Pengetahuan Tritunggal Ekonomis |
DI BAGIAN SEBELUMNYA yaitu artikel Memahami Pengetahuan Tentang Allah Tritunggal telah dibahas bahwa ada hal-hal mengenai pengetahuan tentang Allah yang tidak dapat dipahami manusia dan ada hal-hal yang dapat diketahui oleh manusia. Konsep Tritunggal yang bersifat ontologis telah dibahas merupakan ruang lingkup yang membahas pengetahuan akan Allah yang tidak dapat kita pahami karena menyangkut 'hakekat' Allah sendiri yang tidak dinyatakan di dalam Alkitab. Diantaranya adalah hubungan mistis antara pribadi Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dengan demikian, hubungan yang bersifat metafisika itu disebut sebagai sebuah 'misteri' karena memang tidak dinyatakan di dalam Alkitab.
Namun demikian, sebagai Trinitarian, saya dapat membuktikan bahwa doktrin Allah Tritunggal yang meyakini Yesus Kristus sebagai Allah sejati, satu hakekat atau natur dengan Allah Bapa, sungguh-sungguh berdasarkan Alkitab jika dibahas dalam perspektif Tritunggal ekonomis.
Apakah Tritunggal yang
bersifat ekonomis itu? Silahkan pembaca klik Ekonomis Dan Subordinasi Tritunggal untuk pembahasannya dalam perspektif sejarah gereja.
Konsep tentang Tritunggal yang
bersifat ekonomis berhubungan dengan posisi jabatan, pengaturan, dan
tindakan-tindakan (pekerjaan atau karya) antar 3 Pribadi itu dalam konteks
sejarah penciptaan dan keselamatan yang berhubungan dengan manusia. Misalnya,
jika saya bicara tentang penciptaan. Semua denominasi Kristen yang ada setuju
bahwa Allah Bapa adalah Allah yang sejati dan memiliki jabatan sebagai pencipta
segala sesuatunya (Kej. 1:1). Tetapi kita tidak dapat mengabaikan fakta
berdasarkan Alkitab bahwa Yesus Kristus juga bersama-sama dengan
Bapa melakukan penciptaan segala sesuatunya (Yoh 1:3). Dari mana kita
mengetahui hal ini?
Perhatikan bahasan beberapa
ayat Alkitab berikut ini dan saya akan bandingkan dengan ajaran Menara Pengawal
mengenai hal ini yang mengaku mengajarkan monotheisme sebagai sebuah studi
kasus ajaran mana yang berdasarkan Alkitab; Trinitas atau ajaran Menara Pengawal
(dalam bahasan ini saya memberi contoh pada batasan pribadi Bapa dengan Yesus
saja, tidak termasuk Roh Kudus):
Allah Mencipta Segala Sesuatunya Bersama-sama
1Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. . . 26 Selanjutnya Allah berfirman, ”Mari kita membuat manusia menurut gambar kita, sesuai dengan rupa kita, dan biarlah mereka menundukkan ikan-ikan di laut dan makhluk-makhluk terbang di langit dan binatang-binatang peliharaan dan seluruh bumi dan segala binatang merayap yang merayap di bumi.” (Kej. 1:1-26, TDB)
Kita perhatikan bahwa kata 'kita'
yang berbentuk jamak. Apakah artinya? Alkitab menyatakan bahwa Allah Bapa tidaklah
sendirian dalam melakukan penciptaan. Ada pendampingnya. Demikian juga Menara Pengawal menyetujuinya.
Saya meyakini bahwa sang
Pendamping itu adalah Yesus Kristus yang memiliki satu hakekat/natur dengan
Bapa. Tetapi Menara Pengawal mengajarkan bahwa sang Pendamping itu adalah
malaikat Mikhael, seorang penghulu malaikat, ciptaan Allah. Oleh karena itu,
jelas Mikhael tidaklah se-hakekat dengan Allah Bapa karena
merupakan ciptaan.
Nah, sekarang kita bandingkan
ajaran Tritunggal dengan Menara Pengawal dengan cara membandingkan ayat lainnya
yaitu:
Inilah firman Yehuwa, Pribadi Yang Membelimu Kembali dan Pembentukmu sejak dalam kandungan, ”Aku, Yehuwa, melakukan segala sesuatu, aku sendiri yang membentangkan langit, menghamparkan bumi. Siapakah yang menyertai aku? (Yesaya 44:24, TDB)
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi -- siapakah yang mendampingi Aku? (Yesaya 44:24, TB)
Akulah yang membuat bumi dan menciptakan manusia di atasnya. Aku – tanganku sendiri membentangkan langit, dan aku memberikan perintah kepada seluruh bala tentara.” (Yes. 45:12, TDB)
Ayat tersebut menyatakan bahwa
Allah menciptakan segala sesuatu seorang diri tanpa pendamping.
Bahkan Allah sendiri menantang siapapun juga dengan pertanyaan ‘Siapakah
yang mendampingi Aku?’ dalam menciptakan segala sesuatunya.
Nah, jika kita mempercayai
ajaran Menara Pengawal yaitu Allah bersama-sama dengan Mikhael
(ciptaan, tidak se-hakekat dengan Allah) mencipta segala sesuatunya,
bukankah bertentangan dengan Yesaya 44:24 yang menyatakan
bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya, tanpa pendamping.
Bagaimana dengan Yesus Kristus
yang saya yakini satu hakekat/natur dengan Allah Bapa, artinya Yesus berhakekat Allah?
Tidak masalah. Mengapa? Yesus yang memiliki satu hakekat (yaitu Allah) dengan
Bapa, bersama-sama mencipta segala sesuatunya.
Jadi kata ‘kita’ memang
menunjukkan kejamakan di dalam keallahan, yaitu pribadi Yesus dan Bapa. Dan
masing-masing Pribadi tersebut sama-sama berhakekat Allah yang sama atau satu
hakekat Allah atau Allah yang esa. Dengan demikian, ajaran Tritunggal tidak
bertentangan dengan Alkitab.
Studi Kata ‘Mencipta’
Di atas, kita telah membahas
bahwa Allah mencipta dunia ini dengan
tangan-Nya sendiri, tanpa pendamping. Pekerjaan mencipta hanya dapat
dilakukan oleh Allah Yehuwa, tidak bisa diwakilkan atau diserahkan kepada
makhluk lain yang tidak se-hakekat dengan Allah Yehuwa. Se-Mahakuasanya Allah Yehuwa, tidak bisa
Allah Yehuwa mencipta makhluk lain se-natur diri-Nya. Mengapa? Pertama, berarti
ada allah yang lain! Dan jika ada allah yang lain, maka ada 2 allah. Padahal
Alkitab jelas menyatakan bahwa tidak ada Allah lain selain Allah Yehuwa, tidak
ada allah lain sebelum Allah Yehuwa dan tidak ada sesudahnya (Yesaya 43:10)
Apakah artinya “tidak ada allah lain sebelum Allah
Yehuwa dan tidak ada sesudahnya”? Keberadaan Allah Yehuwa itu kekal sehingga
tidak ada allah lain sebelumnya, jika ada
allah sebelum Allah Yehuwa di dalam kekekalan maka allah lain
itu lebih kekal dari Allah Yehuwa. Dan
ini menjadikan Allah Yehuwa bukanlah Allah yang sejati karena
ada allah yang lain yang lebih kekal dari diri-Nya. Begitu juga,
setelah itu tidak ada allah lain selain Allah Yehuwa.
Kedua, hakekat Allah Yehuwa
hanya dimiliki oleh Allah Yehuwa
saja. Walaupun Allah Yehuwa maha kuasa, tetapi Ia tidak
bisa menciptakan suatu
makhluk yang berhakekat sama dengan diri-Nya sendiri. Oleh sebab itu,
Allah Yehuwa mengatakan “tidak ada yang lain selain diri-Nya” yang
artinya tidak ada yang se-hakekat dengan diri-Nya.
Hal ini saya dapat illustrasikan yaitu Anda dapat mencipta sebuah robot
untuk menggantikan pekerjaan Anda. Tetapi, sepintar
dan sejeniusnya Saudara tidak akan bisa
mencipta robot – tentunya robot tidak sama hakekatnya dengan Saudara – yang mampu melakukan
pekerjaan yang hanya dapat dikerjakan oleh hakekatnya Anda. Misalnya
membuahi rahim wanita untuk memperanakkan seorang anak. Robot tidak dapat
melakukan itu, walaupun dia bisa mengangkat, berjalan dan
lain-lain program. Jadi setiap
natur memiliki keterbatasannya sendiri.
Begitu juga Allah Yehuwa tidak bisa
mencipta sesuatu yang se-hakekat diri-Nya dalam melakukan penciptaan. Hak
penciptaan hanya dapat dilakukan oleh hakekat Allah saja. Oleh sebab itu jika
kita lihat di Kej. 1 kata “mencipta” menggunakan kata Ibrani אבָּרָ (bara)
dengan no Strong H1254 diterjemahankan (salah satunya) adalah to create,
shape, form dengan sub-point a. (Qal) to shape, fashion, create (always
with God as subject). Dan berdasarkan Lexicon yang saya ambil
dari KJV, kata bara itu muncul sebanyak 42 kali sehubungan
dengan Allah sebagai subyeknya.[1].
Apakah artinya membentuk, mencipta (selalu
berhubungan dengan Allah sebagai subyeknya)?
Kita manusia diberikan Allah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu, seperti patung, bangku, mobil dan lain-lian. Tetapi
apa yang kita cipta tersebut bersumber dari sesuatu yang telah ada.
Misalnya kita mencipta bangku dari kayu, maka unsur kayu itu sudah ada. Kita
hanya membentuk kayu itu menjadi sesuatu bentuk lain yaitu bangku. Sebaliknya, ketika
Allah mencipta segala sesuatunya maka Ia menciptanya dari sesuatu yang
tidak ada menjadi ada atau mencipta sesuatu dari ketiadaan
(creatio ex nihillo). Dengan demikian ada suatu kualitas yang
berbeda antara manusia mencipta dengan Allah mencipta, meskipun sama-sama
menggunakan istilah ‘mencipta’.
Oleh karena itu, lexicon menggunakan
istilah ‘always with God as subject’ karena ketika Alkitab menggunakan
kata ‘bara’ selalu hanya mengacu kepada Allah saja dalam mencipta, bukan mencipta
dalam pemahaman manusia atau makhluk ciptaan dalam mencipta sesuatu.
Oleh sebab itu, jika Mikhael turut
bersama-sama dengan Allah mencipta, maka Alkitab tidak akan menggunakan kata ‘bara’ di mana hanya digunakan oleh Allah saja dalam mencipta. Melainkan
istilah kata Ibrani yang lain. Kata ‘bara’ digunakan karena hanya ‘being’
berhakekat Allah Yehuwa saja yang mampu melakukan penciptaan dari ketiadaan
menjadi ada.
Jika kita mempercayai Yesus yang memiliki
hakekat Allah (satu hakekat) bersama-sama dengan Bapa mencipta, pemahaman ini
tidak bertentangan dengan Alkitab. Sebaliknya, mempercayai ajaran Menara
Pengawal bertentangan dengan arti kata yang digunakan Alkitab.
Manusia Dicipta Menurut Gambar Allah
Kemudian Allah menciptakan manusia menurut
gambarnya, menurut gambar Allah diciptakannya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka (Kej. 1:27, TDB).
Alkitab harus jelas menceritakan menurut
gambar siapa manusia dicipta dan siapakah yang menciptakan manusia; Allah saja
atau ada makhluk lainnya. Tujuannya agar manusia mengetahui siapakah penciptanya.
Nah, sekarang kita kaji kata-kata ‘gambar
Allah‘ di ayat 27. Jika memang Mikhael ikut bersama-sama Allah menciptakan
manusia; seharusnya di ayat tersebut dikatakan ‘menurut gambar Allah dan
malaikat (Mikhael) diciptakannya dia’. Tetapi faktanya, yang ada hanyalah
kata ‘Allah’. Jadi jelas, Mikhael tidak turut bersama-sama Allah
mencipta manusia.
Sedangkan jika berdasarkan ajaran
Tritunggal tidaklah masalah dan sesuai dengan ajaran Alkitab karena Yesus dan
Bapa berada di dalam satu hakekat Allah, yaitu Allah yang esa.
Tidak Ada Bukti Alkitab Secara Tersurat: Mikhael Mencipta
Terakhir, bahkan jika kita ambil bagian
manapun dari Alkitab, tidak ada pernyataan yang secara eksplisit bahwa malaikat
bersama-sama Allah mencipta segala sesuatunya, kecuali tentunya didasarkan pada sebuah tafsiran. Alkitab
menyatakan secara eksplisit bahwa Allah sendiri menciptakan segala sesuatunya.
Kesimpulan
Akhir
Apakah kesimpulannya? Jika kita bandingkan
ajaran Menara Pengawal tentang penciptaan dengan ajaran Tritunggal, jelas bahwa
ajaran Menara Pengawal yang meyakini Allah bersama-sama Mikhael menciptakan
segala sesuatunya tidaklah berdasarkan Alkitab karena
bertentangan dengan shema Ul. 6:4 yaitu:
Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa
Dengan demikian ajaran Menara Pengawal
tidaklah berlandaskan pada ajaran yang bersifat monoteisme, melainkan
politeisme yaitu adanya 2 allah, yaitu 2 pribadi dan 2 hakekat; Pribadi Allah
dan Mikhael dan hakekat Allah dan hakekat malaikat.
Sebaliknya, meskipun ajaran Tritunggal
kerapkali dikatakan misteri dan sulit dipahami, tetapi jika
diteliti dengan saksama; jelas berdasarkan Alkitab. Tidak bertentangan dengan
shema Ul 6:4 karena Yesus Kristus dengan Bapa memiliki satu hakekat yang sama
yaitu Allah.
Jika kita mencoba memahami doktrin Tritunggal secara logika, saya harus akui bahwa doktrin Tritunggal melampaui akal manusia untuk memahaminya jika ditinjau dari sudut pandang ontologis. Dengan iman kita mempercayainya karena berdasarkan Alkitab. Tetapi jika kita cermati berdasarkan pemahaman ekonomis yang bersumber dari ayat-ayat Alkitab. Jelas sumber doktrin Tritunggal berdasarkan Alkitab yaitu suatu keyakinan didasarkan kepada ajaran monoteisme yaitu kepada keesaan Allah.
Sebaliknya, jika kita menguji ajaran
Menara Pengawal; sepintas lalu kelihatannya masuk akal sehingga dapat lebih mudah
diterima oleh akal sehat. Namun demikian, jika kita kaji berdasarkan terang
firman Tuhan, jelas bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh Alkitab atau
tidak berdasarkan Alkitab. Menara Pengawal mengajarkan konsep politeisme adanya
2 allah; Bapa sebagai Allah sejati dan allah kedua yaitu malaikat yang bukan berhakekat Allah bersama-sama
mencipta segala sesuatunya.
Artikel Terkait:
1. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
2. Apakah Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah Ke Rumah
3. Bukti Klaim PALSU Saksi Yehuwa: Pemilihan Ilahi
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat!! Kiamat!!!
Sebagaimana akan ada juga guru-guru
palsu di antara kamu. Orang-orang ini dengan diam-diam akan membawa masuk
sekte-sekte yang membinasakan... mereka akan memanfaatkan kamu dengan kata-kata
yang memperdayakan. Tetapi bagi mereka, penghakiman yang telah dinyatakan sejak
zaman dahulu itu tidak berlambat-lambat, dan kebinasaan atas mereka tidak
tertunda.
(2 Pet. 2:1, NW)
[1]http://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=H1254&t=KJV
Referensi:
1. http://www.gotquestions.org/God-plural.html
2. http://withalliamgod.wordpress.com/2012/04/20/early-churchs-understand-of-genesis-126/
3. http://www.biblestudytools.com/commentaries/matthew-henry-complete/genesis/1.html?p=8
1. http://www.gotquestions.org/God-plural.html
2. http://withalliamgod.wordpress.com/2012/04/20/early-churchs-understand-of-genesis-126/
3. http://www.biblestudytools.com/commentaries/matthew-henry-complete/genesis/1.html?p=8