Apakah Saksi Yehuwa Nabi Sejati Atau Palsu Berdasarkan Alkitab

Membuktikan Saksi Yehuwa Adalah Nabi Palsu.
Berhati-hatilah Dengan Nabi Palsu
Di dalam artikel Saksi Yehuwa Mengaku Nabi Allah, telah dibahas dengan panjang lebar bagaimana Menara Pengawal mengaku bahwa Saksi-Saksi Yehuwa merupakan nabi Allah di zaman modern. Kali ini, saya juga akan mendiskusikan sebuah topik yang menarik yaitu 3 kriteria dasar berdasarkan Alkitab bagaimana membedakan nabi yang sejati dengan yang palsu. 

Tidak semua ajaran Menara Pengawal bertentangan dengan Alkitab. Salah satu pemahaman yang benar adalah mengenai kriteria nabi asli dan palsu berdasarkan buku ‘Pemahaman Alkitab jilid 2 hlm. 185 judul ‘NABI’ demikian:

Membedakan yang Sejati dengan yang Palsu. Kadang-kadang, seperti yang dilakukan oleh Musa, Elia, Elisa, dan Yesus, nabi-nabi Allah melakukan perbuatan-perbuatan mukjizat yang membuktikan kesejatian berita serta jabatan mereka. Tetapi tidak semua nabi tercatat melakukan perbuatan penuh kuasa seperti itu. Ketiga dasar untuk menetapkan bahwa seseorang benar-benar nabi sejati, seperti yang disebutkan oleh Musa, adalah: Nabi sejati berbicara dengan nama Yehuwa; hal-hal yang diberitahukan di muka akan menjadi kenyataan (Ul 18:20-22); dan penubuatannya harus memajukan ibadat sejati, selaras dengan firman dan perintah Allah yang telah disingkapkan (Ul 13:1-4). Tuntutan terakhir itu mungkin adalah yang paling penting dan menentukan, sebab seseorang bisa saja dengan munafik menggunakan nama Allah, dan secara kebetulan, ramalannya bisa jadi tergenap. Tetapi, seperti telah diperlihatkan, nabi sejati tidak semata-mata seorang peramal, dan hal itu pun bukan persyaratan utama. Sebaliknya, ia adalah pembela keadilbenaran, dan beritanya terutama berkaitan dengan standar moral serta penerapannya. Ia menyatakan pikiran Allah terhadap hal-hal tertentu. (Yes 1:10-20; Mi 6:1-12) Jadi, seseorang tidak perlu menunggu mungkin selama bertahun-tahun atau beberapa generasi sampai suatu ramalan tergenap untuk menentukan kesejatian atau kepalsuan seorang nabi. Jika beritanya bertentangan dengan kehendak Allah yang telah disingkapkan dan dengan standar-Nya, ia adalah nabi palsu. Maka, seorang nabi yang memberitahukan di muka akan adanya perdamaian bagi Israel atau Yehuda, pada masa manakala bangsa itu tidak menaati Firman dan Hukum Allah, tentu adalah nabi palsu.—Yer 6:13, 14; 14:11-16.
Perhatikan kalimat yang sengaja saya bold itu yaitu 3 dasar kriteria menetapkan nabi sejati dengan nabi palsu yang diuraikan oleh Menara Pengawal dengan begitu baiknya berdasarkan Ul. 18:20-22, Nabi sejati yaitu:

  1. Nabi sejati berbicara dengan nama Yehuwa;
  2. Hal-hal yang diberitahukan di muka akan menjadi kenyataan (Ul 18:20-22)
  3. Dan penubuatannya harus memajukan ibadat sejati, selaras dengan firman dan perintah Allah yang telah disingkapkan (Ul 13:1-4) 

Apakah pembaca juga setuju dengan definisi nabi sejati yang berdasarkan Alkitab tersebut? Ya, saya yakin setuju, bukan?

Sekarang waktunya kita mengkajinya berdasarkan 3 kriteria dasar membedakan nabi sejati dengan yang palsu dengan mempertanyakan apakah Saksi Yehuwa juga masuk ke dalam kategori 3 dasar kriteria tersebut? 

Nabi Sejati Berbicara Dengan Nama Yehuwa

Kini waktunya kita pelajari dan kaji dengan saksama beberapa periode kepemimpinan Menara Pengawal sebagai berikut:

Charles Taze Russell 

Kita lihat dari periodenya presiden pertama Menara Pengawal yang pernah bernubuat atau memprediksi kiamat tahun 1914 ketika ditanya oleh pembacanya apakah kiamat tahun 1914 dapat ditunda di majalah Menara Pengawal 15 Juli 1894 sebagai berikut (lihat bahasan detailnya di FaktaNubuatan Kiamat Charles Russell)
Kami tidak melihat alasan untuk mengubah angka itu - juga tidak bisa kami mengubahnya meskipun jika kami mau. Tanggal itu adalah, kami percaya, tanggalnya Allah, bukan milik kami. Tetapi ingatlah bahwa akhir 1914 bukanlah tanggal untuk masa awal tetapi untuk akhir waktu kesusahan.

We see no reason for changing the figures – nor could we change them if we would. They are, we believe, God’s dates, not ours. But bear in mind that the end of 1914 is not the date for the beginning, but for the end of the time of trouble.
Ya, ketika pembaca menanyakan kepada Russell apakah ada tanggal penundaan, dijawab oleh Russell: “We see no reason for changing the figures – nor could we change them if we would. They are, we believe, God’s dates, not ours”.

Russell mempercayai bahwa tanggal tersebut adalah God’s dates (tanggalnya Allah). Apakah artinya? Allah Yehuwa lah yang menetapkan tanggal tersebut, bukan Russell. Tidak dapat disangkal bahwa Russell berbicara atas nama Yehuwa.

Tetapi ini pun belum cukup. Di artikel yang sama di atas, saya juga telah mengungkapkan klaim Russell bahwa buku-bukunya Russell yaitu Studies in Scripture yaitu 'Time at Hand' halaman 15 menyatakan ‘cannot be of human origin atau tidak berasal dari manusia’. Berikut kutipannya:
Dalam volume ini kami menawarkan serangkaian kesaksian akan subjek penunjukkan waktu dan masa  Allah, setiap rangkaian kita anggap secara Alkitabiah yang kuat, sementara semuanya itu bila dilihat bersama-sama, dalam hubungan yang satu bagian dengan lainnya, memberikan bukti sebuah rencana yang begitu luas dan komprehensif, sebuah desain begitu dalam, dan sebuah harmoni yang begitu sempurna, sebagaimana dengan jelas dimanifestasikan ke penanya yang rajin belajar dan terhormat bahwa hal ini berada di luar  keluasan dan kedalaman pemikiran manusia, dan karena itu tidak dapat berasal dari manusia.


In this volume we offer a chain of testimony on the subject of God's appointed times and seasons, each link of which we consider Scripturally strong, while the whole of it when viewed together, in the relationship which one part bears to another, gives evidence of a plan so broad and comprehensive, a design so deep, and a harmony so perfect, as to clearly manifest to the studious and reverent inquirer that it is beyond the breadth and depth of human thought, and therefore cannot be of human origin.
Begitu juga di buku, Studies in the Scriptures, Vol. 7, 1917, hlm. 387, menulis:
Peringatan Pendeta Russell untuk susunan  Kristen, datang langsung dari Allah, peradaban  "Kristen" dalam hiruk-pikuk perang, revolusi dan anarki segera runtuh, akan digantikan oleh pembentukan awal dari Kerajaan Allah. Dalam semua peringatan, ia mengaku tidak ada orisinalitas. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah bisa menulis buku-bukunya sendiri. Itu semua datang dari Allah, melalui pencerahan Roh Kudus


Pastor Russell's warning to Christendom, coming direct from God, has been of the imminent collapse of the present "Christian" civilization in a welter of war, revolution and anarchy, to be succeeded by the early establishment of the Kingdom of God. In all his warnings he claimed no originality. He said that he could never have written his books himself. It all came from God, through the enlightenment of the Holy Spirit.
Tidak diragukan lagi bahwa presiden pertama Menara Pengawal mengaku dirinya berbicara atas nama Allah.

Joseph Franklin Rutherford

Bagaimana dengan ‘judge’ Rutherford, presiden kedua Menara Pengawal? Apakah Rutherford berbicara atas nama Yehuwa? Maka jawabannya adalah YA. Untuk menghemat tempat, silahkan pembaca mengkaji artikel Rutherford, Dunia Roh & Spiritisme, bagaimana Rutheford mengklaim bahwa malaikat Allah memberikan pengajaran kepadanya sebagai kaum terurap, seluruh publikasi Menara Pengawal bersumber dari Allah Yehuwa yang disediakan oleh Yesus Kristus dan buku-bukunya tidak ada pendapat manusia melainkan Allah.

Ya, tidak terbantahkan, seperti juga presiden pertama Menara Pengawal yaitu Charles Russell, Rutherford juga mengklaim hal yang sama.

Apakah kesimpulannya? 2 orang Presiden Menara Pengawal mengaku secara terbuka bahwa mereka berbicara atas nama Allah di dalam buku-bukunya! 

Hal-hal yang diberitahukan di muka akan menjadi kenyataan (Ul 18:20-22)

Sekarang kita lihat kriteria kedua yaitu apakah hal-hal yang diprediksi oleh presiden Menara Pengawal atas nama Allah terjadi

  1. Charles Russell memprediksi kiamat tahun 1914, ketika gagal, nubuatan kiamat itu diganti menjadi tahun 1915 (lihat FaktaNubuatan Kiamat Charles Russell. Apakah terjadi? Maaf, tidak!
  2. Lalu Rutherord. Apakah predisksi nubuatannya yaitu kebangkitan nabi-nabi Perjanjian Lama terjadi? (lihat Prediksi Palsu Rutherford untuk detailnya.) Maaf, juga tidak. Nol besar!

Penubuatannya harus memajukan ibadat sejati, selaras dengan firman dan perintah Allah yang telah disingkapkan (Ul 13:1-4)

Sekarang kita bahas kriteria dasar terakhir. Apakah penubuatannya memajukan ibadat sejati, selarasa dengan firman dan perintah Allah yang telah disingkapkan? Saya persilahkan pembaca blog ini merenungkannya dan menjawab sendiri. Saya percaya pembaca blog ini dapat menjawabnya dengan bijaksana, bukan?

Lalu apakah hukuman bagi nabi palsu, dalam hal ini adalah Saksi-Saksi Yehuwa? Kitab Ul. 18:20-22 menyatakannya demikian:
Tetapi seorang nabi yang dengan lancang menyampaikan dengan namaku perkataan yang tidak kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berbicara dengan nama allah-allah lain, nabi itu harus mati. 21 Apabila engkau mengatakan dalam hatimu, ”Bagaimanakah kami akan mengetahui firman yang tidak diucapkan Yehuwa?” 22 apabila nabi itu berbicara dengan nama Yehuwa dan perkataan itu tidak terjadi atau tidak menjadi kenyataan, itulah perkataan yang tidak diucapkan Yehuwa. Dengan lancang nabi itu mengucapkannya. Jangan takut kepadanya.
Perhatikan kalimat yang sengaja saya bold yaitu nabi palsu itu harus mati! Ya, jika setiap Saksi-Saksi Yehuwa tidak bertobat dan masih mengikuti nabi palsu yaitu Menara Pengawal; mereka pasti dibinasakan oleh Allah di dalam kekekalan!!

Mengapa? Karena ia memalsukan berbicara atas nama Yehuwa. Karena klaimnya itu palsu maka perkataan yang diucapkan nabi itu tidak terjadi atau menjadi kenyataan! Allah sangat membenci hal demikian karena sesungguhnya nabi palsu itu telah mengalihkan ibadat sejati yaitu seharusnya penyembahan sejati kepada Allah Yehuwa saja, bukan kepada diri nabi palsu itu maka Alkitab berkata ia harus mati!


Peringatan bagi Saksi-Saksi Yehuwa

Saya telah membuktikan bahwa Menara Pengawal adalah nabi palsu yang artinya agama yang Saudara yakini selama ini adalah agama palsu! Apakah nasihat saya untuk Saudara? Seperti yang diuraikan oleh Menara Pengawal di majalahnya 15/3/2006 hlm. 9-10 dengan judul "Jauhi Ibadat Palsu" sebagai berikut:
   Bukti bahwa Yehuwa membenci ibadat palsu terlihat dari nasib Babilon Besar. Penyingkapan 17:16 menyatakan, ”Kesepuluh tanduk yang engkau lihat, dan binatang buas itu, mereka akan membenci sundal itu dan akan menghancurkan dia dan membuatnya telanjang, dan akan memakan habis bagian-bagiannya yang berdaging dan akan membakar dia seluruhnya dengan api.” Pertama, seekor binatang besar mencabik-cabiknya hingga mati dan memakan habis dagingnya. Lalu, apa pun yang tersisa darinya dibakar hingga habis. Itulah yang tidak lama lagi akan dilakukan pemerintah-pemerintah dunia terhadap agama palsu. Allah akan menggerakkan mereka. (Penyingkapan 17:17) Kebinasaan Babilon Besar, imperium agama palsu sedunia, tidak terelakkan. ”Ia tidak akan pernah ditemukan lagi.”—Penyingkapan 18:21. 
  Bagaimana seharusnya sikap para penganut ibadat sejati terhadap Babilon Besar? Dengan kata-kata yang sangat gamblang, Alkitab memerintahkan, ”Keluarlah dari dalamnya, jika kamu tidak ingin mengambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika kamu tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.” (Penyingkapan 18:4) Mereka yang ingin luput harus keluar dari agama palsu sebelum terlambat. Sewaktu berada di bumi, Yesus Kristus menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir, banyak orang akan mengaku-ngaku mengikuti dia. (Matius 24:3-5) Kepada mereka, ia berkata, ”Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapanku, hai, orang-orang yang melanggar hukum.” (Matius 7:23) Raja yang kini bertakhta, Yesus Kristus, telah menolak agama palsu.
Ya, sungguh nasehat yang bijaksana dari Menara Pengawal: ’keluarlah dari dalamnya, jika kamu tidak ingin mengambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika kamu tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.” (Penyingkapan 18:4)’.

Neraka yang berdasarkan Alkitab bukanlah tempat penguburan umum melainkan penyiksaan kekal seperti yang dikata Tuhan Yesus di Matius 13:41-43:
41 Putra manusia akan mengutus malaikat-malaikatnya, dan mereka akan mengumpulkan dari kerajaannya semua hal yang menyebabkan sandungan dan orang-orang yang melanggar hukum, 42 dan mereka akan melemparkan orang-orang itu ke dalam tanur yang bernyala-nyala. Di sanalah kelak mereka menangis dan mengertakkan gigi. 43 Pada waktu itu orang-orang yang adil-benar akan bersinar secemerlang matahari dalam kerajaan Bapak mereka. Hendaklah dia yang mempunyai telinga mendengarkan. (NW)
Bagaimana nasib dari nabi palsu? Wahyu 19:20 mencatat:
Lalu binatang buas itu ditangkap, dan bersamanya nabi palsu yang mengadakan tanda-tanda di hadapannya untuk menyesatkan orang-orang yang menerima tanda binatang buas itu dan yang menyembah patungnya. Keduanya dicampakkan hidup-hidup ke dalam danau yang bernyala-nyala dengan belerang. (NW)
Peringatan Bagi Orang Kristen

Sahabat saudara seiman. Saya telah membuktikan bagaimana Menara Pengawal adalah nabi palsu. Oleh sebab itu, jangan sampai sahabat ataupun kerabat keluarga saudara terjerat dan terperdaya oleh jeratan Saksi Yehuwa. Kita tidak ingin orang yang kita kasihi berakhir di neraka bersama-sama nabi palsu. Bagikan apa yang Saudara peroleh di blog ini kepada lainnya.


”Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. (Mat. 7:15, NW)

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.