Bolehkah Ada Berbagai Aliran Doktrin Kristen atau Gereja?

alasan banyaknya aliran denominasi kristen
Mengapa Banyak Perbedaan Aliran Doktrin Kristen?
KITAB EFESUS 4:5 MENGATAKAN, “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan” bahkan setiap orang Kristen percaya kepada Alkitab yang sama tetapi tidak dapat dipungkiri setiap denominasi yang mengaku sebagai Protestan memiliki variasi pemahaman dan ajaran yang berbeda-beda? Mengapa begitu banyak gereja berkembang-biak bagaikan jamur di musim hujan mengajarkan doktrin yang berbeda? Apakah berarti orang Kristen salah ataukah cara kita memahami Efesus 4:5 dan bagian Alkitab lainnya yang keliru? Artikel bersambung ini akan mencoba menjawab pertanyaan dan kebingungan orang Kristen dewasa ini. Saya coba menjawabnya berdasarkan pemahaman dan pengalaman sendiri dalam mencermati gejala banyak pemimpin Kristen atau gereja mengajarkan beda pemahaman.  Untuk memahami hal ini, saya akan mengupasnya dalam beberapa tahap, di mulai dari penjelasan tentang apakah gereja itu?

Apakah Gereja Itu?

Orang awam pada umumnya ketika menyebut istilah nama “gereja” — misalnya Gereja Bethel Indonesia, Gereja Methodis, Gereja Reformed Injili Indonesia dan lain-lain — mengacu pada gedung dan atau sekaligus aliran denominasi Kristen. Meskipun pengertian demikian tidak 100% benar, tetapi tidak juga salah. Tapi jelas pemahaman kata “gereja” yang dimaksud oleh Kristus atau Alkitab tidaklah sama dengan pemahaman yang kita mengerti saat ini. Pada waktu Kristus hidup di dunia ini, jelas gedung gereja ataupun denominasi aliran Kristen belumlah ada. Lalu apakah maksud Alkitab tentang istilah “gereja”?

Kata “gereja” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Portugis “Igreya” dan dalam bahasa Yunani “ekklesia” (ek=keluar, kaleo=memanggil) yang didefinisikan sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang dipanggil keluar”. Singkatnya disebut jemaat. Jadi akar kata dari ”gereja” tidak berhubungan dengan gedung apalagi aliran denominasi, namun berhubungan dengan orang sebagai sebuah jemaat atau persekutuan. Oleh karena itu, dalam surat-surat para rasul, misalnya surat-surat Paulus, ia mengawali suratnya dengan menulis “kepada jemaat Allah” atau pernyataan lain yang menunjukkan kepada sekelompok orang di suatu lokasi seperti Korintus, Galatia, dan lain-lain.

Siapakah pendiri jemaat Kristen [biasa disebut gereja Kristen]? Pendirian jemaat Kristen dilakukan oleh Kristus sendiri dalam Matius 16:18, “Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya”. Oleh karena itu, gereja dikepalai oleh Yesus Kristus sendiri dan jemaat Kristen juga merupakan bagian dari tubuh Kristus. 


Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada (Ef. 1:22)

Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. (Kol. 1:24)
Menyimpulkannya, istilah kata gereja pada mulanya tidaklah memaksudkan kepada gedung ataupun aliran denominasi Kristen melainkan jemaat Allah yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya dan mereka merupakan bagian dari Tubuh Kristus di mana setiap individu di dalamnya, baik Yahudi maupun Yunani, budak ataupun merdeka telah dibaptis menjadi satu tubuh dan diberi minum dari satu Roh (Yohanes 3:16; 1 Korintus 12:13, Yoh. 3:16).

Kisah Para Rasul pasal 2 menceritakan tentang pencurahan Roh Kudus atas orang-orang percaya (jemaat). Peristiwa ini dikenal dengan nama hari Pentakosta. Pada hari tersebut lahirlah gereja dan hari itu jatuh pada hari Minggu. Inilah yang menjadi salah satu dasar kita berhimpun/bersekutu/bergereja pada hari Minggu..

Satu Tuhan, Satu iman, Satu Baptisan Tetapi Beda Pemahaman

Roma 12:5 mengatakan, “demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain”. Artinya setiap orang yang percaya kepada Kristus adalah satu tubuh di dalam Kristus. Satu di dalam apakah? Salah satunya kitab Efesus 4:5 menjelaskan “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan”. Jika memang satu, mengapa ada begitu banyak pemahaman dan denominasi?

Nah istilah kata “satu” dapat menjadi rancu. Banyak orang berpikir bahwa satu berarti semua orang Kristen harus memiliki satu pemahaman yang sama. Namun demikian, Alkitab tidak mengajarkan demikian. Ingat Efesus 4:5 mengatakan “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan”, tetapi tidak “satu pemahaman”. Beda pemahaman antara orang Kristen diperbolehkan asal “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan”. Orang Kristen bukanlah Saksi-Saksi Yehuwa yang harus bersatu dan sehati sepikir berdasarkan 1 Korintus 1:10. Oleh karena itu, jika Anda berdiskusi dengan Saksi-Saksi Yehuwa, mereka memiliki kata, kalimat dan argumentasi yang sama antara satu dengan yang lainnya (ini salah satu aspek saja). Hal ini karena mereka mendapatkan internalisasi doktrin yang demikian di dalam setiap perhimpunan. Ini seperti baris berbaris 17 Agustusan. Saksi-Saksi Yehuwa bangga akan hal ini. Tetapi sebenarnya semua kelompok kultus memiliki ciri yang demikian. Ini sebut sebagai proses cloning, yaitu setiap anggota dicloning mirip dengan pemimpinnya dalam setiap aspek kehidupannya.     

Setiap orang Kristen percaya kepada satu Tuhan yaitu Yesus Kristus yang merupakan salah satu Pribadi dari Allah Tritunggal. Mereka percaya kepada Pribadi Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketiganya bukanlah 3 Allah melainkan 3 Pribadi dalam SATU Keallahan.

Orang Kristen juga memiliki satu iman kepada Allah yang esa. Satu iman dalam kebangkitan tubuh Kristus (1 Kor. 15:14). Satu iman dalam Injil sejati yaitu kematian, pemakaman dan kebangkitan Yesus secara tubuh (1 Kor. 15:1-4). Satu iman kepercayaan kepada Yesus yang dilahirkan dari perawan Maria. Satu iman akan keselamatan diperoleh melalui iman berdasarkan kasih karunia atau anugerah dari Allah semata (Rom. 5:1, Efesus 2:8-9, Gal. 3:1-2). Kepada satu iman kepercayaan inilah semua orang Kristen dipersatukan. Jika seseorang mengaku Kristen tetapi tidak memiliki dasar esensi satu iman kepercayaan yang demikian maka disebut bidat atau kultus.

Setiap orang Kristen juga dipersatukan dalam satu baptisan yaitu mereka dibaptis dalam nama sang Bapa, sang Anak dan Roh Kudus (Mat. 28:19). Pembaptisan merupakan sebuah identifikasi antara orang percaya dengan kematian Kristus, penguburan-Nya, dan kebangkitan-Nya. Roma 6:4 menjelaskannya: “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru”. Kasusnya tidak sama dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mendapatkan baptisan yang mirip baptisan Kristen tetapi sebenarnya merupakan proses inisiasi bergabungnya seseorang menjadi anggota organisasi Lembaga Menara Pengawal yaitu Saksi Yehuwa (baca di sini). Oleh sebab itu, ketika seorang Saksi Yehuwa menjadi anggota gereja lain atau mengundurkan diri dari keanggotaannya maka ia tidak lagi mengindentifikasikan dirinya sebagai seorang Saksi Yehuwa. Sebaliknya, orang Kristen ketika menjadi anggota gereja lain, ia tetaplah disebut sebagai orang Kristen. Predikat orang Kristen melekat pada dirinya karena ia adalah milik Kristus dan ia mengikuti Kristus, bukan pemimpin rohani, pendeta ataupun denominasi gerejanya. Sebaliknya, Saksi Yehuwa mengikuti pemimpin tertingginya yaitu badan pimpinannya (baca di sini).

Jadi orang Kristen harus memiliki 3 kesatuan esensial tersebut yaitu satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan. Tetapi boleh berbeda pemahaman. Misalnya mengenai baptisan. Orang Kristen memiliki pemahaman baptisan yang berbeda; ada yang dipercik atau dibenamkan ke dalam air. Orang Kristen ada juga yang tidak merayakan natal, tidak makan babi dan darah dan lain-lain perbedaan pemahaman. Perbedaan-perbedaan pemahaman yang tidak esensial diperbolehkan dalam Alkitab. Paulus menulis dalam Roma 14:1-12 yang mengambil contoh tentang makanan dan hari tertentu:

Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. iapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. . . . Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Untuk memahami Roma 14 ini lebih jelas, silahkan klik Natal Dan SAKSI YEHUWA.

Pertanyaannya sekarang mengapa Paulus dalam tulisannya membolehkan perbedaan pemahaman? Karena pada akhirnya setiap orang ”akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah”. Karena itu “hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri”. Apa artinya? Karena semua individual harus mempertanggung-jawabkan kepada Allah maka ia harus benar-benar yakin dengan kebenaran yang dipercayainya. Tidak bisa kita mengandalkan dan menggantung pemahaman kita kepada orang lain karena mungkin saja pemahamannya keliru. Menggantungkan keyakinan kita kepada orang lain berarti menggantungkan keselamatan kita kepadanya. Kita adalah manusia celaka dan paling bodoh jika demikian!  


Nah, jika kita sudah memahami hal ini, Artikel berikutnya akan membahas Mengapa Ada Banyak Aliran Doktrin Kristen atau Gereja?.

Jadi bagaimana menurut Anda artikel Bolehkah Ada Berbagai Aliran Doktrin Kristen atau Gereja??

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Soli Deo Gloria

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)


Sumber:
* http://www.gotquestions.org/indonesia/definisi-gereja.html
* https://carm.org/church
* https://carm.org/what-about-different-denominations
* http://www.gotquestions.org/Indonesia/Kristen-baptisan.html

1 comment :

  1. Walaupun gereja berbeda2, tapi mau menggunakan Alkitab yg sama, terbitan LAI
    Katolik dan Protestan bisa mengesampingkan ego dan menerjemahkan bersama.

    Apa yg kita lihat disini?
    Sosok hamba setia ada pada setiap anggota LAI.
    Tak terbantahkan mereka memberi makan tepat waktu.
    Alleluya, semua berkat Roh Kudus dalam gereja Katolik maupun gereja Protestan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.