SAKSI YEHUWA: YOHANES 1:1 & PENIPUAN

Terjemahan Saksi Yehuwa Yohanes 1:1
Firman itu adalah Allah atau 'suatu allah'?
SALAH SATU perbedaan paling mendasar keyakinan Saksi-Saksi Yehuwa dengan mayoritas denominasi Kristen lainnya adalah mengenai pemahaman siapakah Yesus Kristus sejatinya. Apakah Yesus adalah “Allah” ataukah “suatu allah”? Kita dapat lihat perbedaan terjemahan kitab Yohanes 1:1c di dalam terjemahan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) yaitu Terjemahan Baru yang di bold:

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Dan mayoritas terjemahan populer lainnya menerjemahan ayat tersebut sebagai Firman itu adalah Allah.

Dan bandingkan dengan Terjemahan Dunia Baru (TDB - terjemahan milik Lembaga Menara Pengawal):

Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah.
Dan saya tidak ingin mendiskusikan terjemahan manakah yang benar. Tetapi satu hal yang saya tahu. Jika memang terjemahan Yoh. 1:1c tersebut seharusnya adalah firman itu suatu allah, seperti yang diterjemahkan Menara Pengawal, maka Menara Pengawal tidak perlu mendustai pembacanya dengan mengutip 2 orang ahli bahasa seolah-olah mereka setuju dengan terjemahan Menara Pengawal tersebut. Lihat untuk bahasannya Kebohongan Menara Pengawal.

Mengutip suatu terjemahan Alkitab lainnya untuk mendukung terjemahannya, sering dilakukan oleh Menara Pengawal. Salah satunya adalah terjemahan 'Perjanjian Baru' (PB) yang diterjemahkan oleh Johannes Greber. Misalnya Menara Pengawal mengutip terjemahan PB Greber di dalam bukunya “The Word” - Who Is He? According to John” hlm. 5 yang diterbitkan tahun 1962 [1]:

Yang paling kontroversial dari semua adalah Yoh 1:1,2: "Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah. "Bacaan ini ditemukan dalam Perjanjian Baru An Inmproved Version, dipublikasikan di London, Inggris, 1808. Sama dengan bacaan oleh mantan imam Katolik Roma: "Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah". Firman itu bersama Allah pada mulanya. Segala sesuatu menjadi ada melalui dia, dan tanpa dia, tidak satu perkara pun menjadi ada. Apa yang menjadi ada."**

**[catatan kaki] Perjanjian Baru - Sebuah Terjemahan Baru dan Penjelasan berdasarkan pada manuskrip tertua, oleh Johannes Greber (sebuah terjemahan dari bahasa Jerman ke Inggris), edisi 1937, sampul buku terjemahan ini berwarna emas.

But most controversial of all is the following reading of John 1:1, 2: "The Word was in the beginning, and the Word was with God, and the Word was a god. This Word was in the beginning with God." This reading is found in The New Testament in An Improved Version, published in London, England, in 1808. Similar is the reading by a former Roman Catholic priest: "In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was a god. This was with God in the beginning. Everything came into being through the Word, and without it nothing created sprang into existence." (John l:l-3)**

**[footnote] The New Testament - A New Translation and Explanation Based on the Oldest Manuscripts, by Johannes Greber (a translation from German into English), edition of 1937, the front cover of this bound translation being stamped with a golden cross.
Terjemahan Johannes Greber Yohanes 1:1 Dunia Roh
Menara Pengawal Mengutip Johannes Greber
Demikian juga buku "Aid to Bible Understanding", edisi 1969, hlm. 1669 dapat Anda lihat di samping:

Sebuah terjemahan oleh seorang mantan imam Roma Katolik, Johannes Greber (ed 1937) menerjemahkan penampakan kedua dari Firman "allah" dalam kalimat itu sebagai "suatu allah".

A translation by a former Roman Catholic priest, Johannes Greber (1937 ed) renders the second appearance of the Word "god" in the sentence as "a god".
Ya, tidak terbantahkan bahwa Menara Pengawal mengutip Johannes Greber dalam publikasinya untuk mendukung terjemahan Yohanes 1:1c sebagai sebuah sumber yang dapat dipercaya keakuratan dan kebenarannya. Tetapi satu hal yang tidak diketahui oleh Saksi-Saksi Yehuwa adalah sebuah fakta tentang Johannes Greber yaitu ia adalah seorang pelaku spiritisme, seorang medium (perantara) atau dukun sehingga terjemahan 'perjanjian barunya' itu sangat dipengaruhi oleh dunia roh (spiritisme).

Berikut merupakan kutipan dari sebuah situs [2] yang dikelola oleh keturunan Johannes Greber dalam kata pengantar situsnya sebagai berikut:

Situs ini dimaksudkan untuk mempromosikan bentuk yang paling murni dari berkomunikasi dengan dunia roh Allah, atau spiritisme. Sampai kini, tulisan Greber merupakan contoh terbaiknya. . . .Pengalaman spiritisme dan yang dipromosikan oleh Greber adalah murni Kristen, melalui dan melalui; yaitu, Kristus sebagai Anak Allah dan Allah adalah Bapa dari segala sesuatunya. Hanya satu alasan mempraktekkan spiritisme adalah untuk berkomunikasi dengan roh-roh suci dari Allah, dan melalui komunikasi ini, menumbuhkan kedekatan kepada Kristus dan menerima Dia sebagai juru selamat kita.

This site is meant to promote the most pure form of communicating with the spirit world of God, or spiritism. To this end, Greber's writings are the best example of that. . . .The spiritism experienced and promoted by Greber was purely Christian, through and through; that is, Christ is the Son of God and God is Father over all. The one and only reason to practice spiritism is to communicate with the holy spirits of God, and through this communication, grow closer to Christ and accept Him as our savior.
Menara Pengaawal 1/4/1983, hlm. 31
Lalu bagaimana reaksi Menara Pengawal mengetahui hal ini? majalah Menara Pengawal 1/4/1983 hlm. 31 (di samping) bagian 'Pertanyaan Pembaca' menulis:

“Mengapa akhir-akhir ini, Menara Pengawal tidak menggunakan terjemahan oleh mantan imam Katolik, Johannes Greber?

Terjemahan ini kadang-kadang mendukung terjemahan Matius 27:52, 53, dan Yohanes 1:1, dalam Terjemahan Dunia baru dan Alkitab yang berotoritas lainnya. Tetapi seperti yang dinyatakan dalam sebuah kata pengantar edisi 1980 dari Perjanjian Baru oleh Johannes Greber, penerjemah ini mengandalkan pada “Dunia Roh Allah“ untuk menjernihkan bagaimana ia seharusnya menerjemahkan kalimat-kalimat yang sulit. Dikatakan: “Istrinya, seorang medium [perantara] dari Dunia Roh Allah kerapkali menjadi alat dalam menyampaikan jawaban yang benar dari Utusan Allah kepada Pastur Greber“. Menara Pengawal menganggap itu tidak tepat menggunakan terjemahan yang memiliki hubungan erat dengan spiritisme. (Ul. 18:10-12) Kesarjanaan yang membentuk dasar terjemahan dari kutipan di atas dalam Terjemahan Dunia Baru sudah benar dan tidak tergantung sama sekali pada otoritas terjemahan Greber. Karena itu, tidak ada yang hilang, dengan penghentian penggunaan Perjanjian Barunya.

“Why, in recent years, has The Watchtower not made use of the translation by the former Catholic priest, Johannes Greber?

This translation was used occasionally in support of renderings of Matthew 27:52, 53 and John 1:1, as given in the New World Translation and other authoritative Bible versions. But as indicated in a foreword to the 1980 edition of The New Testament by Johannes Greber, this translator relied on “God’s Spirit World” to clarify for him how he should translate difficult passages. It is stated: “His wife, a medium of God’s Spiritworld was often instrumental in conveying the correct answers from God’s Messengers to Pastor Greber.” The Watchtower has deemed it improper to make use of a translation that has such a close rapport with spiritism. (Deuteronomy 18:10-12) The scholarship that forms the basis for the rendering of the above-cited texts in the New World Translation is sound and for this reason does not depend at all on Greber’s translation for authority. Nothing is lost, therefore, by ceasing to use his New Testament.”
Dari kutipan majalah tersebut jelas yaitu sejak Menara Pengawal menemukan kata pengantar dalam Perjanjian Baru Johannes Greber pada tahun 1980 yang menyatakan bahwa Greber berhubungan dengan dunia roh dalam menerjemahkan Perjanjian Barunya, maka Menara Pengawal menganggap tidak patut menggunakan terjemahan Greber untuk mendukung terjemahan Yohanes 1:1, 'Terjemahan Dunia Baru', karena bertentangan dengan Alkitab. Tentunya, kita sangat setuju, bukan? Ya, bagaimana mungkin organisasi yang mengaku satu-satunya saluran komunikasi Allah mengutip terjemahan dari seseorang yang berkaitan erat dengan dunia spiritisme dalam upaya mendukung terjemahannya. Apa yang baik dapat kita temukan dari praktek spiritisme? Kecuali kenajisan di mata Allah Yehuwa!

Tetapi tunggu dulu. Apakah benar Menara Pengawal baru mengetahui pada tahun 1980 bahwa terjemahan 'Perjanjian Baru' Greber berkaitan dengan spiritisme? Faktanya tidak. Dan ini sangat ironis dan sebuah penipuan bagi pembaca publikasi Menara Pengawal. Yaitu faktanya Menara Pengawal sebetulnya telah mengetahui jauh sebelumnya bahwa Greber berkaitan dengan spiritsme. Menara Pengawal mengetahui sejak tahun 1955! Kita lihat buku "What Do The Scriptures Say About "Survival After Death"? diterbitkan pada tahun 1955 yang membahas khusus tentang bahaya praktek spiritisme. Buku tersebut mengkritik ajaran Katolik yang dianggap berkaitan dengan spiritisme dengan memberikan salah satu contohnya adalah Johannes Greber.

Hal yang tidak mengejutkan bahwa Johannes Greber, mantan pastur Katolik menjadi seorang spiritualis dan telah menerbitkan buku berjudul "Communication with the Spirit World, Its Laws and Its Purpose.". Dalam kata pengantarnya ia membuat pernyataan tipikal keliru: "Buku ini paling berarti secara spiritual adalah Alkitab. . . .

It comes as no surprise that one Johannes Greber, a former Catholic clergyman, has become a spiritualist and has published the book entitled "Communication with the Spirit World, Its Laws and Its Purpose." (1932, Macoy Publishing Company, New York) In its Foreword he makes the typical misstatement: "The most significant spiritualistic book is the Bible; for its principal contents hinge upon the messages of the beyond to those "existing in the present."
[3]
Kita lihat di sebelah bukti lainnya yaitu sebagian kutipan dari majalah Menara Pengawal 15/2/1956, hlm. 111 (hlm. 110-nya tidak saya miliki dan kutipan di bawah diambil dari 2 halaman yaitu 110 dan 111) yang memperingatkan orang Kristen bahaya tentang spiritisme. Menara Pengawal bahkan memberi contoh akan Greber bagaimana praktek tersebut tidak sesuai dengan Alkitab

Kata Johannes Greber dalam pengantar terjemahan Perjanjian Baru, copyrighted in 1937: Saya sendiri dulunya adalah seorang imam Katolik, dan sampai usia saya empat puluh tahun tidak pernah percaya kemungkinan berkomunikasi dengan dunia roh-roh Allah. Harinya datang, ketika saya suka rela mengambil langkah pertama menuju komunikasi yang demikian, dan mengalami hal-hal yang mengejutkan saya sampai pada kedalaman jiwaku. “Pengalamanku berhubungan dengan buku yang terbit dalam bahasa Jerman dan Inggris dan berjudul, Komunikasi dengan Dunia Roh: Hukumnya dan Tujuannya.“. . .Dalam Kata Pengantar dari buku Greber mantan-imam tersebut mengatakan: ”Buku spiritualistik yang paling signifikan adalah Alkitab.” Di bawah kesan ini Greber berupaya untuk membuat terjemahan Perjanjian Baru yang ditulisnya sangat spiritualistik. . . . Sangat sederhana roh-roh yang mantan-imam Greber percaya telah menolongnya dalam terjemahannya.

Says Johannes Greber in the introduction of his translation of The New Testament, copyrighted in 1937: “I myself was a Catholic priest, and until I was forty-eight years old had never as much as believed in the possibility of communicating with the world of God’s spirits. The day came, however, when I involuntarily took my first step toward such communication, and experienced things that shook me to the depths of my soul. “My experiences are related in a book that has appeared in both German and English and bears the title, Communication with the Spirit-World: Its Laws and Its. . . Purpose.” . . . .In the Foreword of his aforementioned book ex-priest Greber says: “The most significant spiritualistic book is the Bible.” Under this impression Greber endeavors to make his New Testament translation read very spiritualistic. . . . Very plainly the spirits in which ex-priest Greber believes helped him in his translation.”
Ya, tidak terbantahkan bahwa sebenarnya Menara Pengawal telah mengetahui sejak tahun 1956 bahwa Greber mendapatkan pertolongan dari dunia roh-roh dalam menterjemahkan Perjanjian Baru-nya [4]. Jika ada pembaca ingin mengetahui detail buku "Communication With the Spirit World of God - It's laws and Purpose" dapat Anda juga mend-downloadnya [5]

Jika Anda lihat Perjanjian Baru terjemahan Greber hlm. 5-16, akan ditemukan kata pengantar dari Johannes Greber dan kata pengantar tersebut menjelaskan siapa sebenarnya Greber itu dan kata pengantar itu sudah ada sejak pertama kali Perjanjian Baru itu diterbitkan yaitu tahun 1937.

Ya, dari kasus ini kita bisa belajar 3 hal tentang organisasi Menara Pengawal. Pertama: Menara Pengawal telah menghalalkan segala cara untuk mendukung terjemahannya agar memiliki kredibilitas yang tinggi dari sumber yang sarat dengan spiritisme dan ironisnya, Menara Pengawal secara sadar mengetahui hal ini tetapi demi kredibilitas dan pembenaran diri maka dihalalkan. Tentunya saya bertanya-tanya dengan pernyataan Menara Pengawal sendiri di majalah Menara Pengawal 1/4/94 hlm. 30-31 dengan judul artikel ”Tampiklah Cerita-Cerita Bohong” mencatat:

Oleh karena itu, bahkan kesaksian dan pengakuan dari mereka yang terlibat dalam spiritisme dan ilmu sihir sering sama sekali tidak dapat dipercaya. Orang-orang demikian bisa jadi dengan tulus mempercayai bahwa mereka telah melihat, mendengar, atau mengalami hal-hal seperti itu; namun, sebenarnya tidak. Misalnya, ada dari antara mereka yang mengira bahwa mereka telah berkomunikasi dengan roh-roh orang mati. Namun mereka keliru, teperdaya, korban dari tipu muslihat setan. Alkitab mengatakan bahwa orang mati ”turun ke tempat yang sunyi”.—Maz 115:17. . .

Akan tetapi, bagaimana jika cerita itu kelihatannya benar? Kadang-kadang ada pengalaman-pengalaman diceritakan tentang roh-roh atau penganut spiritisme mengakui keunggulan Yehuwa dan kebenaran Saksi-Saksi-Nya. Haruskah orang-orang Kristen mengulangi cerita-cerita demikian? Hendaknya tidak. . . . Semua manifestasi ilmu gaib harus dihindari dengan keras oleh orang-orang Kristen sejati
Artikel Menara Pengawal mengingatkan kita agar tidak percaya kepada hal-hal yang berbau spiritisme dan meskipun penganut spiritisme berbicara tentang keunggulan Yehuwa, tetapi orang-orang Kristen sejati harus menghindarinya. Tetapi prakteknya? Terbukti Menara Pengawal hanya baik dalam memberi nasihat, prakteknya bertentangan. Sikap apakah ini? Ya, munafik!

Kedua, Allah tidak dapat berdusta (Titus 1:2), bagaimana satu-satunya saluran organisasi Allah yang kelihatan di bumi berdusta kepada pembacanya? Mungkinkah Allah yang tidak dapat berdusta telah keliru memilih Menara Pengawal pada tahun 1919? Atau klaim pemilihan ilahi merupakan klaim sepihak Menara Pengawal? Jika Allah tidak dapat berdusta tetapi faktanya Menara Pengawal telah berdusta, lalu organisasi apakah Menara Pengawal ini? Organisasi kultus! Perhatikan kata Steve Hassan tentang ciri-ciri grup kultus destruktif, yaitu:

Sebuah grup tidak dapat dipertimbangkan sebuah “kultus” hanya karena keyakinannya yang tidak ortodoks atau praktek-prakteknya. Sebaliknya, destruktif kultus dicirikan dengan penggunaan penipuan. . .

A group should not be considered a “cult” merely because of its unorthodox beliefs or practices. Instead, destructive cults are distinguished by their use of deception . . .
[6]
Terlebih lagi, apa yang dikatakan Alkitab tentang siapakah bapa pendusta itu? Ya, iblis lah bapa pendusta (Yoh. 8:44). Hanya para pengikut bapa pendusta gemar berdusta.

Ketiga, jika organisasi Saksi Yehuwa mengaku sebagai satu-satunya saluran komunikasi dan diarahkan oleh Yehuwa langsung, bagaimana mungkin Yehuwa mengarahkan budak-Nya menggunakan terjemahan hasil dunia roh sebagai sebuah pembenaran? Bukankah Alkitab mengatakan bahwa tidak ada “persamaan antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau terang dapat bersatu dengan gelap? antara Kristus dan Belial?  orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?” (2 Kor. 6:14-15). Jelas karena tidak ada persamaannya maka dapat disimpulkan bahwa Yehuwa yang kudus dan suci tidak mungkin mengarahkan suatu organisasi ataupun individu yang berkaitan dengan roh fasik karena tidak ada keselarasan antara “Kristus dan Belial”.

Tetapi artikel ini akan berlanjut lagi, yaitu siapakah Johannes Greber dan bagaimana dari komunikasi Greber dengan dunia roh-roh yang dibukukan oleh Greber dapat membuktikan bahwa ajaran Menara Pengawal begitu mirip dengan apa yang diajarkan oleh hantu-hantu. Terkejutkah Anda? Seharusnya tidak, karena jika pembaca membaca artikel saya yaitu Russell, Presiden Menara Pengawal: Bangkit dari Kubur dan Rutherford, Dunia Roh & Spiritisme sudah sejak awalnya, Menara Pengawal terlibat dengan okultisme dan dunia roh.

Untuk mengetahui kemiripan atau kesamaan ajaran roh-roh dengan doktrin Menara Pengawal, silahkan klik Sumber Doktrin Saksi: Yehuwa Atau Setan? yang mengungkapkan hal yang mengejutkan.

Jika Saudara kurang memahami siapa dan apa di balik ajaran Saksi Yehuwa dan ingin mengetahuinya, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus?

Artikel Terkait:
1.  Saksi Yehuwa, Suatu Kultus Atau Rohaniwan Allah?: Pemilihan Ilahi
2. Apakah Kaum Terurap MESIAS PALSU?
3. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama: Psikologi Kultus
4. Nabi Palsu Berseru: Kiamat, kiamat, kiamat!

”Berjaga-jagalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan berbaju domba, tetapi di dalamnya, mereka adalah serigala-serigala yang rakus. Dari buah-buahnya kamu akan mengenali mereka. Tidak pernah orang mengumpulkan buah anggur dari tanaman berduri atau buah ara dari rumput duri, bukan? Demikian pula setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, tetapi setiap pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna (Mat. 7:15-17)


[1] http://www.strictlygenteel.co.uk/booklets/word.html
[2] http://www.communicationwithgod.info/page1
[3] http://www.strictlygenteel.co.uk/booklets/survival.html
[4]http://flintspiritual.com/Book_Offers/Greber%20New%20Testament.pdf
[5] http://godsgrandplan.org/page3
[6] http://softwarecybernetics.com/Media/books/rtbChap1.php

5 comments :

  1. Shaloom Pa Awi

    Sy Binsar

    Saya hanya mau menandai, artikel ini adalah memperlihatkan FAKTA yg untuk keberapa kalinya MP melakukan KEMUNAFIKAN dan PENIPUAN pada anggota organisasinya, yg sy tdk mengerti HARUS BERAPA KALI LAGI Pa Awi menyajikan FAKTA lagi supaya para anggota kultus (SSY) ini menyadari bahwa MP BUKANLAH organisasi ALLAH yg kelihatan..??
    Dan mengikuti doktrin2 MP seperti ; "Alasan mendasar untuk memperlihatkan respek yang sepatutnya kepada golongan budak yang setia adalah karena dengan melakukannya, kita sebenarnya merespek sang Majikan, Yesus Kristus." dan "Jadi, apabila kita dengan loyal tunduk kepada arahan budak yang setia dan Badan Pimpinannya, kita sebenarnya tunduk kepada Kristus, Majikan budak itu." (Menara Pengawal, 1/4/2007 hlm. 24) ADALAH SUATU BAHAYA BESAR, karena jelas sekali bahwa yg diyakini SSY hanya merupakan tafsiran2 MP yg sering MUNAFIK dan MENIPU.

    Disadari atau tidak oleh SSY mereka sudah sangat terikat oleh kuasa MP kalau mereka tidak dapat melihat dan menilai dengan pikiran jernih dan bukan dngn fanatisme FAKTA-FAKTA yg telah dilakukan MP yg sangat jelas ini.
    Ini mungkin juga dapat menjawab pertanyaan Thruthseeker kpd saya apa itu yg saya maksud IKATAN KUASA IBLIS.

    Semoga ROH KUDUS melunakkan hati mereka (SSY) dan membuka mata hati mereka supaya dapat melihat dengan jelas organisasi kultus MP ini dan cepat mau terlepas dari ikatan MP ini, Amin

    Salam kasih dalam KRISTUS YESUS ALLAH kita.

    ReplyDelete
  2. Dear P. AWI
    saya Ina...
    Pak, bisa minta tolong unt membahas dan ulas mengenai hubungan SY dengan PBB? Apakah benar/ salah? Sekalian dengan bukti2 yang mudah dipahami untuk semua kalangan y pak, terlebih utk yg baru belajar....seperti ulasan bpk selama ini....
    Sebelumnya terimakasih banyak

    ReplyDelete
  3. Dear Sdri/ INA

    Mengkaji masalah MP & PBB perlu penelitian yang sangat menyeluruh karena ada pro dan kontra akan hal ini.

    Pastinya, YA salah. Jika memang MP menggambarkan PBB sebagai binatang buas, mengapa lalu bergabung dgnnya? Dan pengaruh adalah MP sempat memuji-2 program PBB. Jadi jelas, MP telah bersikap munafik dlm hal ini.

    Saya akan membahasnya dgn detail, tp tidak dlm waktu dekat ini ya.

    Salam kasih Tuhan Yesus Kristus

    ReplyDelete
  4. Hari ini rumah saya kedatangan 2 orang yang membagikan majalah kecil "Sedarlah!" yang didalamnya ada majalah lagi dengan judul "Menara pengawal". Setelah beberapa percakapan mereka menanyakan kepada saya Apakah saya tau "Yehowa"?, saya jawab "Tidak!" walaupun saya merasa pernah mendengar kata tersebut sebelumnya tapi tidak mengerti. Mereka kemudian menawarkan saya untuk membaca buku berjudul "Apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan?", yang kemudian mereka berikan secara gratis, lalu meminta saya melihat ke situs yang ada di majalah tersebut. Hanya karena rasa penasaran dan ingin tahu, Saya kemudian membaca beberapa bagian yang saya anggap menarik dari buku tersebut, tetapi saya merasakan ada keganjilan dan pertentangan dengan iman saya dan kepercayaan saya. Kemudian saya mulai browsing mengenai Yehuwa, dan seperti yang anda tahu saya pun terkejut walaupun saya sudah menduga mengenai hal ini sebelumnya. Sampai saat ini pun saya masih kaget, setelah membaca beberapa ulasan di blog ini saya meresa di tegur untuk menjadi pribadi Kristen yang lebih baik. Saya kemudian teringat dan membaca kembali ayat alkitab 2 Yohanes1:4 "Tetaplah di ajaran Kristus" , saya merasa hari ini telah mendapatkan pelajaran sekaligus penguatan iman yang sangat indah dari Tuhan.

    ReplyDelete
  5. Firman itu adalah Allah merupakan bentuk definitif. Sedangkan suatu-Allah adl bentuk indefinitif dan bemakna lebih dari satu.

    Dalam konteks topik ini LAI menerjemahkan tulisan Yohanes yg berkarakter tegas & dipenuhi Roh Kudus menyatakan: Firman itu adalah Allah. Sedangkan TDB menerjemahkan tulisan Yoh yg sedang dalam kondisi ragu-ragu/tidak mood.

    Menerjemahkan kitab suci tidak bisa sembarangan seperti dlm kasus malam perjamuan tuan.Huruf H nya dikorupsi. Kalau malam perjamuan Tuhan: rotinya istimewa, krn Roti hidup, & anggurnya darah perjanjian baru dan kekal. Sedangkan malam perjamuan tuan (tanpa-h), rotinya roti tdk beragi biasa seperti tahun2 yg lalu, & anggurnya biasa2 saja tidak ada yg istimewa.

    Para saksi & kaum terurap palsu belum pernah makan roti hidup dan niscaya akan binasa.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.