Apa Benar Saya Menghakimi Saksi Yehuwa? |
Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan komentar-komentar yang demikian. Tetapi setelah dipikir ulang, perlu kiranya saya luruskan pemahaman yang keliru tentang pernyataan Kristus “Jangan menghakimi”. Marilah kita lihat 2 komentar dari 2 pembaca berbeda blog ini:
apakah anda orang kristen ? apakah anda pernah baca ALKITAB ? apakah anda pernah mendengar kata-kata di Matius 7:1 " JANGAN KAMU MENGHAKIMI, AGAR KAMU TIDAK DIHAKIMI" ? anda jangan langsung nge-Judge secara sembarangan malas belum paham apa apa. (di sini)Pertanyaanya adalah: Apakah benar saya sedang menghakimi Saksi Yehuwa? Jika apa yang saya lakukan dikategorikan sebagai menghakimi maka Pdt. Budi Asali, M.Div pendiri GOLGOTHA MINISTRY juga masuk dalam kategori ini karena beliau begitu banyak mengkritik ajaran denominasi gereja lain maupun ajaran bidat yang berkembang dan merasuki gereja. Silahkan Saudara kunjungi website GOLGOTHA MINISTRY untuk buktinya. Bahkan jika kita mau jujur, membuka hati dan akal sehat tanpa maksud merendahkan; Yesus Kristus yang mengatakan “Jangan menghakimi” dapat pula dikategorikan telah menghakimi orang lain yaitu golongan Farisi dan Ahli Taurat pada masanya. Jadi bagaimana kita menyikapinya? Apa yang sebenarnya dengan pernyataan Kristus “Jangan menghakimi”?
Biarkan Ahok memilih jalan politik untuk memperbaiki dunia ini, dan biarkan juga orang penganut kesaksian Yehuwah memilih jalan mempercayai bahwa TUHAN saja yang sanggup perbaiki kebobrokan dunia. Janganlah kita menghakimi, urusan menghakimi urusannya TUHAN. Nanti juga kita semua akan mempertanggung-jawabkan perbuatan dan jalan kepercayaan yang kita pilih, dalam penghakiman TUHAN. (di sini komentarnya)
YAKOBUS 4:17
Yakobus 4:17 mengatakan “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa”. Bagi saya ayat itu mendorong dan memotivasi saya melakukan apa yang saya lakukan selama 6 tahun ini, yaitu menyingkap sebenarnya di balik ajaran Saksi Yehuwa. Untuk lebih jelasnya, saya berikan sebuah illustrasi, misalnya Saudara membeli sebuah rumah yang kelihatan luarnya begitu bagus dengan harga sedikit miring dari seseorang broker/makelar yang begitu memikat dan pandai bicara. Setelah tinggal di rumah tersebut selama beberapa hari, Saudara baru sadar bahwa rumah tersebut indah dan bagus di luarnya saja. Faktanya rumah itu butuh renovasi total bahkan dirubuhkan karena seluruh bagian rumah rayapan dan struktur fondasinya miring mau roboh. Apakah yang Saudara lakukan? Apakah Saudara akan komplain ke makelar tersebut? Jelas iya, tetapi Saudara tidak dapat berbuat banyak karena kesalahan berada di pihak Anda yang telah membelinya tanpa memeriksa kondisi rumah dengan teliti melainkan percaya saja dengan mulut manis si Makelar. Anda telah terjerat dan tertipu. Anda mencari tahu tentang reputasi makelar itu; dan menemukan bahwa Anda tidaklah sendiri. Begitu banyak orang terjerat dan tertipu dengan mulut manis makelar. Apakah yang Anda lakukan? Mendiamkan saja ataukah mulai menceritakan kepada orang lain pengalaman buruk Anda agar orang lain tidak terjerat dan tertipu?
Yakobus 4:17 berperan dalam apa yang saya lakukan selama ini. Saya sudah belajar selama 4 tahun ajaran ini secara seksama, tidak saja ajaran tetapi juga sejarahnya yang telah berulang bernubuat kiamat [baca di sini] dan berdusta [jika memang organisasi agama sejati, tidaklah mungkin berdusta, bukan? baca di sini]. Banyak pula informasi saya peroleh dari berbagai sumber yang bertebaran di internet, termasuk dari mantan Saksi Yehuwa. Dan akhirnya saya menyimpulkan bahwa organisasi Saksi Yehuwa bukanlah sebuah organisasi agama melainkan sebuah gerakan kultus berkedok agama. Ketika saya simpulkan bahwa Saksi Yehuwa sebagai sebuah gerakan kultus bukanlah pendapat saya pribadi melainkan kesimpulan dari para ahli kultus yang juga saya kutip.
Nah, apakah yang harus saya lakukan? Mendiamkan saja kesesatan Saksi Yehuwa merajalela ataukah menginformasikan kepada orang Kristen lainnya agar mewaspadainya? Saya memilih mengamalkan Yakobus 4:17!
MENGHAKIMI vs MENGKRITISI
Adalah benar Yesus memerintahkan: “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.” Tetapi jelas “Jangan menghakimi” yang dimaksudkan dalam Mat. 7:1 bukanlah berarti kita tidak boleh mengkritik orang lain dan bukan berarti kita tidak boleh menegur kesalahan orang lain dan juga bukan berarti kita menghilangkan daya nalar kritis untuk membedakan apa yang benar, apa yang salah, apa yang baik, dan apa yang jahat karena jika kita melihat pasal 7 sampai dengan ayat 13 dan seterusnya, maka jelas sekali Yesus meminta kita untuk dapat membedakan antara nabi-nabi palsu dengan nabi-nabi yang sejati. Ini berarti kita harus memiliki kemampuan kritis untuk membedakan antara nabi asli dengan yang palsu dan mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang sesat.
Saya percaya perintah “jangan menghakimi!” yang Yesus maksud dalam pasal Matius 7 adalah sikap menghakimi yang bersifat munafik terhadap dosa-dosa orang lain, tetapi begitu toleran dengan dosa-dosa sendiri. Oleh sebab itu, Yesus mengatakan para ahli Taurat dan Farisi sebagai orang munafik. Sebaliknya, apa yang saya sampaikan di blog ini adalah ajaran Saksi Yehuwa, disertai kutipan-kutipan publikasi terbitannya sebagai buktinya, untuk dikritisi kebenarannya berdasarkan Alkitab. Saya menulis tidak asal tulis, melainkan disertai dokumen pendukung. Saya mengkritisi ajaran Saksi Yehuwa, bukan menghakimi.
BAGI ANDA ORANG KRISTEN
Bagi Anda seorang Kristen, entah simpatisan Saksi Yehuwa ataupun bukan, sebelum Anda berkomentar “Jangan kamu menghakimi.” Lebih bijaksana jika Anda membaca artikel-artikel saya secara menyeluruh untuk melihat obyektifitasnya. Baru berkomentar dari pada baru membaca sebuah artikel dan langsung memberi kesimpulan.
Begitu banyak bertebaran tafsiran “Jangan kamu menghakimi” di dunia maya. Baca dan pahami apa maksudnya ayat tersebut. Apakah memang arti kalimat jangan kamu menghakimi sesuai dengan pengertian Anda.
Saya telah melakukan apa yang bisa saya lakukan semampu saya yaitu penginjilan melalui situs ini; mencoba membawa Saksi Yehuwa yang telah terjerat dan tertipu organisasi kultus kembali kepada Kristus; menelanjangi perbuatan jahat organisasi kultus (Efe. 5:11); dan mencoba memberikan pencerahan agar orang Kristen terhindar dari penyesatan sebuah ajaran bidat. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda melakukan bagian Anda sebagai orang Kristen yang baik?
BAGI ANDA SAKSI YEHUWA
Sebelum Anda berkomentar “Jangan menghakimi” silahkan Anda klik dulu di sini untuk mengetahui motivasi dan alasan utama saya membuat blog ini
Tahu dan sadarkah Saudara organisasi di mana Anda tergabung yaitu organisasi Saksi Yehuwa juga menghakimi [bukan mengkritisi, loh] seluruh denominasi gereja yang ada sebagai sesat dan mewarisi ajaran kafir? Ingat, organisasi mengklaim dan menuduh seluruh, ya seluruh denominasi gereja adalah sesat dan sebaliknya, organisasi mengklaim hanya dirinya yang mempraktekkan agama yang benar dan tentunya satu-satunya yang sejati. Perhatikan klaim sepihak publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal berikut ini:
Jutaan orang di seluruh dunia telah mengevaluasi fakta-fakta dan menjadi yakin bahwa hanya Saksi-Saksi Yehuwa saja yang mempraktekkan agama yang benar. (1/6/2001 hlm. 16 ”Jika Allah di Pihak Kita, Siapakah yang Akan Menentang Kita?”)Bagaimana tafsiran Babilon Besar di Wahyu 14:8, 17:5, 18:21 yang ditujukan kepada seluruh organisasi agama yang dituduh sebagai agama palsu oleh Saksi Yehuwa? Lihat potongan kutipan di bawah dan klik di sini untuk lebih jelasnya pendapat JW.ORG:
Namun, bagaimana umat Allah yang terorganisasi dapat dikenali? Menurut standar-standar yang terdapat dalam Alkitab, mereka memiliki kasih sejati di antara mereka sendiri, mereka sangat merespek Alkitab, mereka menghormati nama Allah, mereka mengabarkan tentang Kerajaan-Nya, dan mereka bukan bagian dari dunia yang fasik ini. (Matius 6:9; 24:14; Yohanes 13:34, 35; 17:16, 17) Hanya ada satu organisasi agama di bumi ini yang memiliki semua tanda kekristenan sejati ini—Saksi-Saksi Yehuwa! (Menara Pengawal, 15/1/1997 hlm. 22 "Apa yang Allah Tuntut dari Kita?")
Menurut buku Penyingkapan, atau Wahyu, Babilon Besar adalah berbagai agama yang salah di seluruh dunia yang Allah tolak. . . . Babilon Besar adalah organisasi agama, bukan politik atau perdagangan. . . . Perbuatan Babilon Besar cocok seperti yang digambarkan Alkitab tentang agama yang salah. Agama yang salah membuat pengikutnya menyembah allah-allah lain, bukan Allah yang benar, Yehuwa. Alkitab menyamakan perbuatan ini dengan perselingkuhan. (Imamat 20:6; Keluaran 34:15, 16) Orang-orang Babilon zaman dulu memercayai ajaran seperti Tritunggal dan roh yang masih hidup setelah seseorang mati. Mereka juga beribadah menggunakan patung. Dan sampai sekarang, hal-hal ini masih diikuti oleh berbagai agama yang salah. Agama-agama tersebut juga mencampurkan ajaran mereka dengan hal-hal buruk dari dunia ini. Alkitab menyebut perbuatan yang tidak setia ini sebagai perzinaan rohani.—Yakobus 4:4.Jadi jelas bahwa ketika Anda berkomentar di blog ini “Jangan menghakimi” maka Anda sebenarnya harus sadar bahwa lebih tepat Mat. 7:1 ditujukan kepada organisasi Saksi Yehuwa yang begitu berani mengklaim hal-hal yang begitu tinggi bagi dirinya sendiri tetapi faktanya jika dikaji mendalam ajaran dan perilakunya terbukti munafik dan memberi cap kafir kepada seluruh gereja berdasarkan tafsirannya sendiri. Dan menurut saya jika ada organisasi yang mengklaim begitu tinggi, maka klaim-klaim organisasi tersebut patut dikritisi kebenarannya; apakah klaim tersebut memiliki bukti yang sah dan Alkitabiah? Klaim-klaim yang begitu tinggi apakah? Misalnya mengklaim beroleh pemilihan dan pelantikan oleh Yesus dan Roh Kudus tahun 1919/1918 (baca di sini), mengklaim Allah menyingkap makanan rohani hanya melalui hamba setia (baca di sini) dan banyak klaim-klaim sepihak lainnya yang dapat Anda temukan dengan mudah daftar isi blog ini di sini.
Suatu kali organiasi Saksi Yehuwa berkata, “Kita perlu memeriksa, bukan saja kepercayaan pribadi kita, tetapi juga apa yang diajarkan oleh organisasi agama yang kita masuki.... Jika kita mencintai kebenaran, kita tidak usah takut mengadakan pemeriksaan demikian”. (Kebenaran Yang Membimbing Kepada Hidup Yang Kekal hlm. 13)
Ya, saya setuju dengan pernyataan organisasi tersebut. Jika Anda sebagai Saksi Yehuwa mencintai kebenaran dan yakin bahwa agama Anda adalah yang sejati maka marilah kita mendiskusikannya di blog ini. Buktikan bahwa Anda memang memiliki kebenaran. Tetapi jika Anda tidak berani, maka Anda hanya mengira memiliki kebenaran, padahal tidak.
Sebagai diskusi awal silahkan klik:
- Natal dan Saksi Yehuwa
- Budak Setia Bijaksana MURTAD, KEBANGKITAN Dan PENIPUAN
- AJARAN SAKSI YEHUWA: BIDAT ATAU SEJATI?
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Menarik sekali membaca publikasi saksi yehuwa “Kita perlu memeriksa, bukan saja kepercayaan pribadi kita, tetapi juga apa yang diajarkan oleh organisasi agama yang kita masuki.... Jika kita mencintai kebenaran, kita tidak usah takut mengadakan pemeriksaan demikian”. Pertanyaannya, sewaktu memutuskan u/ bergabung dgn saksi yehuwa, sdh kah anda memeriksa organisasi agama itu ? Atau anda hny menerima sj doktrin dan ajaran organisasi itu tanpa mengetahui dusta2 yg dilakukan organisasi itu sepanjang sejarah berdirinya ?
ReplyDeleteAtau sdh kah anda memeriksa siapa sj yg bekrja menerjemahkan alkitab versi new world translation ? (Tdk ada satu pun ahli bahasa yunani dan ibrani). Knp mereka disembunyikan identitasnya ? Kalau mencintai kebenaran knp takut / sembunyi ? Mirip sekali dgn fenomena hoax jaman skrg, setelah berdusta lalu bersembunyi. Maaf sy tdk bermaksut menghakimi, hny berusaha mengidentifikasi kesamaan ini. Silahkan anda yg menilai.
Shalom,
Permana Gandhi
Iblis adl bapa segala dusta (yoh 8:44). Ada sebuah organisasi agama (baca:kultus) yg menyebarkan (baca:menjual majalah) kebohongan berkali kali secara terstruktur dan masif. Yg sanggup mengulangi dusta berkali kali tanpa sekalipun meminta maaf adalah iblis bapa sgl dusta. Iblis bs menyamar sbg malaikat terang tp tdk akan sanggup menjaga kesucian untuk tdk berdusta. Tuhan memberi kita nalar untuk mengenali kelemahan iblis yaitu tdk sanggup berdiri diatas kebenaran alias berdusta.
DeleteTlg bedakan dgn oknum pendeta atau agama lain yg melakukan dusta pakai ayat2 untuk kepentingannya, semisal oknum tsb telah mjd hamba uang. Dia melakukannya atas nama sendiri untuk kepentingannya sendiri dan bukan suara bulat seluruh denominasi dimana dia bernaung. Tetapi ada suatu agama yg sangat terorganisir dgn jabatan2 keagamaan mulai dari penatua, pengawas wilayah sampai pd badan2 pimpinan. Organisasi ini mengaku sbg satu2nya saluran komunikasi Allah. Tp aneh sekali organisasi tsb telah terbukti berkali kali berdusta dan menyebar hoax dgn cara menjual cetakan majalah.
Sekehendak hati merubah-rubah doktrin dan ajaran atau nubuatan bodong tanpa meminta maaf atas kesalahan ajaran bodong itu (sebelum di"progressive"kan). Anda pilih mana ? Ajaran yg pagi masih tempe sore jd kedelai atau Firman Tuhan yang tdk berubah, iya dan amin ?
Telur sudah busuk harus ditegaskan telur ini busuk. Itu bukan menghakimi telur atau mengkritisi telur.
ReplyDeletePerintah jangan menghakimi sudah tepat tapi ada perintah yg lain:
Perintah Paulus menelanjangi perbuatan2 kegelapan, praktek2 jahat, modus2 penipuan yg disamarkan supaya terang benderang.
Kita diminta Yesus untuk melepas belenggu kezaliman, membebaskan tawanan. BPLMP si dzolim-ers dgn penjaranya watchtower memang harus dilawan dg fakta dan bukti serta saksi.
Kalo hakim kan disodori fakta, barang bukti dan keterangan saksi2. Kita belum termasuk hakim tapi lebih condong ke tim penyidik atau tim jaksa. Dg demikian jangan menghakimi dalilnya patah atau sumir atau salah alamat.
Salam
AS