Badan Pimpinan Saksi Yehuwa Dan Pendidikan Sekolah Teologia

Saksi Yehuwa dan Sekolah Teologia
BERDISKUSI DENGAN SAKSI Yehuwa selalu membuat saya garuk-garuk kepala yang tidak gatal, khususnya saat mendengar rasionalisasi pembenaran yang disampaikan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang organisasi Saksi Yehuwa; tempat ia membaktikan dirinya. Misalnya saja ketika ditanyakan apakah ada satu orang pun [termasuk badan pimpinan sebagai pemimpin tertinggi di dalam organisasi] yang menjabat di dalam organisasi Saksi Yehuwa berpendidikan sekolah teologia?  Dan jawabannya “Tidak ada”

Kembali saya tanyakan kepadanya bagaimana bisa setiap Saksi Yehuwa mengikuti tafsiran (sebenarnya merupakan opini pribadi diklaim bersumber ilahi, bukan tafsiran; baca di sini) badan pimpinan atau hamba setia dengan ketaatan mutlak tanpa boleh mempertanyakan validitas tafsirannya padahal tidak ada satupun dari sekelompok orang tersebut berpendidikan teologia? Nah, berikut adalah jawaban rasionalisasinya yang kelihatannya berdasarkan Alkitab tetapi jelas ngawur karena perbandingan yang dibuatnya keliru sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah. Saksi Yehuwa itu menjawab:

Murid-murid Yesus Kristus sebagian besar merupakan nelayan yang tidak berpendidikan tinggi, apalagi bersekolah teologia. Namun demikian, mereka dipakai oleh Yesus untuk menyampaikan Firman Allah secara terilham. Mereka adalah orang-orang sederhana”. Sebuah jawaban yang masuk akal yang kelihatannya berdasarkan fakta Alkitab. Tetapi sahkah jawaban tersebut? Tidak! Mengapa?

Pertama, Yesus Kristus memilih langsung para murid-Nya dan mengajar mereka. Oleh sebab itu, Yesus disebut “Guru” (Yoh. 3:2). Jadi jelas para murid belajar dari seorang guru.

Bagaimana dengan para badan pimpinan, pemimpin tertinggi  Saksi Yehuwa? Apakah mereka dipilih oleh Yesus Kristus dan diajar langsung? Diajar langsung jelas tidak. Tetapi Badan pimpinan memang mengaku-ngaku secara sepihak dipilih oleh Yesus pada tahun 1918/1919 (baca di sini). Dan jika kita uji klaim tersebut dengan fakta sejarah Lembaga Menara Pengawal sendiri; terbukti klaim tersebut palsu (baca di sini untuk buktinya). Klaim badan pimpinan telah dipilih oleh Yesus membuktikan bahwa organisasi Saksi Yehuwa masuk dalam salah satu kriteria kelompok kultus (baca di sini).


Kedua, setelah kebangkitan-Nya, Lukas 24:45 menyatakan bahwa Yesus “membuka pikiran mereka [para murid], sehingga mereka mengerti Kitab Suci”. Nah, point ini yang sangat penting. Saya tidak tahu bagaimana metode dan cara Yesus membuka pikiran para murid-Nya, tetapi hal ini membuat para murid memahami Kitab Suci. Apakah badan pimpinan beroleh hal ini? Tentunya, tidak! 

Karena 2 alasan tersebut di atas maka para murid Yesus memang merupakan orang-orang yang sederhana tetapi mampu memahami Alkitab dengan baik karena diajar oleh Yesus dan beroleh anugerah khusus untuk memahami Alkitab. Sebaliknya, saat ini tidak ada lagi pemilihan atau pengajaran langsung oleh Yesus, apalagi Yesus membuka pikiran orang-orang awam. Oleh karena itu, untuk memiliki pemahaman Alkitab secara komprehensif maka diselenggarakanlah sekolah-sekolah teologia agar para calon-calon hamba Tuhan tidak sembarangan memahami dan mengajarkan isi Alkitab kepada jemaatnya.  

Bagaimana dengan badan pimpinan? Badan pimpinan kerap kali, dari waktu ke waktu, mengubah ajarannya dengan dalih pembenaran “terang baru atau pemahaman bersifat progresif”. Padahal pengajaran yang berubah-ubah bukanlah pemahaman yang bersifat progresif melainkan sebuah kebingungan (baca Ajaran Saksi: Pemahaman Progresif atau Kebingunan? untuk bahasannya).

Mengakhiri diskusi saya dengan Saksi Yehuwa tersebut; saya menanyakan kepadanya: Jika Brur ingin melakukan suatu operasi yang menyangkut hidup dan mati, misalnya operasi jantung. Apakah Brur akan mencari dokter yang memiliki pendidikan dan lulus dari sekolah kedokteran terbaik dan berpengalaman disertai dengan tingkat keberhasilan operasi yang tinggi ataukah orang awam yang tidak pernah sekolah kedokteran untuk mengoperasi jantung Brur? Atau bersediakah Brur dioperasi jantungnya oleh dokter yang bukan bidangnya dan tidak memiliki pengalaman dalam operasi jantung? Bersediakah Brur mempercayakan kepada dokter yang demikian? Jika Brur demi kesehatannya mencari dan memilih dokter terbaik, bukankah hal yang sama harus Brur lakukan demi keselamatan kekal?

Nah, demikian juga dengan kehidupan kekal Saksi Yehuwa. Bersediakah Saksi Yehuwa mempercayakan kehidupan kekalnya kepada badan pimpinan Saksi Yehuwa yang sama sekali tidak bersekolah teologia tetapi mengaku dirinya dipilih oleh Yesus Kristus dan kerap kali mengubah ajarannya dari waktu ke waktu seolah-olah sedang bingung? Bersediakah Anda mempercayakan kehidupan kekal kepada badan pimpinan?

Bagaimana pendapat Saudara?

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

7 comments :

  1. Shalom bung Awi,

    Senang bisa bertukar pikiran lagi dengan bung Awi.

    Saya juga pernah menanyakan hal yang sama seperti tulisan bung Awi diatas....
    Apa sih jenjang pendidikan teologi yg dijalani badan pimpinan sehingga bisa menafsirkan Alkitab?

    Badan pimpinan telah berpengalaman dalam mengikuti berbagai macam sekolah yang diselenggarakan oleh organisasi Menara Pengawal, misalnya:

    》 Sekolah Pelayanan Teokratis
    》 Sekolah Dinas Perintis
    》 Sekolah Pelayanan Kerajaan
    》 Sekolah pelatihan Pelayanan atau sekarang adalah Sekolah Alkitab bagi Saudara Lajang
    》Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal
    》Sekolah bagi Pengawas Keliling
    》Sekolah bagi Panitia cabang

    Nah, Sebelum mereka menjadi Badan Pimpinan atau dilantik, mereka telah menempuh pendidikan ilahi tersebut dan mereka sangat berpengalaman dibidang teologi....ada banyak buku diperpustakaan Menara Pengawal yang bisa membantu mereka menafsirkan Alkitab. Jadi kami tak ragu dengan kredibilitas mereka dalam menafsirkan kitab suci.
    Disamping itu mereka juga dibimbing oleh Roh Kudus Allah.

    Jangan anggap remeh pendidikan rohani yang diberikan oleh Allah Yehuwa melalui organisasi teokratisnya.

    Ada seorang Saksi yang merupakan kerabat saya berkata bahwa dengan mengikuti Sekolah Pelayanan Teokratis sama dengan menempuh pendidikan setingkat SMU pada umumnya. Apalagi mengikuti Sekolah Dinas Perintis yang jelas setingkat dengan Perguruan Tinggi dengan gelar Sarjana strata 1.

    Jadi kalau anda mengatakan bahwa Badan Pimpinan tidak berpendidikan Teologi itu jelas pandangan yang salah.

    Bagaimana pendapat bung Awi dengan klaim diatas.....? Mungkin bisa berbagi pendapat sedikit....

    Terima kasih,
    Salam kasih Kristus
    Sdrmu Fransiskus

    ReplyDelete
  2. Dear Bung Fransiscus

    Membaca komentar Anda kali ini tidak saja membuat saya garuk-2 kepala tetapi tertawa terpingkal-2. Ini merupakan hoaks tingkat dewa. Saksi-Saksi Yehuwa menyenangi dan bangga berita hoaks yg diterima melalui buku-2 dan majalah-2 terbitan MP dan menyampaikannya kepada publik. Contoh hoaks tingkat dewa adalah tentang kehadiran Yesus 1914. Coba minta seorang SY menyampaikan kepada seorang peminat pertama kali ia berdiskusi ttg doktrin ini, tidakkah peminat itu akan terheran-2an dan tidak akan mempercayainya.

    Bgmn bisa menyamakan pendidikan yg diselengarakan MP sama dng pendidikan sekuler? Sangatlah ngawur. Utk beda contoh pertamanya, materi ilmunya saja sudah beda antara apa yg diajar di universitas sekuler dng Sekolah Dinas Perintis. Bawa sertifikat kelulusan Sekolah Dinas Perintis utk melamar pekerjaan, apakah bisa membuat seorang Saksi Yehuwa diterima bekerja?

    Saya jadi teringat dng Bringham Young University (BYU) yg dimiliki oleh Mormon di Amerika di mana 99% siswa/i nya adalah orang-2 Mormon juga. Setiap Mormon membanggakan universitasnya, tetapi ketika ia ingin transfer ke universitas lainnya utk beroleh pendididikan lebih tinggi maka materi pendidikan yg diperolehnya dicoret/dianggap tidak sah di universitas lain. Atau ketika mencari kerja ya agak sulit diterima.

    Kedua, bedakan antara sistem pendidikan dng propaganda. Saya ulas di Perbedaan dng Propaganda. Silahkan Sdr Frans membacanya utk memahami perbedaan antara pendidikan dng propaganda "cuci otak" yg diadakan di MP.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  3. Ngakak liat cover majalah diatas.

    Membandingkan masuk college dg pekerjaan membersihkan kaca jendela yg masih kotor.

    Kalo rocky gerung bilang, itu perbandingan yg dungu.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. HIGHER EDUCATION Why would you go to college, when there are windows that need to be cleaned?

    Krn dilampirkan foto, maka maksudnya harafiah antara going to college utama mana dibanding bersihin kaca jendela.

    Aroma pengibulan kerasa banget.

    Dulu ngibul perusahaan yg pasti bangkrut bikin iklan lowongan kerja. Udah diganti pengibulan yg jaman now.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Ijin ketawa dulu.

    Itu yg salah yg bikin jendela, knp bikin jenis jendela mati.

    Abis itu dipakai buat justifikasi ngawur. Andai jendelanya bisa dibuka, si abang bule sudah kuliah...qiqiqi.

    Ketawa itu sehat.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Calon penatua yg dilahap publikasi lawas dg ilustrasi jadul, kasian, borok-borok malah dipelajari.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  7. Governing Body lidahnya bercabang,...kayak rumah lapis dan rumah susun. Cape...deh.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.