Yesus Satu-Satunya Allah Yang Diperanakkan |
Tentunya ketika saya katakan bahwa Yesus diperanakkan oleh Allah Bapa menimbulkan pertanyaan baru yaitu jika Yesus diperanakkan, bukankah berarti ada satu waktu eksistensi Yesus Kritus tidak ada? Dengan kata lain Yesus Kristus tidak memiliki attribute keallahan yaitu kekal karena Yesus memiliki suatu permulaan.
Kita lihat komentar seorang pembaca blog ini berinitial AL:
hanya satu yang menjadi ganjalan saya soal trirunggal ini yaitu apakah yesus pernah tidak ada atau tidak. yesus tidak diciptakan betul saya imani, yesus satu satunya allah yang di peranakkan saya imani, tapi kalau dikatakan yesus tidak bermula kok saya masih ragu ya. kalau yesus tidak bermula mengapa dikatakan yesus diperanakan. kita semua tahu bahwa yang memperanakan lebih dulu ada daripada yang diperanakan. lalu kalau memang yesus pernah tidak ada apa tujuan allah bapa memperanakan dia. apakah yesus diperanakan karena kebutuhan mendadak akan korban tebusan manusia. (di sini)Menurut saya ini merupakan suatu pertanyaan menarik karena menyangkut relasi antara Anak Allah dengan Allah Bapa secara ontologis. Apakah maksud relasi ontologis baca di sini. Ada begitu banyak hal mengenai relasi Allah Bapa dengan Yesus yang tidak dapat kita mengerti karena memang tidak disingkap dalam Alkitab secara jelas. Orang Kristen dalam banyak hal tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan “bagaimana mungkin” sesuatu dapat begini atau begitu. Namun dalam keterbatasan kita sebagai manusia, kita dapat menjawab “mengapa” sesuatu begini dan begitu berdasarkan pernyataan Alkitab.
Saya ingin mengambil contoh sederhana tentang pernyataan Kristus di Mat. 18:20: “di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”. Secara manusia kita tentunya memiliki pertanyaan “bagaimana mungkin Yesus dapat hadir di tengah-tengah ratusan juta para murid-Nya yang berada di seluruh pelosok tempat ketika mereka berdoa kepada-Nya pada waktu yang sama?” Jelas daya nalar kita tidak dapat menjawab pertanyaan “bagaimana mungkin” Yesus mampu melakukannya karena memang di luar akal manusia untuk memahaminya. Tetapi kita tahu “mengapa” Yesus mampu melakukan hal tersebut yaitu Ia adalah Allah karena hanya Allah sejati saja yang bisa maha hadir, yaitu memiliki kemampuan untuk hadir di segala tempat pada waktu yang sama.
Demikian juga dengan relasi antara Yesus dengan Allah Bapa secara ontologis. Doktrin ini sulit dimengerti karena jika Yesus adalah Allah yang kekal mengapa Ia harus dilahirkan? Kalau Allah adalah Roh mengapa Ia bisa melahirkan? Jika Yesus diperanakkan berarti Yesus memiliki permulaan, bukan? Seringkali kita membawa paradigma manusia mengenai kelahiran, yaitu diawali dengan hubungan seksual dan kehamilan, lalu kelahiran (artinya memiliki permulaan) yang kita pakai untuk mengerti hubungan antara Pribadi Bapa dan Yesus. Hal ini salah.
Para teolog di segala abad menjelaskan mengenai Allah Bapa melahirkan Yesus dengan istilah “eternal generation of the Son” atau Yesus dilahirkan dalam kekekalan. Tentunya istilah “eternal generation of the Son” tidak ada di dalam Alkitab sama dengan istilah “maha hadir”. Dan saya tidak bicara tentang istilah melainkan apakah Alkitab mengajarkan konsep kelahiran Yesus dalam kekekalan? Jawabannya “Ya”. Dan ini penjelasan saya.
Pertama, dalam banyak hal manusia bisa tidak paham bagaimana Yesus diperanakkan dalam kekekalan oleh Bapa. Namun demikian, Alkitab menyingkapkannya sedikit sehingga dapat dipahami manusia. Dan para teolog menyimpulkan apa yang Alkitab nyatakan untuk menjelaskan keimanan Kristen mereka. Jadi yang utama adalah apa yang Alkitab nyatakan, bukan apa yang manusia pikirkan karena pikiran manusia bisa salah sedangkan Alkitab tidak.
Nah, jika kita berpendapat bahwa Yesus memiliki suatu permulaan meskipun Ia tidak dicipta maka pernyataan ini bertentangan dengan Alkitab. Kitab Ibrani 13:8, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”. Artinya Yesus sudah bereksistensi dalam kekekalan. Hanya Allah saja kekal. Hanya Allah melampaui ruang dan waktu. Dengan demikian, Yesus adalah Allah karena Ia melampaui ruang dan waktu.
Kedua, jika Yesus dicipta sehingga Ia memiliki suatu permulaan, gagasan ini juga bertentangan dengan pernyataan berikut ini:
di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (Kolose 1:16-17)Perhatikan kalimat yang sengaja saya bold “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu”. Artinya jika “Yesus ada lebih dulu dari segala sesuatu” maka Yesus bukanlah bagian dari ciptaan melainkan Ia pencipta segala sesuatu bersama-sama dengan Bapa. Jelas dua ayat tersebut mengajarkan bahwa Yesus bukan ciptaan dan eksistensi Yesus sudah ada sebelum seluruh ciptaan-Nya. Yesus menciptakan segala sesuatu berarti Ia juga menciptakan ruang dan waktu.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yoh. 1:3)
Ketiga, lalu di manakah ayat Alkitab yang menjelaskan Yesus diperanakkan?
Maka Firman itu menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, kemuliaan seperti yang dimiliki satu-satunya putra yang diperanakkan dari seorang bapak; (Yoh. 1:14, NW)Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Yesus adalah satu-satunya putra atau Allah yang diperanakkan oleh Bapa.
Tidak seorang pun pernah melihat Allah; satu-satunya allah yang diperanakkan yang berada pada posisi dada Bapak, dia itulah yang menjelaskan mengenai dirinya. (Yoh. 1:18, Nw)
Ke-4, pertanyaan selanjutnya yang kita ajukan adalah kapankah waktu keberadaan Yesus jika Ia diperanakkan? Sebelum Yesus mencipta segala sesuatu di Yoh. 1:3, Yoh. 1:1 menjelaskan, “Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Ayat ini menjelaskan keberadaan Yesus yaitu bersama-sama dengan Allah sebelum mencipta segala sesuatu, termasuk ruang dan waktu. Bapa kekal dengan demikian Anak juga kekal karena hanya yang kekal dapat bersama-sama dengan yang kekal. Artinya, eksistensi Yesus bersama-sama dengan Bapa yang kekal sebelum segala penciptaan segala sesuatu [termasuk ruang dan waktu] terjadi. Eksistensi Yesus berada dalam kekekalan bersama-sama dengan Bapa di ayat Yoh. 1:1 berkorespondens dengan Ibrani 13:8 dengan tepat yaitu Yesus Kristus adalah kekal, yaitu “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”
Jadi dari beberapa penjelasan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Yesus bukan dicipta dan eksistensi keberadaan-Nya berada dalam kekekalan [di luar ruang dan waktu] bersama-sama dengan Allah Bapa sehingga secara otomatis dapat disimpulkan Yesus diperanakkan oleh Allah Bapa di dalam kekekalan, bukan setelah ataupun sebelum penciptaan segala sesuatu. Dengan kata lain, tindakan memperanakkan bukanlah sesuatu yang dilakukan oleh Allah Bapa di masa yang lampau, namun merupakan tindakan yang dilakukan secara terus-menerus.
Herman Bavinck, seorang teolog menjelaskan dalam buku The Doctrine of God hlm. 309 mengenai eternal generation of the Son sebagai berikut:
It is not to be regarded as having been completed once for all in the past, but it is an act eternal and immutable, eternally finished yet continuing forevermore. As it is natural for the sun to give light and for the fountain to pour forth water, so it is natural for the Father to generate the Son"Illustrasi yang digunakan oleh Bavinck di sini adalah sangat penting. ‘Bapa memperanakkan Anak’ merupakan suatu tindakan yang sudah selesai, tetapi terus berlangsung secara kekal. Analoginya seperti matahari yang memancarkan sinarnya. Matahari itu sudah selesai memancarkan sinarnya, tetapi hal itu tetap berlangsung terus menerus. Dengan analogi ini terlihat bahwa sama seperti kita tidak bisa mengatakan bahwa matahari itu ada lebih dulu dari sinarnya karena matahari tanpa sinar tidak bisa disebut sebagai matahari maka kitapun tidak bisa mengatakan bahwa Bapa itu lebih kekal dari pada Anak.
Hal itu tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang telah diselesaikan sekali dan selamanya pada waktu lampau, tetapi merupakan suatu tindakan yang kekal dan abadi, diselesaikan secara kekal tetapi berlangsung selama-lamanya. Sebagaimana adalah alamiah bagi matahari untuk memberikan sinar dan bagi mata air untuk mengeluarkan air, begitu pula adalah alamiah bagi Bapa untuk memperanakkan Anak.
Apakah artinya kekekalan? Ketika kita bicara tentang kekekalan maka tidak ada waktu; yang mana duluan dan yang mana belakangan karena kekal. Kekal artinya tidak dalam kurun waktu. Manusia menjalani hidupnya dalam kurun waktu di dunia ini. Tetapi Allah tidak menjalani kurun waktu seperti manusia. Waktu dicipta oleh Allah sehingga Allah melampaui waktu sedangkan manusia menjalani waktu.
Anak dilahirkan dalam kekekalan, bukan bersifat eksistensi/keberadaan, dari tidak ada menjadi ada. Kelahiran dalam kekekalan maksudnya adalah relasi di antara Pribadi Bapa dan Pribadi Anak. Hal ini bersifat relasi ontologis — yaitu suatu relasi bersifat mistis yang tidak dapat dijelaskan karena Alkitab tidak menjelaskannya — bukan eksistensi keberadaan.
Apa implikasi theologis dari hal ini? Istilah Anak menunjuk kepada suatu persamaan dan kesatuan esensi dalam diri Pribadi Bapa dan Anak. Di dalam kekekalan Allah Bapa mempunyai relasi yang unik dengan Allah Anak.
Bagaimana pendapat Saudara artikel Siapakah Yesus? Allah Dilahirkan Bapa Dalam Kekekalan, apakah Yesus adalah Allah sejati, satu hakekat dengan Bapa-Nya?
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukan grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Soli Deo Gloria
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)
Artikel Terkait:
1. Substansi Atau Hakekat Dan Pribadi Yesus Kristus
2. Konsep TRINITAS: Mengapa Melampaui Akal Untuk Dipahami?
3. Tritunggal Ontologis, Apakah Itu?
4. Yesus Kristus CIPTAAN Allah?? (Wahyu 3:14, Amsal 8:22)
terimakasih pak awi artikelnya sangat menguatkan iman saya akan tritunggal.
ReplyDeletesaya mau tanya : 1.ssy selalu mengatakan bahwa setelah kematian rasul2 yesus terjadi kemurtadan besar. dasar ayat alkitab yang mereka gunakan adalah perumpamaan yesus di matius 13 : 24-30, dan matius 13:36-43. dan baru dipulihkan lagi melalui organisasi ssy di zaman akhir bersamaan dengan kehadiran yesus yang tak terlihat tahun 1914. jujur saya masih setengah yakin setengah tidak akan doktrin tersebut. bisakah pak awi menjelaskan ?
2. berhubungan dengan pertanyaan no 1 adakah buku berbahasa indonesia yang sangat lengkap tentang kepercayaan orang kristen mula2 dari mulai abad 1,2,3,dst yang membuktikan tidak adanya kemurtadan ?
AL
Dear AL,
DeleteYou said:
ssy selalu mengatakan bahwa setelah kematian rasul2 yesus terjadi kemurtadan besar. dasar ayat alkitab yang mereka gunakan adalah perumpamaan yesus di matius 13 : 24-30, dan matius 13:36-43. dan baru dipulihkan lagi melalui organisasi ssy di zaman akhir bersamaan dengan kehadiran yesus yang tak terlihat tahun 1914. jujur saya masih setengah yakin setengah tidak akan doktrin tersebut. bisakah pak awi menjelaskan ?
My reply:
Sebenarnya masalah kemurtadan besar seperti yg dimaksud oleh organisasi SSY merupakan ciri-ciri suatu propaganda yang menyesatkan yang biasa dilakukan oleh kelompok kultus. Klik disini untuk bahasannya.
Saya akan membahas dalam artikel tersendiri mengenai hal ini agar dapat bermanfaat dan menjadi pengetahuan bagi SSY yg membaca blog ini dan bagi orang Kristen yg ingin menyanggah klaim yg dibuat oleh SSY.
Perlu Anda ketahui perbedaan antara pemurtadan dng penyesatan. Pemurtadan sebenarnya sudah terjadi sejak zaman para rasul. Misalnya 1 Yoh. 2:18-19 mencatat:
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Perhatikan kalimat " sekarang telah bangkit banyak antikristus . . .Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita
Artinya pemurtadan sudah terjadi sejak zaman para rasul dan sebenarnya berasal dari orang Kristen sendiri. Jelas 1 Yoh. menyangkal klaim SSY bahwa pemurtadan terjadi setelah hidupnya para rasul. Faktanya, ketika para rasul hidup pun sudah ada pemurtadan dan rasul Yohanes memperingati jemaat Kristen.
Lebih jelasnya akan saya bahas kemudian.
You said:
adakah buku berbahasa indonesia yang sangat lengkap tentang kepercayaan orang kristen mula2 dari mulai abad 1,2,3,dst yang membuktikan tidak adanya kemurtadan?
My reply:
Yg sangat lengkap tidak ada. Tetapi untuk permulaan Anda dapat lihat di wikipedia.
Seperti yg saya katakan pemurtadan besar tidak terjadi langsung setelah para rasul tiada melainkan pada abad ke-4 yaitu ketika Arius (cikal bakal ajaran SSY) yg mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah melainkan ciptaan sehingga diadakan konsili Nicea 325. Ini adalah yg terbesar
Saya masih memiliki beberapa PR yg harus saya jawab dng artikel khusus. Semoga saya dapat menuntaskannya diantara pekerjaan sekuler yg saya kerjakan. Saya akan mencoba menjawab pertayaan Anda semampu saya.
Salam kasih Tuhan Yesus.
*** w08 15/6 hlm. 8 par. 6 Dari Hal-Hal Apa Kita Harus Lari? ***
DeleteBeberapa orang Kristen masa awal menjadi murtad dan mempunyai pengikut. (Kis. 20:29, 30) Selama rasul-rasul Yesus masih hidup, mereka bertindak sebagai ”penahan” kemurtadan, tetapi setelah mereka mati, banyak sekte Kristen palsu mulai berkembang. Dewasa ini, ada ratusan agama yang saling bertentangan dalam Susunan Kristen. Alkitab menubuatkan munculnya golongan pemimpin agama Susunan Kristen, dan mereka digambarkan secara kolektif sebagai ”manusia pelanggar hukum” dan ”putra kebinasaan . . . yang akan disingkirkan oleh Tuan Yesus . . . dan dilenyapkan oleh manifestasi kehadirannya”.—2 Tes. 2:3, 6-8.
kutipan artikel diatas menurut saya ossy tidak bermasalah dengan penjelasan pak awi bahwa kemurtadan sudah dimulai sejak zaman rasul. karena masih ada penahan kemurtadan agar tidak menjadi universal yaitu para rasul.
bagaimana tanggapan pak awi ?
AL
Dear AL,
DeleteAda begitu banyak tafsiran ttg identitas "penahan" di 2 Tes. Ada yg menafsirkan sebagai Roh Kudus ataupun gereja (sebagai sekelompok orang percaya). Saya tidak berani berspekulasi mengenai identitas penahan. Tetapi setahu saya tidak ada yg menafsirkan para rasul sebagai penahan.
OSSY menafsirkan "penahan" sebagai para rasul hanya utk membuktikan bhw seluruh orang Kristen telah sesat [setelah kematian para rasul] sehingga OSSY bisa mengklaim dirinya sebagai satu2nya group yg benar dan pemulih ajaran yg benar hanyalah sebagai dagelan saja krn faktanya SSY yg merupakan penyesat2 di akhir zaman ini. Saya pribadi percaya SSY adalah antikristus yg menyangkal kedatangan Yesus yg adalah Allah menjadi daging. Baca disini
Demikian juga sosok manusia durhaka masih merupakan suatu half yg kontoversial di kalangan para teolog sehingga Saya tidak berani berspekulasi
Namun demikian, satu hal yg saya tahu yaitu jika setelah para rasul kemurtadan besar baru terjadi tidak berdasarkan fakta sejarah. Selalu ada umat pilihan Allah dalam sejarah. Saya akan bahas kemudian