Propaganda Rumah DP 0% Vs Ajaran Saksi Yehuwa |
Dalam beberapa artikel, saya sengaja menyinggung juga kesamaan yang berbau Pilkada dengan ajaran Saksi Yehuwa dengan satu tujuan: Yaitu berharap menyadarkan para Saksi Yehuwa dari tidur panjangnya dengan mempelajari kasus-kasus dalam Pilkada yang begitu aktual terjadi saat ini.
Kali ini saya akan membahas tentang propaganda pasangan calon gubenur Anies dan Sandiaga tentang DP rumah 0%. Tentunya Saudara bertanya; apa sih hubungan antara program propaganda rumah DP 0% dengan Saksi Yehuwa? Ini penjelasannya.
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menggagas program kredit rumah rakyat 0% Down Payment (DP). Dalam retorikanya Anies menjelaskan, program ini menjadi solusi bagi setiap warga Jakarta yang belum memiliki rumah tinggal. Saat konferensi pers setelah debat ketiga Anies menjelaskan untuk mendapatkan rumah tanpa DP, masyarakat harus melewati prosedur seperti KPR. Nantinya, pihak bank akan melakukan pengecekan perizinannya. Kata Anies:
Jadi hati-hati, jangan sampai kredit gratis, tidak ada kredit gratis. Jadi yang benar adalah kredit seperti KPR biasa, hanya down payment-nya nol,Ketika diminta konfirmasinya tentang program KPR tanpa DP dari Anies-Sandiaga itu, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dengan tegas mengatakan program itu tidak mungkin bisa dilaksanakan karena melanggar aturan Bank Indonesia, jika nekad dilaksanakan pasti akan mendapat teguran (dan sanksi) dari BI. Jelas kelihatannya gagasan Anies menjadi mentah kembali.
Jangan keliru ya, kami bukan mau membangun perumahan. Ini adalah anda mau kredit, ambil dengan Bank DKI, lalu anda mendapat kredit itu dengan DP nol. (sumber di sini)
Namun demikian, Anies tidak kehilangan akal. Dengan tetap mengatakan DP nya 0% Anies mengubah sedikit gagasannya yaitu program DP nol rupiah ini bukan berarti sama sekali tidak ada DP untuk pembelian hunian tempat tinggal di Jakarta. Melainkan, ada mekanisme pengganti syarat DP yang dianggap memberatkan, yaitu dengan konsistensi perilaku menabung selama beberapa bulan.
Jika diilustrasikan, jika ada sebuah rumah sederhana seharga Rp 350 juta. Jika mengikuti aturan pada umumnya, DP dimisalkan 15 persen dari harga rumah, yaitu Rp 52,5 juta.
Dengan program DP nol rupiah, Pemprov DKI disebut akan menalangi pembayaran DP tersebut ke bank. Sementara, warga yang mengajukan kredit rumah mencicil kepada Pemprov DKI. Program ini memuat kriteria warga seperti apa yang memenuhi syarat agar bisa dibantu Pemprov DKI, salah satunya dengan melihat kebiasaan menabung selama enam bulan. (sumbernya di sini)
Saya tidak akan terlalu detail membahas program Anies, silahkan googling untuk mencari lebih jauh. Tetapi pembaca bisa mencermati gagasan Anies tersebut didebat oleh Ahok di dalam program debat Calon Gubernur DKI di Mata Najwa di MetroTV, Senin 27/3/2017 dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya, di mana ada rumah di Jakarta yang bernilai 350 juta, serta dari mana uang Pemda DKI untuk membiayai skema program tersebut. Dan Anies mengatakan bahwa berdasarkan hasil risetnya di rumah123.com ada banyak rumah yang dijual seharga itu. Faktanya, setelah banyak media meneliti detail; ternyata sangat sedikit rumah yang bernilai 350 juta, jika ada pun letaknya di jalan kecil yang hanya muat motor dan surat-suratnya AJB dan girik yang mana belum tentu ada bank yang bersedia membiayainya dengan surat-surat yang kurang jelas.
Pada 31 Maret 2017, saya membaca kompas.com akan adanya perubahan konsep dari pernyataan Sandiaga tentang konsep rumah murah yang meniru program di Singapura yaitu perumahan tersebut akan dibangun di lahan milik Pemprov DKI dan bentuknya menjadi vertikal seperti yang dijalankan oleh Ahok sekarang ini. Padahal dulu gagasan awalnya adalah rumah tapak, bukan rusun. (baca di sini)
Tentunya pembaca bisa mensurvey sendiri perubahan-perubahan ide Anies-Sandiaga. Program yang berubah-ubah menandakan bahwa dari awalnya gagasan tersebut hanyalah asbun (asal bunyi) dan tanpa pengkajian yang mendalam kelayakannya sehingga berubah-ubah ketika mendapat kritikkan. Saya pribadi program yang berubah-ubah demikian sungguh menggelikan dan tidak yakin mereka bisa merealisasikannya. Program tersebut hanya janji kosong kampanye agar dapat dipilih.
Sekali lagi saya tekannya bahwa saya sebenarnya tidak membicarakan tentang politik melainkan mengambil contoh politik untuk dibandingkan dengan doktrin Saksi Yehuwa yang disebut pemahanan terang bersifat progresif berdasarkan Ams. 4:18; Yoh. 16:12 yang saya bahas di sini.
Banyak pengajaran Saksi Yehuwa yang berubah-ubah dari waktu ke waktu, misalnya saja tentang kehadiran Kristus yang begitu penting dalam teologi Saksi Yehuwa. Pada mulanya, Charles Russell sebagai pendiri Lembaga Menara Pengawal mengajarkan bahwa kehadiran Kristus terjadi pada tahun 1874 (baca Nubuatan Palsu Ajaran Charles Russell). Tetapi kemudian dirubah menjadi 1914 oleh presiden setelahnya. Renungkan: Bagaimana mungkin tahun kedatangan Kristus bisa dirubah? Tahun merupakan masalah angka yang bersifat tetap, tidak bisa berubah dan bukanlah tafsiran. Akibat perubahan tahun sangatlah fatal karena berarti ketika Russell menetapkan kehadiran Yesus tahun 1874 dapat diartikan bahwa pengajaran Russell waktu itu adalah palsu karena dikoreksi menjadi 1914. Jika angka saja bisa berubah, bagaimana dengan tafsiran Russell tentang Tritunggal, tidak ada api neraka dan jiwa berkematian yang masih dipakai saat ini? Angka bisa berubah apalagi tafsiran!
Dan jika Saudara membaca Kehadiran Yesus 1914 Dan Kejatuhan Jerusalem 607 SM membuktikan bahwa perhitungannya pun didasarkan pada sebuah dusta agama. Ya, salah satu dari dusta-dusta agama yang dibuat oleh organisasi Saksi Yehuwa. Baca Dusta Saksi Yehuwa untuk buktinya.
Dan sebenarnya, doktrin Saksi Yehuwa tidak saja dibangun di atas fondasi Dusta tetapi juga mitos. Baca artikel di bawah ini untuk buktinya:
- Menyingkap MITOS Dan DUSTA Menghalangi Manusia Mengasihi Allah
- FITNAH Doktrin TRITUNGGAL: Triteisme (TIGA Allah Menjadi SATU)
- DUSTA Dan MITOS: Lahir Baru Hanya Bagi 144,000 Orang
- Mitos Dan Bohong: Hamba Setia Dan Bijaksana Berhak Menafsirkan Alkitab
- Mitos Keselamatan: Aktif Mendukung 144.000 Orang (Kaum Terurap)
Jika kita memilih Anies-Sandiaga dan kemudian ternyata program perumahan tersebut hanyalah bualan sehingga tidak terwujud maka kita rugi waktu dan sifatnya hanya sementara sampai mendapatkan gubernur baru. Sebaliknya, jika kita salah memilih agama Saksi Yehuwa yang ternyata bukan dikendalikan oleh Yehuwa melainkan Iblis maka kesalahan akan berakibat sampai pada kekekalan. Bersediakah Saudara mempertaruhkannya kehidupan kekal Anda?
Jika kita dapat menggunakan akal sehat untuk mengevaluasi program-program Anies-Sandiaga, bukankah Saudara bisa juga menguji pengajaran yang selama ini Anda terima dengan akal sehat? Mengapa Anda tidak mengevaluasinya sejak sekarang? Mari jadikan blog ini sebagai cermin untuk mengevaluasi organisasi Saksi Yehuwa; apakah memang organisasi Allah sejati ataukah hanyalah sebuah kultus berbaju agama Kristen?
Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Bersediakah Anda Mengevaluasi Konsep Pemahaman Progresif Demi Kehidupan Kekal?
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
KJP Kartu Jaminan Pengucilan.
ReplyDeleteKJS Kartu Jaminan Surga.
Masuk dapat KJS keluar dapat KJP
Hayo pilih mana?
Salam
AS
Buahnya sdh terbukti...gitu aja repot..
ReplyDeleteAda KJP plus, ada pula Arianisme plus plus.
ReplyDeleteSalam
AS