Bagi Saksi-Saksi Yehuwa, tahun 1914 merupakan tahun yang amat penting. Saksi-Saksi Yehuwa masa kini mempercayai bahwa tahun 1914 merupakan tahun di mana Yesus dinobatkan atau ditakhtakan oleh Allah Yehuwa untuk memerintah di dalam Kerajaan surga. Berikut kutipan majalah Menara Pengawal:
Pada bulan Oktober 1914, Allah Yehuwa menobatkan Putra-Nya yang dikasihi, Tuhan Kristus Yesus, di atas takhta dalam Kerajaan surgawi. Akhirnya, penglihatan rasul Kristiani Yohanes dalam buku Wahyu mulai menjadi kenyataan, dan pengumuman dapat dibuat, ”Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita [Yehuwa] dan Dia yang diurapiNya, dan Ia [Yehuwa] akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 1:10; 4:1; 11:15) Betapa menakjubkan berita ini dan suatu alasan yang kuat untuk kebahagiaan yang paling besar di pihak semua sesama waris dan rakyat dari Kerajaan itu!—Wahyu 11:17 [1].
Saksi-Saksi Yehuwa meyakini istilah kata bahasa Yunani 'parousia', (biasanya diterjemahkan sebagai "kedatangan") lebih tepat diterjemahkan menjadi "kehadiran," dan dengan demikian Lembaga Menara Pengawal mengajarkan bahwa kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya adalah suatu kehadiran yang tak terlihat. Mereka mendasarkan keyakinan-keyakinan mereka mengenai signifikansi 1914 pada penafsiran mereka terhadap kronologi waktu yang diyakini berdasarkan Alkitab. Perhatikan kutipan berikut:
Dalam Jilid 2 dari buku Studies in the Scriptures, halaman 158 sampai 11461, Charles T. Russell, presiden pertama dari Watch Tower Bible and Tract Society menulis, ”Parousia . . . mengartikan kehadiran, dan hendaknya jangan pernah diterjemahkan kedatangan, seperti halnya dalam Alkitab bahasa Inggris yang umum . . . ’Emphatic Diaglott’, sebuah terjemahan yang sangat berharga dari Perjanjian Baru menerjemahkan parousia dengan tepat, kehadiran . . . , bukan kedatangan, dalam arti sedang dalam perjalanan, melainkan kehadiran, dalam arti sudah tiba [Yesus] berkata, ’Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada parousia [kehadiran] Anak Manusia.’...
Maka, umat Yehuwa pada abad ke-19 dengan tepat memahami bahwa pa‧rou‧si′a Kristus tidak akan terlihat. Mereka juga telah memahami bahwa akhir Masa Orang Kafir akan terjadi pada musim gugur tahun 1914. Seraya penerangan rohani meningkat, mereka belakangan memahami bahwa Yesus Kristus telah ditakhtakan di surga sebagai Raja dari Kerajaan itu dalam tahun yang sama, tahun 1914..."[2]
Tetapi harap diingat. Pandangan Russell akan kehadiran Kristus secara tidak terlihat dan ditakhtakannya Yesus sebagai raja di surga bertentangan dengan keyakinan Saksi Yehuwa masa kini. Dulu Russell meyakini Kristus Yesus telah hadir secara tidak terlihat pada tahun 1874 [3] dan 1878 [4] sebagai tahun ditakhtakannya Yesus Kristus sebagai raja di surga. Bahkan Charles Russell telah memprediksi tahun 1914 sebagai 'akhirnya dunia ini atau kiamat' [5]. Dan menyedihkannya, Russell memprediksi kedatangan Yesus dan hari kiamat berdasarkan hitung-hitungan ruang Piramida Besar Giza atau Gizeh, yaitu kuburan raja-raja Firaun di Mesir. Nah, bagaimana dengan perhitungan waktu Saksi-Saksi Yehuwa masa sekarang?
Lembaga Menara Pengawal mengklaim bahwa kedatangan Kristus yang kedua secara tidak terlihat didasarkan kepada kronologi waktu berdasarkan Alkitab. Berikut kutipan dari buku "Bertukar Pikiran" hlm. 379-381 dengan sub judul: Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Kerajaan Allah didirikan pada tahun 1914?
Dua jalur bukti menunjuk kepada tahun itu: (1) kronologi Alkitab dan (2) kejadian-kejadian sejak 1914 sebagai penggenapan nubuat. Di sini kita akan membahas kronologi. Mengenai penggenapan nubuat, lihat judul utama ”Hari-Hari Terakhir”.
Baca Daniel 4:1-17. Ayat 20-37 menunjukkan bahwa nubuat ini digenapi atas diri Nebukhadnezar. Namun, nubuat ini juga mempunyai penggenapan yang lebih besar. Bagaimana kita mengetahui hal itu? Ayat 3 dan 17 menunjukkan bahwa mimpi yang diberikan Allah kepada Raja Nebukhadnezar ada hubungannya dengan Kerajaan Allah dan janji Allah untuk memberikannya ”kepada orang yang ia kehendaki . . . bahkan orang yang paling rendah dari antara umat manusia”. Seluruh Alkitab menunjukkan bahwa maksud-tujuan Yehuwa adalah agar Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus, memerintah sebagai wakil-Nya atas umat manusia. (Mz. 2:1-8; Dan. 7:13-14; 1 Kor. 15:23-25; Pny. 11:15; 12:10) Gambaran Alkitab mengenai Yesus menunjukkan bahwa memang dialah ”orang yang paling rendah dari antara umat manusia”. (Flp. 2:7, 8; Mat. 11:28-30) Oleh karena itu, mimpi yang bersifat nubuat tersebut menunjuk kepada waktu ketika Yehuwa memberikan pemerintahan atas umat manusia kepada Putra-Nya sendiri.
Apa yang akan terjadi pada masa sekarang? Pemerintahan atas umat manusia, yang digambarkan sebagai pohon dan tunggulnya, akan mempunyai ”hati binatang”. (Dan. 4:16) Sejarah umat manusia akan dikuasai oleh pemerintahan-pemerintahan yang memperlihatkan sifat-sifat seperti binatang buas. Pada zaman modern, rajawali umum digunakan untuk melambangkan Amerika Serikat; singa, Inggris; naga, Cina. Alkitab juga menggunakan binatang-binatang buas sebagai lambang pemerintahan-pemerintahan dunia dan seluruh sistem pemerintahan manusia seluas dunia di bawah pengaruh Setan. (Dan. 7:2-8, 17, 23; 8:20-22; Pny. 13:1, 2) Sebagaimana dikatakan Yesus dalam nubuatnya yang menunjuk kepada akhir sistem ini, Yerusalem akan ”diinjak-injak oleh bangsa-bangsa, sampai waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa digenapi”. (Luk. 21:24) ”Yerusalem” melambangkan Kerajaan Allah sebab raja-rajanya dikatakan duduk ”di atas takhta kerajaan Yehuwa”. (1 Taw. 28:4, 5; Mat. 5:34, 35) Jadi, pemerintahan-pemerintahan Kafir, yang digambarkan sebagai binatang-binatang buas, akan ’menginjak’ hak Kerajaan Allah untuk menangani persoalan manusia dan mereka sendiri akan memerintah di bawah kendali Setan.—Bandingkan Lukas 4:5, 6.
Berapa lama pemerintahan-pemerintahan demikian akan diizinkan untuk berkuasa sebelum Yehuwa memberikan Kerajaan itu kepada Yesus Kristus? Daniel 4:16 mengatakan ”tujuh masa” (”tujuh tahun”, BIS). Alkitab menunjukkan bahwa dalam menghitung waktu-waktu nubuat, satu hari dihitung satu tahun. (Yeh. 4:6; Bil. 14:34) Karena itu, berapa ”hari” yang tercakup? Penyingkapan 11:2, 3 dengan jelas menyatakan bahwa 42 bulan (3 1/2 tahun) dalam nubuat itu dihitung sebagai 1.260 hari. Tujuh tahun adalah dua kali jumlah itu, atau 2.520 hari. Dengan menerapkan prinsip ”satu hari dihitung satu tahun” akan diperoleh 2.520 tahun.
Bilakah perhitungan ”tujuh masa” itu dimulai? Setelah Zedekia, raja terakhir Kerajaan Allah gambaran, diturunkan dari takhta di Yerusalem oleh orang Babilonia. (Yeh. 21:25-27) Akhirnya, pada awal Oktober tahun 607 SM, sisa terakhir kedaulatan Yahudi lenyap. Pada waktu itu gubernur Yahudi, Gedalia, yang diangkat oleh orang Babilonia, dibunuh, dan sisa orang Yahudi lainnya lari ke Mesir. (Yeremia, pasal 40-43) Kronologi Alkitab yang dapat diandalkan menunjukkan bahwa ini terjadi 70 tahun sebelum 537 SM, tahun ketika orang Yahudi kembali dari penawanan; itu terjadi pada awal Oktober tahun 607 SM (Yer. 29:10; Dan. 9:2; untuk perincian lebih lanjut, lihat buku ”Datanglah Kerajaanmu”, halaman 186-189).
Jadi, bagaimana waktu dihitung sampai tahun 1914? Dengan menghitung 2.520 tahun dari awal Oktober 607 SM kita sampai pada awal Oktober tahun 1914 M, seperti ditunjukkan dalam tabel.
MENGHITUNG ”TUJUH MASA”
”Tujuh masa” = 7 × 360 = 2.520 tahun
Satu ”masa”, atau tahun dalam Alkitab = 12 × 30 hari = 360. (Pny. 11:2, 3; 12:6, 14)
Dalam penggenapan ”tujuh masa”, satu hari sama dengan satu tahun. (Yeh. 4:6; Bil. 14:34)
Awal Oktober 607 SM sampai 31 Desember 607 SM = 1/4 tahun
1 Januari 606 SM sampai 31 Desember 1 SM = 606 tahun
1 Januari 1 M sampai 31 Desember 1913 = 1.913 tahun
1 Januari 1914 sampai awal Oktober 1914 = 3/4 tahun Total: 2.520 tahun
Nah, bagaimana bukti-bukti sejarah sekuler menulis mengenai kejatuhan Jerusalem tersebut? Apakah terjadi pada tahun 607 SM seperti yang diklaim Lembaga Menara Pengawal?
Faktanya berbicara sebaliknya! Silahkan klik 2 sumber di bawah ini:
- wikipedia.org menulis: "Pengepungan Yerusalem (587 SM) oleh Nebukadnezar II, melawan upaya firaun Apries untuk menguasai Yehuda dan berakhir dengan hancurnya kota dan Bait Suci Pertama serta pelarian banyak penduduk ke Babilonia."
- answers.com menulis: "In 589 BC, Nebuchadnezzar II laid siege to Jerusalem, culminating in the destruction of the city and its temple in 587 BC".
-- Sola Christos --
[1]Menara Pengawal 15/10/1990, hlm. 17
[2]Menara Pengawal 1/5/1993, hlm. 10-11
[3]silahkan klik Sejarah Lembaga Menara Pengawal Sebuah Fakta, Bukan Tafsiran untuk detailnya
[4]Klik Buku Thy Kingdom Come pg. 150 untuk lampirannya.
[5]klik Fakta Nubuatan Kiamat Charles Russell
Yesus menyatakan diri sbg raja ketika diadili, dihadapan orang banyak. Jadi sejak semula Dia adl Raja ,bukan sejak 1914.
ReplyDeleteAjaran ssy benar2 absurd, anti Kristus, anti perjanjian baru, buta huruf.
Salam
AS
saya baru tahu -_-
ReplyDeleteHiks....berita yg benar2 menyedihkan.
ReplyDeleteKetika kerajaan2 di eropa sedang jaya2 nya, Yesus baru ditahtakan th 1914. Berdasarkan imajinasi dan mistik.
Sudah salah, masih saja diterus2kan. Niat tersembunyi mau mengatakan ibsa mempersiapkan berdirinya (membantu kelahiran) kerajaan.
Salam
AS