Gambaran Penyaliban Yesus Di The Passion of the Christ |
Sekarang waktunya saya bahas (copy paste) berdasarkan bukti-bukti sejarah dari sumber otoritatif dari Katolik yaitu katolisitas.org yang pembaca bisa baca di sini.
1. Dari tulisan Bapa Gereja Awal
Meskipun kedua Bapa gereja mula-mula yaitu St. Ignatius dari Antiokhia (35-117) dan Yustinus Martir (100-165) tidak menyaksikan sendiri secara langsung proses penyaliban Kristus, tetapi mereka hidup dekat dengan peristiwa penyaliban tersebut dibandingkan dengan siapapun juga — termasuk ahli sejarah mana pun — sehingga keterangan mereka patut dipertimbangkan.
Berikut keterangan St. Ignatius dan Yustinus Martir:
Aku memuliakan Yesus Kristus, Tuhan yang telah melimpahi kamu dengan kebijaksanaan sedemikian…. Tentang Tuhan kita, kamu telah sepenuhnya yakin bahwa Ia adalah keturunan Daud menurut kemanusiaan-Nya, dan Sang Putera Allah menurut kehendak dan kuasa-Nya; bahwa Ia sungguh lahir dari seorang Perawan dan dibaptis oleh Yohanes agar segala pelaksanaan hukum dapat digenapi oleh-Nya (Mat 3:15); bahwa di dalam tubuh-Nya Ia sungguh-sungguh dipakukan di kayu salib demi kita, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus dan Herodes, sang tetrakh, yang dari kisah Sengsara-Nya itu kita adalah buahnya, sehingga melalui kebangkitan-Nya, Ia dapat membangkitkan untuk sepanjang segala abad, sebuah standar bagi para orang kudus dan umat beriman di dalam satu tubuh Gereja-Nya, baik itu di kalangan orang Yahudi ataupun non- Yahudi.” (St. Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrnaeans, Ch. 1)
Jika, dengan demikian Bapa menghendaki agar Kristus mengambil bagi-Nyakutuk atas seluruh umat manusia, dengan memahami bahwa, setelah Ia disalibkan dan wafat, Ia akan membangkitkan Dia, mengapa kamu mempertanyakan tentang-Nya, yang taat untuk menderita semuanya ini menurut kehendak Bapa, seolah Ia dikutuk, dan bukannya malah menangisi dirimu sendiri?….” (St. Justin Martyr, Dialogue with Trypho, ch. 95)2. Dari Fakta Sejarah
- Sejarah mencatat bahwa penyaliban merupakan salah satu cara hukuman mati yang dilakukan di Persia, Seleusia, Carthage dan Roma sekitar abad 6 BC sampai abad 4 AD.
- Josephus (37-100), seorang sejarahwan Yahudi pada abad awal menuliskan beberapa cara penyiksaan dan posisi penyaliban pada sekitar keruntuhan Yerusalem di abad pertama.
Tahun 337 hukuman penyaliban ini dihapuskan oleh Kaisar Konstantin di Roma. Memang istilah ‘crucifixion‘ dapat mengacu kepada hukuman siksaan di tiang ataupun pada pohon, namun juga dapat berarti pemakuan pada kombinasi palang kayu tiang terdiri dari tiang vertikal dan horizontal. Jika palang horizontal digunakan maka narapidana tersebut dipaksa untuk memanggulnya di bahunya, yang kemungkinan sudah luka- luka karena cambukan, ke tempat penyaliban. Sedangkan tiang vertikalnya umumnya sudah ada di tempat penyaliban. Kitab Suci mengatakan, bahwa setelah didera/ dihajar (lih. Luk 23:16) Yesus dibawa keluar untuk disalibkan, dan kemudian Simon dari Kirene dipaksa untuk membantu memikul salib Kristus (lih. Mrk 15: 21, Luk 23:16). Maka kita ketahui di sini bahwa Yesus disalibkan dengan pada tiang dengan palang mendatar/ horizontal, sebab palang inilah yang dipikul-Nya dan oleh Simon yang kemudian membantu-Nya.
Terdapat banyak cara penyaliban, namun yang umum adalah dengan palang salib horisontal tepat di di atas tiang sehingga membentuk huruf “T” atau palang tersebut diletakkan sedikit ke bawah seperti yang umum dikenal oleh kita umat Kristiani sebagai salib Kristus.
Josephus menuliskan demikian:
Sekarang, sekitar waktu ini, Yesus, seorang yang bijak, kalau itu benar/ lawful memanggilnya sebagai manusia; sebab ia adalah seorang pembuat mukjizat, seorang guru bagi orang- orang yang menerima kebenaran dengan suka cita. Ia menarik kepadanya banyak orang Yahudi maupun non- Yahudi. Ia adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas dorongan para pemimpin di antara kita, telah menghukumnya ke salib, mereka yang mengasihinya tidak meninggalkan dia; sebab ia menampakkan diri kepada mereka pada hari ketiga; seperti dinubuatkan oleh para nabi tentang hal ini dan sepuluh ribu hal ajaib lainnya tentang dia. Dan suku Kristen, yang mengambil nama darinya, tidak punah sampai hari ini. . . (Josephus, Antiquities of the Jews, XVIII, 3:8-10)Tulisan- tulisan pertama yang menjabarkan tentang penyaliban Yesus tidak secara khusus menyebutkan bentuk salib-Nya, tetapi tulisan-tulisan sekitar tahun 100 menyebutkan salib Kristus tersebut berbentuk T (huruf Tunani ‘tau’, seperti dituliskan dalam Surat Barnabas bab 9) atau komposisi palang vertikal dan horizontal, dengan sedikit tonjolan di atas- nya (lih. Irenaeus (130-202) Adversus Haereses II, xxiv,4). Ini cocok dengan penjabaran Mat 27:37, yang menuliskan bahwa di atas kepala Yesus, terpasang tulisan, “Inilah Yesus Raja orang Yahudi”.
- Penemuan terkini tentang penyaliban adalah melalui penemuan arkeologis dari penggalian tahun 1968 di sekitar arah timur laut Yerusalem.
Ditemukan sebuah sisa- sisa jenazah seorang laki- laki, yang diidentifikasikan sebagai Yohan Ben Ha’galgol, yang meninggal tahun 70 AD. Analisa yang dilakukan oleh Hadassah Medical School, menyatakan bahwa luka-luka di tubuhnya seuai dengan yang dikisahkan sebagai luka- luka pada penyaliban Kristus. Penemuan lainnya adalah yang juga berasal dari abad pertama, dengan penemuan tulang kaki dengan paku, yang ditemukan di Yerusalem, yang kini disimpan oleh Israel Antiquities Authority di Israel Museum, juga menggambarkan luka- luka di kaki akibat penyaliban.
Bagaimana pendapat Saudara?
Soli Deo Gloria
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka (2 Petrus 2:1)
Artikel Terkait:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Bukti Sejarah Kristus Mati Disalib, Bukan Sebuah Tiang
Tambahan informasi...
ReplyDeletePada th 79, kota Pompeii, sebuah kota di jaman Romawi kuno, hancur oleh letusan gunung Vesuvius. Lalu ketika ditemukan pada abad ke-20, mereka menemukan puing2 bekas kota yang nyaris utuh. Di antaranya sebuah rumah dengan mimbar dan lambang salib di belakangnya. Para arkeolog yakin bahwa itu sebuah gereja karena ada tulisan2 serta simbol2 lain yang berkaitan dengan Kristianitas.
Hancurnya Pompeii sekitar 50 tahun setelah penyaliban Kristus.
Berarti pada masa itu orang2 Kristen sudah tahu dan yakin bahwa Yesus memang disalib, bukan di tiang, dan dipakai dalam salah satu simbol Kristianitas waktu itu.
Gambarnya: http://goo.gl/frGGp7
CMIIW ^.^
=AUD=
Benar Sdr AUD
DeleteTahun nol Masehi sudah ada kertas. Sensus penduduk atas perintah kaisar ditulisnya diatas kertas. Rasul Paulus menulis surat bukan diatas batu tulis ( kayak orang tua kita angkatan 45 kebawah ke sekolah nulis diatas batu tulis). Bahkan jaman nabi Musa sudah ada gulungan papyrus
Apa susahnya menggambar sketsa salib di atas kertas untuk diajarkan dari generasi ke generasi.
Percaya tiang siksa artinya kita percaya nenek moyang kita pembohong semua 20 abad.
Kakek Russell saja tidak berani menjual tiang siksa, parahnya tiang siksa adl terang baru yg gelap total.
Salam
AS
Andai tidak punya kertas dan pulpen/pensil, para misionaris masih bisa coret2 di tanah pakai ranting kayu untuk menggambar bentuk salib
DeleteSalam
AS
Orang kuno menggambar objek di dalam gua-gua.
DeleteMenggambar adl sebuah tradisi peradaban
Menggambar salib tidaklah sulit
Tidak sulit membedakan gambar salib dari gambar bukan salib
Anak TK bahkan sudah bisa menggambar salib
Orang tua pikun ditunjukin gambar salib akan tahu itu salib.
SSW ngumpet dibalik kamus
Nanti akan bilang itu salahnya kamus bukan salah BPLMP
Salam
AS
Salib satu kata, tiang siksa dua kata. Kenapa kok beda? Tinggal diusut siapa yg telah menyebar Dusta.
ReplyDeleteGampang kan? Ngeyelnya belakangan setelah punya bukti kuat, bukan ditaruh di depan hanya dengan bukti artikel watchtower yg bisa salah. Sudah tahu bisa salah kok ngeyel. Kalau sudah yakin benar ganti dah TDB dg peniangsiksaan, ditiang siksakan, memanggul tiang siksa masing-masing-masing, sbg ganti kata penyaliban, disalibkan, manggul salib masing-masing
Salam
AS
Tiang siksa bukan cuma tertulis, tapi DILUKIS
ReplyDeleteSemua saksi PASTI sudah melihat.
Semua saksi PASTI harus percaya
Semua saksi PASTI tidak berani protes
Semua saksi PASTI menganggapnya selaras dengan Alkitab.
Itu gejala TERJERAT majalah. Mata terjerat harus memandangi, mulut terjerat harus terkatup sempurna, hati nurani harus dibuang, otak harus istirahat berpikir. Semua hanya gara2 majalah yg bisa menguning dimakan waktu, bisa lecek di tas, bisa sobek kalau buat rebutan, bisa jatuh kalau dilempar, bisa terbakar kalau kena korslet, bisa ndongkrok kalo sudah pernah dibaca.
Salib ada saksinya, tiang siksa nihil saksi. Tunjuk jari siapa yg siap bersaksi tiang siksa, bahkan bp lmp tidak akan berani tunjuk jari krn sudah kebongkar total hanya sulap kutipan.
Salam
AS
Menghapus sejarah mungkinkah?
ReplyDeleteA punya anak B, B punya anak C, C punya anak D. Kalau ditulis sejarahnya : A punya anak B dan cucu C, dan cicit D
Sejarah tidak mungkin dihapus, kalau sekedar catatan tertulisnya bisa disembunyikan, bisa dibakar, bisa dipalsukan. Orang jahat yang melakukan hal jahat.
Salam
AS
Bisa dijadikan bahan kajian
ReplyDeleteTiang siksa itu terhukum kakinya napak ke tanah, tangannya diikat tali di belakang tiang, dah gitu akan mulai disiksa para eksekutor dan penonton yg ikut keki pada kejahatan terhukum. Nah kalau terhukumnya kejahatan seksual atau pembunuhan sadis, pasti penonton akan ringan tangan ikut nampar, nonjok, meludahi, menendang, dll
Terhukum kakinya napak tanah sebab biar orang 2 bisa nyiksa tanpa harus manjat kursi.
Kajian kedua
Tiang siksa itu panjangnya alamak....bisa 5 meter
Bagian kayu yg nancap kedalam tanah berapa?
Tinggi terhukum plus tangannya terjulur ke atas berapa?
Tinggi kaki dari tanah berapa?
Tinggi dari ujung tangan ke atas mentoknya berapa?
Kalau manggul kayu sepanjang itu apa lumrah? Itu bisa jatuh puluhan kali memanggul ke sebuah bukit !!!!!
Mbok pada mikir !!! Jangan kamus aja yg dipelototi.
Kajian 3
Jika yg benar tiang siksa, maka sejak dulu akan ada istilah Pole-cifixion, Stake-fication
Maxi sam harus refreshing ke Yunani bikin survey Stauros dengan biaya sendiri (organisasi tentu tidak akan berani mbayari, dan Maxi akan dilarang ke Yunani karena bahaya bisa murtad setelah survey)
Salam
AS
Urut2annya:
DeletePaling depan Kamus (jadi tameng)
Dibelakang Kamus ada Maxi yg sembunyi
Dibelakangnya lagi tiang siksa yg sembunyi dibelakang punggung Maxi
Paling belakang organisasi pengecut yg sembunyi dibelakang Maxi. Bisa2nya dalangnya sembunyi tidak berani tampil kedepan jadi tamengnya para saksi.
Coba kalau Maxi diam saja, maka tamengnya akan jebol dan langsung organisasi ikut ambruk, dan dalangnya pasti kena. Jadi Maxi justru masih hidup dan malah terselamatkan bukan?
Salam
AS
Kalau Salib Kristus, justru sebaliknya Paulus dan dua belas Rasul maju sebagai Perisai yg siap membela Salib.
DeleteBerikutnya para orang Kudus ikut tunjuk jari mengajukan diri sebagai perisai juga. Sedangkan kita yg bukan siapa2 ikut bersemangat menghancurkan tiang siksa. Sampai orang muslim Turki pun bisa bersaksi di dalam mesjid utamanya yg dulunya gereja memang ada salib yg dicopot dari tempatnya, sebab akan difungsikan sbg mesjid.
Salam
AS
Secara kamus, watchtower bisa memiliki arti: menara yang ada jam nya gede...tapi kita nggak bego-bego amat, shg tidak akan milih arti tsb.
DeleteSalam
AS
Serpihan informasi yg menggugurkan teori tiang siksa (biar komplet)
DeleteJenis kejahatan untuk tiang siksa yg umum adl kejahatan sihir, kejahatan seksual, dan pembunuhan sadis.
Kejahatan perzinahan dihukum rajam, selebihnya perampokan, pencurian, pembunuhan bela diri, penghasutan dll dikurung dalam penjara.
Hukuman tiang siksa, penontonnya ikutan nyiksa karena terbawa emosi karena jenis kejahatannya sihir, teluh, pelet, dll. Padahal kegelapan menyelimuti golgota dari jam 12, orang Yahudi sudah takut dan pulang kerumah dan saat itu masih hari raya makan Paskah, orang Yahudi tidak mengotori tangan nya di hari yg gembira dengan ikut menyiksa.
Jadi buat apa dipilihkan jenis hukuman tiang siksa kalau tidak ada penonton yg berpartisipasi, jadi tiang siksa itu gugur total. Semua elemen gugur demi logika.
Salam
AS