SAKSI YEHUWA & MATIUS 7:16-18: BUAH KEPALSUAN

Dusta Saksi Yehuwa
Perilaku Saksi Yehuwa & Burung Unta
KETIKA SESEORANG tertangkap basah berdusta maka diperlukan kebohongan yang lebih besar lagi untuk menutupi dusta pertamanya dan kebohongan yang lebih besar lagi untuk menutup dusta yang kedua, dan seterusnya. Efeknya seperti bola salju . . . kebohongan itu semakin besar dan membesar. Dan pada akhirnya berdusta saja tidak cukup sehingga membuahkan penipuan. Berdusta saja sudah merupakan hal yang menjijikan bagi Allah Yehuwa, apalagi penipuan Dan saya setuju dengan sebuah kutipan dari majalah Menara Pengawal yang berbicara tentang dusta sebagai berikut:

Berdusta menjijikkan bagi Yehuwa. Di antara tujuh perkara yang Ia benci termasuk juga ”lidah dusta” dan ”seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan”. (Amsal 6:16-19) ”Semua pendusta” digolongkan bersama orang-orang penakut, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, yang tidak akan mempunyai tempat di dalam dunia baru Allah. (Wahyu 21:8) Selanjutnya Amsal memberi tahu kita, ”Siapa yang berjalan dengan jujur, takut akan [Yehuwa], tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.” (Amsal 14:2) Seorang pendusta bengkok jalannya. Karena itu seorang pendusta terbukti merendahkan Yehuwa. Betapa buruknya gagasan tersebut! Marilah kita selalu berbicara kebenaran, bahkan jikalau hal itu menyebabkan kita didisiplin atau rugi secara keuangan. (Amsal 16:6; Efesus 4:25) Mereka yang berbicara kebenaran meniru Yehuwa ”Allah kebenaran (15/8/1991, hlm. 22)
Izinkan saya dalam thread khusus ini membahas dusta dan penipuan yang dibuat oleh Sdr. Truthseeker — seorang yang pernah menjabat sebagai penatua Saksi-Saksi Yehuwa — atau yang mengaku dirinya juga sebagai Sdr Gilbert dengan kronologi cerita berikut ini agar pembaca memahaminya dan agar dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kita sebagai umat Kristen ketika berdiskusi dengan Saksi-Saksi Yehuwa

KRONOLOGI

Pertama. Selama 5 bulan Sdr Truthseeker berkunjung ke blog ini mengajak saya berdiskusi. Pada diskusi terakhir, saya buatkan sebuah artikel thread Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati? Di dalam thread itu, secara khusus saya buat kalimat-kalimat yang berwarna merah untuk dijawab oleh Saksi Yehuwa. Dan atas rekomendasi Bapak Binsar — pembaca blog ini — agar thread itu dikhususkan untuk Saksi Yehuwa yang bersedia memberi komentar sesuai dengan topik thread itu. Idenya itu saya anggap baik sehingga setiap komentar yang tidak menyentuh substansi topik artikel itu dari siapapun, saya akan buang ke thread khusus Komentar Sampah Saksi Yehuwa. Maka peringatan saya buat.

Kedua. Tentunya sebagai penganut agama Menara Pengawal, Sdr. Truthseeker tidak sepakat jika agamanya itu saya sebut sebagai bidat — jika dibandingkan dengan standard ajaran Alkitab — apalagi agama kultus; pemuja organisasi Menara Pengawal. Dan tanpa mengindahkan peringatan yang saya buat, beliau menulis komentar ini di thread yang sama sekali tidak menjawab substansi thread itu yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sengaja saya beri warna merah sehingga komentarnya itu saya pindahkan ke dalam Komentar Sampah Saksi Yehuwa.

Masih tidak puas juga, beliau memberi komentar ini lagi di thread artikel Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati? Akibatnya, saya pindahkan lagi ke Komentar Sampah Saksi Yehuwa.

Pada akhirnya, masih dengan rasa penasarannya karena tidak sudi disebut agama Menara Pengawal sebagai bidat dan kultus, ia berkomentar di Komentar Sampah yaitu suatu sikap resmi dari PGI tentang ini gerakan Saksi-Saksi Yehuwa dengan memberikan linknya.

Sdr. Truthseeker menjelaskan bahwa 'ada lima pernyataan sikap PGI' dan point-point yang disampaikannya memang menguntungkan pihak Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi sayangnya, dusta Truthseeker terbongkar oleh ketelitian Sdri Nona, pembaca blog ini. Sdri Nona menjelaskan bahwa pernyataan PGI bukanlah 5 tetapi 6 di mana point ke 6 point yang penting yaitu:
Keenam, kita mengingatkan mereka agar tidak melakukan kegiatan yang bisa mengundang reaksi atau tuduhan bahwa mereka menimbulkan gangguan atau keresahan. Kalau mereka berkunjung ke rumah kita atau warga Gereja kita, kita ingatkan agar mereka tidak memberkesan membujuk ataupun memaksa, karena datang berkali-kali. Kita ingatkan juga agar mereka tidak menyampaikan ajaran SSY sambil menyalahkan ajaran gereja atau agama lain.

Mengenai Trinitas, misalnya; SSY boleh saja menyatakan bahwa mereka tidak menganut ajaran itu, tetapi kita ingatkan mereka agar tidak menyatakan ajaran gereja lain adalah keliru, sebab setiap ajaran memiliki landasan teologis masing-masing. Kalau setelah kita ingatkan, mereka masih terus melakukan hal itu, maka kita boleh mengadukan mereka kepada yang berwajib, dengan menyampaikan bukti-bukti konkret dari tindakan mereka.
[1]
Perhatikan point ke-6 itu. Point ini tidak menguntungkan pihak Saksi-Saksi Yehuwa; terutama Menara Pengawal yang gemar mendiskreditkan doktrin Tritunggal dalam publikasinya. Silahkan pembaca Mengertikah Anda Akan Doktrin Tritunggal? sebuah artikel bersambung yang menjelaskan bagaimana Menara Pengawal mendiskreditkan doktrin Tritunggal dengan mengutip para ahli dan Bapa Gereja Awal di luar konteksnya.

Jadi jelas, sebenarnya Sdr. Truthseeker telah mencoba berdusta pembaca blog ini dengan keterangannya yang secara sengaja memberi keterangan yang bersifat half-truth (setengah kebenaran). Tentunya sikapnya ini mirip dengan sikap 'ibu'nya yaitu Lembaga Menara Pengawal yang gemar berdusta dan menipu pembacanya untuk membuat dirinya benar.

Karena malu kelakuannya terbongkar, beliau melakukan pembelaan dengan gaya retorikanya sambil menyampaikan:
NB: Sementara ini saya OFF dulu posting comment di blog ini, akhir kata saya ingin katakan : SSY bisa sesat, Katolik bisa sesat, Protestan bisa sesat, Rasul bisa sesat, Nabi bisa sesat - Yang tidak sesat hanya Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Jika sdr.Awi merasa berhak menghakimi agama lain, berarti anda merasa diri tidak sesat ketika anda menunjuk agama lain sesat - biarlah Tuhan yg menjadi hakim buat anda kelak. Silahkan klik di sini untuk detailnya.
Ya, dengan demikian pertanggal 17 Oct 2012, beliau istirahat dulu berkomentar. Namun ceritanya tidak berakhir di sini.

Ketiga. Pada tanggal 26 Oct 2012, muncullah pembaca baru dengan nick-name Gilbert. Dari awal komentarnya, saya sudah mencurigainya karena IP Address yang digunakannya adalah IP Address dari Truthseeker. Dan saya tanyakan; "hmmm . . . apakah Sdr adalah Truthseeker yang telah berubah nama menjadi Gilbert? Tolong jawab ini ya." Dan Sdr. Gilbert tidak menolak langsung ataupun menerimanya. Tetapi mulai dengan retorika biasanya gaya Truthseeker sebagai berikut:
Bpk Awi, apakah penting sekali buat anda apa identitas saya? ini dunia maya, siapapun bisa memberi komentar tanpa jelas identitas realnya, saya pribadi pun tidak mempersoalkan siapa diri pak Awi sebenarnya apakah nama bpk adalah Awi atau tidak. Id nick name saya adalah Gilbert, saya adalah pembaca setia situsweb www.saksiyehuwa.org dan sering juga mampir ke blog ini. Btw.apakah situs www.saksiyehuwa.org adalah milik bpk? anyway mari kita berdiskusi tanpa mempersoalkan nickname.
Perhatikan retorika yang dibuatnya itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan saya. Saya bertanya apakah ia adalah 'Truthseeker yang telah berubah namanya menjadi Gilbert'. Tetapi ia menjawabnya seperti di atas. Malahan balik mengatakan ia tidak mempersoalkan diri saya siapa. Dan perhatikan gaya argumen klasik manusia jerami yang khas miliknya; "Btw.apakah situs www.saksiyehuwa.org adalah milik bpk? anyway mari kita berdiskusi tanpa mempersoalkan nickname". Perhatikan pengalihan isu ini yaitu menanyakan suatu situs dan minta berdiskusi tanpa mempersoalkan nickname. Satu hal, saya mohon pembaca mengingat ungkapan bahasa 'Btw' (By the way) yang digunakan Gilbert karena ada hubungannya di bawah.

Dan jika pembaca ikuti diskusi berikutnya, ia tetap menolak mengatakan dirinya Truthseeker.

Nah, seperti dugaan saya semula, semalam tanggal 30/10/2012 jam 22:24 Truthseeker berkomentar di Komentar Sampah dan komentar ini tidak saya tayangkan di thread itu, tetapi di bawah ini:
Shalom sdr.Awi, apakabar? jumpa lagi dgn saya, Pertama-tama saya ingin meluruskan bhw sdr.Gilbert itu bukan saya ! (BUKAN TRUTHSEEKER). Sungguh aneh mengapa anda begitu yakin sekali kalau Gilbert itu adalah Truthseeker? apakah anda memang suka menggunakan cara2 semacam itu kalau kasih comment ya pak? sehingga anda mencurigai saya seperti itu? harap dicatat, saya tidak demikian. OK, Gilbert itu memang rekan kerja saya dalam bisnis, dan kami memang sering diskusi tentang segala hal, termasuk diskusi soal Agama dan lain2. Dia rajin mengikuti berbagai blog-blog yg berbau diskusi agama.

Btw. sebenarnya masih banyak hal yg bisa kita diskusikan, namun saya sdg sangat sibuk bbrp minggu ini, kalau saya ada waktu saya akan sempatkan utk posting comment di blog anda ini (itupun jika anda masih membuka kesempatan bagi saya utk posting) tapi saya yakin anda adalah seorang Kristen yang baik dan menghargai pendapat orang, dan anda tentu tahu prinsip 'The Golden Rule' yg diajarkan Yesus : "Treat others as you want to be treated" - implementasinya : Jika pendapat anda ingin dihargai, maka hargailah juga pendapat orang lain.

Btw. Jika anda memang menghargai sdr.Gilbert yang sudah rela meluangkan waktunya utk posting comment di blog anda ini, maka berilah jawaban kepadanya pak Awi. Coba anda berempati, bagaimana perasaan anda jika anda posting comment di blog orang lain lalu orang tersebut tidak mau menanggapi comment anda. Anda melakukan hal yg lebih parah terhadap comment sdr.Maxi (anda bahkan tidak mau membacanya dan membuangnya di folder sampah yg anda create sendiri), apakah demikian cara seorang Kristen yang katanya telah dibimbing oleh roh kudus Allah?
Akhirnya Truthseeker yang katanya mau OFF dulu (sejak 17 Oct) dengan tidak sengaja datang sebagai juruselamat mengakui siapa itu Gilbert yaitu ‘rekan kerja saya dalam bisnis‘. Rekan kantor yang menggunakan komputernya. Memang Truthseeker harus membuat penjelasan masalah ini, ia memang harus muncul lagi karena manusia bisa berbohong bahkan kepada Tuhan dengan dalih-dalihnya, tetapi yang namanya IP Address komputer, tidak bisa berbohong. Ya, ia harus muncul menjelaskannya. Meskipun kita tidak tahu identitas aslinya, tetapi yang namanya harga diri tetap harus dibela. Yah, meskipun harus berdusta. Tentunya, saya juga bertanya-tanya, yang namanya orang mau OFF dulu secara terbuka, pastilah lama, baru 2 minggu. . . eh nongol lagi memberikan penjelasan masalah kekisruhan di blog ini. Kebetulankah?

Rekan kerja  sharing komputer dengan big boss, apalagi jika perusahaan skala lumayan, apa iya ada yang share sama big boss? Malahan di banyak perusahaan skala menengah dan bukan rumahan biasanya 1 karyawan 1 komputer. Kebetulankah? Saya pernah bekerja di perusahaan skala kecil, pun ada 1 karyawan 1 komputer dan memang sih ada 1 komputer yang dapat dipakai beramai-ramai tapi untuk level staf biasa. Tapi untuk jabatan tertentu, misalnya manager ya; 1 komputer. Dan jelas Sdr Truthseeker pernah menjelaskan status dirinya dan bukan staff biasa, tetapi pengusaha, big boss

Dan ini yang hebatnya yaitu pada tanggal 30/10/2012 jam 22:50 (beberapa saat setelah Truthseeker komentar), Sdr. Gilbert berkomentar di Saksi Yehuwa: Bidat atau Sejati?
Saya ingin tanya nih bpk.Awi. SSY mencap susunan Kristen sebagai "Babel Besar" dan "Wanita Pelacur" yang dinubuatkan oleh kitab Wahyu karena para pemimpin agamanya melacurkan diri dengan kuasa politik dunia ini sepanjang sejarah. Bpk Awi mencap SSY sebagai agama Bidah dan Sesat. Nah apa bedanya bpk Awi dengan SSY? bukankah bpk Awi dan SSY sama2 saling menghakimi? Ya jelas, kalian berdua sama-sama saling menghakimi, saling sesat-menyesatkan, lalu siapa yg akan berdiri ditengah-tengah kalian sebagai hakim utk menentukan siapa yg benar?
Sdr. Gilbert berkomentar tanpa memberi penjelasan tentang polemik identitas dirinya karena mengira masalahnya telah diselesaikan oleh Truthseeker. Menurut saya luar biasa, bukan? Dan kali ini peranan dwitunggal dalam 1 pribadi ini sudah pintar yaitu menggunakan computer berbeda untuk berkomentar! Luar biasa.

Ok, katakan saya beli penjelasannya. Tetapi seperti yang saya pernah jelaskan bahwa manusia itu memiliki keunikannya sendiri-sendiri dalam menulis. Misalnya caranya Matius, Markus, Lukas dan Rasul Yohanes memiliki kekhasannya sendiri-sendiri dalam menulis injil meskipun ceritanya sama. Ini karena dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing individu seperti pendidikan, karakter pribadi dan lain-lain. Demikian kita sebagai penulis memilikinya. Nah, meskipun Sdr. Gilbert belum lama komentar, bagaimana dari pola pikir dan gaya bahasanya, saya bisa buktikan bahwa ia adalah Truthseeker. Bukankah ini menarik?

PEMBUKTIAN

Pertama. Seorang penulis biasanya dipengaruhi oleh ungkapan-ungkapan khusus yang dibuatnya. Kalimat-kalimat itu akan sering digunakan dalam menyampaikan buah pikirannya. Misalnya seperti yang saya minta pembaca  mengingat kalimat by the way di singkat menjadi btw yang sering diungkapkan oleh Truthseeker. Jika pembaca perhatikan tulisan-tulisan Truthseeker, sering kalimat btw diungkapkan. Dan tidak ada komentator blog ini yang menggunakannya (seingat saya) kecuali dirinya.

Perhatikan komentar Truthseeker menggunakan istilah btw 2 kali dalam komentarnya di atas. Ini ungkapan ini keluar tanpa disadarinya karena memang sudah menjadi kebiasaannya.

Sekarang perhatikan komentar Gilbert di atas yang memiliki bahasa yang sama yaitu "Btw.apakah situs www.saksiyehuwa.org adalah milik bpk? anyway mari kita berdiskusi tanpa mempersoalkan nickname"

Dan juga di sini dalam kalimat "Btw. jika bpk Awi yakin dengan argumentasi anda, mengapa takut berdiskusi dengan para pembaca blog ini yg kebetulan berseberangan dengan anda".

Ya saya mengakui istilah btw adalah istilah yang umum. Semua bisa mengatakannya. Tapi ingat berapa besar kemungkinan dari seorang yang menggunakan 1 komputer yang sama ditambah dengan ungkapan bahasa yang sama? Kebetulankah? Semakin besar kemungkinan Truthseeker adalah Gilbert, bukan?

Kedua. Setiap Saksi Yehuwa memiliki pola pikir rhetorical fallancy karena memang diajar oleh Menara Pengawal demikian agar tetap terperangkap dalam pembenaran diri. Jika pembaca blog ini pernah berdiskusi dengan Saksi Yehuwa akan tahu akan hal ini. Misalnya, berdiskusi 1 ayat, Saksi Yehuwa agak keteter, maka ia akan mengalihkan kepada ayat yang lainnya, demikian juga seterusnya. Dari 1 ayat ke ayat yang lain. Diskusi menjadi tidak fokus. Demikian juga diskusi-diskusi saya dengan Saksi-Saksi Yehuwa di blog ini terkesan tidak fokus karena setiap Saksi mencoba mengalihkannya ke topik yang lain. Pola-pola ini diprogram oleh Menara Pengawal ke dalam diri Saksi Yehuwa tanpa Saksi menyadarinya.

Pola argumen ini disebut straw man argument atau argumen manusia jerami yaitu ketika seseorang mencoba menutupi kesalahannya dengan melempar argumen lainnya yang tidak ada hubungan dengan topik diskusi untuk mengalihkan isu argumen yang sebenarnya sehingga pada akhirnya diskusi menjadi bias dan tidak fokus. Dan yang terulung adalah Truthseeker dalam hal ini. Dia mampu membalikkan dan mengalihkan perhatian orang kepada topik lainnya dengan sangat halus sekali. Bahkan membuat pihak lawan diskusinya menjadi pihak bersalah.

Kita perhatikan komentar Truthseeker di atas yang saya ulang berikut ini dan saya sengaja memberi no 1, 2, dan 3 untuk memudahkan pembahasan:

[1]. . . . OK, Gilbert itu memang rekan kerja saya dalam bisnis, dan kami memang sering diskusi tentang segala hal, termasuk diskusi soal Agama dan lain2. Dia rajin mengikuti berbagai blog-blog yg berbau diskusi agama.

[2] Btw. sebenarnya masih banyak hal yg bisa kita diskusikan, namun saya sdg sangat sibuk bbrp minggu ini, kalau saya ada waktu saya akan sempatkan utk posting comment di blog anda ini (itupun jika anda masih membuka kesempatan bagi saya utk posting) tapi saya yakin anda adalah seorang Kristen yang baik dan menghargai pendapat orang, dan anda tentu tahu prinsip 'The Golden Rule' yg diajarkan Yesus : "Treat others as you want to be treated" - implementasinya : Jika pendapat anda ingin dihargai, maka hargailah juga pendapat orang lain.

[3] Btw. Jika anda memang menghargai sdr.Gilbert yang sudah rela meluangkan waktunya utk posting comment di blog anda ini, maka berilah jawaban kepadanya pak Awi. Coba anda berempati, bagaimana perasaan anda jika anda posting comment di blog orang lain lalu orang tersebut tidak mau menanggapi comment anda. Anda melakukan hal yg lebih parah terhadap comment sdr.Maxi (anda bahkan tidak mau membacanya dan membuangnya di folder sampah yg anda create sendiri), apakah demikian cara seorang Kristen yang katanya telah dibimbing oleh roh kudus Allah?
Perhatikan no 1 adalah pengakuannya membenarkan apa yang saya katakan adalah benar. Nah, no 2 merupakan argumen manusia jeraminya yang pertama. Ia sengaja melempar isu seolah-olah saya tidak menerapkan perintah Golden Rule dari Kristus yaitu "Treat others as you want to be treated" sambil disertai pujian saya seorang Kristen yang baik. Tetapi intinya sebenarnya saya tidak baik karena tidak menerapkan perintah Kristus tersebut. Padahal perintah Kristus yang dilemparnya itu tidak ada hubungan dengan dustanya dia. Melempar isu Golden Rule dalam  upaya untuk mengalihkan isu sebenarnya. Hasilnya? Bagi pembaca yang tidak cermat tentunya menjadikan saya sebagai pihak yang bersalah karena tidak menerapkan perintah itu, bukan?

Agar argumennya lebih solid, Truthseeker melempar argumen manusia jerami No. 3 yaitu saya adalah seseorang yang tidak memiliki rasa empati dengan teguran halus tetapi mematikan karena seolah-olah saya seorang Kristen yang tidak dibimbing oleh Roh Kudus. Padahal jika kita kaji dengan akal sehat, argumen No. 3 pun tidak ada hubungan dengan inti diskusinya dan inti diskusi itu adalah terpenting yaitu dusta dan penipuan yang dilakukannya.

Apakah kesimpulannya bagi orang awam membaca argumennya? Orang akan lupa inti masalah dan memaafkan. Malah akan bersimpati dengannya karena melempar 2 buah argumen manusia jerami yang kelihatannya masuk akal sehingga membuat saya menjadi pihak bersalah. Luar biasa, bukan? Keahliannya ini memang sangat luar biasa. Ia mampu membalikkan situasi yang sebenarnya dan menjadikan saya yang memang benar menjadi pihak bersalah. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh Maxi-Sam ataupun siapapun Saksi Yehuwa yang pernah berkomentar di blog ini. Ia sungguh belajar dengan sangat baik dari 'ibu'-nya, Menara Pengawal. Oleh sebab itu dalam komentar-komentar saya, berulangkali saya katakan ia sedang beretorika karena memang ia seorang pe-retorika ulung yang jarang dimiliki oleh orang lain.

Nah, apakah Gilbert memiliki kualitas yang sama? Oh pasti. Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi yang merupakan manusia jeraminya sebagai pengalihan isu:
Dear bpk Awi or whatever you are, kenapa takut berdiskusi dengan si pencari kebenaran atau truthseeker itu pak? siapa sih truthseeker itu? siapa sih Awi itu? hanya oknum person yang sekonyong-konyong muncul di dunia maya lalu mengklaim dirinya sebagai 'sang tokoh pencari kebenaran' (Truthseeker) atau 'sang Hero penelanjang kesesatan agama' (Awi) tanpa jelas identitas real kalian sebenarnya siapa. Btw. jika bpk Awi yakin dengan argumentasi anda, mengapa takut berdiskusi dengan para pembaca blog ini yg kebetulan berseberangan dengan anda (meskipun mungkin bbrp hal kalian berdua sependapat dan memiliki kesepakatan).

Anda bilang "Tracker saya mengatakan Anda adalah truthseeker seorang pencari pembenaran", apakah Tracker bisa mengetahui identitas real dari siapa orang yg memposting comment di blog ini? jelas tidak! bisa saja saya memang mengenal Truthseeker dan pada waktu tertentu bertemu beliau karena saya sedang PAR dengan dia lalu pada waktu tertentu juga berada pada lokasi yg sama, atau bahkan menggunakan komputer (bisa di warnet or something) yang sama utk posting comment (sehingga IP Address terdeteksi sama). Namun terlepas dari itu semua mengapa anda kuatir sekali dengan si Truthseeker itu seperti Phobia? sampai2 anda membuat satu folder thread khusus "sampah" untuk membuang comment2 yang berseberangan dengan anda seperti Maxi dan Truthseeker (persis seperti gaya SSY yang mengusir atau memecat anggotanya yg dianggap murtad atau berseberangan dengan MP). Saya menilai style anda dalam hal itu tak ada bedanya dengan SSY. Klik di sini
Sdr. Gilbert memulai argumentasinya dengan memberikan manusia jeraminya yaitu "kenapa takut berdiskusi . . . mengapa takut berdiskusi dengan para pembaca blog ini". Padahal rasa takut sama sekali tidak ada hubungan dengan pertanyaan saya; apakah ia adalah Truthseeker.

Paragraf kedua, ia mencoba memberi argumentasi menolak dirinya sebagai Truthseeker dengan memberi beberapa kemungkinan. Akhirnya, ia melempar kembali manusia jeraminya seolah-olah saya takut berdiskusi dengan Truthseeker karena menyediakan folder thread khusus "sampah".

Sudahkah pembaca melihat argumen-argumennya itu? Ia melempar argumentasi bahwa saya takut yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan saya untuk mengalihkan isu pertanyaan sebenarnya. Dan manusia jeraminya itu menyerang saya. Dan bagi orang yang tidak mengikuti alur cerita yang sesungguhnya akan argumen-argumennya itu terlihat masuk akal dan membuat posisi saya sebagai yang lemah; takut. Luar biasa, bukan?

Padahal jika pembaca memahami diskusi-diskusi saya dengan Truthseeker, saya membuat folder khusus "sampah" karena ingin agar artikel thread Ajaran Saksi Yehuwa: Bidat Atau Sejati? terfokus bagi Saksi-Saksi Yehuwa yang ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sengaja dibuat dalam kalimat berwarna merah sesuai dengan apa yang saya uraikan di atas.  Sama sekali bukan karena rasa takut. Malahan, Truthseeker lah yang takut menjawab pertanyaan-pertanyaan saya itu selama berdiskusi sehubungan dengan kredibilitas Menara Pengawal. Silahkan klik di sini dan di sini untuk melihat komentarnya yang sama sekali tidak menyentuh pertanyaan saya. Sebaliknya, ia mengeluarkan retorika-retorikanya sehingga komentar-komentarnya itu saya pindahkan ke tong sampah.

Apakah manusia jeraminya ada hasilnya? Tentu! Sdri Ina yang sudah lama tidak mengikuti alur cerita menjadi berbelas kasihan kepada Sdr. Gilbert dengan memberi sarannya sebagai berikut:
Untuk P. Awi, sya juga bertanya2 ni, kenapa komentar P. Gilbert bisa tidak ditayangkan? Saran sya, tetaplah ditayangkan. Biarkan pembaca yg menilai, argumentasi2 dari P. Gilbert. Jadi ini untk "mematahkan" sangkaan P. Gilbert atau P.T.S, kalo P. Awi takut berdiskusi dgn mereka. Saya yakin P. Awi tidak gentar,krn sya yg awam pun "berani" berkomentar, apalagi P. Awi yg lbh expert.
Ini hanya saran sya. (Klik di sini untuk detailnya)
Tentunya saran itu saya tolak karena saya mengerti akal bulus si Penatua ini. Saya konsisten akan menayangkan semua komentar-komentar yang masuk yang sesuai dengan etika Kristen. Tetapi khusus Truthseeker atau Gilbert (mungkin nama-nama samarannya dimasa mendatang) tidak akan ditayangkan karena apa yang dilakukan bukanlah hanya sekedar memberi argumen-argumen. Tetapi komentarnya sudah memiliki makna yang lebih mendalam yaitu berbohong dan menipu saya dan pembaca blog ini. Ini melanggar etika kekristenan. 

Setiap orang boleh memberikan argumen pembelaan dan pembenaran dengan sedikit dusta, yah masih bisa saya maklumi. Sdr Truthseeker pernah juga berdusta kepada Sdri Ina. Tetap dengan sopan saya biarkan ia memberi komentar dengan mengoreksinya di Saksi Yehuwa: Alkitab, Keanggotaan & Pemecatan. Harapan saya, ia bertobat. Tetapi jika berbohong saja tidak cukup untuk membenarkan diri sehingga perlu melakukan penipuan, maka ia telah melanggar etika ajaran Tuhan Yesus. Sifat menipu adalah pekerjaan iblis. 

Kesimpulan Akhir

Dari penjelasan saya tersebut di atas jelas, secara terbuka Truthseeker mengakui bahwa Gilbert adalah rekan bisnisnya. Meskipun Truthseeker tidak mengakui dirinya juga adalah Gilbert, tetapi perbandingan gaya bahasa dan analisa pola pikir Truthseeker dengan Gilbert; terbukti, mereka adalah dwitunggal, satu pribadi dua peran

Mengakhiri artikel ini, saya ingin mengingatkan pembaca blog ini - khususnya Saksi Yehuwa - dengan sebuah ayat Alkitab di Mat. 7:16-18:
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (TB)
Saksi Yehuwa yang melakukan pembelaan dan pembenaran di blog ini, jauhkan diri dari berdusta apalagi menipu pembacanya hanya untuk pembenaran. Jangan dikira karena berdiskusi via internet di mana masing-masing pihak tidak mengetahui identitas pribadi maka boleh berdusta dan menipu. Tolong jangan dilakukan. Meskipun identitas Anda tidak diketahui, tetapi orang tahu Anda adalah Saksi Yehuwa yang mengaku mengikuti jejak Kristus. Jika kemudian Saksi-Saksi Yehuwa di blog ini berbohong dan menipu meskipun tidak diketahui identitasnya, tetapi ingat, pertama; Allah Yehuwa mengetahuinya. Kedua, pembaca blog Kristen akan mengetahui bahwa memang Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah orang Kristen karena tidak mungkin pohon yang baik menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik. Kalian, Saksi Yehuwa akan menjadi bahan cemooh dan ejekan saja. Lama-lama jadi badut.


[1] http://indonesia.ucanews.com/2012/01/10/imbauan-persekutuan-gereja-gereja-di-indonesia-terhadap-saksi-yehuwa/

5 comments :

  1. Analisis yg bagus Bung Awi :D Entah knpa setelah lama ga comment, saya jadi tergelitik untuk comment lagi ttg masalah ini :D

    Ketika saya membaca comment dari sdr. Gilbert, saya sebenarnya juga sudah curiga, kalau dia dan TS adalah orang yg sama. Kelihatan kok, dari gaya bicaranya yg singkat, halus, namun muter-muter ga karuan:D Beda dr sdr. Maxi-Sam misalnya, yg panjangnya minta ampun, namun sama-sama ga jelas ujung-pangkalnya. Bahkan kl saya tidak salah ingat, sampai ada yg protes kan?? Well, wajar sih, dimana lagi bisa ditemukan comment yg lebih panjang dari artikelnya!? :D

    Memang seperti kata Bung Awi, mengubah gaya berbicara dan gaya bahasa memang hal yg sulit, apalagi hanya dalam waktu 2 minggu. Sayangnya (atau mungkin untungnya) saya ga punya IP address-nya, krn kl iya mungkin sudah saya lacak beneran:D

    Saya titip pesan yah, buat sdr. TS a.k.a. Gilbert a.k.a. whatever he wants to be known later, (kalau-kalau dia lupa atau belum tahu) bahwa "Dunia maya tidaklah se'maya' yg dikira, anonim tidaklah se'anonim' yg diduga":D

    ReplyDelete
  2. Dear Anonim,

    Terima kasih atas pujiannya, tetapi yang pantas menerima pujian ini hanya Allah Roh Kudus saja yang memberi hikmat dan bijaksana.

    Entah bagaimana saya ada feeling TS akan kembali dengan nama lain. Hal ini sempat saya katakan;

    "Ya, sebaiknya TS istirahat dulu karena pastinya ia malu setelah mencoba membohongi pembaca blog ini dgn memberikan informasi 'half truth'. Entah jika komentar kemudian menggunakan nama yang lain." (di sini

    Ya, kadang-kadang saya sendiri bingung dengan tulisan-tulisan yang saya buat karena berdasarkan pendidikan dan latar belakang saya, tidak mungkin bisa menulis banyak hal di dalam blog ini. Cukup berdoa saja sebelum menulis, semua mengalir begitu saja.

    Oh ya, siapakah Sdr ya? Boleh disebutkan nama Sdr ketika berkomentar berikutnya.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  3. Dear pembaca blog Fakta Di Balik Ajaran Sesat Saksi Yehuwa

    Pada hari ini tanggal 6/11/2012 jam 19:52, Sdr Truthseeker mencoba kembali memberikan komentarnya di thread ini.

    Saran saya untuk Sdr Truthseeker, silahkan Anda membuat blog sendiri sebagai hak jawab atas blog ini dan berikan link blog Anda di thread yang Anda ingin kritisi. Ingat, hanya link blog Anda. Komentar di luar link, dengan sangat menyesal tidak akan saya tayangkan.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  4. Pesan yg ingin disampaikan sdr truthseeker ujung2nya adl semua agama salah, karena agama pujaannya berada di ujung tanduk.

    Kesimpulan(nya) yg ditarik dg tolok ukur ssy sbg agama paling benar, satu2 nya penyembah sejati, serta adil benar. Ssy jadi barometer untuk mengukur tingkat kemurnian. Sudah berhadapan dg kebenaran, tapi kecewa, karena tidak seperti yg dibayangkannya, maka tidak pernah berhenti mencari kebenaran yg sesuai. Sudah melihat darah tapi belum semerah yg dia bayangkan. Sudah melihat awan tapi tidak seindah yg ia harapkan. Kebenaran baginya idealnya seperti yg terdapat di jw.org.

    Beliau pastinya sudah senior, namun masih gampang percaya pada majalah. Belum pernah kenalan dg bp lmp, tapi sudah setia mendukung aturannya. Bukan cuma manusia jerami tapi juga manusia buldoser, merangsek apa saja yg ada didepannya (meskipun yg didepannya adl kebenaran universal ) demi pujaan hatinya. Jangan diganggu lagi ah, biar dia belajar yg tekun di jw.org.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Kalau sdr maxi-sam tidak cocok sbg penatua, nanti umatnya pada ngantuk, tiap sesi yg ada maxi-sam bakal panjang durasinya. Beliau lebih cocok bagian kode etik yg menyidang pelanggaran. He he he....

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.