Badan Pimpinan Terbang Kelas Bisnis |
Dalam sebuah organisasi kultus, merupakan hal yang biasa adanya suatu hak khusus yang membedakan antara pemimpin dengan anggotanya. Namun demikian, perbedaan tersebut tidak disadari oleh para pengikutnya sebagai suatu hal yang aneh karena semua diklaim berdasarkan Alkitab sebagai pembenaran. Misalnya hanya badan pimpinan (golongan hamba setia) berhak menafsirkan Alkitab dan jutaan pengikutnya hanya mengikutinya saja, badan pimpinan memiliki otoritas mutlak yang tidak boleh dipertanyakan validitasnya, dan kita jika kaji dengan akal sehat, terlihat kemunafikan badan pimpinan.
Berikut terjemahan bebas yang saya buat dan di bagian terbawah merupakan bahasa aslinya. Jika pembaca melihat ada terjemahan yang kurang dan tidak akurat, silahkan disampaikan agar dapat diperbaiki.
Awal hari ini, JWsurvey dihubungi oleh seorang karyawan maskapai penerbangan berbasis di bandara utama Eropa yang akan memberikan sebuah wawasan luar biasa akan gaya hidup mewah dari seorang anggota badan pimpinan.
Meskipun hal ini bukan merupakan sebuah kejutan bagi banyak orang, ternyata anggota badan pimpinan MELAKUKAN travel kelas bisnis dengan mengorbankan anggota Saksi biasa.
Penghubung kami, saya sebut Paula, adalah seorang Saksi Yehuwa yang baru bertobat. Untuk tujuan melindungi identitas dan melindunginya dari tindakan penghukuman kita menahan sejumlah rincian penting. Namun, saya bisa mengkonfirmasikan JWsurvey telah menerima bukti yang menguatkan cerita Paula.
Paula mengalami sebuah hal yang tidak diduga dengan seorang anggota badan pimpinan ketika ia transit di sebuah tempat di Afrika. Paula segera mengenal anggota badan pimpinan itu ketika ia menanyakan Paula kapan pesawat akan berangkat.
Memperhatikan anggota badan pimpinan tersebut terbang dengan kelas business, Paula tidak tahan untuk memeriksa detail penerbangannya di sistem airport untuk mengetahui berapa harga tiket pesawat itu. Ternyata harga tiket ia dan istrinya kira-kira $4,500 per orang dan $ 9,000 untuk dua orang - semua bersumber langsung dari sumbangan “pekerjaan sedunia”
Paula mengungkapkan tujuan penerbangan anggota badan pimpinan, dan mengatakan tiket ekonomi untuk rute dan maskapai yang sama akan menelan biaya sekitar $ 1000. Saya telah memeriksa situs web maskapai tersebut ketika mempersiapkan artikel ini dan, memang, satu tiket ekonomi satu ke lokasi yang sama dari New York (terbang pada bulan September) berbiaya $ 930,92.
Dapat disimpulkan dari cerita tersebut, bahwa demi kenyamanan mereka sendiri, apakah badan pimpinan menunjukkan kerendahan hati dan pengorbanan seperti yang dituntut dari jajaran anggota Saksi biasa jika mereka secara rutin bepergian dengan biaya empat kali lipat dari yang seharusnya .
Dan Anda dapat yakin bahwa, saat memutuskan apakah “budak setia dan bijaksana” harus terbang kelas bisnis dibandingkan ekonomi, bahkan jika ini berarti merogoh lebih dalam dana khusus, keputusan terakhir berada di tangan orang-orang yang beroleh manfaat dari pemilihan hidup selangit, mewah.
Sejauh ini ada dua contoh yaitu dari seorang anggota Badan Pimpinan, yaitu Stephen Lett, memohon kontribusi lebih di siaran JW untuk membantu program “projicks” Menara Pengawal. Dan bahkan sebuah kartun Caleb dan Sophia telah diproduksi untuk mendorong anak-anak agar berbagian uang es krim mereka demi “kepentingan kerajaan.”
Tampaknya, para Saksi yang bekerja keras di seluruh dunia telah dibodohi. Mereka sebaiknya merenungkan apakah mereka benar-benar ingin terus mengirim donasi saat dengan begitu mudahnya disia-siakan oleh sekelompok laki-laki yang senang mengambil dari kantong anak-anak (dan orang-orang tersebut sebagian besar telah kehilangan pendidikan yang layak) agar mereka dapat meregangkan kaki mereka di ketinggian 30.000 kaki.
Meskipun hal ini bukan merupakan sebuah kejutan bagi banyak orang, ternyata anggota badan pimpinan MELAKUKAN travel kelas bisnis dengan mengorbankan anggota Saksi biasa.
Penghubung kami, saya sebut Paula, adalah seorang Saksi Yehuwa yang baru bertobat. Untuk tujuan melindungi identitas dan melindunginya dari tindakan penghukuman kita menahan sejumlah rincian penting. Namun, saya bisa mengkonfirmasikan JWsurvey telah menerima bukti yang menguatkan cerita Paula.
Paula mengalami sebuah hal yang tidak diduga dengan seorang anggota badan pimpinan ketika ia transit di sebuah tempat di Afrika. Paula segera mengenal anggota badan pimpinan itu ketika ia menanyakan Paula kapan pesawat akan berangkat.
Memperhatikan anggota badan pimpinan tersebut terbang dengan kelas business, Paula tidak tahan untuk memeriksa detail penerbangannya di sistem airport untuk mengetahui berapa harga tiket pesawat itu. Ternyata harga tiket ia dan istrinya kira-kira $4,500 per orang dan $ 9,000 untuk dua orang - semua bersumber langsung dari sumbangan “pekerjaan sedunia”
Paula mengungkapkan tujuan penerbangan anggota badan pimpinan, dan mengatakan tiket ekonomi untuk rute dan maskapai yang sama akan menelan biaya sekitar $ 1000. Saya telah memeriksa situs web maskapai tersebut ketika mempersiapkan artikel ini dan, memang, satu tiket ekonomi satu ke lokasi yang sama dari New York (terbang pada bulan September) berbiaya $ 930,92.
Dapat disimpulkan dari cerita tersebut, bahwa demi kenyamanan mereka sendiri, apakah badan pimpinan menunjukkan kerendahan hati dan pengorbanan seperti yang dituntut dari jajaran anggota Saksi biasa jika mereka secara rutin bepergian dengan biaya empat kali lipat dari yang seharusnya .
Dan Anda dapat yakin bahwa, saat memutuskan apakah “budak setia dan bijaksana” harus terbang kelas bisnis dibandingkan ekonomi, bahkan jika ini berarti merogoh lebih dalam dana khusus, keputusan terakhir berada di tangan orang-orang yang beroleh manfaat dari pemilihan hidup selangit, mewah.
Menara Pengawal Membuat Kartun untuk mendorong anak-anak berbagian uang es krim mereka untuk menyokong keuangan organisasi |
Tampaknya, para Saksi yang bekerja keras di seluruh dunia telah dibodohi. Mereka sebaiknya merenungkan apakah mereka benar-benar ingin terus mengirim donasi saat dengan begitu mudahnya disia-siakan oleh sekelompok laki-laki yang senang mengambil dari kantong anak-anak (dan orang-orang tersebut sebagian besar telah kehilangan pendidikan yang layak) agar mereka dapat meregangkan kaki mereka di ketinggian 30.000 kaki.
Menurut saya pribadi, tidaklah aneh jika badan pimpinan memanfaatkan pesawat kelas bisnis karena bagaimana pun juga ia adalah CEO (Chief Executive Operating) officer dari sebuah bisnis percetakan kelas dunia. Tentunya dengan naik pesawat bisnis kelas, ia berpikir dan mengharapkan agar sampai di tempat tujuan lebih dulu dibandingkan dengan penumpang lainnya yang berada di kelas ekonomi .
Jadi bagaimana menurut Anda artikel Gaya Hidup Mewah Badan Pimpinan: Pesawat Kelas Bisnis?
Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)
Rekomendasi Artikel:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?
KUTIPAN ASLI
Earlier today, JWsurvey was contacted by an airline employee based at a major European airport who was willing to give a remarkable insight into the lavish lifestyle of Governing Body members.
Though this won’t come as a surprise to many, it turns out GB members DO travel business class at the expense of ordinary Witnesses.
Our contact, who I will call Paula, is a recently-awakened Jehovah’s Witness. For the purpose of protecting her identity and shielding her from punitive action we are withholding a number of key details. However, I can confirm JWsurvey has received proof corroborating Paula’s story.
Paula had an unexpected encounter with a Governing Body member while he was on a stop-over to a destination in Africa. She immediately recognised the GB member when he asked her when boarding would commence.
Noticing that the GB member was flying business class, Paula couldn’t resist checking his flight details on the airport system to see how much his ticket had cost. It turns out he and his wife were flying for approximately $4,500 each for a combined cost of $9,000 – all of which will have come straight out of contributions for the “worldwide work.”
Paula has disclosed the destination the GB member was flying to, and suggested an economy ticket on the same route with the same airline would cost around $1000. I have checked the airline’s website when preparing this article and, indeed, a single economy ticket to the same location from New York (flying in September) can cost as little as $930.92.
It would be fair to conclude from this story that, for the sake of their own comfort, Governing Body members are routinely travelling at quadruple what the cost would be if they were to demonstrate the humility and self-sacrifice they demand of rank and file Witnesses.
And you can be sure that, when it comes to deciding on whether the “faithful and discreet slave” should fly business class rather than economy, even if this means dipping deeper into dedicated funds, the final decision rests with the very ones who stand to benefit from the more lavish, exorbitant option.
It would be fair to conclude from this story that, for the sake of their own comfort, Governing Body members are routinely travelling at quadruple what the cost would be if they were to demonstrate the humility and self-sacrifice they demand of rank and file Witnesses.
So far there have been two instances of a Governing Body member, i.e. Stephen Lett, pleading for more contributions on JW Broadcasting to assist with Watchtower’s “projicks.” A Caleb-and-Sophia cartoon has even been produced encouraging young children to part with their ice cream money for the sake of “kingdom interests.”
Hard-working Witnesses the world over are, it seems, being taken for fools. They would do well to contemplate whether they really want to keep sending donations when these are being so readily squandered by a group of men who are happy to pick the pockets of children (and people who they have mostly deprived of a decent education) just so they can stretch their legs at 30,000 feet.
Animasinya AW.org jangan ditonton , lihat aja dari judulnya sudah ketebak.
ReplyDeleteAnimasi naif, ujung2nya minta duit.
Kasian yg nyumbang setelah nonton animasi ini.
Destinasinya ibukota suatu negara Afrika, datang naik kelas bisnis.
Afrika banyak yg kelaparan Coy. Benua Afrika itu masih tertinggal dari Asia adl fakta kasat mata.
Berarti proyek penting itu akan profit berlipat ganda dari biaya tiket.
Salam
AS
Juara glamor tetap JFR, the Prince of Beth Sarim.
ReplyDeleteNew York kena Great Depression, JFR kebal krisis uang.
Owner bisnis dan mengakuisisi mesin cetak CTR dg gratis.
Nggak ada yg berani ama JFR soale raut wajahnya aja galak, dipanggil Judge pula (hakim sanjungan doang) hakim bo'ongan.
Karir bisnis lebih menjanjikan daripada karir hukum.
JFR is the law. Kawanan kecil kawanan besar tergantung pada hukum yg dikeluarkan JFR, semua saksi harus nurut apa kata JFR "millions now living in Kingdom hall Will Die Like ME".
Yang berani mendebat JFR, cari mati lu?
Salam
AS
Ini terang baru: dinas diganti ongkos, tiket dibayari
ReplyDeleteSana kirim tagihan ke hamba setia berapa saja ongkos dinas kalian.
Mohon maaf terang baru, penatua tetap tidak bayaran. Soale tugasnya cuma mendikte kan, ya nggak bayaran.
Kalau hamba setia menafsir, langsung bayaran gede.
Hamba setia berhenti ngoceh, bisnis jutaan dolar Terbengkalai, mesin cetak berhenti mencetak, maka hamba setia dibayar muahal.
Gaji lebih mahal dari Andy F Noya atau gaji bang ONE grup viva.
Salam
AS
Tiket kerajaan lebih mahal dari tiket rakyat.
ReplyDeleteSalam
AS
Jwsurvey kebanyakan ngobrol nggak penting, kurang fokus, isi komentar bikin ngantuk, sudut pandang bule memang beda dg kita. Waktu kita kan terbatas, mana sempat ngikutin obrolan orang lokal bule.
ReplyDeleteSalam
AS
Naik kelas bisnis tampilan harus berkelas, harus dandan ekstra, jas yg paling mahal yg pernah kebeli harus dipakai, pakai busana yg update, wewangian yg berkelas, arloji, sepatu, dasi dan kacamata harus bermerek desainer terkenal.
ReplyDeleteKalau nggak punya jas rasanya risih sekali dilihat in penumpang kaya disebelah nya. Hayo siapa yg tidak risih boleh tunjuk jari. Ya, naik kelas bisnis itu benar2 harus kaya dan terlihat sangat kaya, kalau tampil biasa akan terlihat kere naik pesawat, disantap mata sombong, disindir mulut sinis, dicibir seruangan kelas bisnis.
Stephen Lett memang sudah makmur tidak akan risih diberi tiket kelas yg sesuai, lagian sudah merasa annointed berhak diservis istimewa.
Padahal kelas ekonomi itu tidak kelewat rendah derajatnya, tapi kelas bisnis jelas derajatnya luxury.
Salam
AS
Yesus menunggang keledai bukan kereta kencana. Paulus kemana-mana nebeng kapal yg sudah siap berangkat, yang punya kapal nggak keberatan ditumpangi gratisan. Paulus nggak sangu uang tapi selalu bisa pergi ke tujuan nggak pilih2 hanya yg enak (cozy) saja, sama seperti misionaris manapun rela numpang nggak dapat tempat duduk, ya kan?
ReplyDeleteSalam
AS
Ada beberapa kalimat yg mirip2
ReplyDeleteMinta duit pada anak kecil adl kelompok manusia pecundang.
Dirubah dikit
Minta bagian uang jajan anak kecil adl kelompok manusia pecundang
Dirubah lagi
Minta serpihan uang jajan anak kecil lagi jajan es krim dengan tipu daya, adalah manusia pecundang.
Sudah tahu bisnisnya jutaan dolar, sudah tahu total pemasukan sangat fantastis, animasinya lolos diperkenan.
Salam
AS
Lloyd Evans dan John Cedars adalah orang Jogja ramah yg kuliah di Paris, bukan premannya Jogja.
ReplyDeleteDari situs jwsurvey artikel Terminator Morris, anggota BPLMP Anthony Morris di konvensi Internasional AW di Helsinki sudah begitu HAUS darah. Haus darah dan MENAMBAHI wahyu.
What next after Armagedon nya dipaparkan Anthony Morris di muka umum, biasanya cuma dibahas internal antar BPLMP.
Terminator Morris harus diingatkan bahwa semua pendosa dosanya lunas dibayar pake kematian (doktrinnya Morris sendiri). Kalau pendosa sudah ikut program pemutihan siapa yg akan Morris lenyapkan?
Bisa juga Anthony Morris sedang menebar ancaman pembunuhan bagi siapa saja yg hadir di konvensi itu yg kedapatan tidak loyal. Pendek kata potensi Apostas diintimidasi setelah selesai konvensi itu. Bukti dari loyal adl hadir, namun setelah itu semua hal bisa terjadi dan Morris usaha keras organisasinya tidak bubar.
Salam
AS
Tindakan yg cerdas, daripada mengupas isi pikiran si Komo weleh-weleh, lebih baik mengupas satu persatu anggota calon kabinet raja yg mengaku setia dan bijak serta adil benar.
ReplyDeleteSi Komo sudah lewat nggak usah nengok kebelakang.
Salam
AS