Kesaksian Steve Hassan, Mantan Anggota Kultus

Untuk memberikan sedikit gambaran bagaimana grup kultus memanfaatkan anggotanya demi kepentingan organisasinya, berikut adalah terjemahan bebas yang saya ambil dari buku Steve Hassan -  mantan anggota kultus Moonies (Unification Church) yang di pimpin oleh Dr. Sun Myung Moon – yaitu Releasing the Bonds: Empowering People to Think for Themselves, bab Pendahulaun (introduction) yang dapat Anda lihat di Freedom of Mind Center.
Beliau adalah seorang Exit Counsellor yaitu seorang psikolog yang khusus menangani seseorang keluar dari suatu jeratan grup atau organisasi kultus. Di dalam pembahasan saya akan grup atau organisasi kultus, saya banyak mereferensikan karya beliau.

– Awal Kesaksian 

Seperti kebanyakan orang, saya tidak mengetahui tentang mind control (kontrol/pengendalian pikiran) ketika saya secara tak sengaja direkrut ke dalam “One World Crusade” (Perang Salib Satu Dunia), salah satu organisasi garis depan dari gereja Unification – yang lebih dikenal sebagai “Moonies.” Saat itu, saya berumur 19 tahun dan junior di sekolah Queen college. Pada Feb 1974 yang menentukan, saya baru saja putus dengan pacar dan merupakan target yang menarik: cerdas, ber-edukasi, dari keluarga yang kokoh, idealis, dan terutama lemah saat senyuman dari 3 orang wanita cantik yang menggoda mengundang saya untuk sebuah “makan malam”.
Makan malam berlanjut ke pertemuan-pertemuan yang lebih lama. Setelah 3 hari “workshop” yang intens, saya menjadi begitu yakin bahwa Tuhan menginginkan saya untuk berhenti sekolah, berhenti kerja, menyerahkan rekening bank saya, dan mengikuti “Mesias” dan “ayah sejati” saya yaitu Sun Myung Moon. Dalam waktu beberapa minggu, saya percaya bahwa Armageddon sudah dekat, perang dunia ke 3 akan terjadi pada tahun 1977, dan bahwa kita pribadilah yang bertanggungjawab untuk mengalahkan Setan dan menegakkan Kerajaan Sorga di bumi.
Saya bekerja 18 sampai 20 jam per hari, 7 hari seminggu melakukan pengumpulan dana, merekrut dan meng-indoktrinasi anggota baru, bertanggung jawab atas relasi publik dan kampanye politik, dan pertemuan reguler dengan Moon dan penjabatnya yang berpangkat tinggi. Sebagai seorang Amerika, saya tidak memiliki kekuasaan yang nyata, hanya posisi. Hierarki escelon yang lebih tinggi secara ekslusif terdiri dari orang Korea dan Jepang, dengan orang Korea pada posisi “bangsa unggul”. Dr. Moon baru saja pindah ke US. Dan ia membutuhkan garis depan dari orang-orang Amerika yang cerdas, berhasrat kuat, dan berdedikasi. Dalam waktu beberapa bulan, saya diangkat dari posisi pendiri garis depan group pengrekrut, C.A.R.P di mantan sekolah saya, menjadi assistan direktur Kantor Pusat gereja Unification di Manhattan. Saya sangat dipuji oleh Moon dan diagungkan sebagai “anggota yang pantas ditiru” pada suatu waktu.
Jika bukan karena suatu keajaiban, saya mungkin masih menjadi anggota kultus itu hari ini. Di tahun 1979, setelah 3 hari kurang tidur, saya terkantuk-kantuk di mobil pencarian dana Moonie dan menabrak belakang mobil beroda 18. Kecelakaan yang hampir fatal ini memberikan keluarga saya kesempatan menolong saya meninggalkan grup kultus itu. Pada saat itu, cara yang tersedia bagi orangtua saya adalah metode pertolongan dengan kekerasan yang disebut dengan “deprogramming”, yang biasanya melibatkan penahanan anggota kultus berlawanan dengan keinginannya. Pada hari kedua dari proses deprogamming, saya mengancam ayah saya dengan kekerasan, saat itu ia menangis, menanyakan saya apa yang akan saya kerjakan jika saya berada di posisinya. Ketulusannya menyentuh saya dan untuk waktu yang singkat, saya dapat melihat dari sudut pandangnya dan merasakan sakitnya. Saya dengan malas setuju untuk bertemu dengan mantan anggota Moonie untuk 5 hari, tanpa menghubungi grup kultus atau berusaha untuk kabur.
Sebagai anggota Moonie yang berdedikasi, saya berusaha memerangi proses deprogramming, tetapi informasi yang dipresentasikan perlahan-lahan mulai menyadarkan saya. Beberapa hari kemudian, saya menjadi mengerti total tentang apa itu “cuci otak” yang dipratekkan oleh Mao Tse Tung di pusat “pelatihan ulang” politik komunisnya. Buku Robert Jay Lifton’s Thought Reform and the Psychology of Totalism (Norton, 1961) menolong saya untuk menyadari bahwa teknik-teknik yang kami gunakan di Moonie memiliki banyak kesamaan seperti yang digunakan untuk “mencuci otak” para tahanan politik. Pada akhirnya, saya tersadarkan walaupun menyakitkan bahwa saya tidak hanya menjadi korban proses mind control, tetapi juga saya telah merekrut orang lainnya masuk ke dalam Moonie.

Setelah proses deprogramming, saya kembali ke universitas dan menyelesaikan master degree dibidang psikologi konseling. Menyadari posisi unik saya sebagai mantan anggota kultus dan seorang konselor, saya mendedikasikan diri saya menolong orang lainnya untuk lolos dan pulih dari situasi mind control yang destruktif. Sejak 1979, saya telah banyak meng-edukasi banyak orang tentang bahaya grup-grup mind control.  Tahun itu juga, setelah peristiwa bunuh diri massal pengikut Jim Jones di kota Jonestown, Guyana, saya mendirikan EX-MOON inc, sebuah organisasi pendidikan non-keuangan yang terdiri dari mantan anggota gereja Moon. Saya mempublikasikan surat kabar, mengadakan konferensi media, dan membentuk sebuah badan informasi tentang organisasi Moon. Saya kemudian melayani selama setahun sebagai nasional koordinator FOCUS, network informasi dan support dari mantan-mantan anggota kelompok kultus destruktif. Sekarang, saya telah mendirikan Freedom of Mind resource Center Inc. Dengan website di internet untuk menginformasikan kepada publik akan praktek-praktek mind control yang merusak dan  kultus yang memperdayakan.


–– Akhir Kesaksian ––

No comments :

Post a Comment

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.