Saksi Yehuwa Mengaku Sebagai Nabi Allah!

Apakah Saksi Yehuwa Mengaku Nabi?

Apakah definisi Menara Pengawal tentang ‘pemilihan atau penetapan’ seorang nabi Allah berdasarkan Alkitab? Kita dapat lihat dari buku “Pemahamn Alkitab” hlm. 184 menjelaskan cara pengangkatan nabi sebagai berikut:

Cara Pengangkatan dan Pengilhaman. Jabatan nabi tidak diperoleh secara turun-temurun; tetapi beberapa nabi adalah orang Lewi, seperti Samuel, Zakharia yang adalah putra Yehoyada, Yeremia, dan Yehezkiel, dan beberapa keturunan nabi juga menjadi nabi. (1Raj 16:7; 2Taw 16:7) Kenabian juga bukan suatu profesi atas prakarsa pribadi. Nabi-nabi dipilih oleh Allah dan diangkat melalui roh kudus (Bil 11:24-29; Yeh 1:1-3; Am 7:14, 15), dan melaluinya juga mereka tahu apa yang harus diberitakan. (Kis 28:25; 2Ptr 1:21) Ada yang pada mulanya sangat enggan. (Kel 3:11; 4:10-17; Yer 1:4-10) Elisa menerima pengangkatan ilahi melalui pendahulunya, Elia, dan hal itu dilambangkan dengan tindakan Elia melemparkan mantel, atau pakaian kebesarannya, kepada Elisa.—1Raj 19:19-21. (kalimat miring dari saya)

Lalu bagaimana pandangan Menara Pengawal akan pengangkatan ‘badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa’, berikut kutipannya dari majalah Menara Pengawal 15/3/1990, hlm. 18:

. . . Badan Pimpinan bukan suatu alat hukum. Keanggotaannya tidak dipilih. Mereka diangkat melalui roh suci di bawah bimbingan Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. (Bandingkan Kisah 20:28.) Selain itu, mereka yang membentuk Badan Pimpinan adalah pria-pria yang terurap yang tidak wajib memiliki kantor pusat atau lokasi geografis yang permanen. (kalimat bold dari saya)

Bahkan jika kita lihat kutipan berikut ini; Menara Pengawal menyetarakan pelantikan nabi-nabi seperti Musa, Harun dan lain-lain dengan dirinya sendiri yaitu organisasi Allah dewasa ini:

Ya, Yehuwa melantik Musa, Harun, Saul, Daud, Yesus Kristus, dan orang-orang lain. Demikian pula, di organisasi Allah dewasa ini pelantikan-pelantikan dalam pelayanan dilaksanakan selaras dengan persyaratan-persyaratan Alkitab dan di bawah bimbingan roh suci dari Yehuwa.—1 Timotius 3:1-13; Titus 1:5-9; Kisah 20:28.” (W82_s-12, hlm. 8)

Dan jika Anda membaca Hamba Setia dan Badan Pimpinan, saya jelaskan dengan panjang lebar akan adanya suatu klaim-klaim ‘pemilihan ilahi’ terjadi kepada ‘badan pimpinan maupun kaum terurap’.

Nah, renungkan klaim-klaim tersebut, sekarang kita bandingkan definisi pemilihan seorang nabi Allah yaitu:

Kenabian juga bukan suatu profesi atas prakarsa pribadi. Nabi-nabi dipilih oleh Allah dan diangkat melalui roh kudus

 Dengan klaim sepihak Menara Pengawal akan ‘badan pimpinan’ yaitu:

Badan pimpinan diangkat melalui roh suci di bawah bimbingan Allah Yehuwa dan Yesus Kristus.

Pertanyaannya: Apakah bedanya Allah Yehuwa memilih nabi-nabi yang ada di Alkitab dengan pemilihan badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa yang diklaimnya?

Orang yang berpikiran sehat dapat menyimpulkan; tidak ada bedanya. Jelas badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa mengklaim sepihak dirinya dipilih atau diangkat oleh Allah Yehuwa sebagai nabi sama seperti Allah mengangkat nabi-nabi di Alkitab. Tetapi, jika Anda mengkonfrontir seorang Saksi Yehuwa mengenai hal ini, ia akan bersikukuh mengatakan ‘tidak, badan pimpinan tidak pernah mengklaim dirinya sebagai nabi’.

Mengapa demikian? Salah satunya adalah karena ia tidak tahu bahwa Saksi-Saksi Yehuwa pernah mengklaim secara eksplisit dirinya sebagai nabi Allah. 

Alasan kedua, inilah kekuatan mind control dari seorang pemimpin kultus yang mampu memanipulasi sedemikian rupa sehingga anggotanya tidak menyadari bahwa antara definisi pemilihan nabi yang dibuat oleh Menara Pengawal sebetulnya cocok dengan klaim pengangkatan nabi yang dibuatnya sendiri.

Alasan ketiga, entahlah, Anda harus menanyakannya kepada salah satu dari Saksi Yehuwa jika bertemu dengannya.

Tetapi apakah Saksi-Saksi Yehuwa pernah secara eksplisit mengklaim dirinya sebagai nabi Allah? Ya, pernah! Bahkan Menara Pengawal menjelaskan di MP 15 Maret 1972 hlm. 190 bahwa hal yang penting bagi orang untuk dapat mengidentifikasikan sekelompok orang yang Yehuwa tugaskan sebagai “pelayan atau pesuruh-Nya”

Menara Pengawal 15/3/1972

Hal yang penting bagi setiap individu di bumi mengidentifikasikan group ini yang Yehuwa tugaskan sebagai “pelayan atau pesuruh-Nya”. Kita harus mengenali dan mengerti peringatan yang ia bawa. Kita perlu mengambil tindakan atas peringatan itu untuk keselamatan hidup kita, karena mereka berada dalam bahaya seperti kuburan dari kehidupan warga Yerusalem yang mana kotanya mendekati kehancuran.”

Bahkan Menara Pengawal percaya bahwa nabi sejati di zaman modern ini memiliki otoritas yang sama seperti nabi di Perjanjian Lama yaitu Yehezkiel zaman dulu.

Perhatikan kutipan di bawah majalah Menara Pengawal 15/3/1972, hlm. 189 menjelaskan ada nabi yang seperti Yehezkiel zaman dulu dengan bertanya kepada SSY “adakah kelompok pada siapa Yehuwa akan bersedia untuk memberikan tugas untuk berbicara sebagai "nabi" dalam Nama-Nya, seperti yang telah dilakukan terhadap Yehezkiel. 

Menara Pengawal 15/3/1972

Apa yang dibutuhkan dari utusan Allah

Karena itu, ketika tiba saatnya bagi nama Yehuwa dan tujuannya  dinyatakan kepada manusia, bersama dengan peringatan Allah bahwa Susunan Kristen berada dalam "saat akhir" nya, siapa yang memenuhi syarat untuk ditugaskan? Siapa yang bersedia untuk melakukan tugas monumental ini sebagai "pelayan" Yehuwa? Apakah ada seseorang yang ‘kereta perang’ surgawi Yehuwa bisa gulung dan siapa yang bisa menghadapinya? Lebih tepatnya,  adakah kelompok pada siapa Yehuwa akan bersedia untuk memberikan tugas untuk berbicara sebagai "nabi" dalam Nama-Nya, seperti yang telah dilakukan terhadap Yehezkiel pada saat 613 SM? Apa saja kualifikasi?

 

Tentunya seorang pesuruh atau  group “pelayan” bukanlah terdiri dari pribadi-pribadi yang telah dinodai oleh dosa-darah seperti Susunan Kristen dan Babilon Besar lainnya. . .

Berikut potongan majalah Menara Pengawal 1 Apr. 1972 hlm. 197 yang jelas mengindentifikasikan ‘nabi’ itu sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Perhatikan judul artikelnya 'Mereka Akan Tahu bahwa Seorang Nabi Diantara Mereka'. 

Identifikasi ‘Nabi’ tersebut.

Menara Pengawal, 1/4/1972

Pertanyaan ini dapat dijawab dengan keyakinan. Siapakah nabi tersebut? Klerus atau yang disebut  umat ‘Kristiani’ berpendapat diri mereka dihadapan umatnya sebagai individu yang ditugaskan berbicara bagi Allah. Tetapi, seperti yang telah dijelaskan di dalam isu sebelumnya di majalah ini, mereka telah menggagalkan Allah dan gagal untuk mengabarkan kerajaan-Nya dengan menyetujui organisasi politik buatan manusia (sekarang PBB), sebagai “ekspresi politik dari Kerajaan Allah di bumi”.

Namun, Yehuwa tidak membiarkan orang Susunan Kristen dipimpin oleh Klerus, pergi tanpa diperingati bahwa Liga adalah sebuah pengganti palsu bagi Kerajaan Allah yang sesungguhnya. Ia [Yehuwa] memiliki seorang ‘nabi’ untuk memperingati mereka. “Nabi” ini bukanlah satu orang, tetapi sebuah badan dari pria dan wanita. Ini merupakan kelompok kecil yang mengikuti langkah Yesus Kristus, dikenal pada waktu itu sebagai Perkumpulan Siswa-Siswa internasional. Hari ini mereka dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa Kristiani. Mereka sedang mengabarkan sebuah peringatan. . .”

Tentunya, ini mudah untuk berkata bahwa grup ini bertindak sebagai seorang ‘nabi’ Allah. Hal lain untuk membuktikannya. Satu cara hal ini dapat dibuktikan adalah dengan mengulas rekam jejaknya. Apa yang ditunjukkannya?”

Jika seorang Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Menara Pengawal tidak pernah mendapatkan pengilhaman dalam bernubuat, bukanlah berarti Menara Pengawal tidak pernah, melainkan  Saksi Yehuwa itu tidak pernah  tahu atau membacanya.

Bagaimana dengan para nabi mendapatkan pengilhaman ilahinya? Salah satunya dengan berkomunikasi verbal melalui malaikat buku ‘Pemahaman Alkitab 2, hlm. 184 menjelaskan:

Yehuwa menggunakan berbagai metode untuk mengilhami para nabi: komunikasi verbal melalui para malaikat (Kel 3:2-4; bdk. Luk 1:11-17; Ibr 1:1, 2; 2:1, 2)

Lalu apakah Menara Pengawal pernah menyatakan hal yang senada, yaitu darimana ia memperoleh dukungan ilahinya?

Menara Pengawal menjawabnya di Menara Pengawal 15 Maret , 1972, hlm. 200 yaitu di bawah dukungan dan petunjuk dari malaikat.

Menara Pengawal 15/3/1972

Gulungan kitab itu tidak diragukan disampaikan kepada Ezekiel oleh tangan salah satu dari kerub di dalam sebuah penglihatan. Ini mengindikasikan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa hari ini membuat deklarasi kabar baik Kerajaan mereka di bawah dukungan dan petunjuk malaikat. (Pny. 14:6,7; Mat.25:31,32) Dan karena tidak ada kata atau pekerjaan Yehuwa akan gagal, karena Ia adalah Allah Maha Kuasa, bangsa-bangsa akan melihat penggenapan atas apa yang saksi-saksi ini katakan sebagai arahan dari surga.
  Ya, waktunya harus datang segera bahwa bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa sesungguhnya seorang ‘nabi’ Yehuwa di antara mereka. Sesungguhnya sekarang lebih dari setengah juta orang sedang menolong gabungan atau kolektif nabi tersebut dalam pekerjaan pengabaran dan lebih banyak orang lain sedang mempelajari Alkitab dengan kelompok nabi dan pendamping-pendampingnya.
 Jadi Yehuwa telah membuat setiap ketentuan untuk individu-individu agar mengenal Dia dan menerima kasih sayang-Nya dan kehidupan. Jadi tidak ada alasan bagi orang-orang Susunan Kristen tidak mengenal Yehuwa. Lebih dari itu, Yehuwa tidak hanya tertarik dalam pengungkapan kebenaran nama-Nya sendiri tetapi juga  pengungkapan kebenaran nabi-Nya.” 

Dalam artikel ini, saya telah membuktikan klaim-klaim yang dibuat oleh Menara Pengawal sebagai ‘nabi’ Allah. Lalu, bagaimana kita menentukan  kriteria dasar seseorang itu sebagai nabi sejati atau nabi palsu berdasarkan Alkitab? Silahkan klik Apakah Saksi Yehuwa Nabi Sejati Atau Palsu dan Saksi Yehuwa Mengaku Nabi terilham dan Saksi Yehuwa Bernubuat Palsu Atas Nama Yehuwa sebagai artikel berikutnya.

"Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna" (Mat. 7:15-17)