Ajaran Paulus: Mengatasi Rasa Takut


Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku

Pernahkah Saudara berpikir tentang kematian? Takutkah Saudara menghadapinya? Jujur, secara pribadi saya takut menghadapi kematian. Loh bagaimana bisa ya, bukanlah sebagai orang Kristen semestinya saya tidak takut akan kematian karena janji-janji Alkitab jelas menyatakannya yaitu seperti janji kepastian keselamatan, ke mana saya akan pergi setelah mati dan janji-janji lainnya. Apakah berarti iman saya lemah? Mungkin saja, saya tidak ingin munafik akan hal ini seolah-olah iman saya teguh seperti batu karang. Dan hal ini menjadi sebuah renungan pribadi bagi saya; mengapa saya bisa takut dan bagaimana mengatasinya.

Dan akhirnya saya mendapatkan jawabannya. Jangankan mati, saya pergi ke suatu tempat yang tidak saya ketahui saja; ada rasa khawatir, apalagi mati. Tentunya lebih menakutkan, bukan? Jadi memang sebagai manusia, ketika saya menghadapi hal-hal yang tidak saya ketahui dengan jelas dan belum pernah mengalaminya seperti masa depan dan kehidupan setelah kematian, tentunya adalah hal yang wajar jika ada rasa takut dan khawatir. 

Tetapi satu hal yang saya tahu; ketika iman saya lemah karena kekhawatiran ternyata Tuhan Yesus memberikan kekuatan di dalam hidup saya sehingga saya dimampukan untuk menghadapi segala sesuatunya, termasuk juga kematian. Misalnya saja di dalam 2 minggu terakhir ini begitu banyak tekanan dari orang yang saya tidak kenal ingin bertemu, membajak akun google saya dan lain-lain ancaman berkenaan dengan apa yang saya tulis di blog ini. Jujur, ada rasa khawatir. Tetapi anehnya, ketika rasa khawatir menghantui saya, pada saat yang sama pula saya mendengarkan pendeta berkhotbah tentang Yoh. 14:13 yaitu "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." 

Dan anehnya pendeta itu lebih banyak berbicara tentang mengatasi rasa khawatir dan takut yang dihadapi oleh orang Kristen dari pada berbicara tentang Yoh. 14:13. Bagi saya, khotbah itu sebetulnya ditujukan kepada saya pribadi yang sedang khawatir. Aneh memang, tetapi ini adalah fakta yang saya alami. Tuhan Yesus memberikan kekuatan secara misterius dan saya sungguh dikuatkan.

Dan satu lagi penghiburan saya adalah ketika saya merenungkan Firman Allah, perhatian saya diarahkan ke Filipi 1:21 yang berbunyi:

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21)
Saya renungkan ayat ini. Dan bagi saya luar biasa Paulus ini. Tidak ada rasa takut sedikit pun di dalam hatinya karena peristiwa-peristiwa yang pernah dan sedang dialaminya yaitu seperti di penjara, didera dan lain-lain perlakuan buruk yang dialaminya.  Bahkan Paulus mengatakan bahwa mati adalah sebuah keuntungan. Bayangkan dan renungkan! Begitu dahsyat iman Paulus. Saya bertanya-tanya mengapa Paulus menganggap mati adalah keuntungan?

Pertama, karena berarti setelah ia mati maka ia akan hidup bersama-sama dengan Kristus. Kita bisa baca di ayat 23:
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus  —  itu memang jauh lebih baik

Di manakah Kristus? Yesus memberikan janjinya yaitu di mana Ia berada di situ para murid juga berada yaitu di surga (Yoh. 14:3).

Jadi Paulus yakin bahwa ia akan langsung pergi ke surga, tidak 'tidur dulu' atau pun pergi mengembara seperti yang diyakini oleh kepercayaan lain. Hal ini paralel dengan tulisan Paulus di 2 Kor 5:8 di mana Paulus menulis: 
Tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Jika kita lihat terjemahan lainnya yaitu NIV dan NASB tertulis 'at home with the Lord' artinya di rumah bersama Tuhan. Terjemahan ini lebih menegaskan tentang rumah tinggal bagi orang-orang percaya yang dijanjikan Yesus di Yoh. 14:1-4.

Kedua, lebih lanjut saya pelajari bahwa Paulus tidak takut mati karena ia yakin akan keselamatannya. Ada suatu jaminan keselamatan. Hanya orang-orang yang memiliki jaminan keselamatan berani menghadapi kematian. Kapanpun Paulus mati, ia yakin pasti selamat masuk surga.

Semua agama yang saya ketahui di luar Kristen mengandalkan perbuatan baik atau iman dan perbuatan baik untuk memperoleh keselamatan. Hal ini menyebabkan tidak ada kepastian keselamatan bagi mereka. Mengapa tidak pasti? Karena mereka tidak tahu berapa banyak dosa atau perbuatan baik yang harus mereka kerjakan untuk memperoleh selamat. Dengan demikian mereka selalu... dan selalu berusaha untuk selamat dengan berbuat baik. Tetapi dengan iman kepada Yesus saja, bukan ditambah perbuatan baik, janji keselamatan sangat mungkin diperoleh (Efesus 2:8-9)

Luar biasa penghiburan yang saya peroleh dari Paulus maupun khotbah pendeta itu. Dengan demikian, tidak ada rasa takut atau khawatir lagi di dalam hidup saya untuk menghadapi masa depan. Apapun yang terjadi, meskipun kematian, merupakan keuntungan bagi saya karena saya dijamin keselamatan oleh Tuhan Yesus untuk bersama-sama dengan-Nya di surga.

Amin


TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Maz. 23:1-6)

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.