Ciri Kultus: Melaksanakan Kegiatan Religius Secara Rahasia

Menara Pengawal 15 Feb. 1994
Setelah artikel sebelumnya yaitu Ciri Kultus: Pandangan Radikal & Perilaku Yang Aneh telah saya bahas. Kini saya lanjutkan membahas ciri-ciri organisasi kultus berikutnya seperti yang tertera di majalah Menara Pengawal 15 Feb. 1994 yaitu: 

Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal. Biasanya mereka melaksanakan kegiatan religius mereka secara rahasia. Banyak kelompok kultus ini benar-benar mengasingkan diri dalam komune-komune. Pengabdian mereka kepada seorang yang memproklamasikan dirinya sendiri sebagai pemimpin manusia kemungkinan besar bersifat tanpa syarat dan eksklusif. Sering kali para pemimpin ini membual bahwa mereka telah dipilih secara ilahi atau bahkan memiliki sifat-sifat ilahi.

Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi "Biasanya mereka melaksanakan kegiatan religius mereka secara rahasia."

Nah, apakah hal yang demikian terjadi di dalam gerakan Saksi Yehuwa? Mari kita bahas.

Dulunya, di Indonesia secara resmi pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976. Mengapa demikian? Karena ajaran Menara Pengawal dinilai memiliki hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, seperti menolak salut bendera, ikut serta dalam membela negara (militer) dan menolak ikut berpolitik.  Meskipun kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa dilarang saat itu, bukanlah berarti gerakan mereka terhenti. Aktifitas Saksi-Saksi Yehuwa tetap berjalan meskipun sembunyi-sembunyi atau secara rahasia.  


Pada 1 Juni 2001 SK no. 129 dicabut sehingga sekarang kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa boleh berjalan dengan bebas di Indonesia.

Nah, apakah dulu kegiatan religius Saksi-Saksi Yehuwa sebelum tahun 2001 dilakukan secara sembunyi-sembunyi? Ya, bukan? Tidak terbantahkan. 

Perlu kiranya diketahui bahwa kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa sampai saat ini di beberapa negara dilarang, seperti di Singapura, dan beberapa negara lainnya. Pelarangan ini bukanlah karena masalah penyebaran agama, tetapi karena pengajarannya dinilai bertentangan dengan praktek-praktek umum yang dilakukan oleh sebuah agama. Setiap negara yang baik memiliki kewajiban untuk melindungi warga negaranya menjadi korban grup kultus. Perhatikan kutipan majalah Menara Pengawal 15 Feb. 1994  yang menerangkan akibat bergabung dengan organisasi  kultus:



Publik diingatkan akan peristiwa-peristiwa sebelumnya, saat anggota-anggota kultus dibawa menuju kematian oleh para pemimpin mereka: pembunuhan Manson di Kalifornia pada tahun 1969; bunuh diri masal anggota-anggota kultus di Jonestown, Guyana, pada tahun 1978; perjanjian membunuh dan bunuh diri yang dirancang oleh pimpinan kultus Park Soon-ja dari Korea pada tahun 1987, yang mengakibatkan kematian 32 anggotanya. Menarik, kebanyakan dari orang-orang ini menyatakan diri Kristen dan mengaku percaya kepada Alkitab.

Tentunya Saksi Yehuwa dapat menolak ajarannya membawa kematian bagi Saksi Yehuwa — apalagi mati massal — seperti yang diuraikan di atas. Tetapi benarkah demikian?


Tentunya tidak! Mengapa? Bunuh diri massal tentunya tidak. Tetapi pemahaman yang keliru 'menjauhkan diri dari darah' ditafsirkan oleh Menara Pengawal sebagai 'pelarangan transfusi darah' sama juga dengan bunuh diri — tidak massal memang — tetapi satu per satu. Ketika seorang Saksi Yehuwa membutuhkan darah saat sakit, ia tidak boleh menerima transfusi darah. Akibatnya? Ya bunuh diri karena menolak transfusi darah sebagai bagian dari pengobatan. Lihat contoh beberapa kasus di Watchtower Victims Memorial yang memberi gambaran orang-orang yang meninggal karena menolak transfusi darah.


Jadi jelas, tak terbantahkan ciri kultus " Melaksanakan Kegiatan Religius Secara Rahasia" cocok dengan kondisi kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa sebelum dilarang di Indonesia dan di beberapa negara sampai saat ini.


Dear Saudara/i Kristen.


Melalui blog ini saya himbau agar Anda membagikan apa yang Anda baca di blog ini kepada saudara seiman lainnya agar saudara kita dapat terhindar menjadi korban grup kultus seperti Lembaga Menara Pengawal. Kita tidak ingin saudara seiman kita terjerat ke dalam perangkap Menara Pengawal.


Lalu ciri-ciri kultus apalagi yang dapat kita temukan di dalam kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa? Hal ini akan saya bahas di Ciri Kultus: Mengasingkan Diri Dalam Suatu Komunitas



”Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. (Mat. 7:15, NW)




No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.