Memperingati Jumat Agung: Arti Lambang Tubuh dan Darah Kristus

saksi yehuwa memperingati perjamuan tuan saat jumat agung
Lihatlah Anak Domba Allah yang Menghapus Dosa Dunia
SETIAP ORANG KRISTEN akan memperingati Jumat Agung atau peristiwa penyaliban dan kematian Yesus Kristus pada tanggal 14 April 2017. Namun demikian sedikit berbeda, Saksi-Saksi Yehuwa akan memperingatinya pada hari Selasa, 11 Apr. 2017 dan peringatannya disebut sebagai Perjamuan Tuan. Mengapa? Karena Saksi Yehuwa mengadakannya berdasarkan penanggalan kalender pada zaman Alkitab yaitu tanggal 14 bulan Nisan.

Di beberapa gereja Protestan, saat Jumat Agung atau Kenaikkan Yesus Kristus akan dilaksanakan Perjamuan Kudus. Pada waktu itu, segenap jemaat Kristen yang hadir dan layak berpartisipasi [telah dibaptis, dewasa rohani dan telah mempersiapkan diri] akan mengambil roti dan anggur.

Mengapa setiap orang Kristen turut berpartisipasi dalam mengambil roti dan anggur? Orang Kristen mempraktekkannya sesuai dengan perintah Yesus yang disampaikan melalui Paulus untuk memperingatinya sampai kedatangan-Nya (1 Kor. 11:26). Roti tak beragi dan anggur hanyalah lambang. Lambang apakah?

Lambang dari tubuh dan darah Kristus. 1 Korintus 11:23-25, inti isinya: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” . . . Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!

Apakah manfaat dari memakan roti dan anggur? Roti dan anggur merupakan lambang perjanjian untuk beroleh kehidupan kekal dan pengampunan dosa. Lambang kehidupan kekal dinyatakan melalui roti sebagai tubuh Kristus sendiri yang harus diambil atau di makan oleh orang percaya pada saat Perjamuan Kudus. Kita lihat di Yohanes 6:48-57:
Akulah roti kehidupan. Bapak-bapak leluhurmu telah makan manna di padang belantara, tetapi mati. Inilah roti yang turun dari surga, agar siapa pun dapat makan dari roti ini dan tidak mati. Akulah roti hidup yang turun dari surga; jika seseorang makan dari roti ini ia akan hidup selama-lamanya; dan, sesungguhnya, roti yang akan kuberikan adalah dagingku demi kehidupan dunia. . . . Yesus mengatakan kepada mereka, ”Sesungguh-sungguhnya aku mengatakan kepadamu: Jika kamu tidak makan daging Putra manusia dan minum darahnya, kamu tidak memiliki kehidupan dalam dirimu. Dia yang makan dagingku dan minum darahku memiliki kehidupan abadi, dan aku akan membangkitkannya pada hari terakhir; sebab dagingku adalah makanan yang benar, dan darahku adalah minuman yang benar. Dia yang makan dagingku dan minum darahku tetap dalam persatuan dengan aku, dan aku dalam persatuan dengan dia. Sebagaimana Bapak yang hidup mengutus aku dan aku hidup oleh karena Bapak, juga dia yang memakan aku, orang itu akan hidup oleh karena aku.(NW)
Dan saat perjamuan terakhir dengan para murid-Nya, Kristus berkata sehubungan dengan simbol darah:

Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa (Mat. 26:28)
Oleh karena itulah, setiap orang Kristen turut ambil bagian dalam memakan roti dan minum anggur dalam Perjamuan Kudus. Bagi orang Kristen, tidak mengambil lambang tubuh dan darah Kristus berarti menolak perintah Kristus sehingga pengampunan dosa dan kehidupan kekal yang diberikan tidak berlaku baginya berdasarkan pernyataan Kristus sendiri: “Jika kamu tidak makan daging Putra manusia dan minum darahnya, kamu tidak memiliki kehidupan dalam dirimu. Dia yang makan dagingku dan minum darahku memiliki kehidupan abadi . . .”.

Bagaimana menurut ajaran Saksi Yehuwa?

Saksi Yehuwa pun setuju bahwa orang-orang yang mengambil bagian menunjukkan mereka merima manfaatnya yaitu pengampunan dosa:


Dengan mengambil bagian, orang-orang ini menunjukkan bahwa mereka berada dalam perjanjian baru dan menerima manfaat-manfaatnya, yaitu pengampunan dosa dari Allah melalui darah Kristus. (Pemahaman Jilid 2, baca online di sini)
Sayangnya, ajaran Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa mengambil bagian dalam roti dan anggur berarti menerima pengampunan dosa dan beroleh kehidupan abadi tetapi ini hanya berlaku bagi 144,000 orang saja sebagai kaum terurap. Jutaan Saksi Yehuwa yang merupakan kumpulan besar tidak mengambilnya. Berikut penjelasannya Saksi Yehuwa:

Hanya sedikit yang makan roti dan minum anggur saat Saksi Yehuwa memperingati Perjamuan Malam Tuan. Apa alasannya?

Darah Yesus yang tercurah mengesahkan ”perjanjian baru” yang menggantikan perjanjian antara Allah Yehuwa dan bangsa Israel kuno. (Ibrani 8:10-13) Hanya orang-orang yang termasuk dalam perjanjian baru inilah yang makan roti dan minum anggur sewaktu memperingati Perjamuan Malam Tuan, bukan semua orang Kristen. Mereka adalah ”orang-orang yang telah dipanggil” secara khusus oleh Allah. (Ibrani 9:15; Lukas 22:20) Mereka akan memerintah di surga bersama Kristus. Alkitab mengatakan bahwa hanya 144.000 orang yang mendapatkan kehormatan ini.—Lukas 22:28-30; Penyingkapan [Wahyu] 5:9, 10; 14:1, 3.

Mereka yang memerintah bersama Kristus disebut sebagai ”kawanan kecil”. Berbeda dengan mereka, kebanyakan dari kita berharap untuk menjadi bagian dari ”suatu kumpulan besar” yang akan hidup kekal di bumi. (Lukas 12:32; Penyingkapan 7:9, 10) Memang, kita tidak makan roti dan minum anggur saat memperingati Perjamuan Malam Tuan. Tapi, kita bersyukur karena Yesus telah mengorbankan dirinya demi kita.—1 Yohanes 2:2. (baca online di sini)
Lalu, apakah rasionalisasi pembenaran Saksi Yehuwa agar “kumpulan besar“ yang berjumlah jutaan orang dapat terampuni dosanya meskipun tidak turut ambil bagian dalam Perjamuan Tuan? Menara Pengawal menggunakan 1 Yoh. 2:2 yang berbunyi: “Dan ia adalah korban pendamaian bagi dosa kita, namun bukan bagi dosa kita saja tetapi juga bagi dosa seluruh dunia” ditafsirkan “dosa kita” adalah dosa kaum terurap sejumlah 144.000 orang dan “dosa seluruh dunia” adalah dosa kumpulan besar yang berjumlah jutaan orang dalam kutipan berikut ini:

Apakah orang-orang lain (kumpulan besar, dari pen) juga akan mendapat manfaat dari kematian Yesus sebagai korban? Ya, tentu! 1 Yohanes 2:2 mengatakan bahwa Yesus Kristus ”adalah pendamaian untuk segala dosa kita [yaitu, dosa orang-orang Kristen terurap seperti Yohanes], dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”. Dengan demikian manfaat korban tebusan Yesus berlaku untuk jauh lebih banyak orang selain dari 144.000 orang Kristen yang terurap, sampai ke seluruh dunia umat manusia. ”Suatu kumpulan besar” yang hidup sekarang dan ribuan juta orang yang akan dibangkitkan dalam bumi Firdaus akan menerima hidup kekal atas dasar iman mereka dalam korban tebusan Yesus. Seperti dinubuatkan dalam Wahyu 7:9, 10, kumpulan besar sudah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dengan mempraktikkan iman dalam darah yang telah dicurahkan Anak Domba, Yesus Kristus. Mereka dianggap benar sehingga dapat bersahabat dengan Allah. Dengan sukacita, mereka belajar berbagai segi dari rahasia suci itu dan memperlihatkan pengabdian ilahi selaras dengan teladan Yesus! (Menara Pengawal, 15/1/1990, hlm. 12-13)
Akuratkah tafsiran Saksi Yehuwa? Tentunya tidak. Perhatikan 1 Yoh. 2:2 di mana tidak ada pernyataan secara eksplisit sejumlah 144.000 orang yaitu kaum terurup [diwakili oleh dosa kita] boleh ambil bagian dalam Perjamuan Tuan dan jutaan manusia [diwakili oleh dosa seluruh dunia] tidak boleh ambil bagian. Jadi ini murni doktrin baru didasarkan tafsiran yang dikembangkan tahun 1931 oleh presiden ke-2 Lembaga Menara Pengawal Joseph F. Rutheford, seorang nabi palsu yang pernah bernubuat kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama 1925.

Di dalam teologi Kristen tidak ada pengajaran 2 golongan; ada sekelompok orang disebut kaum terurap yang terbatas pada 144.000 orang dan kumpulan besar berjumlah jutaan. Ajaran Kristen meyakini semua orang Kristen, baik dari bangsa Yahudi maupun bangsa lainnya, menjadi satu kawanan di bawah satu gembala (Yoh. 10:16). Roma 10:12, 13 mengatakan “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” Semua bangsa Yahudi dan non Yahudi di dunia juga manusia berdosa yang butuh pengampunana dosa (Roma 3:23). Oleh karena itu, mereka [termasuk para rasul yang merupakan bangsa Yahudi dan bangsa lainnya] wajib mengambil tubuh dan darah Kristus sebagai lambang dari kehidupan abadi dan pengampunan dosa.  



Kita perhatikan pernyataan Yesus: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”(Mat. 26:28). Jelas 2 kata “banyak orang” tidak memaksudkan hanya berjumlah 144.000 orang saja yang berhak mengambil darah Kristus. Jika Saksi Yehuwa mau jujur; tidak ada satu pun ayat Alkitab yang mengatakan secara eksplisit bahwa hanya 144.000 orang saja yang berhak mengambil roti dan anggur.  

Selamat Memperingati Jum'at Agung 2017

Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Memperingati Jumat Agung: Arti Lambang Tubuh dan Darah Kristus

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

2 comments :

  1. Shalom, kita seharusnya tidak mengabaikan fakta bahwa Yesus atau yang nama IbraniNya adalah Yeshua merayakan Paskah dengan menggunakan tata cara Yahudi yang disebut dengan Seder Pesach. Didalam Seder Pesach disertakan berbagai macam unsur perjamuan yang sarat akan makna. Disana ada roti Matzah yang tidak beragi, empat cawan anggur, sayur pahit, dan berbagai macam unsur lainnya yang mungkin asing bagi kebanyakan orang Kristen. Yeshua dan murid - muridNya merayakan Paskah dengan cara seperti itu. Ketika Dia mengambil roti, mengucapkan syukur atasnya lalu membagikannya kepada murid - muridNya, roti yang dimaksud adalah Matzah, yang bentuknya secara umum segi empat dan biasa dibuat berlubang lubang. Ketika Dia mengatakan, " ambillah, makanlah inilah tubuhKu." Dia sebenarnya sedang menubuatkan bahwa keesokan harinya tubuhnya akan penuh dengan luka, menggenapi nubuatan nabi. Kemudian saat Dia mengambil cawan yang disebut cawan sesudah makan, yang dimaksud adalah cawan ketiga yaitu cawan penebusan. Yeshua memaksudkan bahwa dengan meminum anggur dari cawan itu, mereka turut ambil bagian dalam pembaharuan perjanjian yang dahulu dipelopori oleh Moshe/Musa.

    ReplyDelete
  2. Kalo ada orang nanya saya "Kenapa kamu memasang patung2 Salib Yesus & patung Maria" bukankah tidak boleh ada patung padamu untuk disembah.

    Ya saya jawab aja ngasal: karena Yesus ditolak di Israel ya disambut dirumahku. Karena Yesus itu suka numpang tidur dirumah penduduk, mudah2an Yesus mau numpang bermalam dirumahku. Karena Maria tercatat pernah menjadi pengungsi di Mesir, pernah mengunjungi rumah Elizabeth 3bln, mudah2an Maria juga mau mampir ke rumahku.

    Mencopot salib dari atas tembok, membuang patung2 Yesus, serasa "mengusir Dia" yg mau datang. Makjleb di israel udah diusir, masih digusur juga, tidak dapat penginapan krn dikatakan "fully booked".

    Oke itu jawaban yg ngasal. Jawaban yg tidak ngasal kalo orang mau pasang patung jangan dicegah, tidak pasang patung pun jangan dipaksa-paksa, itu urusan pribadi masing2.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.