Karakteristik Kultus: Eksklusivisme

Last Judgment, Oleh Jacob de Backer

SALAH SATU TANDA karateristik mind control yang paling mudah ditemukan pada sebuah kelompok kultus berkedok agama Kristen adalah sifat eksklusivisme yang ada pada dirinya. Apakah maksud “kultus eksklusivisme” dalam pemahaman kultus? Yaitu pemimpin kultus menginternalisasikan doktrinnya kepada para anggotanya sebagai satu-satunya yang memiliki kebenaran dan jalan yang benar menuju kepada keselamatan. Oleh karena itu, keluar dari kelompok kultus dianggap sama dengan meninggalkan Allah, dan para anggotanya kultus benar-benar percaya bahwa meninggalkan kelompoknya berarti mereka tidak akan pernah selamat. 

Oleh karena sifatnya eksklusive, maka dalam sebuah kelompok kultus berkedok agama Kristen anggotanya sangat mementingkan keanggotaan DAN sistem pengajarannya yang diklaim berdasarkan Alkitab. Apakah maksudnya?

Dalam organisasi atau denominasi gereja yang normal, Saudara tidak mengalami kesulitan berpindah-pindah dari satu gereja ke gereja lainnya untuk berhimpun setiap minggu sesuai dengan hati nurani dan tidak ada satu orang pun yang akan melabel Saudara sebagai “murtad” dan Saudara tetap disebut sebagai orang Kristen. Hal ini terjadi karena bukan berdasarkan keanggotaan melainkan kepada pengajaran Alkitab. 

Namun demikian, jika Saudara pengikut sebuah kultus berkedok agama Kristen, Saudara tidak dapat berhimpun di gereja lain kecuali di gereja kultus itu dan jika Saudara keluar dari kelompok kultus itu maka Saudara tidak lagi dipertimbangkan sebagai bagian dari kelompok kultus tersebut dan akan dilabel “murtad”. Misalnya jika Saudara adalah Saksi-Saksi Yehuwa ataupun Mormon maka Saudara tidak dapat berhimpun ke gereja manapun kecuali di Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (tempat orang Mormon berhimpun) ataupun Balai Kerajaan (tempat Saksi-Saksi Yehuwa). Dan jika Saudara keluar dari keanggotaan kelompok kultus itu maka Saudara tidak akan disebut sebagai Mormon atau pun Saksi-Saksi Yehuwa. Nah, inilah yang dimaksud dengan “kultus eksklusivisme”

Oleh karena itu, jika Saudara ingin mengetahui apakah Anda berada di dalam kelompok kultus berkedok agama Kristen atau bukan, ajukan pertanyaan sederhana ini:

• Apakah organisasi gereja di mana Saudara bergabung mengajarkan bahwa seluruh denominasi gereja adalah sesat kecuali dirinya sehingga melarang Saudara berhimpun di tempat lain kecuali di tempatnya?
• Apakah Saudara akan dicap murtad ketika tidak lagi bergabung dengan organisasi gereja itu?
• Apakah organisasi gereja di mana Saudara bergabung mengajarkan bahwa satu-satunya jalan keselamatan hanya dapat diperoleh dengan bergabung menjadi anggotanya?

Bagaimana dengan Saksi-Saksi Yehuwa, apakah sebuah kultus berkedok ataukah benar-benar organisasi Kristen yang normal? Untuk mengetahui siapa dan apa di balik ajaran Saksi Yehuwa dan ingin mengetahuinya, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah grup kultus atau bukan berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan di dalam organisasi tersebut.

Bagaimana pendapat Saudara?

Soli Deo Gloria

Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka (2 Petrus 2:1)

Artikel Terkait:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Karakteristik Kultus: Eksklusivisme