Ujilah Setiap Roh: Roh Allah atau Setan

Setiap orang atau suatu organisasi boleh mengklaim hal-hal yang bersifat supra natural seperti yang saya bahas di dalam artikel: Tuhan Yesus Berbicara Langsung, Alkitabiahkah?Namun demikian, Alkitab menganjurkan kepada kita untuk tidak mempercayai setiap roh, tetapi mengujinya sesuai dengan 1 Yoh. 4:1. Bagaimana mengujinya? 

Karena pendeta X itu mengklaim mendapatkan perintah atau instruksi langsung dari Yesus dan Yesus yang sama juga mengilhamkan para nabi dan rasul untuk menulis Alkitab. Oleh sebab itu, ajaran pendeta itu ataupun roh yang berkomunikasi dengan pendeta X itu haruslah selaras atau tidak boleh bertentangan dengan isi Alkitab. Jika ajaran pendeta ataupun roh yang berkata kepada pendeta X itu bertentangan dengan isi Alkitab, jelas; roh yang mengaku sebagai 'Tuhan Yesus' — yang berkomunikasi dengan pendeta X itu (meskipun kelihatannya baik) tidaklah sama dengan Yesus Kristus yang ada di Alkitab. Demikian sederhana, bukan? Baik, waktunya sekarang kita menguji. 


Di brosur no. 1201 itu juga tertera pernyataan demikian:


Tuhan Yesus menginjili dan menjumpai ibu saya (ibu Y). Ibu saya bersaksi, saat berdoa dan berpuasa 7 hari 7 malam, tidak makan dan minum, Tuhan Yesus datang menjumpai ibu saya dan berkata: "Aku bukan nabi, Akulah Yesus Kristus Tuhan Allahmu yang empunya Kerajaan Sorga." Setelah itu ibu saya berdoa, siang dan malam demikian: "Agar X diselamatkan, agar dijumpai Tuhan Yesus di manapun berada." Itulah doa seorang ibu yang luar biasa. Itulah doa ibu saya untuk dijumpai  Yesus Kristus Tuhan Allah yang empunya Kerajaan Sorga.



Saya diinjili oleh Tuhan Yesus setiap hari. Pada saat saya divonis mati oleh dokter, divonis akan dioperasi, divonis akan mati, saya mendengar suara setiap hari demikan: "X, baca Alkitab, di situ ada Injil Kerajaan Sorga dan ikutlah Aku, Akulah Yesus Kristus Tuhan Allahmu, yang empunya Kerajaan sorga." Setiap hari saya menolak membaca Alkitab; akhirnya setelah saya lumpuh baru saya membaca Alkitab, baca Injil.



Kesimpulan: Gabungan dari apa yang dikatakan para malaikat di Injil Matius, Lukas dan kitab Mikha sangat jelas bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah Juruselamat manusia yang empunya Kerajaan Sorga. Demikian juga kesaksian saya dan ibu saya yang diinjili Tuhan Yesus berkata: "Akulah Yesus Kristus Tuhan Allahmu yang empunya Kerajaan Sorga."

Jadi jelas, pendeta X itu dan ibunya sama-sama mendapatkan suatu pengalaman supra natural yaitu dijumpai oleh Tuhan Yesus langsung. 

Saya tidak memiliki masalah dengan klaim roh itu yang mengaku sebagai Tuhan Yesus yang empunya kerajaan surga karena yang demikian selaras dengan Alkitab. Namun demikian, saya ingin menyoroti salah satu perkataan roh itu: "Aku bukan nabi." Perhatikan bahwa roh yang mengaku sebagai Tuhan Yesus mengatakan bahwa ia bukanlah nabi! Ini menarik. Mengapa demikian? Apakah benar bahwa Tuhan Yesus bukanlah seorang nabi berdasarkan apa yang Alkitab nyatakan? Mari kita lihat apa yang sebenarnya Alkitab nyatakan tentang siapakah Yesus sejatinya, tentunya selain sebagai Allah yang inkarnasi menjadi manusia.

Di dalam Alkitab, tidak ada satu pun ayat-ayat Alkitab yang mencatat perkataan Tuhan Yesus langsung secara eksplisit kepada murid-murid-Nya demikian: "Akulah Yesus Kristus Tuhan Allahmu yang empunya Kerajaan Sorga" ataupun perkataan yang serupa secara eksplisit menyatakan bahwa Ia adalah Allah. Jika demikian bagaimana orang dapat percaya bahwa Yesus adalah Allah? Sederhana, yang menyatakan bahwa Yesus adalah Allah adalah para murid-murid-Nya   dan orang-orang yang pernah berhubungan atau berinteraksi dengan-Nya. Dari orang-orang inilah kita dapat menyimpulkan bahwa Yesus adalah Allah, misalnya rasul Yohanes menulis kitab Yoh. 1:1 yang secara eksplisit menyebut "Firman itu adalah Allah". 


Sedangkan dari orang-orang yang berinteraksi dengan-Nya secara implisit mengindikasikan Yesus sebagai 'Allah', misalnya Mark. 2:1-12 menceritakan Tuhan Yesus menyembuhkan seorang lumpuh, yang digotong oleh empat orang dengan berkata: "Hai anak-Ku dosamu sudah diampuni!."


Lalu, ayat 2:6-7 mencatat reaksi ahli Taurat ketika mendengar perkataan-Nya demikan: 


"Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"


Dari cerita tersebut kita dapat berkesimpulan dengan logika sederhana demikian:

  • Hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa manusia
  • Yesus mengampuni dosa orang itu
  • Maka Yesus adalah Allah 


Nah, bagaimana dengan jabatan nabi? Ada 2 hal yang dapat kita bahas yaitu para murid-Nya serta orang-orang di sekitar-Nya menyatakan Yesus seorang nabi dan Yesus sendiri menyatakan secara eksplisit bahwa diri-Nya adalah nabi. 


Sekarang kita bahas yang pertama. 


Di Perjanjian Lama, Musa menubuatkan bahwa Allah akan membangkitkan seorang nabi seperti dirinya:



Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (Ul. 18:15)


Nubuatan ini sangat berkesan di hati bangsa Yahudi sehingga mereka selalu mengharapkannya. Oleh sebab itu, ketika orang Yahudi melihat banyak mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus, mereka mengasosiasikan Yesus sebagai nabi yang akan datang yang dinubuatkan oleh Musa. 



Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh. 6:14)


Demikian juga ketika Yesus dielu-elukan oleh bangsa Yahudi saat memasuki kota Yerusalem dengan seekor keledai muda, bangsa Yahudi menyatakan Yesus sebagai nabi.


8Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. 9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" 10Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" 11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." (Mat. 21:8-11)


Lebih lanjut, jika kita baca Mat. 21 sampai dengan ayat ke 46, imam-imam kepala dan orang Farisi ketika ingin menangkap Yesus tidak berani karena bangsa Yahudi menganggap Yesus sebagai nabi.  


Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi. (Mat. 21:46)

Nubuatan Musa akan adanya seorang nabi yang dibangkitkan Allah mencapai puncaknya ketika rasul Petrus sebagai murid Yesus secara langsung menyatakan bahwa Yesus adalah nabi yang dinubuatkan oleh Musa di Kisah Para Rasul.

17Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. 18Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. 19Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 20agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. 21Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. 22Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. 23Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. 24Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. (Kis. 3:17-24)


Jadi jelas, di bagian ini, saya telah membuktikan bahwa Yesus adalah nabi berdasarkan pernyataan dari Alkitab. Sekarang kita bahas bagian kedua yaitu pernyataan eksplisit dari Yesus sendiri yang menyatakan bahwa Ia adalah seorang nabi.


Pernyataan ini dapat kita pahami ketika kita baca di Matius 13 di mana bangsa Yahudi yang hidup se kampung (tempat asal) maupun se rumah dengan Yesus menolak-Nya sehingga Yesus mengkonfirmasikan bahwa memang seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya. 


54Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 55Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 57Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Mat. 13:54-57)


Dari bukti-bukti ayat-ayat Alkitab tersebut, saya telah membuktikan bahwa Yesus memiliki jabatan seorang nabi, baik pengakuan dari orang-orang yang berinteraksi dengan-Nya ataupun pengakuan dari Yesus langsung. 


Keabsahan jabatan nabi yang diemban Tuhan Yesus juga dapat dibuktikan tidak hanya dari banyaknya mujizat yang dilakukan maupun pengajaran-Nya, akan tetapi juga dari nubuatan yang dikatakan-Nya tergenapi. Misalnya, Yesus menubuatkan sebelum Ia ditangkap bahwa orang terdekat-Nya akan menghianati-Nya (Mat. 26:21), Yesus akan menanggung penderitaan termasuk di bunuh oleh pihak imam-iman dan ahli-ahli Taurat di (Mat. 16:21)


Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.


Terakhir adalah ketika Yesus menubuatkan bahwa Ia akan mati di salib dan bahwa tiga hari kemudian Ia akan dibangkitkan:



17Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: 18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. 19Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."


Nah, karena Yesus mampu memberikan nubuatan-nubuatan yang sedemikian rinci dan nubuatan tersebut benar-benar tergenapi maka hal ini membuktikan bahwa Yesus adalah nabi sejati sebagaimana kriteria nabi sejati dan nabi palsu yang Musa nyatakan di Ul. 18:20-22:



20Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. 21Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?  —  22apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."


Jadi jelas, berdasarkan fakta-fakta yang saya uraikan di bagian ini, Yesus adalah seorang nabi berdasarkan apa yang Alkitab nyatakan. Hal ini tidak terbantahkan. 


Dengan demikian, apa yang pendeta X dan ibunya itu nyatakan yaitu penampakan roh yang mengaku sebagai 'Yesus Kristus' dan 'Yesus' itu mengaku 'bukanlah nabi' bertentangan dengan pernyataan Alkitab! 


Kesimpulan Akhir


Kita harus menolak pernyataan-pernyataan pendeta yang berkotbah di depan mimbar dengan mengklaim mendapatkan pengalaman-pengalaman pribadi yang bersifat supra natural. Salah satunya adalah dengan mengatakan bahwa Tuhan Yesus atau pun Roh Kudus berbicara atau memberi perintah kepadanya. Hal yang demikian tidak saja bertentangan dengan Alkitab tetapi juga pernyataannya tidak dapat diverifikasi kebenarannya  karena semuanya bersifat klaim sepihak (self-proclaimed). 


Sekali pun pernyataan pendeta itu benar bahwa ia mendapatkan suatu pengalaman pribadi yang demikian, tetapi, kita sebagai umat Kristen diingatkan oleh Alkitab agar kita mewaspadai bahwa banyak roh-roh fasik yang sedang bekerja di balik guru-guru dan nabi-nabi palsu yang tugasnya menyesatkan dan memanfaatkan umat pilihan-Nya. Agar kita tidak ditipu dan dimanfaatkan, Alkitab meminta kita menguji setiap pernyataan-pernyataan; apakah pernyataan-pernyataan atau ungkapan-ungkapan seorang pendeta atau pun sebuah organisasi sesuai dengan Alkitab ataukah tidak. Jika tidak, tinggalkan ajaran pendeta itu demi keselamatan kekal Saudara sendiri. Jika sesuai, ikuti dan terus berjaga-jaga dan terus mengujinya.


Bagaimana pendapat Saudara?




Banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia (1 Yoh. 4:1)

4 comments :

  1. "Aku bukan nabi, Akulah Yesus Kristus Tuhan Allahmu..." Tersedak saya membaca ini di artikel sebelumnya, jangan-jangan yang menemui dia itu setan ya?? Kan gelar dari Yesus sendiri adalah Nabi, Imam dan Raja!!!CMIIW:-D

    Sekalian mau mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru ya, sorry lho kalau telat, karena saya juga sedang sibuk dengan kuliah saya, hampir ujian nih, hehehe:-):-) Mohon doanya semoga hasilnya bagus nanti... Semoga Tuhan selalu memberkati, melindungi dan membantu kita semua dalam kehidupan kita sehari-hari di tahun yang baru ini... Amin.

    Kind regards,
    Silver_surfer

    ReplyDelete
  2. Selamat Natal dan Tahun Baru juga. Suasana Natal dan tahun baru masih terasa. Bahkan ada yang masih merayakan natal di bulan Januari.

    Saya sependapat dengan Saudara bahwa yang dilihat pendeta itu adalah setan atau mungkin juga hanyalah rekayasa untuk meninggikan diri sendiri agar terlihat berotoritas dan memiliki hubungan khusus dengan Tuhan Yesus. Jika kita memakai akal sehat saja, bagaimana kita tahu bahwa yang berbicara adalah Tuhan Yesus yang sejati karena tidak ada satu pun manusia yang mengetahui wajah asli-Nya. Mengapa? Gambar-gambar Tuhan Yesus yang ada saat ini hanyalah merupakan rekaan dari para seniman yang hidup jauh dari masa Yesus hidup. Dengan demikian, bagaimana kita bisa yakin yang berbicara itu sungguh Yesus yang sejati, bukan setan yang mengaku-ngaku saja? Terbukti, ucapannya palsu, tidak sesuai dengan fakta Alkitab.

    ReplyDelete
  3. Bung Awi, mohon maaf kalau saya koreksi. Tapi menurut saya, di jaman sekarang, hampir semua orang yang mengaku di dalam nama Tuhan Yesus, bahwa mereka yang telah mendapat mimpi-mimpi, nubuat atau penglihatan yang berasal dari Allah (seperti kesaksian beberapa orang yang telah mengunjungi Surga dan Neraka), menurut saya hal itu merupakan suatu hal yang sangat Alkitabiah, jika kesaksian atau penglihatan mereka tidak bertentangan dengan apa yang Alkitab ajarkan. Ini dijelaskan di Yoel 2:28-32;


    2:28 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. 

    2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. 

    2:30 Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 

    2:31 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. 

    2:32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." 

    *Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru LAI



    Dan ayat itu kembali dipertegas oleh Rasul Petrus di Kisah Para Rasul 2:16-21. Nabi Yoel dengan jelas sekali mengatakan bahwa sebelum datangnya Hari Tuhan yang dahsyat itu (yang ditandai matahari akan menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah), anak-anak Tuhan akan mendapat mimpi-mimpi, penglihatan dan nubuat-nubuat yang berasal dari Allah. (Saya sama sekali tidak menyangkal bahwa Iblis bisa saja menyamar menjadi malaikat terang atau bahkan Tuhan Yesus ketika menampakan diri di hadapan orang, tapi seorang pengikut Tuhan Yesus yang sejati pasti memiliki hikmat dan karunia untuk membedakan yang mana Iblis dan yang mana Tuhan Yesus). Bukankah sekarang kita sudah amat sangat dekat dengan datangnya hari Tuhan? Berdasarkan Matius 24:3-8 sudah jelas kita berada di masa menjelang datangnya Hari Tuhan. Dan oleh karena hal ini, saya menyimpulkan bahwa orang yang mengakui di dalam nama Tuhan Yesus bahwa mereka telah mendapatkan penglihatan, nubuat, atau mimpi dari Tuhan Yesus di jaman sekarang, merupakan hal yang Alkitabiah dan kebenaran dari Firman Tuhan. Bagaimana pendapat Bung Awi?


    Soli Deo Gloria

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas komentarnya, Bro. Yusuf. Maaf ya jika komentarnya baru bisa saya lihat dan publikasikan

      You said:

      “Bukankah sekarang kita sudah amat sangat dekat dengan datangnya hari Tuhan? Berdasarkan Matius 24:3-8 sudah jelas kita berada di masa menjelang datangnya Hari Tuhan.”

      My reply:

      Sehubungan dng Covid-19, banyak pendeta juga mengatakan bahwa “sebentar lagi Tuhan Yesus datang”.

      Kita lihat Mat. 24:3-6,8:

      “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya . . . : "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Jawab Yesus kepada mereka: "WASPADALAH supaya jangan ada orang yang MENYESATKAN kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu BELUM KESUDAHANNYA. Akan tetapi semuanya itu barulah PERMULAAN penderitaan menjelang zaman baru”

      Perhatikan huruf kapitalnya. Dan utk memperjelas lihat Luk 21: 7-9 yg paralel dng Mat. 24:

      “Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"Jawab-Nya: "WASPADALAH, supaya kamu JANGAN DISESATKAN. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: SAATNYA SUDAH DEKAT. Janganlah kamu mengikuti mereka.Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera

      Jadi Tuhan mengingatkan kita agar tidak disesatkan dng orang yg berkata “Saatnya sudah dekat”. Jadi jika ada orang yg ngomong “sebentar lagi hari Tuhan” krn covid/perang dll! ini TIDAK COCOK dng perkataan Tuhan Yesus. Semua itu BARU PERMULAAN, BUKAN AKHIR

      Bgmn dng Yoel 2:28-32? Nubuatan di ayat 28 telah terjadi di masa rasul dan ayat lainnya terus terjadi sampai nanti menjelang hari Tuhan. Apakah ini membuktikan pendeta2 itu bernubuat, mimpi dll sah?

      Ingat, Alkitab juga berkata:

      “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yoh. 4:1)

      Jk ada pendeta bernubuat, mimpi dll, kita wajib menguji siapa di balik roh itu.

      Dan Jk pendeta beroleh wahyu krn Tuhan Yesus telah berbicara melaluinya, apa ini berarti Pdt itu beroleh wahyu baru? Krn ini perkataan Tuhan, apa mesti kita memasukkannya menjadi bagian dari Alkitab krn ini wahyu Tuhan loh. Dan berapa banyak pendeta yg mengaku Tuhan bicara melaluinya. Apa alkitab kita akan bertambah sampai tidak terbatas krn wahyu baru muncul?

      Saya cenderung Pendeta2 yg ngaku-2 demikian telah berdusta krn tidak bisa dibuktikan kebenarannya krn semuanya bersumber dari diri pendeta itu. Padahal, Alkitab berkata:

      “Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah” (2 Kor. 13:1)

      Kita hendaknya bijaksana agar tidak percaya perkataan yg bersumber dari 1 orang saja.

      Mudah2an ini menjawab pertanyaannya

      Salam













      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.