Rasionalisasi Menara Pengawal |
badan pimpinan SSY tidak pernah mengklaim diri mereka sebagai nabi, dan tidak pernah menganggap bhw mereka bernubuat. Klik Nubuatan Kiamat 1975: Akhir Sejarah Manusia.Padahal faktanya Menara Pengawal terbukti telah mengklaim sebagai nabi dan terbukti pula Rutherford bernubuat atas nama Yehuwa. Saya jadi teringat dengan sebuah kutipan artikel menarik Menara Pengawal berikut:
Ya, saya menyetujui kutipan tersebut. Yehuwa menyingkapkan para utusan palsu tersebut yaitu Menara Pengawal dengan cara menggagalkan tanda-tanda dan ramalan yang dibuatnya dari waktu ke waktu. Kegagalan tersebut membuktikan bahwa Menara Pengawal sebenarnya telah melantik dirinya sebagai nabi palsu dan beritanya bersumber dari penalaran sendiri yang palsu, ya betapa pemikiran yang bodoh dan bersifat daging!Mengidentifikasi Utusan yang Benar
”Akulah . . .yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku.” — Yes. 44:25, 26.
ALLAH YEHUWA adalah Pribadi Agung yang mengidentifikasi para utusan-Nya yang benar. Ia mengidentifikasi mereka dengan membuat kata-kata yang Ia sampaikan melalui mereka menjadi kenyataan. Yehuwa juga adalah Pribadi Agung yang menyingkapkan para utusan yang palsu. Bagaimana Ia menyingkapkan mereka? Ia menggagalkan tanda-tanda dan ramalan mereka. Dengan cara ini Ia memperlihatkan bahwa mereka adalah para peramal yang melantik dirinya sendiri, yang beritanya benar-benar berasal dari penalaran mereka sendiri yang palsu—ya, pemikiran yang bodoh dan bersifat daging! (Menara Pengawal, 1/5/1997, Hlm 8)
Dan kembali dalam artikel kali ini, saya akan membahas rasionalisasi Menara Pengawal berikutnya berdasarkan majalah Sedarlah! 8/3/1993, hlm. 15-16 sebagai berikut:
Saksi-Saksi Yehuwa, karena sangat merindukan kedatangan Kristus yang kedua, telah menunjuk kepada suatu tanggal yang ternyata tidak benar. Karena hal ini, beberapa orang telah menyebut mereka sebagai nabi-nabi palsu. Akan tetapi, dalam hal ini tidak pernah mereka berbuat lancang dengan membuat ramalan-ramalan ’dalam nama Yehuwa’. Mereka tidak pernah berkata, ’Inilah kata-kata Yehuwa.’ The Watchtower (Menara Pengawal), terbitan resmi Saksi-Saksi Yehuwa, telah mengatakan, ”Kami tidak memiliki karunia bernubuat.” (Januari 1883, halaman 425) . . .Perhatikan kalimat yang saya bold tersebut; "tidak pernah mereka berbuat lancang dengan membuat ramalan-ramalan ’dalam nama Yehuwa’. Mereka tidak pernah berkata, ’Inilah kata-kata Yehuwa.’ The Watchtower (Menara Pengawal), terbitan resmi Saksi-Saksi Yehuwa, telah mengatakan, ”Kami tidak memiliki karunia bernubuat.” Jelas pernyataan "tidak pernah mereka berbuat lancang dengan membuat ramalan-ramalan ’dalam nama Yehuwa’" merupakan sebuah dusta besar yang begitu berani dilakukan oleh Menara Pengawal karena di dalam artikel sebelumnya saya telah buktikan bahwa Menara Pengawal telah bernubuat atas nama Yehuwa berdasarkan publikasi terbitannya. Bagaimana pernyataan lainnya?
Rasionalisasi: Kata-Kata Yehuwa
Lalu bagaimana rasionalisasi Menara Pengawal yaitu "Mereka [Menara Pengawal] tidak pernah berkata, ’Inilah kata-kata Yehuwa.’" Apakah memang Menara Pengawal tidak pernah menyatakan demikian? Jika kata-kata yang persis demikian, mungkin tidak. Tetapi pengucapan dengan cara yang lain, pasti. Kita biarkan fakta berbicara.
Saya persilahkan pembaca blog ini mengambil sebuah majalah Sedarlah! halaman 4 (biasanya) di dalam majalah tersebut tertera penyataan berikut:
JURNAL INI DITERBITKAN untuk memberikan penyuluhan kepada seluruh keluarga. Majalah ini memperlihatkan cara menanggulangi problem-problem dewasa ini. Majalah ini melaporkan berita, menceritakan kehidupan orang di berbagai negeri, memeriksa ilmu pengetahuan dan agama. Namun, bukan itu saja. Majalah ini juga mengkaji dan menunjukkan makna sesungguhnya di balik peristiwa-peristiwa terkini, tetap netral secara politik dan tidak mengungulkan ras tertentu. Yang terpenting majalah ini membina keyakinan akan janji sang Pencipta tentang suatu dunia baru yang aman dan sentosa yang segera menggantikan sistem sekarang yang fasik dan yang melanggar hukum.Saya ingin pembaca memperhatikan kalimat yang sengaja di bold itu yaitu janji sang Pencipta. Dan dibutuhkan penalaran yang tidak terlalu dalam untuk menyimpulkan bahwa kalimat "janji sang Pencipta" sebenarnya adalah kalimat yang memiliki arti yang hampir sama dengan "kata-kata Yehuwa". Ya, kata 'janji dan 'kata-kata' memiliki pengertian yang hampir sama yaitu ucapan atau ujar Yehuwa.
Agar pembaca memahaminya, saya mengambil arti kata 'janji' dari Kamus Bahasa Indonesia[1] yang memiliki arti salah satunya adalah: "ucapan yg menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (spt hendak memberi, menolong, datang, bertemu)". Dan arti dari 'kata' di dalam kamus[2] yang sama adalah "(1) unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yg merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yg dapat digunakan dl berbahasa; (2) ujar; bicara"
Nah, jika kita cermati dengan saksama dan menggunakan daya penalaran yang sehat maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebenarnya kata "janji" dan "kata" meskipun memiliki penekanan arti yang berbeda tetapi unsurnya sama yaitu ucapan (untuk "janji") dan ujar atau bicara (untuk "kata"). Ketika seseorang berjanji, maka janjinya itu dapat juga dilakukan dalam rupa unsur bahasa yang diucapkan atau bisa pula tertulis.
Sudahkah pembaca memahaminya? Jadi sebenarnya, sampai detik ini, Menara Pengawal mempublikasikan majalah dan buku-bukunya dengan menyatakan bersumber dari "kata-kata Yehuwa atau Janji Sang Pencipta". Dengan demikian sebenarnya majalah tersebut dapat menyatakan demikian:
Yang terpenting majalah ini membina keyakinan akan kata-kata sang Pencipta tentang suatu dunia baru yang aman dan sentosa yang segera menggantikan sistem sekarang yang fasik dan yang melanggar hukum.Apakah "janji atau kata-kata Yehuwa" itu? Tentang suatu dunia baru yang aman dan sentosa yang segera menggantikan sistem sekarang yang fasik dan yang melanggar hukum. Ini janji Yehuwa yang disampaikan oleh Menara Pengawal. Jadi secara tidak langsung Menara Pengawal telah berbicara atas nama Yehuwa.
Tetapi apakah Allah Yehuwa juga sungguh-sungguh menjanjikan suatu dunia baru seperti yang diajarkan Menara Pengawal; yaitu 144,000 orang hidup di surga dan sisanya akan hidup di bumi? Belum tentu.
Saya yakin pemahaman demikian tidaklah sesuai dengan janji atau kata-kata Yehuwa. Mengapa? Karena pembagian hidup kekal di surga dan di bumi firdaus dicetuskan oleh Rutherford (jelas bukan Yehuwa karena jika Yehuwa yang berjanji pasti terjadi) di tahun 1930-an di mana pada waktu yang sama, Rutherford juga bernubuat kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama pada tahun 1925 yang terbukti keliru. Dan jika Rutherford telah terbukti keliru, bagaimana kita bisa yakin dengan janji lainnya yaitu hidup kekal di bumi firdaus? Lihat Ajaran Sesat: Hidup Kekal Di Bumi Firdaus
Apakah pernyataan saya ini didukung oleh Menara Pengawal? Secara konsep, saya ingin pembaca melihat sebuah kutipan majalah Menara Pengawal 1/11/1956, hlm. 666 yang menyatakan bahwa Yehuwa, Allah yang hidup adalah direktur dari organisasi teokrasi Kristen [Menara Pengawal]:
Siapakah yang mengontrol organisasi ini, siapakah yang mengarahkannya? Siapakah yang memimpin? Seorang manusiakah? Sekelompok orang? kelas klerus? Seorang Paus? Sebuah hirarkhi? Sebuah konsul? Tidak, tidak satupun. Bagaimana mungkin? Di dalam sebuah organisasi, tidakkah penting ada seorang kepala mengarahkan atau bagian membuat keputusan yang mengendalikan atau mengarahkan organisasi tersebut? Ya. Apakah Allah yang hidup, Yehuwa, direktur organisasi teokrasi Kristen [Menara Pengawal] itu? Ya!Oleh sebab itu, tidaklah aneh jika Menara Pengawal menyatakan bahwa publikasi-publikasinya bersumber dari Allah Yehuwa sendiri, bukan dari manusia karena organisasi ini mengklaim dirinya memiliki direktur Allah Yehuwa sendiri!. Tentunya jika direkturnya adalah Allah Yehuwa sendiri, maka otomatis tidaklah terlalu sulit jika majalah-majalah publikasi Menara Pengawal menyatakan 'janji sang Pencipta' karena sang Pencipta sendiri juga adalah direktunya, bukan?
Who controls the organization, who directs it? Who is at the head? A man? A group of men? A clergy class? A pope? A hierarchy? A council? No, none of these. How is that possible? In any organization is it not necessary that there be a directing head or policy-making part that controls or guides the organization? Yes. Is the living God, Jehovah, the Director of the theocratic Christian organization? Yes! (November 1, 1956, p. 666)[3]
Tidak Memiliki Karunia Bernubuat
Jika memang Menara Pengawal mengakui dirinya tidak memiliki karunia bernubuat. Lalu mengapa Menara Pengawal terlalu lancang bernubuat, bukan?
Di dalam publikasi-publikasinya dengan begitu jelas dan gamblang Menara Pengawal menyatakan bahwa nubuatannya bukanlah didasarkan kepada pendapat manusia, melainkan Allah sendiri yang diklaim disampaikan oleh malaikat kepada kaum terurap. Lihat Rutherford, Dunia Roh & Spiritisme.
Rekam jejak ini membuat Menara Pengawal dikenal sebagai nabi palsu dan kita harus mewaspadainya agar tidak ikut dihukum dengan mengikutinya. Dan rasionalisasi Menara Pengawal atas nubuatan palsunya terbukti tidaklah sah jika dikaji dengan akal sehat. Dan ironisnya, rasionalisasi-rasionalisasi yang dibuat oleh Menara Pengawal ini telah memerangkap dan menjerat pikiran setiap anggotanya, Saksi-Saksi Yehuwa, sehingga mereka berputar-putar dalam penalaran yang keliru yang akan membawanya kepada kebinasaan kekal.
Lalu rasionalisasi apa lagi yang menyerat pikiran dan penalaran seorang Saksi Yehuwa dalam melihat kebenaran sejati? Saya akan bahas di Para Nabi Dan Rasul: Manusia Yang Dapat SALAH.
”Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba" (Mat. 7:15-17)
[1] http://kamusbahasaindonesia.org/janji
[2] http://kamusbahasaindonesia.org/kata
[3] http://www.eaec.org/cults/jw/jw5_2.htm
Dear sdr.Awi,
ReplyDeleteLagi-lagi anda mengutip cuplikan tulisan publikasi MP lalu kemudian membuat statement tendensius tanpa terlebih dahulu menyelidiki dgn seksama latar belakang penulisan tersebut based on Bible.
Awi wrote : Apakah "janji atau kata-kata Yehuwa" itu? Tentang suatu dunia baru yang aman dan sentosa yang segera menggantikan sistem sekarang yang fasik dan yang melanggar hukum. Ini janji Yehuwa yang disampaikan oleh Menara Pengawal. Jadi secara tidak langsung Menara Pengawal telah berbicara atas nama Yehuwa.
Saya ingin bertanya, apakah anda memang benar-benar belum pernah membaca ayat-ayat di dalam Alkitab yang isinya "janji Allah tentang dunia baru yang akan segera menggantikan sistem fasik dunia tua ini" ? ada begitu banyak ayat dan perikop dalam Alkitab yg menjelaskan tentang bumi baru (dunia baru) yang dijanjikan Allah untuk segera menggantikan sistem fasik Setan dari dunia tua ini. Sebelum saya panjang lebar menjelaskan di sini sehingga membuat anda pusing, saya sarankan anda membaca Alkitab tentang konsep dunia baru di dalam Alkitab. Salahsatunya saya kutip ayat berikut ini : Yesaya 65:17 ; Wahyu 21:1.
Jadi Menara Pengawal tidak sedang berbicara sebagai nabi atas nama Yehuwa, tetapi semata-mata sedang mengutip ayat-ayat Alkitab dan menjadikannya sebagai tema pokok utama dalam publikasi Menara Pengawal, itu saja! sejak awal saya mengamati persoalan anda adalah masalah Perspektif / sudut pandang. Dan sejauh ini cara berpikir anda masih belum berubah, padahal kita sudah berdiskusi cukup lama, namun sepertinya sedikitpun anda masih belum merubah paradigma berpikir anda. Saya tidak sedang mengajak anda untuk menerima konsep MP, melainkan semata-mata mengoreksi cara berpikir anda agar lebih jernih dan obyektif dalam memandang segala hal sesuai konteks dan substansinya.
Regards,
Truthseeker
Dear Truthseeker
DeleteTrims atas komentarnya.
Hmm. . . artikel yang saya buat sungguh menarik ya untuk dikritisi, ya Dan komentar Sdr:
Lagi-lagi anda mengutip cuplikan tulisan publikasi MP. . .
seolah-olah dari sekian banyak cuplikan publikasi MP yg saya buat tidak ada yg benar.
Tolong Sdr baca konteks artikel saya secara lengkap dulu, renungkan dan baru komentar.
Dan saya memahami bahwa Sdr mencoba mengajak saya untuk bersikap obyektif dan jernih mengenai masalah ini.
Sdr mengutip Wahyu 21:1:
Lalu aku melihat langit baru dan bumi baru; karena langit yang terdahulu dan bumi yang terdahulu telah berlalu, dan laut tidak ada lagi.
Ini adalah benar Firman Allah. Saya percaya akan hal ini. Tetapi apakah MP mentafsirkannya sesuai dengan apa yang tertera/tertulis di ayat tersebut? Ini akan menjadi sebuah diskusi menarik.
Namun demikian, saya ingin Sdr menjawab pertanyaan2 yg kita telah mulainya tetapi belum selesai yaitu di di sini.
Tentunya jika diskusi kita yang di Sikap Munafik dan Skandal Kasus telah Sdr anggap selesai. Jika belum, silahkan dilanjutkan.
Saya tidak ingin kita berdiskusi banyak hal tetapi tidak ada penyelesaiannya. First thing first.
Salam kasih Kristus
Awi wrote : Saya tidak ingin kita berdiskusi banyak hal tetapi tidak ada penyelesaiannya. First thing first.
ReplyDeleteBoleh saya tahu, apa yang masih belum selesai menurut anda? agar saya bisa menjawab secara 'straight to the point', anyway, saya tetap posting comment secara berkesinambungan di thread manapun di blog anda ini sesuai waktu saya, jadi harap bersabar, kebetulan saya mampir di thread ini dan posting comment, sambil mempersiapkan comment saya di thread lainnya.
Sekali lagi saya tekankan di thread ini, bahwa adalah benar seperti yang anda katakan bahwa SSY berulang kali melakukan kesalahan prediksi (perkiraan) tentang akhir zaman dan armagedon, dan berulang kali pula direvisi. Tetapi perspektif saya mengatakan bahwa hal itu terjadi karena orang2 di Saksi-Saksi Yehuwa sangat merindukan kedatangan Kristus yang kedua, akibat dari itu maka mereka khususnya para tokoh pimpinan SSY telah menunjuk kepada suatu waktu ttg prediksi akhir zaman yang ternyata belakangan tidak benar. SSY berasal dari orang-orang dari berbagai agama (Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha, Animisme, dll) yang awalnya sangat berkeluh-kesah dengan situasi dunia yang semakin kacau balau dan semakin jahat, mereka kecewa terhadap agama-agama yang munafik di dunia ini, mereka mengalami kepahitan hidup di dalam agama yg mereka anut sebelumnya, mereka mendambakan penggenapan dari Kerajaan Allah yang akan memerintah atas bumi - Seperti doa yang diajarkan Yesus (doa Bapa Kami - Matius 6:9-10).
Ya! memang seperti itulah kenyataannya, dan seperti itu pula sudut pandangan saya ketika menilai kelompok SSY ini. Sebab saya adalah salahseorang yang mengalami kepahitan dan kecewa terhadap berbagai jenis agama-agama di dunia ini yang nyata-nyata telah GAGAL menerapkan kasih dan perdamaian di bumi ini. Peperangan, Nasionalisme, Genosida, Kebencian RAS, Imoralitas, Kejahatan, Terrorisme, Keserakahan, Pengrusakan Bumi, Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Epidemi Penyakit, Kelaparan, Bencana Alam akibat ulah manusia, dsb, telah mengakibatkan jutaan orang tewas secara mengenaskan. Kemana arah bumi ini kelak? para ilmuwan geologi, biologi, ilmuwan ekonomi, dll, telah memprediksi bahwa bumi ini akan segera rusak apabila tidak segera ditangani, siapa manusia yang sanggup memperbaiki kerusakan bumi ini??? sepanjang sejarah tidak ada satupun pemimpin manusia yg sanggup melakukan hal itu. Satu-satunya harapan hanyalah Kerajaan Allah. Itulah yang dinanti-nantikan SSY dari sejak dulu (tidakkah anda sendiri menantikan Kerajaan Allah datang di Bumi seperti di Surga?) - Matius 6:9-10 & Daniel 2:44.
Regards,
Truthseeker.
Dear Truthseeker
DeleteSdr tulis:
Boleh saya tahu, apa yang masih belum selesai menurut anda?
Maksud saya ya diskusi kita di Sikap Munafik Menara Pengawal dan Skandal Seksual. Jika belum ya silahkan dikomentari, jika sudah ya boleh kita lanjut diskusi di thread yg lain.
Sdr tulis:
Sekali lagi saya tekankan di thread ini, bahwa adalah benar seperti yang anda katakan bahwa SSY berulang kali melakukan kesalahan prediksi (perkiraan) tentang akhir zaman dan armagedon, dan berulang kali pula direvisi. Tetapi perspektif saya mengatakan bahwa hal itu terjadi karena orang2 di Saksi-Saksi Yehuwa sangat merindukan kedatangan Kristus yang kedua, akibat dari itu maka mereka khususnya para tokoh pimpinan SSY telah menunjuk kepada suatu waktu ttg prediksi akhir zaman yang ternyata belakangan tidak benar. SSY berasal dari orang-orang dari berbagai agama (Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha, Animisme, dll) yang awalnya sangat berkeluh-kesah dengan situasi dunia yang semakin kacau balau dan semakin jahat, mereka kecewa terhadap agama-agama yang munafik di dunia ini, mereka mengalami kepahitan hidup di dalam agama yg mereka anut sebelumnya, mereka mendambakan penggenapan dari Kerajaan Allah yang akan memerintah atas bumi - Seperti doa yang diajarkan Yesus (doa Bapa Kami - Matius 6:9-10).
Hmm, apakah boleh krn rasionalisasi Sdr yaitu "SSY sangat merindukan kedatangan Kristus yang kedua dan berkeluh-kesah dengan situasi dunia yang semakin kacau balau dan semakin jahat, mereka kecewa terhadap agama-agama yang munafik di dunia ini, mereka mengalami kepahitan hidup di dalam agama yg mereka anut sebelumnya, mereka mendambakan penggenapan dari Kerajaan Allah yang akan memerintah atas bumi - Seperti doa yang diajarkan Yesus" sebagai pembenaran atas nubuatan palsu yang dilakukan MP berulang kali? Lihat di sini utk jawaban rasionalisasi MP.
Jadi jk Anda mengakui MP telah keliru berulang kali bernubuat ttg kiamat. Berdasarkan obyektifitas Anda, setujukah MP disebut sebagai nabi palsu seperti yg di uraikan di UL 18:20-22?
Sdr tulis:
Ya! memang seperti itulah kenyataannya, dan seperti itu pula sudut pandangan saya ketika menilai kelompok SSY ini. Sebab saya adalah salahseorang yang mengalami kepahitan dan kecewa terhadap berbagai jenis agama-agama di dunia ini yang nyata-nyata telah GAGAL menerapkan kasih dan perdamaian di bumi ini. Peperangan, Nasionalisme, Genosida, Kebencian RAS, Imoralitas, Kejahatan, Terrorisme, Keserakahan, Pengrusakan Bumi, Pencemaran Udara, Pencemaran Air, Epidemi Penyakit, Kelaparan, Bencana Alam akibat ulah manusia, dsb, telah mengakibatkan jutaan orang tewas secara mengenaskan. Kemana arah bumi ini kelak? para ilmuwan geologi, biologi, ilmuwan ekonomi, dll, telah memprediksi bahwa bumi ini akan segera rusak apabila tidak segera ditangani, siapa manusia yang sanggup memperbaiki kerusakan bumi ini??? sepanjang sejarah tidak ada satupun pemimpin manusia yg sanggup melakukan hal itu. Satu-satunya harapan hanyalah Kerajaan Allah. Itulah yang dinanti-nantikan SSY dari sejak dulu (tidakkah anda sendiri menantikan Kerajaan Allah datang di Bumi seperti di Surga?)
Hmm mengapa kecewa? Bukankah Alkitab sdh menyatakan demikian? Saya rindu menanti kedatangan Kristus, tapi karena saya masih ada di dunia ini maka saya gunakan waktu yg ada untuk melakukan yg terbaik; menjadi garam dan terang dunia.
Salam kasih Kristus
Awi wrote : Hmm mengapa kecewa? Bukankah Alkitab sdh menyatakan demikian? Saya rindu menanti kedatangan Kristus, tapi karena saya masih ada di dunia ini maka saya gunakan waktu yg ada untuk melakukan yg terbaik; menjadi garam dan terang dunia.
ReplyDeleteTahukah anda bahwa salahsatu penyebab utama orang yang tadinya beragama belakangan menjadi ateis atau agnostik adalah karena sangat kecewa terhadap agama-agama. Sepanjang sejarah agama sebagai sebuah institusi organisasi rohani terbukti gagal menciptakan perdamaian, kasih dan ketentraman di kalangan umatnya (entah itu kaitannya antara hubungan internal sesama umat maupun hubungan external berbeda aliran agama).
Jutaan orang telah mati dibunuh dan saling membunuh satu-sama lain hanya karena kebencian SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan). Para tokoh agama dan institusi agama tidak sanggup mengendalikan umatnya agar tidak saling bertikai dan saling membantai, bahkan para tokoh pimpinan agama ikut terlibat dalam mengobarkan semangat golongan, nasionalis, ras sehingga memicu berbagai jenis Genosida. Belum lagi dengan persoalan immoralitas dan berbagai jenis kejahatan lainnya yg dilakukan "atas nama agama".
Akibat dari fakta tersebut, banyak orang yang berhati tulus dan sedang berkeluh kesah berupaya mencari institusi agama yang setidak-tidaknya berbeda dengan berbagai jenis agama khususnya dalam hal menegakkan prinsip kasih dan perdamaian di antara umatnya dan hubungan dengan sesama umat manusia. Sejauh ini saya pribadi menemukan hal itu tergenap dalam kelompok SSY.
regards,
Trutseeker
Dear Trutseeker
ReplyDeleteSdr tulis:
banyak orang yang berhati tulus dan sedang berkeluh kesah berupaya mencari institusi agama yang setidak-tidaknya berbeda dengan berbagai jenis agama khususnya dalam hal menegakkan prinsip kasih dan perdamaian di antara umatnya dan hubungan dengan sesama umat manusia. Sejauh ini saya pribadi menemukan hal itu tergenap dalam kelompok SSY.
Izikan saya mengutip sebuah situs yang membahas tentang kelompok kultus berkedok agama tentang Tanda-tanda bahaya dari sebuah kultus destruktif:
Warning signs of a destructive cult. A destructive cult's leader centers the veneration of members upon himself or herself. Priests, rabbis, ministers, democratic leaders, and other leaders of genuinely altruistic movements focus the veneration of adherents on God or a set of ethical principles. Cult leaders, in contrast, keep the focus of love, devotion, and allegiance on themselves. (http://www.factnet.org/node/606)
Salam kasih Kristus
Dear sdr.Awi,
ReplyDeleteSitus itu (http://www.factnet.org/node/606) samasekali tidak relevan dengan kondisi di dalam SSY. Maaf jika sekali lagi pandangan saya berbeda dengan anda dalam hal itu. Tentang kelompok kultus berkedok agama dan tentang Tanda-tanda bahaya dari sebuah kultus destruktif di situs itu Justru malah situs itu cocok dengan kondisi di dalam Gereja Katolik maupun Protestan dengan berbagai denominasinya.
Harap dicatat statement saya ini ya pak Awi : Meskipun saat ini misalnya saya memutuskan menjadi agnostik ataupun ateis (atau katakanlah kondisi fakum, tidak lagi aktif dalam agama apapun), saya sangat berterimakasih dengan organisasi SSY yang telah membuka mata hati dan pikiran saya, sehingga saya dapat menilai dan melihat dengan jelas selama puluhan tahun betapa bobrok serta rusaknya organisasi agama-agama di dunia ini.
Regards,
Truthseeker
Dear Truthseeker
DeleteTolong tunjukkan di aman situs itu cocok dgn kondisi di gereja Katolik atau Protestan? Kalo ngomong aja, semua orang juga bisa.
saya sangat berterimakasih dengan organisasi SSY yang telah membuka mata hati dan pikiran saya, sehingga saya dapat menilai dan melihat dengan jelas selama puluhan tahun betapa bobrok serta rusaknya organisasi agama-agama di dunia ini.
Jika Sdr membaca referensi buku-2 kultus, Sdr akan paham bhw sdr mengatakan demikian karena memiliki pola pikir black white thinking dan demand for purity yg dilakukan MP melalui proses indoktrinisasinya.
Salam kasih Kristus
Awi wrote: Jika Sdr membaca referensi buku-2 kultus, Sdr akan paham bhw sdr mengatakan demikian karena memiliki pola pikir black white thinking dan demand for purity yg dilakukan MP melalui proses indoktrinisasinya.
ReplyDeleteHehehe.... anda rupanya masih terobsesi dengan buku-buku semacam itu ya pak Awi. Silahkan saja mengutip berbagai buku2 kultus semacam itu dan mengaitkannya kpd SSY, itu hak anda. BTW.apakah anda tidak setuju bahwa memang kenyataannya betapa bobrok serta rusaknya organisasi agama-agama di dunia ini?. Dan salahsatu lembaga riset yang berani membongkarnya adalah organisasi SSY! tidakkah anda setuju akan fakta itu? jika anda tidak setuju maka anda telah mendustai diri anda sendiri. SSY lantang mengkritik agama Katoik dan Protestan, sama halnya seperti para tokoh protestan dulu yang juga lantang mengkritik agama Katolik. Ya! akibat dari keberanian lembaga MP mengkritik Katolik dan Protestan, mereka dicap sesat bidah dan dibenci habis-habisan. Semua tokoh Katolik maupun Protestan berupaya mencari kelemahan serta kekeliruan SSY dan memang hal itu ditemukan (karena tidak ada organisasi agama yg sempurna, bukan?) Tapi faktanya SSY masih lebih baik ketimbang Katolik maupun Protestan, maaf jika kita tidak sependapat dalam hal ini, tetapi itulah penilaian saya karena sebelumnya saya pernah menjadi Katolik dan Protestan jadi bisa membandingkan ketiga agama tersebut dengan jernih.
Kebobrokan agama-agama di dunia ini bukanlah suatu rahasia, semua orang tahu, banyak situs di internet yang membongkarnya - hanya sayangnya tidak bisa beredar bebas dalam bentuk buku, meskipun tetap ada saja yg mencoba membuat bukunya - karena bersifat sangat sensitif, namun lembaga MP dan SSY berani mengeluarkan publikasi semacam itu bahkan menyebarluaskannya dengan berbagai resiko.
Beberapa bulan lalu ketika saya mampir di toko buku Gramedia, saya menemukan buku yg berani membongkar sejarah kebobrokan salahsatu agama (yang disorot adalah agama Katolik), sayangnya belum ada yg berani membongkar kebobrokan Protestan dalam bentuk buku. Judul buku tersebut adalah : SEJARAH GELAP PARA PAUS - Kejahatan, Pembunuhan, dan Korupsi di Vatikan - Penerbit: PT.Elex Media Komputindo. Terjemahan dari buku "Dark History of the Popes" - Vice, Murder and Corruption in the Vatican - BRENDA RALPH LEWIS.
Saya berencana membeli buku2 lain juga, seperti : "A History of Christianity - by Diarmaid MacCulloch" dan "Saints and Sinners - A History of the Popes" dan "Vicars of Christ - The Dark Side of the Papacy"
http://www.amazon.co.uk/History-Christianity-First-Three-Thousand/dp/0141021896/ref=pd_rhf_cr_s_cp_7
http://www.amazon.co.uk/Saints-Sinners-History-Popes-Yale/dp/0300115970/ref=pd_rhf_cr_s_cp_2
Mungkin salahsatu perbedaan kita adalah anda belum pernah memikirkan utk menjadi seorang Agnostic ataupun Atheist, dan anda mungkin belum pernah mengadakan riset dan diskusi panjang lebar di forum-forum diskusi ateis di dunia maya - Saya pernah dan sampai saat ini saya memiliki beberapa rekan Ateis yang berpendidikan tinggi ada yang baru meraih gelar doktor dari US. Seperti yg saya katakan sebelumnya :
Tahukah anda bahwa salahsatu penyebab utama orang yang tadinya beragama belakangan menjadi ateis atau agnostik adalah karena sangat kecewa terhadap agama-agama.
Regards,
Truthseeker
Dear sdr.Awi,
ReplyDeleteSorry baru sempat mampir lagi ke sini karena kesibukan saya bbrp minggu ini sangat padat. Btw. saya masih menunggu tanggapan anda terhadap komentar saya di thread ini.
Wassalam,
Truthseeker