Nubuatan Kiamat Russell Dan Piramida Giza. Bab 2, Bag 2

Piramida Agung Giza
G. Piramida Agung Giza 


Jika Saksi-Saksi Yehuwa menyebut diri mereka sebagai Saksi-Saksi atas kebenaran Allah sesuai dengan Yes. 43:10-12. Dan Saksi-Saksi Yehuwa juga percaya bahwa Alkitab diinspirasikan dan ditulis langsung oleh Allah melalui Roh Kudus sebagai kesaksian yang diberikan Allah untuk manusia. Namun, sedikit dari Saksi-Saksi Yehuwa sadar dan mengetahui sejarah dari keyakinan pendiri Lembaga Menara Pengawal yang mempercayai bahwa selain Alkitab, ada kesaksian lain yang juga dibangun dan ditulis oleh Allah yang terbuat dari batu yaitu Piramida Agung atau Besar Giza di Mesir.  (Bagi Pembaca yang ingin melihat bahasan bagian sebelumnya klik "Fakta Nubuatan Charles Russell" untuk lebih jelasnya)

Ya benar, piramida simbol kekafiran di Mesir pada zaman dulu dan sekarang! Jika Saksi Yehuwa hari ini mempercayai bahwa Alkitab berisikan kronologi peristiwa-peristiwa penting yang menyimpulkan bahwa tahun 1914 merupakan tahun nubuatan kedatangan Kristus kedua secara tak terlihat, maka  maka dulu pada awalnya, Saksi Yehuwa yang dikenal dengan nama Siswa-Siswa Alkitab mempercayai bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab - seperti kehadiran Kristus yang kedua tahun 1874 dan kiamat tahun 1914 - dapat pula disesuaikan dengan perhitungan jalan-jalan kecil dan ruang-ruang di dalam Piramida Agung/Besar Giza.


Keyakinan Charles Russell yang disebut sebagai "kebenaran" berdasarkan Alkitab dapat kita lihat di bukunya "The Time is at Hand" hlm. 99 sebagai berikut [1]:

In view of this strong Bible evidence concerning the Times of the Gentiles, we consider it an established truth that the final end of the kingdoms of this world, and the full establishment of the Kingdom of God, will be accomplished at the end of A. D. 1914.
Mengingat bukti yang kuat dari Alkitab ini mengenai  Waktu Zaman Bangsa Kafir, kita menganggapnya sebagai kebenaran yang ditetapkan bahwa akhir dari kerajaan-kerajaan dunia ini, dan pembentukan yang penuh atas Kerajaan Allah, akan tercapai pada akhir tahun 1914 .    


Charles Russell dan mitranya, Nelson Barbour - dipengaruhi oleh teori-teori piramidologi dari John Tylor dan Charles Piazzi Smyth [2] - menulis secara khusus Piramida Giza di bukunya yang berjudul Thy Kingdom Come yang pertama kali diterbitkan tahun 1890, pasal 10 dari bukunya diberi judul The Testimony Of God's Stone Witness And Prophet, The Great Pyramid In Egypt atau Kesaksian Dari Batu Allah dan Nabi, Piramida Agung di Mesir, hlm 309. Di buku-bukunya Charles Russell menulis nubuatan kiamat tahun 1914 dan kedatangan Kristus kedua tahun 1874 berdasarkan perhitungan ruang-ruang di dalam Piramida Agung Giza.


Di buku cetak ulang tahun 1916 yang saya dapat via internet (klik Thy Kingdom Come untuk melihatnya), tertulis pada kata pengantar halaman ii dan iii, Charles menyatakan bahwa bagian-bagian – baik itu jalan-jalan dan ruang-ruangannya – dari Piramid tersebut mempresentasikan secara simbolik berharmonis dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab, tulisnya:
Piramida Agung Mesir yang didiskusikan di volume ini tidak menghilangkan minat penulis. Jalan menurun mempresentasikan secara simbolik penurunan manusia di bawah kuasa dosa dan maut. Jalan pertama yang menanjak mempresentasikan hukum takdir — Perjanjian Allah dengan Israel yang dibuat di Sinai dan arah manusia di bawah dominasi hukum. Galeri Agung mempresentasikan keagungan pengajaran Kristus dan murid-muridNya selama zaman Injil. Di ujung atas dari Galeri Agung mempresentasikan sebuah tanda perubahan urusan-urusan dunia, mengangkat manusia ke taraf yang lebih tinggi. Penghubung antara bagian atas Galeri Agung dan ruang-ruang di atas Ruang Raja mempresentasikan kehadiran Tuhan kita dalam zaman penuaian, mulai tahun 1874.


The Great Pyramid of Egypt discussed in this Volume has not lost any of its interest to the author. Its Descending Passage still represents figuratively the downward course of mankind under the reign of sin and death. The First Ascending Passage still represents the Law Dispensation--God's Covenant with Israel made at Sinai and the course of that people under the domination of that Law. The Grand Gallery still represents the lofty heights of the teachings of Christ and His followers during this Gospel Age. The step in the upper end of the Grand Gallery still represents a marked change in the affairs of the world, lifting man to a higher plane. The connection between the top of the Grand Gallery and the spaces above the King's Chamber still represents the spiritual presence of our Lord in the Harvest of this Age, beginning with 1874. (Thy Kingdom Come, edisi 1916 hlm. ii dan iii)




Berikutnya, Charles meyakinkan bahwa walaupun piramida tersebut tidak sekualitas dan seotoritas seperti Alkitab, namun ia mentafsirkan piramid ini merupakan rancangan Allah sesuai dengan Yesaya 19:19: “Pada waktu itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir dan tugu peringatan bagi TUHAN pada perbatasannya.”


Kami tidak pernah mencoba meletakkan Piramida Agung ini, yang kerap disebut sebagai Alkitab dalam bentuk Batu, parallel atau sekualitas dengan Firman Allah yaitu Perjanjian Lama dan Baru—yang terakhir selalu lebih unggul secara otoritas. Namun, kami masih mempercayai bahwa struktur dari Piramid ini, sangat berbeda dari seluruh piramida lainnya, rancangan Allah dan dimaksudkan sebagai sebuah Piramid dan sebuah saksi di tengah-tengah dan perbatasan dari tanah Mesir (Yes 19:19). Ini secara menyakinkan menceritakan sebuah cerita yang berbeda dari seni atau barang peninggalan yang diturunkan pada waktu yang lampau.


We have never attempted to place the Great Pyramid, sometimes called the Bible in Stone, on a parallel or equality with the Word of God as represented by the Old and New Testament Scriptures--the latter stand pre-eminent always as the authority. We do, however, still believe that the structure of this Pyramid, so different from that of all other pyramids, was designed of the Lord and intended to be a Pyramid and a witness in the midst and on the border of the land of Egypt. (Isaiah 19:19) It certainly tells a very different story from any other art or relic handed down from its remote times.


Charles menyarankan bagi orang Kristen yang ingin mempelajari lebih lanjut Alkitab sebagai Firman Allah dapat belajar dari piramid ini yang berharmonis dengan seluruh para nabi dan bagan besar dari rencana Allah, pada masa lalu, sekarang dan masa depan.
Dipandang dari pendirian apapun yang kita suka, Piramida Agung tentunya bangunan yang paling luar biasa di dunia; tetapi dalam investigasi yang sedang berlangsung selama 32 tahun, menghasilkan minat baru bagi setiap orang Kristen yang ingin belajar lebih lanjut terhadap Firman Tuhan; karena piramid ini kelihatannya luar biasa untuk mengajar, berharmonis dengan seluruh nabi-nabi, sebuah bagan besar dari rencana Allah, pada masa lalu, sekarang dan masa depan. 


Viewed from whatever standpoint we please, the Great Pyramid is certainly the most remarkable building in the world; but in the light of an investigation which has been in progress for the past thirty-two years, it acquires new interest to every Christian advanced in the study of God's Word; for it seems in a remarkable manner to teach, in harmony with all the prophets, an outline of the plan of God, past, present and future. (Hlm. 314)

Lebih lanjut, Charles mengatakan:

Piramida Agung, membuktikan sebuah gudang dari kebenaran yang penting—secara ilmu pengetahuan, sejarah dan nubuatan — dan kesaksiannya sempurna sesuai dengan Alkitab.

The Great Pyramid, however, proves to be a storehouse of important truth--scientific, historic and prophetic--and its testimony is found to be in perfect accord with the Bible. (Hlm. 314) 



Halaman 315 sampai dengan 316, Charles menulis bahwa jika piramida ini dibangun di bawah perintah Allah untuk menjadi salah satu kesaksian bagi manusia, maka manusia dapat mengharapkan beberapa kiasan pada Firman Allah. Charles meyakini bahwa Allah selama ini menyimpan rahasia ini sampai akhir zaman dan hanya dapat dimengerti pada waktunya, yaitu sekarang oleh Charles sendiri.


Charles menulis pada halaman 362:

Berkoresponden dengan Alkitab secara luar biasa tidak diragukan lagi bahwa ilham ilahi yang sama dari para nabi dan rasul juga mengilhamkan ‘kesaksian’ ini juga. 

Its wonderful correspondencies with the Bible leave no room for doubt that the same divine inspirer of the prophets and apostles inspired this ‘Witness’ also.

Lalu Charles membuktikan keyakinan tafsirannya yang akurat tentang piramida itu dengan menggunakan banyak ayat-ayat Alkitab sebagai pembenaran yang berkenaan dengan Mesir. Misalnya Nabi Yesaya menyaksikan sebuah mezbah dan tugu peringatan di tanah Mesir sebagai tanda dan kesaksian Allah di tanah Mesir (Yes. 19:19), Yesus sebagai Juru Selamat yang membebaskan dari keterikatan manusia dari dosa dijanjikan Allah kepada Musa selepas dari perbudakan bangsa Israel dari Mesir (Kis. 3:22-23), penyingkiran Yesus ke Mesir saat bayi (Mat. 2:13-15) dan Hosea 11:1 menulis: “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu.”

Pada halaman 342, yang terbit tahun 1897 buku Thy Kingdom Come, tertulis:

Kami memiliki tanggal ini—tanda di persimpangan jalan dari “Jalan Naik Pertama” dengan “Galeri Agung”. Titik itu menandai kelahiran Tuhan kita Yesus, sebagai sebuah “sumur”, 33 inch lebih jauh lagi menunjukkan kematianNya. 


We have this date-mark in the junction of the "First Ascending Passage" with the "Grand Gallery." That point marks the birth of our Lord Jesus, as the "Well," 33 inches farther on, indicates his death. 


Menurut Charles Russell, kelahiran dan kematian Yesus Kristus selaras dengan ukuran inchi di dalam ruang-ruang Piramida Besar/Agung Giza. Luar biasa, bukan?


Charles mengukur ruang-ruang di dalam piramida sepanjang 3416 inch yang dikalkulasikannya sebagai kedatangan Kristus ke dua tahun 1874 dan kronologi mulainya waktu kesusahan besar seperti itu tidak akan pernah ada lagi sebelumnya—tidak juga ada setelahnya. Perhatikan pula lampiran di bawah ini:



Ukurannya adalah 1542 inch, menunjuk tahun 1542 SM, sebagai tanggal pada batas itu. Lalu diukur ke bawah ‘Pintu Masuk’ dari batas itu, ditemukan jarak ke pintu “Lubang” yang merepresentasikan kesusahan besar dan penghancuran zaman ini yang semakin dekat, ketika si jahat akan dihancurkan kuasanya, kami mendapatkan 3416 inch, simbol 3416 tahun dari tanggal di atas 1542 SM. Kalkulasi ini menunjukkan tahun 1874 sebagai tanda mulainya periode kesusahan besar; karena 1542 ditambah 1874 sama dengan 3416 tahun. Jadi Piramida menyaksikan tahun 1874 adalah kronologi mulainya waktu kesusahan besar seperti tidak akan pernah ada lagi sebelumnya—tidak juga setelahnya.
This measure is 1542 inches, and indicates the year B.C. 1542, as the date at that point. Then measuring down the "Entrance Passage" from that point, to find the distance to the entrance of the "Pit," representing the great trouble and destruction with which this age is to close, when evil will be overthrown from power, we find it to be 3416 inches, symbolizing 3416 years from the above date, B.C. 1542. This calculation shows A.D. 1874 as marking the beginning of the period of trouble; for 1542 years B.C. plus 1874 years A.D. equals 3416 years. Thus the Pyramid witnesses that the close of 1874 was the Chronological beginning of the time of trouble such as was not since there was a nation--no, nor ever shall be afterward. (Russell, Studies in the Scriptures: Thy Kingdom Come, Series III, p. 342, edisi tahun 1897)

Bagaimana kemudian ketika ternyata Charles keliru yaitu kiamat tidak datang pada tahun 1914? Charles Russell tidak bertobat. Malahan Russell mengubah angka kiamat dari tahun 1914 menjadi tahun 1915 dengan cara mengubah ukuran ruang di dalam piramida agar cocok dengan spekulasinya. Mari saya buktikan dengan melihat buku Charles edisi terbitan 1919 yang Sdr. dapat akses di atas, tertera sebagai berikut:


This measure is 1542 inches, and indicates the year B. C. 1542, as the date at that point. Then measuring down the "Entrance Passage" from that point, to find the distance to the entrance of the "Pit," representing the great trouble and destruction with which this age is to close, when evil will be overthrown from power, we find it to be 3457 inches, symbolizing 3457 years from the above date, B. C. 1542. This calculation shows A. D. 1915 as marking the beginning of the period of trouble; for 1542 years B. C. plus 1915 years A. D. equals 3457 years.

Kita perhatikan baik-baik terbitan buku edisi awal (lampiran di atas) dengan terbitan tahun 1919, di halaman yang sama. Lihat kalimat yang saya garis bawahi yaitu di terbitan awal tertera "we find it to be 3416 inches", sedangkan diterbitan kemudian tertera "we find it to be 3457 inches". Artinya, mengkalkulasi kegagalan nubuatan tahun 1914 dan  mencocokkan dengan nubuatan tahun 1915, Russell telah memelarkan ukuran ruang piramida dari 3416 menjadi 3457!!


Bagaimana pengakuan dari Saksi-Saksi Yehuwa masa kini akan keyakinan Russell kepada Piramida Giza? Berikut pengakuan singkat di buku Saksi-Saksi Yehuwa: Pemberita Kerajaan Allah, hlm. 201:



Selama kira-kira 35 tahun, Pastor Russell mengira bahwa Piramida Besar Giza adalah saksi batu dari Allah, yang menguatkan periode waktu Alkitab. (Yes. 19:19) Namun Saksi-Saksi Yehuwa telah membuang gagasan bahwa piramida Mesir mempunyai kaitan dengan ibadat sejati. (Lihat ”Watch Tower” 15 November dan 1 Desember 1928).

Jadi jelas, meskipun setelah kematian Charles Russell pada tahun 1916,  keyakinan Siswa-Siswa Alkitab akan  Piramida Agung Giza masih berlangsung sampai tahun 1928, artinya selama 12 tahun Siswa-Siswa Alkitab masih mempercayainya meskipun nubuatan itu gagal total. Baru kemudian, 'judge' Rutherford, presiden kedua Lembaga Menara Pengawal, membuang ajaran berdasarkan spekulasi kafir di majalah Menara Pengawal 15 Nov 1928 hlm. 344 dengan menulis

"Kini lebih masuk akal untuk menyimpulkan bahwa piramida besar di Gizeh, seperti halnya juga dengan piramida-piramida lainnya yang ada, juga Sphinx, dibangun oleh para penguasa Mesir dan di bawah arahan Setan si Iblis...Si Iblis, dengan menggunakan keturunan-keturunan Ham, mendirikan Mesir, atau negeri Ham, sebagai kekuasaan dunia besar yang pertama. Kemudian Setan meletakkan pengetahuannya dalam batu yang mati, yang dapat disebut Alkitab Satan, dan bukan saksi batu Allah. Dalam membangun piramida ini, sudah tentu, Setan akan menaruhkan ke dalamnya sejumlah kebenaran, karena itulah metodenya dalam mempraktikkan kebohongan dan penipuan."

Apakah pengakuan majalah Menara Pengawal itu berarti bahwa tanggal-tanggal yang dikalkulasi oleh Russell diilhamkan oleh Setan sendiri? Apakah juga berarti pendiri Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal juga mempraktekkan hal-hal yang bersifat kafir/paganisme? Bagaimana dengan doktrin-doktrin lainnya yang diajarkan oleh Russell dan masih diyakini oleh Saksi-Saksi Yehuwa masa kini seperti tidak percaya ajaran Tritunggal, tidak ada neraka sebagai tempat penyiksaan dan lain-lain, apakah mungkin  Russell telah diarahkan juga oleh setan sehingga menolaknya?

Saya pernah menanyakan hal ini kepada seorang Saksi Yehuwa. Ia tidak menjawab, kecuali mengatakan "Memang dulu Saksi-Saksi Yehuwa pernah keliru tetapi telah dikoreksi. Dan dari waktu ke waktu Allah Yehuwa mengoreksi kami". 


Jika dulu pengikut Russell yang disebut sebagai Siswa-Siswa Alkitab tidak meyakini apa yang Russell sebut sebagai "kebenaran" berdasarkan Alkitab yaitu Piramida Agung Mesir maka ia dapat dicap sebagai bidat dan tidak akan mendapatkan terang sejati sesuai dengan terang Alkitab yang ditafsirkan Russell. Saya selalu bertanya-tanya, apakah yang terjadi dengan pengikut Russell yang ternyata terbukti mengikuti ajarannya yang keliru? Dibangkitkankah Ia berdasarkan ajaran Menara Pengawal masa kini? Silahkan Sdr. bertanya kepada Saksi-Saksi Yehuwa ketika bertemu dengan mereka.

Kekeliruan yang terjadi dan tidak dapat dijelaskan dengan akal sehat merupakan bukti bahwa apa yang diyakini oleh Saksi-Saksi Yehuwa  adalah murni doktrin ciptaan atau rekayasa manusia.  Tidak dapat dipertanggung-jawabkan karena banyak kelirunya dari pada benarnya. Apa yang diyakini sebagai 'kebenaran' hari ini ditinggalkan besok dengan menyalahkan setanlah yang mengilhamkannya. Padahal, apa yang diyakini oleh Siswa-Siswa Alkitab ataupun Saksi-Saksi Yehuwa merupakan ajaran Menara Pengawal yang diklaim sebagai Allah sendiri yang memimpin organisasi ini. Perubahan-perubahan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan secara Alkitabiah maupun akal sehat merupakan bukti bahwa Lembaga Menara Pengawal hanya mengklaim sepihak bahwa Allah yang berada di balik organisasi ini.

Bagaimana nubuatan lainnya yang diprediksi oleh Russell? Akan saya kupas tuntas di bagian Nubuatan Palsu Dan Ajaran Charles Russell Lainnya


-- Sola Christos --



[1]lihat Eskatologi Saksi-Saksi Yehuwa
[2]lihat The Time is at Hand







2 comments :

  1. Sulit juga berbicara penyimpangan ajaran ssy dari ajaran kristen yg umumnya. Kayaknya efek cuci otak sdh sgt kuat.
    Semoga sodara2 juga mendoakan ssy agar bertobat ke jln yg benar

    ReplyDelete
  2. Background piramid jg jelas terlihat pd skema kronologi kiamat jilid1.

    Tidak ditemukan ayat yg menunjukkan bhw pembangunan piramid diinspirasikan oleh Allah

    SOLA PIRAMIDOS (hanya percaya kpd piramid, tidak kepada kristus)

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.