MENARA PENGAWAL: Membual, Sombong & Munafik

Saksi Yehuwa kesombongan dan membual
Akibat Sombong, Membual Dan Munafik?
APAKAH LEMBAGA MENARA pengawal yang dikelola oleh Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa melakukan apa yang diajarkan kepada para anggotanya merupakan topik yang menarik yang saya akan bahas kali ini. Misalnya kaum terurap mengajar Saksi Yehuwa agar tidak sombong melainkan memiliki sikap yang berbeda sebagai orang Kristen. Dalam hal apa? Yaitu untuk tidak membanggakan prestasi sendiri, termasuk yang berkaitan dengan ibadat sejati:

BANYAK orang dewasa ini sangat membanggakan prestasi pribadi, dan mereka sering kali tidak ragu-ragu untuk menyombongkannya. Orang Kristen mesti berbeda. Mereka hendaknya menahan diri untuk tidak menggembar-gemborkan prestasi sendiri, termasuk prestasi yang berkaitan dengan ibadat yang sejati. Sekalipun mereka bersukacita atas apa yang dicapai oleh umat Yehuwa secara keseluruhan, mereka tidak menonjol-nonjolkan sumbangsih mereka secara perorangan. Mereka sadar bahwa dalam dinas kepada Yehuwa, motif yang benar lebih penting daripada prestasi pribadi. . . . (Menara Pengawal, 1/6/2005, hlm.14)
Berbicara tentang kasih, Menara Pengawal menulis ciri-ciri orang Kristen sejati dan sikap menyombongan diri bukanlah tanda dari Kristen sejati di dalam artikel berikut ini:
Orang Kristen sejati ”diajar Allah untuk saling mengasihi”. (1 Tes. 4:9) Kita harus mengasihi ”bukan dengan perkataan ataupun dengan lidah, melainkan dengan perbuatan dan kebenaran”. (1 Yoh. 3:18) Kasih kita haruslah ”tanpa kemunafikan”. (Roma 12:9) Kasih menggerakkan kita untuk berbaik hati, beriba hati, suka mengampuni, panjang sabar dan tidak cemburu, menyombongkan diri, arogan, atau mementingkan diri. (1 Kor. 13:4, 5; Efesus 4:32) Kasih mendesak kita untuk ’bekerja bagaikan budak seorang bagi yang lain’. (Gal. 5:13) . . . (Menara Pengawal, 1/12/2006 hlm. 27-28)
Bahkan di dalam sebuah artikel majalah Menara Pengawal 1/9/1994 hlm. 19-21 membahas topik "Waspadalah terhadap Kebiasaan Membual" yang membahas begitu detail dan bijaksana mengenai sikap kerendahan hati dan jangan suka membual. Perhatikan kalimat yang saya italic:
DEWASA ini banyak orang menganggap membual sebagai suatu hal yang baik. Memamerkan kekuatan, keahlian, dan prestasi telah menjadi mode. Beberapa orang percaya bahwa membual perlu untuk mencapai prestasi. Yang lain-lain merasa bahwa hal itu akan menaikkan harga diri seseorang. Majalah Time menyatakan, ”Sifat bersahaja yang sangat bagus, meskipun belum kedaluwarsa, mulai kelihatan hampir ketinggalan zaman.” Penulis Jody Gaylin mengomentari, ”Sayang sekali, membual tanpa rasa malu . . . merupakan mode mutakhir. Percakapan dengan seorang teman atau kenalan kini disertai sesuatu yang baru: memuji diri sendiri. . . .

Meluasnya kebiasaan membual menimbulkan pertanyaan berikut: Apakah sehat untuk membanggakan harta dan kemampuan diri? Tentu adalah wajar untuk merasa bangga dengan prestasi diri dan bahkan untuk menceritakannya kepada teman-teman dekat dan sanak saudara. Namun bagaimana dengan orang-orang yang mengikuti ungkapan ini, ”Jika Anda memilikinya, pamerkanlah”? Selain itu, bagaimana dengan orang-orang yang, meskipun tidak membual secara terang-terangan, secara halus memastikan agar orang-orang lain mengetahui tentang kelebihan dan prestasi mereka? Apakah mempromosikan diri seperti itu sehat, bahkan perlu, sebagaimana dinyatakan beberapa orang?


Pengaruh atas Hubungan

Pertimbangkan pengaruh dari bualan seseorang atas diri saudara. Misalnya, bagaimana tanggapan saudara terhadap pernyataan-pernyataan berikut?

”Buku-buku yang belum saya tulis lebih baik daripada buku-buku yang telah ditulis orang-orang lain.”—Pengarang terkenal.

”Seandainya saja saya hadir pada saat penciptaan, saya akan memberi petunjuk-petunjuk yang berguna agar pengaturan alam semesta ini lebih baik.”—Raja pada abad pertengahan. . . .

Apakah saudara tertarik kepada orang-orang ini karena komentar mereka? Menurut saudara apakah saudara akan senang berada bersama mereka? Kemungkinan tidak. Biasanya, membual—yang dilakukan dengan tulus atau bahkan dalam gurauan—membuat orang lain merasa tegang, jengkel, mungkin iri hati. . . .

Jika seseorang mengendalikan dirinya dan berbicara dengan bersahaja, ia membuat orang-orang lain di sekitarnya merasa tenang dan tidak canggung. Ini adalah kemampuan yang tidak ternilai. . . .


Membual Berasal dari Kelemahan

Sementara beberapa orang mungkin menjauh dari para pembual, karena merasa lebih rendah di tengah kehadiran mereka, orang-orang lain menunjukkan reaksi yang berbeda. Mereka menyimpulkan bahwa para pembual adalah orang-orang yang tidak mantap. Penulis Frank Trippett menjelaskan mengapa orang yang suka membual bisa saja, secara ironis, merendahkan harga dirinya di mata orang-orang lain, ”Setiap orang mengetahui dalam hatinya bahwa membual biasanya menandakan suatu kelemahan pribadi yang menyedihkan.” Karena banyak orang melihat dengan jelas apa yang ada di balik topeng si pembual, tidakkah lebih bijaksana untuk menjauhkan diri dari sikap memuji diri yang kosong?


”Tetapi Itu Benar!”

Inilah yang dikatakan oleh orang-orang yang berupaya membenarkan pemuliaan diri. Mereka merasa bahwa karena mereka benar-benar berbakat dalam hal-hal tertentu, berpura-pura tidak demikian berarti munafik.

Namun apakah bualan mereka benar? Penilaian terhadap diri sendiri cenderung bersifat subjektif. Apa yang kita anggap sebagai suatu kelebihan yang menonjol dalam diri kita mungkin tampak biasa bagi orang-orang lain. Fakta bahwa seseorang merasa terpaksa memamerkan kemampuannya bahkan dapat menunjukkan bahwa ia sebenarnya tidak begitu kuat—tidak cukup kuat untuk diakui kelebihannya tanpa perlu memberitahukan hal itu kepada orang lain. Alkitab mengakui kecenderungan manusia untuk menipu diri sewaktu buku itu memperingatkan, ”Siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”—1 Kor. 10:12.

Bahkan jika seseorang memiliki bakat yang luar biasa dalam satu bidang tertentu, apakah ini membenarkan dia untuk membanggakan diri? Tidak, karena membanggakan diri memuliakan manusia, sedangkan bakat apa pun yang kita miliki berasal dari Allah. Ia yang seharusnya menerima kemuliaan. Mengapa kita harus menerima pujian untuk sesuatu yang kita miliki sejak lahir? (1 Korintus 4:7) Selain itu, sama seperti kita memiliki kelebihan, kita juga memiliki kekurangan. Apakah kejujuran menuntut agar kita menarik perhatian kepada kesalahan dan kekurangan kita? Hanya sedikit pembual yang tampaknya berpikir demikian. Raja Herodes Agripa I mungkin benar-benar seorang pembicara yang berbakat. Namun, kurangnya kesahajaan membawanya kepada kematian yang sangat tidak menyenangkan. Insiden buruk itu memperlihatkan betapa menjijikkan kecongkakan di mata Allah, sebagaimana halnya di mata banyak manusia.—Kisah 12:21-23.

Bakat dan kelebihan biasanya akan diketahui tanpa harus digembar-gemborkan kepada orang lain secara berlebihan. Jika orang-orang lain mengakui dan memuji sifat-sifat atau prestasi seseorang, ini akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang orang yang menerimanya. Amsal 27:2 dengan bijaksana berkata, ”Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.”
Bagaimana pendapat Saudara akan artikel Menara Pengawal tersebut? Sungguh bijaksana, bukan? Percayalah saya pun secara pribadi mengaguminya. Tetapi pertanyaan besarnya adalah apakah Menara Pengawal melakukan apa yang diajarkan kepada para anggotanya? Saya persilahkan pembaca mengkaji beberapa kutipan dari majalah Menara Pengawal berikut ini dan Saudara nilai sendiri.
Siapa yang dewasa ini sedang memuliakan Allah dengan mempertahankan tingkah laku yang baik? Nah, kelompok agama mana yang telah dipuji banyak pemerintah karena menjadi warga negara yang suka damai dan taat hukum, yang membayar pajak mereka? (Roma 13:1, 3, 6, 7) Umat mana yang dikenal di seluruh dunia karena persatuan mereka dengan rekan-rekan seiman—persatuan yang tidak dibatasi oleh perbedaan ras, nasional, dan etnik? (Mazmur 133:1; Kisah 10:34, 35) Kelompok mana yang diakui di seluruh dunia karena pekerjaan pendidikan Alkitab mereka yang menganjurkan orang untuk merespek hukum, nilai-nilai keluarga, dan moralitas Alkitab? Hanya ada satu kelompok yang terbukti demikian melalui tingkah laku yang baik dalam bidang-bidang ini dan bidang lainnya—Saksi-Saksi Yehuwa! (1/10/2004 hlm. 13, 'Siapa yang Dewasa Ini Memuliakan Allah?')

Corak pengenal lain dari ibadat yang sejati adalah respek terhadap Firman Allah, Alkitab. Ini adalah buku unik yang menyingkapkan kepribadian Allah dan maksud-tujuan-Nya. (Yohanes 17:17; 2 Timotius 3:16, 17) Selain itu, orang Kristen sejati memberitakan Kerajaan Allah sebagai satu-satunya harapan manusia untuk memperoleh kehidupan abadi di bumi firdaus. (Markus 13:10; Penyingkapan 21:1-4) Mereka tetap terpisah dari politik bejat dunia ini serta gaya hidupnya yang penuh kecemaran. (Yohanes 15:19; Yakobus 1:27; 4:4) Siapakah dewasa ini yang benar-benar memenuhi kriteria tersebut? Fakta-fakta meneguhkan bahwa hanya ada satu jawaban—Saksi-Saksi Yehuwa. (1/2/2001, hlm. 10  'Apakah Saudara Telah Menghayati Kebenaran?')

Siapa yang menyandang nama Yehuwa dan memberikan kesaksian di seluas dunia tentang Yehuwa serta Kerajaan-Nya? Catatan sejarah menjawab: hanya Saksi-Saksi Yehuwa. Sekarang jumlah mereka sudah mencapai lebih dari empat juta orang di lebih dari 66.000 sidang di seputar dunia.—Yesaya 43:10-12; Kisah 2:21. (1/4/1992 hlm. 12 'Menyambut Dunia Baru Allah yang Merdeka')

Jutaan orang di seluruh dunia telah mengevaluasi fakta-fakta dan menjadi yakin bahwa hanya Saksi-Saksi Yehuwa saja yang mempraktekkan agama yang benar. (1/6/2001 hlm. 16 ”Jika Allah di Pihak Kita, Siapakah yang Akan Menentang Kita?”)

Namun, bagaimana umat Allah yang terorganisasi dapat dikenali? Menurut standar-standar yang terdapat dalam Alkitab, mereka memiliki kasih sejati di antara mereka sendiri, mereka sangat merespek Alkitab, mereka menghormati nama Allah, mereka mengabarkan tentang Kerajaan-Nya, dan mereka bukan bagian dari dunia yang fasik ini. (Matius 6:9; 24:14; Yohanes 13:34, 35; 17:16, 17) Hanya ada satu organisasi agama di bumi ini yang memiliki semua tanda kekristenan sejati ini—Saksi-Saksi Yehuwa! (15/1/1997 hlm. 22 "Apa yang Allah Tuntut dari Kita?")

Dari semua organisasi yang mengaku diri Kristen, hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang menghormati nama-Nya maupun memuliakannya di antara bangsa-bangsa. (Mazmur 34:4) Betapa berbahagianya mereka karena diyakinkan bahwa Yehuwa mengingat kesetiaan mereka! (1/12/1992 hlm. 17 ”Bawalah Seluruh Persembahan Persepuluhan Itu ke dalam Rumah Perbendaharaan”)
Saya percaya kutipan-kutipan tersebut sudah cukup menggambarkan sikap dari Menara Pengawal. Dan saya persilahkan pembaca menilai sendiri apakah cocok kutipan-kutipan yang baru saja Saudara baca dengan nasehat Menara Pengawal agar pembacanya memiliki "Sikap orang Kristen yang seharusnya berbeda yaitu menahan diri tidak menggembar-gemborkan prestasi sendiri, termasuk prestasi yang berkaitan dengan ibadat yang sejati, ciri-ciri Kristen sejati yaitu tidak menyombongkan diri, dan mewaspadai terhadap kebiasaan membual"?

Lalu apakah kata Alkitab mengenai sikap suka membual, menyombongkan diri dan menjelekkan orang? 2 Timotius 3:1-4 berkata:
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik. . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Jadi sikap Menara Pengawal tersebut yaitu melakukan hal yang berbeda dengan pengajarannya dapat Saudara klasifikasikan sebagai sikap apakah?

Artikel Terkait:>
1.  Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati?
2. Apakah Kaum Terurap Mesias Palsu?
3. Sumber Doktrin Saksi: Yehuwa Atau Setan?
4. Menguji Kebenaran Kesaksian Organisasi Allah


Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:5, LAI)

13 comments :

  1. Buat Pak Awi,

    ini juga Tulisan yang bagus dari Bapak.
    setelah membaca tulisan bapak kali ini, saya bertanya-tanya dalam hati saya.
    memang kalimat dari Publikasi MP diatas mengandung kata-kata sangat menarik. apalagi disertai dengan ayat-ayat bacaan.
    namun, apakah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh MP dan SSYnya sekarang ini? (mungkin ini yang pak awi maksud dengan bualan)
    *benar-benar sangat sombong, angkuh dan Penipu ulung organisasi ini.*

    yang bisa saya petik adalah:

    1. Umat mana yang dikenal di seluruh dunia karena persatuan mereka dengan rekan-rekan seiman?
    2. persatuan yang tidak dibatasi oleh perbedaan ras, nasional, dan etnik?
    3. Kelompok mana yang diakui di seluruh dunia karena pekerjaan pendidikan Alkitab mereka yang menganjurkan orang untuk merespek hukum, nilai-nilai keluarga, dan moralitas Alkitab?

    Tanggapan 1: Apabenar diseluruh dunia SSY menjaga tali-kasih dan berdamai dengan umat kristen lainnya?. saya rasa tidak demikian, karena publikasi-publikasi MP yang selalu menghina Kristen. jika dilihat memang kedamaian sikap kadang terlihat, tetapi kedamaian hati tidak ada sama sekali.

    Tanggapan 2: asumsi bahwa pernyataan ini benar. akan tetapi, apakah hanya MP dan SSY-nya berbuat demikian? Coba perhatikan Arti kata "Katolik" !(bukan maksud untuk membanding-bandingkan).

    Tanggapan 3: Teralu naif organisasi ini mengatakan bahwa hanya mereka yang betul melakukan:
    - Pendidikan Alkitab (artinya semua pendidikan yang benar-benar bersumber dari alkitab)
    - Merespek Hukum (baik Negara maupun adat)
    - Menjaga Nilai-Nilai dalam Keluarga (Kasih sayang dan Keutuhan dalam keluarga)
    - Moralitas Alkitab (Segala sesuatu Ajaran Moral dari Alkitab dilakukan)


    -Bersambung-

    ReplyDelete
  2. -Sambungan-

    - Pendidikan Alkitab: bagaimana pendidikan Alkitab itu dilakukan oleh parah SSY, sedangkan banyak pengajaran dari MP yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab, dan itu sudah dibahas Oleh pak Awi.
    Fatalnya, mengatakan bahwa memberikan pendidikan Alkitab yang sesungguhnya, tetapi melakukan sesuatu yang sangat ditentang Alkitab yaitu "Bernubuat Palsu","mengklaim sebagai satu-satunya suara Allah","dan tidak mengajarkan Keselamatan(kebangkitan Badan dan Kehidupan Kekal di surga. Yoh 3:5,24-25,29 6:40,58)"

    - Merespek Hukum: kita melihat bahwa setiap SSY kurang menanggapi hukum yang berlaku, baik itu hukum negara maupun hukum adat. untuk pembuktiannya sudah banyak kita jumpai.
    SSY lebih tertutup karena menganggap dirinya bukan dari Dunia (jika bukan dari dunia ini, terus dari mana?). Inkarnasi Tuhan Yesus bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia didunia ini dari kebinasaan. Karena Dialah satu-satu-Nya Jalan Kebenaran dan Hidup(Yoh 14:6).
    dan sudah keharusan bagi SSY untuk tidak taat kepada Hukum Dunia, karena mereka bukan dari dunia, Contoh: tidak Hormat kepada bendera Merah Putih. oleh karena itu para SSY lebih memilih untuk tidak mengikuti Upacara Bendera dari pada hormat kepada bendera merah putih. tidak berOlah-raga, dan masih banyak yang lainnya yang Pak Awi sudah sampaikan.
    bahkan saya yakin para SSY ini jauh dari pada acara Adat.

    - Menjaga Nilai-nilai dalam Keluarga: dalam keluarga SSY yang salah satu anggotanya sudah mengalami pemecatan, akan mendapatkan tindakan diskriminasi dan dijauhi oleh keluarganya. tindakan seperti ini tidak mencerminkan Kasih dalam keluarga, karena seperti yang kita ketahui bahwa "Gereja Mini" itu adalah Keluarga kita.
    sudah sangat menentang pernyataan MP dalam publikasinya. sangat disayangkan.

    - Moralitas Alkitab: para SSY mendapatkan pengajaran Moral yang benar dari MP yang bersumber dari Alkitab. kita melihat bagaimana SSY mencela, menghina, bahkan menghakimi kristen lain sesat. bagaimana MP menggambarkan PBB sebagai Monster.
    terlebih kasus Pelecehan seksual yang dilakukan Oleh SSY dan Ditutupi Oleh MP setempat dan didenda sekitar $28 juta.
    sangat bertentangan bukan?

    untuk Para SSY yang membaca komentar saya ini, Silahkan membaca: Yoh 5:39-47

    mungkin komentar saya ini tidak berbobot jadi saya persilahkan kepada pak Awi untuk tidak men-confirm komentar saya.

    semoga bapak Awi tidak menyerah untuk membongkar apa di Balik MP.

    Salam Kasih Kristus Tuhan.

    ReplyDelete
  3. Shaloom Pa Julianus dan Pa AWI

    Julianus tulis : untuk Para SSY yang membaca komentar saya ini, Silahkan membaca: Yoh 5:39-47

    saya tanya : bolehkan Pa saya juga ikut baca..?? Sangat memberkati saya sekali Pa, setelah saya baca saya mengerti bahwa : 'menyelidiki Kitab-kitab Suci itu TIDAK CUKUP untuk kita mendapatkan kehidupan kekal, tapi kita harus datang pada YESUS untuk mendapatkannya', betulkah Pa..??

    Pa AWI, saya mau tanya :

    1. Kalau seseorang atau organisasi 'melarang' atau 'tidak menganjurkan' sesuatu tapi orang tersebut malah 'melakukannya', berlebihankah kalau orang atau organisasi ini masuk dalam katagori MUNAFIK..??

    2. Kalau kita berteman dan bergaul atau menjadi anggota organisasi yang berlaku demikian, adakah ada pengaruhnya terhadap kita sendiri yaitu menjadi 'sombong, pembual' bahkan menjadi 'munafik' juga..?? (mohon Pa, kalau ada contohkan dengan kasus)

    Terima Kasih Pa AWI, semakin lama semakin jelas terlihat ya Pa.

    Salam Kasih YESUS KRISTUS, YEHUWA kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Pa binsar,

      Ha. . . Ha . . . Ha

      Bp sedikit provokatif nih utk pertanyaan no. 1. Saya kira Bp sudah tahu jawabannya.

      Tetapi utk jawaban no. 2. Sebetulnya, MP sengaja membuat pernyataan2 yg sifatnya sombong dan membual untuk menciptakan rasa elitisme di dalam diri para anggotanya. Perasaan elitisme ini perlu dibangun dan ditarik sedemikian ekstrem dalam pola pikir hitam putih sehingga setiap SSY akan merasa 'spesial, umat pilihan, mengetahuai kebenaran sejati, dan lain-lain perasaan'. Setiap SSY pasti merasakan sesuatu yg 'spesial'.

      Jika tidak percaya, SAYA MOHON SDRI YULI JIKA MEMBACA KOMENTAR INI (maaf saya gunakan huruf besar semua untuk menarik perhatian Sdri Yuli) , bolehkah memberikan kesaksiannya yaitu:

      Apakah benar ketika masih menganggap ajaran MP sebagai kebenaran sejati, Sdri merasakan menjadi bagian dari MP merupakan hal yang spesial, mengetahui 'suatu pengetahuan' yang orang Kristen lainnya tidak paham dan merasakan dirinya 'lebih' dari orang Kristen lainnya?

      Mohon jawaabannya sebagai sebuah kesaksian. Terima kasih

      Salam kasih Tuhan Yesus.

      Delete
  4. Salam jumpa Pak Awi,

    Baik pak, saya akan mencoba menjelaskan perasaan saya ketika belajar PAR dan bersikap "ektrem" dengan mengikuti sebagian besar anjuran MP karena "menganggap" semua yg dianjurkan itu benar.
    Sebelumnya, saya minta maaf jika pengalaman saya ini sedikit banyak menyinggung rekan2 semua, tetapi inilah yg sejujurnya.

    Mulanya sebelum belajar PAR, saya adalah umat Kristen, ke gereja bersama keluarga.
    Kemudian seraya saya belajar PAR, dan mengikuti sebagian besar ajarannya, sya sering membatin dalam hati, " Nama Allahnya aja banyak yg ga tau", " doktrin Tritunggal itu salah, sulit dimengerti" atau "orang kristen koq seperti itu ya, jelas tgl 25 hari dewa matahari koq diperingati?" atau " Masa ga tau sih kalo Yesus itu wafat di tiang gantungan bukan disalib" atau "di gereja koq ga ada pelajaran Alkitab ya, kalah semangat dengan SY untuk mempelajari Alkitab" atau "wah, aku hrs lebih giat belajar PAR spy siap unt berdinas dgn baik, setelah itu terbaptis dan aku menjadi anggota organisasi pilihan Yehuwa" atau "ooo..ternyata dia milih setannya" dll
    Wah kalo saya tulis bisa banyak pak....

    Apakah ini termasuk perasaan elitisme yg ditarik oleh MP?

    Pernah saya sharingkan juga, perubahan sikap saya membuat ortu merasa sedih. Ketika saya libur PAR akhir2 ini, sdra saya menasehati- secara garis besar dan saya rangkum-: " yang terpenting itu hubunganmu pribadi dengan Yehuwa, bukan hubunganmu dengan organisasi tertentu. Ketika kamu mempunyai hubungan pribadi dengan Yehuwa, maka kamu akan lebih bijak, dewasa dan mengerti ke mana kamu melangkah. Misalkan dalam membangun hubungan pribadi itu, kamu seringkali jatuh, tetaplah yakin bahwa Yehuwa mengasihi kamu, Dia akan mengangkat dan menarik kamu kembali, Dia melihat usaha dan hatimu untuk menyenangkanNYA, bukan kepada organisasi tertentu. Utamakan melayani TUHAN ya"

    Ketika saya tanya kepada mereka kenapa menasehati saya seperti itu, sdra saya hanya tersenyum, malah menjawab, " libur PARnya ditambah, spy kamu ngerti"
    Mungkin P. Awi dan rekan lainnya bisa menjelaskan nasehat sdra sya diatas?
    Sebelumnya terimakasih

    Salam kasih dan Damai
    Yuli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdri Yuli

      Terima kasih atas sharingnya.

      Sdri tulis:

      Kemudian seraya saya belajar PAR, dan mengikuti sebagian besar ajarannya, sya sering membatin dalam hati, " Nama Allahnya aja banyak yg ga tau", " doktrin Tritunggal itu salah, sulit dimengerti" atau "orang kristen koq seperti itu ya, jelas tgl 25 hari dewa matahari koq diperingati?" atau " Masa ga tau sih kalo Yesus itu wafat di tiang gantungan bukan disalib" atau "di gereja koq ga ada pelajaran Alkitab ya, kalah semangat dengan SY untuk mempelajari Alkitab" atau "wah, aku hrs lebih giat belajar PAR spy siap unt berdinas dgn baik, setelah itu terbaptis dan aku menjadi anggota organisasi pilihan Yehuwa"

      Yah benar ini namanya 'perasaan' elitisme yaitu Sdri merasakan 'spesial'; mengetahuai kebenaran sejati di mana orang lain seolah-2 tidak tahu, dan lain-lain perasaan'. Setiap SSY pasti merasakan sesuatu yg 'spesial' seolah-olah pengetahuan itu hal yg mencerahkan bagi dirinya. Semakin lama ditarik secara ekstrem shg membentuk pikiran 'hitam putih'. Padahal?

      Maaf, tidak ada hal yg baru. Saya mengetahui hal-hal itu sebelumnya bukan dr MP, melainkan dr buku-2 Kristen. Hanya kita orang Kristen tidak mau belajar & baca saja sehingga ketika MP mengatakan hal-hal seperti nama Yehuwa dll seolah-olah hal baru.

      dra saya hanya tersenyum, malah menjawab, " libur PARnya ditambah, spy kamu ngerti"
      Mungkin P. Awi dan rekan lainnya bisa menjelaskan nasehat sdra sya diatas?


      Begini, setiap SSY berada di bawah pengaruh mind control. Oleh karena itu, MP selalu minta SSY 'mendekat' padanya. Mengapa? agar selalu dlm proses indoktrinisasi.

      Nah, bagi org baru seperti Sdri, ketika tidak lagi menjalani indoktrinisasi maka akan berpikir lebih obyektif lagi. Jadi semakin jauh ya semakin baik.

      Oh, ya satu pertanyaan lagi. Sdri berkata ada perasaan 'kuatir dan gelisah' ketika belajar PAR. Mengapa demikian? Apakah krn membaca publikasi MP atau melihat gambar-2 visual MP seperti bangunan porak-poranda, dll? Boleh di sharingkan?

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  5. Pak Binsar Tulis: "menyelidiki Kitab-kitab Suci itu TIDAK CUKUP untuk kita mendapatkan kehidupan kekal, tapi kita harus datang pada YESUS untuk mendapatkannya"

    Lebih tepatnya seperti ini Pak: menyelidiki Kitab-kitab Suci itu TIDAK CUKUP untuk kita mendapatkan kehidupan kekal, tetapi kita "JUGA" harus datang pada YESUS untuk mendapatkannya.

    Betul tidaknya, Bapak sudah menganggapi dan sudah Mengetahui. ^_^


    dan untuk Pak Awi: mohon komentar saya yang sebelumnya dihapus Pak, Karena kacau balau tampilannya. terima Kasih

    Salam Kasih Kristus Tuhan

    ReplyDelete
  6. Shaloom Bu Yuli

    Bu Yuli: Mungkin P. Awi dan rekan lainnya bisa menjelaskan nasehat sdra sya diatas?

    Saya coba: Maaf cm mau menambahkan penjelasan Pa AWI,jd Bu kita itu hrs hati-hati dengan 'permainan kata' LMP yang mengelabui, perhatikan dengan jeli nasehat tersebut, dan kata2 ini selalu 'ditekankan' oleh LMP kpd SSY dan SSY sangat tidak menyadari, begini ya,

    "yang terpenting itu hubunganmu pribadi dengan YEHUWA bukan hubunganmu dengan organisasi tertentu"

    Kalau kita tanya pada mereka (SSY) bagaimana membangun hubungan pribadi dengan Yehuwa, maka anda akan diarahkan untuk mengerti 'pikiran Yehuwa', bagaimana mengetahui 'pikiran Yehuwa', menyelidiki ALKITAB katanya (SSY), dan bagaimana cara menyelidiki ALKITAB, cuma satu jalan yaitu melalui publikasi2 LMP sebagai satu2 nya saluran komunikasi ALLAH karena diluar itu adalah dari setan.
    Jadi sebenarnya hubungan pribadi dengan Yehuwa adalah sebanyak apa kamu mempelajari publikasi LMP dan memahami serta menyetujuinya.

    "Ketika kamu mempunyai hubungan pribadi dengan Yehuwa, maka kamu akan lebih bijak, dewasa dan mengerti ke mana kamu melangkah."

    Kata 'ketika kamu mempunyai hubungan pribadi', itu dapat kita artikan dengan : 'ketika kamu sudah banyak belajar publikasi2 LMP dan pelajaran2nya' maka kamu akan tahu betul apa yang diinginkan LMP untuk kamu lakukan, misal nya waktu2 belajar publikasi, 'berdinas' dll.

    "Misalkan dalam membangun hubungan pribadi itu, kamu seringkali jatuh, tetaplah yakin bahwa Yehuwa mengasihi kamu, Dia akan mengangkat dan menarik kamu kembali,"

    perhatikan: Misalkan kamu malas, jenuh belajar publikasi2 LMP, malas berdinas dll, maka yakinlah Yehuwa (disini hanya utk mengelabui bhw sbnrnya LMP) tidak serta merta 'memecat' kamu, para penatua SSY akan menegur bahkan ikut serta mengajak belajar dan ikut berdinas mendampingi kamu.

    "Dia melihat usaha dan hatimu untuk menyenangkanNYA, bukan kepada organisasi tertentu. Utamakan melayani TUHAN ya"

    ini yang paling berbahaya : 'bahwa usaha dan hatimu itu adalah untuk menyenangkan hati Yehuwa, bukan untuk organisasi'.
    Pdhl kl kita baca artikel2 Pa AWI dngn publikasi2 LMP nya jelas mengatakan bhw setiap SSY 'diyakinkan' untuk mau bergabung dengan organisasi sewaktu akan dibaptis.
    Jadi sbnrnya SSY hanya menyenangkan organisasi LMP bukan Yehuwa dan 'diharuskan' mempercayai publikasi LMP adalah sama dengan suara Yehuwa.

    Bu Yuli tulis : Ketika saya tanya kpd mrka kenapa menasehati saya seperti itu,
    saya komen: saat itu ibu 'bingung' dengan nasehat2 sdra ibu itu ya..??
    Trus sdra Ibu itu senang melihat ibu 'bingung' dan lalu dengan nada menyindir sdra Ibu itu katakan :" libur PARnya ditambah, spy kamu ngerti"
    Maksud sebenarnya: 'libur aja terus, gmana mau ngerti',Ibu sedang di 'shock therapy' spy dalam hati Ibu Yuli jadi malu karena ngga ngerti maksud nasehat itu,supaya Ibu makin 'rajin' PAR lg kalau mau ngerti.

    Rasa 'elitisme' SSY sengaja dibangun spy merasa 'lebih' dari yg lain, setelah itu, hal ini dijadikan alat untuk 'shock therapy' bagi mitra diskusi ataupun calon korban lalu keluar kata2 menyindir, misal : 'makanya Pa,menginjil dong sekali2' atau 'kalau orang waras(kecuali bodoh) atau 'nama TUHAN ALLAH tidak tau? payah' dll, dll, untuk menimbulkan 'rasa kalah dan rasa bersalah' calon korban dan mitra diskusi dan akhirnya tertarik dengan apa yg 'mereka' tahu yang blm kita tahu tapi dalam kondisi calon korban dan atau mitra diskusi sudah 'down'.

    Ibu tdk akan kesulitan utk menjumpai SSY yang menggunakan kata sindiran spt kata2 'ngejek' kl anda menjumpai SSY,'hampir semua' kalau pun saya tdk katakan 'semua' pasti melakukan ini.
    Menghadapi SSY yg demikian adlh tegor SSY dngn Firman Tuhan, supaya mereka 'sadar' akan kesalahan 'mereka'. Percaya deh mereka tdk mengerti ALKITAB ko, SSY cm 'fasih' publikasi LMP.

    ReplyDelete
  7. artikel yang bagus dan kritis, maju terus pelayanan menghajar saksi2 palsu Yehuwa

    ReplyDelete
  8. Aneh nggak mengabarkan alkitab kok dihitung sudah berapa jam? Total hours preaching sekian-sekian juta hours. Bolehlah orang bule suka mengukur ukur sesuatu, tapi pantaskah untuk darma bakti kita kpd Yang Kuasa pemberi nyawa hidup kita dihitung njlimet. Search google deh kata total hours preaching nanti pasti muncul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mas Ano.

      Ya, perihal jam dinas ini juga salah satu hal yang membuat saya heran dengan rekan-rekan saya Saksi:

      (1) Mengapa jam dinas harus dihitung-hitung? Bukankah saat baptis kita sudah membaktikan seluruh waktu kehidupan kita kepada Yehuwa, yang dengan demikian, jam dinas kita sebenarnya 24 jam sehari? Dan yang menyedihkan, organisasi sering menilai kesehatan rohani seseorang berdasarkan jam dinas. Seseorang bisa lama dibaptis, meskipun sudah menerapkan banyak nasehat Alkitab lain, hanya karena jam dinas kurang. Adilkah menilai kerohanian seseorang hanya dari satu aspek?

      (2) Mengapa seorang yang mengambil Perintis Ekstra harus diumumkan? Jika melakukan bentuk keadilbenaran kepada sesama manusia saja harus dirahasiakan (Mat 6:3), mengapa melakukan bentuk keadilbenaran kepada Yehuwa harus diumumkan? Saksi mungkin akan menjawab bahwa tujuannya adalah agar menganjurkan rekan lain. Jika memang demikian, mengapa melakukan keadilbenaran kepada sesama manusia tidak diumumkan juga, sehingga bisa menganjurkan rekan lain juga?

      (3) Mengapa banyak Saksi bisa mengambil Perintis Ekstra khusus (membaktikan minimal 30 jam sebulan) saat ada kunjungan Pengawas Wilayah, namun pada bulan-bulan lain tidak bisa? Sebenarnya pelayanan mereka itu untuk dilihat siapa? Untuk dilihat PW atau dilihat Yehuwa? Jika pelayanan kita memang untuk Yehuwa, kita tentu bisa membaktikan lebih dari 30 jam sebulan, tidak soal ada kunjungan PW atau tidak.

      Truth Servant

      Delete
    2. Mustahil pengabdian bisa 24 jam. Para rasul saja harus tidur istirahat. Mungkin maksudnya siap kapanpun bila perlu tengah malam.

      Hitung2an jam & pengumuman tidak jadi masalah jika untuk kalangan internal. Yang jadi masalah jika dipamerkan dg mencolok mata sekian juta jam. Bila yg dikabarkan tidak sesuai dg alkitab apa jadinya? Hukuman berat menanti.

      Ssy menyombong bahkan ditempel dibelakang TDB dg judul topik2 alkitab. Menyombong serba tahu (tahu yohanes pembaptis tidak bisa masuk surga)

      Mengenai diri mas truth servant. Imannya beda dari kebanyakan saksi kok betah kungkum ( berendam ) di kolam yg kotor sih? Organisasi tidak akan pernah berubah menjadi baik gara2 sedikit orang yg kritis berani menyurati kantor pusat seperti anda. Buruan mas keluar sebelum bubar organisasinya.

      Salam
      AS

      Delete
  9. Salahsatu bualan ssy adl memiliki solusi atas ketidakadilan, atas situasi dunia yg sedemikian kacau. Solusinya PBB dibubarkan, segala pemerintahan dibubarkan, segala agama dihancurkan dan semuanya menghamba organisasi.

    Itu sih bukan solusi tapi illusi utopis. Mengurus barang cetakan jelas beda dengan mengurus manusia. Solusi murahan yg semua orang bisa cukup dg tidur, lalu memimpikan hal yg sama.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.