Membuktikan Propaganda Dan Kemunafikan Organisasi Saksi Yehuwa

apakah organisasi menara pengawal munafik dan dusta
Apakah Organisasi Saksi Yehuwa Munafik?
APAKAH ARTI KATA “munafik”? Menurut kamus bahasa Indonesia berarti berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya. Jadi sebenarnya arti lainnya adalah bermuka dua. Karena bermuka dua, maka tidak mudah membedakan antara orang yang munafik dengan yang tidak atau tulus hati dan penuh kejujuran.

Ironisnya di zaman ini tidak mudah membedakan antara orang Kristen munafik dengan yang tulus dan jujur dalam melayani Tuhan karena tampilan di permukaannya terlihat sama. Misalnya, orang Farisi dan ahli Taurat mengira dirinya menyembah dan melayani Allah sejati dan tampak di luarnya putih bersih. Tetapi faktanya tidak demikian menurut Yesus Kristus. 

Kristus mencerna kemunafikan orang Farisi dan ahli Taurat dengan berkata:

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.(Matius 23: 27-28, TB, LAI)
Bagaimana dengan organisasi Saksi Yehuwa? Apakah organisasi ini masuk dalam kriteria munafik seperti yang dicerca oleh Kristus karena bermuka dua? Kita buktikan dalam artikel kali ini, yaitu Membuktikan Propaganda Dan Kemunafikan Organisasi Saksi Yehuwa yang menjelaskan  propaganda kemunafikan organisasi kultus berkedok agama Kristen dalam kutipan majalah Menara Pengawal berikut ini yang menyimpulkan bahwa orang Irlandia, secara umumnya juga berlaku bagi orang Kristen, menjadi korban dari para klerus dan rasa takut:

Ketakutan menjadi penghalang yang besar bagi banyak orang. Orang takut terhadap tetangganya, teman-temannya, bahkan membaca Alkitab dengan upayanya sendiri seperti yang mungkin dipikir kerabat dan klerus. Selama berabad-abad klerus telah mendominasi kehidupan mereka, memerintah mereka apa yang dapat baca, apa yang harus mereka percaya dan lakukan. Mempertanyakan pertanyaan agama yang sehat merupakan demonstrasi kurangnya iman kepada Allah dan gereja, menurut klerus. Akibatnya, orang-orang Irlandia sangat sedikit melakukan pemikiran independen. Mereka adalah korban dari para klerus dan ketakutan; tetapi kebebasan sudah di depan mata.

Fear has a great hold on the people. People are afraid of what their neighbors, their friends, relatives and clergy might think if they were even so much as to read the Bible on their own. For centuries the clergy have dominated their lives, told them what they can read, what they should believe and do. To ask a sound religious question is a demonstration of lack of faith in God and the church, according to the clergy. As a result, the Irish people do very little independent thinking. They are victims of the clergy and fear; but freedom is in sight. (Menara Pengawal, 1/8/1958, hlm. 460, terjemahan bebas dari saya)
Sebenarnya kutipan Menara Pengawal tersebut merupakan sebuah propaganda informasi yang biasa disampaikan oleh grup kultus seperti organisasi Saksi Yehuwa dalam upayanya menjerat dan menarik simpati orang bahwa ada suatu kebebasan berpikir atau beropini jika seseorang bergabung menjadi anggotanya. Jika Saudara membaca artikel Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter membuktikan bahwa esensi dasar sebuah kepemimpinan kultus bersifat otoriter sehingga apa yang disampaikan dalam kutipan di atas sangatlah berbeda dengan apa yang diklaimnya. Artikel ini membuktikan: apakah benar kebebasan berpikir atau berpendapat sudah di depan mata jika seseorang menjadi seorang Saksi Yehuwa? Apakah kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam organisasi Saksi Yehuwa? Apakah organisasi bermuka dua dalam hal ini yaitu di satu pihak mencela para klerus tetapi di pihak lain melakukan hal yang dikritiknya?

Kebebasan Menafsirkan Alkitab: Kristen vs. Saksi Yehuwa

Setiap orang Kristen boleh menafsirkan Alkitab sehingga jika ia pergi ke sebuah gereja dan mendengarkan khotbah seorang pendeta, tidak harus apa yang dikhotbahkannya itu diikuti. Jika Saudara memiliki pemahaman sendiri dan bertentangan dengan apa yang dikhotbahkan, Saudara boleh menolaknya. Intinya, khotbah itu boleh ditolak atau pun diterima berdasarkan hati nurani dan pemahamannya tentang Alkitab. Sebaliknya, seorang Saksi Yehuwa [bukan golongan hamba setia], tidak boleh menafsirkan Alkitab dengan upaya sendiri karena semua Saksi butuh pertolongan untuk mengerti Alkitab dan tidak dapat menemukan petunjuk Alkitab tanpa organisasi “hamba setia dan bijaksana”. Ini kutipannya:

We all need help to understand the Bible, and we cannot find the Scriptural guidance we need outside the “faithful and discreet slave” organization. (Menara Pengawal, 15/2/1981, hlm. 19)
Bagi seorang Saksi Yehuwa, berhubungan dengan golongan hamba ini sebagai saluran komunikasi Allah ini sangat penting karena tanpa berhubungan dengan golongan ini, ia tidak akan maju menuju kehidupan, tidak soal berapa banyak pembacaan Alkitab yang dilakukan seorang Saksi. Intinya, membaca Alkitab sia-sia tanpa berhubungan dengannya:

Tidak soal di mana kita tinggal di bumi ini, Firman Allah terus membantu sebagai terang pada jalan kita dan pelita pada kaki kita sehubungan dengan tingkah laku dan keyakinan kita. (Mazmur 119:105) Tetapi Allah Yehuwa juga telah menyediakan organisasiNya yang kelihatan, ’hambaNya yang setia dan bijaksana’, yang terdiri dari orang-orang yang diurapi dengan roh suci, guna membantu orang-orang Kristen dari semua bangsa agar dapat dengan tepat mengerti dan menggunakan Alkitab dalam hidup mereka. Kecuali kita berhubungan dengan saluran komunikasi yang Allah gunakan, kita tidak akan maju pada jalan menuju kehidupan, tidak soal berapa banyak pembacaan Alkitab kita lakukan.—Bandingkan Kisah 8:30-40. (Menara Pengawal, 1/12/1981, hlm. 27, merah dari saya)
Jadi karena para Saksi tidak dapat menafsirkan Alkitab; hanya menerima saja maka apapun juga yang diinstruksikan oleh badan pimpinan yang juga golongan hamba, baik berupa pengarahan atau tafsiran Alkitab,  wajib atau harus ditaati dan dituruti jika hidupnya ingin maju. Misalnya saja penafsiran organisasi Saksi Yehuwa tentang “makan” darah ditafsirkan “transfusi” darah yang mengikat setiap hati dan pikiran setiap Saksi untuk tidak melakukan transfusi darah. Dan begitu banyak aturan yang berlaku di dalam organisasi yang mendikte dan mengatur kehidupan anggotanya, misalnya olah raga, merayakan ulang tahun, natal dan lain-lain.

Kita lihat kutipan berikut membuktikan bahwa seorang Saksi Yehuwa tidak boleh bersikeras ataupun mempertahankan opini pribadinya alias tidak boleh berpikir bebas dalam hal pemahaman Alkitab:

Pertama-tama, karena ”kesatuan” harus dipertahankan, seorang Kristen yang matang harus bersatu dan sepenuhnya harmonis dengan rekan-rekan seiman dalam ruang lingkup iman dan pengetahuan. Ia tidak mempromosikan atau bersikeras pada opini pribadi atau mempertahankan gagasan pribadi bila halnya menyangkut pemahaman Alkitab. Sebaliknya, ia memiliki keyakinan penuh pada kebenaran mengingat itu disingkapkan oleh Allah Yehuwa melalui Putra-Nya, Yesus Kristus, dan ”budak yang setia dan bijaksana”. Dengan menyantap makanan rohani yang disediakan ”pada waktu yang tepat” secara teratur—melalui publikasi Kristen, perhimpunan, dan kebaktian—kita dapat yakin bahwa kita mempertahankan ”kesatuan” dengan sesama Kristen dalam iman dan pengetahuan.—Matius 24:45. (Menara Pengawal, 1/8/2001, hlm. 14, merah dari saya)
Bukti lainnya, kita perhatikan kutipan berikut yang begitu jelas mengatakan bahwa tidak soal Saksi Yehuwa setuju atau tidak, ia harus siap menaati arahan apa pun yang diterimanya meskipun mungkin petunjuk itu tampaknya tidak masuk akal. Jadi jelas, tidak ada kebebasan berpikir dan berpendapat bagi seorang Saksi Yehuwa.

Para penatua yang membaca artikel ini bisa menarik beberapa pelajaran berguna dari kisah yang baru saja kita bahas: (1) Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk bersiap-siap menghadapi serangan ”Asiria” [musuh] kelak adalah menguatkan iman kita kepada Allah dan membantu saudara- saudari kita melakukan hal yang sama. (2) Sewaktu ”Asiria” [musuh] menyerang, para penatua harus yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan menyelamatkan kita. (3) Pada saat itu, petunjuk dari organisasi Yehuwa mungkin tampaknya tidak masuk akal dari kacamata manusia. Tapi, kita semua harus siap menaati arahan apa pun yang kita terima, tidak soal kita setuju atau tidak, karena hal itu akan menyelamatkan kehidupan kita. (4) Sekaranglah waktunya bagi siapa pun yang mengandalkan pendidikan duniawi, hal-hal materi, atau lembaga-lembaga manusia untuk mengubah cara berpikir mereka. Para penatua harus siap membantu siapa pun yang belum mengandalkan Yehuwa sepenuhnya. (Menara Pengawal, 15/11/2013, hlm. 20, merah dari saya)
Sekarang waktunya kita lihat kesaksian dari seorang Saksi Yehuwa bahwa hal yang tabu membicarakan hal yang negatif, meskipun benar, sehubungan dengan organisasi:

memang membicarakan hal yang 'negatif' sehubungan organisasi [sekalipun hal yang 'negatif' itu benar dan bertujuan untuk perbaikan kedepan] adalah hal yang tabu di organisasi kami. Saya khawatir, lama-lama kami menjadi seperti yang dikatakan di 2 Tim 3:4, hanya suka mendengar hal-hal yang "mengelitik telinga", hal yang manis di dengar. Saya sering sedih melihat kenyataan bahwa organisasi kami tampaknya suka memerlihatkan kesalahan agama lain, namun ketika kesalahan organisasi kami diungkap, kami tidak senang. Banyak Saksi yang menganggap pembicaraan seperti itu tidak membangun. Tetapi jika mengungkapkan kesalahan dianggap tidak memangun, mengapa Alkitab mencatat tentang kesalahan umat Yehuwa di masa lalu? Ini kiranya bisa direnungkan rekan saya Saksi. (di sini)
Bagaimana Jika Saksi Yehuwa Mencoba Berpikir Dan Berpendapat Bebas?

Jika ada seorang Saksi Yehuwa berpikir atau berpendapat bebas maka ia dicap angkuh menganggap lebih tahu dari organisasi dan dianggap sama dengan Setan mempertanyakan atau meragukan cara Allah melakukan segala sesuatu. Silahkan klik artikel Berpikir Mandiri Dan Berpendapat Bebas, Bolehkah Bagi Saksi? untuk detailnya. 

Bagaimana jika seorang Saksi tetap bersikukuh untuk tidak sependapat dengan organisasi dan beropini pribadi bertentangan dengannya? Ia akan mendapatkan momok menakutkan (berupa rasa takut dan phobia) lainnya yaitu pengucilan dan pemecatan di mana sahabat dan keluarganya akan menjauhinya dan tidak akan berbicara atau berhubungan dengannya.

Nah, apakah kesimpulan kita sejauh ini? Apakah benar bahwa ada kebebasan berpendapat terjadi di dalam organisasi Saksi Yehuwa? Setujukah Saudara bahwa badan pimpinan Saksi Yehuwa mendikte dan mengatur kehidupan para anggotanya dengan begitu banyak aturan “boleh dan tidak boleh/do and don't”? Setujukah Saudara, berdasarkan uraian saya, bahwa organisasi Saksi Yehuwa merupakan sebuah grup agama munafik seperti orang Farisi dan Ahli Taurat yang dicela Kristus di mana gemar mencela dan menghujat kelompok Kristen lainnya padahal dirinya sendiri melakukan hal yang dicelanya? Siapakah yang menjadi korban dari rasa takut, para Saksi Yehuwa ataupun orang Kristen?

Jika Saudara kurang memahami siapa dan apa di balik ajaran Saksi Yehuwa dan ingin mengetahuinya, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus?

Bagaimana pendapat Saudara?

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. (Lukas 6:41-42)

Soli Deo Gloria

Artikel Terkait:
1. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah
2. Kriteria Pertama Kultus: Kepemimpinan Otoriter
3. Kesetiaan Dan Keselamatan Saksi Yehuwa Pada Organisasi Saksi Yehuwa
4. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.