Orang Kristen Butuh Bantuan Memahami Alkitab? |
SEORANG BERNAMA ANDI menanyakan kepada saya pertanyaan berikut berkenaan dengan artikel saya Membaca Publikasi Menara Pengawal Atau Alkitab?:
maaf bapak sudah baca ayat alkitab yang dirujuk Saksi-Saksi Yehuwa belum? contoh kutipan diatas Kisah 8:30-40. coba renungkan penerapannya. orang etiopia yg di sebutkan dia rajin baca alkitab, tapi apakah dia memahaminya? apakah langkah filipus menjelaskan/ membantu memahaminya adalah salah? Andi
Saya tidak tahu apakah Sdr.
Andi seorang Saksi Yehuwa atau bukan. Tetapi pertanyaannya itu menginspirasikan
saya membuat artikel ini karena cepat atau lambat saya akan membahasnya juga.
Kisah 8:27-40 merupakan salah satu cara dari Menara Pengawal menanamkan
sebuah ide ke dalam pikiran calon peminat barunya (prospek baru) bahwa Alkitab
itu sungguh tidak mudah dipahami sehingga seseorang butuh ‘pertolongan’ untuk mengertinya. Ketika Saksi-Saksi Yehuwa bertemu seorang
calon peminat baru yang memang jarang membaca Alkitab dan malas mengetahui
ajaran yang diyakininya lebih mendalam. Bahkan kebanyakan tidur di dalam
kebaktian. Tentunya sangat repot menghadapi pertanyaan-pertanyaan Saksi Yehuwa
yang terlatih dengan baik. Akhirnya, peminat baru itu mulai berpikir bahwa
benar juga ya; banyak hal yang ia tidak mengerti, tanpa terlintas sedikitpun di
benaknya bahwa semuanya kesalahan dirinya yang malas dan kebanyakan tidur di
kebaktian Minggunya.
Karena peminat baru itu tidak
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Saksi Yehuwa, maka ia merasakan
‘butuh bantuan’ dalam mempelajari
Alkitab dari sahabat barunya itu. Maka dengan demikian, pertemuan demi
pertemuan diadakan antara Saksi-Saksi Yehuwa (biasanya berdua) dengan calon
peminat baru melalui sebuah buku sebagai alat
bantu yang berjudul “Apa Yang
Sebenarnya Alkitab Ajarkan?” untuk memahami Alkitab lebih mendalam. Pada
akhirnya perlahan-lahan tapi pasti melalui proses belajar tersebut, calon
peminat menerima klaim sepihak Menara Pengawal sebagai ‘satu-satunya saluran komunikasi’ Allah antara manusia dan Allah. Tanpa bantuan dari Menara Pengawal maka
manusia tidak dapat mengerti Alkitab (baca OtoritasPublikasi Menara Pengawal Atau Alkitab, Yang Manakah?).
Nah, untuk mendukung ide bahwa
manusia ‘butuh pertolongan’ untuk
memahami Alkitab, Menara Pengawal memanfaatkan Kisah 8:27-39 di mana Filipus
mengajarkan seorang sida-sida Etiopia yang tidak
dapat memahami bagian dari Alkitab sebagai berikut:
Lalu ia bangun dan pergi, dan, lihat! seorang sida-sida Etiopia, seorang pria yang memiliki kekuasaan di bawah Kandake, ratu orang Etiopia, dan yang mengawasi seluruh hartanya. Dia pergi ke Yerusalem untuk beribadat, 28 dan sedang dalam perjalanan pulang dan duduk di keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya dengan suara keras. 29 Maka roh mengatakan kepada Filipus, ”Hampiri dan bergabunglah dengan kereta itu.” 30 Filipus berlari di sampingnya dan mendengar dia sedang membaca kitab nabi Yesaya dengan suara keras, dan Filipus mengatakan, ”Apakah engkau sungguh-sungguh mengerti apa yang sedang engkau baca?” 31 Dia mengatakan, ”Sesungguhnya, bagaimana mungkin aku dapat mengerti, jika tidak ada yang menuntun aku?” Lalu dia memohon kepada Filipus untuk naik dan duduk bersamanya....35 Filipus membuka mulutnya dan, mulai dengan Ayat ini, ia menyatakan kepadanya kabar baik mengenai Yesus. 36 Sementara mereka melewati jalan itu, mereka tiba di suatu tempat yang banyak airnya, dan sida-sida itu mengatakan, ”Lihat! Sebuah tempat yang banyak airnya; apa yang mencegah aku untuk dibaptis?” ....38 Maka dia memerintahkan kereta itu untuk berhenti, dan mereka berdua turun ke dalam air, Filipus maupun sida-sida itu; dan Filipus membaptis dia. 39 Ketika mereka keluar dari air, roh Yehuwa dengan cepat membawa Filipus pergi, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi, sebab dia meneruskan perjalanannya dengan bersukacita. (NW)
Perhatikan kalimat-kalimat yang
saya beri tanda bold sebagai sebuah
peneguhan bahwa seseorang seperti sida-sida itu tidak dapat memahami apa yang
dibacanya dan dengan rendah hati menanyakan: “Sesungguhnya, bagaimana mungkin aku dapat mengerti, jika tidak ada yang
menuntun aku?”
Pertanyaan besarnya adalah
apakah dari cerita tersebut dapat menjadi sebuah pembenaran bagi Menara
Pengawal bahwa seseorang memang membutuhkan pertolongan darinya dan tanpa bantuan Menara Pengawal seseorang tidak dapat memahami Alkitab? Inilah
kajian pertanyaan di dalam artikel saya kali ini.
Jika kita kaji dengan saksama
bagian-bagian perikop tersebut, memang benar argumentasi Menara Pengawal bahwa
sida-sida tersebut tidak dapat memahami Alkitab tanpa bantuan dari Filipus. Dan menjawab pertanyaan Sdr. Andi; apakah langkah filipus menjelaskan atau membantu
memahaminya adalah salah? Maka jawabannya adalah tidak salah! Sebagai umat
Kristen, merupakan kewajiban kita membantu orang lain untuk memahami Alkitab.
Namun demikian, Sdr. Andi
terfokus pada pertanyaan sida-sida tersebut yang membutuhkan bantuan untuk
memahami Alkitab dan mengabaikan bagian lainnya yaitu setelah sida-sida itu menerima Kristus dan dibaptis, Filipus yang
mengajarnya meninggalkannya dan
sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Perhatikan bagian itu:
Ketika mereka keluar dari air, roh Yehuwa dengan cepat membawa Filipus pergi, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi, sebab dia meneruskan perjalanannya dengan bersukacita. (ayat 39, NW)
Jadi sekarang setelah kita
membaca cerita itu secara keseluruhan tanpa pemahaman yang sepotong-potong
menjadi jelas, yaitu jika Kisah pasal 8 menjadi dasar klaim Menara Pengawal
bahwa seseorang membutuhkan pertolongan untuk mengerti Alkitab; pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat
menjelaskan fakta bahwa Filipus akhirnya meninggalkan sida-sida itu setelah ia menerima
Kristus dan dibaptis?
Sebaliknya, jika Saudara adalah
Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal mengatakan bahwa Saudara secara terus-menerus dan berkesinambungan tanpa
akhir membutuhkan bantuan Menara Pengawal karena tanpa bantuannya, Saudara
tidak dapat memahami Alkitab. Dengan demikian, setiap Saksi Yehuwa selalu belajar
— sampai ia meninggal — publikasi Menara Pengawal untuk memperoleh pengetahuan.
Tentunya cerita Kisah 8
tidaklah dapat dibandingkan dengan proses
belajar dan bantuan yang mengikat yang diberikan oleh Menara Pengawal. Menara
Pengawal hanya memanfaatkan Kisah 8 untuk membenarkan pengajarannya yaitu
seorang Saksi selalu butuh pengajaran dari Menara Pengawal. Sebaliknya, bantuan
Filipus tidaklah mengikat karena ia
meninggalkan sida-sida tersebut setelah ia menerima Kristus dan dibaptis!
Tentunya jika kita baca Bisnis Menara Pengawal menjadi jelas mengapa setiap Saksi diharuskan membaca
dan memperoleh pengetahuan yang disediakan oleh Menara Pengawal.
Dari cerita tersebut
sesungguhnya kita dapat belajar bahwa memang seseorang membutuhkan bantuan untuk
memahami Alkitab. Tetapi setelah ia menerima Kristus dan melambangkan
penerimaannya itu dengan sebuah baptisan, maka ia tidak membutuhkan lagi ‘seorang guru spritual’ untuk memimpinnya ke
dalam seluruh kebenaran. Dalam cerita tersebut dikatakan bahwa Filipus pergi
dan sida-sida tersebut tidak melihatnya lagi. Dan Alkitab mencatat di ayat 39
sida-sida itu meneruskan perjalanannya dengan bersukacita. Kelanjutan ceritanya
tidak ada lagi; yaitu apakah ia masih membutuhkan bantuan atau tidak. Tetapi
tentunya, kita tidak ingin berspekulasi bahwa ia masih membutuhkan bantuan
Filipus atau pun para rasul untuk mengerti Alkitab karena jika kita berpikir
demikian, berarti kita telah ‘berimajinasi’ melampaui apa yang tertulis, bukan?
Jika demikian, siapakah yang
mengajar orang Kristen setelah ia menerima Kristus dan melambangkan penerimaannya
itu dengan baptisan?
Pertama, kita
bisa lihat di Yohanes 16:13 yang berbunyi:
Akan tetapi, apabila dia tiba, yaitu roh kebenaran, dia akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran, karena dia tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi hal-hal yang dia dengar akan dia katakan, dan dia akan menyatakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (NW)
Di ayat tersebut, Tuhan Yesus
mengatakan bahwa Roh Kebenaran yaitu Roh
Kudus akan menuntun setiap orang Kristen kepada seluruh kebenaran. Jika
orang Kristen memiliki Roh Kudus yang memimpin kepada seluruh kebenaran;
mengapa ia membutuhkan publikasi-publikasi Menara Pengawal? Apakah publikasi
Menara Pengawal lebih baik dalam pengajaran dibandingkan dengan Roh Kudus? Sayangnya,
Roh Kebenaran itu tidak dimiliki oleh setiap Saksi-Saksi Yehuwa sebagai ‘kawanan
besar’. Dengan demikian, memang mereka selalu membutuhkan bantuan Menara
Pengawal untuk memahami Alkitab.
Pemahaman saya di atas juga
diteguhkan di 1 Yoh. 2:27 di mana orang Kristen diberitahu bahwa mereka tidak
membutuhkan siapapun untuk mengajar mereka jika kita memiliki persatuan dengan
Kristus.
Dan mengenai kamu, pengurapan yang kamu terima dari dia tetap ada dalam dirimu, dan kamu tidak perlu diajar oleh seseorang; tetapi sebagaimana pengurapan yang berasal darinya mengajar kamu segala sesuatu, dan adalah benar dan bukan dusta, dan sebagaimana itu telah mengajar kamu, tetaplah dalam persatuan dengan dia. (NW)
Kedua, di
Matius 23:8-10, Yesus mengatakan bahwa orang Kristen hanya memiliki satu guru
yaitu Bapa dan satu-satunya pemimpin yaitu Yesus Kristus:
Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena satu gurumu, sedangkan kamu semua adalah saudara. 9 Lagi pula, jangan menyebut siapa pun bapakmu di bumi, karena satu Bapakmu, Pribadi surgawi itu. 10 Juga jangan disebut ’pemimpin’, karena Pemimpinmu satu, KRISTUS.
Sebaliknya, jika kita memahami
ajaran Menara Pengawal dengan baik, setiap Saksi Yehuwa diajarkan untuk bersikap loyal dan menghormati ‘Badan
Pimpinan’ atau ‘kaum terurap’ sebagai guru dan satu-satunya saluran komunikasi
Allah di bumi di mana makanan rohani diberikan secara tepat waktu. Bukankah
ajaran Menara Pengawal tersebut melanggar pernyataan Kristus?
Tentunya ketika saya katakan
bahwa orang Kristen tidak membutuhkan seorang guru atau pengajar bukanlah
berarti ia secara hurufiah tidak perlu
belajar dari siapapun. Tidak, itu bukanlah maksud saya. Seseorang
membutuhkan pengajaran dari seseorang karena keterbatasan pemahaman dan
pengetahuan akan Alkitab. Alkitab juga mengatakan bahwa ada bagian-bagian yang
sulit untuk dipahami. Seseorang butuh belajar dari orang lain yang memang
mempelajari Alkitab dengan sangat mendalam. Misalnya, bidang bahasa, sejarah,
tafsiran dan lain-lain. Tetapi, dasar-dasar iman untuk memperoleh keselamatan dan
hal-hal sederhana lainnya tidaklah sulit dipahami. Misalnya, Alkitab jelas
menyatakan bahwa hanya percaya kepada Yesus Kristus, manusia beroleh selamat.
Saya pribadi pun sampai hari
ini masih belajar dari buku-buku, mendengarkan khotbah dan lain-lain. Tetapi
pengajaran yang saya terima itu saya uji dan saring kebenarannya berdasarkan
Alkitab (1 Tes. 5:21), Roh Kudus yang memimpin di dalam kehidupan saya dan akal
sehat. Jika semuanya sesuai dan sah, maka ajaran itu saya terima. Jika tidak,
bahkan bertentangan dengan Alkitab; ya, tidak.
Sebaliknya, Menara Pengawal tidak memperbolehkan anggotanya
mempertanyakan keabsahan pengajarannya. Jika ada yang meragukan dan
mempertanyakannya maka Menara Pengawal menyamakan Saksi yang meragukan nasihat
yang disediakan oleh organisasi Allah yang kelihatan sebagai setan yang
meragukan cara Allah melakukan segala sesuatu:
Hindari Cara Berpikir Bebas (Independen)
Sejak awal dari pemberontakannya Setan meragukan cara Allah melakukan segala sesuatu. Ia mengembangkan cara berpikir bebas. ’Kau dapat memutuskan sendiri apa yang baik dan buruk,’ kata Setan kepada Hawa. ’Kau tidak usah mendengarkan kepada Allah. Ia sebenarnya tidak mengatakan kebenaran kepadamu.’ (Kejadian 3:1-5) Sampai hari ini, siasat Setan yang licik ialah mempengaruhi umat Allah dengan cara berpikir demikian.—2 Timotius 3:1, 13.
Bagaimana cara berpikir bebas seperti itu dinyatakan? Suatu cara yang umum ialah dengan meragukan nasihat yang disediakan oleh organisasi Allah yang kelihatan....(Menara Pengawal, 15/1/1983 hlm. 22)
Terakhir, jika
Allah Yehuwa adalah Allah yang maha kasih dan ingin menyelamatkan manusia,
mengapa Allah Yehuwa membuat Alkitab begitu sulit dipahami sehingga kita membutuhkan
sebuah ‘pertolongan’ dan petunjuk dari sebuah organisasi yang mengklaim sebagai
satu-satunya organisasi Allah di bumi untuk mengetahui kebenaran tentang diri-Nya?
Bagaimana pendapat Saudara?
Ada jalan yang lurus dalam pandangan seseorang, tetapi ujungnya adalah jalan-jalan kematian (Amsal 16:25, NW)
sebagian tulisan diadopsi dari 4jehovah.org
Alat bantu yg malfunction alias gagal dipasaran, tdk oversubscribed, tdk mengalami cetak ulang, tdk spt yg digembar-gemborkan, diantaranya:
ReplyDeleteZion WT and Herald of Christ's Presence
The Finish Mystery
The Divine of all the ages
Studies in the scriptures
Golden Ages
Dll
Hanya segelintir orang bodoh yg "terbantu" dengannya.
Salam
AS
Sida-sida membaca kitab Yesaya, besar kemungkinan berbahasa Ibrani. Dia butuh penerjemah yg jujur, tidak berdusta.
ReplyDeleteTidak dapat dipungkiri kita juga tidak serba tahu, kita juga bertanya pada pendeta atau pastor yg belajar teologi.
Jangan bertanya pada yg ketahuan tukang ngibul, tidak kompeten, tidak kredibel, tidak bisa menerjemahkan dengan jujur dan asal beda, tidak logis, tidak lulus ujian, tidak becus.
Salam
AS