Apakah Anda Dipengaruhi Agama Sejati Atau Sebuah Kultus Berjubah Agama

Agama Palsu Menara Pengawal
Agama Sejati Atau Sebuah Kultus?
KETIKA ANDA MEMELUK sebuah agama baru yang Anda yakini mengajarkan 'kebenaran sejati', tidak saja agama baru Anda itu mempengaruhi kehidupan kekal Saudara, tetapi berakibat lebih jauh dari itu. Agama baru itu akan mempengaruhi konsep Anda berpikir dan bernalar, bahkan mengubah aktifitas yang Anda jalani dalam menjalankan ritual agama baru itu, hubungan dengan orang lain, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan bahkan prosedur bidang medis. Ya, segala sesuatunya dipengaruhi oleh keyakinan baru Anda itu.  Mengapa demikian? Karena agama memiliki kemampuan memanipulasi manusia untuk mempercayai sebuah doktrin yang sangat tidak realistis bahkan mampu membuat perilaku pengikutnya berubah sangat drastis sehingga ia mampu melakukan hal-hal yang merugikan bagi orang lain tetapi pelaku menganggapnya ia melakukannya untuk 'allah'nya. Misalnya saja pelaku bom Bali yaitu Amrozi cs di dalam memasuki setiap persidangan dengan berteriak slogan allahnya dan dalam beberapa wawancara mereka tidak sedikitpun merasa bersalah telah membunuh banyak orang.

Oleh sebab itu, sebelum Anda merubah agama Anda — atau bahkan mungkin agama yang Anda anut sekarang ini   pertimbangan baik-baik agama yang akan Anda anut itu; selidiki dengan baik-baik dengan pikiran terbuka. Apakah agama Anda itu sungguh-sungguh agama yang bersumber dari Allah sendiri ataukah agama palsu yang diciptakan oleh sebuah grup kultus sebagai sebuah alat pembenaran untuk memanfaatkan Anda demi kepentingan maksud tujuannya? Apakah ciri-ciri agama sejati dibandingkan dengan agama palsu? Artikel ini membahasnya untuk memberi pencerahan kepada Anda dengan menguji pertanyaan-pertanyaan yang saya sarikan dari sebuah buku karya Robert Jay Lifton, M.D., seorang ahli kultus, yaitu Thought Reform and the Psychology of Totalism pasal 22 yang dapat Anda baca di sini.

Di pasal 22 itu, Lifton memberikan 8 tanda-tanda teknik main control yang digunakan oleh pemimpin kultus untuk memanipulasi anggotanya. Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan berdasarkan buku itu. Jika praktek agama Anda banyak menjawab 'ya', maka Anda perlu mewaspadainya. Besar kemungkinan agama yang Anda anut bukanlah agama sejati, melainkan agama palsu yang diciptakan oleh pemimpin kultus berdasarkan agama Kristen.

1. Melieu Control

Yaitu bagaimana pemimpin kultus mengontrol arus informasi baik eksternal maupun internal agar anggotanya terisolasi dari masyarakat pada umumnya. Non anggota dan mantan anggota dinilai oleh grup kultus secara rohani 'mati, tidak memiliki kebenaran sejati, bahkan berada di bawah kendali setan'. Informasi yang dikontrol dapat berupa penggunaan bacaan, internet dan lain-lain sumber informasi.
  • Apakah kelompok agama Anda membatasi informasi yang patut diperoleh bagi anggota barunya? Bahkan di dalam grup Anda sendiri memiliki klasifikasi informasi; beda tingkat, beda informasi. Semakin tinggi tingkatnya, semakin banyak informasi yang dapat diperoleh.
  • Dalam  upaya merekrut anggota baru, apakah Anda ditekankan untuk memberikan informasi yang 'sepatutnya' diketahui anggota baru akan ajaran ataupun peraturan kelompok Anda? 
  • Apakah grup Anda bersikap atau berpikir 'sedikit rahasia' akan pengajarannya, aktifitas dan keyakinannya?  
  • Sejak Anda bergabung, apakah Anda lebih banyak menghabiskan waktu bergaul bersama kelompok baru Anda?
  • Apakah informasi yang Anda peroleh — baik dari dalam ataupun luar — dikontrol oleh pemimpin Anda? Ada informasi yang boleh Anda baca atau tidak boleh dibaca, bahkan pemimpin Anda meminta Anda menjauhinya, misalnya Anda dilarang membaca mantan tulisan kelompok Anda?
  • Apakah Anda bersikap menjauhi keluarga dan teman-teman Anda yang bukan bagian dari grup Anda secara sadar ataupun tidak?

2. Mystical Manipulation

Pemimpin kultus mengklaim secara mistis sebagai sesuatu yang bersifat 'ilahi, dipilih oleh Allah, atau nabi' untuk menjalankan suatu perintah suci yang sifatnya 'wajib' bagi anggotanya untuk dijalankan. Menjalankan 'perintah suci ini' mutlak dikerjakan melampaui kepentingan apapun juga, termasuk kepentingan pribadi anggotanya.
  • Apakah kelompok agama Anda memiliki struktur organisasi yang otoriter dan tersentralistik dari atas ke bawah dan peraturan-peraturan yang begitu ketat dan tidak dapat ditawar untuk diikuti?
  • Apakah kelompok agama Anda berpikir bahwa hanya mereka yang memiliki 'kebenaran sejati' dan agama lainnya adalah sesat atau hanya kelompok Anda memiliki solusi yang jitu untuk permasalahan dunia?
  • Apakah Anda merasa diri Anda begitu spesial, superior, eksklusif atau elite karena 'sesuatu' yang Anda ketahui?
  • Apakah kesejahteraan (bisa berupa uang atau kemajuan) kelompok agama Anda lebih penting dari pada kesejahteraan Anda sendiri?
  • Apakah Anda menjadikan misi kelompok agama Anda di atas tujuan hidup Anda sendiri?
  • Apakah kepentingan kelompok agama Anda lebih utama daripada kepentingan Anda sendiri?
  • Apakah Anda harus memperoleh persetujuan dari pemimpin Anda untuk membuat pilihan-pilihan pribadi Anda, seperti menikah dengan siapa, teknik medis, pendidikan, bahkan karir dan lain-lain.
  • Apakah Anda mengabaikan kepentingan pribadi agar supaya sesuai dengan kepentingan kelompok agama Anda?
  • Apakah Anda merasakan 'tekanan' secara psikologi untuk memberikan sesuatu kepada grup Anda, seperti menjalankan misi grup, bahkan memberikan sumbangan untuk kemajuan grup. 

3. Demand For Purity

Pandangan anggota kultus akan dunia ini dibagi secara tajam menjadi 2 kategori; yaitu baik dan jahat (good vs evil). Dan standard 'kebaikan atau jahat' (good or evil) didefinisikan oleh pemimpin kultus. Pemimpin kelompok menggunakan 'rasa bersalah dan malu' untuk mengontrol anggotanya agar sesuai dengan standard atau ide-ide dari pemimpin kultus.

  • Apakah kelompok agama Anda menyamakan kesucian dan kebaikan hanya dimiliki dan dijalankan kelompok Anda saja sedangkan kenajisan, ketidak-sucian atau jahat dijalankan oleh orang-orang di luar grup Anda?
  • Apakah Anda merasa kesucian hidup Anda melebihi orang-orang lain di luar grup Anda?
  • Apakah Anda memiliki pola pikir 'kita vs mereka'?
  • Apakah Anda merasakan tekanan untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam aktifitas kelompok Anda?
  • Apakah Anda merasa bersalah atau berdosa jika tidak menghadiri atau berpartisipasi dalam aktifitas kelompok Anda?
  • Apakah Anda merasa 'selalu kurang suci atau perlu lebih suci lagi' dalam upaya memenuhi standard yang ditetapkan pemimpin Anda?
  • Apakah Anda memiliki pola pikir 'di luar grup' Anda adalah musuh-musuh Anda? 

4. The Cult Confession

Pemimpin kultus menggunakan 'pengakuan dosa' sebagai cara untuk mengeksploitasi diri anggotanya dari pada menghibur atau menguatkan anggotanya. Tentunya definisi 'dosa' dan caranya anggotanya melakukan 'pengakuan' ditentukan oleh pemimpin kultus. 'Pengakuan dosa' tidak saja dilakukan oleh pribadi anggota kepada pemimpinnya, melainkan kewajiban seorang anggota untuk melaporkan kepada pemimpinnya jika ia mendapatkan anggota lainnya melakukan 'dosa, pelanggaran atau tindakan' yang bertentangan dengan peraturan kelompoknya. 
  • Apakah kelompok Anda memiliki sistem 'hukuman dan ganjaran' (punishment and reward) untuk perilaku tertentu yang dilakukan oleh anggotanya?
  • Apakah Anda diwajibkan mengadukan 'dosa-dosa atau kesalahan' anggota lainnya yang kedapatan melanggar ajaran kelompok Anda?
  • Apakah kelompok Anda di depan umum menghina atau mengkritik anggota yang melakukan sesuatu di luar standard peraturan pemimpin Anda?
  • Apakah pemimpin Anda mengucilkan atau bahkan merendahkan 'kerohanian' anggota yang meninggalkan kelompok Anda?

5. The Sacred Science

Ajaran atau doktrin pemimpin kultus adalah mutlak 'Kebenaran Sejati' yang tidak boleh dikritik atau diragukan oleh para anggotanya. Mengkritik atau meragukan berarti seorang anggota melakukan dosa besar yang tidak terampuni.
  • Apakah Anda merasa seluruh doktrin atau ajaran pemimpin Anda 'murni suci' tanpa cela?
  • Apakah Anda mengikuti sistem kepercayaan di mana pemimpin Anda meminta ketaatan dan loyalitas mutlak yang tidak boleh dipertanyakan keabsahannya?
  • Apakah kelompok Anda tidak memperolehkan Anda untuk meragukan, mengkritik atau memiliki ide yang berbeda dari ajaran atau doktrin pemimpin Anda?
  • Apakah 'pikiran-pikiran Anda' menjadi musuh Anda sendiri karena Anda tidak boleh berpikir melampaui ajaran atau doktrin pemimpin Anda?
  • Apakah keragu-raguan atau ketidak-percayaan dipandang sebagai kurang iman, dedikasi, komitmen ataupun tidak setia?

6. Loading the Language

Di dalam sebuah lingkungan kelompok kultus, bahasa merupakan hal unik karena pemimpin kultus mengembangkan istilah-istilah khusus yang unik bagi kelompoknya. Dan hanya kelompoknya mengerti istilah-istilah tersebut. Di dalam kultus berjubah agama Kristen, kelompok kultus menggunakan istilah-istilah Kristen tetapi dengan pemahaman yang berbeda. 
  • Apakah kelompok Anda memiliki istilah-istilah bahasa yang unik seperti slogan, kata-kata, doa, nyanyian kecil yang sama dengan kelompok di luar grup Anda tetapi memiliki arti yang berbeda?

7. Doctrine Over Person

Setiap orang memiliki karakter dan identias pribadinya yang unik dibandingkan orang lainnya. Tetapi ketika ia menjadi anggota kultus maka karakter dan identitas pribadinya dibentuk ulang bukan berdasarkan kemampuan atau keunikan talenta yang dimilikinya, melainkan dalam upaya untuk memenuhi standard dari keseragaman doktrin yang diajarkan pemimpin kultus.
  • Apakah Anda kerapkali merasa lelah secara fisik dan mental dalam upaya menjalankan 'misi dan tujuan' kelompok Anda, seperti menjalankan aktifitas ritual agama, merekrut anggota baru dan lain-lain aktifitas yang tidak pernah ada hentinya?
  • Apakah Anda merasa harus menyesuaikan 'pikiran dan perasaan' Anda sesuai dengan standard kelompok Anda?
  • Apakah Anda merasa 'perubahan perilaku' secara drastis ketika bergabung dengan agama baru Anda?
  • Apakah Anda banyak melakukan hal-hal yang sebenarnya 'tidak' akan Anda lakukan sebelum bergabung dengan kelompok Anda?

8. Dispensing of Existence

Pemimpin kultus menentukan 'siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka atau siapa yang selamat atau yang tidak atau siapa yang bahagia dan siapa yang sengsara'. Yang jelas di luar kelompok yaitu bukan atau mantan anggota bersifat 'keduniaan', tidak rohani dan bagian dari setan yang tugasnya 'menganiaya' kelompok binaannya yang selamat dan bahagia. Pemimpin kultus juga sangat menekankan anggotanya untuk 'menyelamatkan' orang lain yang berada di bawah kuasa setan agar selamat dan bahagia.
  • Apakah Anda merasa untuk 'menyelamatkan' dunia ini dari si jahat?
  • Apakah Anda merasa harus mencari anggota baru untuk masuk ke dalam grup Anda?
  • Apakah pemimpin Anda menginformasikan kepada Anda hal-hal yang buruk akan terjadi jika Anda meninggalkannya?
  • Apakah Anda merasa orang-orang di luar kelompok Anda menganiaya atau membenci Anda?
  • Apakah Anda merasa ingin meninggalkan grup Anda, tetapi merasa 'tidak mampu', menakutkan dan sangat sulit?

Tentunya apa yang saya uraikan di atas sangat minim sekali. Oleh sebab itu, saya anjurkan agar Saudara membaca buku Lifton itu untuk memahaminya lebih mendalam. 

Saya persilahkan pembaca mengkaji uraian tersebut di atas dan menjawab sendiri, apakah agama yang Anda anut memang agama sejati atau agama palsu yang merupakan ciptaan pemimpin kultus? 

"Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
(Yoh. 8:32, NW)

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.