini? . . . . “Nabi” ini bukanlah satu orang, melainkan terdiri dari badan pria dan wanita-wanita. Ini adalah grup kecil para pengikut jejak kali Yesus Kristus, dikenal pada waktu itu sebagai Siswa-Siswa Alkitab Internasional. Hari ini mereka dikenal sebagai Kristen Saksi-Saksi Yehuwa. . . . Tentunya, hal yang mudah mengatakan grup ini bertindak sebagai seorang “Nabi” Allah. Merupakan hal lainnya untuk membuktikannya. Satu cara dapat dilakukan dengan mengulas rekam jejaknya. Apakah yang diperlihatkan? . . .Perhatikan kutipan tersebut di atas di mana secara terbuka organisasi Saksi Yehuwa mengaku sebagai “Nabi” yang ditugaskan oleh Yehuwa untuk mengumumkan kabar baik Kerajaan Allah di bawah dukungan dan arahan malaikat dan surga.
Jadi kaum terurap pengikut Yesus Kristus, melakukan pekerjaan terhadap Susunan Kristen berparalel dengan pekerjaan Yehezkiel di antara orang-orang Yahudi, dimanifestasikan secara nyata Yehezkiel zaman modern ini, “nabi” ini ditugaskan oleh Yehuwa untuk menyatakan kabar baik tentang kerajaan Mesianik Allah dan untuk memberikan peringatan kepada Susunan Kristen. . .
Saksi-Saksi Yehuwa hari ini membuat pengumuman mereka atas kabar baik Kerajaan di bawah arahan dan dukungan malaikat. . . . Dan karena tidak ada firman dan pekerjaan Allah yang gagal, karena ia adalah Allah Mahakuasa, bangsa-bangsa akan melihat penggenapannya dari apa yang para saksi beritakan sebagai arahan dari surga.
Ya, waktunya akan datang segera bahwa bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa benar-benar seorang “Nabi” Yehuwa ada di antara mereka. Sebenarnya sekarang lebih dari satu juta setengah orang membantu kolektif atau gabungan “Nabi” dalam pekerjaan pengabarannya dan lebih dari jumlah orang lain sedang mempelajari Alkitab dengan grup “Nabi” dan rekannya. . . .Yehuwa tidak hanya tertarik pada pemulihan dari nama-Nya sendiri tetapi juga dalam pemulihan nama “Nabi”-Nya
So, does Jehovah have a prophet to help them, to warn them of dangers and to declare things to come? These questions can be answered in the affirmative. Who is this prophet?. . . . This "prophet" was not one man, but was a body of men and women. It was the small group of footstep followers of Jesus Christ, known at that time as International Bible Students. Today they are known as Jehovah's Christian witnesses. . . . Of course, it is easy to say that this group acts as a "prophet" of God. It is another thing to prove it. The only way that this can be done is to review the record. What does it show?....
Thus this group of anointed followers of Jesus Christ, doing a work in Christendom paralleling Ezekiel’s work among the Jews, were manifestly the modern-day Ezekiel, the “prophet” commissioned by Jehovah to declare the good news of God’s Messianic kingdom and to give warning to Christendom. . . .
Jehovah's witnesses today make their declaration of the good news of the Kingdom under angelic direction and support.... And since no word or work of Jehovah can fail, for he is God Almighty, the nations will see the fulfillment of what these witnesses say as directed from heaven.
Yes, the time must come shortly that the nations will have to know that really a "prophet" of Jehovah was among them. Actually now more than a million and a half persons are helping that collective or composite "prophet" in his preaching work and well over that number of others are studying the Bible with the "prophet" group and its companions.... Jehovah is interested not only in the vindication of his own name but also in vindicating his "prophet."
Tentunya kita bertanya-tanya mengapa kata “Nabi” memiliki tanda kutip? Menurut seorang penatua mengatakan:
Tahukah anda mengapa kutipan-kutipan yang anda tulis terkait dengan klaim organisasi SSY bahwa tokoh2 mereka secara kolektive disebut "nabi" (di dalam tanda kutip?), mengapa kata "nabi" di kutipan itu ditulis di dalam tanda kutip ? karena mereka tidak menganggap bahwa mereka benar-benar nabi yang persis sama seperti nabi-nabi di dalam kitabsuci. Tetapi dalam konteks tertentu (karena mereka yakin, mereka mengagungkan nama Allah Yehuwa, berupaya menyucikan Namanya dengan tingkah laku tak bercela secara moral, dan berupaya memberitakan dan mengabarkan injil kerajaan di seluruh dunia). (di sini)Benarkah pernyataannya itu? Sama sekali tidak! Alasannya sangat sederhana yaitu pertama di artikel itu Menara Pengawal sedang memparalelkan penugasan satu orang yaitu nabi Yehezkiel dengan sekelompok orang secara kolektif di zaman modern yaitu pria dan wanita yang merupakan kaum terurap. Oleh sebab itu dikatakan,““Nabi” ini bukanlah satu orang, melainkan terdiri dari badan pria dan wanita-wanita”. Jadi dibuat tanda kutip karena dihitung secara kolektif, bukan satu orang. Ini selaras dengan klaim di atas yaitu “seorang nabi atau organisasi nabi secara kolektif”
Kedua, perhatikan klaim “Saksi-Saksi Yehuwa hari ini membuat pengumuman mereka atas kabar baik Kerajaan di bawah arahan dan dukungan malaikat. . . . Dan karena tidak ada firman dan pekerjaan Allah yang gagal, karena ia adalah Allah Mahakuasa, bangsa-bangsa akan melihat penggenapannya dari apa yang para saksi beritakan sebagai arahan dari surga”. Perhatikan kalimat warna biru itu, apa artinya? Hanya nabi mendapatkan arahan dan dukungan dari malaikat dan surga. Bandingkan dengan kutipan: “Malaikat-utusan digunakan dalam banyak kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi.” (Ibr 2:2) (Pemahaman 1, hlm. 1020)
Point bukti ke-5, berdasarkan buku “Pemahamn Alkitab” hlm. 184 menjelaskan cara pengangkatan nabi sebagai berikut:
Cara Pengangkatan dan Pengilhaman. Jabatan nabi tidak diperoleh secara turun-temurun; tetapi beberapa nabi adalah orang Lewi, seperti Samuel, Zakharia yang adalah putra Yehoyada, Yeremia, dan Yehezkiel, dan beberapa keturunan nabi juga menjadi nabi. (1Raj 16:7; 2Taw 16:7) Kenabian juga bukan suatu profesi atas prakarsa pribadi. Nabi-nabi dipilih oleh Allah dan diangkat melalui roh kudus . . .(bold dari saya)Lalu bagaimana pandangan Menara Pengawal akan pengangkatan ‘badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa’? Majalah Menara Pengawal 15/3/1990, hlm. 18 menjelaskan:
. . . Badan Pimpinan bukan suatu alat hukum. Keanggotaannya tidak dipilih. Mereka diangkat melalui roh suci di bawah bimbingan Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. (Bandingkan Kisah 20:28.) Selain itu, mereka yang membentuk Badan Pimpinan adalah pria-pria yang terurap yang tidak wajib memiliki kantor pusat atau lokasi geografis yang permanen. (bold dari saya)Bahkan jika kita lihat kutipan berikut ini; Menara Pengawal menyetarakan pelantikan nabi-nabi seperti Musa, Harun dan lain-lain dengan dirinya sendiri yaitu organisasi Allah dewasa ini:
Ya, Yehuwa melantik Musa, Harun, Saul, Daud, Yesus Kristus, dan orang-orang lain. Demikian pula, di organisasi Allah dewasa ini pelantikan-pelantikan dalam pelayanan dilaksanakan selaras dengan persyaratan-persyaratan Alkitab dan di bawah bimbingan roh suci dari Yehuwa.—1 Timotius 3:1-13; Titus 1:5-9; Kisah 20:28.” (Menara Pengawal, W82_s-12, hlm. 8)Dari kutipan-kutipan tersebut jelas bahwa meskipun “badan pimpinan (golongan budak)” tidak mengklaim sebagai nabi secara eksplisit, tetapi dari cara Allah mengangkat nabi-nabi diklaim sama dengan cara pengangkatan para tokoh Menara Pengawal sehingga secara tersirat mereka adalah nabi juga. Baca di sini tentang pemilihan ilahi terjadi atas badan pimpinan dan hamba setia dan bijaksana.
Nabi Mendapatkan Penyingkapan Dan Membawa Pesan Terilham.
Tentunya ketika berdiskusi tentang kenabian, tidak lengkap jika saya tidak membahasnya secara lengkap yaitu seseorang dapat disebut nabi karena seorang nabi mendapatkan penyingkapan “perkara konfidensial”-Nya yaitu pengetahuan khusus yang tidak disingkap oleh Allah kepada orang lain, kecuali kepada hamba-Nya karena mereka berada ”dalam kelompok orang yang akrab” dari Allah seperti yang diuraikan buku Pemahaman di atas. Apakah Saksi Yehuwa mengklaim demikian? Ya, Saksi Yehuwa mengaku bahwa Yehuwa memberikan pengetahuan di muka tentang akhir dari sistem sekarang disertai dengan bukti-buktinya:
Jadi, Allah memberi hamba-hambaNya yang rendah hati pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain. Seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, ”Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, . . . Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh.” (1 Kor. 2:8-10) Sebab lebih dahulu memperoleh pengetahuan dari Yehuwa, hamba-hambaNya diperlengkapi—sebenarnya ditugaskan oleh Allah—untuk memberitakan ke seluruh dunia, peringatan mengenai akhir yang mendekat dari sistem sekarang ini, bersama dengan berita penghiburan mengenai orde baru.—Mat. 24:14.Jelas kutipan tersebut membuktikan bahwa Saksi Yehuwa membawa pesan terilham yang bersumber dari Yehuwa.
Karena Yehuwa memberikan hamba-hambaNya yang loyal pengetahuan di muka mengenai akhir dari sistem sekarang, apakah ini mencakup pengetahuan yang memungkinkan mereka mengerti apabila ’sengsara besar’ sungguh-sungguh telah mulai? Ya. Apa buktinya? Ini menyangkut pelaksanaan hukuman Allah atas apa yang Alkitab sebut ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Why. 17:5) Dan, sekarang juga peristiwa-peristiwa sudah terjadi untuk mempersiapkan jalan bagi pelaksanaan hukuman itu! (Menara Pengawal, w81_No.35 hlm. 18)
Sekarang kita diskusikan lebih rinci pengertian tentang “ilham” dalam kutipan berikut ini:
Seseorang yang mendapat ”ilham” digerakkan oleh suatu roh yang berasal dari sumber adimanusiawi, dan sesuatu yang ”diilhamkan” atau ”terilham” adalah hasil bimbingan roh tersebut. Apabila sumbernya adalah Yehuwa, hasilnya dapat benar-benar disebut sebagai firman Allah, baik dalam bentuk pernyataan maupun tulisan. Rasul Paulus menyatakan di 2 Timotius 3:16, ”Segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah.” Frasa ”diilhamkan Allah” diterjemahkan dari kata majemuk Yunani the‧o′pneu‧stos, yang secara harfiah berarti ”dinapaskan oleh Allah”.Perhatikan dan ingat-ingat kalimat yang bold berwarna merah tersebut karena akan berhubungan dengan diskusi di bawah.
Hasil Bekerjanya Roh Allah. Sarana atau alat untuk mengilhamkan ”segenap Tulisan Kudus” adalah roh kudus, atau tenaga aktif Allah. (Lihat ROH.) Roh kudus itu bekerja pada atau atas diri pria-pria guna menggerakkan serta membimbing mereka untuk menuliskan pesan-pesan Allah. . . . Bukti memperlihatkan bahwa roh Allah bekerja atas pikiran dan hati semua penulis Alkitab untuk menuntun mereka kepada tujuan yang dimaksudkan Allah. Raja Daud berkata, ”Roh Yehuwa-lah yang berbicara melalui aku, dan firmannya ada pada lidahku.” (2Sam 23:2) . . . .
Dikendalikan oleh ”tangan Yehuwa”. Oleh karena itu, para penulis Alkitab ada di bawah ”tangan” Yehuwa, atau kuasa-Nya yang membimbing dan mengendalikan. (2Raj 3:15, 16; Yeh 3:14, 22)
Malaikat-utusan digunakan dalam banyak kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi. (Ibr 2:2)
Oleh karena itu, pria-pria yang digunakan untuk menulis Alkitab bekerja sama dengan roh kudus Yehuwa. Mereka rela dan tunduk kepada bimbingan Allah (Yes 50:4, 5), ingin sekali mengetahui kehendak serta pengarahan Allah. (Yes 26:9) Dalam banyak kasus, mereka telah memiliki tujuan khusus (Luk 1:1-4) atau menanggapi kebutuhan yang nyata (1Kor 1:10, 11; 5:1; 7:1), dan Allah membimbing mereka sehingga apa yang mereka tulis selaras dengan serta memenuhi maksud-tujuan-Nya. (Ams 16:9) Sebagai pria-pria rohani, hati dan pikiran mereka telah disesuaikan dengan kehendak Allah; mereka ”memiliki pikiran Kristus” sehingga tidak menuliskan hikmat manusia semata ataupun ’penglihatan dari hati mereka sendiri’, seperti yang dilakukan para nabi palsu.—1Kor 2:13-16; Yer 23:16; Yeh 13:2, 3, 17.(Hlm. 1019-1020)
Sebelum membahas dengan rinci; saya ingin bertanya apakah seseorang yang mengaku mendapatkan ilham (sesuai dengan pemahaman ilham di atas) meyakini bahwa Allah masih berbicara sampai hari ini? Tentunya ya, bukan? Orang itu masih meyakini Allah masih berbicara oleh karena itu ia mengaku mendapatkan suatu pengilhaman ilahi. Sebaliknya, saya tidak meyakini Allah masih berbicara sampai hari ini karena sudah ada Alkitab untuk mengajar, menegur, meluruskan dan mendisiplin manusia dalam keadil-benaran (2 Tim. 3:16). Jika Allah masih berbicara maka Alkitab saja menjadi tidak cukup sehingga kita akan mendapatkan kitab-kitab lainnya yang berisi firman Allah yang disampaikan melalui orang itu. Jadi istilah Bible Plus.
Pertanyaannya adalah apakah Saksi Yehuwa meyakini Allah masih berbicara sampai hari ini? Jika Anda tanyakan kepada seorang Saksi Yehuwa maka jawabannya adalah “TIDAK” karena dalam beberapa kesempatan, organisasi mengajarkan dalam perintah tersurat Allah tidak berbicara lagi. Tetapi faktanya, Menara Pengawal dalam perintah tersiratnya mengajarkannya demikian. Apa itu perintah tersurat/tersirat, baca di sini. Perhatikan:
Paulus mengawali peringatannya dengan anak kalimat prasyarat, ”jika kamu sekalian mendengarkan suara [Allah] sendiri”. Allah berbicara kepada umat-Nya melalui Musa dan nabi-nabi lain. Belakangan, Yehuwa berbicara kepada mereka melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. (Ibrani 1:1, 2) Dewasa ini, kita mempunyai Firman Allah yang terilham dan lengkap, Alkitab Suci. Kita juga memiliki ”budak yang setia dan bijaksana”, yang dilantik oleh Yesus untuk menyediakan ’makanan pada waktu yang tepat’. (Matius 24:45-47) Itu berarti Allah masih berbicara. . . (Menara Pengawal, 15/7/1998 hlm. 12)Perhatikan Menara Pengawal menyejajarkan antara Allah berbicara kepada para nabi-Nya di zaman dulu dengan “budak” di masa kini. Di kutipan kedua dengan jelas mengatakan bahwa Yehuwa berbicara melalui Alkitab dan “budak”. Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa organisasi Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa Allah masih berbicara sampai detik ini sehingga Saksi Yehuwa mendapatkan pengetahuan khusus. Lalu bagaimana metode atau caranya Allah berbicara? Ini akan dibahas di bawah.
Yehuwa berbicara kepada kita melalui Alkitab dan ”budak yang setia dan bijaksana” (Menara Pengawal, 1/5/2000 hlm. 15 )
1. Digerakkan, diarahkan dan dibimbing oleh Roh Kudus
Buku Pemahaman mengatakan tentang “ilham” berikut ini:
Seseorang yang mendapat ”ilham” digerakkan oleh suatu roh yang berasal dari sumber adimanusiawi, dan sesuatu yang ”diilhamkan” atau ”terilham” adalah hasil bimbingan roh tersebut. . . .Sekarang waktunya kita membandingkan dengan klaim-klaim organisasi Saksi Yehuwa berikut ini yang mengklaim bahwa para Siswa-Siswa Alkitab beroleh arahan dari Allah oleh Roh Kudus jauh di muka (artinya suatu nubuatan) suatu penyingkapan terang ilahi sehingga, misalnya mereka dapat memahami tahun 1914 akhir zaman kafir dan lain-lain perkara:
Hasil Bekerjanya Roh Allah. Sarana atau alat untuk mengilhamkan ”segenap Tulisan Kudus” adalah roh kudus, atau tenaga aktif Allah. (Lihat ROH.) Roh kudus itu bekerja pada atau atas diri pria-pria guna menggerakkan serta membimbing mereka untuk menuliskan pesan-pesan Allah. . . . Bukti memperlihatkan bahwa roh Allah bekerja atas pikiran dan hati semua penulis Alkitab untuk menuntun mereka kepada tujuan yang dimaksudkan Allah. Raja Daud berkata, ”Roh Yehuwa-lah yang berbicara melalui aku, dan firmannya ada pada lidahku.” (2Sam 23:2) . . . .
Arahan oleh Roh Allah memampukan umat Yehuwa memiliki terang ilahi di dalam kegelapan dunia rohani. (2 Kor. 4:4) Misalnya, dulu mereka memahami bahwa 1914 akan menandai akhir zaman kafir . . . hanya Allah oleh Roh Kudusnya dapat menyingkap hal ini kepada Siswa-Siswa Alkitab, jauh di muka.Kembali kita perhatikan klaim Saksi Yehuwa bahwa “nubuatan-nubuatan dibuka kepada mereka seperti Roh Kudus Yehuwa menyingkap terang atas mereka, dan seraya hal-hal itu tergenapi di dalam kejadian-kejadian dunia atau dalam pengalaman-pengalaman umat Allah.” Jelas ini merupakan klaim adanya suatu penyingkapan ilahi yang bersifat nubuatan terjadi atas Saksi Yehuwa karena disingkap oleh Roh Kudus sendiri.
Direction by God's spirit enables Jehovah's servants to have divine light in a world of spiritual darkness. (2 Cor. 4:4) For instance, long ago they understood that 1914 C.E. would mark the end of the Gentile times or 'appointed times of the nations,' during which the Gentile nations were allowed uninterrupted rulership of the earth. (Luke 21:24) This 2,520 year period began with the destruction of Jerusalem and its temple by Babylonians in the late seventh century B.C.E.. For example, Zion's Watchtower of march 1880 had declared; 'the times of the gentiles' extend to 1914, and the heavenly kingdom will not have full sway till then.' only God by his Holy Spirit could have revealed this to those early bible students, so far in advance. (Menara Pengawal, 1/7, 1973 hlm. 402)
Prophecies open up to us as Jehovah's holy spirit sheds light upon them, and as they are fulfilled in world events or in the experiences of God's people." (Menara Pengawal, 1/12, 1981 hlm. 17)Kita perhatikan 3 kutipan berikut ini yang menyatakan adanya arahan atau bimbingan Roh Kudus dalam mempersiapkan publikasi-publikasi terbitan lembaga Menara Pengawal.
Kita juga akan meningkatkan sukacita kita bila kita dengan sungguh-sungguh dan dengan rajin mempelajari Firman Allah yang terilham dan publikasi-publikasi Kristen yang dipersiapkan di bawah bimbingan roh kudus. (Menara Pengawal, 15/3/1992, hlm. 21-22)Perhatikan frasa “Ia menaruh firmanNya dalam mulut orang-orang yang menjadi umat pilihanNya melalui Musa perantara itu” di samakan dengan Yehuwa juga “telah menaruh firmanNya ke dalam mulut kaum sisa rohani”
Ketika tiba waktunya untuk memperjelas hal-hal rohani pada zaman kita, roh kudus membantu para pengemban tanggung jawab, yaitu wakil ”budak yang setia dan bijaksana” di kantor pusat sedunia, untuk memahami kebenaran-kebenaran yang dalam yang sebelumnya tidak dimengerti. (Mat. 24:45; 1 Kor. 2:13) Seluruh Badan Pimpinan mempertimbangkan apakah penjelasan tertentu perlu disesuaikan. (Kis. 15:6) Jika memang ada yang perlu disesuaikan, apa yang mereka putuskan mereka terbitkan, agar semua mendapat manfaat. (Mat. 10:27) Seraya waktu berlalu, penjelasan lebih lanjut bisa jadi diperlukan, dan hal-hal ini pun diterangkan dengan jujur (Menara Pengawal, 15/7/2010, hlm. 23)
Pertama-tama, karena ”kesatuan” harus dipertahankan, seorang Kristen yang matang harus bersatu dan sepenuhnya harmonis dengan rekan-rekan seiman dalam ruang lingkup iman dan pengetahuan. Ia tidak mempromosikan atau bersikeras pada opini pribadi atau mempertahankan gagasan pribadi bila halnya menyangkut pemahaman Alkitab. Sebaliknya, ia memiliki keyakinan penuh pada kebenaran mengingat itu disingkapkan oleh Allah Yehuwa melalui Putra-Nya, Yesus Kristus, dan ”budak yang setia dan bijaksana”. Dengan menyantap makanan rohani yang disediakan ”pada waktu yang tepat” secara teratur—melalui publikasi Kristen, perhimpunan, dan kebaktian—kita dapat yakin bahwa kita mempertahankan ”kesatuan” dengan sesama Kristen dalam iman dan pengetahuan.—Matius 24:45. (Menara Pengawal, 1/8/2001, hlm. 14)
Tak ada rintangan apapun yang ditaruh pada jalanNya oleh para musuh yang tidak dapat diatasi oleh Yehuwa. Seperti halnya di Gunung Sinai Ia menaruh firmanNya dalam mulut orang-orang yang menjadi umat pilihanNya melalui Musa perantara itu dan setelah itu Ia membawa mereka di bawah naungan tanganNya yang melindungi mereka sampai ke dalam Negeri Perjanjian, demikian juga Ia telah berbuat hal yang sama bagi kaum sisa Israel rohani. Ia telah menaruh firmanNya, beritaNya yang mendesak untuk masa saat ini, ke dalam mulut kaum sisa rohani supaya mereka mengaku dengan terus terang di hadapan seluruh dunia, demi keselamatan mereka sendiri dan demi keselamatan orang-orang yang mau mendengar dan menyambut. Suatu ’perhimpunan besar’ yang merupakan bagian dari ”domba-domba lain” telah bertindak sesuai dengan apa yang mereka dengar dan mereka telah menaruh firman Allah dalam mulut mereka. Karena semua mereka menjadi saksi-saksi KristenNya, Yehuwapun melindungi mereka dengan naungan tanganNya terhadap dunia ini. (Roh Suci, hlm. 167)Kita bandingkan pula dengan Menara Pengawal 1959 Majalah 15/1/1959 hlm. 37-41 (di atas) berikut ini
Hal ini karena Yehuwa mengulurkan tangan kuasa-Nya dan menyentuh bibir dan menaruh firman-Nya ke dalam mulut-mulut mereka.Terakhir, rasanya seorang nabi bukanlah nabi yang benar-benar dari Allah jika tidak disertai kemampuan untuk bernubuat, apakah Saksi Yehuwa juga melakukannya? Ya, perhatikan kutipan dari buku Roh Suci berikut ini yang mengatakan “kaum sisa murid-murid yang terurap dari Kristus telah melakukan pekerjaan bernubuat”
Roh suci, yang Yehuwa nubuatkan akan Ia curahkan pada hari-hari terakhir, belumlah berhenti bekerja, sebab kaum sisa masih terus membaptis murid-murid Kristus dalam nama roh itu. (Matius 28:19, 20; Yoel 2:28, 29; Kisah 2:14-21) Maksud tujuan yang dinyatakan mengapa Allah mencurahkan rohNya atas segala macam orang adalah supaya orang-orang yang menerimanya dapat bernubuat. Kenyataan-kenyataan membuktikan bahwa kaum sisa murid-murid yang terurap dari Kristus telah melakukan pekerjaan bernubuat ini kepada segala bangsa sebagai kesaksian bagi Kerajaan Allah. Maka adalah masuk akal bahwa pastilah mereka orang-orang yang atasnya roh Allah telah benar-benar dicurahkan. Roh itu mendukung pengabaran yang mereka lakukan di seluruh dunia. Apa alasan untuk meragukannya? (Roh Suci, hlm. 138-139)Apakah arti Yehuwa menyentuh bibir dan menaruh firman-Nya ke mulut mereka? Apa artinya klaim-klaim adanya pimpinan di bawah arahan Roh Kudus dalam menyingkapkan nubuatan kepada kaum terurap? Apakah artinya Saksi Yehuwa melakukan pekerjaan bernubuat? Silahkan Saudara nilai dan bandingkan dengan buku pemahaman tentang “ilham” yang tercantum di atas, jelas “kaum terurap” juga terilham karena dibimbing oleh Yehuwa melalui Roh Kudus seperti para nabi dan rasul.
Buku Pemahaman mengatakan mengenai metode pengilhaman yaitu “malaikat-utusan digunakan dalam banyak kesempatan untuk menyampaikan pesan-pesan ilahi”. Apakah Saksi Yehuwa juga mendapatkan dukungan malaikat juga dalam menyampaikan pesan-Nya? Ya, perhatikan kutipan berikut ini:
Ini adalah bukti bahwa penafsiran nubuat tidak dihasilkan dari manusia, tetapi Tuhan Yesus, sang kepala dalam organisasi Yehuwa, mengirimkan informasi yang penting untuk umat-Nya dengan dan melalui malaikat-Nya yang kudus.
This is proof that the interpretation of prophecy does not proceed from man, but that the Lord Jesus, the chief one in Jehovah's organization, sends the necessary information to his people by and through his holy angels. (Preparation; 1933, hlm. 28)
Pada tahun 1927 Tuhan mulai menyatakan kepada umat-Nya arti dari mimpi yang dimiliki oleh Nebukadnezar. Setelah itu, pada bulan Agustus 1930, oleh dan melalui kolom Menara Pengawal Allah menyebabkan diterbitkannya pemahaman yang tepat tentang mimpi Nebukadnezar. Sebagai batu loncatan secara bertahap mengarah ke pemahaman gambar yang besar publikasi artikel di Menara Pengawal yakni, 'Kilangan Anggur', September 1, 1926; 'The Stone di Zion', 15 Oktober 1926. Tidak ada orang yang dapat menafsirkan nubuat dengan benar, dan Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk mengirimkan informasi yang benar kepada umat-Nya, dan ketika kebenaran ini datang kepada umat-Nya dan fakta-fakta sesuai dengan nubuat, maka mereka harus menganggapnya sebagai dari Tuhan dan menerimanya dengan sukacita.Kita perhatikan kutipan di bawah yang mengatakan bahwa malaikat mengirimkan informasi kepada kaum terurap di bumi tetapi mereka tidak tahu bagaimana para malaikat itu mengirimkannya, mereka hanya bahwa mereka melakukannya. Ini merupakan bagian dari praktek spiritisme yang dilakukan pada masa Rutherford, baca di sini.
*** w35 2/15 pp. 51-52 Jehovah's Battle — Part 4 ***
In 1927 God began to reveal to his people the meaning of the dream had by Nebuchadnezzar. Thereafter, in August 1930, by and through the columns of The Watchtower God caused to be published the proper understanding of the dream of Nebuchadnezzar. As stepping stones gradually leading up to the understanding of the great image was the publication of the articles in The Watchtower to wit, 'The Winepress', September 1, 1926; 'The Stone in Zion', October 15, 1926. No man can properly interpret prophecy, and the Lord sends his angels to transmit correct information to his people, and when these truths come to his people and the facts fit the prophecy, then they should take it as from the Lord and receive it with rejoicing.
Tugas-tugas tertentu dan kepentingan kerajaan telah dilakukan oleh Tuhan kepada para malaikat-Nya, yang meliputi transmisi informasi kepada orang-orang yang diurapi Allah di bumi untuk bantuan dan kenyamanan mereka. Meskipun kita tidak dapat mengerti bagaimana para malaikat mengirimkan informasi ini, kita tahu bahwa mereka melakukannya.2. Sumber Dari Yehuwa Maka Hasilnya Disebut Sebagai Firman Allah
Certain duties and kingdom interests have been committed by the Lord to his angels, which include the transmission of information to God's anointed people on the earth for their aid and comfort. Even though we cannot understand how the angels transmit this information, we know that they do it. (Preparation (1933) hlm.36,37)
Berdasarkan pengertian “ilham” di atas mengatakan “Apabila sumbernya adalah Yehuwa, hasilnya dapat benar-benar disebut sebagai firman Allah”. Nah, sekarang kita bandingkan pernyataan itu dengan kutipan-kutipan publikasi terbitan lembaga Menara Pengawal untuk membuktikan bahwa organisasi Saksi Yehuwa tidak saja mengklaim sebagai nabi tetapi publikasinya juga terilham karena bersumber dari Allah.
Demikian pula dewasa ini, suatu Badan Pimpinan yang terdiri dari orang-orang Kristen yang diurapi roh turut menghasilkan persatuan sidang jemaat sedunia. Badan Pimpinan menerbitkan bahan bacaan yang membina secara rohani dalam banyak bahasa. Makanan rohani ini didasarkan atas Firman Allah. Dengan demikian, apa yang diajarkan bukan berasal dari manusia melainkan dari Yehuwa.—Yes. 54:13. (Menara Pengawal, 15/9/2010, hlm. 13)Coba simak pernyataan itu yaitu “Makanan rohani ini didasarkan atas Firman Allah. Dengan demikian, apa yang diajarkan [makanan rohani] bukan berasal dari manusia melainkan dari Yehuwa”. Apa artinya? Tidak saja diyakini makanan rohani didasarkan atas Firman Allah, tetapi juga makanan rohani yang dihasilkan juga “sumbernya adalah Yehuwa”. Jika kita bandingkan dengan pemahaman “ilham” di atas “Apabila sumbernya adalah Yehuwa, hasilnya dapat benar-benar disebut sebagai firman Allah”, maka jelas makanan rohani juga firman Yehuwa.
A Governing Body composed of spirit-anointed Christians contributes to the unity of the worldwide congregation. The Governing Body publishes spiritually encouraging literature in many languages. This spiritual food is based on God’s Word. Thus, what is taught is not from men but from Jehovah.—Isa. 54:13.
Kita perhatikan klaim-klaim berikut yang memiliki nilai yang sama:
Dalam semua peringatan-Nya (Russell) ia mengklaim tidak ada orisinalitasnya. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah menulis buku-bukunya sendiri. Itu semua datang dari Allah, melalui pencerahan Roh Kudus.
In all his (Russell's) warnings he claimed no originality. He said that he could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit. (Studies in the Scriptures, Vol. 7, hlm. 387.)
Penulis [buku Reconciliation] tidak memberikan pendapatnya. Tidak ada interpretasi manusia atas kitab suci.
The writer does not give his opinion. No human interpretation of scripture is advanced (Reconciliation, 1928, hlm. 6)
Menara Pengawal bukanlah instrumen manusia manapun atau penetapan dari manusia, juga bukan diterbitkan sesuai dengan keinginan manusia. Tidak ada pendapat manusia yang dinyatakan dalam Menara Pengawal.
The Watchtower is not the instrument of any man or set of any of men, nor is it published according to the whims of men. No man's opinion is expressed in the Watchtower. (Menara Pengawal, 1/11 1931 p. 327)
Ini adalah bukti bahwa penafsiran nubuat tidak dihasilkan dari manusia, tetapi Tuhan Yesus, sang kepala dalam organisasi Yehuwa, mengirimkan informasi yang dipenting untuk umat-Nya dengan dan melalui malaikat-Nya yang kudus.Karena golongan hamba setia menganggap kedudukan sebagai nabi Allah maka tidaklah aneh jika mereka juga menganggap kedudukannya sama seperti para rasul-rasul Kristus yang beroleh kebenaran-kebenaran dari Allah melalui Roh-Nya dalam memberikan makanan rohani kepada jemaat mula-mula. Ini kutipannya, kalimat merah dari saya:
This is proof that the interpretation of prophecy does not proceed from man, but that the Lord Jesus, the chief one in Jehovah's organization, sends the necessary information to his people by and through his holy angels. (Preparation; 1933, hlm. 28)
Karena ketundukan yang loyal kepada peraturan teokratis, bahkan sampai mati, Yesus dikaruniai hidup yang tidak berkematian di surga. Selain itu, ia diberikan ”segala kuasa di sorga dan di bumi”. (Matius 28:18) Selanjutnya, ia mempercayakan ”segala miliknya” di bumi (kepentingan-kepentingan Kerajaannya di bumi) kepada orang-orang Kristen terurap yang setia. Yesus menyebut orang-orang ini ”hamba yang setia dan bijaksana”. (Matius 24:45-47) Pahala yang mereka akan terima adalah pada suatu waktu memerintah bersama Kristus di surga sebagai ”imam-imam” dan ”raja-raja” dalam kerajaannya. (Wahyu 14:1, 4; 20:6) Dewasa ini, suatu sisa dari golongan ”hamba yang setia” masih hidup di bumi. Tugas mereka mencakup menerima dan menyampaikan makanan rohani kepada semua hamba Yehuwa di bumi tepat pada waktunya. Mereka mempunyai kedudukan sama seperti Paulus dan rekan-rekannya ketika rasul itu berkata tentang kebenaran-kebenaran menakjubkan yang Allah berikan kepada umatNya, ”Kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh[Nya, NW]”. (1 Korintus 2:9, 10) Mereka juga ambil pimpinan dalam dinas pengabaran Kerajaan yang harus dilaksanakan ”di seluruh bumi yang berpenduduk” sebelum susunan perkara yang akan binasa ini berakhir.—Matius 24:14. (w83_No.52 hlm. 16 par. 4 Dengan Loyal Tunduk Kepada Peraturan Teokratis)Kini waktunya kita simpulkan fakta-fakta berikut ini: Dari pemahaman “ilham” kita peroleh: “Apabila sumbernya adalah Yehuwa, hasilnya dapat benar-benar disebut sebagai firman Allah, baik dalam bentuk pernyataan maupun tulisan.” Nah sekarang kita bandingkan dengan klaim-klaim Organisasi Saksi Yehuwa:
- Menara Pengawal, 15/9/2010, hlm 13 berkata, “apa yang diajarkan bukan berasal dari manusia melainkan dari Yehuwa.”
- Buku Studies in the Scriptures, Vol. 7, hlm. 387 menulis: “Dia [Russell] mengatakan bahwa dia tidak pernah menulis buku-bukunya sendiri. Itu semua datang dari Allah, melalui pencerahan Roh Kudus”
- Menara Pengawal, 1/11 1931 p. 327 mengklaim: “Menara Pengawal bukanlah instrumen manusia manapun atau penetapan dari manusia, juga bukan diterbitkan sesuai dengan keinginan manusia. Tidak ada pendapat manusia yang dinyatakan dalam Menara Pengawal”
- Kedudukan golongan hamba setia sama dengan kedudukan para rasul yang beroleh pernyataan-pernyataan yang menakjubkan dari Roh-Nya.
- Silahkan kaji klaim-klaim lainnya di atas.
Kesimpulan Akhir
Kesimpulan apakah yang dapat kita peroleh dalam artikel Juru Bicara Palsu YEHUWA, Pengilhaman Roh Kudus Dan Nubuatan?
- Apakah Saksi Yehuwa mengaku sebagai juru bicara Allah? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengaku juga sebagai nabi? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengaku mendapatkan pengetahuan khusus yang disingkapkan oleh Allah kepada nabi-Nya yang tidak disingkap kepada orang lain? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengaku dipimpin oleh Roh Kudus dalam mempersiapkan publikasinya? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengklaim melakukan pekerjaan bernubuat seperti layaknya nabi sebagai suatu peringatan bagi segala bangsa? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengklaim mendapatkan pesan-pesan Allah melalui malaikat? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa mengklaim bahwa sumber publikasinya berasal dari Yehuwa? Jawabannya “YA”
- Apakah Saksi Yehuwa menganggap kedudukannya sama dengan para rasul di mana Allah menyampaikan kebenaran-kebenaran yang menakjubkan melalui Roh-nya? Jawabannya “YA”
Our coming to know ”the truth”— the entire body of Christian teachings that HAS BECOME PART OF THE BIBLE - and adhering to it are essential for our salvation." (15/12/2008 hlm.28)Menara Pengawal terjemahan bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Inggris dan tidak menerjemahkannya sesuai dengan bahasa aslinya, Inggris. Silahkan Anda terjemahkan di google kalimat “the entire body of Christian teachings that HAS BECOME PART OF THE BIBLE” maka terjemahannya akan diperoleh “seluruh tubuh ajaran Kristen yang TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Apa artinya? Seluruh pengajaran Kristen yang dihasilkan oleh golongan “hamba” diakui “TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Dahsyat, bukan? Ini jelas suatu klaim yang luar biasa yaitu seluruh tafsiran dan pengajaran “hamba” memiliki otoritas yang sama dengan Alkitab karena “TELAH MENJADI BAGIAN DARI ALKITAB”. Dan diklaim bahwa berpaut pada pengajaran ini sangat penting demi keselamatan. Klaim yang fantastis, bukan? Hal ini tidak aneh jika Anda membaca klaim bahwa bergabung dengan organisasi dapat menyelamatkan. Silahkan klik Penyembahan Berhala Modern untuk detailnya.
Mengenal ”kebenaran”—segenap ajaran Kristen yang ADA DALAM ALKITAB—dan berpaut padanya sangat penting untuk keselamatan kita. (huruf besar dari saya)
Maka kesimpulan logisnya adalah organisasi Saksi Yehuwa dengan badan hukumnya Lembaga Menara Pengawal dan dipimpin oleh badan pimpinan adalah nabi palsu jika dikaitkan dengan nubuatan palsunya tentang kiamat, baca di sini. Tugas nabi palsu adalah untuk menyesatkan orang lain, untuk menjauhkan mereka dari Allah dan menuju ibadat palsu! Hal ini dengan tepat dinyatakan Menara Pengawal:
Demikian pula “nabi palsu” bukanlah seseorang pribadi, tetapi adalah sebuah sistem atau sebuah organisasi. Seorang “nabi” mengklaim memiliki informasi yang terilham untuk mengarahkan orang lain. Seorang “nabi palsu” akan menyesatkan orang lain, untuk menjauhkan mereka dari Allah dan menuju ibadat palsu.Namun demikian, organisasi Saksi Yehuwa telah berlaku munafik dan berdusta ketika menolak dirinya disebut nabi palsu dalam kutipan berikut ini:
Similarly the “false prophet” is not a person, but is a system or an organization. A “prophet” claims to have inspired information for the direction of others. A “false prophet” would mislead others, to turn them away from God and toward false worship. (Menara Pengawal, 15/6/1974, hlm. 381)
Saksi-Saksi Yehuwa tidak mengaku sebagai nabi-nabi yang terilham. Mereka membuat kesalahan-kesalahan. Seperti rasul-rasul Yesus Kristus, mereka kadang-kadang mempunyai pengharapan yang salah.—Luk. 19:11; Kis. 1:6. (Bertukar Pikiran, hlm. 227)Semua nabi sejati adalah nabi yang terilham, pasti. Lalu nabi jenis apakah yang tidak terilham? Ya nabi palsu! Bahkan dalam kutipan ini organisasi menolak cap nabi palsu disematkan atasnya:
Mereka tidak menyatakan bahwa ramalan mereka merupakan penyingkapan langsung dari Yehuwa dan dengan demikian, mereka tidak bernubuat dalam nama Yehuwa. Oleh karena itu, dalam hal ini, jika kata-kata mereka tidak terwujud, mereka hendaknya tidak dipandang sebagai nabi-nabi palsu seperti orang-orang yang diperingatkan di Ulangan 18:20-22. Dalam kesalahan manusiawi mereka, mereka salah menafsirkan perkara-perkara. (Sedarlah! 8/3/1993 hlm. 15-16)Tentunya setelah Saudara membaca artikel ini apa yang disampaikan oleh majalah itu adalah tidak benar, tulisan itu hanya suatu alasan yang dicari-cari untuk menutup kepalsuan dari seorang nabi palsu. Tetapi satu hal pernyataan Sedarlah! yang menarik untuk dikaji pernyataan “tidak pernah mereka berbuat lancang dengan membuat ramalan-ramalan ’dalam nama Yehuwa’. Mereka tidak pernah berkata, ’Inilah kata-kata Yehuwa.’” Sungguhkah Saksi Yehuwa tidak pernah? Silahkan klik Bernubuat Palsu: Nama Yehuwa Dan Generasi Yang Tidak Akan Berlalu untuk membuktikan bahwa Saksi Yehuwa bernubuat palsu atas nama Yehuwa.
Saksi-Saksi Yehuwa, karena sangat merindukan kedatangan Kristus yang kedua, telah menunjuk kepada suatu tanggal yang ternyata tidak benar. Karena hal ini, beberapa orang telah menyebut mereka sebagai nabi-nabi palsu. Akan tetapi, dalam hal ini tidak pernah mereka berbuat lancang dengan membuat ramalan-ramalan ’dalam nama Yehuwa’. Mereka tidak pernah berkata, ’Inilah kata-kata Yehuwa.’ The Watchtower (Menara Pengawal), terbitan resmi Saksi-Saksi Yehuwa, telah mengatakan, ”Kami tidak memiliki karunia bernubuat.” (Januari 1883, halaman 425) ”Kami juga tidak ingin tulisan-tulisan kami disanjung-sanjung atau dianggap tidak dapat keliru.” (15 Desember 1896, halaman 306) The Watchtower (Menara Pengawal) juga telah mengatakan berkenaan fakta bahwa beberapa orang memperoleh roh Yehuwa ”tidak berarti bahwa orang-orang yang sekarang melayani sebagai saksi-saksi dari Yehuwa mendapat ilham. Tidak berarti bahwa tulisan-tulisan dalam majalah The Watchtower (Menara Pengawal) diilhamkan dan tidak dapat keliru serta tanpa kesalahan”. (15 Mei 1947, halaman 157) ”The Watchtower (Menara Pengawal) tidak mengaku diilhamkan dalam pernyataan-pernyataannya, tidak juga bersifat dogmatis.” (15 Agustus 1950, halaman 263) ”Saudara-saudara yang mempersiapkan publikasi-publikasi ini dapat membuat kesalahan. Tulisan-tulisan mereka tidak diilhamkan, berbeda dengan tulisan-tulisan Paulus dan para penulis Alkitab lainnya. (2 Tim. 3:16) Dan juga, kadang-kadang, seraya pengertian menjadi bertambah jelas dipandang perlu untuk mengoreksi pandangan-pandangan tertentu. (Ams. 4:18)”—15 Februari 1981, halaman 19. (Sedarlah!, 8/3/1993 hlm. 16)
Bagaimana pendapat Saudara?
Artikel Terkait:
1. Sumber Doktrin Saksi: Yehuwa Atau Setan?
2. Ajaran Saksi Yehuwa: Sejati Atau Bidat?
3. Apakah Saksi Yehuwa Percaya: Allah, Yesus dan Alkitab? Tidak!
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!!
Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)
LAMPIRAN: Majalah 15/1/1959 hlm. 37-41
In the year 1914 the prophecy of Jesus began fulfillment. The “consummation of the system of things” began for this world. There were hundreds of millions that claimed to be Jesus’ disciples, the vast majority of these being found in Christendom. The consummation of the system of things was the time for a great work to be done, a work that would run from the beginning of that period of consummation until the accomplished end of it. It was a work toward all the inhabited earth, toward all the nations, a work of being witnesses to all these nations concerning God’s kingdom of good news. For more than four years World War I occupied the time and attention of over thirty nations, till near the close of 1918; and the religious systems of Christendom threw themselves into the war on the sides of their respective nations. Certainly they had no time for preaching God’s kingdom of good news then. As regards Jehovah’s witnesses, the religious systems of Christendom stirred up the political, military and judicial authorities to cut down or almost stop the public preaching that Jehovah’s witnesses were trying to do concerning the meaning of world conditions and the times and events. Came the year 1919, and the work of witnessing to the nations in fulfillment of Jesus’ words was still there to do. It faced all men who claimed to follow and obey Jesus. In that opening year for postwar decisions and work the question of highest importance to Christendom and to all who called themselves Christians was, not, Should all nations get together in a peace league? but, Who will be Jehovah’s prophet to the nations, to speak to them everything that He should command? Who will be the modern Jeremiah?
Jeremiah prophesied forty years in the time of the end of the kingdom of Judah. So who will prophesy with his message in this time of the end of the nations of this world?
Back there, about forty years ago, that was the question. Today we may ask, How was the question answered? There are facts to show. We should not appeal to religious pride or boasting or self-made claims. We should appeal to the facts. Let facts speak for themselves. Consult the factual record of Christendom’s religious systems, Catholic and Protestant, not to speak of Jewry. More than that, examine also what those religious systems are doing today. Then consult the record of the one religious organization that all Christendom’s religious organizations and Jewry strenuously opposed during World War I and have opposed since. Everybody knows that this opposed organization of Christians is Jehovah’s witnesses. Consult the newspaper reports or magazine articles, the police and judicial court records, yes, consult the homes of the millions of people who have been visited by these witnesses of Jehovah, apart from their own annual reports and the Yearbooks of Jehovah’s witnesses. Ask all these what the witnesses have been doing since 1919 till this very hour. The combined answer will be that they have been preaching by all the means and channels of publicity. They have specialized on preaching just one thing, and that is, God’s kingdom of good news. This they have preached, as Jesus commanded, “for the purpose of a witness to all the nations,” including the nations behind the Iron Curtain.
The fact that decides the answer to the question is, not, Do all the clergy of Roman Catholicism and of Protestantism agree that Jehovah’s witnesses have been and are God’s prophet to the nations? but, Who discerned the divine will for Christians in this time of the world’s end and offered themselves to do it? Who have undertaken God’s foreordained work for this day of judgment of the nations? Who have answered the call to the work and have done it down till this year 1958? Whom has God actually used as his prophet?
By the historical facts of the case Christendom is beaten back in defeat. Jehovah’s witnesses are deeply grateful today that the plain facts show that God has been pleased to use them. All the preaching and all the Bible educational work that they have done till now in 175 countries and islands of the sea they confess has been, not by help of a military army, nor by human power, but by God’s spirit, his invisible active force. (Zech. 4:6, AV) It has been because Jehovah thrust out his hand of power and touched their lips and put his words in their mouths. It has evidently been because he commissioned them to be over the nations and over the kingdoms. Happy are all those who have seen what the work of Jehovah God for now is and who have volunteered to do it.
In the year 1914 the prophecy of Jesus began fulfillment. The “consummation of the system of things” began for this world. There were hundreds of millions that claimed to be Jesus’ disciples, the vast majority of these being found in Christendom. The consummation of the system of things was the time for a great work to be done, a work that would run from the beginning of that period of consummation until the accomplished end of it. It was a work toward all the inhabited earth, toward all the nations, a work of being witnesses to all these nations concerning God’s kingdom of good news. For more than four years World War I occupied the time and attention of over thirty nations, till near the close of 1918; and the religious systems of Christendom threw themselves into the war on the sides of their respective nations. Certainly they had no time for preaching God’s kingdom of good news then. As regards Jehovah’s witnesses, the religious systems of Christendom stirred up the political, military and judicial authorities to cut down or almost stop the public preaching that Jehovah’s witnesses were trying to do concerning the meaning of world conditions and the times and events. Came the year 1919, and the work of witnessing to the nations in fulfillment of Jesus’ words was still there to do. It faced all men who claimed to follow and obey Jesus. In that opening year for postwar decisions and work the question of highest importance to Christendom and to all who called themselves Christians was, not, Should all nations get together in a peace league? but, Who will be Jehovah’s prophet to the nations, to speak to them everything that He should command? Who will be the modern Jeremiah?
Jeremiah prophesied forty years in the time of the end of the kingdom of Judah. So who will prophesy with his message in this time of the end of the nations of this world?
Back there, about forty years ago, that was the question. Today we may ask, How was the question answered? There are facts to show. We should not appeal to religious pride or boasting or self-made claims. We should appeal to the facts. Let facts speak for themselves. Consult the factual record of Christendom’s religious systems, Catholic and Protestant, not to speak of Jewry. More than that, examine also what those religious systems are doing today. Then consult the record of the one religious organization that all Christendom’s religious organizations and Jewry strenuously opposed during World War I and have opposed since. Everybody knows that this opposed organization of Christians is Jehovah’s witnesses. Consult the newspaper reports or magazine articles, the police and judicial court records, yes, consult the homes of the millions of people who have been visited by these witnesses of Jehovah, apart from their own annual reports and the Yearbooks of Jehovah’s witnesses. Ask all these what the witnesses have been doing since 1919 till this very hour. The combined answer will be that they have been preaching by all the means and channels of publicity. They have specialized on preaching just one thing, and that is, God’s kingdom of good news. This they have preached, as Jesus commanded, “for the purpose of a witness to all the nations,” including the nations behind the Iron Curtain.
The fact that decides the answer to the question is, not, Do all the clergy of Roman Catholicism and of Protestantism agree that Jehovah’s witnesses have been and are God’s prophet to the nations? but, Who discerned the divine will for Christians in this time of the world’s end and offered themselves to do it? Who have undertaken God’s foreordained work for this day of judgment of the nations? Who have answered the call to the work and have done it down till this year 1958? Whom has God actually used as his prophet?
By the historical facts of the case Christendom is beaten back in defeat. Jehovah’s witnesses are deeply grateful today that the plain facts show that God has been pleased to use them. All the preaching and all the Bible educational work that they have done till now in 175 countries and islands of the sea they confess has been, not by help of a military army, nor by human power, but by God’s spirit, his invisible active force. (Zech. 4:6, AV) It has been because Jehovah thrust out his hand of power and touched their lips and put his words in their mouths. It has evidently been because he commissioned them to be over the nations and over the kingdoms. Happy are all those who have seen what the work of Jehovah God for now is and who have volunteered to do it.
Terimakasih atas ulasan yang sangat terperinci, saya menghargai upaya anda mengadakan riset dan membuat tulisan ini berdasarkan permintaan saya. Beri saya waktu beberapa hari ke depan untuk mempelajari lebih lanjut dan lebih seksama, sebelum saya memberikan komentar.
ReplyDeleteRegards,
Reinold
Kalau benar2 baca Alkitab
ReplyDeleteAllah berbicara LANGSUNG kpd nabiNya,
Bicara langsung sama nabi Nuh, Yesaya, Elia, Yosua, Musa dll.
Mormon pakai pola terbaru Allah bicara lewat lempengan emas yg belum diterjemahkan kpd nabi Joseph Smith.
Yoh Pembaptis bilang Yesus kalau membaptis pakai api, Taa...pi Mormon lancang menggambar Yesus membaptis suku2 pedalaman Amerika Latin pakai air. Udah gitu gambarnya ditempel di kitab Mormon.
Dustanya pake digambar segala.
Paling sebel kalau baca senjatanya Mormon: percaya Alkitab sepanjang diterjemahkan dengan benar. Tinggal diperiksa ayat yg menyatakan Yesus membaptis dengan apa? Mormon menerjemahkannya api atau air?
Pasti Mormon akan ngeles dg akrobatik.
Salam
AS
Pastor gadungan mana bisa jadi juru bicara.
ReplyDeletePastor asli percaya Tritunggal, masuk dalam jangkauan hirarki.
Pastor gadungan menyamar lebih condong ke denominasi anyar, tidak terjangkau hirarki manapun, menyangkal Tritunggal, bikin ajaran sendiri.
Salam
AS
siang saudara awi...artikel ini menarik namun saya ingin tahu apakah pengakuan kenabian itu masih tetap berlangsung sampai sekarang atau sudah MP mengakui kekeliruan itu...Karna menurut saya pengetahuan ttg alkitab Allah Yehuwa mengharapkan ada perubahan jika kita telah membuat kekeliruan dan kembali kepada kebenaran dan Allah akan ampuni kita...jadi jika hal ini masih ada sampai sekarang tolong sertakan ajaran mereka atau MP di majalah terbaru mereka karna itu sangat penting agar kita tidak salah hujah orang...Mengakui kenabian yg saudara awi angkat di artikel ini kan merujuk ke majalah2 yg sangat lama sebagai salah satunya adalah Watch Tower 15 Juli 1906 (halaman 229...menurut saya itu sudah lama sekali dan apakah di era Peminpin baru mereka setelah CTR dan RTF ada perubahan atau masih sama karna ini sangat penting jika kita menyadarkan mereka...thanks saudara awi
ReplyDeleteSebut saja saya : MILT
saya MILT
ReplyDeletesaudara awi saya sudah membaca dengan seksama dan apa yg saya tanyakan sebelum komentar ini sudah saya paham dari membaca yg seksama artikel ini dan memang mereka masih mengakui sebagai nabi atau sarana komunikasi Yehuwa satu2nya di bumi...thanks and sukses sll
ReplyDeleteSelamat sore,
Saya tertarik dengan bukti-bukti yang ada dalam pembahasan ini. Bolehkah saya di share berupa halaman lengkap atau linknya untuk Menara Pengawal 15/1/1959 hlm. 39-41? karena saat ini saya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk saya guankan untuk pencerahan diri saya.
Terima kasih sebelumnya.
Salam,
RC
Halo RC
DeleteAda di jw.org website: https://wol.jw.org/en/wol/d/r1/lp-e/1959041#h=16
Yg tertulis:
By the historical facts of the case Christendom is beaten back in defeat. Jehovah’s witnesses are deeply grateful today that the plain facts show that God has been pleased to use them. All the preaching and all the Bible educational work that they have done till now in 175 countries and islands of the sea they confess has been, not by help of a military army, nor by human power, but by God’s spirit, his invisible active force. (Zech. 4:6, AV) It has been because Jehovah thrust out his hand of power and touched their lips and put his words in their mouths. It has evidently been because he commissioned them to be over the nations and over the kingdoms. Happy are all those who have seen what the work of Jehovah God for now is and who have volunteered to do it.
Salam kasih Tuhan Yesus
Terima kasih.
ReplyDeleteSalam
RC