Saksi Yehuwa dan Propaganda Peperangan

menara pengawal mempropagandakan peperangan
Propaganda Peperangan Saksi Yehuwa
PERANG BUKANLAH SUATU hal yang baik. Perang adalah hal yang mengerikan. Namun demikian, ketegangan yang berakhir pada meletusnya sebuah perang yang menyengsarakan rakyat suatu negara selalu terjadi dalam sejarah. Dalam dunia yang penuh dengan orang-orang berdosa perang terjadi dan tidak dapat dihindarkan. Perang terjadi karena akibat dosa (Roma 3:10-18). Pertanyaannya adalah apakah Alkitab menyetujui sebuah perang? Jujur, tidak mudah menjawab hal ini. Namun demikian suatu jawaban yang masuk akal dan seimbang perlu dijelaskan kepada pembaca blog ini sehubungan dengan propaganda tuduhan-tuduhan yang bersifat generalisasi organisasi Saksi Yehuwa kepada seluruh denominasi gereja (disebut Susunan Kristen oleh Saksi Yehuwa) seolah-olah seluruh organisasi gereja berdosa, penuh dengan pertumpahan darah karena perang. Sebaliknya menempatkan organisasi Saksi Yehuwa pada tempat yang paling benar, suci dan sebagai satu-satunya agama Kristen yang benar.

Apakah tujuan organisasi Saksi Yehuwa melakukan propaganda informasi yang mengeneralisasikan masalah perang? Salah satunya adalah untuk menempatkan hanya Saksi-Saksi Yehuwa sebagai sebuah kelompok yang tidak melakukan peperangan dan Kristen sejati karena menerapkan kasih yang diajarkan Kristus. Di pihak lain, memposisikan organisasi gereja lainnya penuh dengan kebencian dan pertumpahan darah karena mendukung peperangan sehingga melanggar ajaran Kristus tentang kasih dan merupakan Kristen palsu. Dan tentunya, tujuan akhir adalah melakukan penyesatan kepada orang-orang Kristen awam yang kurang memahami masalah etika peperangan agar meragukan ajaran gerejanya. Kita perhatikan kutipan berikut ini yang terambil dari majalah Menara Pengawal:

Siapa yang bukan bagian dari dunia dan tidak lagi belajar perang? Sekali lagi, catatan sejarah abad ke-20 membuktikan: hanya Saksi-Saksi Yehuwa. (Menara Pengawal 1/4/1992 hlm. 12)
Pada abad kita, agama manakah yang mematuhi hukum kasih ini? Jelas bukan agama-agama dari Susunan Kristen, karena mereka saling membantai sampai puluhan juta orang dalam dua perang dunia dan pertikaian-pertikaian lain. Saksi-Saksi Yehuwalah yang mematuhi hukum kasih seluas dunia. Mereka memelihara kenetralan yang sempurna dalam peperangan antar bangsa, karena Yesus berkata bahwa murid-muridnya harus ”bukan dari dunia”. (Yohanes 17:16) Maka, mereka dapat berkata, seperti Paulus, bahwa mereka ”lepas daripada darah sekalian orang”. (Menara Pengawal, 1/2/1990, hlm. 22)
Apakah klaim “hanya Saksi-Saksi Yehuwa” tersebut sebuah pernyataan yang sah? Tentunya, tidak! Klaim ini hanyalah sebuah bualan Saksi Yehuwa yang hanya dapat menipu Kristen awam karena faktanya ada denominasi Kristen karena mematuhi hukum kasih memposisikan diri sebagai kelompok yang sama dengan Saksi-Saksi Yehuwa bahkan lebih ekstrem yaitu menganut pacifisme. Sikap Saksi Yehuwa menolak peperangan tidaklah unik hanya milik Saksi-Saksi Yehuwa. Secara cerdik dan penuh muslihat, organisasi Saksi Yehuwa tidak pernah membahas detail adanya grup lain disamping organisasi Saksi Yehuwa sehingga anggotanya dan Kristen awam terkelabui oleh propaganda informasi menyesatkan organisasi kultus ini. Organisasi Kristen yang memiliki sikap mirip Saksi Yehuwa?
  • Seven Day Adventists/Advent Hari Ketujuh Pembaharuan
  • Anglican Pacifist Fellowship, Methodist Peace Fellowship, Baptist Peace Fellowship, Orthodox Peace Fellowship, Lutheran Peace Fellowship, Presbyterian Peace Fellowship. Grup denominasi Kristen ini karena sikapnya yang sama terhadap peperangan membentuk sebuah grup bernama Fellowship of Reconciliation
  • Grup Anabaptist
  • Dan grup-grup Kristen lainnya yang saya yakin dapat pembaca temukan dengan mudah jika tidak malas untuk search di embah google.

Gereja Advent ada di Indonesia sehingga patut saya bahas sedikit di sini. Untuk gerakan gereja Advent Hari Ketujuh, meskipun masalah peperangan menjadikan gerakan ini terpecah, tetapi gereja Advent Sedunia memiliki sikap berikut:

Dalam Perang Saudara Amerika pada 1864, Gereja Advent menyatakan:

Barisan Kristen yang menyebut dirinya sebagai Gereja Advent, mengambil Alkitab sebagai peraturan imannya dan dalam kehidupannya, secara bulat mengajarkan perlawanan terhadap jiwa dan kebiasaan perang; oleh karena itu, kami dengan setia menolak membawa senjata. (untuk mengetahui lebih lanjut klik wikipedia)
Kebetulan, saya mengenal seorang Adventis yang bisa saya tanyakan posisi gerejanya mengenai peperangan. Sayangnya, ia kurang memahami karena gerejanya tidak pernah membahasnya. Ironisnya, ia tidak tahu bahwa gerejanya memiliki pemahaman yang mirip dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Dan jujurnya, bukankah kita jarang mendengar pendeta berkhotbah mengenai sikap gereja dalam menghadapi sebuah peperangan sehingga tidak banyak umat Kristen yang memahaminya? Rupanya, celah ini dimanfaatkan oleh organisasi Saksi-Saksi Yehuwa untuk membingungkan umat Kristen seperti pada kasus ajaran Modalisme yang dilabel sebagai Tritunggal, baca di sini.  

Beruntungnya, saya pernah bertemu dengan seorang pendeta yang memang benar-benar memahami masalah teori etika peperangan. Pendeta itu menjelaskan banyak hal tentang etika perang dan menjawab bahwa pada umumnya gereja-gereja menganut pemahaman 'just war theory' (teori tentang adanya perang yang dapat dibenarkan). 

Artikel berikutnya saya akan bahas apakah itu 'kasih', apakah karena Kristus mengajarkan murid-murid-Nya untuk mengasihi sesama manusia berarti orang Kristen tidak boleh berperang? Silahkan baca artikel Prinsip Peperangan, Kasih dan Keadilan Berdasarkan Alkitab

Bagaimana pendapat Saudara artikel Saksi Yehuwa dan Propaganda Peperangan?

Soli Deo Gloria

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7)


Artikel Terkait:
1. Saksi Yehuwa: Penyembah Berhala Modern
2. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama Kristen
3. Fakta Saksi Yehuwa: Suatu Kultus Dan Nabi Palsu
4. Saksi Yehuwa Pemberita Injil Sejati Atau Palsu?
5. Siapakah AntiKristus (1 Yohanes 2:22)?

8 comments :

  1. Perang yg klasik adl perang memperebutkan wilayah. Pertama harus membayangkan tinggal di komplek perumahan yg batas2nya sudah jelas, tiba2 pekarangan rumah mau direbut tetangga sebelah ,atau tetangga merenovasi tiga lantai tapi lantai ketiganya menjorok ke rumah kita secara vulgar. Dengan ilustrasi seperti itu maka tidak usah melihat alkitab tapi diselesaikan scr persuasif, scr hukum, dan terakhir secara perang. Jadi perang tidak sekonyong2 diputuskan perang.

    Perang klasik lainnya pemberontakan memisahkan diri. Ilustrasinya kita punya rumah yg luas dihuni satu keluarga, jika ada anggota keluarga yg mendirikan rumah didalam rumah maka harus ditegur dulu baik2, kalau tidak bisa lakukan konseling mendatangkan pihak ketiga yg disegani, jika masih tidak bisa maka dipaksa ikut aturan tidak boleh mendirikan rumah didalam rumah.

    Pada dasarnya perang bisa dipisahkan dari agama. Mengenai membunuh dan terbunuh itu memang harus terjadi, namanya juga perang fisik.
    Saya rasa banyak juga orang yg gemes dan pengen membunuh raja Herodes yg jelas2 membunuh ribuan bayi tak berdosa.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita ambil beberapa contoh perang

      Belanda diusir dari negara kita dengan perang sudah pasti ada yg membunuh dan terbunuh. Tanah indonesia bukan milik belanda tapi belandanya pake senjata dan tidak mau pergi, apa bisa dinasehati saja? biar tidak usah perang? Tentu agama dipisahkan dari perang kemerdekaan. Justru orang pribumi muslim tidak leluasa menjalankan praktek agama islam karena dibatasi aturan2 pemerintah hindia belanda. Contohnya sholat jam 3 sore akan sulit terlaksana karena tidak akan ada dispensasi khusus. Dengan perang kemerdekaan maka umat beragama indonesia bisa menjalankan praktek agama secara merdeka , dan perangnya dibenarkan.

      Kita ambil contoh lagi pemberontakan separatis RMS, DI/TII, PRRI/Permesta, dll, semua berujung perang fisik sebab cara persuasif tidak mempan, perangnya dibenarkan.

      Contoh terakhir David vs Goliath adl mini war. Goliath itu scr fisik kuat, besar, segar bugar, ganas, menang2an, arogan, dll
      tidak bisa ditegur, tidak bisa diatur, tidak ada yg kuat menangkap, tidak bisa diajar, tida ada harapan bisa berubah jadi orang benar, meresahkan terus, dll
      Membunuh Goliath justru membebaskan orang dari penderitaan
      Terbunuh melawan Goliath itu tidak perlu disesali.

      Salam
      AS

      Delete
  2. salam kasih pak awi saya AL. mau tanya tentang iluminati. salah seorang teman ssy saya mengatakan dengan sangat yakin bahwa iluminati benar2 real. katanya iluminati adalah bukti bahwa seluruh dunia di kuasai setan. bagaimana pendapat pak awi ?

    ReplyDelete
  3. Dear Sdr AL

    Apakah Illuminati adalah bukti bahwa seluruh dunia dikuasai setan?

    My reply:

    Teman SSY Anda itu termakan ajaran sesat SSY. Alkitab mengatakan:

    Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Mat. 28:18)

    Siapakah yg berkuasa di sini, Yesus ataukah Setan?

    Ajaran SSY memang mengajarkan bahwa dunia ini kuasai oleh setan. Ini ajaran yg sangat salah.

    Jika saya telah selesai membahas tentang peperangan, saya akan bahas mengenai hal ini agar berdasarkan ayat-2 Alkitab bahwa dunia ini sama sekali tidak dikuasai oleh setan.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
    Replies
    1. ditunggu artikelnya pak awi , terima kasih
      AL

      Delete
  4. Sekalian dijawab, kalo dunia tidak dibawah kuasa setan, mengapa begitu banyak penderitaan dan kejahatan di dunia ini, (saksi Yehuwa selalu mengatakan ini sebagai bukti bahwa setan yang berkuasa)
    Trima kasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Kristian Gunawan,

      Tahukah Anda bahwa Iblis selama ratusan tahun protes kepada fitnahan manusia bahwa penderitaan bersumber dari dirinya? Ya jika Iblis bisa langsung berbicara kepada manusia saat ini, ia sudah membawa organisasi SSY ke pengadilan atas fitnahan di publikasi SSY tentang dirinya.

      Masalah penderitaan dan kejahatan bisa dijelaskan meskipun agak kompleks. Tetapi tidak dalam pola hitam/putih seperti organisasi SSY ajarkan. Memang paling mudah menimpakan semua penderitaan dan kejahatan kepada Setan yg tidak bisa protes.

      Menimpakan adanya kejahatan dan penderitaan kepada Iblis dilakukan oleh organisasi SSY utk maksud tujuan tertentu. Jika Anda banyak membaca artikel saya pola pikir hitam/putih atau black white thinking maka Anda akan paham mengapa organisasi melakukannya demikian

      Jika Anda bersabar, ya saya akan menjelaskannya dalam sebuah artikel.

      Saat ini sudah akhir tahun sehingga waktu saya banyak tersita oleh pekerjaan sekuler saya. Tapi yakinlah bahwa saya akan menjelaskannya. Tapi untuk sementara, Anda bisa pikirkan bahwa salah satu sebab adanya penderitaan adalah karena diri manusia sendiri. Renungkan hal ini ya.

      Mengapa saya perlu membuat dan menjawabnya dalam sebuah artikel?

      Pertama, ketika saya buat dalam sebuah artikel, tidaklah spontan. Melainkan saya doakan agar artikel tsb benar-benar dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

      Kedua, ketika menulis saya selalu mempertimbangkan banyak hal, misalnya pemilihan kata, kalimat dan obyektifitas sampai kepada riset. Jadi tidak asal buat seperti saya memberi komentar di bagian komentar yg sebenarnya didasarkan pada spontanitas yg kadang-kadang saya akui sedikit keliru.

      Mohon Anda pahami ya.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  5. Trima kasih Pak Awi atas kebaikan hati anda untuk meluangkan waktu memberi penjelasan kepada kita yang awam.... semoga Tuhan Yesus memberkati pelayanan pak Awi...

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.