KETAATAN MUTLAK, PENGINJILAN, DUKUNGAN FINANSIAL

3 SYARAT MENJADI SAHABAT KRISTUS MENURUT MENARA PENGAWAL
3 SYARAT MENJADI SAHABAT KRISTUS
ARTIKEL INI lanjutan dari Syarat Menjadi Sahabat Kristus Menurut Saksi Yehuwa yang menjelaskan bagaimana 90% Saksi-Saksi Yehuwa — yang memiliki harapan hidup di bumi firdaus — tidak dapat menjadi sahabat Tuhan Yesus tanpa mentaati arahan dari golongan hamba yang setia dan bijaksana (kaum terurap) yang mengklaim mendapatkan pemilihan ilahi. Mengapa? Karena berdasarkan tafsiran Menara Pengawal, persahabatan dengan Kristus hanya diulurkan kepada kaum terurap saja sebagai saudara-saudara rohani Yesus. 

Nah, kali ini saya ingin membahas berdasarkan publikasi Menara Pengawal bagaimana seorang Saksi Yehuwa dapat menyatakan persahabatan dengan saudara-saudara — kaum terurap — Kristus? Menurut artikel majalah Menara Pengawal, 15/10/2009 hlm. 15-17 (bold dari saya) ada 3 hal yang harus dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa:
Jika Saudara berharap untuk hidup di bumi di bawah Kerajaan Allah, bagaimana Saudara dapat menyatakan persahabatan dengan saudara-saudara Kristus? Mari kita perhatikan tiga cara saja. Pertama, dengan sepenuh hati ikut serta dalam pekerjaan pengabaran. Kristus memerintahkan saudara-saudaranya untuk memberitakan kabar baik di seluruh dunia. (Mat. 24:14) Namun, akan sangat sulit bagi saudara-saudara Kristus yang tersisa [kaum terurap] di bumi dewasa ini untuk menunaikan tanggung jawab tersebut tanpa bantuan rekan-rekan mereka, yakni domba-domba lain. Sesungguhnya, setiap kali anggota golongan domba-domba lain ikut serta dalam pengabaran, mereka membantu saudara-saudara Kristus memenuhi amanat suci tersebut. Golongan budak yang setia dan bijaksana sangat menghargai tindakan persahabatan ini, demikian pula Kristus.

Cara kedua domba-domba lain membantu saudara-saudara Kristus adalah dengan mendukung pekerjaan pengabaran secara finansial. Yesus menganjurkan para pengikutnya untuk menjalin persahabatan dengan menggunakan ”kekayaan yang tidak adil-benar”. (Luk. 16:9) Ini tidak berarti kita dapat membeli persahabatan dengan Yesus atau Yehuwa. Namun, dengan menggunakan aset materi kita untuk memajukan kepentingan Kerajaan, kita membuktikan persahabatan dan kasih kita, bukan hanya dengan perkataan, melainkan dengan ”perbuatan dan kebenaran”. (1 Yoh. 3:16-18) Kita menyediakan dukungan finansial semacam itu sewaktu ikut serta dalam pekerjaan pengabaran, menyumbangkan uang untuk pembangunan dan pemeliharaan tempat perhimpunan kita, serta menyumbangkan dana untuk pekerjaan pengabaran sedunia. Tidak soal sumbangan kita banyak atau sedikit, pastilah Yehuwa dan Yesus menghargai bila kita memberi dengan sukacita.—2 Kor. 9:7.

Cara ketiga kita semua membuktikan bahwa kita adalah sahabat Kristus ialah dengan bekerja sama mengikuti arahan para penatua di sidang. Pria-pria ini dilantik oleh roh kudus di bawah arahan Kristus. (Ef. 5:23) ”Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu dan tunduklah kepada mereka,” tulis rasul Paulus. (Ibr. 13:17) Kadang-kadang, kita mungkin merasa sulit untuk menaati arahan berdasarkan Alkitab yang diberikan kepada kita oleh penatua setempat. Boleh jadi, kita tahu ketidaksempurnaan mereka, dan hal ini bisa mengaburkan cara kita memandang nasihat mereka. Meski demikian, Kristus, sang Kepala sidang, senang menggunakan pria-pria yang tidak sempurna ini. Jadi, cara kita menanggapi wewenang mereka secara langsung memengaruhi persahabatan kita dengan Kristus. Apabila kita tidak berfokus pada kesalahan para penatua dan dengan bersukacita mengikuti arahan mereka, kita membuktikan kasih kita kepada Kristus.
Ya, Saudara telah membaca 3 syarat menjadi sahabat Kristus berdasarkan tafsiran Menara Pengawal. Dan sebetulnya kita dapat ringkas menjadi 2 pokok penting saja yaitu dikaitkannya persahabatan dengan Kristus kepada ketaatan atau ketundukkan mutlak dan memberikan sumbangan sukarela pada Menara Pengawal.

KETAATAN DAN KETUNDUKKAN ABSOLUTE

Mari kita renungkan baik-baik pernyataan bagaimana seorang Saksi Yehuwa menanggapi wewenang penatuanya memengaruhi persahabatannya dengan Kristus. Dan dalam artikel sebelum ini Menara Pengawal juga meminta Saksi Yehuwa mentaati ”kaum terurap”. Apakah artinya? Apakah ada pernyataan dari Kristus sendiri bahwa menanggapi wewenang dari seseorang — entah ”kaum terurap”, ”badan pimpinan” ataupun penatua — memengaruhi persahabatan dengan-Nya di dalam konteks Yohanes 15:14? Maaf, sama sekali tidak ada karena Alkitab tidak mengajarkan konsep yang demikian.

Memang kitab Ibrani 13:17 mengatakan bahwa jemaat Kristen agar taat dan tunduk kepada pimpinan jemaat seperti pendeta atau penatua. Namun demikian, ketaatan dan ketundukkan kepada pemimpin jemaat dalam pengertian sikap hormat kepada hamba Allah yang melayani jemaatnya. Dan ini tentunya sama sekali tidak memengaruhi hubungan persahabatan pribadi  seseorang dengan Kristus sebagai juru selamat dan Tuhannya. Apalagi memengaruhi keselamatan kekal seseorang. Dengan dikondisikannya hubungan persahabatan seseorang dengan Kristus dengan ketaatan dan ketundukkan kepada individual atau sekelompok orang sama sekali tidak berdasarkan ajaran Alkitab kecuali bentuk sebuah perbudakan secara halus. 

Sebenarnya Menara Pengawal dengan sengaja menyelewengkan Ibrani 13:17 untuk memperoleh ketaatan dan ketundukkan mutlak dari para Saksi Yehuwa. Ketaatan dan ketundukkan absolute Saksi Yehuwa kepada pemimpinnya merupakan ciri utama dari sebuah kultus yang destruktif. Hal ini dikatakan oleh Steve Hassan dalam bukunya ”Combatting Mind Control” hlm. 80:
Kehendak Grup di atas Kehendak Individual — Di dalam semua kultus yang destruktif seseorang harus tunduk kepada kelompok. 'Keseluruhan tujuan' harus menjadi fokus; 'tujuan pribadi diri' harus tunduk. Di dalam grup manapun yang memenuhi kualifikasi sebagai kultus yang destruktif, berpikir akan diri sendiri ataupun untuk diri sendiri adalah salah. Grup yang utama. Ketaatan absolute kepada atasan merupakan salah satu tema universal dalam kultus. Individualitas tidak baik. Ketundukkan adalah baik.

Group Will over Individual Will - In all destructive cults the self must submit to the group. The 'whole purpose' must be the focus; the 'self purpose' must be subordinated. In any group that qualifies as a destructive cult, thinking of oneself or for oneself is wrong. The group comes first. Absolute obedience to superiors is one of the most universal themes in cults. Individuality is bad. Conformity is good.
Lalu apakah tujuan Menara Pengawal memperoleh ketaatan dan ketundukkan absolute dari para anggotanya? Penjelasan berikut membuka  obyektif misi organisasi Menara Pengawal.

BISNIS MENARA PENGAWAL

Di dalam sebuah organisasi kultus, ada beberapa tujuan yang ingin dicapainya antara lainnya adalah uang, kekuasaan sampai kepada seks. Nah,  Menara Pengawal mengejar uang. Caranya? 2 hal seperti yang diungkapkan oleh Menara Pengawal di atas yaitu point pertama dan kedua; ikut serta dalam pekerjaan pengabaran dan dukungan finansial.

Bagaimana pekerjaan pengabaran dapat menghasilkan uang bagi Menara Pengawal? Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa melakukan penginjilannya dengan cara ”rumah ke rumah (door to door)”, apakah motivasinya? apakah bisnis inti Menara Pengawal? Silahkan klik Tujuan Saksi Yehuwa Menginjil Dari Rumah ke Rumah yang menjelaskan detailnya.

Jika saudara bertemu dengan Saksi Yehuwa maka dengan sangat mudahnya mengkritik praktek gereja-gereja yang mengendarkan kantong kolekte untuk pengumpulan dana seolah-olah hal demikian tidaklah alkitabiah karena sumbangan tidak diberikan secara tersembunyi.  Tentunya menurut Saksi Yehuwa praktek yang dilakukan Menara Pengawal sudah benar yaitu menempatkan beberapa kotak persembahan di dalam Balai Kerajaan. Tetapi menurut saya pribadi — entah mengedarkan kantong kolekte ataupun menaruh beberapa kotak — intinya tetap sama yaitu adanya upaya pengumpulan dana. Lalu bagaimana Saksi Yehuwa dapat memberikan dukungan finansialnya?

Seakan-akan tidak puas dengan hanya memperoleh sumbangan suka rela dari publikasi yang diterbitkannya, Menara Pengawal juga meminta dukungan finansial secara langsung dari Saksi-Saksi Yehuwa. Bahkan jika kita kaji lebih seksama akan apa yang diminta Menara Pengawal, lebih besar dibandingkan apa yang umumnya diminta gereja. Mengapa? Karena Menara Pengawal meminta hampir semua materi yang dimiliki oleh anggotanya. Permintaan sumbangan ini secara reguler diterbitkan di dalam majalah Menara Pengawal. Dan saya yakin di tahun-tahun mendatang akan semakin banyak frekuensi tampilannya. Perhatikan kutipan berikut: 
’Berikanlah Persembahan kepada Yehuwa’

SEWAKTU seseorang berbuat baik kepada Saudara, bagaimana Saudara memperlihatkan penghargaan? Perhatikan bagaimana para kepala pasukan di Israel mempertunjukkan rasa syukur mereka setelah bertempur melawan orang Midian. Pertempuran itu terjadi setelah Israel berbuat dosa berkenaan dengan Baal Peor. Allah memberikan kemenangan kepada umat-Nya, dan jarahan dibagikan kepada ke-12.000 prajurit serta selebihnya dari orang Israel. Sesuai dengan perintah Yehuwa, para prajurit harus memberikan sebagian dari jatah mereka kepada imam-imam, dan orang Israel lain juga memberikan sebagian dari jatah mereka kepada orang Lewi.—Bil. 31:1-5, 25-30.

Namun, para kepala pasukan itu ingin berbuat lebih. ”Hamba-hambamu telah menghitung para prajurit yang berada di bawah pengawasan kami dan tidak seorang pun dilaporkan hilang dari antara kami,” kata mereka kepada Musa. Mereka memutuskan untuk memberikan emas serta berbagai perhiasan sebagai persembahan kepada Yehuwa. Berat seluruh perhiasan emas itu lebih dari 190 kilogram.—Bil. 31:49-54.

Dewasa ini, banyak orang seperti itu tergerak untuk memperlihatkan penghargaan atas apa yang sudah Yehuwa lakukan bagi mereka. Selain itu, rasa penghargaan demikian tidak terbatas pada hamba Allah yang berbakti. Perhatikan, misalnya, seorang sopir bus yang mengangkut satu rombongan delegasi pulang-pergi ke kebaktian internasional di Bologna, Italia, pada 2009. Karena ia mengemudi dengan tenang dan hati-hati, para penumpangnya memutuskan untuk menulis kartu ucapan terima kasih dan memberinya uang tip serta sebuah buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Atas pemberian itu, sang sopir menanggapi, ”Saya senang menerima kartu dan buku ini, tetapi saya mengembalikan uangnya karena saya ingin menyumbangkannya supaya kalian dapat terus melanjutkan pekerjaan kalian. Sekalipun saya bukan Saksi Yehuwa, saya ingin ikut menyumbang karena saya melihat bahwa pekerjaan kalian dimotivasi oleh kasih.”

Sewaktu termotivasi oleh penghargaan atas apa yang telah Yehuwa lakukan bagi Saudara, salah satu cara untuk memperlihatkan rasa syukur Saudara adalah dengan memberikan sumbangan untuk pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa sedunia. (Mat. 24:14) Kotak berikut menunjukkan beberapa cara yang dapat dipilih untuk memberikan sumbangan.

CARA-CARA MEMBERIKAN SUMBANGAN SUMBANGAN UNTUK PEKERJAAN SEDUNIA

Banyak orang menyisihkan, atau menganggarkan, sejumlah uang untuk dimasukkan ke kotak sumbangan berlabel ”Pekerjaan Sedunia”.

Setiap bulan, sidang-sidang mengirimkan sumbangan ini ke kantor Saksi-Saksi Yehuwa yang melayani negeri mereka. Sumbangan sukarela berupa uang dapat juga dikirimkan secara langsung ke Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, Bank BCA No. Rek. 3014000882 atau Bank BNI No. Rek. 0106244971, atau ke kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa yang melayani negeri Saudara. Cek yang dikirim hendaknya ditujukan kepada ”Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia”. Perhiasan atau barang berharga lainnya juga dapat disumbangkan. Surat singkat yang menyatakan bahwa barang-barang itu merupakan pemberian tanpa syarat hendaknya dilampirkan bersama sumbangan tersebut.

PENGATURAN PERWALIAN SUMBANGAN BERSYARAT

Uang dapat dijadikan dana perwalian atas nama Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia untuk digunakan di seluruh dunia. Namun, apabila diminta, uang itu akan dikembalikan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menulis surat ke kantor cabang melalui alamat yang tertera di bawah.

PERENCANAAN AMAL

Selain pemberian tanpa syarat berupa uang, ada metode-metode lain untuk menyumbang demi kepentingan dinas Kerajaan sedunia. Hal ini mencakup:
Asuransi: Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia dapat ditunjuk sebagai pihak penerima polis asuransi jiwa atau dana perencanaan pensiun.
Rekening Bank: Rekening bank, sertifikat deposito, atau rekening pensiun perorangan dapat dijadikan dana perwalian atau dapat dibayarkan kepada Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia sewaktu seseorang meninggal, sesuai dengan persyaratan bank setempat.
Saham dan Obligasi: Saham dan obligasi dapat disumbangkan kepada Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia sebagai pemberian tanpa syarat atau Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia dapat ditunjuk sebagai pihak penerima pada saat pemiliknya meninggal.
Properti: Properti yang bisa dijual dapat disumbangkan sebagai pemberian tanpa syarat atau, dalam hal properti bangunan tempat tinggal, disertai izin tinggal bagi si penyumbang selama ia hidup. Hubungi kantor cabang setempat sebelum memindahtangankan properti apa pun.
Pemberian Beranuitas: Dalam pengaturan ini, seseorang mentransfer uang atau sekuritas kepada badan hukum yang digunakan Saksi-Saksi Yehuwa. Sebagai gantinya, si penyumbang, atau seseorang yang dia tunjuk, menerima pembayaran dalam jumlah tertentu sekali setahun seumur hidupnya.
Wasiat dan Perwalian: Properti atau uang dapat diwariskan kepada Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia melalui surat wasiat yang dibuat secara sah, atau Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia dapat ditunjuk sebagai pihak penerima suatu perjanjian perwalian.
Istilah ”perencanaan amal” menunjukkan bahwa jenis-jenis sumbangan ini biasanya memerlukan perencanaan di pihak si penyumbang.

Untuk informasi lebih lanjut, Saudara dapat menyurati kantor cabang dengan alamat yang tertera di bawah ini.

Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia
PO Box 2105
Jakarta 10001
Indonesia (Menara Pengawal, 15/11/2010 hlm. 20-21)
Perhatikan judul artikel itu yaitu ’Berikanlah Persembahan kepada Yehuwa’ dengan uraiannya. Perhatikan pula apa yang diminta oleh Menara Pengawal; saham, asuransi, properti, uang tabungan dan lain-lain. Tidakkah apa yang diminta melampaui permintaan dari gereja-gereja pada umumnya, misalnya perpuluhan? Jujur saya harus katakan; selama saya pergi ke sebuah gereja, saya tidak pernah mendengar seorang hamba Tuhan manapun meminta jemaatnya menyumbang sedemikian rinci seperti permintaan yang diuraikan oleh Menara Pengawal. Pernahkah Saudara mendengarnya?

KESIMPULAN

Setiap gereja atau organisasi keagamaan tidaklah salah meminta jemaatnya untuk memberikan sumbangan suka rela untuk menunjang kegiatannya. Hal ini sungguh tidak salah. Pekerjaan pengabaran, sewa gedung, gaji hamba Tuhan dan lain-lain aktifitas gerejawi memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi sebuah kesalahan besar jika sebuah organisasi keagamaan Kristen memanfaatkan ayat-ayat Alkitab untuk memperoleh keinginannya yaitu ketaatan mutlak dari anggotanya sehingga dapat dimanipulasi untuk bekerja menghasilkan uang baginya. Di kalangan hamba-hamba uang di dalam suatu gereja pun ada yang demikian. Silahkan klik Konsep Persembahan Yang Benar dan Diperkenan untuk bahasannya.

Dalam kasus Menara Pengawal jelas telah menafsirkan dan memutar-balikkan fakta pernyataan Kristus di Yohanes 15 tentang persahabatan dengan-Nya. Tuhan Yesus jelas-jelas tidak menyatakan persahabatan yang diulurkan-Nya dihubungkan dengan ketaatan mutlak kepada sekelompok orang (kaum terurap atau penatua), apalagi dukungan finansial. Syarat persahabatan yang diulurkan oleh Tuhan Yesus begitu sederhana. Dalam Yohanes 15:14 Yesus Kristus berkata, ”Kamu adalah sahabat-sahabatku jika kamu melakukan apa yang aku perintahkan kepadamu.” (NW)

Ya, pernyataan Yesus adalah kita dapat menjadi sahabat-Nya jika kita melakukan apa yang diperintahkan. Apakah perintahnya itu? Yesus melanjutkan, ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (ayat 12) dan perintah yang sama dikatakan-Nya di ayat 17. Jelas perintah-Nya itu sedemikian sederhana, bukan? Dan sangat bertentangan dengan pernyataan dan tafsiran Menara Pengawal yang manipulatif dan penuh dengan penipuan untuk memperoleh uang dan tenaga gratis anggotanya.

Bagaimana pendapat Saudara??

 Artikel terkait:
1. Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati
2. Bukti Klaim Palsu Menara Pengawal: Pemilihan Ilahi
3. Apakah Kaum Terurap Mesias Palsu?
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat! Kiamat! Kiamat!


Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

7 comments :

  1. Shaloom Pa AWI...apa kabar...

    Artikel yang sangat menarik, makin memberi pengetahuan bagi saya akan siapa itu sebenarnya Saksi Yehuwa, makin jelas bahwa mereka hanya korban dari pengaruh organisasi KULTUS Menara Pengawal.

    Dari yang saya baca dari artikel2 Pa AWI adalah : Dasar dari TUNDUK dan PATUH nya Saksi Yehuwa itu awalnya adalah terlalu percayanya para Saksi Yehuwa ini akan 'MITOS' adanya inspeksi TUHAN YESUS ditahun 1919 kepada Menara Pengawal dan 'kaum terurap'. Inilah ke'LUGU'an Saksi Yehuwa, mudah sekali percaya 'mitos2' Menara Pengawal, sedih ya Pa AWI, mengapa mereka bisa dengan mudah terpedaya.

    Saya teringat cerita teman saya, bahwa dia pernah mempunyai teman yang sangat baiiik sekali, kata dia. Lalu dia curhat sm saya betapa teman saya ini sangat 'salut' atas kebaikan2 temannya ini, hampir semua dia curhat kan ke saya. Makin lama saya dengar cerita dia saya berkesimpulan bhw sebenarnya teman saya ini terpedaya thd kawannya itu. Saya ungkapkan ke dia, kamu sudah di tipu, saya katakan padanya kamu sudah (maaf) diperkosa secara halus, kamu sudah diperas (harta) secara halus oleh teman kamu. Dengan marah teman saya ini menyatakan ketidaksetujuan pendapat saya tsb.
    Dia katakan bhw dia ikhlas melakukannya,bukan diperkosa, dia iklas memberikan hartanya, bukan diperas, dia lakukan karena dia sangat cinta pada kawannya ini krn kebaikan2nya.
    Saya katakan bhw saya kenal dngn temannya itu, saya tahu ttg korban2nya, dan kalau dia ingin tahu siapa sebenarnya temannya ini saya bersedia menunjukkan siapa sebenarnya temannya ini.
    Kawan saya ini tidak bersedia, dan tidak ingin tahu, dan sedikit bukti ttg temannya yg sy ceritakan padanya, dia tdk perduli, bahkan dia anggap saya yg sedang berbohong, kemudian dia katakan bhw sy tdk perlu mengatakan apa2 lg ttg temannya itu, biarlah apa yg dia tahu saja ttg temannya cukup buat dia, inilah yg saya sebut cinta buta.

    Saya jadi makin jelas mengapa Saksi Yehuwa sangat takut mengetahui atau mengakui penipuan yg dilakukan Menara Pengawal, mereka sudah terpedaya dengan 'kebaikan'2 yg dikarang oleh MP, dan tanpa sadar Saksi Yehuwa telah cinta buta pada MP dan 'sejelek' apapun MP tidak perduli, krn terlanjur cinta. Kasihan.

    Tapi ngomong2 tampilan blog Pa AWI makin menarik ya, Pa AWI makin mahir IT nih...saya suka dengan perbaikan2 tampilan blog Pa AWI.

    Selamat Natal bagi kita semua dan salam Kasih TUHAN YESUS, YEHUWA kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Bp Binsar

      Puji Yuhan saya selalu baik.

      Uraian Bp benar sekali. Bahkan cerita ttg teman Bp itu dng cinta butanya benar juga, tetapi kasus SSY agak berbeda. Cinta buta hanya awal saja. . . terjadi euforia sesaat. Setelah itu berubah menjadi momok yg menakutkan. . . luar biasa takut thd MP shg akhirnya terjadi 'perbudakkan' secara halus dalam upaya menyenangkan hati MP.

      Organisasi kultus luar biasa jahat melebihi pendeta2 (hamba uang)yg menggunakan teologi suksesnya dng memanfaatkan ayat2 utk dpt uang. Tapi hamba uang itu tidak berani mengubah kondisi hubungan jemaat dng Kristus.
      Lain hal kultus. Mengubahnya utk dpt uang.

      Selamat Natal juga untuk Bp Binsar & Keluarga

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  2. Menara pengawal bukanlah suatu bisnis. Tujuannya pun bukan untuk mengejar uang, kekuasaan, dll.

    Kegiatan penginjilan kami dibiayai terutama oleh sumbangan sukarela dari Saksi-Saksi Yehuwa. Tidak ada kolekte di pertemuan ibadah kami, dan para hadirin tidak diharuskan memberikan perpuluhan. (Matius 10:7, 8) Sebaliknya, kotak sumbangan disediakan di tempat-tempat pertemuan kami bagi mereka yang ingin menyumbang. Nama penyumbang tidak diumumkan.

    Salah satu alasan mengapa pengeluaran kami tidak tinggi adalah karena pembicara kami tidak dibayar. Alasan lain, para Saksi tidak dibayar untuk pergi dari rumah ke rumah, dan tempat ibadah kami sederhana.

    Sumbangan yang diteruskan ke kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa digunakan untuk menolong korban bencana alam, mendukung para utusan injil dan rohaniwan keliling, membangun tempat ibadah di negara berkembang, dan untuk mencetak serta mengirim Alkitab dan bacaan Kristen lainnya.

    Setiap orang memutuskan sendiri apakah ia mau menyumbang untuk membayar pengeluaran setempat, kegiatan sedunia, atau keduanya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Anonim,

      Terima kasih atas komentarnya.

      Saya ingin mempercayai apa yang Anda katakan. Memang setiap SSY meyakini bahwa lembaga Menara Pengawal bukanlah sebuah bisnis. Sayangnya, fakta membuktikan sebaliknya. Silahkan lihat http://w3.newsmax.com/a/oct10/jehovah/ dng judul artikel "Jehovah’s Witnesses — Publishing Titans/Raksana Percetakan" menyatakan:

      The operation is funded entirely by donations, mostly from Witnesses who leave contributions at their meeting places, called Kingdom Halls. The Witnesses’ overall income is unknown, but in 2001 Newsday listed the Tract Society as one of New York City’s 40 richest corporations, with revenues exceeding $950 million.

      Operasi didanai seluruhnya oleh donasi, mayoritas dari para Saksi yang memberikan kontribusinya di tempat pertemuan mereka, disebut Balai Kerajaan. Pendapat para Saksi tidak diketahui tetapi 2001 majalah Newsday mendaftarkan Lembaga sebagai salah satu dari 40 perusahaan terkaya di kota New York, dng penghasilan melebihi $950 juta.


      Jadi jelas, meskipun Menara Pengawal menyebutnya "sumbangan suka rela" tetapi jelas "sumbangan suka rela" pun dpt dibuat menjadi bisnis. Contoh konkritnya adalah pengemis yg juga mengandalkan bisnis "sumbangan suka rela", padahal rumahnya di kampungnya cukup mewah, bukan?

      Lagi pula jika memang uang tidak utama, mengapa organisasi mengkaitkan "sumbangan suka rela" dng persahabatan Yesus? Memang hal yg demikian diajarkan di Alkitab?

      Oh ya, tolong lain kali Saudara berkomentar, tinggalkan initial ya utk kemudahan berkomunikasi.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  3. Tumben deh borok si AWI disulut-api nona Yuni dlm diskusi bareng Freewillie di http://freewillie.wordpress.com/2007/09/24/kejarin-logika-saksi-yehuwa/

    ReplyDelete
  4. Dear Sdr Fridolin

    Terima kasih atas komentar Anda.

    Saya meluncur ke blog yg menjadi rujukkan Anda itu. Dan izinkan saya mengomentarinya sbb:

    Salah satu kelemahan SSY adalah tidak pernah memeriksa segala sesuatunya dng seksama, misalnya sejarah organisasi kultus SSY, sehingga dng mudah terjerat menjadi budaknya. Dan ini juga termasuk Anda yg tidak mencermati dng baik tulisan orang lain tetapi ASBUN (asal bunyi) saja.

    Di blog itu, Sdri Yuni wrote:

    Freewillie said:

    Percakapan semu/fiktif antara Laura dan Karen sudah dijawab tuntas di link httpp://.saksiyehuwa.org/2012/04/tanggapan-atas-percakapan-apakah-yesus.html –> saya tidak perlu kopi-paste macam anda kan?

    Yuni said:

    Trims ya tanggapannya om. Link yg Om freewillie kasih juga sdh Yuni baca habis itu, juga sdh ditanggapi, tapi sperti kebiasaannya, pak AWI itu nampaknya mau ngejawab yg ia sanggup aja, banyak yg tak bisa dijawab dibuang atau dihapus dia. Ini menyebalkan kan om?


    My reply:

    Freewillie mereferensikan link http://.saksiyehuwa.org yg dikelola oleh MKSY, bukan saya. Dan Sdri Yuni menjawab "Link yg Om freewillie kasih juga sdh Yuni baca habis itu, juga sdh ditanggapi, tapi sperti kebiasaannya, pak AWI itu nampaknya mau ngejawab yg ia sanggup aja"

    Jelas http://.saksiyehuwa.org tidaklah sama dng blog ini yaitu http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com yg dikelola oleh saya.

    Jadi jelas ada suatu salah "kamar" di sini.

    Yuni wrote:

    pak AWI itu nampaknya mau ngejawab yg ia sanggup aja, banyak yg tak bisa dijawab dibuang atau dihapus dia.


    My reply:

    Tipikal SSY yaitu suka memfitnah dan membual seperti "ibunya" yaitu organisasi SSY. Silahkan dibuktikan komentar mana yang saya tidak bisa jawab lalu saya buang dan hapus?

    Memang ada banyak komentar SSY yg saya tidak jawab tetapi tidak saya buang/hapus seperti yg dituduhkan Yuni. Mengapa saya tidak jawab? Setiap SSY yg berkomentar di blog ini ingin mendiskusikan ttg doktrin, sayangnya blog ini membahas ttg aspek kultus organisasi SSY, bukan doktrin SSY. Bagi saya tidak penting membahas doktrin karena percuma dan sia-sia karena yg SSY yakini bukan Alkitab tetapi apa yg SSY tafsirkan atas Alkitab. Dan jika dusta-dusta dan nubuatan palsu organisasi SSY saja Anda yakini kebenaran, bagaimana bisa bicara ttg doktrin? Silahkan Anda klik di sini untuk alasannya jelasnya.

    Akhirnya, Jika Anda adalah seorang SSY, izinkan saya menantang Anda utk menjawab link Membedakan Agama Kristen Sejati Dengan Palsu atau Budak Setia Bijaksana MURTAD, KEBANGKITAN Dan PENIPUAN

    Marilah kita uji apakah agama yang Anda anut sejati atau sebuah agama Kristen palsu berkedok agama Kristen.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  5. Halo, saya SSY.

    Tetapi saya tertarik ingin mengajukan satu pertanyaan untuk rekan-rekan saya SSY: bagaimana jika Saudara menyadari bahwa apa yang diajarkan kaum budak tidak sejalan dengan Alkitab? Mana yang Saudara ikuti? Budak setia atau Alkitab? (Sebagai gambaran, katakanlah Saudara hidup di tahun 70an, dimana publikasi mengajarkan bahwa armagedon akan terjadi sekitar tahun 1975. Sementara Saudara tahu, dari hati nurani Saudara dan dari Alkitab, bahwa hal itu tidak benar. Mana yang Saudara ikuti? Kaum budak atau Alkitab?)

    Pertanyaan ini akan menjawab apakah Saudara mengikuti manusia ataukah Alkitab.

    Demikian.

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.